Wednesday, March 31, 2010

PSMS Selamat, Persires Rengat Turun

Permainan keras di babak kedua, PSMS melawan Persires Rengat, Riau, Selasa (30/3) di Stadion Teladan Medan, diakhiri dengan kemenangan klub ayam kinantan. Melalui tembakan keras Dodi Rahwana yang memberi kemenangan bagi PSMS. Sekaligus menjadi keceriaan seribuan pendukung dan official PSMS, di pengujung Divisi Utama Liga Indonesia.

PSMS berhasil mempertahanankan posisi di Divisi Utama Liga Indonesia. Kemenangan PSMS 1-0 atas Persires Rengat, dilalui dengan permainan ketat dan panas antara kedua kesebelasan.

Wasit asal Malang, Suwandi bahkan mendapat protes keras pemain Persires Rengat, Taufiq Siregar, dipaksa keluar karena dua kali mendapatkan kartu kuning. Kericuhan di lapangan sempat terjadi.

Taufiq yang digancar kartu kuning kedua setelah menjegal dari belakang, pemain depan PSMS, Ikpeftua Marvellous Osas Saha. Tindakan itu direspon dengan pluit oleh wasit. Gerak badan Taufiq memicu kericuhan di lapangan. Taufiq mendatangi dan menyentuhkan dadanya kepada dada Suwandi. Selama memimpin pertandingan, wasit Suwandi mengeluarkan empat kartu kuning kepada kedua kesebelasan dan satu kartu merah kepada pemain Persires Rengat.

Di babak awal, Persires Rengat nyaris kecolongan tiga gol. Dua peluang mencetak gol gagal dimanfaatkan maksimal oleh Saha, pemain asal Kamerun. Peluang lainnya diperoleh Nyeck Nyobe Georges Clement asal Nigeria. Serangan balik yang dilancarkan anak asuh Syaiful Bahri, nyaris membuat kelabakan Irwin Ramadhana, penjaga gawang PSMS.

Usai turun minum, tempo permainan kedua kesebelasan berlangsung cepat dan keras. Bongkar pasang pemain terus dilakukan kedua kesebelasan. Perangkat offside yang diterapkan pemain Persires Rengat tampak bermanfaat. Beberapa peluang yang diperoleh anak asuh Zulkarnain Pasaribu dan Amrustian, tak bisa berkutik.


Perangkap offside yang diterapkan Persires Rengat, berhasil merubah keadaan. Dodi Rahwana yang mengantikan Bambang Tri Sanjaya, berhasil memaksa Hendra Wahyudi, penjaga gawang Persires Rengat memungut bola. Tendangan setengah poli yang dilepaskan Dodi, tak bisa dihalau Hendra. Kedudukan berubah menjadi 1-0, bagi kemenangan PSMS hingga pluit babak kedua berakhir.

Manajer PSMS, Hendra DS menyambut baik kemenangan ini. ”Kemenangan ini mempertahankan PSMS di Divisi Utama,” kata Hendra. Untuk memacu prestasi PSMS, Hendra dan PSMS berjanji akan meraih tiket ke superliga. ”Tahun depan kita akan promosi ke Liga Super Indonesia,” ujar Hendra. Untuk mencapai target itu, Hendra mengaku akan melakukan beberapa transfer pemain.

Pelatih Persires Rengat, Syaiful Bahri mengaku sudah maksimal menerapkan taktik permainan. ”Kita sudah berusaha dengan membongkar pasang pemain. Tapi kewalahan karena pemain dikeluarkan karena kartu merah,” sebut Syaiful.

Klub yang baru promosi ke Divis Utama Liga Indonesia ini, diapstikan terlempar ke Divisi Satu Liga Indonesia. Namun, Syaiful berharap Kongres PSSI mendatang dapat membuat kebijakan baru, dan menyelamatkan klubnya tetap bertahan di Divisi Utama. ”Berharap pada Kongres PSSI agar merubah klub yang terbuang dari Divisi Utama hanya satu klub saja,” ungkapnya

PSMS Selamat, Persires Rengat Turun

Permainan keras di babak kedua, PSMS melawan Persires Rengat, Riau, Selasa (30/3) di Stadion Teladan Medan, diakhiri dengan kemenangan klub ayam kinantan. Melalui tembakan keras Dodi Rahwana yang memberi kemenangan bagi PSMS. Sekaligus menjadi keceriaan seribuan pendukung dan official PSMS, di pengujung Divisi Utama Liga Indonesia.

PSMS berhasil mempertahanankan posisi di Divisi Utama Liga Indonesia. Kemenangan PSMS 1-0 atas Persires Rengat, dilalui dengan permainan ketat dan panas antara kedua kesebelasan.

Wasit asal Malang, Suwandi bahkan mendapat protes keras pemain Persires Rengat, Taufiq Siregar, dipaksa keluar karena dua kali mendapatkan kartu kuning. Kericuhan di lapangan sempat terjadi.

Taufiq yang digancar kartu kuning kedua setelah menjegal dari belakang, pemain depan PSMS, Ikpeftua Marvellous Osas Saha. Tindakan itu direspon dengan pluit oleh wasit. Gerak badan Taufiq memicu kericuhan di lapangan. Taufiq mendatangi dan menyentuhkan dadanya kepada dada Suwandi. Selama memimpin pertandingan, wasit Suwandi mengeluarkan empat kartu kuning kepada kedua kesebelasan dan satu kartu merah kepada pemain Persires Rengat.

Di babak awal, Persires Rengat nyaris kecolongan tiga gol. Dua peluang mencetak gol gagal dimanfaatkan maksimal oleh Saha, pemain asal Kamerun. Peluang lainnya diperoleh Nyeck Nyobe Georges Clement asal Nigeria. Serangan balik yang dilancarkan anak asuh Syaiful Bahri, nyaris membuat kelabakan Irwin Ramadhana, penjaga gawang PSMS.

Usai turun minum, tempo permainan kedua kesebelasan berlangsung cepat dan keras. Bongkar pasang pemain terus dilakukan kedua kesebelasan. Perangkat offside yang diterapkan pemain Persires Rengat tampak bermanfaat. Beberapa peluang yang diperoleh anak asuh Zulkarnain Pasaribu dan Amrustian, tak bisa berkutik.


Perangkap offside yang diterapkan Persires Rengat, berhasil merubah keadaan. Dodi Rahwana yang mengantikan Bambang Tri Sanjaya, berhasil memaksa Hendra Wahyudi, penjaga gawang Persires Rengat memungut bola. Tendangan setengah poli yang dilepaskan Dodi, tak bisa dihalau Hendra. Kedudukan berubah menjadi 1-0, bagi kemenangan PSMS hingga pluit babak kedua berakhir.

Manajer PSMS, Hendra DS menyambut baik kemenangan ini. ”Kemenangan ini mempertahankan PSMS di Divisi Utama,” kata Hendra. Untuk memacu prestasi PSMS, Hendra dan PSMS berjanji akan meraih tiket ke superliga. ”Tahun depan kita akan promosi ke Liga Super Indonesia,” ujar Hendra. Untuk mencapai target itu, Hendra mengaku akan melakukan beberapa transfer pemain.

Pelatih Persires Rengat, Syaiful Bahri mengaku sudah maksimal menerapkan taktik permainan. ”Kita sudah berusaha dengan membongkar pasang pemain. Tapi kewalahan karena pemain dikeluarkan karena kartu merah,” sebut Syaiful.

Klub yang baru promosi ke Divis Utama Liga Indonesia ini, diapstikan terlempar ke Divisi Satu Liga Indonesia. Namun, Syaiful berharap Kongres PSSI mendatang dapat membuat kebijakan baru, dan menyelamatkan klubnya tetap bertahan di Divisi Utama. ”Berharap pada Kongres PSSI agar merubah klub yang terbuang dari Divisi Utama hanya satu klub saja,” ungkapnya

PSMS Selamat, Persires Rengat Turun

Permainan keras di babak kedua, PSMS melawan Persires Rengat, Riau, Selasa (30/3) di Stadion Teladan Medan, diakhiri dengan kemenangan klub ayam kinantan. Melalui tembakan keras Dodi Rahwana yang memberi kemenangan bagi PSMS. Sekaligus menjadi keceriaan seribuan pendukung dan official PSMS, di pengujung Divisi Utama Liga Indonesia.

PSMS berhasil mempertahanankan posisi di Divisi Utama Liga Indonesia. Kemenangan PSMS 1-0 atas Persires Rengat, dilalui dengan permainan ketat dan panas antara kedua kesebelasan.

Wasit asal Malang, Suwandi bahkan mendapat protes keras pemain Persires Rengat, Taufiq Siregar, dipaksa keluar karena dua kali mendapatkan kartu kuning. Kericuhan di lapangan sempat terjadi.

Taufiq yang digancar kartu kuning kedua setelah menjegal dari belakang, pemain depan PSMS, Ikpeftua Marvellous Osas Saha. Tindakan itu direspon dengan pluit oleh wasit. Gerak badan Taufiq memicu kericuhan di lapangan. Taufiq mendatangi dan menyentuhkan dadanya kepada dada Suwandi. Selama memimpin pertandingan, wasit Suwandi mengeluarkan empat kartu kuning kepada kedua kesebelasan dan satu kartu merah kepada pemain Persires Rengat.

Di babak awal, Persires Rengat nyaris kecolongan tiga gol. Dua peluang mencetak gol gagal dimanfaatkan maksimal oleh Saha, pemain asal Kamerun. Peluang lainnya diperoleh Nyeck Nyobe Georges Clement asal Nigeria. Serangan balik yang dilancarkan anak asuh Syaiful Bahri, nyaris membuat kelabakan Irwin Ramadhana, penjaga gawang PSMS.

Usai turun minum, tempo permainan kedua kesebelasan berlangsung cepat dan keras. Bongkar pasang pemain terus dilakukan kedua kesebelasan. Perangkat offside yang diterapkan pemain Persires Rengat tampak bermanfaat. Beberapa peluang yang diperoleh anak asuh Zulkarnain Pasaribu dan Amrustian, tak bisa berkutik.


Perangkap offside yang diterapkan Persires Rengat, berhasil merubah keadaan. Dodi Rahwana yang mengantikan Bambang Tri Sanjaya, berhasil memaksa Hendra Wahyudi, penjaga gawang Persires Rengat memungut bola. Tendangan setengah poli yang dilepaskan Dodi, tak bisa dihalau Hendra. Kedudukan berubah menjadi 1-0, bagi kemenangan PSMS hingga pluit babak kedua berakhir.

Manajer PSMS, Hendra DS menyambut baik kemenangan ini. ”Kemenangan ini mempertahankan PSMS di Divisi Utama,” kata Hendra. Untuk memacu prestasi PSMS, Hendra dan PSMS berjanji akan meraih tiket ke superliga. ”Tahun depan kita akan promosi ke Liga Super Indonesia,” ujar Hendra. Untuk mencapai target itu, Hendra mengaku akan melakukan beberapa transfer pemain.

Pelatih Persires Rengat, Syaiful Bahri mengaku sudah maksimal menerapkan taktik permainan. ”Kita sudah berusaha dengan membongkar pasang pemain. Tapi kewalahan karena pemain dikeluarkan karena kartu merah,” sebut Syaiful.

Klub yang baru promosi ke Divis Utama Liga Indonesia ini, diapstikan terlempar ke Divisi Satu Liga Indonesia. Namun, Syaiful berharap Kongres PSSI mendatang dapat membuat kebijakan baru, dan menyelamatkan klubnya tetap bertahan di Divisi Utama. ”Berharap pada Kongres PSSI agar merubah klub yang terbuang dari Divisi Utama hanya satu klub saja,” ungkapnya

Tuesday, March 30, 2010

Ajak Masyarakat Medan Menjadi Saksi

MEDAN-Sekretaris Umum PSMS Idris SE mengharapkan agar seluruh masyarakat Kota Medan dapat menyaksikan pertandingan PSMS mengahadapi Persires di Stadion Teladan Medan, Selasa (30/3) nanti.

“Saya mewakili Pengurus PSMS mengharapkan masyarakat Kota Medan bersedia menjadi saksi perjuangan PSMS untuk bertahan di Divisi Utama. Bagaimanapun kehadiran masyarakat merupakan bonus tersendiri dalam memotivasi pemain untuk tampil habis-habisan. Jadilah saksi dari moment yang menentukan ini,” ucap Idris kepada Sumut Pos, Minggu (28/3).

Idris sendiri memastikan kepuasan bagi masyarakat Kota Medan yang menonton pertandingan terakhir PSMS saat menjamu Persires nanti. Pasalnya Idris dan manajemen sudah menghimbau kepada pemain untuk tampil all-out pada laga tersebut. Permainan rap-rap sebagai ciri khas PSMS akan kembali ditampilkan di sepanjang pertandingan.

“Memang selama ini masyarakat kecewa dengan kekalahan yang terus diderita PSMS khususnya di putaran kedua. Tapi saya pastikan bila dibawah asuhan Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian, PSMS sudah menemukan permainan terbaiknya. Kemenangan atas Persih adalah bukti bila pertandingan nanti juga akan berakhir dengan kemenangan untuk PSMS. Mari kita sama-sama merayakannya,” tutur Idris yang juga pembina salah satu klub sepakbola usia dini ini.

“Kami pengurus sudah menyiapkan bonus bila PSMS tidak degradasi dari Divisi Utama. Namun kami tahu itu masih kecil dibanding semangat seluruh pemain. Jadi, dengan membeli tiket pertandingan berarti masyarakat Kota Medan turut andil dalam memberikan bonus kepada PSMS,” pungkasnya.

Himbauan Idris tidaklah berlebihan. Meskipun berhasil menundukkan Persih 2-0, PSMS belum sepenuhnya aman. Dengan koleksi 18 poin, PSMS masih terancam untuk dilewati PSDS yang hanya terpisah satu poin. Pertandingan menghadapi Persires merupakan penentu keberlangsungan PSMS di Divisi Utama musim berikutnya.

Persires yang kini bercokol di dasar klasemen grup I tentunya berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari lubang degradasi. Setelah dilibas 0-4 oleh PS Semen Padang, pertandingan menghadapi PSMS ini tentu akan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Apalagi hingga berita ini diturunkan tak satu pun kontestan grup I Divisi Utama yang mengetahui jumlah tim yang akan didegradasi musim ini.

Ditengarai jika pengunduran Musi Banyuasin di awal kompetisi melahirkan pertanyaan, apakah dua tim yang terdegradasi termasuk mereka. Yang pasti manual liga menetapkan dua tim di tiap grup akan didegradasi menyusul naiknya enam tim dari Divisi Satu. (jul)

Monday, March 29, 2010

Ayam Kinantan Bermandi Pujian

M Affan Lubis dkk sudah membuktikan janjinya untuk tidak mengecewakan masyarakat Kota Medan. Itu setelah Jumat (26/3) di Stadion Teladan Medan, PSMS menundukkan Persih dengan skor 2-0. Meskipun belum pasti aman dari ancaman degradasi, perjuang keras seluruh pemain mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.

Sabtu (27/3) Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Kota Medan melalui Ketua Bidang Organisasi, Nunuk menyampaikan ucapan selamat kepada Sekretaris Umum PSMS Idris SE di Stadion Kebun Bunga Medan. “Kita sangat berterimakasih dan bangga atas perjuangan para pemain. Bagaimanapun PSMS adalah barometer sepak bola di Kota Medan,” ucapnya.

Dirinya juga berharap kiranya pada pertandingan Selasa (30/3) nanti, semangat yang sama kembali ditampilkan sehingga PSMS bisa bertahan di Divisi Utama musim yang akan datang. Untuk itu, PSSI Kota Medan siap memberikan dukungan moralnya.

“Ya, kita segenap pengurus akan datang menyaksikan pertandingan itu sebagai dukungan moral yang bisa diberikan. Kita tidak akan rela bila PSMS sebagai motivasi pemain muda terdegradasi ke Divisi Satu,” tambahnya.

Sekretaris Umum PSMS Idris SE pun menyambut baik dukungan yang diberikan Pengcab PSSI Medan kepada seluruh pemain. “Itu akan sangat membangun semangat para pemain. Begitu juga dengan kehadiran masyarakat Kota Medan yang merupakan bonus tak terkira bagi tim,” ucap Idris.

Menurut Idris, masyarakat yang datang menonton dengan membeli tiket secara tidak langsung memberi bonus kepada seluruh pemain. “Jadi bonus itu tidak harus dalam jumlah yang besar. Kita pengurus memang sudah menyiapkan sejumlah bonus, namun itu tidak ada apa-apanya dari yang dapat diberikan masyarakat yang datang menonton,” jelasnya.

Begitupun dengan Ketua Umum KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis yang tak hentinya mengimbau seluruh masyarakat Kota Medan untuk datang menyaksikan setiap pertandingan kandang PSMS sebagai bentuk dukungan. “Penonton adalah pemain ke-12 PSMS yang berpengaruh pada kemenangan,” imbaunya.

Pengurus PSMS dan KONI Medan sudah menyiapkan bonus bila PSMS bisa bertahan di Divisi Utama. Sudah tentu, masyarakat sebagai pemilik sebenarnya PSMS tidak akan mau kalah. (jul)

Pekerjaan Belum Selesai

MEDAN-Kemenangan 2-0 atas Persih di Stadion Teladan Medan, Jumat (26/3) lalu memang patut dirayakan. Namun pekerjaan belum selesai. Bagaimanapun kemenangan itu hanyalah pembukaan menuju pertandi ngan sebenarnya yaitu menghadapi Persires, Selasa (30/3) nanti.

Saat ini PSMS berhasil mempertahankan posisinya di peringkat sembilan klasemen sementara grup 1 pada Kompetisi Divisi Utama 2009/2010 ini. Dengan tambahan tiga poin, PSMS menjauhi Persires yang semula menempel. Persires sendiri usai dilibas 0-4 oleh Semen Padang turun ke dasar klasemen menggantikan PSDS yang pada waktu bersamaan menundukkan PSAP dengan skor 1-0 dan naik ke peringkat 10.

PSDS pun hanya terpisah satu poin dari PSMS dan siap menyalip bila terjadi kesalahan pada pertandingan nanti. Apalagi di putaran pertama lalu, PSDS memetik kemenangan 1-0 dari kandang PSSB Bireuen. Ini membuat si Traktor Kuning yakin untuk kembali memetik tiga poin di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam. Bila itu terwujud, PSDS akan mengemas 20 poin.
Artinya duet pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian hanya punya satu jalan keluar yaitu memenangkan pertandingan. Hasil seri akan sangat diharamkan pada laga nanti karena PSMS hanya akan mengoleksi 19 poin. PSDS akan melesat meninggalkan Persires dan PSMS di urutan dua terbawah klasmen.

Kondisi ini pun tidak akan enak mengingat belum ada kepastian dari Badan Liga Indonesia (BLI) mengenai jumlah tim yang akan degradasi di masing-masing wilayah. Pengunduran PS Banyuasin pun masih teka-teki mengingat hal itu dilakukan sebelum kompetisi digelar. Yang pasti peraturan manual BLI menyatakan ada dua tim yang terdegradasi musim ini.

Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian pun melihat kemungkinan-kemungkinan tersebut. Untuk itu keduanya ti dak akan berspekulasi mengenai degradasi musim ini. Kemenangan mutlak adalah target yang dipasang pada laga, Selasa (30/3) nanti. “Ya, kita ti dak akan mengambil resiko karena sampai sekarang tidak ada kepastian dari BLI berapa yang akan didegradasi. Jadi, kita akan berpegang pada manual BLI, dan harus memenangkan pertandingan terakhir nanti,” ucap Amrustian yang ditemui di Stadion Kebun Bunga, Sabtu (27/3).

Meskipun berhasil menahan Persires saat tandang ke Rengat di putaran pertama lalu, baik Zulkarnaen maupun Amrustian tidak akan anggap remeh pada laga nanti. Pasalnya, Persires yang baru dilibas 0-4 oleh PS Semen Padang akan bertarung habis-habisan untuk lepas dari ancaman degradasi. Keberhasilan menundukkan Persikabo 2-0 merupakan bukti Persires adalah tim yang tak bisa dipandang sebelah mata.

PSMS sendiri punya masalah di lini belakang. Di mana Chiko Maradona dipastikan absen karena akumulasi kartu yang didapat saat menantang PSAP dan Persih. Untunglah Deny Wahyudi dikabarkan sudah sembuh dari cedera yang memaksanya absen. “Dua hari ini akan kita lihat perkembangan anak-anak. Memang tidak ada masalah untuk mengisi kekosongan posisi Chiko meski materi kita sedikit. Masih ada Deny dan itu akan kita maksimalkan. Kita hanya berharap pengurus tidak mengecewakan harapan para pemain,” jelas Amrustian. (jul)

Pekerjaan Belum Selesai

MEDAN-Kemenangan 2-0 atas Persih di Stadion Teladan Medan, Jumat (26/3) lalu memang patut dirayakan. Namun pekerjaan belum selesai. Bagaimanapun kemenangan itu hanyalah pembukaan menuju pertandi ngan sebenarnya yaitu menghadapi Persires, Selasa (30/3) nanti.

Saat ini PSMS berhasil mempertahankan posisinya di peringkat sembilan klasemen sementara grup 1 pada Kompetisi Divisi Utama 2009/2010 ini. Dengan tambahan tiga poin, PSMS menjauhi Persires yang semula menempel. Persires sendiri usai dilibas 0-4 oleh Semen Padang turun ke dasar klasemen menggantikan PSDS yang pada waktu bersamaan menundukkan PSAP dengan skor 1-0 dan naik ke peringkat 10.

PSDS pun hanya terpisah satu poin dari PSMS dan siap menyalip bila terjadi kesalahan pada pertandingan nanti. Apalagi di putaran pertama lalu, PSDS memetik kemenangan 1-0 dari kandang PSSB Bireuen. Ini membuat si Traktor Kuning yakin untuk kembali memetik tiga poin di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam. Bila itu terwujud, PSDS akan mengemas 20 poin.
Artinya duet pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian hanya punya satu jalan keluar yaitu memenangkan pertandingan. Hasil seri akan sangat diharamkan pada laga nanti karena PSMS hanya akan mengoleksi 19 poin. PSDS akan melesat meninggalkan Persires dan PSMS di urutan dua terbawah klasmen.

Kondisi ini pun tidak akan enak mengingat belum ada kepastian dari Badan Liga Indonesia (BLI) mengenai jumlah tim yang akan degradasi di masing-masing wilayah. Pengunduran PS Banyuasin pun masih teka-teki mengingat hal itu dilakukan sebelum kompetisi digelar. Yang pasti peraturan manual BLI menyatakan ada dua tim yang terdegradasi musim ini.

Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian pun melihat kemungkinan-kemungkinan tersebut. Untuk itu keduanya ti dak akan berspekulasi mengenai degradasi musim ini. Kemenangan mutlak adalah target yang dipasang pada laga, Selasa (30/3) nanti. “Ya, kita ti dak akan mengambil resiko karena sampai sekarang tidak ada kepastian dari BLI berapa yang akan didegradasi. Jadi, kita akan berpegang pada manual BLI, dan harus memenangkan pertandingan terakhir nanti,” ucap Amrustian yang ditemui di Stadion Kebun Bunga, Sabtu (27/3).

Meskipun berhasil menahan Persires saat tandang ke Rengat di putaran pertama lalu, baik Zulkarnaen maupun Amrustian tidak akan anggap remeh pada laga nanti. Pasalnya, Persires yang baru dilibas 0-4 oleh PS Semen Padang akan bertarung habis-habisan untuk lepas dari ancaman degradasi. Keberhasilan menundukkan Persikabo 2-0 merupakan bukti Persires adalah tim yang tak bisa dipandang sebelah mata.

PSMS sendiri punya masalah di lini belakang. Di mana Chiko Maradona dipastikan absen karena akumulasi kartu yang didapat saat menantang PSAP dan Persih. Untunglah Deny Wahyudi dikabarkan sudah sembuh dari cedera yang memaksanya absen. “Dua hari ini akan kita lihat perkembangan anak-anak. Memang tidak ada masalah untuk mengisi kekosongan posisi Chiko meski materi kita sedikit. Masih ada Deny dan itu akan kita maksimalkan. Kita hanya berharap pengurus tidak mengecewakan harapan para pemain,” jelas Amrustian. (jul)

Makin Yakin

MEDAN-Kemenangan 2-0 atas Persih yang baru diraih meningkatkan rasa percaya diri skuad PSMS menatap laga terakhir sekaligus penentu, Selasa (30/3) nanti dengan menjamu Persires. Hal itu pula yang ditunjukkan dalam latihan, Minggu (28/3) sore yang digelar di Stadion Kebun Bunga Medan.

Di bawah arahan duet Pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian, M Affan Lubis dkk melaksanakan semua materi, simulasi, shooting, dan game dengan baik. Beberapa gol berhasil dicetak striker PSMS Ikpefua Osas ‘Saha’ Marvellous yang dimanjakan assist dari Faizal Azmi. “Anak-anak tetap menunjukkan semangatnya bahkan terus meningkat. Mereka tetap menjaga komitmennya untuk membela PSMS tidak terdegradasi dari Divisi Utama. Kita berharap kondisi ini terus terjaga sampai menyelesaikan pertandingan, Selasa (30/3) nanti,” ucap Amrustian usai latihan.
Pemandangan serupa terlihat pada latihan menjelang laga menghadapi Persih di Stadion Teladan Medan, Jumat (26/3) lalu. Pertandingan itu sendiri dimenangkan PSMS dengan skor 2-0. Dua gol PSMS masing-masing diciptakan oleh Nyeck Nyobe dan Osas Saha yang didukung dengan permainan rap-rap dari seluruh pemain. “Kita tidak akan mengadakan perubahan karena pola ini yang diinginkan masyarakat Kota Medan dan fans PSMS. Jadi tinggal melihat kesiapan pemain yang akan diturunkan. Yang penting bagaimana semangat anak-anak untuk turun dan bertarung habis-habisan. Kita tidak akan melihat label lagi,” tambahnya.

Kabar baik lainnya seluruh pemain dalam kondisi fit. Deny Wahyudi pun dipastikan siap untuk diturunkan mengisi posisi Chiko Maradona yang harus absen karena akumulasi kartu di lini belakang. Sebelumnya Deny cedera spear, hal ini membuat Deny yang musim sebelumnya membela PSDS harus absen saat menjamu Persih. Begitu juga gelandang PSMS, Daniel.

“Deny sudah sangat fit dan saat menghadapi Persih juga dia sudah mengenakan kostum PSMS kok. Saya yakin dia sudah bisa diturunkan. Kalau Daniel memang dia tidak diturunkan oleh pelatih. Tapi saya lihat dia juga sudah bisa kok diturunkan. Yang pasti tidak ada pemain yang bermasalah,” ucap Medis PSMS Dr Rorywansyah yang dihubungi Sumut Pos, Minggu (28/3).

Adapun Daniel yang mengalami ganguan perut harus absen di dua laga tandang PSMS; PSSB dan PSAP dan kandangnya saat menjamu Persih di Stadion Teladan Medan. Memang dalam latihan terlihat Daniel seperti kesakitan setiap melakukan tendangan yang keras. Bagaimanapun penampilannya akan sangat dibutuhkan untuk memperkuat kemenangan.

Begitu juga dengan Tri Yudha Handoko yang menjadi inspirator gol Saha saat menundukkan Persih. Bersama Faizal Azmi, dirinya akan memanjakan Saha di barisan depan. Agresivitas Saiful Ramadhan pun diharapkan dalam memainkan permainan rap-rap sebagai ciri khas PSMS.

Kepercayaan diri punggawa PSMS tampaknya semakin jadi. Pasalnya, pengurus dan manajemen PSMS ternyata telah mencairkan bonus untuk skuad Ayam Kinantan. Setidaknya ini dipastikan oleh Sekretaris Umum PSMS Idris SE kepada Sumut Pos, Minggu (28/3). “Rp15 Juta dari pengurus dan manajemen sudah kita berikan kemarin (Sabtu, Red). Besok (hari ini, Red) sebagai penambah semangat, pihak KONI Medan juga mengajak skuad makan siang. Kita harapkan pemain bisa maksimal dan meraih kemenangan,” jelas Idris. (jul)

Saturday, March 27, 2010

PSMS Kalahkan Persih 2-0

PSMS Medan mengalahkan Persih Tembilahan dengan skor 2-0 (1-0) pada lanjutan kompetisi putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia (LI) 2009/2010 di Stadion Teladan Medan, Jumat.

Gol pertama PSMS diciptakan Nyeck Nyobe Georges Clement pada menit ke-11 melalui tendangan bebas yang gagal diantisipasi penjaga gawang Persih, Agus Salim.

Persih yang kecolongan 0-1 berusaha melancarkan serangan melalui beberapa pemain seperti Pablo Rojas, Leonardo Veron, Mahadirga dan Riky Ohorela, namun selalu berhasil dihalau barisan pertahanan PSMS yang dimotori Chiko Maradona, Syaiful Ramadhan dan Hary Saputra.

Penjaga gawang PSMS Irwin Ramadhana juga harus bekerja ektra keras menyelamatkan gawangnya.

Pada babak kedua, tepatnya pada menit ke-77, Ikpepua Marvelllous Osas Saha berhasil menggandakan kemenangan tuan rumah melalui sebuah serangan balik.

Pada pertandingan itu, wasit Asrizal (Padang) menghadiahi tiga kartu kuning kepada pemain Persih, masing-masing Sumardi, Doni Famansyah dan Glen Paloakan.

Kemenangan itu belum menjamin PSMS aman dari ancaman degradasi.

Partai yang sangat menentukan akan terjadi saat PSMS menjamu Persires Rengat, Selasa (30/3) pekan depan. Jika memang, PSMS akan bertahaan di Divisi Utama

Friday, March 26, 2010

PSMS Dukungan Penuh Penonton

Sore ini di Stadion Teladan Medan, PSMS akan menjamu Persih dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama 2009/2010. Laga ini pun merupakan penentu apakah PSMS masih akan berlaga di Divisi Utama atau terdegradasi ke Divisi Satu di musim yang akan datang. Begitu juga dengan laga terakhir, Selasa (30/3) nanti.

Meskipun persiapan tim sudah ditangani duet pelatih kawakan Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian (baca preview di halaman 15), namun M Affan Lubis dkk sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat Kota Medan. Peran penonton pun kerap diidentikkan sebagai pemain ke-12 yang berpengaruh besar pada kemenangan sebuah tim.

Untuk itu Sekretaris Umum PSMS Idris SE sangat mengharapkan kehadiran masyarakat Kota Medan di dua laga kandang terakhir PSMS ini. Bahkan untuk itu Idris yang juga Ketua Panitia Divisi Utama di Medan menurunkan harga tiket. Adapun harga tiket yang diterapkan adalah Rp50.000 untuk VIP, Rp35.000 untuk tribun tertutup, dan Rp10.000 untuk tribun terbuka. Selain penurunan tiket, panitia juga akan menggelar lucky draw dengan hadiah yang cukup menarik. Selain itu, karena pertandingan digelar di hari kerja, Panpel mengundurkan jadwal dan dimulai pukul 16.30 WIB. Dengan demikian masyarakat dapat menyaksikan pertandingan sejak awal.

“Kita berharap pertandingan besok (hari ini, Red) seluruh masyarakat Kota Medan datang untuk memberi dukungan kepada PSMS. Karena dua laga kandang ini adalah hidup mati di Divisi Utama. Mari kita penuhi Stadion Teladan Medan dan menjadi saksi perjuangan skuad PSMS keluar dari ancaman degradasi,” ucap Idris yang ditemui di Stadion Kebun Bunga Medan, Kamis (25/3).

Besarnya pengaruh penonton terhadap kemenangan PSMS di dua laga kandang ini pun dibenarkan pelatih kawakan Suimin Dihardja. “Kita semua tentu berharap PSMS tidak terdegradasi dari Divisi Utama. Saya juga tidak rela kalau PSMS terdegradasi. Mari kita ramaikan Stadion Teladan sebagai dukungan moral untuk PSMS,” ucap Suimin. [jul/sumutpos]

PSMS Menunggu List Copa

JAKARTA - Menghuni papan bawah klasemen Wilayah I Divisi Utama Liga Indonesia 2009/10 membuat peluang PSMS Medan tampil di Copa Indonesia musim ini berat, karena hanya akan masuk waiting list.

Hal itu terkait dengan kebijakan PT Liga Indonesia (Liga) selaku pelaksana regulasi kompetisi non amatir sepakbola nasional, yang hanya mengikutkan 12 tim dari kasta kedua di turnamen bergengsi tersebut, yakni hanya mereka yang lolos ke babak kedua.

Sisanya berasal dari 18 tim kontestan Indonesia Super League (ISL) saat ini dan dua tim dari divisi satu, sehingga nantinya ada total 32 tim yang akan memperebutkan piala yang sebelumnya bernama Copa Dji Sam Soe ini.

“Kebijakan untuk menetapkan peserta seperti itu lebih karena pertimbangan kualitas pertandingan. Karena itu, kami haru menunggu kepastian tim divisi utama yang akan ikut ambil bagian,’ kata Joko dalam keterangan pers usai penanda tangan kerjasama dengan stasiun televisi swasta nasional RCTI selaku pemegang hak siar Piala Indonesia di Kantor Liga, Kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis.

Mengenai peluang PSMS memang belum tertutup dan masih sama seperti tim lain, sebab bisa saja mereka masuk dalam daftar tunggu. Tapi itu pun harus bersaing dengan tim lain yang juga ingin masuk dalam waiting list.

“Daftar tunggu ini memang kami berikan jatah untuk mereka yang tidak memenuhi persyaratan dari segi klasemen. Hanya saja mereka punya minat yang cukup tinggi untuk berpartisipasi di turnamen ini,” beber Joko menambahkan baru Pro Duta Sleman yang sudah resmi mengajukan diri masuk dalam daftar tunggu.

Tigor Sahlomboboy, Sekertaris Liga ditemui di tempat yang sama menyatakan, kesempatan Ayam Kinantan berada di Divisi Utama musim depan masih terbuka lebar. Sebab, Liga membatalkan rencana menambah kuota tim yang degradasi ke Divisi I. Semula, imbuh Tigor, pihaknya berencana menurunkan empat tim peringkat terbawah dari tiga grup yang ada ke divisi satu musim depan.

Aura Positif

Cerahnya kostum yang dikenakan pemain PSMS menghadirkan nuansa lain pada latihan Rabu (24/3) sore di Stadion Teladan Medan. Apakah ini pertanda kemenangan di dua laga yang akan dilakoni di akhir musim ini?

Pantauan Sumut Pos di lapangan, tampak M Affan Lubis dkk begitu bersemangat melakoni latihan di bawah arahan duet pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustiar. Kerja sama di berbagai lini pun sudah terlihat. Sejalan dengan komunikasi antar pemain yang tak pernah kosong.
Begitu pun saat memasuki game, semangat para pemain berhasil membangkitkan kembali ciri khas PSMS, permainan rap-rap. Tak ada ragu dari Hary Syahputra saat menghentikan serangan dari pemain lain. Begitu juga Tri Yudha Handoko, Faisal Azmi, Jecky Pasarella, dan M Affan Lubis yang menjadi andalan di barisan tengah.

Meskipun tidak menghasilkan gol, duet striker asing PSMS tampil ceria. Khususnya, Nyeck Nyobe yang selama ini diposisikan sebagai libero. Bahkan, dikabarkan legiun asal Kamerun ini enggan bila ditarik kembali ke lini belakang. “Memang anak-anak sudah berkomitmen untuk memenangkan dua laga kandang ini. Apalagi kita banyak kehilangan poin dan pertandingan ini adalah penentu. Kita bertekad untuk tidak lagi mengecewakan masyarakat Kota Medan,” ucap Kapten PSMS M Affan Lubis usai latihan.

Yah sepanjang putaran kedua, PSMS banyak kehilangan poin. Diawali dengan kalahkan 0-1 atas Persikabo, ditahan seri 1-1 oleh Persita, dan kalah 1-2 dari Persipasi, PSMS sudah kehilangan delapan poin. Seharusnya saat ini PSMS sudah mengoleksi 23 poin. Namun nasi sudah menjadi bubur, mencari kambing hitam pun tak ada guna.

Keinginan M Affan Lubis dkk itu pun disambut baik duet pelatih PSMS. Baik Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustiar memang lebih memusatkan perhatiannya pada persiapan tim menghadapi dua pertandingan sisa. “Ya, kita tidak akan pulang dari jalan yang sama,” ucap Amrustian mengutip pepatah yang sempat terkenal di kalangan mafia Itali.

Bahkan, kekurangan yang ada dianggap angin lalu. “Kita memang kekurangan cadangan libero dan gelandang sayap. Tapi, semangat para pemain bisa menutupi kekurangan itu. Pemain yang ada akan kita maksimalkan untuk menciptakan gol sebanyak-banyaknya,” tambahnya.
Aura positif ini pun diperkuat dengan dukungan dari luar lapangan oleh salah fans PSMS. Tampak pula mantan Pelatih PSMS, Suimin Dihardja didampingi mantan Manajer PSMS 2001 Aritonang, dan Joni Sembiring yang setia memantau perkembangan PSMS. “Kita datang menyaksikan latihan sore ini sebagai dukungan moral kepada seluruh pemain. Besar harapan kita agar dua pertandingan ini berakhir dengan kemenangan. Bagaimanapun juga, kita tidak rela bila PSMS sampai terdegradasi dari Divisi Utama,” ucap Suimin kepada Sumut Pos.

Sayang, semangat pemain maupun harapan seluruh masyarakat pecinta PSMS tidak disaksikan oleh pengurus. Tak satu pun pengurus terlihat di Stadion Teladan Medan, Rabu (24/3) sore itu. Padahal kehadiran para pengurus merupakan motivasi tersendiri bagi seluruh pemain yang bertekad untuk habis-habisan di akhir musim ini. (jul)

Masih Bernapas

MEDAN-Kalah dari PSAP Sigli memang membuat kubu PSMS murung. Divisi Satu Liga Indonesia pun tergambar dibenak pengurus dan manajemen. Namun, harapan untuk bertahan di Divisi Utama ternyata masih ada.

Ya, Ayam Kinantan masih bisa bernapas karena Persires Rengat ternyata dikalahkan oleh Pesikabo Bogor, 0-2. Hasil itu membuat PSMS naik peringkat ke tangga 9, satu strip di atas zona degradasi. PSMS dan Persires memiliki poin sama, yakni 15. Namun, Affan Lubis dkk masih unggul dalam selisih gol, yakni satu gol. Tak pelak, dua laga kandang yang masih tersisa wajib dimaksimalkan.

Meskipun begitu bukan berarti tim besutan Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian ini bisa lenggang kangkung. Masih tersisa beberapa celah yang harus dijaga untuk bertahan di Divisi Utama. Bila kedua laga kandang bisa dimaksimalkan dengan kemenangan, PSMS pun dipastikan bisa bernapas lega. Karena, PSMS masih unggul satu poin dari PSDS yang nantinya hanya mengoleksi 20 poin dari dua kemenangan di kandang.
Namun, PSMS tak bisa melepas perhatiannya dari Persires yang akan melakoni dua laga tandang di sisa musim ini. Yaitu menghadapi Semen Padang dan PSMS. Semen Padang sendiri akan menjadi lawan yang berat mengingat persaingannya dengan Persipasi untuk menjadi yang terbaik di grup 1. Semen Padang terpisah satu poin dari Persipasi di peringkat kedua dengan koleksi 35 poin.

Nah, pertemuan dengan Persires di akhir musim kompetisi tentunya menjadi penentu bagi tim besutan Manajer Hendra DS ini. Pasalnya, dengan hasil seri 0-0 atas yang diraih PSMS saat bertandang ke Persih di putaran pertama, laga menjamu Persih di Stadion Teladan Medan, Jumat (26/3) nanti diharapkan akan ditutup dengan kemenangan.

Main mata pun sangat diharamkan dalam laga ini. Pasalnya PSDS juga menyisakan dua laga kandang yang siap menyuplai tambahan enam poin untuk menyodok keduanya. Memang hanya kemenangan mutlak yang dapat menyelamatkan si Ayam Kinantan.

Itu pun diamini duet pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian. Untuk itu, pada latihan, Rabu (24/3) pagi ini keduanya akan menggelar beberapa materi berdasarkan evaluasi yang dilakukan pascalaga menghadapi PSAP, Senin (22/3) lalu. “Dari evaluasi yang kita lakukan ada kemajuan pada komunikasi antarpemain di lapangan. Meskipun masih ada kekurangan yang akan kita maksimalkan untuk meraih kemenangan di dua sisa laga ini,” ucap Amrustian.

Seperti yang disampaikan Amrustiar, dari formasi baru yang diterapkan masih terdapat ketidakdisiplinan para pemain di menit-menit akhir pertandingan. Ketidakdisiplinan itu sendiri menyangkut pada peran pemain di posisi yang ditempatinya. Untuk itu sisa waktu menjelang laga akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menutupi kelemahan itu.

“Ketidakdisiplinan itu bisa dikarenakan banyak faktor salah satunya kehabisan napas. Kalau pemain kecapaian kan bisa mengganggu konsentrasinya. Untuk itu pada latihan pagi nanti masalah ini akan kita pecahkan bersama,” tambahnya.
Komunikasi antarpemain yang menunjukkan peningkatan pun membuat Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian optimis menatap kemenangan di dua laga kandang nanti. “Kita optimis kalau di dua pertandingan kandang ini meraih poin penuh. Pemain juga sudah menyampaikan kepada kita untuk mati-matian membela PSMS.

Tinggal bagaimana keseriusan pengurus untuk mempertahankan PSMS di Divisi Utama,” tuturnya. (jul)

Bonus Rp30 Juta Menanti

Berbagai usaha pun dilakukan untuk mempertahankan PSMS tetap di Divisi Utama di musim berikutnya. Dari sisi teknis, tim pelatih sudah menyiapkan semua kebutuhan untuk kemenangan di dua laga kandang sisa.

Namun harus diakui, dalam kondisi saat ini faktor teknis saja tak cukup. Faktor nonteknis juga memiliki kekuatan yang tidak bisa disepelekan. Ya, faktor ini yang dapat membangkitkan semangat para pemain untuk mencapai kemenangan demi kemenangan.
Hal itu diakui Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang dihubungi Sumut Pos, Selasa (23/3). Untuk itu sejumlah bonus pun disiapkan kepada seluruh pemain bila berhasil mempertahankan PSMS di Divisi Utama. Bonus sendiri merupakan sumbangan dari seluruh pengurus PSMS. “Ini sebagai harapan seluruh pengurus agar PSMS tidak didegradasi,” ucapnya.

Seperti yang disampaikan Idris, untuk saat ini bonus yang disiapkan oleh pengurus berupa uang pembinaan sejumlah Rp30 juta. Tidak berhenti di situ, bersama pengurus lainnya masih akan terus melakukan pendekatan kepada seluruh pihak guna memberi bonus yang lebih besar lagi. “Kita juga akan minta dukungan dari pengusaha yang ada di Kota Medan agar bersumbangsih untuk perjuangan seluruh pemain. Kita harapkan juga perhatian dari Gubernur Sumut untuk tim kesayangan masyarakat Kota Medan ini,” tambahnya.

Motivasi lainnya pun datang dari Ketua Umum KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis. Melalui telepon, Selasa (23/3) pria yang akrab disapa Opunk Ladon ini juga sudah menyiapkan penghargaan bila PSMS tidak terdegradasi dari Divisi Utama. Penghargaan itu tidak hanya kepada pemain juga pelatih hingga ofisial. “Kita akan menghormati perjuangan seluruh pemain. Bonus sudah kita siapkan bila PSMS berhasil bertahan di Divisi Utama. Saya juga mengimbau seluruh masyarakat Kota Medan dengan menyaksikan dua pertandingan ini sebagai dukungan kepada PSMS,” ucapnya. (jul)

Wednesday, March 24, 2010

Asa PSMS Bertahan di Divisi Utama

Kalah dari PSAP Sigli memang membuat kubu PSMS murung. Divisi Satu Liga Indonesia pun tergambar dibenak pengurus dan manajemen. Namun, harapan untuk bertahan di Divisi Utama ternyata masih ada.

Ya, Ayam Kinantan masih bisa bernapas karena Persires Rengat ternyata dikalahkan oleh Pesikabo Bogor, 0-2. Hasil itu membuat PSMS naik peringkat ke tangga 9, satu strip di atas zona degradasi. PSMS dan Persires memiliki poin sama, yakni 15. Namun, Affan Lubis dkk masih unggul dalam selisih gol, yakni satu gol. Tak pelak, dua laga kandang yang masih tersisa wajib dimaksimalkan.

Meskipun begitu bukan berarti tim besutan Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian ini bisa lenggang kangkung. Masih tersisa beberapa celah yang harus dijaga untuk bertahan di Divisi Utama. Bila kedua laga kandang bisa dimaksimalkan dengan kemenangan, PSMS pun dipastikan bisa bernapas lega. Karena, PSMS masih unggul satu poin dari PSDS yang nantinya hanya mengoleksi 20 poin dari dua kemenangan di kandang.

Namun, PSMS tak bisa melepas perhatiannya dari Persires yang akan melakoni dua laga tandang di sisa musim ini. Yaitu menghadapi Semen Padang dan PSMS. Semen Padang sendiri akan menjadi lawan yang berat mengingat persaingannya dengan Persipasi untuk menjadi yang terbaik di grup 1. Semen Padang terpisah satu poin dari Persipasi di peringkat kedua dengan koleksi 35 poin.

Nah, pertemuan dengan Persires di akhir musim kompetisi tentunya menjadi penentu bagi tim besutan Manajer Hendra DS ini. Pasalnya, dengan hasil seri 0-0 atas yang diraih PSMS saat bertandang ke Persih di putaran pertama, laga menjamu Persih di Stadion Teladan Medan, Jumat (26/3) nanti diharapkan akan ditutup dengan kemenangan.

Main mata pun sangat diharamkan dalam laga ini. Pasalnya PSDS juga menyisakan dua laga kandang yang siap menyuplai tambahan enam poin untuk menyodok keduanya. Memang hanya kemenangan mutlak yang dapat menyelamatkan si Ayam Kinantan.

Itu pun diamini duet pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian. Untuk itu, pada latihan, Rabu (24/3) pagi ini keduanya akan menggelar beberapa materi berdasarkan evaluasi yang dilakukan pascalaga menghadapi PSAP, Senin (22/3) lalu. “Dari evaluasi yang kita lakukan ada kemajuan pada komunikasi antarpemain di lapangan. Meskipun masih ada kekurangan yang akan kita maksimalkan untuk meraih kemenangan di dua sisa laga ini,” ucap Amrustian.

Seperti yang disampaikan Amrustiar, dari formasi baru yang diterapkan masih terdapat ketidakdisiplinan para pemain di menit-menit akhir pertandingan. Ketidakdisiplinan itu sendiri menyangkut pada peran pemain di posisi yang ditempatinya. Untuk itu sisa waktu menjelang laga akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menutupi kelemahan itu.

“Ketidakdisiplinan itu bisa dikarenakan banyak faktor salah satunya kehabisan napas. Kalau pemain kecapaian kan bisa mengganggu konsentrasinya. Untuk itu pada latihan pagi nanti masalah ini akan kita pecahkan bersama,” tambahnya.

Komunikasi antarpemain yang menunjukkan peningkatan pun membuat Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian optimis menatap kemenangan di dua laga kandang nanti. “Kita optimis kalau di dua pertandingan kandang ini meraih poin penuh. Pemain juga sudah menyampaikan kepada kita untuk mati-matian membela PSMS.

Tinggal bagaimana keseriusan pengurus untuk mempertahankan PSMS di Divisi Utama,” tuturnya[jul/sumutpos]

Berharap Bangkit

MEDAN-Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Inilah gambaran yang dialami PSMS saat ditekuk 0-1 oleh PSAP Sigli di Stadion Kuta Asan Sigli, Senin (22/3). Pasalnya, selain kehilangan angka, beberapa punggawa tim Ayam Kinantan mendapat perlakukan tidak sportif dari pemain PSAP.

Seperti disampaikan pelatih PSMS Amrustian yang dihubungi Sumut Pos, terkuak jika pertandingan antara PSAP kontra PSMS sempat diwarnai kericuhan, saat kapten tim PSAP Sigli Suheri Daud melayangkan pukulan ke wajah pemain belakang PSMS Chico Maradona.

Di babak kedua Hari Syahputra juga mendapat pukulan diwajah dari pemain PSAP Sigli. Lagi-lagi wasit tidak mengambil tindakan atas sikap tak sportif pemain PSAP tadi.

“Memang mereka (PSAP Sigli, Red) memasang target harus menang saat menjamu kita (PSMS, red). Jadi, wajar saja jika mereka tampil seperti itu. Untungnya, pemain kita tidak terpancing untuk melakukan hal yang sama,” jelas Amrustian, pelatih PSMS.
Baik Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian sendiri memang tidak menarget apapun di pertandingan kemarin. Keduanya mengaku fokus pada dua laga kandang di akhir musim ini saat menjamu Persih Tembilahan (26/3) dan Persires Rengat (30/3).
“Laga ini kita manfaatkan untuk mematangkan formasi baru yang kita buat sebagai persiapan menatap laga menghadapi Persih dan Persires,” tutur Amrustian.

Menurut Amrustian, formasi baru yang digunakan saat menghadapi PSAP berjalan sesuai rencana. Tak sampai di situ, beberapa peluang bahkan berhasil diciptakan meskipun belum membuahkan gol.

Peluang itu datang dari Bambang Tri Sanjaya saat tendangannya masih melebar di sisi kanan gawang PSAP Sigli. Begitu juga dengan peluang dari Ahmad Afandi Lubis yang masuk pada menit ke-66 menggantikan Deny Wahyudi masih dapat ditepis Agus Rochman.
Selain itu, di sektor pertahanan, Hary Syahputra yang mengkordinir lini pertahanan tim Ayam Mkianntan dapat menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga ketika babak pertama usai, striker PSAP tidak dapat membobol gawang tim Ayam Kinantan.

Jikapun akhirnya PSAP dapat membobol gawang PSMS lewat aksi striker asing Michel Adolfo De Souza, namun secara keseluruhan penampilan PSMS sangat memuaskan. Bahkan seluruh pemain seperi tak kehilangan semangat meskipun sudah tertinggal 0-1 dari lawannya.
Serangan gencar terus dilakukan anak-anak PSMS, meskipun akhirnya hingga pertandingan usai skor tak berubah, tetap 1-0 untuk kemenangan PSAP.

Wasit Asrizaki memberikan dua kartu kuning kepada Mathias Udie (PASAP Sigli) yang melanggar Saha, dan Hari Syahputra (PSMS) yang menjatuhkan Suheri Daud pada menit ke- 50 dan ke-72.

Dengan kekalahan ini PSMS masih belum beranjak dari peringkat sembilan dengan koleksi 15 poin. Dibayangi oleh Persires Rengat yang mengoleksi 14 poin.

Dengan kondisi ini, praktis persaingan untuk menghindar dari jerat degradasi semakin seru dan menarik. Apalagi tiga tim yang berada di sana yakni PSMS, Persires dan PSDS sama-sama memiliki dua laga tersisa.

Terlebih, selain PSMS, ternyata PSDS juga memiliki dua laga kandang yakni saat menjamu PSSB Bireuen dan PSAP Sigli.
“Ya kita masih bisa disalip oleh tim manapun juga. Agar itu tidak terjadi, pada dua pertadningan sisa, kita harus memenangkan pertandingan. Caranya, jangan melakukan kesalahan sekecil apapun juga,” pungkas Amrustian.Sementara itu di sisi lain, kemenangan yang diraih PSAP kemarin membuat tim besutan Bambang Nurdiansyah mengoleksi 26 poin. Hanya membutuhkan dua poin tambahan untuk menyamai raihan Persikabo Bogor yang menempati peringkat keempat.

Pada pertandingan berikutnya PSAP Sigli akan melakoni dua laga tandang yaitu menghadapi PSDS Deli Serdang dan Persiraja Banda Aceh. (jul)

PSMS Fokus Dua Pertandingan Sisa

okus untuk bertahan di Divisi Utama, membuat duet pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian tak ambil pusing dengan kekalahan 0-1 yang mereka derita atas PSAP, kemarin (22/3).

Bagi keduanya, dua laga kandang yang akan dilakoni PSMS pada 26 dan 30 Maret mendatang sangat penting untuk dimenangkan. Karenanya, ketika wasit banyak merugikan tim Ayam Kinantan saat berhadapan dengan PSAP, keduanya mencoba bersikap legowo.

“Biasa lah. Justru dari aksi mereka yang seperti itu, mental para pemain jadi tertempa. Dan ini diharapkan dapat membantu penampilan pemain di dua laga sisa nanti. Kita konsen ke tim saja lah, tak usah mencari kambing hitam,” ucap Amrustian.

Keinginan yang sama juga disampaikan Sekretaris Tim PSMS Fityan Hamdy yang dihubungi usai pertandingan, Senin (22/3). “Kau pun macam tidak tahu saja bagaimana kinerja wasit,” ketusnya.

Sikap pesimis Fityan pun tak berlebihan. Pasalnya, selama menjabat sebagai Sekretaris Tim PSMS musim ini, Fityan sudah mengirim enam surat pengaduan atas ketidakadilan yang diterima PSMS. Namun hingga saat ini tak satu pengaduan pun yang ditanggapi.

Anehnya setiap pengaduan tim tamu di Stadion Teladan Medan sepertinya mendapat perlakukan khusus dari PSSI. Yang paling dekat misalnya saat menjamu Persipasi Bekasi. Panitia langsung dikenai denda sebesar Rp15 juta. “Yang penting sekarang kita bisa bertahan di Divisi Utama. Titik,” pungkas pria bergelar Insinyur ini.[jul/sumutpos]

Monday, March 22, 2010

Coba Duet Asing

Setelah ditundukkan PSSB Bireuen 2-1, Senin (22/3) ini PSMS kembali diuji kemampuannya saat menghadapi PSAP Sigli di Stadion Kuta Asan Sigli. Perubahan mencolok pun ditampilkan duet Pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian untuk menghempang serangan tuan rumah.

Nyeck Nyobe yang oleh dua pelatih sebelumnya, Suimin Dihardja dan Kustiono, ditempatkan sebagai libero ditarik ke depan mendampingi Ikpefua Osas Marvellous. Tampaknya Zulkarnaen memahami betul Nyeck yang memiliki tendangan keras dapat dimanfaatkan untuk menciptakan rebound yang akan membuka peluang bagi Osas.

Keduanya akan mendapat dukungan dari lini tengah yang diisi Heri Suwondo, Faisal Azmi, M Affan Lubis, Jecky Pasarella, dan Syaiful Ramadhan. Di barisan belakang trio Hari Syahputra, Denny Wahyudi dan Chico Maradona. ¨Formasi ini adalah yang terbaik yang dimiliki PSMS saat ini setelah tiga pemain pilarnya Ahmad Maulana Putra, Dodi Rahwana dan Tri Yudha Handoko dipastikan absen akibat akumulasi dua kartu kuning,” jelas Amrustian mengenai perubahan yang dilakukan tim pelatih PSMS.

Untuk pertahanan terakhir, tim pelatih pun mempercayakan Irwin Ramadhan sebagai kiper PSMS. Keputusan itu sehubungan dengan hasil mengecewakan dari penjaga gawang M Halim di beberapa pertandingan. Kesalahan yang dilakukan bahkan menimbulkan kritik dari berbagai pihak yang terus memantau perkembangan PSMS. Irwin pun sudah menunjukkan kebolehannya saat PSMS menjamu Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan, Sabtu (13/3) lalu meskipun di awal babak kedua Irwin harus meninggalkan lapangan akibat kakinya kram. Seperti yang disampaikan Amrustian, perubahan itu dibuat menurut gambaran kekuatan tim lawan. “Secara tim, PSAP Sigli merupakan tim yang lengkap dan biasa tampil kuat dihadapan pendukungnya. Tapi setiap tim pasti punya kelemahan. Ini yang coba kita manfaatkan besok (hari ini, Red),” tutur Amrustian.

Meskipun berat, Zulkarnaen bertekad untuk merebut poin dari pertandingan sore ini. Diharapkan dengan satu poin yang bisa diambil akan menambah enam poin dari dua laga kandang sisa yaitu menjamu Persih Tembilahan (26/3) dan Persires Rengat (30/3) nanti. Tambahan tujuh poin ini akan menyelamatkan PSMS yang kini mengoleksi 15 poin dari ancaman degradasi.

Sekalipun begitu, Pelatih PSAP Sigli Bambang Nurdiansyah mengaku tidak ada menganggap remeh PSMS Medan. “Ayam Kinantan memang di papan bawah klasemen sementara grup I. Otomatis mereka akan berjuang habis-habisan untuk luput dari degradasi. PSMS masih tim tangguh yang perlu diwaspadai,” ujar Bambang yang dihubungi, Minggu (21/3).

Kehadiran Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian sebagai pelatih juga dilihat akan membawa warna baru dalam permainan PSMS. Meskipun begitu Bambang yang juga mantan striker nasional memastikan tim asuhannya untuk memetik hasil sempurna guna upaya untuk membuka peluang empat besar di grup I.

¨PSAP juga memiliki pemain muka baru sebanyak lima orang untuk mengejar target menjadi salah satu peserta Piala Copa Indonesia,” pungkasnya.

PSAP Siap Balas Kekalahan dari PSMS

PSAP Sigli menyatakan tekadnya untuk membalas kekalahan mereka dari PSMS pada putaran pertama di Stadion Teladan Medan lalu pada laga lanjutan Kompetisi Divisi Utama 2009/2010, Senin (22/3) ini. Demikian dikatakan Kapten PSAP Sigli Suheri Daud yang dihubungi Sumut Pos, Sabtu (20/3).

Dirinya menegaskan pertandingan ini akan menjadi penyembuh derita Laskar Aneuk Nanggroe (The LAN) pasca dikalahkan 1-2 oleh M Affan Lubis dkk. Pasalnya kemenangan PSMS saat itu dianggap sebagai ulah wasit dan hakim garis yang mengesahkan gol ke gawang PSAP yang kawal Agus Rohcman.

“Menjamu PSMS di Kuta Asan, kita sudah berkomitmen dan bertekad harus menang. Tidak ada istilah tawar menawar menghadapi Ayam Kinantan. Kerbau Merah (julukan Semen Padang, Red) saja kita sikat, apalagi Ayam,” tegasnya.

Meskipun begitu besar keinginan untuk menundukkan Ayam Kinantan, sang Kapten The LAN itu tetap berharap agar para suporter dan pendukung PSAP Sigli dapat memberi dukungan sportif kepada kedua tim serta tidak perlu melakukan tindakan anarkis yang bisa mendapat sangsi dari Komdis PSSI.

“PSAP ingin menang sportif,” harap putra asal Kembang Tanjung Pidie itu.

Pernyataan Suheri Daud paling tidak gambaran betapa beratnya perjuangan yang akan dilakoni M Affandi Lubis dkk. Kemenangan tentulah bukan hal yang mudah diraih di Stadion Kuta Asan.

Selain dukungan penuh suporternya, PSAP Sigli juga akan diperkuat striker impor asal Brasil Michel Adolfo De Sauza dan Suheri Daud yang acap kali jadi ancaman tamu di Kuta Asan.

Friday, March 19, 2010

Masuk Zona Merah

Akhirnya PSMS berada di zona merah. Prestasi menyesakkan ini dipastikan setelah Ayam Kinantan tidak mampu membukukan kemenangan dari tim tuan rumah PSSB Birueun. Yakni, setelah kalah 1-2 dalam lanjutan putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia grup I di Stadion Cot Gapu Birueun Kamis (18/3).
Sangat menyedihkan karena ini merupakan kesempatan untuk menambah koleksi poin yang dimiliki M Affan Lubis dkk selain dua laga kandang yang akan dilakoninya di akhir musim ini. Yaitu, menjamu Persih Tembilahan dan Persires Rengat. Tak pelak, peluang terakhir adalah saat menantang PSAP Sigli, Senin (22/3). Seandainya pada pertandingan itu PSMS juga tidak mampu memetik kemenangan, degradasi ke Divisi Satu sudah menjadi kepastian yang tak terbantahkan. Jumat (19/3) pagi ini PSMS akan bertolak ke Sigli.

Kekalahan atas PSSB membuat sekretaris umum PSMS Idris SE begitu juga duo pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustiar terpukul sekaligus kecewa. Pasalnya, strategi yang diterapkannya tidak mampu dicerna oleh pemain sejak pertandingan dimulai. Mental yang baru saja diangkat begitu mudah anjlok hanya dengan kebobolan di awal babak pertama.
“Kalah terutama di Medan berarti kiamat bagi PSMS dan harus ikhlas bermain di kasta ketiga di Liga Indonesia (Divisi Satu, Red) pada kompetisi tahun depan,” kata Idris saat dihubungi Sumut Pos, Kamis (18/3).

Adalah Penjaga gawang Muhammad Halim membuat kesalahan fatal, ketika dia kurang sigap memanfaatkan bola dari savety first Hari Syahputra di menit ke-17 sehingga membuat pemain depan PSSB Birueun, Pondra berhasil mencuri sekaligus menjebol gawang PSMS. PSSB pun unggul 1-0.
Hari Syahputra yang ikut membantu serangan di menit ke-21 berhasil menyamakan kedudukan dengan memanfaatkan umpan silang dari Osas Saha. Gol Hari Syahputra itu sekaligus pula membuat kembalinya kepercayaan diri pemain. Hanya saja, menjelang menit empat menit lagi babak pertama bubaran penjaga gawang M Halim kembali membuat kesalahan. Gagal mengantisipasi kedatangan bola yang tidak terlalu keras menciptakan kemelut di muka gawang yang dimanfaatkan M Rizal Juzli untuk membawa PSSB kembali unggul 2-1.

Herannya Zulkarnain tidak langsung menggantikan M Halim dengan Irwin Ramadhan yang tampil baik saat menjamu Persipasi Bekasi di Stadion Teladan, Sabtu (13/3) lalu. Akibatnya pemain-pemain belakang PSMS Nyeck Nyobe dkk mulai kehilangan konsentrasi. Tekanan pun membuat mereka tidak dapat lagi bermain lepas.
Ditambah lagi keputusan wasit asal Bandung Ahmad Suparman yang membuat keputusan yang menguntungkan tim tuan rumah membuat skuad PSMS terbawa emosi. Akibatnya empat pemain PSMS seperti Ahmad Maulana Putra, Dodi Rahwana, Syaiful Ramadhan dan Tri Yudha Handoko mendapat kartu kuning

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Sudah jatuh tertima tangga. Itulah pepatah yang tepat menggambarkan kondisi PSMS saat ini. Bagaimana tidak, kekalahan 1-2 atas PSSB Bireuen, Kamis (18/3) merupakan kehilangan akan kesempatan untuk keluar dari ancaman degradasi musim ini.

Padahal pertandingan ini diharapkan dapat mendukung enam poin yang dipastikan diraih dari Persih Tembilahan dan Persires Rengat yang akan dihadapi di Stadion Teladan Medan di akhir musim ini. Namun yang didapat justru kekecewaan. Sekalipun menyisakan tiga pertandingan lagi, namun laga menghadapi PSAP Sigli tidaklah mudah. Tinggallah harapan pada dua laga kandang belaka.

Yang lebih menyakitkan, kekalahan dari PSSB Bireuen ini disertai pula hukuman kepada PSMS. Hukuman itu diberikan sehubungan dengan dikartukuningkannya empat pemain Ayam Kinantan. Mereka adalah Ahmad Maulana Putra, Dodi Rahwana, Syaiful Ramadhan, dan Tri Yudha Handoko.
Karena itu, peraturan manual mengharuskan PSMS membayar denda sebesar Rp10 juta. Jumlah yang cukup besar di tengah keterpurukan prestasi saat ini. Tak pelak hal ini pun mengecewakan seluruh masyarakat Kota Medan.

Seperti yang disampaikan Sekretaris Tim Ir Fityan Hamdy, hukuman empat kartu dalam satu pertandingan dalam peraturan manual liga dinyatakan sebagai sikap tidak sportif. “Memang tidak harus dibayar sebelum bertanding melawan PSAP Sigli. Kita akan menunggu siding Komisi Disiplin (Komdis),” ucap Fityan.
Sebelumnya, PSMS juga pernah kena hukuman serupa yaitu saat menantang Persita Tangerang di putaran pertama lalu. Saat itu PSMS ditekuk 1-3.

Thursday, March 18, 2010

PSSB v PSMS Tak Ada Pilihan Selain Menang

PSSB Bireuen telah mematangkan persiapannya untuk menjamu PSMS Medan dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 di Stadion Cot Gapu Bireuen, Kamis sore ini.

Menjamu PSMS, tim Laskar Kota Juang berambisi meraih poin maksimal. Selain bermain di kandang, kemenangan juga dibidik untuk mengamankan posisi PSSB dari ancaman degradasi.

Manajer PSSB M Zaini Yusuf, Selasa mengatakan, melawan PSMS Medan merupakan partai hidup mati bagi anak-anak didik Rudi Saari. Pasalnya, Ayam Kinantan merupakan tim tangguh dan sempat ditukangi Rudi Saari yang kini menangani PSSB.

“Tidak ada pilihan lain kecuali menang. Saya telah memohon kepada pelatih untuk terus mengenjot stamina pemain supaya menang dan mengungguli lawan,” kata mantan pemain PSSB Bireuen era 1990an itu.

Menurutnya, PSMS yang kini dilatih duet Zulkarnaen dan Amrustian pasca mundurnya Kustiono, sebenarnya tidak mudah dikalahkan. Dikatakan, kekuatan PSMS sekarang ini tambah baik, makanya pemain harus hati-hati.

“Saya percaya Bang Rudi (Saari-red) lebih mengerti masalah ini. Mudah-mudahan dengan doa masyarakat, Pondra cs akan mampu mendapat hasil maksmal,” katanya seraya berharap para pecinta PSSB datang beramai-ramai mendukung tim kesayangannya itu.

Kepada Panpel, M Zaini mengharapkan untuk bekerja maksimal sehingga tidak lagi kecolongan tiket palsu agar warga semakin percaya kepada tim dan panpel itu sendiri.

Facebook PSSB

Masih menurut Zaini, manajemen PSSB telah membuka facebook PSSB dengan nama PSSB Bireuen supaya para pecinta dapat mengikuti segala perkembangan tim melalui situs itu. “Melalui facebook itu, kita berharap mendapat saran, kritik dan komentar tentang PSSB,” katanya.

Sekarang ini, lanjutnya, penggemar PSSB di facebook mencapai dua ribuan dan diperkirakan akan terus bertambah.

“Ini adalah bentuk dukungan yang luar biasa bagi manajemen PSSB. Walaupun hanya lewat facebook, tetapi itu suatu wujud kecintaan kepada PSSB,” pungkasnya

PSSB v PSMS Tak Ada Pilihan Selain Menang

PSSB Bireuen telah mematangkan persiapannya untuk menjamu PSMS Medan dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 di Stadion Cot Gapu Bireuen, Kamis sore ini.

Menjamu PSMS, tim Laskar Kota Juang berambisi meraih poin maksimal. Selain bermain di kandang, kemenangan juga dibidik untuk mengamankan posisi PSSB dari ancaman degradasi.

Manajer PSSB M Zaini Yusuf, Selasa mengatakan, melawan PSMS Medan merupakan partai hidup mati bagi anak-anak didik Rudi Saari. Pasalnya, Ayam Kinantan merupakan tim tangguh dan sempat ditukangi Rudi Saari yang kini menangani PSSB.

“Tidak ada pilihan lain kecuali menang. Saya telah memohon kepada pelatih untuk terus mengenjot stamina pemain supaya menang dan mengungguli lawan,” kata mantan pemain PSSB Bireuen era 1990an itu.

Menurutnya, PSMS yang kini dilatih duet Zulkarnaen dan Amrustian pasca mundurnya Kustiono, sebenarnya tidak mudah dikalahkan. Dikatakan, kekuatan PSMS sekarang ini tambah baik, makanya pemain harus hati-hati.

“Saya percaya Bang Rudi (Saari-red) lebih mengerti masalah ini. Mudah-mudahan dengan doa masyarakat, Pondra cs akan mampu mendapat hasil maksmal,” katanya seraya berharap para pecinta PSSB datang beramai-ramai mendukung tim kesayangannya itu.

Kepada Panpel, M Zaini mengharapkan untuk bekerja maksimal sehingga tidak lagi kecolongan tiket palsu agar warga semakin percaya kepada tim dan panpel itu sendiri.

Facebook PSSB

Masih menurut Zaini, manajemen PSSB telah membuka facebook PSSB dengan nama PSSB Bireuen supaya para pecinta dapat mengikuti segala perkembangan tim melalui situs itu. “Melalui facebook itu, kita berharap mendapat saran, kritik dan komentar tentang PSSB,” katanya.

Sekarang ini, lanjutnya, penggemar PSSB di facebook mencapai dua ribuan dan diperkirakan akan terus bertambah.

“Ini adalah bentuk dukungan yang luar biasa bagi manajemen PSSB. Walaupun hanya lewat facebook, tetapi itu suatu wujud kecintaan kepada PSSB,” pungkasnya

Janji Irwin

Pengalaman tampil perdana menjadi pelajaran tersendiri bagi penjaga gawang PSMS Irwin Ramadhan . Karena itu, dia berjanji akan memberikan yang terbaik untuk kesempatan berikutnya.

Ya, Irwin membuktikan keraguan selama ini dengan penampilan yang memukau saat menghadapi Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan, Sabtu (13/3) lalu. Sekalipun untuk itu, putra dari mantan gelandang PSMS Alm Muchlis Chan ini, harus jatuh-bangun. “Sebagai pemain tentu keinginan untuk diturunkan kuat, Bang. Mungkin karena terlalu bersemangat sampai keram,” ucap Irwin yang ditemui di Mes PSMS, Senin (15/3). Karena menderita keram di babak kedua Irwin pun ditarik dan digantikan dengan M Halim.

Siapa sangka pergantian itu tidak bisa mempertahankan kedudukan 1-1 saat Irwin meninggalkan lapangan. Tak lama berselang, setelah digantikan M Halim, gawang PSMS kembali kebobolan. Hingga wasit Tardianis meniup peluit panjang, PSMS harus mengakui keunggulan Persipasi Bekasi.
Kekalahan itu tak bisa dipungkiri Irwin turut berdampak baginya. Pujian yang diberikan pun hanya ditanggapi dingin. “Mau sebagus apapun penampilan kita kalau tim kalah, tetap saja kalah. Apalagi sebagai penjaga gawang sebagai benteng terakhir tetap itu menjadi kesalahan kita, Bang,” tutur Irwin yang sempat bermain di PSDS pada 2000-2002.

Berkaca pada kejadian itu, Irwin yang mengaku sudah baikan, sudah tidak sabar untuk membalas kesalahan pada masa lalu. Dia berharap kembali diberikan kesempatan dan kepercayaan dalam mengawal PSMS saat menghadapi PSSB Bireuen, Kamis (18/3) ini. Melihat kondisi PSMS yang genting, semangat seorang Irwin telak sangat dibutuhkan. Meskipun untuk itu, dirinya harus terlebih dahulu meyakinkan duet pelatih PSMS saat ini yaitu Zulkarnain Pasaribu dan Amrustiar.

Sementara itu, sembari berjuang bertahan di Divisi Utama, pembenahan terus dilakukan untuk PSMS yang lebih baik lagi ke depan. Selain mempersiapkan tim melalui penjaringan bertingkat, beberapa program turut disiapkan oleh Pengurus PSMS sehubungan dengan masalah keuangan selama ini.

Seperti yang kita ketahui keberadaan materi pemain saat ini menjadi satu faktor buruknya performa PSMS pada musim ini. Pasalnya materi yang ada diakui karena minimnya dana yang ada untuk merekrut pemain dengan kualitas memadai. Artinya dana yang pas-pasan menjadi gambaran pemain yang pas-pasan juga.

Untuk itu Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyiapkan beberapa pembenahan dalam mengatasi masalah finansial tersebut. Kepada Sumut Pos, Idris menyebut pembenahan tersebut akan dimulai dari Mes PSMS. “Mess pemain ini memiliki potensi untuk membantu keuangan PSMS. Jadi kita akan membenahi mess khususnya gedung dua untuk kemudian bisa dimanfaatkan,” buka Idris.

Menurut Idris, penggunaan mess pemain khususnya gedung dua masih terlalu mubazir. Pasalnya beberapa ruangan terkesan tak berfungsi. Tak heran bila saat ini gedung dua tadi mengalami kerusakan di beberapa bagian. Seperti kebocoran di saluran air yang membuat lantai dua tergenang. Begitu juga ruang pertemuan yang pemanfaatannya tidak maksimal.

Untuk itu Idris berencana melakukan perubahan terhadap fungsi gedung dua ini. “Kalau itu dicat dan dilakukan perbaikan di beberapa bahagian, saya pikir itu bisa dimanfaatkan untuk penginapan tim tamu sehingga bisa menekan biaya dibanding menyewa hotel. Otomatis itu masuk ke kas PSMS. Pemain kita gabung saja di gedung satu,” beber Idris.

Selain itu, pembenahan juga akan dilakukan kepada Stadion Kebun Bunga itu sendiri. Pembenahan itu menyangkut struktur tanah yang selama ini menyebabkan stadion menjadi keras agar lebih lembut. “Saya sudah tanya-tanya bagaimana agar stadion ini bisa lebih lembut tanpa mengubah materi dasarnya. Tapi saya yakin hal itu bisa dilakukan sehingga para pemain bisa latihan dengan nyaman nantinya,” jelas Idris.
Dari lapangan pembenahan merambat ke sarana dan prasarana lainnya. Seperti podium penonton dan tembok di sekeliling lapangan. Momen ini akan menjadi kesempatan bagi perusahaan yang ada di Kota Medan untuk mempromosikan produk maupun nama perusahaannya pada dinding di sekeliling stadion. “Dinding nantinya akan kita bersihkan kemudian kita tawarkan ke perusahaan-perusahaan untuk berpromosi. Ya kan bisa bantu-bantu keuangan PSMS juga,” tambahnya.

Tuan Rumah Ngotot Menang

MESKI tak pernah mencatat kemenangan dari pertemuan dengan PSMS, PSSB Bireuen tidak akan mau kehilangan muka di depan publik sendiri. Ego pelatih PSSB Bireuen Rudi Saari yang juga mantan pemain PSMS memastikan atmosfer pertandingan akan berlangsung panas. Adu gengsi sesama anak Medan tak bisa dihindari.

Tidak itu saja, Laskar Kota Juang pun dipastikan akan tampil ngotot untuk menjaga tiga poin. “Saya sudah mengintruksikan anak-anak agar bisa bermain ngotot dan memenangi pertandingan petang ini,” ujar Saari kepada Rakyat Aceh (grup Sumut Pos), Rabu (17/3). Saari mengaku telah menyiapkan strategi khusus untuk menahan laju punggawa Ayam Kinantan. Termasuk, meredam gaya rap-rap yang kemungkinan besar diusung tim yang bermarkas di Stadion Kebun Bunga Medan tersebut. “Ini pertandingan final bagi saya. Saya sudah instruksi pada pemain untuk memanfaatkan peluang sekecil apapun yang ada secara maksimal,” kata Saari. Kubu PSSB sedikit diuntungkan dengan keadaan PSMS yang labil. Pasalnya, pergantian pelatih yang mendadak, tentunya membuat pola bermain dan kesatuan tim menjadi rawan.

“Saya sebenarnya belum tahu banyak dengan kemampuan masing- masing pemain serta karakternya, jadi saya mencoba mengutamakan membakar fanatisme untuk menjadi pemain yang baik dalam upaya membawa tim memenangkan pertandingan,” kata pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu kepada Sumut Pos. Zulkarnaen yang akrab dipanggil bang Zul itu mengaku, dia sangat gembira melihat kondisi para pemainnya padahal mereka sebelumnya baru melakukan perjalanan panjang dari Medan ke Bireuen melalui jalan darat. “Memang saya sempat khawatir dengan kondisi Faisal Azmi dkk, mengingat lamanya melakukan perjalanan. Ternyata kekhawatiran saya itu tidak benar setelah mereka menunjukkan latihan dengan penuh semangat,” tambahnya. Seakan tak mau kalah dengan tamu, tuan rumah juga mengusung semangat sama. “Saya optimis dengan PSSB. Dan, ada pemain yang pernah memperkuat PSMS akan dapat mengalahkan anak asuh Zulkarnain dan Amrustian,” pungkas Saari

Beban Berat Duo Pelatih

Dikawal dua pelatih baru Zulkarnain Pasaribu dan Amrustiar, Kamis (18/3) sore ini PSMS akan melakoni laga lanjutan Divisi Utama 2009/ 2010 menantang PSSB Bireuen di Stadion Cot Gapu Bireuen. Tak pelak, pertandingan ini akan menjadi ujian pertama Zulkarnain dan Amrustiar. Ya, pascapergantian pelatih PSMS dari Suimin Dihardja ke Kustiono di awal putaran kedua, Ayam Kinantan seolah kehilangan tajinya. Bagaimana tidak, laga di kandang yang seharusnya lumbung poin bahkan tak bisa dimanfaatkan. Hasil terbaik yang diraih adalah seri sementara empat laga lainnya berakhir dengan kekalahan.

Semua itu membawa PSMS kian terpuruk di peringkat sembilan dengan koleksi 15 poin. Hanya unggul satu poin dari Persires Rengat dan PSDS yang masingmasing mengoleksi 14 poin. Tentu saja, bila ingin memastikan dirinya aman di Divisi Utama musim depan, M Affan Lubis dkk harus pulang dengan tiga poin. Setelah PSSB B i r e u e n , PSMS akan melanjutkan laga

tandangnya ke kandang PSAP Sigli. Partai ini pun akan menjadi sangat berat bila dilihat dari hasil pertandingan di Stadion Teladan Medan pada putaran pertama lalu. Artinya, PSMS hanya bisa berharap besar pada dua laga kandang sisa yaitu menghadapi Persih Tembilahan dan Persires Rengat.

Meskipun keduanya sudah tidak asing lagi di dunia persepakbolaan nasional, tetap saja pertandingan ini menjadi ujian bagi pelatih baru PSMS yang katanya ‘terpanggil’ secara moral untuk mengawal PSMS tetap di Divisi Utama musim berikutnya.

Menghadapi Laskar Batee Kureng (julukan PSSB Bireuen) yang menghuni peringkat delapan, Zulkarnain berencana menerapkan skema 4-4-2 untuk mematikan pergerakan pemain PSSB. Dengan mengandalkan permainan sayap dan umpan panjang, diharapkan dapat membuka peluang untuk Osas Saha dan Jecky Pasarela untuk mendobrak pertahanan lawan.

“Saya harap kita dapat mencuri poin disini,” papar Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu yang dihubungi Sumut Pos, Rabu (17/3). Hanya saja, pada pertandingan sore ini, PSMS tidak akan diperkuat pemain pilarnya Deny Wahyudi karena akumulasi kartu saat menghadapi Persiraja Banda Aceh dan Persipasi Bekasi. Begitupun kubu PSMS masih bisa bernafas lega sehubungan hukuman Komdis (Komisi Disiplin) PSSI kepada Nyek Nyobe sudah berakhir.

“Kami bisa sedikit lega dengan kembalinya Nyek kedalam tim, walaupun di satu sisi kami kehilangan Deny. Namun kami optimis dan akan berusaha untuk meraih kemenangan disini. Dan anak-anak juga sudah lebih baik daripada kemarin,” ungkapnya.




Idris-Hendra Saling Puji

Perpisahan tidak berarti akhir dari segalanya. Pertemuan setelah sekian lama pun kembali menghadirkan kisah-kisah indah yang pernah ada. Ini lah yang tampak di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (15/3) lalu antara Sekretaris Umum PSMS Idris SE dan Manajer PSMS Hendra DS.

Keduanya merupakan siswa SMA Negeri Labuhan Deli Medan Belawan angkatan 1982/1983. Setelah menyelesaikan pendidikan Idris di IPA dan Hendra di IPS, keduanya mengaku belum pernah bertemu. Hingga jabatan masing-masing di PSMS yang mempertemukan keduanya. Tak pelak cerita lama pun terulang kembali.

Menurut Idris, selama bersekolah Hendra memiliki ciri khas. “Hendra terkenal dengan tas yang dibuat dari karung gandum, kemudian ditenteng. Hendra juga merupakan idola di sekolah, khususnya bagi pelajar putri,” kenang Idris tentang Hendra DS.

Tahu rahasianya dibongkar, Hendra hanya tersenyum kalem. Sepertinya Hendra memiliki kesan tersendiri terhadap Idris. “Orangnya pandai bergaul dan tidak pernah menyusahkan teman. Kalau nakal-nakal itu kan biasa. Dulu kita juga sering bersama-sama,” bebernya.

Wednesday, March 17, 2010

Ayam Kinantan khawatir

Kubu PSMS Medan khawatir dengan kondisi fisik pemain, mengingat mereka melakukan perjalanan hampir sembilan jam dari Medan ke Bireuen via darat dalam rangka menghadapi tuan rumah PSSB pada lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 pada Kamis besok.

Kendati begitu, Pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu menyikapinya dengan tenang dan berharap istirahat sehari pada Rabu sudah bisa mengembalikan kondisi M Affan Lubis dan kawan-kawan.

Sebelum bertolak dari Medan, Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyebutkan seyogyanya rombongan Ayam Kinantan bertolak Minggu lalu namun tertunda karena pengurus dan manajemen belum mendapatkan kepastian pengganti Kustiono yang mundur sebagai pelatih pasca kekalahan dari Persipasi Bekasi di Stadion Teladan.

Setelah dipastikan Zulkarnaen dan Amrustian mengisi posisi pelatih dalam sisa kompetisi pada Senin, skuad Ayam Kinantan melakukan latihan dua kali dan baru bersiap untuk diberangkatkan.

Idris, didampingi Manajer Tim Drs Hendra DS dan Sekretaris PSMS Drs Agus Suriono, berharap keterlambatan tersebut tidak membuat pemain tidak pada kondisi terbaiknya. Hendra dan Agus juga berharap masyarakat Medan dan Sumut turut mendoakan agar PSMS bisa tampil maksimal dan bangkit di tangan kedua pelatih baru.

"Laga kontra PSSB adalah duel hidup-mati. Kemenangan di Bireuen pun merupakan tekad PSMS. Ini mengingat dari sisa empat pertandingan (dua tandang dan dua kandang), Ahmad Maulana Putra cs harus bisa meraih minimal tujuh poin untuk menyelamatkan diri dari jurang degradasi," timpal Agus.

Dalam rombongan ke Bireuen, PSMS memberangkatkan M Halim, Irwin Ramadhan, Deli Sulistio (kiper), Nyeck Nyobe, Hari Syahputra, Deni Wahyudi, Chico Maradona, Ahmad Maulana Putra, Dodi Rahwana (belakang), Syaiful Ramadhan, Heri Suwondo, Faisal Azmi, M Affan Lubis, Tri Yudha Handoko, Ogochukwu Daniel, Ahmad Afandi Lubis (tengah), Osas Saha, Jecky Pasarella dan Kamil Sembiring

Digawangi Pelatih Lawas

Zulkarnain Pasaribu dan Amrustian dipercaya membesut PSMS di sisa laga yang akan dilakoni musim ini. Demikian keputusan rapat pengurus PSMS yang dipimpin Sekum Idris SE di Mess PSMS Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (15/3).

Turut hadir Wakil Sekretaris Agus Suryono, Ketua Bidang Pembinaan dan Pertandingan Freddy Hutabarat. Dari pihak manajemen hadir Manajer PSMS Hendra DS didampingi Asisten Manajer Benny Tomasoa, dan Sekretaris Tim Fityan Hamdi. Juga hadir Ketua KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis.

Seperti yang disampaikan Idris, keputusan menggandeng keduanya berdasarkan ketentuan dan kebutuhan PSMS saat ini. Sebelumnya selain Zulkarnain Pasaribu, nama H Nobon Kayamudin dan Meiyadi Rakasiwi juga digadang-gadang bakal menangani tim Ayam Kinantan.
Namun setelah melalui berbagai pertimbangan, utamanya yang menyangkut lisensi kepelatihan, maka nama Nobon ditepikan karena tidak memenuhi standar untuk membawa tim berlaga di ajang Divisi Utama. Sedangkan nama Meiyadi Rakasiwi dicoret karena yang bersangkutan masih berada di Depok.

“Kita memilih Zulkarnain karena dia terkenal sebagai sosok pelatih yang mampu mengayomi para pemainnya. Sedangkan Amrustian kita pilih karena dia mampu melakukan pendekatan dengan cara yang khas, sebagaimana yang selama ini diterapkan oleh pelatih-pelatih yang berasal dari Medan. Diharapkan dengan bergabungnya dua pelatih berbeda generasi dan beda gaya ini, maka performa PSMS akan semakin meningkat,” jelas Idris.

Memang, ketika nama kedua orang ini mengapung ke permukaan untuk menangani PSMS, banyak yang bertanya-tanya, kenapa harus dua pelatih? Tapi jika berkaca pada perjalanan sejarah PSMS, maka keberadaan dua pelatih di satu tim bukanlah sesuatu yang baru di tubuh tim Ayam Kinantan.

Sebagai contoh, kala PSMS menjuarai Liga Perserikatan 1985 lalu, yang mana Amrustian masih terlibat sebagai pemain, tim Ayam Kinantan justru ditangani tiga pelatih. Mereka adalah Wibisono, Zulkarnain Pasaribu, dan Parlin Siagian.
“Kita berharap dengan masuknya Zulkarnain dan Amrustian, maka semangat seperti yang diusung pada tahun 1985 bisa kembali terulang,” harap Idris.

Sebelumnya Zulkarnain Pasaribu adalah Pelatih PSSB Bireun sementara Amrustian merupakan mantan Pelatih Persidi Idi.
Sehubungan dengan pergantian yang terkesan mendadak, Idris mengaku bila keberadaan Zulkarnain dan Amrustian sebagai Pelatih PSMS tidak disertai dengan perjanjian hitam di atas putih, sebagaimana layaknya ikatan kerjasama antara klub dan seorang pelatih. Dengan demikian tidak ada konsekuensi yang harus ditanggung keduanya jika gagal mempertahankan PSMS di Divisi Utama musim ini.

Beberapa saat setelah terpilih sebagai pelatih tim Ayam Kinantan, baik Zulkarnaen Pasaribu maupun Amrustian berkenalan dengan seluruh pemain di mess pemain yang berada di kompleks Stadion Kebun Bunga Medan.

Pada kesempatan itu Manajer Tim Hendra DS pun memperkenalkan sekaligus menyerahkan pemain untuk ditangani kepada dua pelatih anyar tersebut.

Pada kesempatan itu Zulkarnaen dan Amrustian menyampaikan dua poin yang harus dilakukan agar PSMS dapat tampil maksimal.
“Kita harus saling terbuka. Kalau ada kendala yang mengganjal di hati, segera beritahu kepada pelatih biar disampaikan ke manajemen. Kita juga harus mau dikoreksi,” tuturnya.

Menurut Amrustian, pendekatan dengan pemain menjadi prioritas utama dalam meningkatkan performa tim. Lewat pendekatan itu tadi, diharapkan potensi seluruh pemain dapat ditingkatkan melalui penempatan pemain pada posisi yang tepat.
“Seorang pemain akan lebih bersemangat bila ditempatkan sesuai dengan kemampuannya. Kalau pemain basah kita tempatkan di posisi kering, ya mampus lah dia. Makanya, kita akan lihat dulu materi pemain yang ada, selanjutkan kita kembalikan ke posisi yang sesuai dengan kemampuannya,” jelas Amrustian.

Menanggapi belum adanya perjanjian yang jelas dengan pengurus mengenai keberadaan keduanya di PSMS, Amrustian yang ditunjuk sebagai wakil Zulkarnain tidak mempersoalkannya. Bagaimanapun keputusan untuk maju sebagai Pelatih PSMS didasari panggilan sebagai mantan pemain yang tidak rela PSMS terdegradasi dari Divisi Utama.

“Kita tidak ingin memikirkan kekalahan, karena kita menginginkan kemenangan dari empat pertandingan sisa. Saya yakin para pemain juga tidak ingin jatuh,” bilang Amrustian.

Beruntung ajakan kedua pelatih tadi disambut baik oleh seluruh pemain. Bahkan sebagian besar pemain yakin jika kedua pelatih itu mampu meningkatkan kemampuan mereka.

“Pada prinsipnya kita akan mendukung siapapun pelatih yang menangani PSMS. Anak-anak juga berkomitmen untuk tampil habis-habisan membela PSMS agar tetap di Divisi Utama musim depan. Kita tidak mau sejarah mencatat jika kita salah seorang pemain yang mengantarkan PSMS jatuh ke Divisi I,” tegas Kapten Tim PSMS H Affan Lubis.

Muncul Tiga Calon

Sang nahkoda telah mundur. Sementara, kapal harus terus berlayar dalam keadaan payah. Apalagi, kapal yang bernama PSMS itu masih memiliki banyak bocor di haluan, kabin, bahkan buritannya. Tak pelak, hal ini menjadi kenyataan yang pahit. Mencari dan menyiapkan nahkoda baru yang tahu benar soal angin dan badai adalah langkah bijak yang harus segera dilakukan agar kapal tak karam.
Nah, Senin (15/3) siang ini, pengurus PSMS akan menggelar pertemuan untuk menentukan langkah atas pengunduran diri Kustiono sebagai pelatih. Sentuhan moral diharapkan dapat menggugah mantan pemain untuk berpartisipasi dalam usaha menyelamatkan PSMS dari ancaman degradasi di Divisi Utama.

Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang dihubungi melalui telepon, Minggu (14/3) menjelaskan pengunduran Kustiono merupakan jawaban atas tuntutan dari masyarakat Kota Medan usai kekalahan 1-2 atas Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan, Sabtu (13/3) lalu. “Saya bangga dengan Kustiono yang memahami aspirasi masyarakat Medan. Kita juga berterima kasih atas semua usaha yang telah dilakukan meskipun hasilnya belum berbuah maksimal,” ucap Idris.

Menurut Idris, ada tiga figur yang telah menyatakan kesiapannya mengawal M Affan Lubis dkk hingga musim 2009/2010 ini berakhir. Mereka merupakan mantan pemain PSMS yang kini menjadi pelatih tim sepak bola nasional. “Sudah ada tiga calon pelatih yaitu Meiyadi Rakasiwi yang selama ini melatih di Persikad Depok, Zulkarnaen Pasaribu, dan Nobon Kayamudin yang Minggu (14/3) pagi ketemu dengan saya. Mereka bersedia mencurahkan semua daya dan upayanya untuk menyelamatkan PSMS tetap di Divisi Utama,” jelas pembina SSB Sumut FC ini.
Namun, keputusan akan pengganti Kustiono pun menimbulkan tarik menarik di antara pengurus. Untuk itu Senin (15/3) siang ini pembahasan tersebut akan digelar sehingga tercapai keputusan yang terbaik untuk PSMS. “Biar dalam membuat keputusan tetap pada visi dan misi awal yaitu memberikan yang terbaik untuk PSMS,” jelasnya.

Selain ketiga figur tersebut, Idris juga telah menghubungi beberapa mantan pemain yang diharapkan dapat mengangkat peringkat PSMS saat ini. Namun, Parlin Siagian yang masih terikat kontrak dengan salah satu kontestan Divisi Utama dari grup III tidak dapat memenuhi panggilan tersebut. Parlin Siagian pernah membawa PSMS menjadi Juara Liga Indonesia. Begitu juga dengan M Khaidir sebagai lulusan terbaik di masanya masih harus menyelesaikan tugasnya bersama Persigo Gorontalo.

Lalu apakah dengan pergantian pelatih menjamin PSMS lepas dari ancaman degradasi? Bagaimana bila pelatih yang baru nantinya juga gagal mengawal PSMS tetap di Divisi Utama pada musim berikutnya? Ini merupakan dilema bagi pengurus dan manajemen yang bertanggung jawab kepada masyarakat Kota Medan tentang masa depan PSMS. Idris pun tidak bisa memberi jaminan seperti halnya motivasi untuk ketiga figur tersebut.

Idris bersyukur dengan komitmen yang tetap tinggi dari seluruh pemain. Kabar pengunduran diri Kustiono tidak sedikitpun menurunkan semangat punggawa Ayam Kinantan Hal itu dibenarkan Kapten PSMS Affan Lubis yang dihubungi melalui telepon, Minggu (14/3) malam.
“Sebenarnya kita menyayangkan pengunduran diri tersebut, tapi kita seluruh pemain akan terus berjuang mempertahankan PSMS di Divisi Utama. Saya yakin itu,” ucap Affan

Jadikan Momen untuk Bangkit

Pengunduran diri Kustiono yang dilakukan di tengah perjuangan PSMS bertahan di Divisi Utama turut mendapat pujian dari Ketua Umum KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis. Tindakan itu dinilai sebagai rasa tanggung jawab seorang Kustiono.

“Bagaimanapun dia (Kustiono, Red) sudah berusaha, itu perlu diingat. Kalau hasilnya masih belum maksimal itu bukan sepenuhnya kesalahan seorang Kustiono. Ini dapat menjadi pelajaran kepada pelatih yang PSMS akan datang. Kalau tidak yakin dan mengecewakan masyarakat Kota Medan, lebih baik mundur,” tegas Zulhifzi yang akrab disapa Opunk Ladon ini.

Opunk juga mengingatkan agar seluruh skuad tidak terpengaruh dengan pengunduran diri tersebut. Sebaliknya momen ini menjadi saat yang tepat untuk menjawab harapan masyarakat Kota Medan dengan kemenangan demi kemenangan.

Begitupun dukungan masyarakat kepada PSMS agar tidak pernah berhenti. “Pemain harus tetap semangat. Bagaimanapun PSMS tetap mendapat tempat di hati masyarakat Kota Medan,” lanjutnya.

Menatap sosok pelatih PSMS stelah Kustiono, dirinya menilai Nobon Kayamudin adalah tokoh yang tepat. Untuk itu dirinya berharap kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Medan untuk memberi dukungan kepada Nobon.

“Saya mendukung Nobon sebagai pelatih PSMS. Bagaimanapun dia adalah orang Medan yang pernah bermain dan juga melatih PSMS. Saya yakin Nobon akan bekerja sekuat tenaga untuk mempertahankan PSMS di Divisi Utama,” beber Opunk.

PSMS Boyong 20 Pemain ke Aceh

Menatap pertandingan lanjutan Divisi Utama 2009/2010, sebanyak 20 pemain disiapkan untuk menghadapi dua laga tandang yang berlangsung di Negeri Serambi Mekkah, Nanggroe Aceh Darusallam (NAD). Kemenangan pun menjadi diusung oleh seluruh skuad PSMS, yang rencananya berangkat, Selasa (16/3) ini.

Menurut jadwal, Kamis (18/3) ini PSMS akan bertanding menghadapi PSSB Bireuen. Lawatan berikutnya, Minggu (22/3) adalah ke kandang PSAP Sigli.

Diharapkan dari kedua laga tandang ini tim Ayam Kinantan mampu mencuri poin dari kandang lawan, sehingga ketika menjamu Persih Tembilahan dan Persires Rengat di Stadion teladan Medan, Affan Lubis dkk tidak terlalu terbebani.

Saat ini PSMS baru mengoleksi 15 poin, atau berselisih satu poin dengan Persires Rengat dan PSDS yang menempati peringkat 10 dan 11.

Tak ayal kondisi ini membetri tantangan bagi dua pelatih PSMS anyar PSMS, Zulkarnain Pasaribu dan Amrustian. Terlebih sebelumnya Affan Lubis dkk dipermalukan Persipasi Bekasi dengan skor 1-2 di depan publiknya sendiri.

Untuk itu, tanpa membuang waktu keduanya langsung melakukan pendekatan kepada seluruh pemain. Selain untuk berkenalan, melalui pendekatan itu keduanya ingin mengangkat motivasi seluruh pemain.

Dengan semangat yang tinggi dari pemain, keduanya optimis dapat memaksimalkan waktu untuk menggelar persiapan. PSMS hanya punya waktu dua kali latihan sebelum melakoni pertandingan yakni Selasa (16/3) pagi dan ketika mencoba Stadion Cut Gapu Bierun, markas PSSB, Rabtu (17/3) pagi.

¨Ya, saat ini kita memang belum tahu skil dan kemampuan yang dimiliki masing-masing pemain. Untuk itu kita akan pantau besok pagi (hari ini, Red) di dalam latihan. Kita masih harus banyak bertanya tentang pemain kepada asisten pelatih (Suyono dan Jampi Hutauruk, Red),” sebut Pelatih PSMS Amrustian di Stadion Kebun Bunga, Senin (15/3).

Persiapan yang akan digelar pun berhubungan dengan reposisi pemain. Menurut Amrustian yang terus mengamati perkembangan PSMS, penempatan pemain yang tidak tepat menjadi salah satu faktor tidak maksimalnya performa pemain di lapangan. Seperti penempatan Nyeck Nyobe sebagai libero. Padahal selama bermain di Persib Bandung, pemain asal Kamerun itu berperan sebagai gelandang serang. Begitu juga Faisal Azmi yang akan ditarik kembali sebagai gelandang serang. Meskipun untuk itu (reposisi, Red) keduanya akan melakukan secara bertahap.

Di sisi lain kabar bagus menyertai keberangkatan Ayam Kinantan, Selasa (16/3) ini. Nyeck Nyobe yang absen pada pertandingan menghadapi Persipasi Bekasi, Sabtu (13/3) lalu dikabarkan akan memperkuat PSMS pada pertandingan, Kamis (18/3) ini.

Menurut Sekretaris Tim Fityan Hamdy, Senin (15/3) sore, Nyeck bertolak dari Jakarta ke Medan.

Selain itu penjaga gawang ketiga PSMS Delly pun dipastikan sudah mendapat izin dari BLI untuk diturunkan memperkuat PSMS. Keputusan yang dilakukan secara lisan itu pun langsung ditindaklanjuti, Senin (15/3) dengan pengiriman berkas Delly ke BLI.

Kebenarnan itu kembali disampaikan Sekretaris Umum PSMS Idris SE. “Nyeck Nyobe sudah bisa diturunkan menghadapi PSSB Bireun, dengan catatan membayar denda sebesar Rp10 juta. Kita sudah melakukan pembicaraan dengan Komdis (komisi disiplin) PSSI dan Nyeck akan bersama tim ke Bireun,” sebut Idris.

Namun, PSMS juga dipastikan tidak akan diperkuat Denny Wahyudi yang terkena akumulasi kartu kuning saat menghadapi Persipasi bekasi Sabtu (13/3) lalu.

Meskipun begitu Denny tetap dibawa untuk memperkuat tim saat menghadapi PSAP Sigli pada lawatan berikutnya. memang tidak bisa¨diturunkan di Bireun, tapi dia tetap ikut bersama tim, karena tanggal 23¨Maret mendatang menghadapi PSAP Sigli, dia sudah bisa diturunkan,” tandas¨Sekretaris Tim PSMS Fityan Hamdy

Monday, March 15, 2010

Siapkan Pemain Muda masa depan!!

Kekalahan menyesakkan dari Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan membuat PSMS harus sadar diri. Selain aib kalah di kandang, prestasi PSMS musim ini memang jauh dari maksimal.

Karena itu, meskipun masih menyisakan beberapa pertandingan sebelum kompetisi Divisi Utama musim ini berakhir, pembenahan pun mulai digelar. Indonesia Super League (ISL) adalah tempat yang disiapkan pengurus untuk PSMS dari musim yang akan datang. “Kita banyak belajar dari awal musim ini digelar. Dari situ akan kita pilah-pilah mana yang baik dan layak terus dijalankan dan mana yang tidak benar untuk tidak diulangi pada musim yang akan datang,” ucap Sekretaris Umum PSMS, Idris SE.

Menurut Idris, terdapat beberapa pembenahan yang mendesak untuk dilakukan. Beberapa langkah pun sudah disiapkan dalam rangka mempersiapkan skuad promosi di masa yang akan datang. Langkah tersebut antara lain memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk menjaring pemain berbakat. Untuk itu, usai kompetisi April nanti pengurus bersama manajemen akan menggelar seleksi pemain.
Seleksi sendiri akan dilaksanakan dalam beberapa tahap seperti melalui kompetisi antarklub yang digelar PSSI Medan maupun secara internal.“Usai kompetisi kita langsung buka pendaftaran untuk penjaringan pemain. Kita mengharapkan seluruh klub yang ada di Sumut mengirimkan pemain terbaiknya. Kita nantikan kedatangnya di Stadion Kebun Bunga,” jelas Idris.

Stadion Kebun Bunga sebagai tempat pelaksanaan seleksi diyakini memiliki efek yang punya sejarah dalam membangkitkan fanatisme pemain. Ya, fanatismelah yang mungkin bisa dikatakan sebagai kambing hitam dari buruknya prestasi Ayam Kinantan kini. “Pemilihan pemain sendiri akan kita serahkan sepenuhnya kepada manajemen khususnya pelatih yang paling paham akan kebutuhan tim. Kita hanya menunggu rekomendasi dari mereka untuk pengesahannya. Ini pelajaran yang kita ambil dari musim ini,” lanjut Idris.

Kerjasama juga akan dibangun dengan Dispora yang memiliki fasilitas penunjang dalam penilaian terhadap kualitas pemain. Seperti penilaian V2O Max juga Inteligen seluruh pemain. “Jadi kita mau seluruh pemain juga punya IQ yang bisa memahami materi dari pelatih untuk diaplikasikan di lapangan dengan maksimal. Untuk apa pemain bagus tapi tidak punya nalar? Kita tidak mau seperti itu lagi,” pungkasnya

Telan Pil Pahit

PSMS kembali menelan pil pahit setelah menyerah dari tamunya Persipasi Bekasi dengan skor 1-2 dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama 2009/2010 di Stadion Teladan Medan, Sabtu (13/3). Kekalahan ini memperpanjang rekor tak pernah menang dalam lima laga kandang terakhir. Tak pelak, cercaan dari pendukung mengiringi setiap langkah Affan Lubis dkk.

Bonus yang dijanjikan Pengcab PSSI Medan maupun pengurus, plus yel-yel dukungan suporter ternyata belum mampu mendongkrak performa PSMS. Tidak ada permainan rap-rap sebagai ciri khas PSMS sepanjang pertandingan.

Hanya pola kasar yang membuat dua pemain PSMS Denny Wahyudi dan Faisal Azmi harus diganjar kartu kuning. Tanpa ada kontribusi yang berarti, dua pemain asing PSMS Ikpefua Osas ‘Saha’ Marvellous dan Ogochukwu Daniel pun ibarat pelengkap penderitaan semata. Ironisnya lagi, kekalahan itu disaksikan Wakil Gubernur Sumut Gatot Pudjo Nughroho dan Ketua Pengda PSSI Sumut, Risudin.

Bagaimanapun PSMS kembali kehilangan kesempatan untuk merebut poin setelah sebelumnya PSMS hanya mampu bermain seri saat menghadapi Semen Padang dan Persita Tangerang. Sedangkan empat pertandingan lain PSMS takluk dan itu membuatnya bertahan dengan nilai 15.
Strategi menyerang dengan menduetkan Saha dengan Jecky Pasarela yang diterapkan Kustiono sebagai pelatih PSMS berhasil hanya untuk di 25 menit babak pertama. Peluang emas tercipta lewat Saha di menit ke-18. Namun, tendangan striker asal Nigeria itu dapat ditepis kiper Persipasi, Diki Zulkarnain.

M Affan Lubis dkk juga tidak berhasil memanfatkan rapuhnya pertahanan lawan. Bahkan, beberapa kali Nuralim dkk juga dibuat leluasa melakukan serangan balik. Di menit ke-26, misalnya, striker asing Persipasi Bekasi Jean Casmire Boumsong mengancam gawang PSMS. Namun, kiper PSMS Irwin Ramadhan berhasil mengatasinya. Irwin yang lama dicadangkan kembali tampil memukau setelah menyelamatkan gawangnya dari tendangan Arif Kurniawan.

Apa yang ditunggu fans PSMS di Stadion Teladan Medan menjadi kenyataan. Ya, Faisal Azmi berhasil memecahkan kebuntuan bagi PSMS di menit ke-43. Memanfaatkan tendangan bebas M Affan Lubis yang dilanjutkan dengan heading cantik ke gawang Persipasi. Skor 1-0 bertahan untuk PSMS hingga turun minum.

Unggul satu gol di babak pertama membuat fans yang memadati Stadion Teladan sumringah. Kemenangan memang menjadi barang langka bagi fans PSMS. Sayang, euforia tersebut tidak berlangsung lama. Satu menit babak kedua berjalan, Persipasi berhasil menyamakan kedudukan lewat striker berkebangsaan Kamerun Boumsong.

Tak pelak, gol tersebut meruntuhkan mental bertanding Affan Lubis dkk. Terbukti serangan-serangan yang dibangun lewat Faisal Azmi dan Daniel terlalu mudah dipatahkan Persipasi. Ditambah lagi disiplin tinggi barisan belakang Laskar Patriot – julukan Persipasi- yang dikomandoi Nuralim menyulitkan barisan depan PSMS. Di saat genting seperti ini, Irwin Ramadhan, kiper muda yang diharapkan gemilang harus keluar lapangan karena kram. Padahal, selama berada di lapangan, Irwin lumayan tampil bagus. M Halim yang duduk di bangku cadangan pun masuk.

Dan, apa yang ditakutkan pencinta Ayam Kinantan menjadi kenyataan. Tak lama kemudian, lewat sebuah serangan balik, Persipasi membuat publik tuan rumah terdiam.

Boumsong kembali menjadi pahlawan lewat golnya sontekannya di menit ke-83. M Halim gagal mengantisipasi datangnya bola ke jantung pertahanan PSMS.

Aroma kalah semakin terasa di Stadion Teladan. Usaha punggawa Ayam Kinantan untuk membalas gol dan berusaha mencari kemanangan tidak begitu terlihat. Serangan demi serangan begitu gampang dipatahkan.

Bahkan, Persipasi hampir menambah keunggulan lewat Arif atas dua peluang yang dimilikinya. Hingga peluit panjang ditiupkan wasit Tardianis asal Sumatera Barat, skor tetap 2- 1 untuk keunggulan Persipasi.

Usai pertandingan, Asisten Pelatih PSMS Suyono mengakui lini belakangnya cukup rawan ditembus tanpa kehadiran Nyeck Nyobe. “Strategi menyerang yang kita peragakan memang sedikit meninggalkan lubang di pertahanan. Beberapa pemain yang kita instruksikan melapis pertahanan namun tetap tidak berhasil,” katanya.

Sementara Pelatih Persipasi Warta Kesuma menyambut gembira tiga poin yang berhasil diraihnya. Hasil ini membuat peluang Persipasi untuk lolos ke Indonesia Super League (ISL) masih terjaga.

“Setelah berhasil menahan imbang Semen Padang, kita memang yakin akan merebut poin disini. Kemenangan ini sangat kami syukuri. Untuk promosi, kita butuhkan tambahan delapan poin,” katanya.

Saturday, March 13, 2010

Usung Kolektivitas

Laga kandang melawan Persipasi Bekasi, Sabtu (13/3), mendatang bisa dikatakan partai hidup mati bagi PSMS. Karena itu, PSMS wajib memiliki strategi khusus untuk memastikan tiga poin.

Ya, poin penuh memang menjadi penting bagi Ayam Kinantan yang berada di posisi rawan degradasi dari Divisi Utama. Tidak ada kata lain, kemenangan adalah harga mati. Maka dari itu, pelatih dan asistennya diharapkan mampu memilih strategi jitu. Pasalnya, secara materi pemain, punggawa PSMS masih kalah kelas dari Persipasi.

Tim pelatih PSMS yang dipimpin Kustiono mengakui hal itu. Dia mengungkapkan, permainan kolektif akan mengimbangi materi pemain Persipasi. Dengan itu pula pihaknya optimis mampu mengamankan tiga poin pada pertandingan itu. Kustiono menambahkan, materi pemain yang dimiliki skuad Ayam Kinantan tidak ada yang terlalu menonjol dan kemampuannya rata-rata relatif berimbang. Tidak adanya pemain bintang ataupun figur pemain sentral inilah yang membuat dirinya lebih memilih untuk menerapkan permainan kolektif.

“Latihan hari ini, kita terapkan metode permainan menyerang, bermain dari kaki ke kaki agar bisa secepatnya membuat gol,” ujarnya usai memimpin latihan di Stadion Kebun Bunga, Rabu (10/3).

Menurut Kustiono, latihan yang terus-menerus dia lakukan untuk menggeber kemampuan M Afan Lubis dkk pun sudah menunjukkan hasil. Permainan kolektif mulai terasah melalui game simulasi.

“Anak-anak sudah bermain kolektif dan tampaknya mereka cukup memahami skema permaianan yang kita susun itu,” tambah pelatih berusia 48 tahun itu.
Strategi permainan kolektif dan pressing ketat diharapkan bisa berjalan efektif untuk menahan gempuran tim tamu. Pada simulasi yang digelar Rabu itu, beberapa kali striker asing PSMS Ikpefua Osas Marvelous yang sengaja dipasangkan bersama Ahmad Afandi di lini depan membuat peluang. Begitu juga barisan lini tengah PSMS juga terlihat cukup baik menyuplai umpan-umpan dari tengah, sayap kiri, dan kanan.

Namun, penyelesaian akhir belum begitu baik. Selain itu, Kustiono yang melakukan eksperimen dengan menduetkan Ahmad Afandi menguraikan, hal itu dilakukan sebagai bentuk eksperimen sebagai antisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat pertandingan seperti cedera dan sebagainya. “Afandi punya potensi bagus, kita sengaja duetkan dia dengan Osas untuk melihat sejauh mana perkembangannya. Kalau misalnya terjadi hal yang tidak diinginkan pada Osas saat pertandingan, Afandi bisa kita turunkan,” paparnya.

Di sisi lain, mantan pelatih PSAP Sigli tersebut juga berharap agar para pemain hendaknya menunjukkan mental bertanding yang tak kenal menyerah, terutama striker PSMS, Osas. “Kita perlu poin, jadi saya harap semua pemain bisa menunjukkan semangat juangnya. Kami yakin bila itu dilakukan, kita bisa meraih angka penuh,” sebutnya.

PSMS v Persipasi Sama-sama Target Menang

Perlawanan yang akan diberikan Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan, Sabtu (13/3) sore ini membuat PSMS harus tampil habis-habisan. Kemenangan pun harga yang tak bisa ditawar lagi oleh H Affan Lubis dkk.

Setelah gagal meraih kemenangan di dua laga kandang atas Persikabo dan Persita Tangerang, PSMS harus memaksimalkan sisa tiga laga kandangnya. Tak pelak laga sore ini akan menjadi penentu kelanjutan PSMS dan persepakbolaan Sumatera Utara di masa yang akan datang.

Harus di akui bila PSMS adalah barometer sepak bola tidak hanya di Sumatera Utara saja. Terbukti tidak sedikit pemain jebolan PSMS yang bermain di tim-tim sepak bola nasional. Berkostum PSMS pun menjadi impian pesepakbola junior di Sumatera Utara. Tak bisa dibayangkan bila PSMS sampai didegradasi dari Divisi Utama setelah sebelumnya terdegradasi dari Indonesia Super League (ISL).

Menyadari hal itu, Pelatih PSMS Kustiono pun berjanji untuk tak membuang peluang. Dengan kondisi skuad PSMS yang ada dirinya siap untuk mewujudkan harapan tersebut. “Saya optimis PSMS bisa meraih kemenangan besok (hari ini, Red). Performa pemain saat ini dalam kondisi on fire. Selain bermain di hadapan pendukung, kita harap motivasi tinggi dari pemain bisa mewujudkan kemenangan bagi kita,” ujarnya.

Tidak hanya keyakinan semata, Kustiono juga mengaku memiliki modal yang cukup untuk membungkam tim tamu. Kala masih menangani PSAP di awal musim lalu, tim besutannya mengalahkan Persipasi 1-0. “Saya pernah melihat kekuatan Persipasi di putaran pertama lalu. Saat itu kita PSAP menang 1-0. Itu menjadi modal bagi kita,” katanya.

Modal tersebut nantinya akan menjadi ajang untuk membalas atas kekalahan 1-3 saat menantang ke kandang Persipasi Bekasi Stadion Patriot di putaran pertama lalu. Apalagi kemenangan Persipasi kala itu dipengaruhi kinerja wasit yang berat sebelah dan merugikan PSMS. Ditambah lagi motivasi yang baru diterima dari jajaran pengurus dan manajemen juga KONI Medan belum lama ini membangkitkan komitmen seluruh pemain untuk menunjukkan permainan rap-rap sebagai ciri khas PSMS.

Tidak hadirnya Nyeck Nyobe pun diyakinkan tidak akan memberi masalah bagi barisan belakang. “Memang kita tidak akan diperkuat Nyeck Nyobe. Tapi kita punya 20 pemain, dan itu sudah disiapkan,” tutur Kustiono.

Striker asing PSMS Ikpefua Osas Marvellous yang mendapat perhatian dari pengurus dan manajemen juga berjanji untuk menunjukkan penampilan terbaiknya. Hanya saja, Osas tidak mau sesumbar tentang berapa gol yang akan diciptakannya. “Saya optimis PSMS bisa meraih kemenangan atas Persipasi,” ungkapnya.

Begitu pun, Sabtu (13/3) pagi ini dikabarkan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pudjonugroho bersama Pengprov PSSI Sumut akan bersilaturahmi ke Mes PSMS sekaligus memberi motivasi kepada seluruh pemain. Bonus pun siap menanti.

Sementara itu, dengan target berlaga di ISL di musim mendatang, Persipasi Bekasi tidak akan pulang dengan tangan kosong. Pelatih Persipasi Bekasi Warta Kusuma bahkan menargetkan poin penuh. Strategi pun disiapkan untuk meredam permainan rap-rap PSMS selain menurunkan tiga pemain asingnya.

“Kita terget poin penuh. Untuk gaya rap-rapnya PSMS, saya akan batasi pemain lawan supaya tidak masuk ke daerah 16,” ucap Warta kepada Sumut Pos, Jumat (12/3)

Friday, March 12, 2010

Pemain PSMS Dijanjikan Bonus

idak melulu urusan teknis, berbagai langkah dilakukan untuk meningkatkan performa skuad Ayam Kinantan di pengujung kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia. Satu diantaranya dengan mengadakan pertemuan antara pengurus PSMS-KONI dan seluruh pemain PSMS di Mes Kebun Bunga, Kamis (11/3).

Intinya, pertemuan yang digelar dengan melibatkan mantan pemain PSMS Sugeng Rahayu dan Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) yang diwakili Ketuanya Nata Simangunsong beserta anggota tersebut digelar untuk menyatukan visi antara seluruh elemen di PSMS beserta KONI. Yakni, sama-sama berkomitmen untuk menyapu bersih lima sisa laga yang akan digelar.

Sekretaris Umum PSMS Idris kepada wartawan usai pertemuan mengatakan, pertemuan yang diprakarsai Ketua KONI Medan Dzulhifzi Lubis tersebut berawal dari keinginan KONI dan pengurus yang ingin PSMS termotivasi untuk mempersembahkan hasil terbaik bagi masyarakat Kota Medan. “Tentunya untuk meningkatkan semangat bertanding pemain, KONI dan pengurus berjanji akan mempersiapkan bonus,” sebut Idris tanpa menjelaskan besar bonus yang akan diberikan.

Idris juga mengaku bersyukur atas kepedulian yang ditunjukkan KONI Medan dan berharap ke 20 pemain PSMS mampu mewujudkannya dengan karya nyata di lapangan. “Kami berharap, semoga kekompakan ini mampu mengangkat citra tim ini di masyarakat, dan kami juga meminta dukungan seluruh masyarakat Medan dan Sumut demi majunya PSMS,” tegasnya.

Sementara itu, Drs H Dzulhifzi Lubis atau yang akrab disapa Opunk Ladon menuturkan, pertemuan tersebut didasari keprihatinan KONI atas menurunnya performa PSMS di beberapa laga terakhir. Untuk itu dia berharap, pemain PSMS mampu menunjukkan komitmennya pada pertandingan selanjutnya, termasuk menghadapi Persipasi Bekasi Sabtu (13/3) mendatang. “Pertemuan ini merupakan dukungan moral dari KONI Medan untuk perkembangan olahraga di Medan, dan kegiatan seperti ini juga tidak hanya kami lakukan kepada PSMS, juga kepada cabang olahraga lainnya di Medan ini,” akunya.

Dia mengimbau seluruh lapisan masyarakat Kota Medan untuk terus memberikan dukungan kepada PSMS. “Janganlah lagi ada cibiran-cibiran kepada tim termasuk dari klub suporter, mari sama-sama kita dukung tim ini,” ucapnya.

Dampak pertemuan tersebut juga terasa pada latihan persiapan jelang laga kontra Persipasi Bekasi di Stadion Teladan kemarin sore, seluruh pemain tampak serius mendengarkan arahan yang disampaikan Pelatih PSMS Kustiono. “Kita bangga perhatian yang diberikan pengurus kepada tim ini, semoga ini menjadi isyarat bagi permainan PSMS yang lebih baik,” tegas Kustiono.

Sementara itu, PSMS agaknya bisa bernafas lega setelah Komisi Disiplin (Komdis) PSSI hanya menjatuhkan sanksi sesuai peraturan manual kepada pemain belakang PSMS Nyeck Nyobe.

Demikian kabar yang didapat pascasidang Komdis yang digelar di Jakarta, Kamis (11/3). Menurut Asisten Manager PSMS Benny Tomasoa, sanksi yang terbilang ringan itu sehubungan dengan catatan Nyeck yang ada di PSSI. “Nyeck memiliki catatan yang baik di PSSI. Bahkan kartu merah ini merupakan kartu pertama Nyeck sepanjang merumput di Indonesia baik di Liga Super maupun Divisi Utama,” ucap Benny kepada Sumut Pos melalui telepon, Kamis (11/3).

Meskipun begitu, lanjutnya, dirinya mewakili manajemen akan tetap melakukan pendekatan kepada Komdis untuk memastikan tidak ada perubahan dalam hal sanksi Nyeck tadi. Disinggung sidang atas insiden saat menjamu Persita di Stadion Teladan , Benny sudah memberikan klarifikasi seperti apa adanya.

“Komdis hanya berpesan agar semua pihak mencari jalan yang terbaik. Itu juga yang kita inginkan,” tambahnya