JAKARTA - Kapten Timnas Malaysia, Baddrol Bakhtiar, menjadi penentu kemenangan negeri jiran itu dalam pertandingan melawan Timnas Indonesia di partai final Senin malam (21/11). Ternyata, Baddrol adalah keturunan Mandailing, subsuku Batak dari Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Dalam drama adu pinalti setelah kedua Timnas bertanding melewati babak perpanjangan waktu dengan skor 1-1, Baddrol dipasang pelatih Ong Kim Swee menjadi algojo terakhir. Ketika itu kedudukan adu pinalti 3-3. Dua pemain Indonesia, Gunawan DC dan Ferdinand Sinaga, gagal menjebol gawang Malaysia yang dikawal Khairul Fahmi Che Mat. Adapun tendangan seorang pemain Malaysia, Fakhri, telah dijinakkan kiper Indonesia, Kurnia Mei
Baddrol hampir mengalami nasib serupa Fakhri. Tetapi, walau sempat ditahan Kurnia namun bola yang ditendang Baddrol yang lahir di Sungai Petani, Kedah, 1 Februari 1988, itu tak terbendung juga, melesat dan akhirnya menggetarkan jala gawang Garuda Muda. Di negerinya, Baddrol yang punya nickname Bad, berwajah polos dan lugu dengan sedikit janggut yang menggantung ini bertanding untuk Kedah FA dalam Liga Super Malaysia. Ia memang biasa bermain di lapangan tengah, baik di kiri maupun di kanan.
Karier sepakbolanya di Malaysia melesat setelah ia tampil di Kedah FA President Cup tahun 2006. Masih di tahun yang sama, ia bergabung dengan Canaries dan bertanding dalam Sukan Malaysia. Setelah tampil memukau di pesta olahraga Malaysia yang memukau, Baddrol menandatangani kontrak pertama dengan Kedah FA pada November 2006.
Menurut Ketua Masyarakat Mandailing Malaysia, Ramli Abdul Karim Hasibuan, Baddrol Bakhtiar pun masih keturunan Mandailing. Memang nama keluarga atau marga Baddrol sudah tidak diketahui lagi. "Sedang di-check, because di Malaysia sudah lama hilang marga. Tapi famili-nya saya kenal. Dia cucu Opung Lobe, orang panggil disini," tulis Ramli Abdul Karim, hari ini.
Ramli berharap pertandingan antara Indonesia melawan Malaysia itu dapat menjadi ajang untuk saling kenal dan memahami bahwa kedua bangsa adalah serumpun.
"Semoga hubungan kedua bangsa semakin erat dan baik," demikian Ramli yang leluhurnya tiba di Semenanjung Malaya sejak pertengahan 1880an silam.
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Wednesday, November 23, 2011
AFC dukung PSSI
KUALA LUMPUR - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menghadiri "2nd Joint Meeting of AFC Ad-Hoc Committee for Professional Football" di AFC House yang dihadiri anggota ad-hoc committee.
Dalam pertemuan baru-baru ini, anggota membahas hasil penilaian lima kriteria "Professional Licensing Requirement" yang telah diberlakukan AFC kepada negara-negara anggota yang akan berpartisipasi dalam Liga Champions Asia (LCA).
Djohar, didampingi CEO Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto, mengikuti pembukaan yang dilakukan Acting President AFC, Zhang Jilong, dan sidang yang dipimpin Chairman Ad-Hoc Committee, Saburo Kawabuchi (Jepang), dan Mohammad Al Romaithi (UEA).
Tidak ada perdebatan berarti tentang hasil scoring yang disampaikan Head Competition Departement AFC, Tokuaki Suzuki. Dalam dokumen hasil penilaian, AFC mengakui Indonesia memiliki peserta kompetisi profesional yang terdiri atas 24 klub.
"Fakta ini menunjukkan kita dan keluarga besar PSSI bahwa AFC sebagai induk organisasi kita di Asia telah memahami dan memberikan dukungan. Namun saya jelaskan kepada peserta dalam sesi informal bahwa sejauh ini kami baru memperoleh 17 peserta dalam Indonesian Premier League (IPL)," kata Djohar dalam rilis yang diterima Waspada Online.
Anggota ad-hoc committee kali ini juga bertukar pandangan perihal hasil penilaian AFC dan penentuan peserta LCA. Salah satu titik diskusi yang menyita perhatian anggota adalah usulan kuota dari slot setiap negara peserta ACL berkaitan hasil penilaian.
Satu hal yang menarik, delegasi Indonesia juga mendapatkan sambutan hangat dan memperoleh dukungan beberapa negara plus AFC terkait pencapaian tim nasional dalam SEA Games 2011.
Dalam pertemuan baru-baru ini, anggota membahas hasil penilaian lima kriteria "Professional Licensing Requirement" yang telah diberlakukan AFC kepada negara-negara anggota yang akan berpartisipasi dalam Liga Champions Asia (LCA).
Djohar, didampingi CEO Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto, mengikuti pembukaan yang dilakukan Acting President AFC, Zhang Jilong, dan sidang yang dipimpin Chairman Ad-Hoc Committee, Saburo Kawabuchi (Jepang), dan Mohammad Al Romaithi (UEA).
Tidak ada perdebatan berarti tentang hasil scoring yang disampaikan Head Competition Departement AFC, Tokuaki Suzuki. Dalam dokumen hasil penilaian, AFC mengakui Indonesia memiliki peserta kompetisi profesional yang terdiri atas 24 klub.
"Fakta ini menunjukkan kita dan keluarga besar PSSI bahwa AFC sebagai induk organisasi kita di Asia telah memahami dan memberikan dukungan. Namun saya jelaskan kepada peserta dalam sesi informal bahwa sejauh ini kami baru memperoleh 17 peserta dalam Indonesian Premier League (IPL)," kata Djohar dalam rilis yang diterima Waspada Online.
Anggota ad-hoc committee kali ini juga bertukar pandangan perihal hasil penilaian AFC dan penentuan peserta LCA. Salah satu titik diskusi yang menyita perhatian anggota adalah usulan kuota dari slot setiap negara peserta ACL berkaitan hasil penilaian.
Satu hal yang menarik, delegasi Indonesia juga mendapatkan sambutan hangat dan memperoleh dukungan beberapa negara plus AFC terkait pencapaian tim nasional dalam SEA Games 2011.
Jangan korbankan PSMS untuk kepentingan pribadi!
JAKARTA - Mantan pemain PSMS Medan, Sarman Panggabean, usai mengajak sejumlah rekannya menemui Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, di ruang kerjanya, tadi malam, mengaku sangat sedih melihat kondisi Ayam Kinantan saat ini.
Hal itu menurutnya terjadi karena ulah pihak-pihak tertentu yang ingin mengeruk keuntungan pribadi. "Karena itu saya minta, jangan korbankan PSMS hanya untuk kepentingan pribadi. Apa jadinya PSMS sekiranya mendapat sanksi berat dari PSSI. Sangat sulit lagi bisa bangkit," tutur Sarman
Hadir bersama Anjas Asmara, Tumpak Uli Sihite, Ricky Yakobi, dan beberapa mantan pemain lainnya, Sarman mengatakan kesempatan tampil di pentas tertinggi kompetisi sepakbola nasional musim ini tidak lepas dari andil sejumlah mantan. Pasalnya, mereka telah meminta kepada pengurus PSSI agar mengembalikan Ayam Kinantan ke kasta tertinggi, secara kebetulan peluang tersebut memang terbuka lebar.
"Maka dari itu, kesempatan tampil di liga tertinggi jangan lagi disia-siakan. Kita sudah lihat, prestasi PSMS sangat sulit dikembalikan seperti era kami dulu. Yang ada, malah ingin terus menghancurkan dengan ikut kompetisi di luar PSSI," pungkas Sarman.
Seperti diketahui, hadirnya wakil PSMS dalam pertemuan klub peserta Indonesian Super League (ISL) yang dilakukan PT Liga Indonesia, pengelola kompetisi pada era kepengurusan Nurdin Halid yang sudah dicabut mandatnya oleh PSSI, menjadi pertanda Ayam Kinantan masih mendua. Sebab sebelumnya, pengurus menyatakan kesiapannya mengikuti kompetisi di bawah PSSI.
Isu beredar menyebutkan, pihak konsorsium tidak memiliki uang hingga PSMS harus ikut kompetisi di luar PSSI. Tapi hal ini langsung dibantah konsorsium dengan balik menuding manajemen PSMS belum memberikan permintaan dana. "Konsorsium itu memiliki sistem pengelolaan keuangan profesional. Karena itu, tidak mungkin mengucurkan dana begitu saja tanpa adanya perencanaan yang baik," ujar salah seorang pimpinan tertinggi konsorsium PSMS, yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
Hal itu menurutnya terjadi karena ulah pihak-pihak tertentu yang ingin mengeruk keuntungan pribadi. "Karena itu saya minta, jangan korbankan PSMS hanya untuk kepentingan pribadi. Apa jadinya PSMS sekiranya mendapat sanksi berat dari PSSI. Sangat sulit lagi bisa bangkit," tutur Sarman
Hadir bersama Anjas Asmara, Tumpak Uli Sihite, Ricky Yakobi, dan beberapa mantan pemain lainnya, Sarman mengatakan kesempatan tampil di pentas tertinggi kompetisi sepakbola nasional musim ini tidak lepas dari andil sejumlah mantan. Pasalnya, mereka telah meminta kepada pengurus PSSI agar mengembalikan Ayam Kinantan ke kasta tertinggi, secara kebetulan peluang tersebut memang terbuka lebar.
"Maka dari itu, kesempatan tampil di liga tertinggi jangan lagi disia-siakan. Kita sudah lihat, prestasi PSMS sangat sulit dikembalikan seperti era kami dulu. Yang ada, malah ingin terus menghancurkan dengan ikut kompetisi di luar PSSI," pungkas Sarman.
Seperti diketahui, hadirnya wakil PSMS dalam pertemuan klub peserta Indonesian Super League (ISL) yang dilakukan PT Liga Indonesia, pengelola kompetisi pada era kepengurusan Nurdin Halid yang sudah dicabut mandatnya oleh PSSI, menjadi pertanda Ayam Kinantan masih mendua. Sebab sebelumnya, pengurus menyatakan kesiapannya mengikuti kompetisi di bawah PSSI.
Isu beredar menyebutkan, pihak konsorsium tidak memiliki uang hingga PSMS harus ikut kompetisi di luar PSSI. Tapi hal ini langsung dibantah konsorsium dengan balik menuding manajemen PSMS belum memberikan permintaan dana. "Konsorsium itu memiliki sistem pengelolaan keuangan profesional. Karena itu, tidak mungkin mengucurkan dana begitu saja tanpa adanya perencanaan yang baik," ujar salah seorang pimpinan tertinggi konsorsium PSMS, yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
PSMS Resmi ke ISL
PSMS berlaga di ISL. Hal ini merujuk setelah tak ada tindakan lebih lanjut dari konsorsium mengenai dana bantuan untuk operasional PSMS hingga Senin (21/11) malam. Dengan hal ini, pengurus PSMS memastikan klub berjuluk Ayam Kinantan ini akan berlaga di ISL.
Hal ini diterangkan pelaksana teknis PSMS Idris yang menyayangkan sikap konsorsium. “Hingga kemarin (21/11) malam kita tak mendapat kejelasan dari konsorsium. Secara otomatis kita (PSMS) akan berlaga di ISL,” terangnya, Selasa (22/11).
Idris memaparkan, dengan ikut dikompetisi ISL, maka PSMS akan mendapatkan sponsorship. “Jika kita bergabung di ISL, kita sudah ada sponsor utama yakni Sumatera Bakrie Plantation Kisaran. Dan PSMS tetap milik masyarakat Kota Medan,” tuturnya.
Ia membandingkan jika PSMS bergabung ke IPL maka saham PSMS sebesar 70 persen akan dimiliki kelompok-kelompok tertentu. “Dan mengenai hal itu, para tokoh bola di Medan tak setuju dengan ketentuan kepemilikan saham yang lebih besar dimiliki oleh kelompok-kelompok tertentu,” kata Idris.
Keputusan PSMS berlaga di ISL ini diakui Idris telah berkonsultasi dengan Ketum PSMS Rahudman Harahap. “Sebelumnya kita sudah berkomunikasi dengan Pak Wali Kota, mengenai konsorsium dan iming-iming dana tersebut. Jika mereka (Konsorsium) tak juga mencairkan dana hingga Senin (21/11), maka PSMS akan beralih ke kompetisi yang lebih jelas dananya yakni ISL,” tuturnya.
Dengan telah dipastikannya PSMS berlaga di ISL, maka pada 27 November mendatang PSMS akan mengikuti turnamen segitiga antara PSMS, Persija dan Arema hingga 29 November 2011.
Sementara itu, kepastian pilihan PSMS mengikuti kompetisi Indonesia Premier League (IPL) atau Indonesia Super League (ISL) akan diumumkan Wali Kota Medan Rahudman Harahap pada pekan ini bersamaan dengan Konfrensi Pers. “Sabar, dalam minggu ini akan dikabarakan. Nanti akan diberikan konfrensi persnya,” kata Rahudman di Kantor Kota, Selasa (22/11) siang.
Dikatakanya, dengan aksi unjuk rasa yang meminta agar PSMS bermain di IPL mendapat respon dari Rahudman. “Bila ada aksi unjuk rasa supaya mengikuti IPL PSSI itu baik-baik saja. Tapi yang paling utama adalah kita (Pemko Medan, Red) meinginkan PSMS main secara berkesinambungan,” cetusnya.
(saz/adl/sumutpos)
Hal ini diterangkan pelaksana teknis PSMS Idris yang menyayangkan sikap konsorsium. “Hingga kemarin (21/11) malam kita tak mendapat kejelasan dari konsorsium. Secara otomatis kita (PSMS) akan berlaga di ISL,” terangnya, Selasa (22/11).
Idris memaparkan, dengan ikut dikompetisi ISL, maka PSMS akan mendapatkan sponsorship. “Jika kita bergabung di ISL, kita sudah ada sponsor utama yakni Sumatera Bakrie Plantation Kisaran. Dan PSMS tetap milik masyarakat Kota Medan,” tuturnya.
Ia membandingkan jika PSMS bergabung ke IPL maka saham PSMS sebesar 70 persen akan dimiliki kelompok-kelompok tertentu. “Dan mengenai hal itu, para tokoh bola di Medan tak setuju dengan ketentuan kepemilikan saham yang lebih besar dimiliki oleh kelompok-kelompok tertentu,” kata Idris.
Keputusan PSMS berlaga di ISL ini diakui Idris telah berkonsultasi dengan Ketum PSMS Rahudman Harahap. “Sebelumnya kita sudah berkomunikasi dengan Pak Wali Kota, mengenai konsorsium dan iming-iming dana tersebut. Jika mereka (Konsorsium) tak juga mencairkan dana hingga Senin (21/11), maka PSMS akan beralih ke kompetisi yang lebih jelas dananya yakni ISL,” tuturnya.
Dengan telah dipastikannya PSMS berlaga di ISL, maka pada 27 November mendatang PSMS akan mengikuti turnamen segitiga antara PSMS, Persija dan Arema hingga 29 November 2011.
Sementara itu, kepastian pilihan PSMS mengikuti kompetisi Indonesia Premier League (IPL) atau Indonesia Super League (ISL) akan diumumkan Wali Kota Medan Rahudman Harahap pada pekan ini bersamaan dengan Konfrensi Pers. “Sabar, dalam minggu ini akan dikabarakan. Nanti akan diberikan konfrensi persnya,” kata Rahudman di Kantor Kota, Selasa (22/11) siang.
Dikatakanya, dengan aksi unjuk rasa yang meminta agar PSMS bermain di IPL mendapat respon dari Rahudman. “Bila ada aksi unjuk rasa supaya mengikuti IPL PSSI itu baik-baik saja. Tapi yang paling utama adalah kita (Pemko Medan, Red) meinginkan PSMS main secara berkesinambungan,” cetusnya.
(saz/adl/sumutpos)
Subscribe to:
Posts (Atom)