Tuesday, March 10, 2009

Formasi Ideal

Sihar Tak Jadi Mundur dari PSMS

Penampilan PSMS Medan tak kunjung membaik di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009. Namun, pengelola PSMS Medan Sihar Sitorus berjanji akan tetap bertahan hingga musim ini berakhir.

Penampilan PSMS Medan di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 tidak berjalan mulus. Sejak mengawali kiprahnya di putaran kedua, PSMS baru menang sekali, yakni saat bertemu Persik Kediri.

Pada pertandingan yang digelar di Stadion Siliwangi, Bandung, 8 Februari 2009 itu, PSMS unggul tipis 2-1. Selebihnya, PSMS hanya mampu meraih hasil maksimal seri baik di kandang maupun tandang.

Buruknya penampilan PSMS ini sempat membuat berang Sihar dan berencana untuk hengkang di tengah jalan. Namun belakangan belakangan, Sihar menarik omongannya dan berjanji akan tetap bertahan di PSMS hingga musim ini berakhir.

Sihar menilai buruknya penampilan PSMS di putaran kedua tak hanya karena masalah teknis saja. Namun yang utama justru jadwal kompetisi yang masih tumpang tindih. Apalagi timnya musim ini harus bermain di tiga even, yakni LSI, Copa Indonesia, dan AFC Cup 2009.

"Saya sangat kecewa dengan penyelenggara kompetisi di Indonesia. Jelas sekali, lantaran jadwal dan persiapan kompetisi yang tidak profesional, klub menjadi korban," kata Sihar kepada Artha Tidar, wartawan GOSport, Senin, 9 Maret 2009.

Sihar mengaku sudah berusaha untuk mengganti pemain dengan pemain berkualitas. Sayang, semuanya berantakan karena kacaunya jadwal kompetisi. "Akibatnya, klub jadi korban, karena penyesuaian jadwal yang selalu berubah. Ini kan berimbas kepada pengeluaran dan biaya,” kata Sihar.

Mengenai keinginan mundur yang sempat terlontar, Sihar mengakuinya sebagai ungkapan kekesalan atas buruknya jadwal kompetisi yang ada. “Itu sebenarnya hanya ungkapan rasa kecewa saya dengan kondisi tim yang jadi korban kompetisi yang tidak jelas ini. Bukan sesuatu yang serius," kata Sihar.

Pengeluaran PSMS Membengkak
Perubahan jadwal kompetisi telah membuat kantong Sihar 'bolong'. Pasalnya, anggaran yang dikeluarkan untuk membiayai timnya semakin bengkak. Apalagi, Sihar mengaku belum pernah menerima uang ganti rugi dari Badan Liga Indonesia (BLI) atas perubahan jadwal yang melibatkan PSMS.

Menghadapi kondisi ini, Sihar sebenarnya kaget. Meski sudah menghitung sejak awal resiko menjadi pengelola klub di kompetisi nasional, Sihar mengaku tidak menyangka dengan berbagai kejadian dalam kompetisi Indonesia yang kerap merugikan tim.

“Saya memang baru masuk di liga Indonesia. Saya juga sudah menghitung resikonya. Tapi, jujur, saya makin terkejut, ketika mengalami fenomena betapa sulitnya mengikuti kepastian jadwal liga,” kata Sihar.

"Sampai saat ini, saya belum pernah menerima kompensasi dari PSSI atau Badan Liga Indonesia (BLI), gara-gara tim nggak jadi tampil karena jadwal pertandingan mundur. Padahal, pengeluaran tim kan terus membengkak.”Sihar Sitorus, Manajer PSMS Medan

VIVAnews - Penampilan PSMS Medan tak kunjung membaik di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009. Namun, pengelola PSMS Medan Sihar Sitorus berjanji akan tetap bertahan hingga musim ini berakhir.

Penampilan PSMS Medan di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 tidak berjalan mulus. Sejak mengawali kiprahnya di putaran kedua, PSMS baru menang sekali, yakni saat bertemu Persik Kediri.

Pada pertandingan yang digelar di Stadion Siliwangi, Bandung, 8 Februari 2009 itu, PSMS unggul tipis 2-1. Selebihnya, PSMS hanya mampu meraih hasil maksimal seri baik di kandang maupun tandang.

Buruknya penampilan PSMS ini sempat membuat berang Sihar dan berencana untuk hengkang di tengah jalan. Namun belakangan belakangan, Sihar menarik omongannya dan berjanji akan tetap bertahan di PSMS hingga musim ini berakhir.

Sihar menilai buruknya penampilan PSMS di putaran kedua tak hanya karena masalah teknis saja. Namun yang utama justru jadwal kompetisi yang masih tumpang tindih. Apalagi timnya musim ini harus bermain di tiga even, yakni LSI, Copa Indonesia, dan AFC Cup 2009.

"Saya sangat kecewa dengan penyelenggara kompetisi di Indonesia. Jelas sekali, lantaran jadwal dan persiapan kompetisi yang tidak profesional, klub menjadi korban," kata Sihar kepada Artha Tidar, wartawan GOSport, Senin, 9 Maret 2009.

Sihar mengaku sudah berusaha untuk mengganti pemain dengan pemain berkualitas. Sayang, semuanya berantakan karena kacaunya jadwal kompetisi. "Akibatnya, klub jadi korban, karena penyesuaian jadwal yang selalu berubah. Ini kan berimbas kepada pengeluaran dan biaya,” kata Sihar.

Mengenai keinginan mundur yang sempat terlontar, Sihar mengakuinya sebagai ungkapan kekesalan atas buruknya jadwal kompetisi yang ada. “Itu sebenarnya hanya ungkapan rasa kecewa saya dengan kondisi tim yang jadi korban kompetisi yang tidak jelas ini. Bukan sesuatu yang serius," kata Sihar.

Pengeluaran PSMS Membengkak
Perubahan jadwal kompetisi telah membuat kantong Sihar 'bolong'. Pasalnya, anggaran yang dikeluarkan untuk membiayai timnya semakin bengkak. Apalagi, Sihar mengaku belum pernah menerima uang ganti rugi dari Badan Liga Indonesia (BLI) atas perubahan jadwal yang melibatkan PSMS.

Menghadapi kondisi ini, Sihar sebenarnya kaget. Meski sudah menghitung sejak awal resiko menjadi pengelola klub di kompetisi nasional, Sihar mengaku tidak menyangka dengan berbagai kejadian dalam kompetisi Indonesia yang kerap merugikan tim.

“Saya memang baru masuk di liga Indonesia. Saya juga sudah menghitung resikonya. Tapi, jujur, saya makin terkejut, ketika mengalami fenomena betapa sulitnya mengikuti kepastian jadwal liga,” kata Sihar.

"Sampai saat ini, saya belum pernah menerima kompensasi dari PSSI atau Badan Liga Indonesia (BLI), gara-gara tim nggak jadi tampil karena jadwal pertandingan mundur. Padahal, pengeluaran tim kan terus membengkak.”

Ke Hongkong minus empat pilar

JAKARTA - Perjuangan PSMS Medan menapaki ajang internasional AFC Cup 2009 segera dimulai dengan menghadapi South China di Stadion Mongkok, Hongkong, Selasa (10/3) nanti.

Dengan berkekuatan 17 pemain, skuad tim besutan pelatih Liestiadi itu, Minggu, meninggalkan tanah air menuju Hongkong dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Sayangnya, di laga perdana mereka pada Grup F, Ayam Kinantan harus kehilangan empat pilarnya karena mengalami cedera. Keempatnya itu adalah kiper Markus Horison, gelandang Asri Akbar, Okto Maniani dan Edi Sibung yang terkena akumulasi kartu.

"Kami memang hanya membawa 17 pemain ke Hongkong karena ada yang cedera serta akumulasi kartu," kata Liestiadi kepada Waspada, Minggu.

Dikatakan, dengan pemain yang ada saat ini, dirinya tetap optimis dapat meraih hasil maksimal di ajang kasta kedua di Asia itu. Ia pun menambahkan dirinya sedikit banyak telah memiliki gambaran kekuatan calon lawan yang akan dihadapi.

"Dari data yang kami peroleh, South China termasuk pimpinan klasemen di liga domestik Hongkong. Itu artinya, mereka tim bagus meski jumlah klub yang tampil di liga mereka tidak sebanyak di negera kita. Apa pun itu, kami harus bertekad meraih kemenangan," tambahnya.

Ditanya mengenai absennya Markus di bawah mistar gawang, Liestiadi menyatakan jika dirinya tidak begitu khawatir karena masih memiliki Galih (Sudaryono) yang tentunya masih bisa diandalkan. Meski diakuinya kualitas Galih masih di bawah Markus.

"Selain itu, pada laga nanti kami juga akan memainkan tiga pemain asing. Mereka adalah Leonardo Zada, Esteban Javier dan Mario Costas. Semoga saja kehadiran tiga pemain ini bisa menjadi motovator bagi pemain lain," katanya.


Jadwal Lengkap PSMS di AFC Cup 2009:
10 Maret vs South China (Stadion Mongkok)
17 Maret vs Johor FC (Stadion Si Jalak Harupat)
7 April vs VB (Stadion Si Jalak Harupat)
21 April vs VB (Stadion Nasional)
5 Mei vsSouth China (Stadion Si Jalak Harupat)
19 Mei vs Johor FC (Jcorp Pasir Gudang)