SIHAR Sitorus, manajer PSMS, mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan segenap masyarakat Medan kepada PSMS yang dibesutnya musim ini. Meskipun dukungan itu tak sebanding dengan prestasi yang ditorehkan klub berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
Usai laga kontra Chonburi kemarin malam, Sihar tidak ingin berkomentar banyak. Baginya kekalahan ini merupakan hal yang pahit, meskipun harus tetap dihadapi dengan kepala tegak.
“Hasil ini merupakan kenyataan pahit bagi kami. Tapi, kami tetap menerimanya dengan lapang dada. Kami sudah berusaha, tapi inilah kemampuan kami,” katanya. “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Medan, karena kami belum dapat memberikan kebanggaan yang setimpal dengan dukungan yang kami terima selama ini,” lanjut Sihar.
Hanya itulah yang bisa dilakukan manajemen PSMS musim ini. Sebenarnya prestasi PSMS tidak begitu jelek. Kehilangan kandang dan dukungan langsung dari fans setia PSMS tentu saja jadi dampak paling terasa.
Secara kemampuan, PSMS kerap menyulitkan klub-klub besar ISL. Di kancang Asia PSMS malah mencipta sejarah, berhasil lolos ke putaran kedua. Belum ada klub Indonesia yang bisa melangkah sejauh ini.
Seandainya PSMS main di Stadion Teladan dengan skuad yang ada selama ini, tentu prestasinya akan lain.
Tapi inilah kenyataannya. PSMS masih harus melakoni satu laga lagi di babak playoff ISL bentrok Persebaya. Kalau kalah turun kasta ke Divisi Utama.
Kalau menang juga masih belum aman. Karena, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) akan meningkatkan keketatan peraturan. Kalau Stadion Teladan tak kunjung diperbaiki, PSMS tak lagi bisa melanglangbuana numpang di kandang klub lain. Kira-kira seperti itulah peraturan baru yang akan dikeluarkan BLI. Intinya, Stadion Teladan harus segera dipoles
No comments:
Post a Comment