Tampaknya PSMS sedang berada dalam tekanan ekstra ketat, menjelang digelarnya laga play off degradasi akhir Juni mendatang. Mental juara begitu menentukan bagi PSMS untuk tetap menancapkan tajinya di kasta sepak bola tertinggi tanah air.
Bayangkan saja, setahun penuh berjibaku di Indonesian Super League (ISL), nasib PSMS ditentukan hanya dalam satu laga di babak playoff tersebut. Persebaya yang menjadi seteru, sangat siap menjegal. Apa kata masyarakat Medan kalau sampai PSMS degradasi?
Nah, membayangkan hal itu, tentu saja tanggung jawab besar diemban segenap punggawa PSMS. Bahkan Rudi Keltjes, arsitek PSMS, seolah tidak ingin diganggu. Fokusnya saat ini hanya satu: menyiapkan tim dengan sebisanya.
Berkali-kali Rudi bilang, bahwa dirinya yakin bisa mengandaskan perlawanan Persebaya, dengan materi saat ini. “Materi kita lebih bagus. Saya yakin PSMS bisa mengalahkan Persebaya. Asalkan fair saja,” bebernya beberapa waktu lalu.
Menjawab tekanan itu, manajer PSMS, Sihar Sitorus mencoba berlaku optimis. Saat dihubungi Kamis (25/6) kemarin, Sihar mengatakan, bahwa tim yang dibesutnya ini bisa memanej tekanan tersebut.
“Saya yakin, mereka punya cukup mental untuk menetralisir tekanan. Keyakinan saya 100 persen,” kata Sihar.
Untuk itu, PSMS saat ini sudah menggeber persiapan di Jakarta. Yang utama dilakukan adalah mengembalikan kebugaran, disulul fokus kepada taktik dan strategi. Selebihnya, Rudi yakin benar anak asuhnya mampu berbuat banyak.
Lantas apakah akan ada bonus kalau PSMS bisa bertahan di ISL? Rupanya, Sihar enggan menjawab masalah satu ini. Malah dirinya kecewa kalau terus ditanyakan masalah bonus. “Saya sensitif kalau ditanyakan masalah bonus. Apakah pemain tidak menanamkan rasa syukur,” katanya.
Artinya, skuad PSMS harus berjuang tanpa pamrih. Demi kebesaran PSMS, mereka harus berjuang hingga tetes darah terakhir.
No comments:
Post a Comment