PSMS saat ini lebih fokus menuju laga playoff dan putaran kedua delapan besar Copa Indonesia melawan Persipura 15 Juni mendatang ketimbang menghadapi Persiwa Wamena, Rabu (10/6) besok, dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL).
Hal itu menyusul kekecewaan manajemen dengan buruknya kinerja BLI (Badan Liga Indonesia). Rudi mengatakan jadwal yang carut marut di lakoni PSMS menjadi alasan utama buruknya kondisi fisik pemain PSMS.
“Dari awal saya selalu minta kepada BLI untuk memundurkan jadwal satu hari saja, tapi sampai tak pernah diberi izin. Sebaliknya tim lain yang minta izin selalu diberi. Kenapa bisa begitu?” kata Rudi.
Karena itu, dari pada tampil habis-habisan melawan Persiwa, lebih baik fokus kepada laga selanjutnya yang jadwalnya sangat berdekatan. Bayangkan saja, melawan Persiwa di ajang ISL akan digeber 10 Juni, dan melawan Persipura di ajang Copa Indonesia dimainkan 15 Juni. Kemudian anak-anak Medan harus terbang lagi ke Surabaya untuk melakoni laga playoff tanggal 20 Juni. Tiga hari kemudian, tepatnya 23 Juni harus kembali terbang ke Thailand menghadapi Chonburi FC di babak 16 besar AFC Cup.
Makanya, sambung Rudi, PSMS harus pandai-pandai menjaga kondisi kebugaran para pemain. Jika tidak, maka laga yang lebih penting akan terbuang dengan kekalahan. Untuk itu, fokus utama PSMS coba dialihkan kepada Copa Indonesia. Rudi berjanji akan memberikan kejutan kepada tim tuan rumah, meskipun cukup berat bagi PSMS untuk bisa membalikkan keadaan. Di Medan, saat leg pertama lalu, PSMS kandas 2-0, dan kalau mau melaju ke semifinal maka PSMS harus bisa menang dengan skor 3-0.
“Saya sudah hafal benar main Persipura. Kemarin kita hanya kalah 0-1 dan anak-anak Persipura tidak berkembang mainnya. Taktik yang saya berikan kepada anak-anak sudah benar, hanya saja kita kalah strategi. Dan kita akan perbaiki hal itu di leg kedua delapan besar Copa nanti,” terang Rudi.
Setelah laga di leg kedua Copa, lantas perhatian utama PSMS pada laga di babak playoff kontra Persebaya. PSMS memang sudah dapat dipastikan akan finish di peringkat 15 di akhir kompetisi. Bisa saja PSMS naik satu tingkat ke peringkat 14 dan terhindar dari playoff, tapi syaratnya berat. Yakni harus menang lawan Persiwa dan berharap keberuntungan dari PKT yang berada di peringkat 14, kalah lawan Pelita Jaya. Sepertinya keinginan itu bakal sulit terwujud, karena PKT bermain di kandang sendiri, sedangkan PSMS harus berjuang di kandang lawan.
“Saya juga sudah siapkan ancang-ancang saat melawan Persebaya. Sebuah keuntungan bisa bertemu Persebaya, karena mereka saat ini jujur saja di bawah kita. Asal anak-anak serius, mudah-mudahan bisa terlepas dari degradasi,” pungkas Rudi.
No comments:
Post a Comment