Saturday, June 27, 2009

Siasat Cerdik Persebaya

PERSEBAYA Surabaya bisa sedikit bernafas lega dalam menghadapi playoff melawan PSMS Medan 30 Juni mendatang. Pasalnya, semua pemain Green Force-julukan Persebaya- dipastikan tidak ada yang terjerat hukuman Komisi Disiplin (Komdis) hingga partai playoff.

Dan itu sama artinya seluruh pemain Persebaya bisa tampil di playoff. Hal itu seiring aturan yang diterapkan Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). Di mana, BLI memutuskan bahwa seluruh pemain yang tidak mendapat hukuman Komdis boleh dimainkan pada saat playoff.

Kepastian tidak adanya pemain Persebaya yang terjerat hukuman Komdis menyusul hasil sidang lembaga peradilan PSSI tersebut kemarin. Dalam sidangnya kemarin, Komdis menunda semua persidangan yang bersangkutan dengan pemain Persebaya.

“Persebaya mengajukan surat pemberitahuan kalau pemain yang dipanggil Komdis tidak bisa hadir,” kata Hinca Pandjaitan, ketua Komdis.
Menurut Hinca, Persebaya beralasan bahwa timnya sedang berkonsentrasi menghadapi pertandingan playoff. “Playoff tersebut sangat penting bagi Persebaya. Kami tidak ingin persiapan kami terganggu. Karena itu, kami meminta sidang yang terkait dengan pemain Persebaya ditunda,” aku Cholid Ghoromah, ketua harian Persebaya.

Siasat Persebaya itupun berhasil. Sebab, Komdis akhirnya menunda sidang terkait pemain Persebaya. Dalam sidang kemarin, setidaknya ada tiga pemain Persebaya yang dipanggil Komdis. Ada Endra Prasetya, Andi Oddang, dan Sunaji.

Endra sejatinya akan dimintai keterangan terkait tindakannya yang mendorong asisten wasit ketika Persebaya dijamu Persibo Bojonegoro (10/5) lalu. Sedang Andi Oddang dan Sunaji dipanggil terkait kegagalan Andi mengeksekusi penalti dalam pertandingan Persisam Samarinda lawan Persebaya (23/5).

“Kami sebenarnya ingin mendengar secara detail mengenai sikap mereka. Untuk Endra sebenarnya tidak tertutup adanya sanksi. Sebab, ada tingkah laku buruk di lapangan,” sebut Hinca.

Namun, Komdis memutuskan menunda sidang tersebut. Sebab, Komdis tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan lantaran butuh informasi lebih. “Mekanismenya memang ada kesempatan untuk mengajukan penundaan. Kami memberi kesempatan untuk hadir dalam panggilan kedua,” ujar Hinca

No comments: