Cinta butuh pengorbanan. Kalimat klasik ini tampaknya tepat menggambarkan perjalanan hidup penjaga gawang PSMS Irwin Ramadhana. Ya, kini dia hidup di antara PSMS, keluarga, dan seorang wanita yang singgah di hatinya.
INDRA JULI, Medan
Meskipun kompetisi Divisi Utama 2009/2010 sudah berakhir, pemilik tinggi 185 centimeter dan berat 75 kilo gram ini memilih untuk menetap di Mess PSMS Stadion Kebun Bunga Medan. Padahal Jalan Karya Jaya Gedung Johor Gang Eka Sempurna No 5 tempat tinggalnya tidak lah jarak yang jauh. “Kan saya masih terikat kontrak, Bang dengan PSMS sampai Agustus nanti. Artinya saya masih punya tanggungjawab di sini. Lagian saya tidak mau menyusahkan keluarga, Bang,” ucap Irwin yang ditemui, Senin (19/4).
Ya, sebagai putra dari mantan gelandang PSMS Muklis Chan (Alm), Irwin merasakan tanggungjawab yang besar. Dan, itu semua diperlihatkan dalam beberapa pertandingan PSMS yang dilakoninya. Penampilannya di akhir kompetisi tersebut pun mendapat sambutan dari masyarakat Kota Medan. “Saya enggak mikir itu, Bang. Yang penting kalau saya dipercaya untuk turun, itu akan saya pertanggungjawabkan,” ucapnya.
Sebagai penjaga gawang, Irwin memiliki pengalaman yang unik. Diawali kecintaannya dengan sepak bola, Irwin yang masih duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD) bergabung dengan SSB Generasi. Setahun kemudian berpindah ke SSB Sejati. Pelatihan dilanjutkan dengan bergabung di Klub Kinantan kemudian ke Angkasa. Di Divisi II, dirinya pernah bergabung dengan tim sepak bola Langkat, Tanjung Balai Karimun, dan Padang Sidimpuan.
Prestasi yang dimilikinya membuat pelahap nasi goreng ini langsung bergabung ke Divisi Utama. Tepatnya 2002, bersama Suimin Dihardja dirinya bergabung di PSDS untuk tiga musim lamanya. Berlanjut ke PSSB Bireuen, Persikabo Bogor, dan ke PSMS. “Ya kalau diizinkan saya ingin melanjutkan peran mendiang ayah mengawal PSMS, Bang,” tuturnya.
Meskipun begitu Irwin tetaplah bagian dari manusia pada umumnya. Biarpun latihan tak pernah ditinggalkan, kumpul bersama teman juga sesekali dilakukannya. Dia bisa ditemui di salah satu warung sekitaran Pagaruyung sebagai pusat jajanan malam Kota Medan. Sikapnya yang ramah dan wajah yang tampan membuat Irwin disukai oleh teman-temannya. Bahkan tak sedikit teman wanita yang mengungkapkan rasa kagum melalui acount di situs pertemanan terbesar yang dimilikinya.
Hanya saja kekaguman itu tak terlalu digubris. Pasalnya, dia sedang dekat dengan seorang wanitia berinisia SN. “Cukup inisial aja ya, Bang. Soalnya kami ada masalah sedikit. Jadi biar gak tambah rumit lagi nantinya,” bebernya.
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Thursday, April 22, 2010
Perekrutan Pemain ISL Mutlak Diperlukan
Berkaca pada kompetisi sebelumnya, rekrutmen pemain Sumatera Utara (Sumut) yang kini berlaga di Indonesia Super League (ISL) adalah syarat mutlak untuk mewujudkan PSMS kembali ke ISL 2011/2012 mendatang. Untuk itu, kesiapan dana menjadi faktor utamanya. Setidaknya hal ini diungkapkan Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa.
“Dengan materi yang sekarang, hanya mengandalkan pemain lokal sekarang, sangat berat lah untuk berbicara mau ke ISL. Kalau memang mau ke sana ya PSMS harus diperkuat pemain ISL juga. Kan Sumut juga punya banyak pemain ISL. Pertanyaannya, pengurus sudah siap gak untuk mendatangkan mereka,” ucap Benny Tomasoa yang dihubungi, Rabu (21/4).
Kesiapan yang dimaksud Benny tak lain adalah keuangan PSMS untuk mendatangkan pemain-pemain seperti Saktiawan Sinaga, Legimin, Doni Siregar, Mahyadi Panggabean, dan sebagainya. Dengan status pemain ISL jelas nilai kontrak mereka jauh dari standar pemain Divisi Utama dan ini akan membutuhkan uang yang cukup besar. “Ok lah mereka memiliki tanggungjawab moral sebagai putra daerah. Tapi tidak bisa dipungkiri bila sepak bola saat ini sudah sebagai industri olahraga. Mereka juga hidup dari bermain sepak bola,” tegas Benny yang juga mantan penjaga gawang PSMS Junior ini.
Sekalipun tidak tertutup kemungkinan, lanjut Benny, langkah ke ISL tentu akan sangat berat. Pasalnya, PSMS dan sepak bola di Indonesia saat ini hanya mengandalkan APBD. Rencana untuk menggandeng sponsorship juga tidak bisa diharapkan. “Kecuali di Eropa, sponsor bisa mendapatkan keuntungan dengan berinventasi pada satu tim. Dari penjualan aksesoris ataupun penyiarannya. Kita tidak bisa lagi mengandalkan nama besar PSMS,” tambahnya.
Menurut Benny, yang harus dilakukan Pengurus PSMS saat ini adalah memastikan kesiapan finansial. Hanya dengan kekuatan keuangan yang memadai, pembentukan tim PSMS yang kuat dapat diwujudkan. “Jadi dari pengalaman yang lalu, ada baiknya pengurus untuk menyiapkan dulu keuangannya. Diharapkan juga dukungan dari pemerintah agar lebih besar dari sebelumnya. Tanpa itu, semua rencana dan komentar di media hanya dianggap orang sedang menghayal. Tiket bermain di ISL itu besar,” ketusnya.
Ucapan senada juga disampaikan Mantan Pelatih PSMS Amrustian. Bahwa pemanggilan pemain ISL mutlak dilakukan untuk mendukung rencana menembus ISL pada 2011/2012 mendatang. “Kalau mau mengharap pemain lokal, sementara kompetisi pun tidak ada, bagaimana mau melihat pemain yang berkualitas. Justru hanya mengandalkan seleksi, peluang untuk pemain titipan itu pun akan terbuka lebar. Kita tidak punya acuan dan pemain yang lulus pun pasti tidak punya pengalaman yang memadai,” tegas Amrustiar yang ditemui di Sekretariat Mantan dan Keluarga Besar PSMS, Rabu (21/4).
Untuk itu senada dengan Benny, Amrustian pun mengingatkan agar pengurus menyelesaikan semua urusan terlebih dahulu sebelum berbicara memanggil pemain berkualitas. “Mereka pasti kontak-kontakan dengan pemain di sini. Kalau laporan dari sini bermasalah, mereka pun akan mikir-mikir,” tukas Amrustian.
Ya seperti yang pernah diberitakan, pembayaran gaji seluruh pemain yang semula dijadwalkan saat HUT ke-60 PSMS, Kamis (15/4) lalu diundur hingga Rabu (22/4). Karena pengunduran gaji itu seluruh pemain pun dilanda keresahan.
Sementara itu di tempat terpisah Sekretaris Umum PSMS Idris SE mengatakan bahwa kepengurusan yang akan datang sudah konsekuen untuk mendatangkan pemain ISL. Hal itu ditunjukkan dengan komunikasi yang mulai dibangun dengan delapan pemain. Begitu pun dengan besarnya pendanaan yang akan ditanggung untuk mewujudkan hal tersebut.
“Yang pasti pengurus PSMS adalah orang yang bersedia berkorban waktu, tenaga, pikiran, dan uang. Tidak hanya ngomong saja. Karena itu, kita akan terus dengan rencana mendatangkan pemain ISL yang juga putra Sumatera Utara. Dan pengurus tidak akan mengecewakan mereka seperti yang terjadi sebelumnya,” tegas Idris melalui telepon, Rabu (21/4).
Untuk keuangan lanjut Idris, pengurus akan memanfaatkan APBD sebaik mungkin. Begitu pun pengurus terus menjalin kerja sama dengan beberapa instansi untuk dijadikan sponsor PSMS sepanjang kompetisi yang dilakoninya. “Untuk saat ini kita tidak usah sebut nama instansi tersebut. Tapi kita sudah cuba membicarakannya dengan dua instansi dan mendapat sambutan positif. Sebagai timbal baliknya, kita akan promosikan mereka di setiap pertandingan yang dilakoni PSMS,” bebernya.
“Dengan materi yang sekarang, hanya mengandalkan pemain lokal sekarang, sangat berat lah untuk berbicara mau ke ISL. Kalau memang mau ke sana ya PSMS harus diperkuat pemain ISL juga. Kan Sumut juga punya banyak pemain ISL. Pertanyaannya, pengurus sudah siap gak untuk mendatangkan mereka,” ucap Benny Tomasoa yang dihubungi, Rabu (21/4).
Kesiapan yang dimaksud Benny tak lain adalah keuangan PSMS untuk mendatangkan pemain-pemain seperti Saktiawan Sinaga, Legimin, Doni Siregar, Mahyadi Panggabean, dan sebagainya. Dengan status pemain ISL jelas nilai kontrak mereka jauh dari standar pemain Divisi Utama dan ini akan membutuhkan uang yang cukup besar. “Ok lah mereka memiliki tanggungjawab moral sebagai putra daerah. Tapi tidak bisa dipungkiri bila sepak bola saat ini sudah sebagai industri olahraga. Mereka juga hidup dari bermain sepak bola,” tegas Benny yang juga mantan penjaga gawang PSMS Junior ini.
Sekalipun tidak tertutup kemungkinan, lanjut Benny, langkah ke ISL tentu akan sangat berat. Pasalnya, PSMS dan sepak bola di Indonesia saat ini hanya mengandalkan APBD. Rencana untuk menggandeng sponsorship juga tidak bisa diharapkan. “Kecuali di Eropa, sponsor bisa mendapatkan keuntungan dengan berinventasi pada satu tim. Dari penjualan aksesoris ataupun penyiarannya. Kita tidak bisa lagi mengandalkan nama besar PSMS,” tambahnya.
Menurut Benny, yang harus dilakukan Pengurus PSMS saat ini adalah memastikan kesiapan finansial. Hanya dengan kekuatan keuangan yang memadai, pembentukan tim PSMS yang kuat dapat diwujudkan. “Jadi dari pengalaman yang lalu, ada baiknya pengurus untuk menyiapkan dulu keuangannya. Diharapkan juga dukungan dari pemerintah agar lebih besar dari sebelumnya. Tanpa itu, semua rencana dan komentar di media hanya dianggap orang sedang menghayal. Tiket bermain di ISL itu besar,” ketusnya.
Ucapan senada juga disampaikan Mantan Pelatih PSMS Amrustian. Bahwa pemanggilan pemain ISL mutlak dilakukan untuk mendukung rencana menembus ISL pada 2011/2012 mendatang. “Kalau mau mengharap pemain lokal, sementara kompetisi pun tidak ada, bagaimana mau melihat pemain yang berkualitas. Justru hanya mengandalkan seleksi, peluang untuk pemain titipan itu pun akan terbuka lebar. Kita tidak punya acuan dan pemain yang lulus pun pasti tidak punya pengalaman yang memadai,” tegas Amrustiar yang ditemui di Sekretariat Mantan dan Keluarga Besar PSMS, Rabu (21/4).
Untuk itu senada dengan Benny, Amrustian pun mengingatkan agar pengurus menyelesaikan semua urusan terlebih dahulu sebelum berbicara memanggil pemain berkualitas. “Mereka pasti kontak-kontakan dengan pemain di sini. Kalau laporan dari sini bermasalah, mereka pun akan mikir-mikir,” tukas Amrustian.
Ya seperti yang pernah diberitakan, pembayaran gaji seluruh pemain yang semula dijadwalkan saat HUT ke-60 PSMS, Kamis (15/4) lalu diundur hingga Rabu (22/4). Karena pengunduran gaji itu seluruh pemain pun dilanda keresahan.
Sementara itu di tempat terpisah Sekretaris Umum PSMS Idris SE mengatakan bahwa kepengurusan yang akan datang sudah konsekuen untuk mendatangkan pemain ISL. Hal itu ditunjukkan dengan komunikasi yang mulai dibangun dengan delapan pemain. Begitu pun dengan besarnya pendanaan yang akan ditanggung untuk mewujudkan hal tersebut.
“Yang pasti pengurus PSMS adalah orang yang bersedia berkorban waktu, tenaga, pikiran, dan uang. Tidak hanya ngomong saja. Karena itu, kita akan terus dengan rencana mendatangkan pemain ISL yang juga putra Sumatera Utara. Dan pengurus tidak akan mengecewakan mereka seperti yang terjadi sebelumnya,” tegas Idris melalui telepon, Rabu (21/4).
Untuk keuangan lanjut Idris, pengurus akan memanfaatkan APBD sebaik mungkin. Begitu pun pengurus terus menjalin kerja sama dengan beberapa instansi untuk dijadikan sponsor PSMS sepanjang kompetisi yang dilakoninya. “Untuk saat ini kita tidak usah sebut nama instansi tersebut. Tapi kita sudah cuba membicarakannya dengan dua instansi dan mendapat sambutan positif. Sebagai timbal baliknya, kita akan promosikan mereka di setiap pertandingan yang dilakoni PSMS,” bebernya.
Wednesday, April 21, 2010
Jadikan Gedung PSMS Modal Sejarah
Kenangan akan kejayaan di masa lalu tak bisa dipungkiri dapat memacu semangat para pemain yang mengisi skuad PSMS nantinya. Hal ini pula bisa dijadikan modal untuk mencapai target Indonesia Super League (ISL) di 2011/2012 mendatang.
Hal itu pun diakui oleh Sekretaris Umum PSMS Idris SE. Menurutnya, kenangan tersebut bisa menambah fanatisme pemain terhadap tim. Karena itu, Idris memiliki pandangan tersendiri sehubungan dengan keberadaan Gedung PSMS di Jalan Veteran Medan yang belakangan menjadi polemik. “Saya pribadi melihat Gedung PSMS itu adalah sejarah bagi kejayaan sepak bola Kota Medan bahkan Indonesia,” ucap Idris yang dihubungi melalui telepon, Selasa (20/4) malam.
Untuk itu lanjutnya, perlu pembicaraan lebih jauh sebelum mengambil keputusan akan keberadaan Gedung PSMS. “Kalaupun mau dijual bagaimana menghitungnya dan bagaimana dengan ahli waris. Kita harus ingat kalau gedung itu dibangun dengan keringat para pemain yang menjamu tim-tim luar negeri di era 1950-an. Honor dari penjualan tiket itu mereka sisihkan untuk membangun gedung itu,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa, berdalih program inventarisasi sarana dan prasarana milik Pengprov Sumatera Utara, Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara (Disporasu) berencana mengambil alih Gedung PSMS di Jalan Veteran Medan. Dalam audiensi yang dilakukan dengan Pengurus PSMS di Stadion Kebun Bunga Medan, Disporasu akan mengubah Gedung PSMS menjadi lahan parkir bagi Gedung Olahraga yang berada di belakangnya.
Menurut Kasubdis Olahraga Disporasu H Sakiruddin MM, gedung PSMS yang terletak di Jalan Veteran yang berhadapan dengan Gedung Olahraga saat ini merupakan Sekretariat PSMS pertama kali. Hingga 1980-an gedung itu bahkan masih berkontribusi terhadap perjalanan PSMS sebagai tim kesayangan masyarakat Kota Medan.
Namun setelah itu gedung itu pun sudah beralih fungsi. Parahnya gedung itu menjadi tempat penyimpanan barang dagangan atau gudang dan tidak terawat. “Kebetulan Gedung Olahraga tidak memiliki lahan parkir. Jadi kita (Disporasu, Red) berencana merobohkan gedung itu untuk memberikan lahan parkir bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan Gedung Olahraga,” papar Sakiruddin kala itu.
Namun dalam pertemuan tersebut, baik pihak Disporasu maupun Pengurus PSMS tidak ada yang bisa menjelaskan sejarah keberadaan Gedung PSMS secara pasti. Padahal dari 15 nama pemain yang tertera di monumen dinding bagunan, masih ada dan tinggal di Kota Medan.
Tak heran bila kritik keras disampaikan di beberapa media cetak kepada Pengprov yang dinilai tidak serius memperhatikan sarana dan prasarana olahraga yang ada. Ketua Komisi E DPRD Sumut Brilian Moktar bahkan menilai kondisi sarana dan prasarana olahraga kian menyedihkan. “Kita jangan bicara soal fasilitas olahraga di Pulau Jawa atau Kalimantan. Dengan daerah di Sumatera saja kita jauh tertinggal,” ujar Brilian Moktar.
Sementara itu, terkait membludaknya peserta seleksi PSMS Junior menjadi tantangan bagi tim talent scouting. Pasalnya Piala Suratin akan digelar Juli mendatang. Strategi yang tepat pun disiapkan.
“Caranya kita harus dapat pemain yang betul-betul siap. Jadi sisa waktu yang beberapa bulan itu dapat dimaksimalkan untuk menyiapkan tim,” ucap kepala tim talent scouting PSMS Junior, Iwan Karokaro didampingi Suheri dan Suyono di sela-sela seleksi di Lapangan Disporasu Jalan Pancing Medan, Selasa (20/4).
Menurut Iwan, hingga hari kedua seleksi masih melibatkan 200-an peserta dari 600 peserta yang terdaftar. Untuk itu seleksi yang dijadwalkan berakhir Sabtu (24/4) nanti akan coba dimaksimalkan untuk memantau potensi yang ada.
Seleksi ini sendiri digelar untuk mencari 30 pemain yang akan dipersiapan menatap Piala Suratin yang digelar Juli nanti. Pada kejuaraan ini PSMS Junior ditargetkan untuk keluar sebagai Juara. Gelar Juara terakhir diraih PSMS Junior yaitu di era 1980-an dan setelah itu fakum.
Rabu (21/4) ini seleksi kembali digelar di Lapangan PPLP Sunggal yang dimulai pukul 14.30 WIB. Untuk itu seluruh peserta diharapkan dapat tiba tepat pukul 14.00 WIB di Lapangan PPLP Sunggal. Pemain yang baru tiba saat seleksi berlangsung akan dinyatakan gugur
Hal itu pun diakui oleh Sekretaris Umum PSMS Idris SE. Menurutnya, kenangan tersebut bisa menambah fanatisme pemain terhadap tim. Karena itu, Idris memiliki pandangan tersendiri sehubungan dengan keberadaan Gedung PSMS di Jalan Veteran Medan yang belakangan menjadi polemik. “Saya pribadi melihat Gedung PSMS itu adalah sejarah bagi kejayaan sepak bola Kota Medan bahkan Indonesia,” ucap Idris yang dihubungi melalui telepon, Selasa (20/4) malam.
Untuk itu lanjutnya, perlu pembicaraan lebih jauh sebelum mengambil keputusan akan keberadaan Gedung PSMS. “Kalaupun mau dijual bagaimana menghitungnya dan bagaimana dengan ahli waris. Kita harus ingat kalau gedung itu dibangun dengan keringat para pemain yang menjamu tim-tim luar negeri di era 1950-an. Honor dari penjualan tiket itu mereka sisihkan untuk membangun gedung itu,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa, berdalih program inventarisasi sarana dan prasarana milik Pengprov Sumatera Utara, Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara (Disporasu) berencana mengambil alih Gedung PSMS di Jalan Veteran Medan. Dalam audiensi yang dilakukan dengan Pengurus PSMS di Stadion Kebun Bunga Medan, Disporasu akan mengubah Gedung PSMS menjadi lahan parkir bagi Gedung Olahraga yang berada di belakangnya.
Menurut Kasubdis Olahraga Disporasu H Sakiruddin MM, gedung PSMS yang terletak di Jalan Veteran yang berhadapan dengan Gedung Olahraga saat ini merupakan Sekretariat PSMS pertama kali. Hingga 1980-an gedung itu bahkan masih berkontribusi terhadap perjalanan PSMS sebagai tim kesayangan masyarakat Kota Medan.
Namun setelah itu gedung itu pun sudah beralih fungsi. Parahnya gedung itu menjadi tempat penyimpanan barang dagangan atau gudang dan tidak terawat. “Kebetulan Gedung Olahraga tidak memiliki lahan parkir. Jadi kita (Disporasu, Red) berencana merobohkan gedung itu untuk memberikan lahan parkir bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan Gedung Olahraga,” papar Sakiruddin kala itu.
Namun dalam pertemuan tersebut, baik pihak Disporasu maupun Pengurus PSMS tidak ada yang bisa menjelaskan sejarah keberadaan Gedung PSMS secara pasti. Padahal dari 15 nama pemain yang tertera di monumen dinding bagunan, masih ada dan tinggal di Kota Medan.
Tak heran bila kritik keras disampaikan di beberapa media cetak kepada Pengprov yang dinilai tidak serius memperhatikan sarana dan prasarana olahraga yang ada. Ketua Komisi E DPRD Sumut Brilian Moktar bahkan menilai kondisi sarana dan prasarana olahraga kian menyedihkan. “Kita jangan bicara soal fasilitas olahraga di Pulau Jawa atau Kalimantan. Dengan daerah di Sumatera saja kita jauh tertinggal,” ujar Brilian Moktar.
Sementara itu, terkait membludaknya peserta seleksi PSMS Junior menjadi tantangan bagi tim talent scouting. Pasalnya Piala Suratin akan digelar Juli mendatang. Strategi yang tepat pun disiapkan.
“Caranya kita harus dapat pemain yang betul-betul siap. Jadi sisa waktu yang beberapa bulan itu dapat dimaksimalkan untuk menyiapkan tim,” ucap kepala tim talent scouting PSMS Junior, Iwan Karokaro didampingi Suheri dan Suyono di sela-sela seleksi di Lapangan Disporasu Jalan Pancing Medan, Selasa (20/4).
Menurut Iwan, hingga hari kedua seleksi masih melibatkan 200-an peserta dari 600 peserta yang terdaftar. Untuk itu seleksi yang dijadwalkan berakhir Sabtu (24/4) nanti akan coba dimaksimalkan untuk memantau potensi yang ada.
Seleksi ini sendiri digelar untuk mencari 30 pemain yang akan dipersiapan menatap Piala Suratin yang digelar Juli nanti. Pada kejuaraan ini PSMS Junior ditargetkan untuk keluar sebagai Juara. Gelar Juara terakhir diraih PSMS Junior yaitu di era 1980-an dan setelah itu fakum.
Rabu (21/4) ini seleksi kembali digelar di Lapangan PPLP Sunggal yang dimulai pukul 14.30 WIB. Untuk itu seluruh peserta diharapkan dapat tiba tepat pukul 14.00 WIB di Lapangan PPLP Sunggal. Pemain yang baru tiba saat seleksi berlangsung akan dinyatakan gugur
Monday, April 19, 2010
Peserta seleksi PSMS Juniar Membludak....
MEDAN - Memasuki hari kelima pendaftaran seleksi PSMS Junior, Jumat kemarin, peserta yang mendaftar semakin membludak. Dari data panitia, sudah hampir 300-an peserta yang mencoba peruntungannya. Jumlah ini masih besar kemungkinan untuk bertambah mengingat waktu pendaftaran masih menyisakan satu hari lagi hingga Sabtu ini.
“Belum mencapai 350-lah. Tapi sudah 300 an orang. Cukup besar memang antusias peserta,” ujar salah seorang panitia, Cenda saat ditemui di Mess Kebun Bunga.
Menurut pantauan Waspada Online, beberapa peserta tampak mengembalikan formulir. Bahkan ada beberapa yang terpaksa menunda pendaftaran karena tidak membawa ijazah ataupun melewati jam yang telah ditentukan. “Besok (Sabtu) ke sini lagi lah, tapi sebelum jam 17.00 WIB,” kata Cenda kepada peserta yang terlambat.
Dikatakan Pengurus PSMS, H.Saryono di mess Kebun Bunga tadi sore, antusias dari anak-anak Medan untuk mengikuti seleksi ini sangat tinggi. Bahkan banyak peserta yang belum mencapai batas umur yang ditetapkan ikut mendaftarkan diri.
“Peserta yang mendaftar kebanyakan berusia 15-16 tahun. Padahal batas usia idealnya adalah 17-18 tahun. Tapi kata pak Idris (Sekum-red) tetap ditampung saja,” kata Saryono.
Menurutnya, meskipun pemain tersebut punya skill yang bisa mengimbangi usia yang diatasnya, namun pemain yang berada di usia tersebut belum seharusnya bermain di level diatasnya. “Untuk usia segitu kan masih zonanya SSB. Waktu untuk mereka dua atau tiga tahun lagi. Makanya sangat riskan jika dipaksakan untuk bersaing untuk usia di atasnya. Apalagi ini untuk pembinaan jangka panjang,” ujar Saryono.
Untuk kuota pemain yang diambil menurut Saryono belum ada kepastian. “Yang pasti satu tim lah. Biasanya 30-an orang. Tapi nantinya akan seleksi-seleksi lanjutan,” katanya.
Seleksi PSMS Junior akan digelar pada Senin (19/4) mendatang di Lapangan PPLP Sumut. Tim Seleksi diperkuat Suyono, Suheri, dan Syahril Nasution. Tim ini rencananya akan dipersiapkan mengikuti Piala Suratin pada Juli 2010 mendatang dan sebagai ajang regenerasi PSMS ke depannya.
“Belum mencapai 350-lah. Tapi sudah 300 an orang. Cukup besar memang antusias peserta,” ujar salah seorang panitia, Cenda saat ditemui di Mess Kebun Bunga.
Menurut pantauan Waspada Online, beberapa peserta tampak mengembalikan formulir. Bahkan ada beberapa yang terpaksa menunda pendaftaran karena tidak membawa ijazah ataupun melewati jam yang telah ditentukan. “Besok (Sabtu) ke sini lagi lah, tapi sebelum jam 17.00 WIB,” kata Cenda kepada peserta yang terlambat.
Dikatakan Pengurus PSMS, H.Saryono di mess Kebun Bunga tadi sore, antusias dari anak-anak Medan untuk mengikuti seleksi ini sangat tinggi. Bahkan banyak peserta yang belum mencapai batas umur yang ditetapkan ikut mendaftarkan diri.
“Peserta yang mendaftar kebanyakan berusia 15-16 tahun. Padahal batas usia idealnya adalah 17-18 tahun. Tapi kata pak Idris (Sekum-red) tetap ditampung saja,” kata Saryono.
Menurutnya, meskipun pemain tersebut punya skill yang bisa mengimbangi usia yang diatasnya, namun pemain yang berada di usia tersebut belum seharusnya bermain di level diatasnya. “Untuk usia segitu kan masih zonanya SSB. Waktu untuk mereka dua atau tiga tahun lagi. Makanya sangat riskan jika dipaksakan untuk bersaing untuk usia di atasnya. Apalagi ini untuk pembinaan jangka panjang,” ujar Saryono.
Untuk kuota pemain yang diambil menurut Saryono belum ada kepastian. “Yang pasti satu tim lah. Biasanya 30-an orang. Tapi nantinya akan seleksi-seleksi lanjutan,” katanya.
Seleksi PSMS Junior akan digelar pada Senin (19/4) mendatang di Lapangan PPLP Sumut. Tim Seleksi diperkuat Suyono, Suheri, dan Syahril Nasution. Tim ini rencananya akan dipersiapkan mengikuti Piala Suratin pada Juli 2010 mendatang dan sebagai ajang regenerasi PSMS ke depannya.
Senin, seleksi PSMS Junior
MEDAN - Pengurus PSMS Medan akan menggelar seleksi pembentukan tim PSMS Junior menghadapi Piala Suratin U-18 tahun 2010 di lapangan PPLP Sumut kawasan Sunggal (depan SMAN 15 Medan) mulai Senin besok pukul 14.30 WIB.
Kepada para pemain yang telah mendaftarkan diri diingatkan datang tepat waktu dan yang terlambat akan dicoret. Hingga penutupan pendaftaran, 400 pemain junior sudah mendaftarkan diri. Sesuai ketentuan, pendaftaran pemain berusia 17-18 tahun adalah mereka yang lahir pada 1993.
Alexander GHO ditunjuk sebagai manajer tim bersama Suyono. Sedangkan tim talent scouting terdiri dari Iwan Karo-karo, Suheri, Suyono dan Syahril Nasution (kiper). Dari seleksi ini nantinya akan dijaring 30 pemain untuk dipersiapkan bagi skuad PSMS Jr.
Pelaksanaan seleksi akan berlangsung selama lima hari dan terdiri dari beberapa tahap, seperti kemampuan pemain melalui game normal, fisik dan tes kesehatan. Seleksi pemain senior yang awalnya dijadwalkan mulai membuka pendaftaran pada Senin (19/4) ini dengan seleksi 26 April mendatang di Stadion Teladan, ditunda hingga usai Pilkada Walikota Medan.
Ketua Umum PSMS Drs H Dzulmi Eldin MSi mengintruksikan seleksi ditunda hingga usainya Pilkada Kota Medan. ”Penundaan ini karena kesibukan Ketua Umum terhadap Pilkada tersebut,” ujar seorang pengurus PSMS.
Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyebutkan, seleksi tim senior ini diharapkan berlangsung ketat agar bisa memperoleh pemain-pemain berbobot. “Keseriusan ini telah diperlihatkan Ketua Umum, di antaranya menyediakan diri untuk ikut terlibat,” jelas Idris.
Menyikapi tentang persiapan dana pembentukan tim, Idris mengatakan mudah-mudahan teratasi bila dana hibah KONI Medan cair. “Kita juga akan mencari sponsor untuk mendanai perjalanan tim PSMS mengikuti kompetisi ke depan,” katanya.
Kepada para pemain yang telah mendaftarkan diri diingatkan datang tepat waktu dan yang terlambat akan dicoret. Hingga penutupan pendaftaran, 400 pemain junior sudah mendaftarkan diri. Sesuai ketentuan, pendaftaran pemain berusia 17-18 tahun adalah mereka yang lahir pada 1993.
Alexander GHO ditunjuk sebagai manajer tim bersama Suyono. Sedangkan tim talent scouting terdiri dari Iwan Karo-karo, Suheri, Suyono dan Syahril Nasution (kiper). Dari seleksi ini nantinya akan dijaring 30 pemain untuk dipersiapkan bagi skuad PSMS Jr.
Pelaksanaan seleksi akan berlangsung selama lima hari dan terdiri dari beberapa tahap, seperti kemampuan pemain melalui game normal, fisik dan tes kesehatan. Seleksi pemain senior yang awalnya dijadwalkan mulai membuka pendaftaran pada Senin (19/4) ini dengan seleksi 26 April mendatang di Stadion Teladan, ditunda hingga usai Pilkada Walikota Medan.
Ketua Umum PSMS Drs H Dzulmi Eldin MSi mengintruksikan seleksi ditunda hingga usainya Pilkada Kota Medan. ”Penundaan ini karena kesibukan Ketua Umum terhadap Pilkada tersebut,” ujar seorang pengurus PSMS.
Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyebutkan, seleksi tim senior ini diharapkan berlangsung ketat agar bisa memperoleh pemain-pemain berbobot. “Keseriusan ini telah diperlihatkan Ketua Umum, di antaranya menyediakan diri untuk ikut terlibat,” jelas Idris.
Menyikapi tentang persiapan dana pembentukan tim, Idris mengatakan mudah-mudahan teratasi bila dana hibah KONI Medan cair. “Kita juga akan mencari sponsor untuk mendanai perjalanan tim PSMS mengikuti kompetisi ke depan,” katanya.
Mencari yang Terbaik
Sebagai cikal bakal skuad PSMS, pelaksanaan seleksi PSMS Junior yang digelar di Lapangan PPLP Sunggal pada 19-24 April ini akan berlangsung ketat dan objektif. Demikian kesepakatan yang dibuat Manajer PSMS Junior Alexander Gho bersama tim pemandu bakat disaksikan Sekretaris Umum PSMS Idris SE pada rapat persiapan seleksi PSMS Junior di Medan, Sabtu (17/4).
“Pemilihan pemain adalah wewenang tim pemandu bakat sepenuhnya. Tidak ada istilah pemain titipan di sini. Kita mau pemain nantinya benar-benar yang terbaik karena mereka ini adalah masa depan PSMS,” ucap Alexander Gho.
Sebagai Pembina di salah satu klub pembinaan sepak bola usia dini, Alexander mengakui bila tekanan akan muncul sepanjang seleksi nantinya. Bahkan hingga Sabtu (17/4) siang itu dirinya mengaku banyak menerima pesan singkat yang berisi permintaan tolong agar salah seorang peserta seleksi diluluskan pada seleksi. “Lulus tidaknya peserta tergantung pada hasil penilaian,” tegas Alexander yang sudah menyiapkan strategi untuk mengatasi tekanan nantinya.
Selain pada penilaian yang objektif, seleksi PSMS Junior juga akan dilaksanakan secara ketat. Peserta yang dinilai tidak disiplin akan dinyatakan gugur. Untuk itu diharapkan agar seluruh peserta seleksi untuk tepat waktu. “Seluruh peserta kita imbau agar sudah tiba di Lapangan PPLP Sunggal tepat pukul 14.00 WIB. Peserta yang tiba setelah kegiatan dimulai kita nyatakan gugur,” pesannya.
Seperti yang disampaikan Alexander, seleksi akan dimulai Senin (19/4) hingga 24 April dengan empat tahapan. Dari situ nantinya akan diambil 30 pemain dengan formasi penjaga gawang (4), wing back (4), center back (7), gelandang (9), dan striker (6). Adapun tim pemandu bakat untuk PSMS Junior terdiri dari Iwan Karokaro, Suheri, Suyono, dan Syahril Nasution sebagai pelatih kipper.
Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyambut baik komitmen yang dibuat tim pemandu bakat PSMS Junior tersebut. Untuk itu diharapkan agar seluruh peserta memberikan yang terbaik selama mengikuti seleksi nantinya. “Pemain yang potensial akan kita rekomendasikan untuk mengisi skuad inti PSMS ke depan. Jadi seluruh peserta agar mengikuti seluruh tahapan seleksi dengan menampilkan yang terbaik,” imbaunya.
PSMS Junior diharapkan dapat meraih prestasi maksimal pada Piala Suratin yang akan digelar Juli mendatang. PSMS Junior sendiri pernah meraih juara di tingkat nasional pada 1980-an. Dan selama tiga periode turnamen Piala Suratin PSMS sempat absen.
“Pemilihan pemain adalah wewenang tim pemandu bakat sepenuhnya. Tidak ada istilah pemain titipan di sini. Kita mau pemain nantinya benar-benar yang terbaik karena mereka ini adalah masa depan PSMS,” ucap Alexander Gho.
Sebagai Pembina di salah satu klub pembinaan sepak bola usia dini, Alexander mengakui bila tekanan akan muncul sepanjang seleksi nantinya. Bahkan hingga Sabtu (17/4) siang itu dirinya mengaku banyak menerima pesan singkat yang berisi permintaan tolong agar salah seorang peserta seleksi diluluskan pada seleksi. “Lulus tidaknya peserta tergantung pada hasil penilaian,” tegas Alexander yang sudah menyiapkan strategi untuk mengatasi tekanan nantinya.
Selain pada penilaian yang objektif, seleksi PSMS Junior juga akan dilaksanakan secara ketat. Peserta yang dinilai tidak disiplin akan dinyatakan gugur. Untuk itu diharapkan agar seluruh peserta seleksi untuk tepat waktu. “Seluruh peserta kita imbau agar sudah tiba di Lapangan PPLP Sunggal tepat pukul 14.00 WIB. Peserta yang tiba setelah kegiatan dimulai kita nyatakan gugur,” pesannya.
Seperti yang disampaikan Alexander, seleksi akan dimulai Senin (19/4) hingga 24 April dengan empat tahapan. Dari situ nantinya akan diambil 30 pemain dengan formasi penjaga gawang (4), wing back (4), center back (7), gelandang (9), dan striker (6). Adapun tim pemandu bakat untuk PSMS Junior terdiri dari Iwan Karokaro, Suheri, Suyono, dan Syahril Nasution sebagai pelatih kipper.
Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyambut baik komitmen yang dibuat tim pemandu bakat PSMS Junior tersebut. Untuk itu diharapkan agar seluruh peserta memberikan yang terbaik selama mengikuti seleksi nantinya. “Pemain yang potensial akan kita rekomendasikan untuk mengisi skuad inti PSMS ke depan. Jadi seluruh peserta agar mengikuti seluruh tahapan seleksi dengan menampilkan yang terbaik,” imbaunya.
PSMS Junior diharapkan dapat meraih prestasi maksimal pada Piala Suratin yang akan digelar Juli mendatang. PSMS Junior sendiri pernah meraih juara di tingkat nasional pada 1980-an. Dan selama tiga periode turnamen Piala Suratin PSMS sempat absen.
Mencari yang Terbaik
Sebagai cikal bakal skuad PSMS, pelaksanaan seleksi PSMS Junior yang digelar di Lapangan PPLP Sunggal pada 19-24 April ini akan berlangsung ketat dan objektif. Demikian kesepakatan yang dibuat Manajer PSMS Junior Alexander Gho bersama tim pemandu bakat disaksikan Sekretaris Umum PSMS Idris SE pada rapat persiapan seleksi PSMS Junior di Medan, Sabtu (17/4).
“Pemilihan pemain adalah wewenang tim pemandu bakat sepenuhnya. Tidak ada istilah pemain titipan di sini. Kita mau pemain nantinya benar-benar yang terbaik karena mereka ini adalah masa depan PSMS,” ucap Alexander Gho.
Sebagai Pembina di salah satu klub pembinaan sepak bola usia dini, Alexander mengakui bila tekanan akan muncul sepanjang seleksi nantinya. Bahkan hingga Sabtu (17/4) siang itu dirinya mengaku banyak menerima pesan singkat yang berisi permintaan tolong agar salah seorang peserta seleksi diluluskan pada seleksi. “Lulus tidaknya peserta tergantung pada hasil penilaian,” tegas Alexander yang sudah menyiapkan strategi untuk mengatasi tekanan nantinya.
Selain pada penilaian yang objektif, seleksi PSMS Junior juga akan dilaksanakan secara ketat. Peserta yang dinilai tidak disiplin akan dinyatakan gugur. Untuk itu diharapkan agar seluruh peserta seleksi untuk tepat waktu. “Seluruh peserta kita imbau agar sudah tiba di Lapangan PPLP Sunggal tepat pukul 14.00 WIB. Peserta yang tiba setelah kegiatan dimulai kita nyatakan gugur,” pesannya.
Seperti yang disampaikan Alexander, seleksi akan dimulai Senin (19/4) hingga 24 April dengan empat tahapan. Dari situ nantinya akan diambil 30 pemain dengan formasi penjaga gawang (4), wing back (4), center back (7), gelandang (9), dan striker (6). Adapun tim pemandu bakat untuk PSMS Junior terdiri dari Iwan Karokaro, Suheri, Suyono, dan Syahril Nasution sebagai pelatih kipper.
Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyambut baik komitmen yang dibuat tim pemandu bakat PSMS Junior tersebut. Untuk itu diharapkan agar seluruh peserta memberikan yang terbaik selama mengikuti seleksi nantinya. “Pemain yang potensial akan kita rekomendasikan untuk mengisi skuad inti PSMS ke depan. Jadi seluruh peserta agar mengikuti seluruh tahapan seleksi dengan menampilkan yang terbaik,” imbaunya.
PSMS Junior diharapkan dapat meraih prestasi maksimal pada Piala Suratin yang akan digelar Juli mendatang. PSMS Junior sendiri pernah meraih juara di tingkat nasional pada 1980-an. Dan selama tiga periode turnamen Piala Suratin PSMS sempat absen.
“Pemilihan pemain adalah wewenang tim pemandu bakat sepenuhnya. Tidak ada istilah pemain titipan di sini. Kita mau pemain nantinya benar-benar yang terbaik karena mereka ini adalah masa depan PSMS,” ucap Alexander Gho.
Sebagai Pembina di salah satu klub pembinaan sepak bola usia dini, Alexander mengakui bila tekanan akan muncul sepanjang seleksi nantinya. Bahkan hingga Sabtu (17/4) siang itu dirinya mengaku banyak menerima pesan singkat yang berisi permintaan tolong agar salah seorang peserta seleksi diluluskan pada seleksi. “Lulus tidaknya peserta tergantung pada hasil penilaian,” tegas Alexander yang sudah menyiapkan strategi untuk mengatasi tekanan nantinya.
Selain pada penilaian yang objektif, seleksi PSMS Junior juga akan dilaksanakan secara ketat. Peserta yang dinilai tidak disiplin akan dinyatakan gugur. Untuk itu diharapkan agar seluruh peserta seleksi untuk tepat waktu. “Seluruh peserta kita imbau agar sudah tiba di Lapangan PPLP Sunggal tepat pukul 14.00 WIB. Peserta yang tiba setelah kegiatan dimulai kita nyatakan gugur,” pesannya.
Seperti yang disampaikan Alexander, seleksi akan dimulai Senin (19/4) hingga 24 April dengan empat tahapan. Dari situ nantinya akan diambil 30 pemain dengan formasi penjaga gawang (4), wing back (4), center back (7), gelandang (9), dan striker (6). Adapun tim pemandu bakat untuk PSMS Junior terdiri dari Iwan Karokaro, Suheri, Suyono, dan Syahril Nasution sebagai pelatih kipper.
Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyambut baik komitmen yang dibuat tim pemandu bakat PSMS Junior tersebut. Untuk itu diharapkan agar seluruh peserta memberikan yang terbaik selama mengikuti seleksi nantinya. “Pemain yang potensial akan kita rekomendasikan untuk mengisi skuad inti PSMS ke depan. Jadi seluruh peserta agar mengikuti seluruh tahapan seleksi dengan menampilkan yang terbaik,” imbaunya.
PSMS Junior diharapkan dapat meraih prestasi maksimal pada Piala Suratin yang akan digelar Juli mendatang. PSMS Junior sendiri pernah meraih juara di tingkat nasional pada 1980-an. Dan selama tiga periode turnamen Piala Suratin PSMS sempat absen.
PSMS Fokus Pemain Lokal
Melihat antusias yang begitu besar pada seleksi PSMS Junior, untuk perekrutan skuad PSMS mendatang akan difokuskan pada pemain lokal. Demikian Sekretaris Umum PSMS Idris SE usai menggelar rapat persiapan seleksi PSMS Junior, Sabtu (17/4).
“Saya lihat dari seleksi PSMS Junior ini yang mendapat antusias masyarakat Sumatera Utara, merupakan gambaran betapa besar potensi pemain untuk mengisi skuad PSMS musim depan. Saya pikir ini akan kita tindak lanjuti untuk menghasilkan pemain-pemain masa depan,” ucap Idris.
Menurut Idris, kondisi itu disebabkan pada terputusnya pembinaan pada Sekolah Sepak Bola (SSB) yang tumbuh pesat di Sumut khususnya Kota Medan. Dimana pembinaan yang digelar hingga usia 15 tahun. Setelah itu pembinaan terputus dengan minimnya kompetisi yang digelar. Apalagi di 2011, pengurus menargetkan PSMS kembali berlaga di Indonesia Super League (ISL)
Meskipun begitu lanjutnya, untuk mewujudkan impian tersebut, menggapai impian tersebut, perekrutan skuad inti PSMS tetap masih melibatkan para pemain Sumut yang kini berlaga di ISL. Sejauh ini pengurus PSMS sendiri sudah melakukan komunikasi dengan delapan pemain yaitu Saktiawan Sinaga, Mayadi Panggabean, Legimin, Doni Siregar, Wijai, Agus Sima, dan Adi Candra.
“Benar kita tetap akan merekrut pemain-pemain ISL. Bagaimanapun mereka akan menjadi nilai jual PSMS itu sendiri kan. Selain itu, pengalaman mereka berlaga di liga super juga nantinya dapat ditularkan kepada seluruh pemain yang masih muda,” jelasnya.
Keinginan itu pun tampaknya dibarengi dengan program yang sudah dipersiapkan khususnya dalam pembiayaan tim. Selain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sudah dijanjikan, pengurus juga akan menggandeng beberapa perusahaan dan pihak swasta yang nantinya sebagai sponsorship. Untuk itu pengurus sudah melakukan pendekatan kepada pihak yang dimaksud. Namun, Idris menolak menyebut nama perusahaan dan instansi yang dimaksud untuk menjaga kesepakatan.
Dalam hal ini, pengurus nantinya juga sangat mengharapkan kontribusi dari masyarakat Sumut khususnya Kota Medan sebagai lokasi basis PSMS. Adapun kontribusi yang dimaksud yaitu dengan menyaksikan setiap pertandingan kandang PSMS di Stadion Teladan Medan. Untuk ini pengurus sendiri sedang menyiapkan satu konsep yang diyakini dapat memaksimalkan kontribusi masyarakat tadi. “Kita akan hapuskan tiket gratis yang diganti dengan id card hanya untuk pihak tertentu seperti pejabat pemerintah dan pers. Jadi untuk menonton, masyarakat harus membeli tiket,” beber Idris.
“Saya lihat dari seleksi PSMS Junior ini yang mendapat antusias masyarakat Sumatera Utara, merupakan gambaran betapa besar potensi pemain untuk mengisi skuad PSMS musim depan. Saya pikir ini akan kita tindak lanjuti untuk menghasilkan pemain-pemain masa depan,” ucap Idris.
Menurut Idris, kondisi itu disebabkan pada terputusnya pembinaan pada Sekolah Sepak Bola (SSB) yang tumbuh pesat di Sumut khususnya Kota Medan. Dimana pembinaan yang digelar hingga usia 15 tahun. Setelah itu pembinaan terputus dengan minimnya kompetisi yang digelar. Apalagi di 2011, pengurus menargetkan PSMS kembali berlaga di Indonesia Super League (ISL)
Meskipun begitu lanjutnya, untuk mewujudkan impian tersebut, menggapai impian tersebut, perekrutan skuad inti PSMS tetap masih melibatkan para pemain Sumut yang kini berlaga di ISL. Sejauh ini pengurus PSMS sendiri sudah melakukan komunikasi dengan delapan pemain yaitu Saktiawan Sinaga, Mayadi Panggabean, Legimin, Doni Siregar, Wijai, Agus Sima, dan Adi Candra.
“Benar kita tetap akan merekrut pemain-pemain ISL. Bagaimanapun mereka akan menjadi nilai jual PSMS itu sendiri kan. Selain itu, pengalaman mereka berlaga di liga super juga nantinya dapat ditularkan kepada seluruh pemain yang masih muda,” jelasnya.
Keinginan itu pun tampaknya dibarengi dengan program yang sudah dipersiapkan khususnya dalam pembiayaan tim. Selain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sudah dijanjikan, pengurus juga akan menggandeng beberapa perusahaan dan pihak swasta yang nantinya sebagai sponsorship. Untuk itu pengurus sudah melakukan pendekatan kepada pihak yang dimaksud. Namun, Idris menolak menyebut nama perusahaan dan instansi yang dimaksud untuk menjaga kesepakatan.
Dalam hal ini, pengurus nantinya juga sangat mengharapkan kontribusi dari masyarakat Sumut khususnya Kota Medan sebagai lokasi basis PSMS. Adapun kontribusi yang dimaksud yaitu dengan menyaksikan setiap pertandingan kandang PSMS di Stadion Teladan Medan. Untuk ini pengurus sendiri sedang menyiapkan satu konsep yang diyakini dapat memaksimalkan kontribusi masyarakat tadi. “Kita akan hapuskan tiket gratis yang diganti dengan id card hanya untuk pihak tertentu seperti pejabat pemerintah dan pers. Jadi untuk menonton, masyarakat harus membeli tiket,” beber Idris.
Saturday, April 17, 2010
Ultah Kelabu
MEDAN-Peringatan hari jadi alias ulang tahun (ultah) tentunya merupakan momen penting bagi siapa pun di dunia ini. Namun, hal itu tampaknya tidak berlaku bagi seluruh pemain PSMS. HUT PSMS ke-60 yang jatuh pada 15 April pun merupakan hari kelabu bagi M Affan Lubis dkk.
Bagaimana tidak, gaji yang dijanjikan akan dibayar, Kamis (15/4) bertepatan dengan HUT 60 PSMS batal diberikan. Pasalnya pengurus belum punya cukup dana untuk membayarkan sisa gaji sesuai kontrak. “Waktu rapat pengurus, kita perkirakan kalau gaji pemain sudah bisa dibayar pada 15 April. Tapi ya prosedur untuk penggunaan keuangan daerah bertele-tele. Beberapa surat masih harus ditandatangani terlebih dahulu. Kita upayakan Rabu (21/4) depan sudah ada dananya,” ucap Sekretaris Umum PSMS, Idris SE yang dihubungi melalui telepon, Kamis (15/4).
Menurut Idris, sepanjang kompetisi pengurus mengandalkan dana talangan dari kantung pribadi. Tak pelak, seiring usainya kompetisi pengurus pun sudah kehabisan dana. “Sementara kita saat ini sedang jalan mencari dana talangan. Selama ini memang dana dari ketua umum dan pengurus lain. Tapi sekarang kita sudah tidak punya duit lagi. Tapi kita sudah dijanjikan bila Rabu (21/4) nanti dananya sudah turun. Paling lama Kamis (22/4) sudah bisa kita serahkan ke pemain,” katanya.
Hal itu pun dibenarkan oleh Sekretaris I PSMS, Agus Suriyono yang ditunjuk untuk menangani urusan gaji pemain. Dana yang awalnya dijanjikan bakal ada kemarin belum didapatkan. “Dananya belum cair, ya kita mau bilang apa. Tapi seperti yang disampaikan ketua umum (Eldin, Red) pengurus gak akan ingkar janji kita akan segera lunasi. Namun kita belum bisa berikan tanggalnya. Kita upayakan minggu depan,” katanya yang tiba di Stadion Kebun Bunga Medan, Kamis (15/4) sore.
Menurut Agus, saat ini pengurus sedang mengupayakan dana talangan agar gaji pemain dapat segera dilunasi. “Sementara kita saat ini sedang jalan mencari dana talangan. Selama ini memang dana dari ketua umum dan pengurus-pengurus lain. Tapi sekarang ia masih sibuk. Kalau dapat talangan kita dahulukan untuk melunasi gaji pemain,” katanya.
Untuk itu Agus pun menyampaikan permintaan maaf seraya mengharap agar pemain memakluminya. “Organisasi manapun pastinya bermasalah. Jadi harap maklumlah. Lagipula selama ini juga gaji paling lama jatuh tanggal sembilan,” tuturnya seraya meminta Sekretaris Tim Fityan Hamdy yang juga datang untuk menyampaikan kepada seluruh pemain.
Batalnya pembayaran gaji jelas membuat seluruh pemain kecewa. Deni Wahyudi dan Delli Sulistya, misalnya. Keduanya sengaja datang ke Mess PSMS dengan harapan mendapat sejumlah uang yang merupakan hak mereka harus pulang dengan kecewa.
“Yah, batal lagi hari ini. Padahal udah nunggu-nunggu. Karena kan kita butuh juga uangnya. Jadi kapan lagi,” ujar Deni dengan nada kesal.
Beberapa pemain yang menghubungi Sekretaris Tim, Fityan Hamdi menanyakan gaji juga harus mendapat jawaban yang mengecewakan. Begitu juga dengan pelatih PSMS, Amrustian yang terlihat kesal begitu mengetahui batal gajian. “Gak usah janji-janjilah, kalau memang belum ada dananya,” ketusnya. Di tempat terpisah, Hendra DS mengaku tidak tahu pembatalan pembayaran gaji pemain. Meskipun sudah tidak lagi menjabat sebagai Manajer PSMS sesuai Surat Keputusan (SK), Hendra mengaku masih memiliki beban moral. “Saya pun tidak ada dikabari mengenai pembatalan ini karena tidak ada dana. Karena pada pembicaraan sebelumnya kita sudah punya gambaran kalau gaji pemain sudah ada dan bisa dibayar pada 15 April. Ini juga beban moral manajemen kepada seluruh pemain,” ucap Hendra kecewa. (jul)
Bagaimana tidak, gaji yang dijanjikan akan dibayar, Kamis (15/4) bertepatan dengan HUT 60 PSMS batal diberikan. Pasalnya pengurus belum punya cukup dana untuk membayarkan sisa gaji sesuai kontrak. “Waktu rapat pengurus, kita perkirakan kalau gaji pemain sudah bisa dibayar pada 15 April. Tapi ya prosedur untuk penggunaan keuangan daerah bertele-tele. Beberapa surat masih harus ditandatangani terlebih dahulu. Kita upayakan Rabu (21/4) depan sudah ada dananya,” ucap Sekretaris Umum PSMS, Idris SE yang dihubungi melalui telepon, Kamis (15/4).
Menurut Idris, sepanjang kompetisi pengurus mengandalkan dana talangan dari kantung pribadi. Tak pelak, seiring usainya kompetisi pengurus pun sudah kehabisan dana. “Sementara kita saat ini sedang jalan mencari dana talangan. Selama ini memang dana dari ketua umum dan pengurus lain. Tapi sekarang kita sudah tidak punya duit lagi. Tapi kita sudah dijanjikan bila Rabu (21/4) nanti dananya sudah turun. Paling lama Kamis (22/4) sudah bisa kita serahkan ke pemain,” katanya.
Hal itu pun dibenarkan oleh Sekretaris I PSMS, Agus Suriyono yang ditunjuk untuk menangani urusan gaji pemain. Dana yang awalnya dijanjikan bakal ada kemarin belum didapatkan. “Dananya belum cair, ya kita mau bilang apa. Tapi seperti yang disampaikan ketua umum (Eldin, Red) pengurus gak akan ingkar janji kita akan segera lunasi. Namun kita belum bisa berikan tanggalnya. Kita upayakan minggu depan,” katanya yang tiba di Stadion Kebun Bunga Medan, Kamis (15/4) sore.
Menurut Agus, saat ini pengurus sedang mengupayakan dana talangan agar gaji pemain dapat segera dilunasi. “Sementara kita saat ini sedang jalan mencari dana talangan. Selama ini memang dana dari ketua umum dan pengurus-pengurus lain. Tapi sekarang ia masih sibuk. Kalau dapat talangan kita dahulukan untuk melunasi gaji pemain,” katanya.
Untuk itu Agus pun menyampaikan permintaan maaf seraya mengharap agar pemain memakluminya. “Organisasi manapun pastinya bermasalah. Jadi harap maklumlah. Lagipula selama ini juga gaji paling lama jatuh tanggal sembilan,” tuturnya seraya meminta Sekretaris Tim Fityan Hamdy yang juga datang untuk menyampaikan kepada seluruh pemain.
Batalnya pembayaran gaji jelas membuat seluruh pemain kecewa. Deni Wahyudi dan Delli Sulistya, misalnya. Keduanya sengaja datang ke Mess PSMS dengan harapan mendapat sejumlah uang yang merupakan hak mereka harus pulang dengan kecewa.
“Yah, batal lagi hari ini. Padahal udah nunggu-nunggu. Karena kan kita butuh juga uangnya. Jadi kapan lagi,” ujar Deni dengan nada kesal.
Beberapa pemain yang menghubungi Sekretaris Tim, Fityan Hamdi menanyakan gaji juga harus mendapat jawaban yang mengecewakan. Begitu juga dengan pelatih PSMS, Amrustian yang terlihat kesal begitu mengetahui batal gajian. “Gak usah janji-janjilah, kalau memang belum ada dananya,” ketusnya. Di tempat terpisah, Hendra DS mengaku tidak tahu pembatalan pembayaran gaji pemain. Meskipun sudah tidak lagi menjabat sebagai Manajer PSMS sesuai Surat Keputusan (SK), Hendra mengaku masih memiliki beban moral. “Saya pun tidak ada dikabari mengenai pembatalan ini karena tidak ada dana. Karena pada pembicaraan sebelumnya kita sudah punya gambaran kalau gaji pemain sudah ada dan bisa dibayar pada 15 April. Ini juga beban moral manajemen kepada seluruh pemain,” ucap Hendra kecewa. (jul)
Kalau Kumpul Pasti Bicarakan Sepak Bola
Mengintip Kegiatan Mantan Punggawa PSMS di Kebun Bunga
PSMS pernah bahkan hingga saat ini masih memiliki nama besar di kancah persepakbolaan nasional. Selain dengan julukan ‘The Killer’ yang pernah disandang, Dan, PSMS juga sebenarnya memiliki sesuatu yang membuatnya beda dari tim sepak bola nasional. Yakni, ikatan mantan pemainnya.
INDRA JULI, Medan
Masih di satu kompleks dengan mes pemain PSMS, tepatnya di sayap kanan Stadion Kebun Bunga Medan dapat kita temui satu bangunan permanen. Bangunan yang juga dilengkapi dengan musalah dan kantin. Tampak beberapa orang berkumpul dengan berbagai aktivitas salah satunya bermain catur. Sekilas memang tidak ada yang istimewa dengan pemandangan tersebut.
Namun gambar enam helai bunga tembakau yang terdapat di dinding bangunan itu memberitahu ada hubungan dengan tim sepak bola kesayangan masyarakat Kota Medan, PSMS. Ya, bangunan itu adalah kantor mantan pemain yang pernah membela PSMS di masa-masa jayanya dulu. Tempat di mana mereka tetap menjaga tali silaturahmi di antara para mantan.
Menurut Juanda, mantan stopper PSMS era 1980-an keberadaan sekretariat mantan PSMS sudah berumur 10 tahun. Gedung itu sendiri dibangun secara swadaya oleh para mantan pemain ketika masih merumput. “Kalau bangunan ini kurang lebih ya, sudah 10 tahun. Dari masa Johar ketua mantan pertama, lanjut ke Gito, Freddy Hutabarat, dan sekarang ini Mail. Setiap hari kita kumpul dan sering juga gelar kegiatan seperti latihan. Ini yang membedakan kita dengan mantan tim lainnya di Indonesia,” ucap Juanda didampingi Amrustian, Rabu (14/4).
Ya, beberapa waktu lalu Sumut Pos melihat ada H Nobon, Abdul Rahman Gurning, Rudi Saari, dan Tumpak Uli Sihite seperti tengah membicarakan sesuatu dalam suasana yang begitu larut. Apalagi mereka yang masih berkecimpung di sepak bola meskipun dengan posisi yang berbeda. “Ya kita kalau kumpul itu pasti membicarakan sepak bola dan perkembangan PSMS pastinya. Karena sebagian besar sudah jadi pelatih, ya saling berbagi pengalaman,” tambahnya.
Korps mantan ini rupanya tidak cuma ngobrol saja. Sekaligus bernostalgia, setiap Minggu pagi mereka menggelar pertandingan persahabatan di Stadion Kebun Bunga. Meskipun sudah lama berlalu, mereka masih bisa menampilkan permainan-permainan hebat melalui kemampuan teknis yang memukau.
Sebagai mantan pelaku di lapangan hijau, mereka pun paham betul bagaimana pembinaan harus terus dilanjutkan. Itu pun mereka wujudkan melalui menggelar turnamen yang berkelanjutan. Salah satunya Piala Speec yang akan digelar 1 Mei mendatang. Begitu juga Jumat (16/4) ini bersama salah satu fans club PSMS, Smeck Hooligan mereka akan menggelar kejuaraan futsal.
“Untuk piala Speec nanti sudah terdaftar 16 tim dengan pemain kelahiran 1995. Ini kita buat untuk mencari bibit berbakat yang nantinya untuk mengisi skuad PSMS di masa yang akan datang. Jadi kita tidak akan kesulitan mencari pemain karena kita juga punya potensi yang besar. Hanya saja kurang diperhatikan,” ketus pria berkepala plontos ini.
Meskipun tidak terlihat, kontribusi para mantan juga tidak sedikit bagi keberadaan PSMS. Dimulai dari pendaftaran di kompetisi Divisi Utama 2009/2010 lalu hingga mempertahankan PSMS tetap di Divisi Utama untuk musim yang akan datang. Seperti yang kita ketahui, di empat sisa laganya PSMS ditangani duet pelatih yang juga mantan pemain yaitu Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian.
Sayang, keberadaan mantan pemain di kepengurusan belum berhasil menyatukan keduanya untuk mengawal PSMS ke depan. Padahal keduanya, pengurus dan mantan bisa saling mengisi. Dan kebersamaan itu pun akan membuat langkah menuju Indonesia Super League (ISL) 2011 mendatang akan berjalan mulus. (*) PSMS akan benar-benar berbeda dengan tim sepak bola lainnya, bahwa PSMS memang tim yang penuh kebersamaan. (*)
PSMS pernah bahkan hingga saat ini masih memiliki nama besar di kancah persepakbolaan nasional. Selain dengan julukan ‘The Killer’ yang pernah disandang, Dan, PSMS juga sebenarnya memiliki sesuatu yang membuatnya beda dari tim sepak bola nasional. Yakni, ikatan mantan pemainnya.
INDRA JULI, Medan
Masih di satu kompleks dengan mes pemain PSMS, tepatnya di sayap kanan Stadion Kebun Bunga Medan dapat kita temui satu bangunan permanen. Bangunan yang juga dilengkapi dengan musalah dan kantin. Tampak beberapa orang berkumpul dengan berbagai aktivitas salah satunya bermain catur. Sekilas memang tidak ada yang istimewa dengan pemandangan tersebut.
Namun gambar enam helai bunga tembakau yang terdapat di dinding bangunan itu memberitahu ada hubungan dengan tim sepak bola kesayangan masyarakat Kota Medan, PSMS. Ya, bangunan itu adalah kantor mantan pemain yang pernah membela PSMS di masa-masa jayanya dulu. Tempat di mana mereka tetap menjaga tali silaturahmi di antara para mantan.
Menurut Juanda, mantan stopper PSMS era 1980-an keberadaan sekretariat mantan PSMS sudah berumur 10 tahun. Gedung itu sendiri dibangun secara swadaya oleh para mantan pemain ketika masih merumput. “Kalau bangunan ini kurang lebih ya, sudah 10 tahun. Dari masa Johar ketua mantan pertama, lanjut ke Gito, Freddy Hutabarat, dan sekarang ini Mail. Setiap hari kita kumpul dan sering juga gelar kegiatan seperti latihan. Ini yang membedakan kita dengan mantan tim lainnya di Indonesia,” ucap Juanda didampingi Amrustian, Rabu (14/4).
Ya, beberapa waktu lalu Sumut Pos melihat ada H Nobon, Abdul Rahman Gurning, Rudi Saari, dan Tumpak Uli Sihite seperti tengah membicarakan sesuatu dalam suasana yang begitu larut. Apalagi mereka yang masih berkecimpung di sepak bola meskipun dengan posisi yang berbeda. “Ya kita kalau kumpul itu pasti membicarakan sepak bola dan perkembangan PSMS pastinya. Karena sebagian besar sudah jadi pelatih, ya saling berbagi pengalaman,” tambahnya.
Korps mantan ini rupanya tidak cuma ngobrol saja. Sekaligus bernostalgia, setiap Minggu pagi mereka menggelar pertandingan persahabatan di Stadion Kebun Bunga. Meskipun sudah lama berlalu, mereka masih bisa menampilkan permainan-permainan hebat melalui kemampuan teknis yang memukau.
Sebagai mantan pelaku di lapangan hijau, mereka pun paham betul bagaimana pembinaan harus terus dilanjutkan. Itu pun mereka wujudkan melalui menggelar turnamen yang berkelanjutan. Salah satunya Piala Speec yang akan digelar 1 Mei mendatang. Begitu juga Jumat (16/4) ini bersama salah satu fans club PSMS, Smeck Hooligan mereka akan menggelar kejuaraan futsal.
“Untuk piala Speec nanti sudah terdaftar 16 tim dengan pemain kelahiran 1995. Ini kita buat untuk mencari bibit berbakat yang nantinya untuk mengisi skuad PSMS di masa yang akan datang. Jadi kita tidak akan kesulitan mencari pemain karena kita juga punya potensi yang besar. Hanya saja kurang diperhatikan,” ketus pria berkepala plontos ini.
Meskipun tidak terlihat, kontribusi para mantan juga tidak sedikit bagi keberadaan PSMS. Dimulai dari pendaftaran di kompetisi Divisi Utama 2009/2010 lalu hingga mempertahankan PSMS tetap di Divisi Utama untuk musim yang akan datang. Seperti yang kita ketahui, di empat sisa laganya PSMS ditangani duet pelatih yang juga mantan pemain yaitu Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian.
Sayang, keberadaan mantan pemain di kepengurusan belum berhasil menyatukan keduanya untuk mengawal PSMS ke depan. Padahal keduanya, pengurus dan mantan bisa saling mengisi. Dan kebersamaan itu pun akan membuat langkah menuju Indonesia Super League (ISL) 2011 mendatang akan berjalan mulus. (*) PSMS akan benar-benar berbeda dengan tim sepak bola lainnya, bahwa PSMS memang tim yang penuh kebersamaan. (*)
Thursday, April 15, 2010
Respon positif menuju Liga Super
Publik sepakbola Medan kini bisa sedikit menarik nafas lega. Pasalnya, hasrat untuk melihat PSMS Medan kembali berlaga di Indonesia Super Liga (ISL) mendapat respon positif dari manajemen tim berjuluk Ayam Kinantan itu.
Tidak tanggung-tanggung, manajemen pun bakal menggelontorkan dana dalam jumlah yang melebihi alokasi musim lalu. Tidak saja untuk pembentukan tim dan perekrutan pemain, tapi juga buat pembenahan Stadion Teladan, home base PSMS yang selama ini dikenal angker bagi tim tamu.
“Harus diakui, pembenahan fasilitas olahraga Medan dan Stadion Teladan selama ini selalu terbentur kepada persoalan dana yang memang tidak dianggarkan. Namun ke depan, hal itu akan bisa kita atasi.
"Secara pelan-pelan, kita juga sudah melakukan pembenahan. Jadi, kita tidak lagi membutuhkan dana besar untuk pembenahan menyeluruh,” jelas Drs HT Dzulmi Eldin, Ketua Umum PSMS Medan.
Eldin menyatakan demikian menjawab pertanyaan Redaktur Olahraga Waspada Jonny Ramadhan Silalahi SH saat tampil dalam acara Bedah Visi dan Misi Calon Walikota Medan periode 2010-2015 di Aula Gedung Bumi Warta Waspada, Rabu.
Menurut Eldin, Teladan sebenarnya sudah memenuhi syarat Liga Super. Sebab, beberapa manual pembenahan yang diberikan oleh Badan Liga Indonesia (BLI) telah dipenuhi, di antaranya pembenahan lampu, tribun penonton, kamar ganti dan ruang pers.
Namun Calon Wakil Walikota Medan berpasangan dengan Rahudman Harahap itu mengakui, masih ada beberapa sisi lainnya yang perlu pembenahan lagi. Yaitu, tingkat kekerasan tanah di lapangan, penataan sentelban dan kamar mandi penonton.
“Itu akan kita benahi dalam waktu dekat. Kemudian, saya akan mengajak pengurus BLI untuk meninjaunya dan mengkonsultasikan lebih jauh apabila masih ada kekurangan. Intinya, saya tak ingin melihat PSMS gagal berlaga di Liga Super hanya karena persoalan stadion yang tidak memadai,” tekadnya.
Ditambahkan, materi pemain pun akan lebih diperkuat dengan merekrut beberapa pemain asal Sumatera Utara yang sempat berkelana ke beberapa klub lain. Juga mempertahankan beberapa pemain PSMS musim lalu yang dianggap masih potensial dan prospektif.
Dengan demikian, materi pemain PSMS musim depan akan diisi oleh perpaduan pemain asal Sumut yang berpengalaman dan beberapa pemain muda. Perpaduan skill, ketenangan bermain dan fighting spirit ala anak Medan bakal mewarnai penampilan PSMS di Divisi Utama musim depan untuk melangkah ke Liga Super musim berikutnya.
Untuk memenuhi pola main tersebut, manajemen pun sudah mengambil ancang-ancang merekrut pemain asing, sasarannya dari Asia saja. Alasannya, pemain asal Asia dianggap tidak neko-neko dan bisa memeragakan permainan yang gigih di tengah lapangan.
“Hampir bisa dipastikan, kita akan memakai pemain asing dari Asia saja. Soal nama, itu kita serahkan sepenuhnya kepada pelatih yang nantinya akan berkoordinasi dengan manajemen,” jelas putra Melayu kelahiran Medan, 4 Juli 1960 ini.
Tidak tanggung-tanggung, manajemen pun bakal menggelontorkan dana dalam jumlah yang melebihi alokasi musim lalu. Tidak saja untuk pembentukan tim dan perekrutan pemain, tapi juga buat pembenahan Stadion Teladan, home base PSMS yang selama ini dikenal angker bagi tim tamu.
“Harus diakui, pembenahan fasilitas olahraga Medan dan Stadion Teladan selama ini selalu terbentur kepada persoalan dana yang memang tidak dianggarkan. Namun ke depan, hal itu akan bisa kita atasi.
"Secara pelan-pelan, kita juga sudah melakukan pembenahan. Jadi, kita tidak lagi membutuhkan dana besar untuk pembenahan menyeluruh,” jelas Drs HT Dzulmi Eldin, Ketua Umum PSMS Medan.
Eldin menyatakan demikian menjawab pertanyaan Redaktur Olahraga Waspada Jonny Ramadhan Silalahi SH saat tampil dalam acara Bedah Visi dan Misi Calon Walikota Medan periode 2010-2015 di Aula Gedung Bumi Warta Waspada, Rabu.
Menurut Eldin, Teladan sebenarnya sudah memenuhi syarat Liga Super. Sebab, beberapa manual pembenahan yang diberikan oleh Badan Liga Indonesia (BLI) telah dipenuhi, di antaranya pembenahan lampu, tribun penonton, kamar ganti dan ruang pers.
Namun Calon Wakil Walikota Medan berpasangan dengan Rahudman Harahap itu mengakui, masih ada beberapa sisi lainnya yang perlu pembenahan lagi. Yaitu, tingkat kekerasan tanah di lapangan, penataan sentelban dan kamar mandi penonton.
“Itu akan kita benahi dalam waktu dekat. Kemudian, saya akan mengajak pengurus BLI untuk meninjaunya dan mengkonsultasikan lebih jauh apabila masih ada kekurangan. Intinya, saya tak ingin melihat PSMS gagal berlaga di Liga Super hanya karena persoalan stadion yang tidak memadai,” tekadnya.
Ditambahkan, materi pemain pun akan lebih diperkuat dengan merekrut beberapa pemain asal Sumatera Utara yang sempat berkelana ke beberapa klub lain. Juga mempertahankan beberapa pemain PSMS musim lalu yang dianggap masih potensial dan prospektif.
Dengan demikian, materi pemain PSMS musim depan akan diisi oleh perpaduan pemain asal Sumut yang berpengalaman dan beberapa pemain muda. Perpaduan skill, ketenangan bermain dan fighting spirit ala anak Medan bakal mewarnai penampilan PSMS di Divisi Utama musim depan untuk melangkah ke Liga Super musim berikutnya.
Untuk memenuhi pola main tersebut, manajemen pun sudah mengambil ancang-ancang merekrut pemain asing, sasarannya dari Asia saja. Alasannya, pemain asal Asia dianggap tidak neko-neko dan bisa memeragakan permainan yang gigih di tengah lapangan.
“Hampir bisa dipastikan, kita akan memakai pemain asing dari Asia saja. Soal nama, itu kita serahkan sepenuhnya kepada pelatih yang nantinya akan berkoordinasi dengan manajemen,” jelas putra Melayu kelahiran Medan, 4 Juli 1960 ini.
Cari Pemain Berkarakter
MEDAN-Untuk mewujudkan ambisi menatap Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 mendatang, PSMS membutuhkan pemain-pemain dengan karakter Sumatera Utara (Sumut). Untuk itu pembinaan pemain menjadi prioritas yang akan dilakukan Pengurus PSMS.
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang ditemui di Stadion Kebun Bunga Medan, Selasa (13/4). “Tanpa semangat fanatisme, keinginan untuk berlaga di ISL 2011 nanti akan sulit diwujudkan. Ini yang ingin kita munculkan melalui perekrutan pemain yang memiliki karakter Sumut. Bandel dan pantang menyerah,” ucap Idris.
Karakter yang sama juga akan diterapkan dalam perekrutan pemain asing nantinya. Idris sendiri mengaku sudah membidik beberapa pemain yang memenuhi kriteria tersebut. Salah satunya pemain asal Oman, Abdul Nazir yang tengah kuliah di Singapura. “Saya pernah diundang untuk menyaksikan pertandingan Nazir yang dilakoninya dengan baik. Dia bermain ngotot untuk merebut bola,” terang Idris.
Idris mengaku bertemu tanpa sengaja dengan Abdul Nazir yang saat itu bermasalah di Imigrasi Medan dikarenakan paspornya yang hilang. Idris lantas membantu pengurusan paspor Nazir. Bantuan tersebut ternyata berkesan terhadap Nazir yang bersedia bergabung di PSMS musim depan. “Dia bahkan tidak mempermasalahkan uang karena dia juga mendapat kiriman sebagai pemain timnas Oman,” bebernya.
Meskipun begitu lanjutnya perekrutan skuad PSMS yang baru akan digelar Juni mendatang tetap harus melalui seleksi yang ketat. Artinya, Abdul Nazir juga harus mengikuti dan diputuskan lewat hasil yang diraih saat seleksi tersebut. Begitupun dengan rencana pengurus untuk mendatangkan mantan pemain PSMS yang tengah bermain di ISL 2009/2010 ini. “Saya optimis kalau mereka akan memperkuat PSMS di musim depan untuk menapak ISL sebagai target kita,” tegasnya. (jul)
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang ditemui di Stadion Kebun Bunga Medan, Selasa (13/4). “Tanpa semangat fanatisme, keinginan untuk berlaga di ISL 2011 nanti akan sulit diwujudkan. Ini yang ingin kita munculkan melalui perekrutan pemain yang memiliki karakter Sumut. Bandel dan pantang menyerah,” ucap Idris.
Karakter yang sama juga akan diterapkan dalam perekrutan pemain asing nantinya. Idris sendiri mengaku sudah membidik beberapa pemain yang memenuhi kriteria tersebut. Salah satunya pemain asal Oman, Abdul Nazir yang tengah kuliah di Singapura. “Saya pernah diundang untuk menyaksikan pertandingan Nazir yang dilakoninya dengan baik. Dia bermain ngotot untuk merebut bola,” terang Idris.
Idris mengaku bertemu tanpa sengaja dengan Abdul Nazir yang saat itu bermasalah di Imigrasi Medan dikarenakan paspornya yang hilang. Idris lantas membantu pengurusan paspor Nazir. Bantuan tersebut ternyata berkesan terhadap Nazir yang bersedia bergabung di PSMS musim depan. “Dia bahkan tidak mempermasalahkan uang karena dia juga mendapat kiriman sebagai pemain timnas Oman,” bebernya.
Meskipun begitu lanjutnya perekrutan skuad PSMS yang baru akan digelar Juni mendatang tetap harus melalui seleksi yang ketat. Artinya, Abdul Nazir juga harus mengikuti dan diputuskan lewat hasil yang diraih saat seleksi tersebut. Begitupun dengan rencana pengurus untuk mendatangkan mantan pemain PSMS yang tengah bermain di ISL 2009/2010 ini. “Saya optimis kalau mereka akan memperkuat PSMS di musim depan untuk menapak ISL sebagai target kita,” tegasnya. (jul)
Cari Pemain Berkarakter
MEDAN-Untuk mewujudkan ambisi menatap Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 mendatang, PSMS membutuhkan pemain-pemain dengan karakter Sumatera Utara (Sumut). Untuk itu pembinaan pemain menjadi prioritas yang akan dilakukan Pengurus PSMS.
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang ditemui di Stadion Kebun Bunga Medan, Selasa (13/4). “Tanpa semangat fanatisme, keinginan untuk berlaga di ISL 2011 nanti akan sulit diwujudkan. Ini yang ingin kita munculkan melalui perekrutan pemain yang memiliki karakter Sumut. Bandel dan pantang menyerah,” ucap Idris.
Karakter yang sama juga akan diterapkan dalam perekrutan pemain asing nantinya. Idris sendiri mengaku sudah membidik beberapa pemain yang memenuhi kriteria tersebut. Salah satunya pemain asal Oman, Abdul Nazir yang tengah kuliah di Singapura. “Saya pernah diundang untuk menyaksikan pertandingan Nazir yang dilakoninya dengan baik. Dia bermain ngotot untuk merebut bola,” terang Idris.
Idris mengaku bertemu tanpa sengaja dengan Abdul Nazir yang saat itu bermasalah di Imigrasi Medan dikarenakan paspornya yang hilang. Idris lantas membantu pengurusan paspor Nazir. Bantuan tersebut ternyata berkesan terhadap Nazir yang bersedia bergabung di PSMS musim depan. “Dia bahkan tidak mempermasalahkan uang karena dia juga mendapat kiriman sebagai pemain timnas Oman,” bebernya.
Meskipun begitu lanjutnya perekrutan skuad PSMS yang baru akan digelar Juni mendatang tetap harus melalui seleksi yang ketat. Artinya, Abdul Nazir juga harus mengikuti dan diputuskan lewat hasil yang diraih saat seleksi tersebut. Begitupun dengan rencana pengurus untuk mendatangkan mantan pemain PSMS yang tengah bermain di ISL 2009/2010 ini. “Saya optimis kalau mereka akan memperkuat PSMS di musim depan untuk menapak ISL sebagai target kita,” tegasnya. (jul)
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang ditemui di Stadion Kebun Bunga Medan, Selasa (13/4). “Tanpa semangat fanatisme, keinginan untuk berlaga di ISL 2011 nanti akan sulit diwujudkan. Ini yang ingin kita munculkan melalui perekrutan pemain yang memiliki karakter Sumut. Bandel dan pantang menyerah,” ucap Idris.
Karakter yang sama juga akan diterapkan dalam perekrutan pemain asing nantinya. Idris sendiri mengaku sudah membidik beberapa pemain yang memenuhi kriteria tersebut. Salah satunya pemain asal Oman, Abdul Nazir yang tengah kuliah di Singapura. “Saya pernah diundang untuk menyaksikan pertandingan Nazir yang dilakoninya dengan baik. Dia bermain ngotot untuk merebut bola,” terang Idris.
Idris mengaku bertemu tanpa sengaja dengan Abdul Nazir yang saat itu bermasalah di Imigrasi Medan dikarenakan paspornya yang hilang. Idris lantas membantu pengurusan paspor Nazir. Bantuan tersebut ternyata berkesan terhadap Nazir yang bersedia bergabung di PSMS musim depan. “Dia bahkan tidak mempermasalahkan uang karena dia juga mendapat kiriman sebagai pemain timnas Oman,” bebernya.
Meskipun begitu lanjutnya perekrutan skuad PSMS yang baru akan digelar Juni mendatang tetap harus melalui seleksi yang ketat. Artinya, Abdul Nazir juga harus mengikuti dan diputuskan lewat hasil yang diraih saat seleksi tersebut. Begitupun dengan rencana pengurus untuk mendatangkan mantan pemain PSMS yang tengah bermain di ISL 2009/2010 ini. “Saya optimis kalau mereka akan memperkuat PSMS di musim depan untuk menapak ISL sebagai target kita,” tegasnya. (jul)
Tuesday, April 13, 2010
Mutlak Rembuk
MEDAN-Harapan untuk melakukan perubahan untuk membawa PSMS ke arah yang lebih baik terus mencuat. Rencana menggelar Rembuk PSMS pun disambut baik masyarakat Kota Medan sebagai satu jalan untuk melakukan perubahan.
Seperti salah satu fans club PSMS, Suporter Medan Cinta Kinantan yang dikenal dengan Smeck menyambut baik dan siap mendukung Rembuk PSMS. “Mengingat kondisi PSMS saat ini yang terus terpuruk, Rembuk PSMS memang harus dilakukan. Akan lebih baik apabila kegiatan itu melibatkan berbagai unsur seperti Muspida dan Muspika. Juga dari mantan pemain dan pengusaha maupun pihak swasta. Karena bagaimanapun PSMS adalah milik masyarakat Kota Medan dan Sumatera Utara pada umumnya,” ucap Ketua Smeck Hooligan, Nata Simangunsong yang dihubungi Sumut Pos, Senin (12/4).
Masih Nata, melakukan perubahan ke arah yang lebih baik bagi PSMS tidak bisa dilakukan hanya sebelah pihak yaitu pengurus PSMS saja. Juga harus didukung oleh berbagai unsur maupun elemen dalam masyarakat. Sebagai salah satu fans klub PSMS, Smeck Hooligan sendiri siap mengawal kegiatan tersebut sehingga menghasilkan kebaikan untuk PSMS itu sendiri.
Sambutan positif terhadap Rembuk PSMS pun datang dari mantan pemain PSMS, Freddy Hutabarat. Bagi Gelandang PSMS era 1980-an ini, Rembuk PSMS ini dapat menjadi momentum kebangkitan PSMS di usianya yang ke-60 tahun.
Menurut Freddy, dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat yang mencintai PSMS, Rembuk PSMS ini dapat memberikan solusi atas kendala yang mendera selama ini, salah satunya masalah keuangan. Seperti yang diketahui, kondisi keuangan sebuah tim sangat menentukan kekuatan skuad tim tersebut. Dengan target bermain di Indonesia Super League (ISL) 2011 mendatang, beban itu pun akan menjadi sangat berat.
Dirinya kemudian menyebut Provinsi Jawa Timur yang memiliki empat tim di ISL. Mereka adalah Arema Malang, Persema, Persebaya, dan Gersik Kediri dan semua itu tak lepas dari keterlibatan berbagai pihak. “Padahal kita hanya dua tim yaitu PSMS dan PSDS itu pun hanya di Divisi Utama. Tapi dengan keterlibatan tidak hanya eksekutif, juga yudikatif, dan pelaku usaha hal yang memalukan bagi masyarakat Sumut ini tidak perlu terjadi,” tukasnya.
Ketua Umum KONI Medan, Drs H Zulhifzi Lubis juga memberi sambutan positif dan akan mendukung setiap perbaikan di PSMS. “Kita akan dukung bila itu membuat PSMS lebih baik dan kembali jaya seperti dulu. Bagaimanapun PSMS adalah ikon Kota Medan yang harus diperjuangkan bersama-sama masyarakat Kota Medan dan Sumut pada umumnya,” ucap pria yang akrab disapa Opunk Ladon ini.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang dihubungi melalui telepon sangat menyambut baik antusias masyarakat terhadap Rembuk PSMS. Secepatnya Idris akan menyampaikan rencana tersebut kepada Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin.
“Ini memang harus ditindaklanjuti sebagai aspirasi masyarakat terhadap PSMS,” janji Idris yang menjadi Sekum pada putaran kedua Divisi Utama Musim ini.
Seperti salah satu fans club PSMS, Suporter Medan Cinta Kinantan yang dikenal dengan Smeck menyambut baik dan siap mendukung Rembuk PSMS. “Mengingat kondisi PSMS saat ini yang terus terpuruk, Rembuk PSMS memang harus dilakukan. Akan lebih baik apabila kegiatan itu melibatkan berbagai unsur seperti Muspida dan Muspika. Juga dari mantan pemain dan pengusaha maupun pihak swasta. Karena bagaimanapun PSMS adalah milik masyarakat Kota Medan dan Sumatera Utara pada umumnya,” ucap Ketua Smeck Hooligan, Nata Simangunsong yang dihubungi Sumut Pos, Senin (12/4).
Masih Nata, melakukan perubahan ke arah yang lebih baik bagi PSMS tidak bisa dilakukan hanya sebelah pihak yaitu pengurus PSMS saja. Juga harus didukung oleh berbagai unsur maupun elemen dalam masyarakat. Sebagai salah satu fans klub PSMS, Smeck Hooligan sendiri siap mengawal kegiatan tersebut sehingga menghasilkan kebaikan untuk PSMS itu sendiri.
Sambutan positif terhadap Rembuk PSMS pun datang dari mantan pemain PSMS, Freddy Hutabarat. Bagi Gelandang PSMS era 1980-an ini, Rembuk PSMS ini dapat menjadi momentum kebangkitan PSMS di usianya yang ke-60 tahun.
Menurut Freddy, dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat yang mencintai PSMS, Rembuk PSMS ini dapat memberikan solusi atas kendala yang mendera selama ini, salah satunya masalah keuangan. Seperti yang diketahui, kondisi keuangan sebuah tim sangat menentukan kekuatan skuad tim tersebut. Dengan target bermain di Indonesia Super League (ISL) 2011 mendatang, beban itu pun akan menjadi sangat berat.
Dirinya kemudian menyebut Provinsi Jawa Timur yang memiliki empat tim di ISL. Mereka adalah Arema Malang, Persema, Persebaya, dan Gersik Kediri dan semua itu tak lepas dari keterlibatan berbagai pihak. “Padahal kita hanya dua tim yaitu PSMS dan PSDS itu pun hanya di Divisi Utama. Tapi dengan keterlibatan tidak hanya eksekutif, juga yudikatif, dan pelaku usaha hal yang memalukan bagi masyarakat Sumut ini tidak perlu terjadi,” tukasnya.
Ketua Umum KONI Medan, Drs H Zulhifzi Lubis juga memberi sambutan positif dan akan mendukung setiap perbaikan di PSMS. “Kita akan dukung bila itu membuat PSMS lebih baik dan kembali jaya seperti dulu. Bagaimanapun PSMS adalah ikon Kota Medan yang harus diperjuangkan bersama-sama masyarakat Kota Medan dan Sumut pada umumnya,” ucap pria yang akrab disapa Opunk Ladon ini.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang dihubungi melalui telepon sangat menyambut baik antusias masyarakat terhadap Rembuk PSMS. Secepatnya Idris akan menyampaikan rencana tersebut kepada Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin.
“Ini memang harus ditindaklanjuti sebagai aspirasi masyarakat terhadap PSMS,” janji Idris yang menjadi Sekum pada putaran kedua Divisi Utama Musim ini.
Antusias Tinggi
MEDAN-Kecintaan masyarakat terhadap PSMS sepertinya masih besar. Hal itu terlihat dari besarnya peserta seleksi pemain untuk mengisi skuad PSMS Junior. Senin (12/4) tampak berbondong-bondong pemain muda ini datang ke Stadion Kebun Bunga untuk mengantarkan berkasnya.
Pendaftar tidak hanya datang dari Kota Medan sekitarnya. Tercatat pula 11 peserta berasal dari Lubuk Pakam dengan semangat dan optimis untuk terpilih mengisi skuad PSMS Junior. Semangat itu pula yang membuat kedatangan mereka ke Kota Medan menjadi tak sia-sia meskipun mereka harus menfotokopi sendiri berkas karena panitia kehabisan tinta mesin fotocopi.
“Kita ada 11 orang dari Pakam, Bang. Saya sendiri kelahiran 1993. Memang kami semua sangat ingin bermain di PSMS Junior dan berharap dapat mengisi skuad inti di masa yang akan datang. Kita kemari tanpa didampingi pembina,” ucap Satriono mewakili 10 temannya.
Pada hari pertama pendaftaran seleksi tercatat 128 pemain. Pendaftaran sendiri dibuka 12 April hingga Sabtu (17/4) nanti. Sementara seleksi untuk PSMS Junior akan digelar Senin (19/4) pada pukul 14.30 WIB.
Melihat antusias yang tinggi dari masyarakat, Sekretaris Umum PSMS Idris SE turut memberi sambutan positif.
“Ini berarti PSMS masih memiliki tempat di hati masyarakat. Tidak hanya Kota Medan tapi juga Sumatera Utara dari 11 peserta asal Lubuk Pakam tadi,” ucap Idris yang dihubungi melalui telepon, Senin (12/4).
Seleksi untuk PSMS Junior ini akan dilaksanakan, Senin (19/4) di Lapangan PPLP Sumut Sunggal pukul 14.30 WIB.
Seleksi sendiri akan diawasi tim talent scouting yang terdiri dari Suheri, Suyono, dan Syahril Nasution.
Pendaftar tidak hanya datang dari Kota Medan sekitarnya. Tercatat pula 11 peserta berasal dari Lubuk Pakam dengan semangat dan optimis untuk terpilih mengisi skuad PSMS Junior. Semangat itu pula yang membuat kedatangan mereka ke Kota Medan menjadi tak sia-sia meskipun mereka harus menfotokopi sendiri berkas karena panitia kehabisan tinta mesin fotocopi.
“Kita ada 11 orang dari Pakam, Bang. Saya sendiri kelahiran 1993. Memang kami semua sangat ingin bermain di PSMS Junior dan berharap dapat mengisi skuad inti di masa yang akan datang. Kita kemari tanpa didampingi pembina,” ucap Satriono mewakili 10 temannya.
Pada hari pertama pendaftaran seleksi tercatat 128 pemain. Pendaftaran sendiri dibuka 12 April hingga Sabtu (17/4) nanti. Sementara seleksi untuk PSMS Junior akan digelar Senin (19/4) pada pukul 14.30 WIB.
Melihat antusias yang tinggi dari masyarakat, Sekretaris Umum PSMS Idris SE turut memberi sambutan positif.
“Ini berarti PSMS masih memiliki tempat di hati masyarakat. Tidak hanya Kota Medan tapi juga Sumatera Utara dari 11 peserta asal Lubuk Pakam tadi,” ucap Idris yang dihubungi melalui telepon, Senin (12/4).
Seleksi untuk PSMS Junior ini akan dilaksanakan, Senin (19/4) di Lapangan PPLP Sumut Sunggal pukul 14.30 WIB.
Seleksi sendiri akan diawasi tim talent scouting yang terdiri dari Suheri, Suyono, dan Syahril Nasution.
Usung Rembuk PSMS
MEDAN-Keterbukaan terhadap berbagai masukan dan ide-ide positif dari berbagai pihak akan sangat menunjang kebangkitan PSMS di masa yang akan datang. Keterbukaan ini pula merupakan salah satu ciri dari manajemen modern yang ingin diterapkan pengurus PSMS untuk mengantar si Ayam Kinantan kembali ke Indonesia Super League (ISL) pada 2011 mendatang.
Nah, pada Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) ataupun Rembuk Sepak Bola Nasional (RSN) untuk mencari solusi keterpurukan sepak bola nasional baru-baru ini sangat menarik untuk dicermati. Bahkan tidak berlebihan, rembuk semacam itu diterapkan untuk perbaikan PSMS sebagai tim yang pernah berjasa pada persepakbolaan negara ini.
Kongres ataupun Rembuk PSMS nanti bisa digunakan untuk mencari masukan dari berbagai pihak yang bisa didatangkan. Seperti pengamat sepak bola, mantan pemain, pengusaha ataupun pihak pemerintah, suporter, dan insan media. Tidak saja perbaikan di jajaran kepengurusan, kegiatan ini juga dapat memberi solusi dalam memecahkan masalah pendanaan yang menjadi penghalang dalam perekrutan pemain berkualitas.
Dengan demikian, PSMS sebagai milik masyarakat Sumut khususnya Kota Medan benar-benar terwujud. Di mana semua pihak sama-sama mencurahkan perhatiannya untuk kebangkitan PSMS yang mengusung misi bermain di ISL 2011 mendatang.
Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang dihubungi melalui telepon, Minggu (11/4) menyambut baik rencana untuk menggelar kegiatan tersebut di atas. Direncanakan, Minggu (11/4) malam dirinya akan menyampaikan sekaligus meminta arahan kepada Ketua Umum PSMS, Dzulmi Eldin. “Itu usul yang sangat baik dan pastinya akan sangat mendukung kinerja pengurus PSMS lainnya. Malam ini (11/4) Saya akan bicarakan hal itu kepada Pak Eldin sebagai Ketua Umum PSMS,” ucap Idris.
Idris bahkan berharap kegiatan itu agar dilaksanakan sehubungan dengan peringatan hari jadi PSMS yang jatuh pada 15 April ini. Dengan demikian kegiatan nantinya dapat menjadi momentum kebangkitan PSMS di usia yang ke-60 tahunnya. “Kepengurusan di bawah pimpinan Pak Eldin memang sangat membutuhkan masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Ini juga sebagai bukti bila kepengurusan saat ini siap untuk menerapkan manajemen modern untuk kebangkitan PSMS di usia yang lebih dari setengah abad ini,” tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan dana, sampai saat ini, Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD) menjadi satu-satunya harapan untuk mewujudkan ambisi PSMS menggapai ISL musim 2010/2011 mendatang. “Kita memang mengandalkan pos terbesar dana itu dari APBD. Sisanya baru kita cari kepada sponsor-sponsor. Kita akui memang cukup sulit karena PSMS berlaga di kasta kedua. Tapi akan terus kita upayakan. Termasuk mengharapkan bantuan perorangan dari pengusaha-pengusaha kota Medan yang perduli pada PSMS,” kata Idris.
Larangan penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola yang dibuat pun hanya memberikan dampak yang jauh dari harapan yaitu swadaya klub. Tidak itu saja, peraturan tersebut bahkan secara tidak langsung membunuh klub-klub kecil karena tidak dapat mengikuti kompetisi. Dengan ketidakikutsertaannya, pemain yang sebenarnya berbakat pun terpaksa gantung sepatu.
Nah, di pertengahan musim, melalui KONI Medan, PSMS sempat punya harapan dengan cairnya APBD sebesar enam miliar. Namun hingga berakhirnya kompetisi, dana tersebut belum sepeser pun masuk ke kas PSMS. “Kita memang masih menunggu. Katanya pencairannya (APBD, Red) dalam bulan ini. Kita sangat membutuhkannya untuk persiapan menghadapi musim depan,” kata Idris.
Idris mengakui untuk pembiayaan PSMS menuju ISL tidak sedikit. Apalagi PSMS punya hasrat untuk mendatangkan kembali mantan bintangnya yang kini berlaga di ISL. “Sedikitnya kita butuh sepuluh miliar untuk memenuhi kebutuhan selama satu musim. Termasuk mengontrak pemain,” tambahnya.Karena itu, jika agenda Rembuk PSMS terwujud, diharapkan permasalahan dana dan sebagainya bisa dicarikan solusi. Untuk itu Idris juga mengharapkan perhatian dari Gubsu, Syamsul Arifin untuk turut perduli terhadap PSMS. “PSMS bukan hanya milik kota Medan, tetapi juga kebanggaan Sumut. Saya harapkan Gubsu mau memberikan kontribusinya untuk PSMS,” pungkas Idris. (jul)
Nah, pada Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) ataupun Rembuk Sepak Bola Nasional (RSN) untuk mencari solusi keterpurukan sepak bola nasional baru-baru ini sangat menarik untuk dicermati. Bahkan tidak berlebihan, rembuk semacam itu diterapkan untuk perbaikan PSMS sebagai tim yang pernah berjasa pada persepakbolaan negara ini.
Kongres ataupun Rembuk PSMS nanti bisa digunakan untuk mencari masukan dari berbagai pihak yang bisa didatangkan. Seperti pengamat sepak bola, mantan pemain, pengusaha ataupun pihak pemerintah, suporter, dan insan media. Tidak saja perbaikan di jajaran kepengurusan, kegiatan ini juga dapat memberi solusi dalam memecahkan masalah pendanaan yang menjadi penghalang dalam perekrutan pemain berkualitas.
Dengan demikian, PSMS sebagai milik masyarakat Sumut khususnya Kota Medan benar-benar terwujud. Di mana semua pihak sama-sama mencurahkan perhatiannya untuk kebangkitan PSMS yang mengusung misi bermain di ISL 2011 mendatang.
Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang dihubungi melalui telepon, Minggu (11/4) menyambut baik rencana untuk menggelar kegiatan tersebut di atas. Direncanakan, Minggu (11/4) malam dirinya akan menyampaikan sekaligus meminta arahan kepada Ketua Umum PSMS, Dzulmi Eldin. “Itu usul yang sangat baik dan pastinya akan sangat mendukung kinerja pengurus PSMS lainnya. Malam ini (11/4) Saya akan bicarakan hal itu kepada Pak Eldin sebagai Ketua Umum PSMS,” ucap Idris.
Idris bahkan berharap kegiatan itu agar dilaksanakan sehubungan dengan peringatan hari jadi PSMS yang jatuh pada 15 April ini. Dengan demikian kegiatan nantinya dapat menjadi momentum kebangkitan PSMS di usia yang ke-60 tahunnya. “Kepengurusan di bawah pimpinan Pak Eldin memang sangat membutuhkan masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Ini juga sebagai bukti bila kepengurusan saat ini siap untuk menerapkan manajemen modern untuk kebangkitan PSMS di usia yang lebih dari setengah abad ini,” tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan dana, sampai saat ini, Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD) menjadi satu-satunya harapan untuk mewujudkan ambisi PSMS menggapai ISL musim 2010/2011 mendatang. “Kita memang mengandalkan pos terbesar dana itu dari APBD. Sisanya baru kita cari kepada sponsor-sponsor. Kita akui memang cukup sulit karena PSMS berlaga di kasta kedua. Tapi akan terus kita upayakan. Termasuk mengharapkan bantuan perorangan dari pengusaha-pengusaha kota Medan yang perduli pada PSMS,” kata Idris.
Larangan penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola yang dibuat pun hanya memberikan dampak yang jauh dari harapan yaitu swadaya klub. Tidak itu saja, peraturan tersebut bahkan secara tidak langsung membunuh klub-klub kecil karena tidak dapat mengikuti kompetisi. Dengan ketidakikutsertaannya, pemain yang sebenarnya berbakat pun terpaksa gantung sepatu.
Nah, di pertengahan musim, melalui KONI Medan, PSMS sempat punya harapan dengan cairnya APBD sebesar enam miliar. Namun hingga berakhirnya kompetisi, dana tersebut belum sepeser pun masuk ke kas PSMS. “Kita memang masih menunggu. Katanya pencairannya (APBD, Red) dalam bulan ini. Kita sangat membutuhkannya untuk persiapan menghadapi musim depan,” kata Idris.
Idris mengakui untuk pembiayaan PSMS menuju ISL tidak sedikit. Apalagi PSMS punya hasrat untuk mendatangkan kembali mantan bintangnya yang kini berlaga di ISL. “Sedikitnya kita butuh sepuluh miliar untuk memenuhi kebutuhan selama satu musim. Termasuk mengontrak pemain,” tambahnya.Karena itu, jika agenda Rembuk PSMS terwujud, diharapkan permasalahan dana dan sebagainya bisa dicarikan solusi. Untuk itu Idris juga mengharapkan perhatian dari Gubsu, Syamsul Arifin untuk turut perduli terhadap PSMS. “PSMS bukan hanya milik kota Medan, tetapi juga kebanggaan Sumut. Saya harapkan Gubsu mau memberikan kontribusinya untuk PSMS,” pungkas Idris. (jul)
Monday, April 12, 2010
PSMS harapkan bantuan APBD
MEDAN - Ambisi menggapai Indonesia Super League menjadi target utama PSMS pada musim 2010/2011 mendatang. Satu hal yang menjadi masalah utama yang kerap menghambat, tak lain adalah kesalahan pengadaan dana.
Membentuk sebuah tim yang kuat membutuhkan dana yang tidak sedikit. Karenanya, PSMS tak memungkiri ketergantungannya Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah Kota Medan. Dan tampaknya, APBD Kota Medan sangat diharapkan sebagai sumber dana terbesar untuk membiayai kebutuhan tim selama satu musim kompetisi. Terakhir kali PSMS mengandalkan APBD Kota Medan adalah ketika format kompetisi belum berubah seperti sekarang di tahun 2007.
“Kita memang mengandalkan pos terbesar dana itu dari APBD Kota Medan. Sisanya baru kita cari kepada para sponsor. Kita akui memang cukup sulit karena PSMS berlaga di kasta kedua. Tapi akan terus kita upayakan. Termasuk mengharapkan bantuan perorangan dari pengusaha-pengusaha kota Medan yang perduli pada PSMS,” kata sekretaris umum PSMS, Idris, saat dihubungi Waspada Online, malam ini.
Memang, larangan penggunaan APBD kepada klub-klub sepakbola memaksa klub untuk swadaya. Namun hal itu tak pelak juga juga membunuh klub-klub kecil. Tak sedikit klub yang akhirnya batal ikut kompetisi karena tidak punya dana yang cukup. Ini membuktikan klub-klub Indonesia belum siap untuk pengelolaan secara swasta.
Masalah finansial juga dirasakan PSMS pada musim ini. Ditinggalkan Sihar, PSMS kelimpungan dalam pendanaan. Tak satupun sponsor besar yang mau melirik PSMS. Jika pun ada, hanya sebatas memberikan kebutuhan berupa seragam dan sepatu. Dana yang terbatas membuat Ayam Kinantan tak leluasa mengontrak pemain yang diinginkan. Alhasil PSMS hanya dihuni pemain-pemain seadanya. Target ke ISL pun kembali menjadi mimpi, bahkan harus berjuang menghindari degradasi.
Di pertengahan musim, melalui KONI Medan, PSMS sempat punya harapan dengan cairnya APBD sebesar enam miliar. Namun hingga berakhirnya kompetisi, dana tersebut belum sepeserpun masuk ke kas PSMS. “Kita memang masih menunggu. Katanya pencairannya (APBD - red) dalam bulan ini. Kita sangat membutuhkannya untuk persiapan menghadapi musim depan,” kata Idris.
Idris mengakui untuk pembiayaan PSMS menuju ISL tidak sedikit. Apalagi PSMS punya hasrat untuk mendatangkan kembali mantan bintangnya yang kini berlaga di ISL. “Sedikitnya kita butuh sepuluh milyar untuk memenuhi kebutuhan selama satu musim. Termasuk mengontrak pemain,” tambahnya.
Untuk itu Idris juga mengharapkan perhatian dari Gubsu, Syamsul Arifin untuk turut perduli terhadap PSMS. “PSMS bukan hanya milik kota Medan, tetapi juga kebanggaan Sumut. Saya harapkan Gubsu mau memberikan kontribusinya untuk PSMS,” tambah Idris
Membentuk sebuah tim yang kuat membutuhkan dana yang tidak sedikit. Karenanya, PSMS tak memungkiri ketergantungannya Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah Kota Medan. Dan tampaknya, APBD Kota Medan sangat diharapkan sebagai sumber dana terbesar untuk membiayai kebutuhan tim selama satu musim kompetisi. Terakhir kali PSMS mengandalkan APBD Kota Medan adalah ketika format kompetisi belum berubah seperti sekarang di tahun 2007.
“Kita memang mengandalkan pos terbesar dana itu dari APBD Kota Medan. Sisanya baru kita cari kepada para sponsor. Kita akui memang cukup sulit karena PSMS berlaga di kasta kedua. Tapi akan terus kita upayakan. Termasuk mengharapkan bantuan perorangan dari pengusaha-pengusaha kota Medan yang perduli pada PSMS,” kata sekretaris umum PSMS, Idris, saat dihubungi Waspada Online, malam ini.
Memang, larangan penggunaan APBD kepada klub-klub sepakbola memaksa klub untuk swadaya. Namun hal itu tak pelak juga juga membunuh klub-klub kecil. Tak sedikit klub yang akhirnya batal ikut kompetisi karena tidak punya dana yang cukup. Ini membuktikan klub-klub Indonesia belum siap untuk pengelolaan secara swasta.
Masalah finansial juga dirasakan PSMS pada musim ini. Ditinggalkan Sihar, PSMS kelimpungan dalam pendanaan. Tak satupun sponsor besar yang mau melirik PSMS. Jika pun ada, hanya sebatas memberikan kebutuhan berupa seragam dan sepatu. Dana yang terbatas membuat Ayam Kinantan tak leluasa mengontrak pemain yang diinginkan. Alhasil PSMS hanya dihuni pemain-pemain seadanya. Target ke ISL pun kembali menjadi mimpi, bahkan harus berjuang menghindari degradasi.
Di pertengahan musim, melalui KONI Medan, PSMS sempat punya harapan dengan cairnya APBD sebesar enam miliar. Namun hingga berakhirnya kompetisi, dana tersebut belum sepeserpun masuk ke kas PSMS. “Kita memang masih menunggu. Katanya pencairannya (APBD - red) dalam bulan ini. Kita sangat membutuhkannya untuk persiapan menghadapi musim depan,” kata Idris.
Idris mengakui untuk pembiayaan PSMS menuju ISL tidak sedikit. Apalagi PSMS punya hasrat untuk mendatangkan kembali mantan bintangnya yang kini berlaga di ISL. “Sedikitnya kita butuh sepuluh milyar untuk memenuhi kebutuhan selama satu musim. Termasuk mengontrak pemain,” tambahnya.
Untuk itu Idris juga mengharapkan perhatian dari Gubsu, Syamsul Arifin untuk turut perduli terhadap PSMS. “PSMS bukan hanya milik kota Medan, tetapi juga kebanggaan Sumut. Saya harapkan Gubsu mau memberikan kontribusinya untuk PSMS,” tambah Idris
Dituntut Profesional
MEDAN-Kabar Pengurus PSMS untuk merekrut punggawa sebelumnya untuk memperkuat PSMS menuju Indonesia Super League (ISL) terus mencuat. Kini, tuntutan kepada pengurus dan manajemen untuk profesional pun semakin menguat.
Setidaknya hal ini diungkapkan Sekretaris Umum PSMS Idris SE kepada Sumut Pos. Idris menambahkan, dengan target menembus ISL 2011 Ketua Umum PSMS Drs Dzulmi Eldin mengimbau seluruh pengurus untuk meningkatkan keprofesionalismeannya. Diharapkan hal itu bisa terlaksana secepatnya. “Saya dan Pak Eldin sudah komitmen untuk memulainya. Mulai sekarang semua pembicaraan akan dilakukan secara profesional. Termasuk pembicaraan mengenai pemain,” ucap Idris yang dihubungi melalui telepon, Sabtu (10/4).
Semua itu, lanjutnya, akan sangat bermanfaat dalam proses mendatangkan kembali pemain-pemain Sumatera Utara (Sumut) yang kini berlaga di Indonesia Super League (ISL). Tanpa itu, keinginan untuk mendatangkan Saktiawan Sinaga, Legimin, Mayadi Panggabean (Persik Kediri), Doni Siregar (Persijap Jepara), Wijay (Persebaya), dan lainnya hanya akan menemui jalan buntu.
Hal itu yang terjadi saat perekrutan pemain di awal musim kompetisi Divisi Utama 2009/2010 lalu. Beberapa pengurus hanya mengharapkan semangat fanatisme kedaerahaan dari seluruh pemain. Namun, semangat tersebut tidak diikuti dengan penghargaan yang wajar. Doni Siregar misalnya hanya ditawari kontrak senilai Rp100 juta. Sementara saat ini Doni membela Persijap Jepara dengan kontrak Rp350-400 juta.
“Saya memang prihatin dengan peristiwa tersebut. Tapi semua itu tidak akan terjadi lagi karena PSMS sudah memiliki manajemen yang baru. Memang kita juga mengharapkan semangat fanatisme dari seluruh pemain dan untuk itu kita akan membuka pembicaraan mengenai gaji dan biaya pemain. Kita tidak akan mengecewakan mereka,” beber Idris.
Untuk itu Idris melalui pengurus lainnya dikabarkan sudah melakukan komunikasi dengan sembilan mantan pemain PSMS. Meskipun sejauh ini pembicaraan yang dilakukan hanya sebatas silaturahmi. “Ya kita juga menjaga status mereka dengan tim saat ini. Jadi hanya say hello saja, belum ada tawaran apa pun hingga akhir kompetisi ISL,” jelas Idris.
Menariknya, beberapa pemain yang diklaim telah dihubungi malah membantah hal tersebut. Setidaknya hal ini diungkapkan Saktiawan Sinaga. “Kita kan masih kompetisi dan kontrak saya dengan Persik baru berakhir Agustus. Dan, saya pribadi juga belum ada dapat kontak dari pengurus,” ucap Saktiawan Sinaga.
Menurut informasi yang didapat Sumut Pos, dari nama-nama di atas baru Wijay yang telah dihubungi. “Sebagai putra daerah kita sangat senang bisa kembali memperkuat PSMS apalagi ini targetnya ke ISL. Itu yang kita harapkan selain pendekatan pengurus dengan pemain yang harus bisa professional juga lah,” tutur Doni Siregar yang dihubungi terpisah.
Pun dengan Saktiawan, dirinya setuju dengan apa yang dikatakan Doni. Setidaknya, PSMS lah yang membesarkan nama mereka. “Kita juga tidak akan memperhitungkan biaya lah,” pungkas Saktiawan Sinaga. (jul)
Setidaknya hal ini diungkapkan Sekretaris Umum PSMS Idris SE kepada Sumut Pos. Idris menambahkan, dengan target menembus ISL 2011 Ketua Umum PSMS Drs Dzulmi Eldin mengimbau seluruh pengurus untuk meningkatkan keprofesionalismeannya. Diharapkan hal itu bisa terlaksana secepatnya. “Saya dan Pak Eldin sudah komitmen untuk memulainya. Mulai sekarang semua pembicaraan akan dilakukan secara profesional. Termasuk pembicaraan mengenai pemain,” ucap Idris yang dihubungi melalui telepon, Sabtu (10/4).
Semua itu, lanjutnya, akan sangat bermanfaat dalam proses mendatangkan kembali pemain-pemain Sumatera Utara (Sumut) yang kini berlaga di Indonesia Super League (ISL). Tanpa itu, keinginan untuk mendatangkan Saktiawan Sinaga, Legimin, Mayadi Panggabean (Persik Kediri), Doni Siregar (Persijap Jepara), Wijay (Persebaya), dan lainnya hanya akan menemui jalan buntu.
Hal itu yang terjadi saat perekrutan pemain di awal musim kompetisi Divisi Utama 2009/2010 lalu. Beberapa pengurus hanya mengharapkan semangat fanatisme kedaerahaan dari seluruh pemain. Namun, semangat tersebut tidak diikuti dengan penghargaan yang wajar. Doni Siregar misalnya hanya ditawari kontrak senilai Rp100 juta. Sementara saat ini Doni membela Persijap Jepara dengan kontrak Rp350-400 juta.
“Saya memang prihatin dengan peristiwa tersebut. Tapi semua itu tidak akan terjadi lagi karena PSMS sudah memiliki manajemen yang baru. Memang kita juga mengharapkan semangat fanatisme dari seluruh pemain dan untuk itu kita akan membuka pembicaraan mengenai gaji dan biaya pemain. Kita tidak akan mengecewakan mereka,” beber Idris.
Untuk itu Idris melalui pengurus lainnya dikabarkan sudah melakukan komunikasi dengan sembilan mantan pemain PSMS. Meskipun sejauh ini pembicaraan yang dilakukan hanya sebatas silaturahmi. “Ya kita juga menjaga status mereka dengan tim saat ini. Jadi hanya say hello saja, belum ada tawaran apa pun hingga akhir kompetisi ISL,” jelas Idris.
Menariknya, beberapa pemain yang diklaim telah dihubungi malah membantah hal tersebut. Setidaknya hal ini diungkapkan Saktiawan Sinaga. “Kita kan masih kompetisi dan kontrak saya dengan Persik baru berakhir Agustus. Dan, saya pribadi juga belum ada dapat kontak dari pengurus,” ucap Saktiawan Sinaga.
Menurut informasi yang didapat Sumut Pos, dari nama-nama di atas baru Wijay yang telah dihubungi. “Sebagai putra daerah kita sangat senang bisa kembali memperkuat PSMS apalagi ini targetnya ke ISL. Itu yang kita harapkan selain pendekatan pengurus dengan pemain yang harus bisa professional juga lah,” tutur Doni Siregar yang dihubungi terpisah.
Pun dengan Saktiawan, dirinya setuju dengan apa yang dikatakan Doni. Setidaknya, PSMS lah yang membesarkan nama mereka. “Kita juga tidak akan memperhitungkan biaya lah,” pungkas Saktiawan Sinaga. (jul)
Kebun Bunga Tunggu Pasir
Meskipun belum terlihat geliat pembangunan, perbaikan Stadion Kebun Bunga Medan sedang berjalan. Demikian disampaikan Sekretaris Umum Idris SE yang dihubungi melalui telepon, Sabtu (10/4).
“Renovasi sedang dalam proses. Kita tunggu pencarian pasir yang sesuai untuk membuat Stadion Kebun Bunga ini jadi lebih lembut. Menurut orang ahli, pasir itu bisa dibilang jarang. Ini lah sedang dicari,” ucap Idris.
Menurut Idris, komposisi tanah didukung dengan iklim Kota Medan yang panas membuat Stadion Kebun Bunga menjadi demikian keras. Hal tersebut jelas mengganggu dalam proses latihan skuad PSMS. Untuk itu pengurus menilai sangat penting melakukan renovasi untuk meningkatkan kualitas latihan.
Perombakan sendiri lanjutnya akan dimulai dari struktur dasar dengan membuat timbunan dengan materi pasir khusus tadi. Dengan demikian lapangan akan menjadi lebih lembut dan nyaman digunakan untuk menggelar latihan.
“Memang tidak mudah ya dan pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tapi ini akan coba kita atasi dengan menjalin hubungan dengan beberapa pihak maupun instansi. Kita sangat berharap semua pihak dapat terlibat dalam renovasi ini demi kemajuan PSMS di masa yang akan datang,” jelasnya.
Seperti yang disampaikan Idris, sejauh ini baru satu orang yang sudah menyampaikan komitmennya untuk mendukung renovasi Stadion Kebun Bunga. Adapun sumbangan dari rang yang tidak ingin disebut namanya itu adalah satu truk pasir timbun. “Kita tidak berharap yang terlalu besar, hanya sumbangan materi saja. Pengerjaannya akan ditanggung pengurus dan manajemen,” pungkas Idris
“Renovasi sedang dalam proses. Kita tunggu pencarian pasir yang sesuai untuk membuat Stadion Kebun Bunga ini jadi lebih lembut. Menurut orang ahli, pasir itu bisa dibilang jarang. Ini lah sedang dicari,” ucap Idris.
Menurut Idris, komposisi tanah didukung dengan iklim Kota Medan yang panas membuat Stadion Kebun Bunga menjadi demikian keras. Hal tersebut jelas mengganggu dalam proses latihan skuad PSMS. Untuk itu pengurus menilai sangat penting melakukan renovasi untuk meningkatkan kualitas latihan.
Perombakan sendiri lanjutnya akan dimulai dari struktur dasar dengan membuat timbunan dengan materi pasir khusus tadi. Dengan demikian lapangan akan menjadi lebih lembut dan nyaman digunakan untuk menggelar latihan.
“Memang tidak mudah ya dan pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tapi ini akan coba kita atasi dengan menjalin hubungan dengan beberapa pihak maupun instansi. Kita sangat berharap semua pihak dapat terlibat dalam renovasi ini demi kemajuan PSMS di masa yang akan datang,” jelasnya.
Seperti yang disampaikan Idris, sejauh ini baru satu orang yang sudah menyampaikan komitmennya untuk mendukung renovasi Stadion Kebun Bunga. Adapun sumbangan dari rang yang tidak ingin disebut namanya itu adalah satu truk pasir timbun. “Kita tidak berharap yang terlalu besar, hanya sumbangan materi saja. Pengerjaannya akan ditanggung pengurus dan manajemen,” pungkas Idris
Saturday, April 10, 2010
Manajemen Mulai Disorot
Untuk mencapai target promosi di Indonesia Super League (ISL), PSMS melakukan perubahan secara besar-besaran. Tidak hanya sekedar skuad, evaluasi pengurus pun didengungkan. Selain itu, manajemen tim juga wajib disoroti.
Hal itu pun disadari betul oleh Idris SE yang masuk di putaran kedua sebagai Sekretaris Umum menggantikan Hardi Mulyono. Terkait evaluasi pengurus, meskipun masih menunggu, Idris sudah mengusulkan untuk dilakukan pengecilan kepengurusan. Menurut Idris, kepengurusan saat ini yang terlalu buncit membuat koordinasi sulit dijalin.
Perombakan pun dikabarkan akan dilakukan pada tatanan manajemen PSMS. Namun seperti pengecilan kepengurusan, soal manajemen PSMS pun masih menunggu keputusan Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin. “Pergantian pengurus maupun manajemen itu hak prerogatif Ketua Umum. Untuk sekarang hal itu memang kita tunda dulu sampai habis Pilkada nanti,” jelas Idris saat dihubungi Sumut Pos.
Meski begitu, Idris menekankan, pengurus tidak akan menyerahkan PSMS pada pihak ketiga. Ya, seperti diketahui, manajemen PSMS sempat dipegang PT Togos Gopas yang dipimpin Sihar Sitorus dalam ISL 2008/2009. Hasilnya, skuad PSMS yang saat itu dihuni Markus Horison, Eli Aiboy, Fadli Hariri, dan lainnya terlepar dari kompetisi tertinggi di Indonesia tersebut setelah ditaklukkan Persebaya dalam playoff. “Oh tidak, kita akan membangun tim ini sendiri. Apalagi, soal dana sudah bukan masalah,” kata Idris.
“Kita terbuka dengan pengusaha di Medan yang ingin membantu PSMS, tapi sebagai sponsor dan bukan sebagai pihak yang mengelola,” tambahnya.
Terkait manajemen saat ini, seperti informasi yang diperoleh Sumut Pos, tampaknya tatanan manajemen akan mengalami perubahan. Pasalnya, dikabarkan Manajer PSMS Hendra DS menolak untuk kembali menempati posisi itu pada musim 2010/2011 ini. Namun, saat dikomfirmasi melalui telepon, Jumat (9/4), Hendra DS menolak berkomentar. “Kita lihat nanti saja ya,” ucapnya singkat.
Di putaran kedua Divisi Utama 2009/2010, Hendra DS dikabarkan pernah mengajukan pengunduran diri sebagai Manajer PSMS. Namun mengingat tanggungjawabnya sebagai masyarakat Kota Medan, jabatan itu diteruskan hingga kompetisi berakhir manis, PSMS bertahan di Divisi Utama.
Keinginan PSMS untuk kembali berlaga di ISL 2011 mendatang akan membuat beban manajemen lebih besar. Untuk itu butuh kreativitas untuk mengatasi masalah yang selama ini menerpa PSMS terutama pendanaan.
Hal itu pun disadari betul oleh Idris SE yang masuk di putaran kedua sebagai Sekretaris Umum menggantikan Hardi Mulyono. Terkait evaluasi pengurus, meskipun masih menunggu, Idris sudah mengusulkan untuk dilakukan pengecilan kepengurusan. Menurut Idris, kepengurusan saat ini yang terlalu buncit membuat koordinasi sulit dijalin.
Perombakan pun dikabarkan akan dilakukan pada tatanan manajemen PSMS. Namun seperti pengecilan kepengurusan, soal manajemen PSMS pun masih menunggu keputusan Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin. “Pergantian pengurus maupun manajemen itu hak prerogatif Ketua Umum. Untuk sekarang hal itu memang kita tunda dulu sampai habis Pilkada nanti,” jelas Idris saat dihubungi Sumut Pos.
Meski begitu, Idris menekankan, pengurus tidak akan menyerahkan PSMS pada pihak ketiga. Ya, seperti diketahui, manajemen PSMS sempat dipegang PT Togos Gopas yang dipimpin Sihar Sitorus dalam ISL 2008/2009. Hasilnya, skuad PSMS yang saat itu dihuni Markus Horison, Eli Aiboy, Fadli Hariri, dan lainnya terlepar dari kompetisi tertinggi di Indonesia tersebut setelah ditaklukkan Persebaya dalam playoff. “Oh tidak, kita akan membangun tim ini sendiri. Apalagi, soal dana sudah bukan masalah,” kata Idris.
“Kita terbuka dengan pengusaha di Medan yang ingin membantu PSMS, tapi sebagai sponsor dan bukan sebagai pihak yang mengelola,” tambahnya.
Terkait manajemen saat ini, seperti informasi yang diperoleh Sumut Pos, tampaknya tatanan manajemen akan mengalami perubahan. Pasalnya, dikabarkan Manajer PSMS Hendra DS menolak untuk kembali menempati posisi itu pada musim 2010/2011 ini. Namun, saat dikomfirmasi melalui telepon, Jumat (9/4), Hendra DS menolak berkomentar. “Kita lihat nanti saja ya,” ucapnya singkat.
Di putaran kedua Divisi Utama 2009/2010, Hendra DS dikabarkan pernah mengajukan pengunduran diri sebagai Manajer PSMS. Namun mengingat tanggungjawabnya sebagai masyarakat Kota Medan, jabatan itu diteruskan hingga kompetisi berakhir manis, PSMS bertahan di Divisi Utama.
Keinginan PSMS untuk kembali berlaga di ISL 2011 mendatang akan membuat beban manajemen lebih besar. Untuk itu butuh kreativitas untuk mengatasi masalah yang selama ini menerpa PSMS terutama pendanaan.
Friday, April 9, 2010
Tim Pemandu Bakat Butuh SK
Tim pemandu bakat atau talenscouting membutuh kepastian kerja yang jelas. Pasalnya, tanggung jawab yang besar menanti mereka dalam melaksanakan tugas. Ya, sejak keputusan dibuat, Senin (5/4) lalu, mereka belum menerima Surat Keputusan (SK) dari Pengurus PSMS.
Menurut salah seorang anggota tim talenscouting, Amrustian kepastian tersebut sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas sebaik-baiknya. Tanpa SK tim akan kesulitan untuk membangun koordinasi. “Ya sampai sekarang kita belum bisa buat pertemuan untuk membahas apa yang akan dikerjakan. Padahal, kita harus koordinasi dulu dengan Bang Zul (sapaan akrab Zulkarnaen Pasaribu, Red) sebagai pelatih kepala,” ucap Amrustian yang dihubungi, Kamis (8/4).
Hal itu lanjutnya menyebabkan tim belum punya gambaran untuk melaksanakan seleksi yang dimulai 26 April ini. “Kita belum tahu persyaratannya untuk ikut seleksi ini. Meskipun untuk tim lapis kedua kan kita perlu tahu apa kriteria pemain yang bisa ikut misalnya pernah bermain di Divisi I atau Divisi II. Kalau tidak ada kriteria bisa ribuan pesertanya. Takutnya tidak efektif,” jelasnya.
Tugas sebagai tim talenscouting menurut Amrustian bukan pekerjaan gampang juga beresiko dituntut. “Kan pemain yang lolos seleksi nanti akan kita bina dan selama itu kan mereka sudah digaji. Tapi kalau tidak menunjukkan peningkatan sehingga tak layak kan buang uang. Kami bisa dituntut bila demikian,” ketusnya.
Menurut salah seorang anggota tim talenscouting, Amrustian kepastian tersebut sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas sebaik-baiknya. Tanpa SK tim akan kesulitan untuk membangun koordinasi. “Ya sampai sekarang kita belum bisa buat pertemuan untuk membahas apa yang akan dikerjakan. Padahal, kita harus koordinasi dulu dengan Bang Zul (sapaan akrab Zulkarnaen Pasaribu, Red) sebagai pelatih kepala,” ucap Amrustian yang dihubungi, Kamis (8/4).
Hal itu lanjutnya menyebabkan tim belum punya gambaran untuk melaksanakan seleksi yang dimulai 26 April ini. “Kita belum tahu persyaratannya untuk ikut seleksi ini. Meskipun untuk tim lapis kedua kan kita perlu tahu apa kriteria pemain yang bisa ikut misalnya pernah bermain di Divisi I atau Divisi II. Kalau tidak ada kriteria bisa ribuan pesertanya. Takutnya tidak efektif,” jelasnya.
Tugas sebagai tim talenscouting menurut Amrustian bukan pekerjaan gampang juga beresiko dituntut. “Kan pemain yang lolos seleksi nanti akan kita bina dan selama itu kan mereka sudah digaji. Tapi kalau tidak menunjukkan peningkatan sehingga tak layak kan buang uang. Kami bisa dituntut bila demikian,” ketusnya.
Pemain PSMS 2009/2010 Harus Dites Ulang
Tes ulang terhadap seluruh pemain lokal harus dilakukan bila ingin mewujudkan impian PSMS bermain ke ISL 2011 mendatang. Dengan demikian skuad musim ini benar-benar diisi oleh pemain yang berkualitas.
Melihat performa skuad PSMS 2009/2010 lalu, tampak permainan yang kurang greget ditampilkan seluruh pemain. Hal itu menunjukkan adanya indikasi standar VO2 Max atau daya tahan tubuh yang pas-pasan bahkan dibawah standar dari beberapa pemain. Hal ini akan menjadi kendala untuk melakoni kompetisi musim ini.
VO2 max merupakan jumlah maksimal oksigen yang bisa diserap dan digunakan oleh seseorang selama mereka melakukan kegiatan fisik. Pada atlet, semakin besar VO2 max yang dimiliki maka daya tahan pemain tersebut akan semakin baik. Kondisi tersebut tentu berpengaruh pada prestasi tim yang dibawanya.
Adanya pemain dengan nilai VO2 Max yang buruk dalam skuad PSMS musim 2009/2010 ini pun dibenarkan Asisten pelatih PSMS 2009/2010, Suyono. “Ada beberapa (pemain) di antara yang masuk skuad ini memiliki VO2 max di bawah level. Dan itu mempengaruhi daya tahannya untuk bermain selama 90 menit,” ujarnya saat ditemui di Mess Kebun Bunga, Rabu (7/4)
Namun, masih menurut Suyono, biasanya klub-klub punya pertimbangan sendiri apakah pemain tersebut layak dikontrak, meski daya tahannya buruk. “Kalau daya tahannya buruk tapi skill yang bisa menutupi kelemahannya. Seperti umpan-umpan yang baik. Klub biasanya melihat dari sisi itu,” tambah pria yang kerap menggunakan topi ini.
Untuk itu pemain-pemain yang dipertahankan saat ini harus dites ulang untuk mengetahui VO2 maxnya. Sehingga dapat diketahui layak tidaknya pemain tersebut menghuni skuad PSMS nanti. “Seharusnya ada evaluasi dari pelatih, jadi ada rekomendasi siapa yang layak dipertahankan atau tidak. Tapi karena terus terjadi pergantian pelatih, kita jadi kesulitan untuk melakukan evaluasi. Tapi saya yakin pelatih kepala nanti sudah punya nama-nama yang akan dipertahankannya,” kata pelatih SSB Generasi ini
Melihat performa skuad PSMS 2009/2010 lalu, tampak permainan yang kurang greget ditampilkan seluruh pemain. Hal itu menunjukkan adanya indikasi standar VO2 Max atau daya tahan tubuh yang pas-pasan bahkan dibawah standar dari beberapa pemain. Hal ini akan menjadi kendala untuk melakoni kompetisi musim ini.
VO2 max merupakan jumlah maksimal oksigen yang bisa diserap dan digunakan oleh seseorang selama mereka melakukan kegiatan fisik. Pada atlet, semakin besar VO2 max yang dimiliki maka daya tahan pemain tersebut akan semakin baik. Kondisi tersebut tentu berpengaruh pada prestasi tim yang dibawanya.
Adanya pemain dengan nilai VO2 Max yang buruk dalam skuad PSMS musim 2009/2010 ini pun dibenarkan Asisten pelatih PSMS 2009/2010, Suyono. “Ada beberapa (pemain) di antara yang masuk skuad ini memiliki VO2 max di bawah level. Dan itu mempengaruhi daya tahannya untuk bermain selama 90 menit,” ujarnya saat ditemui di Mess Kebun Bunga, Rabu (7/4)
Namun, masih menurut Suyono, biasanya klub-klub punya pertimbangan sendiri apakah pemain tersebut layak dikontrak, meski daya tahannya buruk. “Kalau daya tahannya buruk tapi skill yang bisa menutupi kelemahannya. Seperti umpan-umpan yang baik. Klub biasanya melihat dari sisi itu,” tambah pria yang kerap menggunakan topi ini.
Untuk itu pemain-pemain yang dipertahankan saat ini harus dites ulang untuk mengetahui VO2 maxnya. Sehingga dapat diketahui layak tidaknya pemain tersebut menghuni skuad PSMS nanti. “Seharusnya ada evaluasi dari pelatih, jadi ada rekomendasi siapa yang layak dipertahankan atau tidak. Tapi karena terus terjadi pergantian pelatih, kita jadi kesulitan untuk melakukan evaluasi. Tapi saya yakin pelatih kepala nanti sudah punya nama-nama yang akan dipertahankannya,” kata pelatih SSB Generasi ini
Pengurus Sudah Kontak Mantan Bintang PSMS
Keseriusan pengurus mengangkat PSMS kembali ke Indonesia Super League (ISL) pada 2011 mendatang bukan isapan jempol belaka. Meskipun kompetisi baru digelar September mendatang, Pengurus PSMS sudah membangun komunikasi dengan seluruh pemain Sumatera Utara (Sumut) yang kini berlaga di ISL.
Sekretaris Umum Idris SE yang dihubungi melalui telepon, Kamis (8/4) mengatakan sudah menghubungi sembilan mantan pemain PSMS yang kini berlaga di ISL. Di antaranya Vijay, Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, dan Legimin. Diharapkan mereka dapat memperkuat skuad PSMS pada kompetisi Divisi Utama 2010/2011 nanti.
“Memang kita masih menjalin komunikasi dengan sembilan pemain. Ya kita harap sebagai putra daerah mereka memiliki semangat marsipature hutana be, mengangkat kembali PSMS ke masa jaya yang pernah mereka berikan,” ucap Idris.
Dalam komunikasi tersebut lanjutnya, ke sembilan pemain yang dihubungi memperlihatkan sambutan positif. “Mereka juga memiliki keinginan untuk kembali memperkuat PSMS yang juga kampung halaman mereka ini,” tambahnya.
Selain mencoba menyentuh moral kesembilan pemain, pengurus juga bersedia untuk menggelar pembicaraan mengenai gaji dan biaya seluruh pemain tersebut nantinya. Hal ini memang tidak bisa diabaikan mengingat perkembangan olahraga sepakbola saat ini sudah menjadi sebuah industri.
Ini memang akan menjadi tantangan bagi pengurus mengingat pengalaman perekrutan musim kemarin yang tidak mendapat sambutan para pemain. Ketika itu pengurus mengharapkan semangat fanatisme kedaerahan seluruh pemain untuk bermain di PSMS. Namun pemain sendiri dibayar dengan kontrak kecil. Jelas saja beberapa pemain seperti Doni Siregar dkk menolak.
“Ya, kita akan bicarakan itu dengan pemain setelah yang bersangkutan bersedia untuk memperkuat PSMS. Yang pasti kita tidak akan mengecewakan mereka dengan bayaran yang tidak jauh berbeda dari yang diterima di daerah lain. Misalnya, Vijay yang dibayar Persebaya Rp350 juta, kita akan bayar Rp300 juta,” jelas pembina salah satu klub sepak bola usia dini ini.
Meskipun begitu, Idris memastikan seluruh pemain tetap mengikuti seleksi. Masuk tidaknya ke dalam tim inti itu akan ditentukan pada hasil seleksi yang digelar Juni nanti. Seleksi sendiri langsung ditangani oleh Zulkarnaen Pasaribu yang ditunjuk sebagai pelatih kepala PSMS. Hal ini dilakukan untuk memastikan skuad diisi oleh pemain yang benar-benar berkualitas.
Begitu juga untuk perekrutan pemain asing nantinya, Idris mengharapkan kualitas yang melebihi pemain lokal. Baik dalam skill atau pun daya tahan dan performa di lapangan. “Selama kepengurusan di bawah Pak Dzulmi Eldin sebagai Ketua Umum, kita akan pastikan skuad PSMS diisi pemain yang betul-betul murni dipilih berdasarkan kualitasnya,” pungkas Idris.
Sekretaris Umum Idris SE yang dihubungi melalui telepon, Kamis (8/4) mengatakan sudah menghubungi sembilan mantan pemain PSMS yang kini berlaga di ISL. Di antaranya Vijay, Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, dan Legimin. Diharapkan mereka dapat memperkuat skuad PSMS pada kompetisi Divisi Utama 2010/2011 nanti.
“Memang kita masih menjalin komunikasi dengan sembilan pemain. Ya kita harap sebagai putra daerah mereka memiliki semangat marsipature hutana be, mengangkat kembali PSMS ke masa jaya yang pernah mereka berikan,” ucap Idris.
Dalam komunikasi tersebut lanjutnya, ke sembilan pemain yang dihubungi memperlihatkan sambutan positif. “Mereka juga memiliki keinginan untuk kembali memperkuat PSMS yang juga kampung halaman mereka ini,” tambahnya.
Selain mencoba menyentuh moral kesembilan pemain, pengurus juga bersedia untuk menggelar pembicaraan mengenai gaji dan biaya seluruh pemain tersebut nantinya. Hal ini memang tidak bisa diabaikan mengingat perkembangan olahraga sepakbola saat ini sudah menjadi sebuah industri.
Ini memang akan menjadi tantangan bagi pengurus mengingat pengalaman perekrutan musim kemarin yang tidak mendapat sambutan para pemain. Ketika itu pengurus mengharapkan semangat fanatisme kedaerahan seluruh pemain untuk bermain di PSMS. Namun pemain sendiri dibayar dengan kontrak kecil. Jelas saja beberapa pemain seperti Doni Siregar dkk menolak.
“Ya, kita akan bicarakan itu dengan pemain setelah yang bersangkutan bersedia untuk memperkuat PSMS. Yang pasti kita tidak akan mengecewakan mereka dengan bayaran yang tidak jauh berbeda dari yang diterima di daerah lain. Misalnya, Vijay yang dibayar Persebaya Rp350 juta, kita akan bayar Rp300 juta,” jelas pembina salah satu klub sepak bola usia dini ini.
Meskipun begitu, Idris memastikan seluruh pemain tetap mengikuti seleksi. Masuk tidaknya ke dalam tim inti itu akan ditentukan pada hasil seleksi yang digelar Juni nanti. Seleksi sendiri langsung ditangani oleh Zulkarnaen Pasaribu yang ditunjuk sebagai pelatih kepala PSMS. Hal ini dilakukan untuk memastikan skuad diisi oleh pemain yang benar-benar berkualitas.
Begitu juga untuk perekrutan pemain asing nantinya, Idris mengharapkan kualitas yang melebihi pemain lokal. Baik dalam skill atau pun daya tahan dan performa di lapangan. “Selama kepengurusan di bawah Pak Dzulmi Eldin sebagai Ketua Umum, kita akan pastikan skuad PSMS diisi pemain yang betul-betul murni dipilih berdasarkan kualitasnya,” pungkas Idris.
Wednesday, April 7, 2010
Butuh Dua Tahun untuk Pembinaan
Mengingat kosongnya kaderisasi pemain untuk mengisi skuad PSMS, pengurus pun menggelar seleksi pemain pada 26 April ini di Stadion Kebun Bunga Medan. Namun masih butuh waktu untuk menghasilkan pemain berkualitas dari proses tersebut.
Hal itu dipertegas mantan pemain sekaligus Pengurus PSMS Fredy Hutabarat yang ditemui di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (5/4). “Para pemain ini harus menjalani pembinaan minimal dua tahun. Masih banyak yang harus dipersiapkan dari mereka sebelum benar-benar bisa diturunkan pada pertandingan,” ucap Freddy.
Meskipun begitu lanjutnya waktu dua tahun itu dapat dimaksimalkan dengan melibatkan pemain potensial di sisa pertandingan. Dengan demikian si pemain memiliki pengalaman yang dapat menempa mentalnya. “Kalau memang dia potensi, misalnya 10 menit terakhir bisa diturunkan. Saya yakin dalam 10 pertandingan sudah menempa mentalnya sebagai pemain profesional,” jelas Freddy.
Hal yang sama pun disampaikan Julius Raja yang akrab disapa The King. Untuk itu dirinya lebih berkonsentrasi pada pengadaan dana PSMS. Dengan demikian skuad PSMS ke depan diisi oleh para pemain berkualitas. Pasalnya materi pemain juga berperan penuh dalam mewujudkan keinginan untuk berlaga di Indonesia Super League (ISL. “Lebih bagus kita konsentrasi mempersiapkan keuangan PSMS untuk merekrut para pemain yang berkualitas super liga,” ucapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada 26 April ini Pengurus PSMS akan menggelar seleksi pemain. Seleksi sendiri dibagi dalam dua tahapan yaitu seleksi pemain untuk lapis kedua dengan usia 19-25 tahun dan seleksi pemain junior 18-23 tahun. Senin (5/4) pengurus bahkan sudah membentuk tim pemandu bakat yaitu Zulkarnaen Pasaribu didampingi Ismail Ruslan, Amrustian, Syamsir Alamsyah, dan Waluyo.
Hal itu dipertegas mantan pemain sekaligus Pengurus PSMS Fredy Hutabarat yang ditemui di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (5/4). “Para pemain ini harus menjalani pembinaan minimal dua tahun. Masih banyak yang harus dipersiapkan dari mereka sebelum benar-benar bisa diturunkan pada pertandingan,” ucap Freddy.
Meskipun begitu lanjutnya waktu dua tahun itu dapat dimaksimalkan dengan melibatkan pemain potensial di sisa pertandingan. Dengan demikian si pemain memiliki pengalaman yang dapat menempa mentalnya. “Kalau memang dia potensi, misalnya 10 menit terakhir bisa diturunkan. Saya yakin dalam 10 pertandingan sudah menempa mentalnya sebagai pemain profesional,” jelas Freddy.
Hal yang sama pun disampaikan Julius Raja yang akrab disapa The King. Untuk itu dirinya lebih berkonsentrasi pada pengadaan dana PSMS. Dengan demikian skuad PSMS ke depan diisi oleh para pemain berkualitas. Pasalnya materi pemain juga berperan penuh dalam mewujudkan keinginan untuk berlaga di Indonesia Super League (ISL. “Lebih bagus kita konsentrasi mempersiapkan keuangan PSMS untuk merekrut para pemain yang berkualitas super liga,” ucapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada 26 April ini Pengurus PSMS akan menggelar seleksi pemain. Seleksi sendiri dibagi dalam dua tahapan yaitu seleksi pemain untuk lapis kedua dengan usia 19-25 tahun dan seleksi pemain junior 18-23 tahun. Senin (5/4) pengurus bahkan sudah membentuk tim pemandu bakat yaitu Zulkarnaen Pasaribu didampingi Ismail Ruslan, Amrustian, Syamsir Alamsyah, dan Waluyo.
PSMS Perbaiki Mes dan Tempat Latihan
Mengintip Aktivitas Stadion Kebun Bunga Pasca-Kompetisi
Empat siswa SMU Negeri 4 Medan setia duduk bersila di batu berpasir. Cerita dalam canda pun mengalir tanpa mengalihkan pandangan mereka dari Stadion Kebun Bunga Medan, markas tim kesayangan masyarakat Kota Medan, PSMS.
INDRA JULI HUTAPEA, Medan
Ya, Nico, Andriano Purba, Christian Tambunan, dan Norwin merupakan gambaran rasa cinta yang masih tinggi kepada PSMS dari masyarakat Kota Medan. Sekalipun tidak ada jadwal latihan, keempatnya tak langsung beranjak pergi. Tanpa menghiraukan seragam sekolah yang melekat, mereka duduk bersila di halaman mess menghadap Stadion Kebun Bunga.
“Akh, jadi gak ada lagi pemain yang di sini (Mess PSMS, Red), Bang? Karena kami dengar hari ini (Selasa, Red) PSMS ada latihan,” ucap Nico yang bertubuh tambun.
Mereka pun membayangkan pemain favorit tengah beraksi di lapangan sesuai dengan posisinya masing-masing. Nico sendiri menjagokan Hary Saputra di posisi pertahanan. Andriano Purba tampaknya mengagumi penjaga gawang PSMS Irwin Ramadhan. Christian Tambunan menjagokan Faisal Azmi dengan agresivitasnya di sisi wing. Sementara Norwin, memuja Tri Yudha Handoko.
Mereka bahkan optimis bila pemain favoritnya akan terus dipertahankan mengisi skuad PSMS musim yang akan datang. “Bukan apa-apa Bang, selama satu musim ini hanya mereka yang penampilannya paten. Sayang aja Irwin tidak diturunkan sejak awal,” ketus Andriano.
Rencana Pengurus mengantar PSMS ke Indonesia Super League (ISL) pada 2011 mendatang pun disambut mereka dengan bangga. Meskipun untuk itu anggota salah satu fans club PSMS ini mencatat beberapa pekerjaan yang harus dilakukan para pengurus. Menurut keempatnya, kemerosotan prestasi PSMS tak terlepas dari keprofesionalismean pengurus. “Kalau orang yang duduk di pengurus ngerti sepakbola, mereka pasti bisa mencari jalan keluar,” beber Christian yang disambut riuh tiga temannya.
Selain itu, bak seorang komentator bandal, Norwin menegaskan bila pemilihan pemain juga berpengaruh dalam mewujudkan ambisi bermain di ISL. “Kalau kita mau jujur, dengan pemain saat ini omong kosong mau ke ISL. Makanya, seleksi ke depan harus benar-benar lah. Dari sekarang sudah bisa dikumpulkan uang untuk membeli pemain yang berkualitas. Jangan lagi yang pas-pasan,” tegasnya.
Komentar Norwin juga mengundang tawa yang lain. Mereka lalu menerka-nerka para pemain yang diistilahkan dengan pas-pasan itu tadi. Di selembar kertas Norwin menuliskan nama-nama pemain di luar empat pemain paforit mereka. Tanpa ragu secara bergiliran mereka memberikan tanda minus. “Kita berharap pada pelaksanaan seleksi nanti dilaksanakan secara objektif. Kami akan bawa masalah ini ke kawan-kawan dan bila perlu turun mengawal pelaksanaan seleksi. Jadi kalau ada orang yang mau cari kesempatan jangan coba-coba. Kita mewakili masyarakat Kota Medan sayang dengan PSMS dan tidak izin tim ini dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” ungkap Norwin.
Sebelum beranjak, keempatnya lalu menyatukan tangan sebagai komitmen untuk mengawal persiapan PSMS musim 2010/2011 ini. Teriakan ‘Hidup PSMS’ dari keempatnya terus terdengar meskipun mereka sudah hilang di balik tembok. Ya, meninggalkan gema di Stadion Kebun Bunga yang cerah.
Empat siswa SMU Negeri 4 Medan setia duduk bersila di batu berpasir. Cerita dalam canda pun mengalir tanpa mengalihkan pandangan mereka dari Stadion Kebun Bunga Medan, markas tim kesayangan masyarakat Kota Medan, PSMS.
INDRA JULI HUTAPEA, Medan
Ya, Nico, Andriano Purba, Christian Tambunan, dan Norwin merupakan gambaran rasa cinta yang masih tinggi kepada PSMS dari masyarakat Kota Medan. Sekalipun tidak ada jadwal latihan, keempatnya tak langsung beranjak pergi. Tanpa menghiraukan seragam sekolah yang melekat, mereka duduk bersila di halaman mess menghadap Stadion Kebun Bunga.
“Akh, jadi gak ada lagi pemain yang di sini (Mess PSMS, Red), Bang? Karena kami dengar hari ini (Selasa, Red) PSMS ada latihan,” ucap Nico yang bertubuh tambun.
Mereka pun membayangkan pemain favorit tengah beraksi di lapangan sesuai dengan posisinya masing-masing. Nico sendiri menjagokan Hary Saputra di posisi pertahanan. Andriano Purba tampaknya mengagumi penjaga gawang PSMS Irwin Ramadhan. Christian Tambunan menjagokan Faisal Azmi dengan agresivitasnya di sisi wing. Sementara Norwin, memuja Tri Yudha Handoko.
Mereka bahkan optimis bila pemain favoritnya akan terus dipertahankan mengisi skuad PSMS musim yang akan datang. “Bukan apa-apa Bang, selama satu musim ini hanya mereka yang penampilannya paten. Sayang aja Irwin tidak diturunkan sejak awal,” ketus Andriano.
Rencana Pengurus mengantar PSMS ke Indonesia Super League (ISL) pada 2011 mendatang pun disambut mereka dengan bangga. Meskipun untuk itu anggota salah satu fans club PSMS ini mencatat beberapa pekerjaan yang harus dilakukan para pengurus. Menurut keempatnya, kemerosotan prestasi PSMS tak terlepas dari keprofesionalismean pengurus. “Kalau orang yang duduk di pengurus ngerti sepakbola, mereka pasti bisa mencari jalan keluar,” beber Christian yang disambut riuh tiga temannya.
Selain itu, bak seorang komentator bandal, Norwin menegaskan bila pemilihan pemain juga berpengaruh dalam mewujudkan ambisi bermain di ISL. “Kalau kita mau jujur, dengan pemain saat ini omong kosong mau ke ISL. Makanya, seleksi ke depan harus benar-benar lah. Dari sekarang sudah bisa dikumpulkan uang untuk membeli pemain yang berkualitas. Jangan lagi yang pas-pasan,” tegasnya.
Komentar Norwin juga mengundang tawa yang lain. Mereka lalu menerka-nerka para pemain yang diistilahkan dengan pas-pasan itu tadi. Di selembar kertas Norwin menuliskan nama-nama pemain di luar empat pemain paforit mereka. Tanpa ragu secara bergiliran mereka memberikan tanda minus. “Kita berharap pada pelaksanaan seleksi nanti dilaksanakan secara objektif. Kami akan bawa masalah ini ke kawan-kawan dan bila perlu turun mengawal pelaksanaan seleksi. Jadi kalau ada orang yang mau cari kesempatan jangan coba-coba. Kita mewakili masyarakat Kota Medan sayang dengan PSMS dan tidak izin tim ini dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” ungkap Norwin.
Sebelum beranjak, keempatnya lalu menyatukan tangan sebagai komitmen untuk mengawal persiapan PSMS musim 2010/2011 ini. Teriakan ‘Hidup PSMS’ dari keempatnya terus terdengar meskipun mereka sudah hilang di balik tembok. Ya, meninggalkan gema di Stadion Kebun Bunga yang cerah.
PSMS Perbaiki Mes dan Tempat Latihan
Usaha PSMS untuk membenahi diri tidak hanya menyentuh sektor tim. Tapi juga pembenahan dilakukan pada fasilitas yang ada. Seperti Mes dan Stadion Kebun Bunga yang selama ini menjadi pusat aktivitas tim. Rencananya, markas PSMS itu akan dibenahi dalam waktu dua bulan ke depan.
Menurut Sekum PSMS, Idris SE, waktu libur kompetisi ini akan dimanfaatkan untuk perbaikan kawasan yang terletak di area Kampung Madras tersebut. “Stadion akan kita tutup selama dua bulan ke depan dan kita akan lakukan perbaikan. Karena memang tim sedang tidak ada aktivitas, karena latihan diliburkan sampai 12 Mei (sebelumnya ditulis 12 April, Red) nanti,” ucap Idris.
Stadion Kebun Bunga yang menjadi tempat aktivitas latihan paling mendesak untuk dibenahi. Pasalnya, kondisi stadion yang sarat sejarah itu memang cukup parah, terutama di bagian lapangan. Tanah yang keras dan bergelombang kerap membuat para pemain dan pelatih mengeluh. Selain tidak nyaman, juga akan berakibat fatal pada cederanya pemain. Beberapa pemain sempat mengalami cedera karena kondisi tersebut.
“Memang yang paling menjadi perhatian kita yakni di sektor lapangan. Tanah yang tidak rata akan kita timbun dan kita ratakan. Supaya pemain bisa leluasa untuk latihan,” ujarnya.
Sementara bagian tepi-tepi lapangan akan diperindah agar terlihat menarik. Nantinya Stadion ini akan coba diberdayakan untuk menarik sponsor. “Selesai renovasi kita menerima jika nantinya ada perusahaan-perusahaan yang mau menaruh papan reklame di sisi lapangan. Seperti, di Stadion Teladan. Bagi yang berminat bisa datang langsung ke sekretariat PSMS di Kebun Bunga,” ucapnya.
Sedangkan untuk mes menginap pemain akan dilakukan sedikit pembenahan. “Sebelumnya kan sudah sempat diperbaiki. Jadi kita hanya tinggal perbaiki sedikit lagi,” tambah pembina salah satu klub sepakbola usia dini ini.
Untuk pendanaan, pengurus PSMS mengharapkan bantuan dari pengusaha-pengusaha di Medan. Saat ini sedang dalam tahap pengajuan. “Kita harapkan donasi dari pengusaha-pengusaha Medan yang peduli dengan PSMS. Untuk saat ini, baru ada satu yang sudah deal,” tuturnya.
Sayangnya, mengenai nama orang budiman tersebut masih dirahasiakan Idris. Pasalnya, yang bersangkutan memang tidak ingin disebutkan namanya. “Beliau memang tidak ingin namanya disebutkan. Yang jelas dari kalangan pengusaha Medan. Kita juga berharap yang lain bisa ikut membantu,” tutup Idris
Menurut Sekum PSMS, Idris SE, waktu libur kompetisi ini akan dimanfaatkan untuk perbaikan kawasan yang terletak di area Kampung Madras tersebut. “Stadion akan kita tutup selama dua bulan ke depan dan kita akan lakukan perbaikan. Karena memang tim sedang tidak ada aktivitas, karena latihan diliburkan sampai 12 Mei (sebelumnya ditulis 12 April, Red) nanti,” ucap Idris.
Stadion Kebun Bunga yang menjadi tempat aktivitas latihan paling mendesak untuk dibenahi. Pasalnya, kondisi stadion yang sarat sejarah itu memang cukup parah, terutama di bagian lapangan. Tanah yang keras dan bergelombang kerap membuat para pemain dan pelatih mengeluh. Selain tidak nyaman, juga akan berakibat fatal pada cederanya pemain. Beberapa pemain sempat mengalami cedera karena kondisi tersebut.
“Memang yang paling menjadi perhatian kita yakni di sektor lapangan. Tanah yang tidak rata akan kita timbun dan kita ratakan. Supaya pemain bisa leluasa untuk latihan,” ujarnya.
Sementara bagian tepi-tepi lapangan akan diperindah agar terlihat menarik. Nantinya Stadion ini akan coba diberdayakan untuk menarik sponsor. “Selesai renovasi kita menerima jika nantinya ada perusahaan-perusahaan yang mau menaruh papan reklame di sisi lapangan. Seperti, di Stadion Teladan. Bagi yang berminat bisa datang langsung ke sekretariat PSMS di Kebun Bunga,” ucapnya.
Sedangkan untuk mes menginap pemain akan dilakukan sedikit pembenahan. “Sebelumnya kan sudah sempat diperbaiki. Jadi kita hanya tinggal perbaiki sedikit lagi,” tambah pembina salah satu klub sepakbola usia dini ini.
Untuk pendanaan, pengurus PSMS mengharapkan bantuan dari pengusaha-pengusaha di Medan. Saat ini sedang dalam tahap pengajuan. “Kita harapkan donasi dari pengusaha-pengusaha Medan yang peduli dengan PSMS. Untuk saat ini, baru ada satu yang sudah deal,” tuturnya.
Sayangnya, mengenai nama orang budiman tersebut masih dirahasiakan Idris. Pasalnya, yang bersangkutan memang tidak ingin disebutkan namanya. “Beliau memang tidak ingin namanya disebutkan. Yang jelas dari kalangan pengusaha Medan. Kita juga berharap yang lain bisa ikut membantu,” tutup Idris
Seleksi Digelar 26 April
MEDAN-Menyambut Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011, PSMS akan menggelar seleksi pemain di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (26/4) mendatang. Seleksi yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut akan melibatkan pemain usia 19 tahun hingga 25 tahun.
Demikian Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang ditemui di Stadion Kebun Bunga usai memimpin rapat pengurus, Senin (5/4). “Seleksi ini kita gelar dalam rangka persiapan tim lapis kedua PSMS. Nantinya pemain yang memiliki potensi mencukupi akan kita promosikan ke skuad inti PSMS. Jadi kaderisasi pemain tetap berjalan dan PSMS tidak akan kesulitan dalam masalah pemain,” ucap Idris.
Seleksi sendiri lanjutnya akan berlangsung selama sepekan di bawah pengawasan tim pemandu bakat yang dipimpin Zulkarnaen Pasaribu didampingi Ismail Ruslan, Amrustian,
Syamsir Alamsyah dan Wiluyo sebagai anggota. Mereka juga didampingi dua tim kesehatan yaitu dr Rori Pane dan dr Nasrul Anas. Idris sendiri sebagai Ketua Tim akan langsung memantau jalannya seleksi didampingi Julius Raja SE, Drs H Freddy Hutabarat dan H Sakiruddin SE dari Dispora Sumut.
“Memang ini menjadi beban tambahan. Tapi ini harus dilakukan untuk mencegah adanya permainan dalam proses seleksi nanti. Kita menginginkan pemain yang berkualitas yang memenuhi kriteria penilaian,” tegasnya.
Para pemain yang berkeinginan mengikuti seleksi terlebih dahulu mendaftarkan diri ke sekretariat PSMS stadion Kebun Bunga Medan pada 19 hingga 23 April dengan membawa bio data.
Kepada seluruh perkumpulan sepak bola klub anggota PSMS diharapkan dapat mengirimkan para pemainnya untuk mengikuti seleksi tersebut.
Ketua Harian PSMS Agus Simorangkir dihunjuk sebagai project officer tim usia 19-25 tahun. “Untuk kedua kategori seperti yang disebutkan tadi para pemain saat mendaftarkan dirinya harus menyertai bio data,” kata Idris. (jul)
Demikian Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang ditemui di Stadion Kebun Bunga usai memimpin rapat pengurus, Senin (5/4). “Seleksi ini kita gelar dalam rangka persiapan tim lapis kedua PSMS. Nantinya pemain yang memiliki potensi mencukupi akan kita promosikan ke skuad inti PSMS. Jadi kaderisasi pemain tetap berjalan dan PSMS tidak akan kesulitan dalam masalah pemain,” ucap Idris.
Seleksi sendiri lanjutnya akan berlangsung selama sepekan di bawah pengawasan tim pemandu bakat yang dipimpin Zulkarnaen Pasaribu didampingi Ismail Ruslan, Amrustian,
Syamsir Alamsyah dan Wiluyo sebagai anggota. Mereka juga didampingi dua tim kesehatan yaitu dr Rori Pane dan dr Nasrul Anas. Idris sendiri sebagai Ketua Tim akan langsung memantau jalannya seleksi didampingi Julius Raja SE, Drs H Freddy Hutabarat dan H Sakiruddin SE dari Dispora Sumut.
“Memang ini menjadi beban tambahan. Tapi ini harus dilakukan untuk mencegah adanya permainan dalam proses seleksi nanti. Kita menginginkan pemain yang berkualitas yang memenuhi kriteria penilaian,” tegasnya.
Para pemain yang berkeinginan mengikuti seleksi terlebih dahulu mendaftarkan diri ke sekretariat PSMS stadion Kebun Bunga Medan pada 19 hingga 23 April dengan membawa bio data.
Kepada seluruh perkumpulan sepak bola klub anggota PSMS diharapkan dapat mengirimkan para pemainnya untuk mengikuti seleksi tersebut.
Ketua Harian PSMS Agus Simorangkir dihunjuk sebagai project officer tim usia 19-25 tahun. “Untuk kedua kategori seperti yang disebutkan tadi para pemain saat mendaftarkan dirinya harus menyertai bio data,” kata Idris. (jul)
Dapat Dukungan Menteri
MEDAN-Kondisi PSMS yang terus menurun memang memprihatinkan semua pihak. Setelah terdegradasi dari Indonesia Super League (ISL), musim ini pun sempat terancam turun ke Divisi I jika pada pertandingan terakhir gagal mengalahkan Persires.
Ditengarai itu bisa terjadi karena selama ini PSMS selalu bergantung kepada APBD. Nah ketika pengunaan APBD dilarang, tak pelak, banyak pengurus yang kelimpungan, bahkan ada pula yang mundur dari jabatannya karena tak mampu menanggulangi untuk mendatangkan pemain andal.
Kondisi semakin parah ketika sejumah pemain asing yang direkrut tidak tak mampu mendongkrak performa tim.
Memang perekrutan pemain tidak berdasarkan kualitas lagi, melainkan berdasarkan kemampuan keuangan.
Kendati begitu, target untuk mencapai ISL di musim depan yang didengungkan pengurus melalui Sekretaris Umum Idris SE dianggap menjadi momentum untuk memecahkan kebuntuan. Meskipun bisa dipastikan untuk langkah ke arah sana cukup banyak aral yang melintang.
Syukurnya, saat ini masih ada juga pihak-pihak yang turut memperhatikan dan merasa prihatin dengan kondisi ini. Salah satunya adalah perhatian yang didapat dari Kementerian Pemberdayaan Wanita, Sri Linda Agum Gumelar yang disampaikan kepada salah seorang pengurus PSMS Julius Raja saat mengikuti Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang beberapa waktu lalu.
Seperti yang sampaikan Julius Raja bahwa Sri Linda Agum Gumelar yang alumni SMU Negeri 1 Medan ini menyampaikan keprihatinannya terhadap PSMS dan berjanji untuk membantu semampunya.
“Saya dua kali bertemu dengan Ibu Linda Agum Gumelar di Hotel Santika dan Stadion Kanjuruan. Di kedua pertemuan itu beliau hanya menanyakan penyebab kemunduran PSMS,” ucap Julius Raja kepada Sumut Pos yang ditemui di Stadion Kebun Bunga, Senin (5/4).
Pada kesempatan itu lanjut Julius Raja, Sri Linda Agum Gumelar menyarankan agar PSMS secara resmi mengajukan permohonan ke Kementerian Pemberdayaan Wanita. Pengajuan itu akan menjadi jalan untuk memberi bantuan finansial kepada PSMS.
Menanggapi hal itu Idris SE selaku Sekretaris Umum PSMS menyambut positif. Dirinya berencana akan menggelar pertemuan untuk membahas tindak lanjut tawaran tersebut.
“Ya kita sangat berterimakasih dengan perhatian yang diberikan kepada PSMS. Tapi ada baiknya hal ini kita bahas di tataran pengurus sehingga tidak menjadi polemik,” ucap Idris.
Idris pun menghimbau seluruh masyarakat Kota Medan untuk turut berpartisipasi dalam perjalanan PSMS menuju ISL pada 2011 mendatang. Beberapa program pun sudah disiapkan untuk mengatasi masalah keuangan yang selama ini.
“Kita juga menghimbau kiranya pengusaha maupun perusahaan yang ada di Kota Medan dapat berpartisipasi. Bagaimanapun PSMS adalah ikon Kota Medan yang juga milik masyarakat Kota Medan itu sendiri,” pungkasnya. (jul)
Ditengarai itu bisa terjadi karena selama ini PSMS selalu bergantung kepada APBD. Nah ketika pengunaan APBD dilarang, tak pelak, banyak pengurus yang kelimpungan, bahkan ada pula yang mundur dari jabatannya karena tak mampu menanggulangi untuk mendatangkan pemain andal.
Kondisi semakin parah ketika sejumah pemain asing yang direkrut tidak tak mampu mendongkrak performa tim.
Memang perekrutan pemain tidak berdasarkan kualitas lagi, melainkan berdasarkan kemampuan keuangan.
Kendati begitu, target untuk mencapai ISL di musim depan yang didengungkan pengurus melalui Sekretaris Umum Idris SE dianggap menjadi momentum untuk memecahkan kebuntuan. Meskipun bisa dipastikan untuk langkah ke arah sana cukup banyak aral yang melintang.
Syukurnya, saat ini masih ada juga pihak-pihak yang turut memperhatikan dan merasa prihatin dengan kondisi ini. Salah satunya adalah perhatian yang didapat dari Kementerian Pemberdayaan Wanita, Sri Linda Agum Gumelar yang disampaikan kepada salah seorang pengurus PSMS Julius Raja saat mengikuti Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang beberapa waktu lalu.
Seperti yang sampaikan Julius Raja bahwa Sri Linda Agum Gumelar yang alumni SMU Negeri 1 Medan ini menyampaikan keprihatinannya terhadap PSMS dan berjanji untuk membantu semampunya.
“Saya dua kali bertemu dengan Ibu Linda Agum Gumelar di Hotel Santika dan Stadion Kanjuruan. Di kedua pertemuan itu beliau hanya menanyakan penyebab kemunduran PSMS,” ucap Julius Raja kepada Sumut Pos yang ditemui di Stadion Kebun Bunga, Senin (5/4).
Pada kesempatan itu lanjut Julius Raja, Sri Linda Agum Gumelar menyarankan agar PSMS secara resmi mengajukan permohonan ke Kementerian Pemberdayaan Wanita. Pengajuan itu akan menjadi jalan untuk memberi bantuan finansial kepada PSMS.
Menanggapi hal itu Idris SE selaku Sekretaris Umum PSMS menyambut positif. Dirinya berencana akan menggelar pertemuan untuk membahas tindak lanjut tawaran tersebut.
“Ya kita sangat berterimakasih dengan perhatian yang diberikan kepada PSMS. Tapi ada baiknya hal ini kita bahas di tataran pengurus sehingga tidak menjadi polemik,” ucap Idris.
Idris pun menghimbau seluruh masyarakat Kota Medan untuk turut berpartisipasi dalam perjalanan PSMS menuju ISL pada 2011 mendatang. Beberapa program pun sudah disiapkan untuk mengatasi masalah keuangan yang selama ini.
“Kita juga menghimbau kiranya pengusaha maupun perusahaan yang ada di Kota Medan dapat berpartisipasi. Bagaimanapun PSMS adalah ikon Kota Medan yang juga milik masyarakat Kota Medan itu sendiri,” pungkasnya. (jul)
Dapat Dukungan Menteri
MEDAN-Kondisi PSMS yang terus menurun memang memprihatinkan semua pihak. Setelah terdegradasi dari Indonesia Super League (ISL), musim ini pun sempat terancam turun ke Divisi I jika pada pertandingan terakhir gagal mengalahkan Persires.
Ditengarai itu bisa terjadi karena selama ini PSMS selalu bergantung kepada APBD. Nah ketika pengunaan APBD dilarang, tak pelak, banyak pengurus yang kelimpungan, bahkan ada pula yang mundur dari jabatannya karena tak mampu menanggulangi untuk mendatangkan pemain andal.
Kondisi semakin parah ketika sejumah pemain asing yang direkrut tidak tak mampu mendongkrak performa tim.
Memang perekrutan pemain tidak berdasarkan kualitas lagi, melainkan berdasarkan kemampuan keuangan.
Kendati begitu, target untuk mencapai ISL di musim depan yang didengungkan pengurus melalui Sekretaris Umum Idris SE dianggap menjadi momentum untuk memecahkan kebuntuan. Meskipun bisa dipastikan untuk langkah ke arah sana cukup banyak aral yang melintang.
Syukurnya, saat ini masih ada juga pihak-pihak yang turut memperhatikan dan merasa prihatin dengan kondisi ini. Salah satunya adalah perhatian yang didapat dari Kementerian Pemberdayaan Wanita, Sri Linda Agum Gumelar yang disampaikan kepada salah seorang pengurus PSMS Julius Raja saat mengikuti Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang beberapa waktu lalu.
Seperti yang sampaikan Julius Raja bahwa Sri Linda Agum Gumelar yang alumni SMU Negeri 1 Medan ini menyampaikan keprihatinannya terhadap PSMS dan berjanji untuk membantu semampunya.
“Saya dua kali bertemu dengan Ibu Linda Agum Gumelar di Hotel Santika dan Stadion Kanjuruan. Di kedua pertemuan itu beliau hanya menanyakan penyebab kemunduran PSMS,” ucap Julius Raja kepada Sumut Pos yang ditemui di Stadion Kebun Bunga, Senin (5/4).
Pada kesempatan itu lanjut Julius Raja, Sri Linda Agum Gumelar menyarankan agar PSMS secara resmi mengajukan permohonan ke Kementerian Pemberdayaan Wanita. Pengajuan itu akan menjadi jalan untuk memberi bantuan finansial kepada PSMS.
Menanggapi hal itu Idris SE selaku Sekretaris Umum PSMS menyambut positif. Dirinya berencana akan menggelar pertemuan untuk membahas tindak lanjut tawaran tersebut.
“Ya kita sangat berterimakasih dengan perhatian yang diberikan kepada PSMS. Tapi ada baiknya hal ini kita bahas di tataran pengurus sehingga tidak menjadi polemik,” ucap Idris.
Idris pun menghimbau seluruh masyarakat Kota Medan untuk turut berpartisipasi dalam perjalanan PSMS menuju ISL pada 2011 mendatang. Beberapa program pun sudah disiapkan untuk mengatasi masalah keuangan yang selama ini.
“Kita juga menghimbau kiranya pengusaha maupun perusahaan yang ada di Kota Medan dapat berpartisipasi. Bagaimanapun PSMS adalah ikon Kota Medan yang juga milik masyarakat Kota Medan itu sendiri,” pungkasnya. (jul)
Ditengarai itu bisa terjadi karena selama ini PSMS selalu bergantung kepada APBD. Nah ketika pengunaan APBD dilarang, tak pelak, banyak pengurus yang kelimpungan, bahkan ada pula yang mundur dari jabatannya karena tak mampu menanggulangi untuk mendatangkan pemain andal.
Kondisi semakin parah ketika sejumah pemain asing yang direkrut tidak tak mampu mendongkrak performa tim.
Memang perekrutan pemain tidak berdasarkan kualitas lagi, melainkan berdasarkan kemampuan keuangan.
Kendati begitu, target untuk mencapai ISL di musim depan yang didengungkan pengurus melalui Sekretaris Umum Idris SE dianggap menjadi momentum untuk memecahkan kebuntuan. Meskipun bisa dipastikan untuk langkah ke arah sana cukup banyak aral yang melintang.
Syukurnya, saat ini masih ada juga pihak-pihak yang turut memperhatikan dan merasa prihatin dengan kondisi ini. Salah satunya adalah perhatian yang didapat dari Kementerian Pemberdayaan Wanita, Sri Linda Agum Gumelar yang disampaikan kepada salah seorang pengurus PSMS Julius Raja saat mengikuti Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang beberapa waktu lalu.
Seperti yang sampaikan Julius Raja bahwa Sri Linda Agum Gumelar yang alumni SMU Negeri 1 Medan ini menyampaikan keprihatinannya terhadap PSMS dan berjanji untuk membantu semampunya.
“Saya dua kali bertemu dengan Ibu Linda Agum Gumelar di Hotel Santika dan Stadion Kanjuruan. Di kedua pertemuan itu beliau hanya menanyakan penyebab kemunduran PSMS,” ucap Julius Raja kepada Sumut Pos yang ditemui di Stadion Kebun Bunga, Senin (5/4).
Pada kesempatan itu lanjut Julius Raja, Sri Linda Agum Gumelar menyarankan agar PSMS secara resmi mengajukan permohonan ke Kementerian Pemberdayaan Wanita. Pengajuan itu akan menjadi jalan untuk memberi bantuan finansial kepada PSMS.
Menanggapi hal itu Idris SE selaku Sekretaris Umum PSMS menyambut positif. Dirinya berencana akan menggelar pertemuan untuk membahas tindak lanjut tawaran tersebut.
“Ya kita sangat berterimakasih dengan perhatian yang diberikan kepada PSMS. Tapi ada baiknya hal ini kita bahas di tataran pengurus sehingga tidak menjadi polemik,” ucap Idris.
Idris pun menghimbau seluruh masyarakat Kota Medan untuk turut berpartisipasi dalam perjalanan PSMS menuju ISL pada 2011 mendatang. Beberapa program pun sudah disiapkan untuk mengatasi masalah keuangan yang selama ini.
“Kita juga menghimbau kiranya pengusaha maupun perusahaan yang ada di Kota Medan dapat berpartisipasi. Bagaimanapun PSMS adalah ikon Kota Medan yang juga milik masyarakat Kota Medan itu sendiri,” pungkasnya. (jul)
Zulkarnaen Pasaribu Pelatih PSMS Musim Depan
Zulkarnaen Pasaribu dipastikan menjadi pelatih PSMS menatap gelaran Devisi Utama musim mendatang. Demikian hasil rapat pengurus yang digelar di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (5/4) saat memutuskan Zulkarnaen Pasaribu sebagai pelatih kepala PSMS.
“Ya seluruh pengurus sudah sepakat menunjuk Bang Zul (sapaan akrab Zulkarnaen Pasaribu, Red) sebagai pelatih kepala PSMS. Bang Zul juga akan terlibat di seleksi pemain dalam waktu dekat ini,” ucap Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang segera menyampaikan pemberitahuan kepada Zulkarnaen Pasaribu.
Seperti yang dipaparkan Idris, nantinya Zulkarnaen akan diberi wewenang penuh untuk menunjuk asisten pelatih yang akan menemaninya menangani si Ayam Kinantan. Begitu juga dalam penunjukan pemain yang akan mengisi skuad PSMS untuk musim 2010-2011 nanti. Dengan demikian keinginan menatap ISL dapat diwujudkan.
“Kita berkaca dari pengalaman di musim 2009/2011 ini. Jadi kita pengurus akan menyerahkan sepenuhnya urusan perekrutan pemain kepada Pelatih Kepala. Karena bagaimanapun yang mengerti teknis dan kebutuhan sebuah tim adalah pelatih. Dari pengurus hanya berharap di 2011 nanti PSMS main di ISL,” bebernya.
Penunjukan Zulkarnaen Pasaribu sendiri lanjut Idris, mengingat keberhasilannya bersama Amrustian dalam memanfaatkan empat pertandingan sisa untuk membuat PSMS bertahan di Divisi Utama. Selain itu, pengurus juga berencana akan merekrut pemain asing asal Asia. Meskipun masih terbuka kemungkinan untuk menggunakan pemain asal Afrika
“Ya seluruh pengurus sudah sepakat menunjuk Bang Zul (sapaan akrab Zulkarnaen Pasaribu, Red) sebagai pelatih kepala PSMS. Bang Zul juga akan terlibat di seleksi pemain dalam waktu dekat ini,” ucap Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang segera menyampaikan pemberitahuan kepada Zulkarnaen Pasaribu.
Seperti yang dipaparkan Idris, nantinya Zulkarnaen akan diberi wewenang penuh untuk menunjuk asisten pelatih yang akan menemaninya menangani si Ayam Kinantan. Begitu juga dalam penunjukan pemain yang akan mengisi skuad PSMS untuk musim 2010-2011 nanti. Dengan demikian keinginan menatap ISL dapat diwujudkan.
“Kita berkaca dari pengalaman di musim 2009/2011 ini. Jadi kita pengurus akan menyerahkan sepenuhnya urusan perekrutan pemain kepada Pelatih Kepala. Karena bagaimanapun yang mengerti teknis dan kebutuhan sebuah tim adalah pelatih. Dari pengurus hanya berharap di 2011 nanti PSMS main di ISL,” bebernya.
Penunjukan Zulkarnaen Pasaribu sendiri lanjut Idris, mengingat keberhasilannya bersama Amrustian dalam memanfaatkan empat pertandingan sisa untuk membuat PSMS bertahan di Divisi Utama. Selain itu, pengurus juga berencana akan merekrut pemain asing asal Asia. Meskipun masih terbuka kemungkinan untuk menggunakan pemain asal Afrika
Monday, April 5, 2010
Pangdam siap dukung PSMS
Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI M Noer Muis menyatakan kesiapannya mendukung pembentukan tim PSMS Medan menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011.
Menurut jendral berbintang dua itu di Stadion Teladan Medan, Selasa, usai memberi selamat kepada Bambang Tri Sanjaya cs yang mengalahkan Persires Rengat 1-0 lewat gol semata wayang Dodi Rahwana, persiapan Ayam Kinantan ini harus dimulai sekarang agar pembentukan timnya benar-benar matang.
Pangdam, langsung menyaksikan laga terakhir Ayam Kinantan pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia ini, menilai PSMS masih banyak kelemahan khususnya masalah stamina dan kualitas pemain yang kurang memiliki semangat juang bertanding tidak seperti masa jayanya di tahun 1960-an.
Kala itu, angkatan Ramli Yatim bersaudara (Ramlan Yatim) dan kawan-kawan menjadi tim tangguh di Indonesia dan bahkan Asia. Tercatat masa itu, mereka pernah menahan tim tangguh dari Uni Soviet tanpa gol di Olimpiade.
Lalu generasi selanjutnya terdiri dari angkatan Ahmadsyah Ipong Silalahi, Zulkarnaean Pasaribu, Yuswardi, Ronny Paslah cs yang dilanjutkan masa Sunardi B cs menjadikan PSMS tetap tangguh dan dianggap momok menakutkan oleh setiap lawan.
Namun sekarang kehebatan mereka mulai melorot dan ini harus dibangkitkan lagi di masa kepengurusan Ketua Umum Drs H Dzulmi Eldin. Didampingi Kapendam I Bukit Barisan Letkol Caj DR H Asren Nasution, Pangdam mengajak para komandan Koramil di Sumut membangkitkan persepakbolaan di daerahnya masing-masing. “Bila ini bisa terwujud, saya yakin akan banyak lahir-lahir bibit pesepakbola berkualitas,” katanya.
“Saya sendiri siap mendukung untuk memajukan persepakbolaan di Medan khsususnya dan Sumut umumnya,” kata mantan pemain PSSI Aceh Junior semasa SLTA dulu.
Terkait itu, Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyambut baik sikap Pangdam dan pihaknya akan mengandeng beliau untuk membentuk tim PSMS yang tangguh menjelang kompetisi mendatang.
Atas keberhasilannya bertahan di Divisi Utama. Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS merencanakan akan menjamu para anak yatim piatu sebagai rasa syukur atas keberhasilan Jecky Pasarella cs di Stadion Kebun Bunga Medan, Jumat (2/4) nanti.
Menurut jendral berbintang dua itu di Stadion Teladan Medan, Selasa, usai memberi selamat kepada Bambang Tri Sanjaya cs yang mengalahkan Persires Rengat 1-0 lewat gol semata wayang Dodi Rahwana, persiapan Ayam Kinantan ini harus dimulai sekarang agar pembentukan timnya benar-benar matang.
Pangdam, langsung menyaksikan laga terakhir Ayam Kinantan pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia ini, menilai PSMS masih banyak kelemahan khususnya masalah stamina dan kualitas pemain yang kurang memiliki semangat juang bertanding tidak seperti masa jayanya di tahun 1960-an.
Kala itu, angkatan Ramli Yatim bersaudara (Ramlan Yatim) dan kawan-kawan menjadi tim tangguh di Indonesia dan bahkan Asia. Tercatat masa itu, mereka pernah menahan tim tangguh dari Uni Soviet tanpa gol di Olimpiade.
Lalu generasi selanjutnya terdiri dari angkatan Ahmadsyah Ipong Silalahi, Zulkarnaean Pasaribu, Yuswardi, Ronny Paslah cs yang dilanjutkan masa Sunardi B cs menjadikan PSMS tetap tangguh dan dianggap momok menakutkan oleh setiap lawan.
Namun sekarang kehebatan mereka mulai melorot dan ini harus dibangkitkan lagi di masa kepengurusan Ketua Umum Drs H Dzulmi Eldin. Didampingi Kapendam I Bukit Barisan Letkol Caj DR H Asren Nasution, Pangdam mengajak para komandan Koramil di Sumut membangkitkan persepakbolaan di daerahnya masing-masing. “Bila ini bisa terwujud, saya yakin akan banyak lahir-lahir bibit pesepakbola berkualitas,” katanya.
“Saya sendiri siap mendukung untuk memajukan persepakbolaan di Medan khsususnya dan Sumut umumnya,” kata mantan pemain PSSI Aceh Junior semasa SLTA dulu.
Terkait itu, Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyambut baik sikap Pangdam dan pihaknya akan mengandeng beliau untuk membentuk tim PSMS yang tangguh menjelang kompetisi mendatang.
Atas keberhasilannya bertahan di Divisi Utama. Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS merencanakan akan menjamu para anak yatim piatu sebagai rasa syukur atas keberhasilan Jecky Pasarella cs di Stadion Kebun Bunga Medan, Jumat (2/4) nanti.
KONI mengelar syukuran
Bertempat di Mess Kebun Bunga siang tadi, pengurus, manajemen dan KONI Medan mengundang seratus anak yatim dari Yayasan Al-Washliyah, Kecamatan Gedung Johor dan Yayasan Zending Islam dalam syukuran PSMS Medan.
Turut hadir pada gelaran itu di antaranya Sekum PSMS Idris SE, Manajer Drs Hendra DS, Ketua Umum KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis dan mantan Pj Walikota Medan, Rahudman Harahap.
Bersama dengan segenap pemain Ayam Kinantan, tak henti-hentinya ucapan syukur dikumandangkan atas keberhasilan PSMS bertahan di Divisi Utama. Tak lupa doa dipanjatkan agar PSMS meraih prestasi lebih baik di musim depan.
“Ini merupakan wujud syukur kita atas keberhasilan bertahan di Divisi Utama. Untuk itu, kita berikan sedikit santunan kepada seratus anak yatim. Kita mencoba berbagilah dengan mereka yang membutuhkan,” kata Sekum PSMS, Idris SE.
Pada kesempatan itu, mantan Pj Walikota Rahudman Harahap mengucapkan terima kasih atas perjuangan seluruh pemain menyelamatkan PSMS dari jurang degradasi. “Ini berbicara tentang harga diri kota Medan dan perjuangan kalian berhasil menyelamatkan PSMS. Ini merupakan kerja keras kalian,” ujarnya di hadapan M Affan Lubis cs.
Menurutnya, kondisi sulit yang terjadi belakangan ini di tubuh PSMS menjadi cambuk bagi seluruh awak tim untuk lebih baik lagi di kesempatan berikutnya. “Baik itu pengurus, manajemen, pelatih maupun pemain harus berfikir cara meningkatkan kualitas PSMS lebih baik ke depannya. Tentunya dengan manajemen yang modern dan pengayoman pengurus terhadap pemain itu bisa dilakukan,” pesannya.
Diakui Rahudman, situasi yang terjadi belakangan kurang menguntungkan bagi PSMS. Yang paling krusial akibat minimnya dana untuk pembiayaan kebutuhan tim selama satu musim kompetisi.
“Saya tahu PSMS belakangan dalam kondisi sulit dalam pendanaan. Untuk itu, anggaran PSMS dari APBD harus lebih ditingkatkan. Bahkan kalau perlu sampai 10 kali lipat,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kondisi PSMS harus menjadi perhatian bagi Walikota Medan mendatang. “PSMS adalah harga diri kota Medan dan ini tanggung jawab moral bagi Walikota Medan. Jadi siapapun Walikota Medan nanti, ke depannya harus bertanggung jawab dan memperhatikan kondisi Ayam Kinantan,” kata Rahudman lagi.
Turut hadir pada gelaran itu di antaranya Sekum PSMS Idris SE, Manajer Drs Hendra DS, Ketua Umum KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis dan mantan Pj Walikota Medan, Rahudman Harahap.
Bersama dengan segenap pemain Ayam Kinantan, tak henti-hentinya ucapan syukur dikumandangkan atas keberhasilan PSMS bertahan di Divisi Utama. Tak lupa doa dipanjatkan agar PSMS meraih prestasi lebih baik di musim depan.
“Ini merupakan wujud syukur kita atas keberhasilan bertahan di Divisi Utama. Untuk itu, kita berikan sedikit santunan kepada seratus anak yatim. Kita mencoba berbagilah dengan mereka yang membutuhkan,” kata Sekum PSMS, Idris SE.
Pada kesempatan itu, mantan Pj Walikota Rahudman Harahap mengucapkan terima kasih atas perjuangan seluruh pemain menyelamatkan PSMS dari jurang degradasi. “Ini berbicara tentang harga diri kota Medan dan perjuangan kalian berhasil menyelamatkan PSMS. Ini merupakan kerja keras kalian,” ujarnya di hadapan M Affan Lubis cs.
Menurutnya, kondisi sulit yang terjadi belakangan ini di tubuh PSMS menjadi cambuk bagi seluruh awak tim untuk lebih baik lagi di kesempatan berikutnya. “Baik itu pengurus, manajemen, pelatih maupun pemain harus berfikir cara meningkatkan kualitas PSMS lebih baik ke depannya. Tentunya dengan manajemen yang modern dan pengayoman pengurus terhadap pemain itu bisa dilakukan,” pesannya.
Diakui Rahudman, situasi yang terjadi belakangan kurang menguntungkan bagi PSMS. Yang paling krusial akibat minimnya dana untuk pembiayaan kebutuhan tim selama satu musim kompetisi.
“Saya tahu PSMS belakangan dalam kondisi sulit dalam pendanaan. Untuk itu, anggaran PSMS dari APBD harus lebih ditingkatkan. Bahkan kalau perlu sampai 10 kali lipat,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kondisi PSMS harus menjadi perhatian bagi Walikota Medan mendatang. “PSMS adalah harga diri kota Medan dan ini tanggung jawab moral bagi Walikota Medan. Jadi siapapun Walikota Medan nanti, ke depannya harus bertanggung jawab dan memperhatikan kondisi Ayam Kinantan,” kata Rahudman lagi.
Lokal bertahan, Asing terbuang
PSMS segera menentukan langkahnya ke depan mengingat ambisi menggapai Liga Super Indonesia 2011 bukan hal mudah. Langkah pertama yang dilakukan pengurus dan manajemen adalah menentukan nasib para pemain yang ada saat ini.
Kepastian pun terjawab setelah pertemuan internal antara pengurus, manajemen dengan seluruh pemain PSMS di mess Kebun Bunga kemarin. Pertemuan itu menghasilkan keputusan di mana para pemain lokal tetap dipertahankan dan trio pemain asing tidak akan digunakan lagi jasanya.
Ini berarti Ikfepua Osas Marvellous Saha, Ogochukwu Daniel dan Nyeck Nyobe akan segera angkat kaki dari PSMS. Kontribusi ketiga pemain asing itu dianggap minim oleh pengurus dan manajemen.
“Kita sepakat untuk melepas ketiga pemain asing yang ada saat ini, sementara pemain lokal akan kita pertahankan dan libatkan pada pembentukan tim pertengahan April nanti,” kata Sekum PSMS Idris SE didampingi Manajer Drs Hendra DS.
Untuk penyelesaian hak ketiga legiun asing berupa gaji, pengurus dan manajemen berjanji segera melunasinya pada medio April nanti. Untuk pemain lokal yang dipertahankan, mereka akan tetap dibayarkan gajinya per bulan sampai Juli mendatang.
Uniknya, Saha cs memang tidak berniat lagi untuk memperkuat skuad Ayam Kinantan. Sebelum pertemuan, Saha malah menegaskan dirinya akan mencoba peruntungan di klub lain. “Di PSMS? Kayaknya nggak lagi lah,” katanya.
Sementara untuk kursi pelatih, PSMS berniat mempertahankan duet Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian untuk musim depan. "Memang belum ada pembicaraan langsung dengan mereka, tapi kita berniat untuk mempertahankan keduanya," ujar Hendra.
Keduanya juga dipercaya sebagai tim pencari bakat bersama Suyono dan Jamaluddin Hutauruk pada seleksi yang akan digelar pertengahan April nanti. Seleksi juga akan melibatkan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut (Disporasu).
“Kita harapkan klub-klub yang ada di Sumut mengirimkan pemain-pemain terbaiknya. Untuk pemain lokal yang ada saat ini, kami himbau agar masing-masing tetap menjaga kondisi,” ujar Idris.
Kepastian pun terjawab setelah pertemuan internal antara pengurus, manajemen dengan seluruh pemain PSMS di mess Kebun Bunga kemarin. Pertemuan itu menghasilkan keputusan di mana para pemain lokal tetap dipertahankan dan trio pemain asing tidak akan digunakan lagi jasanya.
Ini berarti Ikfepua Osas Marvellous Saha, Ogochukwu Daniel dan Nyeck Nyobe akan segera angkat kaki dari PSMS. Kontribusi ketiga pemain asing itu dianggap minim oleh pengurus dan manajemen.
“Kita sepakat untuk melepas ketiga pemain asing yang ada saat ini, sementara pemain lokal akan kita pertahankan dan libatkan pada pembentukan tim pertengahan April nanti,” kata Sekum PSMS Idris SE didampingi Manajer Drs Hendra DS.
Untuk penyelesaian hak ketiga legiun asing berupa gaji, pengurus dan manajemen berjanji segera melunasinya pada medio April nanti. Untuk pemain lokal yang dipertahankan, mereka akan tetap dibayarkan gajinya per bulan sampai Juli mendatang.
Uniknya, Saha cs memang tidak berniat lagi untuk memperkuat skuad Ayam Kinantan. Sebelum pertemuan, Saha malah menegaskan dirinya akan mencoba peruntungan di klub lain. “Di PSMS? Kayaknya nggak lagi lah,” katanya.
Sementara untuk kursi pelatih, PSMS berniat mempertahankan duet Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian untuk musim depan. "Memang belum ada pembicaraan langsung dengan mereka, tapi kita berniat untuk mempertahankan keduanya," ujar Hendra.
Keduanya juga dipercaya sebagai tim pencari bakat bersama Suyono dan Jamaluddin Hutauruk pada seleksi yang akan digelar pertengahan April nanti. Seleksi juga akan melibatkan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut (Disporasu).
“Kita harapkan klub-klub yang ada di Sumut mengirimkan pemain-pemain terbaiknya. Untuk pemain lokal yang ada saat ini, kami himbau agar masing-masing tetap menjaga kondisi,” ujar Idris.
Pengakuan Saha
Usai sudah kisah tiga legiun asing PSMS Medan. Keputusan pengurus dan manajemen untuk tidak memperpanjang kontrak Ikfepua Osas Marvellous Saha, Ogochukwu Daniel dan Nyeck Nyobe mengakhiri kiprah trio asing itu di Medan.
Namun ternyata keputusan tersebut memang sejalan keinginan ketiganya untuk tak lagi mengenakan kaos kebesaran PSMS. Seperti pengakuan striker PSMS asal Nigeria, Osas Saha, dirinya memang sudah memutuskan segera hengkang ke klub lain. Baginya, pengalaman semusim di PSMS sudah cukup membuatnya jenuh.
“Sudah cukuplah. Saya tidak akan bertahan di sini,” ucap Saha sambil menggeleng-gelengkan kepala saat ditanya tentang langkahnya ke depan.
Menurut Saha, satu hal yang diperlukan dalam sebuah tim adalah kenyamanan, bukan semata mengejar uang. Karena kenyamanan akan membuat suasana hati tenang dan hal itu yang tidak ia temukan sewaktu membela Ayam Kinantan.
“Kita bisa main bagus jika suasana hati kita senang, tidak sekedar uang. Kalau ada uang tapi hati kita tidak senang, sama saja,” ucap Saha.
Saha mencontohkannya saat membela PSDS musim lalu. Ketika itu suasananya dirasakannya sangat nyaman, meskipun kondisi keuangan klub memaksa mereka terlambat menerima gaji sampai hampir 10 bulan.
“Saya tidak akan pernah lupa waktu main di PSDS. Kebersamaannya sangat tinggi, kita susah dan senang sama-sama. Walau tidak ada uang, kita tetap hepi,” kenang pria yang mengaku bersahabat dengan mantan striker Inter, Obafemi Martins.
Ucapan Saha memang bukan bualan. Terbukti ia mencetak banyak gol untuk skuad Traktor Kuning. 18 gol dalam semusim membuatnya menjadi pujaan publik Deli Serdang dan rekor itu berbanding terbalik musim ini.
Kini Saha meminta pengurus dan Manajemen PSMS segera melunasi haknya berupa sisa gaji sesuai dengan perjanjian kontrak. Ia ingin segera angkat kaki dan tidak ingin menunggu sampai Juli nanti.
Mengenai klub yang akan dia singgahi berikutnya, Saha belum bisa memutuskan. “Lihat saja nanti di TV,” ucap Saha diiringi tawanya.
Namun ternyata keputusan tersebut memang sejalan keinginan ketiganya untuk tak lagi mengenakan kaos kebesaran PSMS. Seperti pengakuan striker PSMS asal Nigeria, Osas Saha, dirinya memang sudah memutuskan segera hengkang ke klub lain. Baginya, pengalaman semusim di PSMS sudah cukup membuatnya jenuh.
“Sudah cukuplah. Saya tidak akan bertahan di sini,” ucap Saha sambil menggeleng-gelengkan kepala saat ditanya tentang langkahnya ke depan.
Menurut Saha, satu hal yang diperlukan dalam sebuah tim adalah kenyamanan, bukan semata mengejar uang. Karena kenyamanan akan membuat suasana hati tenang dan hal itu yang tidak ia temukan sewaktu membela Ayam Kinantan.
“Kita bisa main bagus jika suasana hati kita senang, tidak sekedar uang. Kalau ada uang tapi hati kita tidak senang, sama saja,” ucap Saha.
Saha mencontohkannya saat membela PSDS musim lalu. Ketika itu suasananya dirasakannya sangat nyaman, meskipun kondisi keuangan klub memaksa mereka terlambat menerima gaji sampai hampir 10 bulan.
“Saya tidak akan pernah lupa waktu main di PSDS. Kebersamaannya sangat tinggi, kita susah dan senang sama-sama. Walau tidak ada uang, kita tetap hepi,” kenang pria yang mengaku bersahabat dengan mantan striker Inter, Obafemi Martins.
Ucapan Saha memang bukan bualan. Terbukti ia mencetak banyak gol untuk skuad Traktor Kuning. 18 gol dalam semusim membuatnya menjadi pujaan publik Deli Serdang dan rekor itu berbanding terbalik musim ini.
Kini Saha meminta pengurus dan Manajemen PSMS segera melunasi haknya berupa sisa gaji sesuai dengan perjanjian kontrak. Ia ingin segera angkat kaki dan tidak ingin menunggu sampai Juli nanti.
Mengenai klub yang akan dia singgahi berikutnya, Saha belum bisa memutuskan. “Lihat saja nanti di TV,” ucap Saha diiringi tawanya.
PSMS Akan Rekrut Pemain Asing dari Asia
Manajemen PSMS Medan berencana merekrut pemain asing dari Asia untuk memperkuat tim tersebut menghadapi lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia (LI) tahun 2010/2011 Agustus mendatang.
"Pemain bola dari Asia yang akan dikontrak PSMS itu, berasal dari Thailand, Korea Selatan atau Jepang," ujar Manajer Tim PSMS, Hendra DS , di Medan, Minggu.
Dengan menggunakan pemain dari Thailand, Korea Selatan atau Jepang itu, menurut dia, sangat tepat dan pemain dari negara itu dapat dengan mudah menyesuaikan pola dan teknik permainan di PSMS.
Manajemen PSMS sudah saatnya memanfaatkan pemain dari Asia itu, sebab selama ini tim PSMS hanya menggunakan pemain Kamerun, Nigeria, Brazil, Argentina dan dari negara lainnya.
"Untuk putaran kompetisi tahun ini, PSMS akan menggunakan pemain Asia. Pemain Asia yang dipakai itu, tentunya yang memiliki kualitas dan sudah memiliki pengalaman tanding di Asia," kata Hendra.
Ia menambahkan, pemain Asia yang dikontrak atau "dibayar" oleh manajemen PSMS itu adalah mantan-mantan pemain nasional yang terbaik dan sudah punya nama di negara mereka.
Sebelum pemain Asia itu diikat kontrak oleh manajemen PSMS, akan diseleksi lebih dahulu, baik fisik, mental, kesehatan dan lainnya sehingga PSMS akan mendapatkan pemain asing yang benar -benar berkualitas seperti yang diharapkan.
"Manajemen akan memberikan kewenangan penuh kepada pelatih untuk menyeleksi ketat para pemain asing itu," tegas Hendra
"Pemain bola dari Asia yang akan dikontrak PSMS itu, berasal dari Thailand, Korea Selatan atau Jepang," ujar Manajer Tim PSMS, Hendra DS , di Medan, Minggu.
Dengan menggunakan pemain dari Thailand, Korea Selatan atau Jepang itu, menurut dia, sangat tepat dan pemain dari negara itu dapat dengan mudah menyesuaikan pola dan teknik permainan di PSMS.
Manajemen PSMS sudah saatnya memanfaatkan pemain dari Asia itu, sebab selama ini tim PSMS hanya menggunakan pemain Kamerun, Nigeria, Brazil, Argentina dan dari negara lainnya.
"Untuk putaran kompetisi tahun ini, PSMS akan menggunakan pemain Asia. Pemain Asia yang dipakai itu, tentunya yang memiliki kualitas dan sudah memiliki pengalaman tanding di Asia," kata Hendra.
Ia menambahkan, pemain Asia yang dikontrak atau "dibayar" oleh manajemen PSMS itu adalah mantan-mantan pemain nasional yang terbaik dan sudah punya nama di negara mereka.
Sebelum pemain Asia itu diikat kontrak oleh manajemen PSMS, akan diseleksi lebih dahulu, baik fisik, mental, kesehatan dan lainnya sehingga PSMS akan mendapatkan pemain asing yang benar -benar berkualitas seperti yang diharapkan.
"Manajemen akan memberikan kewenangan penuh kepada pelatih untuk menyeleksi ketat para pemain asing itu," tegas Hendra
PSMS Hapus Pemain Titipan
Belajar dari masa lalu, Sekretaris Umum PSMS Idris SE akan turun memantau proses pembentukan skuad PSMS yang dipromosikan menuju Indonesia Super League (ISL) pada 2011. Pemain titipan pihak tertentu dipastikan sulit menembus skuad Ayam Kinantan.
“Selama masih ada saya di PSMS, tidak akan ada pemain-pemain titipan. Semua akan dinilai secara objektif. Sekalipun punya nama besar tapi tidak memenuhi penilaian tetap saja tidak masuk. Kita akan coba bersihkan praktik ini dari tubuh PSMS,” tegasnya.
Sebagai pengurus dan pembina salah satu klub sepakbola usia dini di Kota Medan, Idris mengakui bila praktik pemain titipan itu sudah berlangsung lama. Begitu juga dalam perekrutan pemain PSMS belakangan ini. Untuk itu selain membentuk tim pencari bakat, penjaringan pemain pun sepenuhnya akan diserahkan kepada pelatih.
Sepertinya Idris belajar dari proses perekrutan skuad PSMS pada kompetisi musim ini. Tidak seperti biasanya, sebagai Pelatih Kepala Suimin Dihardja justru diserahkan paket pemain oleh pengurus. Rekomendasi dari pelatih mengenai pemain yang diinginkan justru tidak terpenuhi sehubungan keterbatasan dana saat itu.
Pergantian pelatih dari Suimin Dihardja ke Kustiono di tengah musim pun menjadi celah calo pemain untuk bermain. PSMS pun kebobolan dengan menerima Nikwako Ogochukwu Daniel yang tidak dapat turun di empat laga terakhir dengan alasan cedera. Daniel dibawa oleh agennya Omluck Jr setelah dihubungi salah seorang pengurus yang dikabarkan mendapat komisi dari kontrak Daniel.
“Terlebih dahulu kita akan tunjuk pelatih kepala. Nah, pelatih kepala ini kita beri wewenang penuh untuk memilih tim pelatih lainnya begitu juga mengenai pemain yang dibutuhkan untuk mencapai ISL 2011 mendatang,” tambah Idris
“Selama masih ada saya di PSMS, tidak akan ada pemain-pemain titipan. Semua akan dinilai secara objektif. Sekalipun punya nama besar tapi tidak memenuhi penilaian tetap saja tidak masuk. Kita akan coba bersihkan praktik ini dari tubuh PSMS,” tegasnya.
Sebagai pengurus dan pembina salah satu klub sepakbola usia dini di Kota Medan, Idris mengakui bila praktik pemain titipan itu sudah berlangsung lama. Begitu juga dalam perekrutan pemain PSMS belakangan ini. Untuk itu selain membentuk tim pencari bakat, penjaringan pemain pun sepenuhnya akan diserahkan kepada pelatih.
Sepertinya Idris belajar dari proses perekrutan skuad PSMS pada kompetisi musim ini. Tidak seperti biasanya, sebagai Pelatih Kepala Suimin Dihardja justru diserahkan paket pemain oleh pengurus. Rekomendasi dari pelatih mengenai pemain yang diinginkan justru tidak terpenuhi sehubungan keterbatasan dana saat itu.
Pergantian pelatih dari Suimin Dihardja ke Kustiono di tengah musim pun menjadi celah calo pemain untuk bermain. PSMS pun kebobolan dengan menerima Nikwako Ogochukwu Daniel yang tidak dapat turun di empat laga terakhir dengan alasan cedera. Daniel dibawa oleh agennya Omluck Jr setelah dihubungi salah seorang pengurus yang dikabarkan mendapat komisi dari kontrak Daniel.
“Terlebih dahulu kita akan tunjuk pelatih kepala. Nah, pelatih kepala ini kita beri wewenang penuh untuk memilih tim pelatih lainnya begitu juga mengenai pemain yang dibutuhkan untuk mencapai ISL 2011 mendatang,” tambah Idris
Subscribe to:
Posts (Atom)