MEDAN - Ambisi menggapai Indonesia Super League menjadi target utama PSMS pada musim 2010/2011 mendatang. Satu hal yang menjadi masalah utama yang kerap menghambat, tak lain adalah kesalahan pengadaan dana.
Membentuk sebuah tim yang kuat membutuhkan dana yang tidak sedikit. Karenanya, PSMS tak memungkiri ketergantungannya Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah Kota Medan. Dan tampaknya, APBD Kota Medan sangat diharapkan sebagai sumber dana terbesar untuk membiayai kebutuhan tim selama satu musim kompetisi. Terakhir kali PSMS mengandalkan APBD Kota Medan adalah ketika format kompetisi belum berubah seperti sekarang di tahun 2007.
“Kita memang mengandalkan pos terbesar dana itu dari APBD Kota Medan. Sisanya baru kita cari kepada para sponsor. Kita akui memang cukup sulit karena PSMS berlaga di kasta kedua. Tapi akan terus kita upayakan. Termasuk mengharapkan bantuan perorangan dari pengusaha-pengusaha kota Medan yang perduli pada PSMS,” kata sekretaris umum PSMS, Idris, saat dihubungi Waspada Online, malam ini.
Memang, larangan penggunaan APBD kepada klub-klub sepakbola memaksa klub untuk swadaya. Namun hal itu tak pelak juga juga membunuh klub-klub kecil. Tak sedikit klub yang akhirnya batal ikut kompetisi karena tidak punya dana yang cukup. Ini membuktikan klub-klub Indonesia belum siap untuk pengelolaan secara swasta.
Masalah finansial juga dirasakan PSMS pada musim ini. Ditinggalkan Sihar, PSMS kelimpungan dalam pendanaan. Tak satupun sponsor besar yang mau melirik PSMS. Jika pun ada, hanya sebatas memberikan kebutuhan berupa seragam dan sepatu. Dana yang terbatas membuat Ayam Kinantan tak leluasa mengontrak pemain yang diinginkan. Alhasil PSMS hanya dihuni pemain-pemain seadanya. Target ke ISL pun kembali menjadi mimpi, bahkan harus berjuang menghindari degradasi.
Di pertengahan musim, melalui KONI Medan, PSMS sempat punya harapan dengan cairnya APBD sebesar enam miliar. Namun hingga berakhirnya kompetisi, dana tersebut belum sepeserpun masuk ke kas PSMS. “Kita memang masih menunggu. Katanya pencairannya (APBD - red) dalam bulan ini. Kita sangat membutuhkannya untuk persiapan menghadapi musim depan,” kata Idris.
Idris mengakui untuk pembiayaan PSMS menuju ISL tidak sedikit. Apalagi PSMS punya hasrat untuk mendatangkan kembali mantan bintangnya yang kini berlaga di ISL. “Sedikitnya kita butuh sepuluh milyar untuk memenuhi kebutuhan selama satu musim. Termasuk mengontrak pemain,” tambahnya.
Untuk itu Idris juga mengharapkan perhatian dari Gubsu, Syamsul Arifin untuk turut perduli terhadap PSMS. “PSMS bukan hanya milik kota Medan, tetapi juga kebanggaan Sumut. Saya harapkan Gubsu mau memberikan kontribusinya untuk PSMS,” tambah Idris
No comments:
Post a Comment