Untuk mencapai target promosi di Indonesia Super League (ISL), PSMS melakukan perubahan secara besar-besaran. Tidak hanya sekedar skuad, evaluasi pengurus pun didengungkan. Selain itu, manajemen tim juga wajib disoroti.
Hal itu pun disadari betul oleh Idris SE yang masuk di putaran kedua sebagai Sekretaris Umum menggantikan Hardi Mulyono. Terkait evaluasi pengurus, meskipun masih menunggu, Idris sudah mengusulkan untuk dilakukan pengecilan kepengurusan. Menurut Idris, kepengurusan saat ini yang terlalu buncit membuat koordinasi sulit dijalin.
Perombakan pun dikabarkan akan dilakukan pada tatanan manajemen PSMS. Namun seperti pengecilan kepengurusan, soal manajemen PSMS pun masih menunggu keputusan Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin. “Pergantian pengurus maupun manajemen itu hak prerogatif Ketua Umum. Untuk sekarang hal itu memang kita tunda dulu sampai habis Pilkada nanti,” jelas Idris saat dihubungi Sumut Pos.
Meski begitu, Idris menekankan, pengurus tidak akan menyerahkan PSMS pada pihak ketiga. Ya, seperti diketahui, manajemen PSMS sempat dipegang PT Togos Gopas yang dipimpin Sihar Sitorus dalam ISL 2008/2009. Hasilnya, skuad PSMS yang saat itu dihuni Markus Horison, Eli Aiboy, Fadli Hariri, dan lainnya terlepar dari kompetisi tertinggi di Indonesia tersebut setelah ditaklukkan Persebaya dalam playoff. “Oh tidak, kita akan membangun tim ini sendiri. Apalagi, soal dana sudah bukan masalah,” kata Idris.
“Kita terbuka dengan pengusaha di Medan yang ingin membantu PSMS, tapi sebagai sponsor dan bukan sebagai pihak yang mengelola,” tambahnya.
Terkait manajemen saat ini, seperti informasi yang diperoleh Sumut Pos, tampaknya tatanan manajemen akan mengalami perubahan. Pasalnya, dikabarkan Manajer PSMS Hendra DS menolak untuk kembali menempati posisi itu pada musim 2010/2011 ini. Namun, saat dikomfirmasi melalui telepon, Jumat (9/4), Hendra DS menolak berkomentar. “Kita lihat nanti saja ya,” ucapnya singkat.
Di putaran kedua Divisi Utama 2009/2010, Hendra DS dikabarkan pernah mengajukan pengunduran diri sebagai Manajer PSMS. Namun mengingat tanggungjawabnya sebagai masyarakat Kota Medan, jabatan itu diteruskan hingga kompetisi berakhir manis, PSMS bertahan di Divisi Utama.
Keinginan PSMS untuk kembali berlaga di ISL 2011 mendatang akan membuat beban manajemen lebih besar. Untuk itu butuh kreativitas untuk mengatasi masalah yang selama ini menerpa PSMS terutama pendanaan.
No comments:
Post a Comment