Mengintip Aktivitas Stadion Kebun Bunga Pasca-Kompetisi
Empat siswa SMU Negeri 4 Medan setia duduk bersila di batu berpasir. Cerita dalam canda pun mengalir tanpa mengalihkan pandangan mereka dari Stadion Kebun Bunga Medan, markas tim kesayangan masyarakat Kota Medan, PSMS.
INDRA JULI HUTAPEA, Medan
Ya, Nico, Andriano Purba, Christian Tambunan, dan Norwin merupakan gambaran rasa cinta yang masih tinggi kepada PSMS dari masyarakat Kota Medan. Sekalipun tidak ada jadwal latihan, keempatnya tak langsung beranjak pergi. Tanpa menghiraukan seragam sekolah yang melekat, mereka duduk bersila di halaman mess menghadap Stadion Kebun Bunga.
“Akh, jadi gak ada lagi pemain yang di sini (Mess PSMS, Red), Bang? Karena kami dengar hari ini (Selasa, Red) PSMS ada latihan,” ucap Nico yang bertubuh tambun.
Mereka pun membayangkan pemain favorit tengah beraksi di lapangan sesuai dengan posisinya masing-masing. Nico sendiri menjagokan Hary Saputra di posisi pertahanan. Andriano Purba tampaknya mengagumi penjaga gawang PSMS Irwin Ramadhan. Christian Tambunan menjagokan Faisal Azmi dengan agresivitasnya di sisi wing. Sementara Norwin, memuja Tri Yudha Handoko.
Mereka bahkan optimis bila pemain favoritnya akan terus dipertahankan mengisi skuad PSMS musim yang akan datang. “Bukan apa-apa Bang, selama satu musim ini hanya mereka yang penampilannya paten. Sayang aja Irwin tidak diturunkan sejak awal,” ketus Andriano.
Rencana Pengurus mengantar PSMS ke Indonesia Super League (ISL) pada 2011 mendatang pun disambut mereka dengan bangga. Meskipun untuk itu anggota salah satu fans club PSMS ini mencatat beberapa pekerjaan yang harus dilakukan para pengurus. Menurut keempatnya, kemerosotan prestasi PSMS tak terlepas dari keprofesionalismean pengurus. “Kalau orang yang duduk di pengurus ngerti sepakbola, mereka pasti bisa mencari jalan keluar,” beber Christian yang disambut riuh tiga temannya.
Selain itu, bak seorang komentator bandal, Norwin menegaskan bila pemilihan pemain juga berpengaruh dalam mewujudkan ambisi bermain di ISL. “Kalau kita mau jujur, dengan pemain saat ini omong kosong mau ke ISL. Makanya, seleksi ke depan harus benar-benar lah. Dari sekarang sudah bisa dikumpulkan uang untuk membeli pemain yang berkualitas. Jangan lagi yang pas-pasan,” tegasnya.
Komentar Norwin juga mengundang tawa yang lain. Mereka lalu menerka-nerka para pemain yang diistilahkan dengan pas-pasan itu tadi. Di selembar kertas Norwin menuliskan nama-nama pemain di luar empat pemain paforit mereka. Tanpa ragu secara bergiliran mereka memberikan tanda minus. “Kita berharap pada pelaksanaan seleksi nanti dilaksanakan secara objektif. Kami akan bawa masalah ini ke kawan-kawan dan bila perlu turun mengawal pelaksanaan seleksi. Jadi kalau ada orang yang mau cari kesempatan jangan coba-coba. Kita mewakili masyarakat Kota Medan sayang dengan PSMS dan tidak izin tim ini dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” ungkap Norwin.
Sebelum beranjak, keempatnya lalu menyatukan tangan sebagai komitmen untuk mengawal persiapan PSMS musim 2010/2011 ini. Teriakan ‘Hidup PSMS’ dari keempatnya terus terdengar meskipun mereka sudah hilang di balik tembok. Ya, meninggalkan gema di Stadion Kebun Bunga yang cerah.
No comments:
Post a Comment