Friday, July 31, 2009

Wijay Pilih PSMS

Setelah ditunggu sekian hari, akhirnya Wijay memutuskan untuk turut ikut serta dalam seleksi pemain PSMS, Rabu (29/7). Seleksi yang diikuti Wijay ini merupakan seleksi terakhir sebelum masuk tahap 3 Jumat (31/7) besok di Stadion Teladan Medan.

Sebelumnya, Wijay masih bimbang mengambil keputusan. Namun setelah berbicara dengan arsitek anyar PSMS, Suimin Diharja. Wijay akhirnya mengambil keputusan bergabung dengan PSMS.

Secara kebetulan, kontrak Wijay di Sriwijaya FC mantan klubnya musim lalu memang tak lagi diperpanjang. Terlebih Sriwijaya sudah kedatangan gelandang baru Ponaryo Astaman yang direkrut dari Persija. Maka itu, tempatnya di skuad Laskar Wong Kito pun gelap.

“Sebagia anak Medan, tentu saja saya berkeinginan main di PSMS. Untuk ke depannya, kita lihat saja perkembangannya. Yang jelas sosok pelatih Suimin juga mempengaruhi saya karena dia yang turut membesarkan nama saya,” bilang Wijay usai seleksi kemarin.

Hal itu tentu saja disambut baik oleh Suimin. Sebagai seorang pelatih, Suimin memang melihat ada bakat pada diri Wijay yang dibutuhkan PSMS dalam melakoni musim depan. Sayang, Wijay telat mengambil keputusan sehingga dia hanya mengikuti seleksi pada hari terakhir.

“Saya memang sempat berbicara kepada Wijay agar dirinya segera memberikan keputusan. Apakah mau ikuti seleksi di PSMS atau tidak sama sekali. Kalau mau, silahkan datang, kalau tidak ya sudah. Dan kita lihat bersama, dia hari datang seleksi, artinya dia mau bergabung bersama PSMS,” beber Suimin.

Kedatangan Wijay dalam mengikuti seleksi, ternyata membuat Suimin bisa tersenyum lebar. Tak hanya karena Wijay sudi ikuti seleksi di PSMS, tapi karena juga dirinya kedatangan tamu tak diundang yang juga ikuti seleksi di PSMS. Adalah Harry Sahputra, mantan bek Persema yang konon sempat memperkuat Timnas Indonesia di bawah pelatih Ivan Kolev beberapa tahun lalu.

Suimin bahkan sempat tak mengizinkan Harry untuk ikuti seleksi. Pasalnya seleksi yang digelar selama ini lebih diperuntukkan bagi pemain lokal. Namun, karena Suimin mendengar bahwa Harry juga anak Medan yang telah lama merantau ke Pulau Jawa, akhirnya Suimin mengizinkan Harry ikut seleksi.
“Saya sempat tolak Harry ikuti seleksi. Tapi, rupanya dia juga pemain asal Medan. Maka, saya izinkan. Jadi hari ini saya merasa cukup beruntung, karena ada dua pemain liga yang datang dan ikuti seleksi,” terang Suimin.
Dengan hadirnya kedua pemain itu, lini tengah PSMS dan lini belakang tampaknya tak mengalami kendala berarti. Sayang, lini depan masih kosong dari talenta yang dibutuhkan tim.

Oleh karena itu, ke depannya Suimin mungkin saja merekrut pemain asing untuk mengisi lowongan di posisi ujung tombak. Namun hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Suimin mengaku masih akan menanti regulasi dari Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI), terkait peraturan pemain asing di Divisi Utama. “Kita masih akan tunggu keputusan BLI, apakah pemain asing yang boleh bermain di Divisi Utama itu harus berasal dari Asia atau boleh juga berasa dari benua lainnya. Kalau hal itu sudah mendapatkan kepastian, mungkin kita akan mencoba ajukan kebutuhan akan pemain asing kepada pengurus,” pungkas Suimin.

47 calon Pemain Berkostum Kinantan

SEBANYAK 47 pemain akhirnya dinyatakan lolos seleksi pemain PSMS tahap kedua. Selanjutnya, 47 pemain itu akan kembali dites fisiknya dan kesehatannya. Kalau memenuhi kriteria, sebanyak 47 pemain akan segera berseragam PSMS.

Sebanyak 47 pemain itu, dikatakan Suimin Diharja pelatih PSMS akan dibagi ke dalam dua tim. Tim utama dan tim bayangan. Artinya, jumlah itu kemungkinan tidak akan berkurang lagi, kecuali kalau memang ditemukan kriteria yang memang tak memenuhi syarat sama sekali.

Dari setiap posisi, dikatakan Suimin akan ditempati oleh 4 pemain. Mulai dari posisi penjaga gawang, bek kanan bek kiri bek tengah, gelandang bertahan, gelandang serang, sayap kanan, sayap kiri dan penyerang. Ditotal, jumlahnya 47 pemain.

Untuk masuk skuad utama, nantinya akan ada negosiasi dari manajemen. Dari empat itu, diutamakan yang paling tinggi nilainya. Kalau dua pemain teratas dari empat posisi itu gagal negosiasi, maka dua pemain yang berada di bawahnya otomatis akan naik ke skuad utama.

“Sesuai keinginan pengurus yang ingin membentuk dua tim, maka kami putuskan akan mengambil 47 pemain. Dari jumlah itu akan dibagi 4 orang dari tiap-tiap posisi,” kata Suimin usai seleksi kemarin di Stadin Teladan.
Selanjutnya, ke 47 pemain itu akan dites kembali fisiknya dan kesehatannya. Menurut jadwal, tes fisik akan digelar di Stadion Teladan pada Jumat (31/7) nanti. Dan tes kesehatan akan segera digeber pada Sabtu (1/8) di Rumah Sakit Umum di Medan.

Kalau para pemain terpilih lolos tes tahap akhir, seragam PSMS akan segera melekat di tubuh mereka. Pengumuman skuad PSMS terpilih akan segera diumumkan usai tes kesehatan digelar, atau paling lama Senin (3/8) mendatang

Wednesday, July 29, 2009

Tiga Sponsor Mendekat

MEDAN- Turun kasta bukan berarti surut rezeki. Meski PSMS tidak lagi berlaga di Indonesian Super League (ISL), klub kebanggaan warga Medan ini masih diminati investor. Beberapa sponsor kini sudah mendekati kata sepakat dengan manajemen PSMS. Bila kedua belah pihak setuju, pengurus Ayam Kinantan bisa tersenyum. Beban biaya menjalani musim kompetisi Divisi Utama 2009/2010 akan lebih ringan.

“Untuk sponsor sudah ada tanda-tanda sepakat. Kalau sudah benar-benar sepakat, kita akan segera umumkan,” kata Randiman di Stadion Teladan Senin (27/7) kemarin.

Mantan Manajer PSMS yang digadang-gadang akan diplot menjadi Ketua Harian PSMS merangkap manajer ini belum mau menjelaskan bentuk kesepakatan dimaksud. “Nantilah kita terangkan. Kita kan baru mulai, jadi wajar saja kas masih nol. Tapi dalam waktu dekat semoga saja kita akan mendapatkan sponsor,” lanjut mantan Kadis Pertamanan Kota Medan itu.
Sponsorship itu sendiri, katakan Randiman berasal dari dalam negeri. Jawaban itu sekaligus menepis rumors yang menyebutkan bahwa ada perusahaan asing dari negeri tetangga yang siap mensponsori PSMS. “Sejauh ini masih dari dalam negeri,” beber Randiman.

“Kami sudah kirimkan agrementnya, tapi kami tidak bisa memaksa dan masih menunggu adanya penandatangan kontrak,” katanya lagi.

Randiman menambahkan, sekarang ini pihaknya tetap bekerja keras dan masih membuka lebar bagi perusahaan atau pihak yang ingin menjadi donatur PSMS. Ketika disinggung berapa anggaran yang dibutuhkan tahap awal ini, dirinya enggan membeberkan. Tapi, dia hanya menyebutkan PSMS memang butuh anggaran untuk eksistensinya agar bisa masuk ke ISL.

Sebelumnya beredar kabar, ada tiga sponsor yang saat ini dibidik manajemen PSMS. Informasi yang diterima wartawan koran ini, ketiga bakal donatur yang sudah dijajaki yakni Petronas, Diadora dan Unilever. Tapi, hingga kini ketiganya belum menyatakan setuju.

Selain sponsor baru, eks manajer PSMS musim lalu di bawah bendera PT Togos Gopas, Sihar Sitorus menyatakan minatnya membantu. Sihar memberi sinyal, pihaknya menantikan proposal dari manajemen baru PSMS. “Saya lihat dululah proposalnya,” katanya singkat, belum lama ini.

Menanggapi penawaran Sihar, pengurus tak ingin menampik niat baik seseorang. “Kalau memang benar Sihar mau jadi sponsor kita lagi, tentu akan kami sambut baik. Tapi untuk pengelolaan, tetap kita yang akan pegang,” bilang Randiman

Dua Tim, Diumumkan Rabu

Nama besar PSMS memang bagai magnet. Seleksi pemain tetap menarik minat 45 pemain yang pernah merasakan ingar bingar liga. Di antara jumlah itu, terdapat beberapa nama mantan pemain PSMS musim lalu. Mereka adalah Erwinsyah Hasibuan, Affan Lubis, Reswandi dan Bambang Trisanjaya. Tak ketinggalan Doni F Siregar, mantan gelandang Persijap. Sedangkan Wijay, mantan gelandang Sriwijaya FC tak terlihat batang hidungnya.

Suimin Diharja, arsitek anyar PSMS mengatakan akan segera mengumumkan siapa saja pemain yang berhak bergabung dengan skuad Ayam Kinantan, pada Rabu (29/7) nanti. Nama-nama itu masih akan diseleksi tahap dua bidang fisik dan kesehatan.

Hari pertama seleksi bagi mantan pemain liga, Suimin mengaku sudah mulai melihat bakat-bakat yang dibutuhkan tim. “Tapi namanya belum boleh saya sampaikan, karena besok-besok pemain itu takutnya tak bermain maksimal lagi,” beber mantan pelatih Persikabo itu.

Untuk membentuk skuad, tampaknya Suimin harus lebih jeli. Pasalnya pengurus meminta skuad PSMS akan terdiri dari dua tim, Tim A dan Tim B. Tim A sebagai tim inti yang akan diturunkan di kompetisi reguler, sedangkan Tim B menjadi tim pelapis skuad inti. Tim ini juga menjadi bagian program pembinaan pemain muda lokal kota Medan.

“Ini yang harus kembali dibicarakan. Kalau benar mau dibentuk dua tim, yang pasti harus ada garis komando yang jelas agar pemain itu mendapatkan porsi latihan yang sama,” kata Suimin.

Jika suatu saat Tim A butuh pemain, memang pengurus tidak repot lagi mencari pemain baru. Selain bisa menghemat anggaran, juga dianggap lebih tepat sasaran dalam urusan regenerasi pemain. “Saya setuju saja tim dibentuk jadi dua. Asalkan formatnya selaras,” pungkas Suimin

Monday, July 27, 2009

Rampung Pekan Ini

Suimin Diharja, Arsitek anyar PSMS akan mengumumkan skuad PSMS dalam kurun waktu satu pekan ke depan. Kalau semuanya berjalan sesuai dengan rencana mungkin, Senin (3/8) sudah rampung.

Sejauh ini, proses perekrutan pemain masih digelar dengan cara seleksi. Tiga hari lalu waktunya pemain non liga diuji kemampuannya. Rencananya Senin (27/7) ini giliran pemain liga yang akan dites.

Itupun belum serta merta selesai. Tes fisik dan kesehatan juga akan digelar dalam pekan-pekan ini. “Kalau semua berjalan lancar, kita akan segera umumkan skuad pilihan kita, Senin awal Agustus nanti. Setelah tim terbentuk, proses latihan akan langsung digelar secepatnya,” terang Suimin Sabtu (25/7) kemarin.

Untuk prosesi menentukan skuad, tak hanya kualitas yang dicari Suimin. Kondisi PSMS yang tengah sekarat dalam pembiayaan, harus diutarakan juga kepada pemain terpilih. “Ini yang harus diutarakan kepada para pemain. Saya akan tanyakan komitmen mereka, apakah mereka siap bermain untuk PSMS dengan kondisi saat ini atau tidak. Kalau tidak siap, maka silahkan angkat kaki dari PSMS,” lanjut Suimin.

Rencana awalnya, skuad PSMS akan dihuni sekitar 23 pemain. Ditambah beberapa pemain usia muda yang siap dibina untuk ke depannya. Sedangkan siapa yang bakal menjadi asisten Suimin, itu belum terjadi dalam waktu dekat ini. Namun beberapa calon sudah ada di benak Suimin. “Pokoknya segala sesuatu tentang kerangka tim akan segera kita umumkan secepatnya. Ini sudah cukup mendesak maka itu semua pihak harus bersama-sama bekerja demi kemajuan PSMS ke depannya,” pungkas pelatih yang telah mengantongi lisensi A itu.

Tak Semua Dukung Suimin

Kepulangan Suimin ‘Pelatih Kampung’ Diharja menangani PSMS banyak mendapat apresiasi positif dari pecinta sepak bola di Medan. Namun, benarkah semuanya setuju?

Jawabnya, tidak. Adalah barisan pendukung Ayam Kinantan, PSMS Medan Fans Club, yang menantang. Bahkan, Sekum PSMS Medan Fans Club, Tatang Tarigan, mengutarakan hal itu baru-baru ini secara terbuka. Ada beberapa poin dari sosok Suimin yang tak disukai oleh mereka.

“Jujur saja kami sangat kecewa dengan keputusan pengurus untuk memakai Suimin sebagai pelatih. Selain track record yang kurang bagus, masih ingat dalam ingatan kami bahwa Suimin pernah memilih menyeberang ke PSPS Pekan Baru karena nilai kontraknya lebih besar dari yang ditawarkan PSMS. Kami yakin hal ini bakal kembali terulang ketika Suimin kembali menaikkan pamornya dengan menukangi PSMS,” beber Tatang.

Menjawab hal itu, Suimin dengan tegas menyatakan akan tetap membela PSMS selama masih dibutuhkan. Bahkan Suimin berniat pensiun di PSMS.
“Terimakasih dengan ungkapan yang disampaikan kawan-kawan. Bagi saya ini salah satu masukan yang harus diterima dengan lapang dada. Kalau memang mereka tidak percaya, yang jelas saya berniat pensiun melatih di PSMS. Niat saya menukangi PSMS musim ini lebih dikarenakan tanggungjawab moral sebagai warga Medan,” beber Suimin.

Pemilihan Sumin sebagai pelatih didasari oleh pemikiran pengurus PSMS yang baru, yang menganggap ‘Pelatih Kampung’ ini dianggap layak mengembalikan kejayaan PSMS. Setidaknya, hal itu terbukti ketika Suimin mampu mengangkat pamor PSMS ke sepak bola nasional beberapa musim lalu.

Yang menjadi masalah sekarang adalah kepastian dana bagi PSMS. Keadaan yang tidak jelas malah menimbulkan rumor baru. Ya, berhembus kabar yang menyebutkan bahwa Sihar Sitorus pengelola PSMS musim lalu, akan kembali digandeng untuk ikut membantu keuangan PSMS.

Menariknya, pihak pengurus tidak menepis rumor itu. Tapi sayangnya hal itu juga masih belum dapat dipastikan secara rinci. Pasalnya kedua pihak sama-sama belum bertemu dan membicarakan hal ini.

Dari pihak pengurus lewat Julius Raja, yang ditemui wartawan koran ini Jumat (24/7) kemarin di Stadion Teladan mengatakan, memang arah ke sana tak tertutup. “Kalau Sihar memang mau menjadi sponsor, kenapa kita harus halangi. Itu sebuah kerjasama yang memang kita harapkan,” terang Julius Raja.
Tapi dikatakan Julius, kalau pun nantinya ada kesepakatan antara pengurus dengan Sihar, maka yang terjadi hanyalah kerjasama sebagai sponsorship belaka. Tidak akan ada kesempatan untuk Sihar untuk kembali menjadi pengelola PSMS. “Kalau memang dia mau jadi sponsor, kita akan sambut baik. Tapi tampaknya kesempatan untuk kepengelolaan tak lagi ada untuk dia,” lanjut Sihar. Masalahnya, apakah Sihar mau kembali menggelontorkan uangnya untuk PSMS?

Secara spesifik, Sihar sama sekali tak mencerminkan niatannya itu. Dihubungi kemarin, Sihar mengaku belum ada dihubungi pihak pengurus untuk masalah satu ini. “Tak satu pun pengurus yang menghubungi saya akan hal ini,” jawabnya singkat via pesan singkatnya.

Artinya, kesempatan Sihar kembali ke PSMS tak lebih dari hubungan sponsorshipnya saja. Tak lebih dari itu. “Memang begitu, pengelolaan musim ini akan tetap kita tangani sendiri,” beber Julius Raja lagi.

Untuk urusan cari sponsor, kabarnya pengurus memang sedang galak mengendusnya. Beberapa waktu lalu, Randiman Tarigan menegaskan bahwa sudah ada beberapa sponsor yang sudah siap membantu PSMS musim ini. Beni Tomasoa dari PT PSMS juga mengutarakan hal serupa. Sayangnya belum ada satupun yang jelas.

Senin, seleksi PSMS tahap II

Sejumlah pemain yang pernah berkibar di kompetisi Liga Super Indonesia dan Divisi Utama akan mengadu kemampuan dengan pemain-pemain debutan yang lolos dari seleksi tahap pertama PSMS di Stadion Teladan Medan, Senin sore ini pukul 15.00 WIB.

Tercatat sejumlah 18 nama-nama yang pernah membawa PSMS ke semifinal Liga Indonesia dan finalis Liga Super Indonesia akan merumput di seleksi tahap kedua PSMS melawan pemain-pemain hasil pilihan tim penilai yang dibentuk Ketua Umum terpilih Drs Dzulmi Eldin MSi.

Mereka yang terlihat menyaksikan jalannya seleksi tahap pertama, antara lain Selamat Riyadi, M Halim, M Syahbani, M Affan Nasution, Bona Simajuntak, Nico Susanto, Reswandi, Vijai, Tri Yudha Handoko, Didi Firmansyah Hermawan, Bambang Tri Sanjaya dan lainnya.

Sementara pemain-pemain debutan yang terpilih adalah Haryanto, Gunawan, Deli Sulistia, Ahmad Maulana, Bahrum, Chiko, Majid, Rinaldi Sembiring, Hadi Putra, Citra Kesuma, Chandra Syahputra, Syaiful Mahodeng, Kamil, Hadi Citra, Ridho, Febry, Sujex, Sayuti Nasution, Erwin, Roy David, Anggi, Haris, Ariwan, Andi Afdel dan Raci.

Salah seorang tim penilai AKP Suryanto Herman menyebutkan, ke-25 pemain debutan tersebut yang merupakan terpilih lolos seleksi tahap pertama diminta hadir di Stadion Teladan, Senin.

Seperti disebutkan sumber, pelatih Suimin Dihardja akan terlibat dalam seleksi tahap kedua dan mempunyai hak penuh memilih pemain yang akan memperkuat skuad Ayam Kinantan pada kompetisi Divisi Utama nanti.

30 nama masuk nominasi

Sejumlah 30 pemain masuk nominasi lolos seleksi tahap pertama pembentukan tim PSMS Medan ke kompetisi Divisi Utama 2009/2010, Sabtu.

Ke-30 pemain ini nantinya akan kembali menjalani seleksi tahap kedua bersama pemain-pemain yang pernah mengikuti Liga Super Indonesia dan Divisi Utama musim lalu di Stadion Teladan Medan mulai Senin besok.

Salah seorang tim penilai, AKP Suryanto Herman, didampingi Julius Raja SE dan H Saryono menilai, sejumlah pemain tersebut memiliki kemampuan yang lebih dari pemain lainnya serta jam terbang bermain yang cukup baik.

Suryanto juga mengakui, untuk mengumumkan nama-nama pemain yang lolos seleksi seyogyanya dilakukan Sabtu, namun karena antusias pesepakbola di Medan dan sekitarnya begitu besar mengikuti seleksi pembentukan tim The Killer, maka tim penilai yang terdiri dari Jamaluddin Hutauruk, Suharto, Khaidir, Suyono, Mardianto dan Lestiadi menundanya.

"Untuk seleksi tahap terakhir Sabtu kemarin saja ada 20 pemain yang mendaftarkan diri dan ini juga memerlukan waktu untuk menseleksi mereka," kata pengurus klub PO Polisi tersebut.

“Direncanakan Minggu ini, nama-nama mereka bisa diumumkan. Penundaan tersebut juga memerlukan waktu bagi tim penilai untuk berkonsultasi dengan Ketua Umum PSMS terpilih Drs H Dzulmi Eldin MSi,” lanjut Herman.

Dari pantauan Waspada, ke-30 nama-nama yang masuk nominasi di antaranya Hidayat Berutu, Gunawan, Haryanto, Deli Sulistia (penjaga gawang), ditambah Bahrum, Chiko, Majid, Rinaldi, Hadi Putra, Chandra, Syaiful, Citra, Kamil, Hadi Citra, Andi Haris, Sayuti Nasution, Roy David, Erwin, Anggi, Sujek, Ridho, Febri dan Roby

Hari ini tahap I berakhir

Antusias para pemain sepakbola di Medan dan sekitarnya begitu besar mengikuti seleksi pembentukan tim PSMS Medan, hingga membuat tim penilai mudah memilih pemain masuk ke skuad Ayam Kinantan menghadapi kompetisi Divisi Utama 2009/2010.

Demikian dikatakan salah seorang tim penilai, AKP Suryanto Herman, di Stadion Teladan Medan, Jumat. Menurutnya, selama dua hari jalannya seleksi telah melebihi jumlah 200 orang peserta, namun hanya beberapa pemain yang lolos seleksi tahap pertama.

"Pada Sabtu ini, nama-nama pemain yang lolos seleksi tahap pertama akan diumumkan," ujar Herman didampingi rekannya, H Saryono.

Para pemain yang lolos ini nantinya akan kembali mengikuti seleksi tahap kedua pada Senin (27/7) nanti bersama pemain-pemain yang pernah mengikuti Liga Super Indonesia maupun Divisi Utama musim lalu.

Bagi pemain yang berhasil lolos seleksi tahap kedua, akan diajukan kepada pelatih sebelum resmi ditetapkan masuk skuad Ayam Kinantan. Sebelumnya, hasil seleksi akan dievaluasi Ketua Umum PSMS Drs H Dzulmi Eldin MSi dan Drs H Randiman Tarigan MAP bersama tim penilai.

Dengan mekanisme seperti ini, diakui pula oleh anggota tim penilai lainnya, Julius Raja SE, akan ditemukan pemain-pemain yang berkualitas sehingga harapan menaikkan kembali pamor The Killer ke kasta Liga Indonesia terwujud.

Sebelumnya, Randiman Tarigan yang didominasikan menjadi Ketua Harian PSMS periode 2009/2013 berharap, dalam seleksi ini akan muncul pemain-pemain berkualitas. Pihaknya sendiri tidak memberi prioritas terhadap pemain tertentu, di mana semua peserta seleksi wajib menjalani proses seleksi khususnya segi kesehatan.

Tim penilai PSMS terdiri dari para mantan pemain PSMS dan pelatih klub-klub anggota PSMS seperti Jamaluddin Hutauruk, Suharto, Khaidir, Suyono, Mardianto dan Lestiadi.

Bangkitkan semangat kedaerahan

Mantan pemain nasional dan PSMS, H Dollah Unai menilai, fanatisme semangat kedaerahan pemain PSMS dalam musim kompetisi lalu mulai mengendur dan hendaknya dapat terangkat kembali menghadapi kompetisi Liga Indonesia 2009/2010.

"Saya optimis fanatisme pemain akan bangkit dengan dukungan masyarakat Medan dan sekitarnya," terang Dollah Unai saat menyaksikan seleksi pemain di Stadion Teladan Medan, Kamis.

Untuk membangkitkan fanatisme, tentunya dibutuhkan pemain yang memiliki talenta semangat kedaerahan. "Dengan mencintai daerahnya sendiri, tentunya si pemain akan tampil ngotot dengan semangat juang memperoleh kemenangan dalam setiap pertandingan," ujar Dollah Unai yang juga mantan pelatih Perlis Malaysia ini.

Kegagalan PSMS di Liga Super Indonesia hendaknya dapat menjadikan pelajaran berharga agar tidak terulang lagi. Dollah pun sependapat pemain lokal hendaknya diutamakan dengan syarat layak dan memiliki kemampuan.

“Dulu banyak pemain PSMS dari daerah perkebunan, sebut saja Sunardi A, Sunardi B, Ramlan Yatim, Ramli Yatim, Yusuf Siregar, Cornell Siahaan, Saiban dan lainnya. Mereka pun telah mengharumkan PSMS di kancah nasional dan internasional," ujar Dollah Unai yang senantiasa memantau perkembangan PSMS.

Dollah Unai juga menyampaikan harapan kepada Pj Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap MM yang baru dilantik oleh Gubernur Sumut H Syamsul Arifin SE, Rabu (22/7), turut memperhatikan dan melihat langsung persiapan tim menghadapi musim kompetisi mendatang.

"Saya yakin Walikota dapat memberikan motivasi, apalagi beliau adalah orang olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas," ungkapnya.

200 pemain ikut seleksi PSMS

PSMS Medan mulai melakukan seleksi pemain yang akan memperkuat tim kebanggaan Kota Medan itu pada Kompetisi Divisi Utama PSSI 2009 pada Oktober mendatang, Kamis.

Di Stadion Teladan Medan, seleksi pemain turut dihadiri Ketua Umum PSMS terpilih, Dzulmi Eldin. Seleksi tahap awal ini pun diikuti sekitar 200 pemain yang merupakan pemain lama dan baru dari beberapa klub.

Menurut Ketua Tim Seleksi, Suimin Diharja, seleksi ini akan dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama berlangsung Kamis hingga Sabtu (25/7) yang diikuti pemain debutan yang belum pernah bermain dalam kompetisi Liga Indonesia.

Pemain yang lolos tahap pertama akan mengikuti seleksi tahap kedua, Senin (27/7). Seleksi tahap kedua ini merupakan gabungan pemain non liga dengan pemain liga. Pemain yang lolos seleksi tahap kedua kembali mengikuti seleksi tahap ketiga, Kamis (30/7). Seleksi tahap ketiga ini merupakan seleksi kondisi fisik, sedangkan seleksi tahap keempat berlangsung selama latihan menjelang musim kompetisi dimulai.

Selama seleksi, Suimin mengatakan pihaknya akan mengamati kemampuan dan teknik bermain individu masing-masing pemain. “Kita butuh pemain yang betul-betul memiliki kemampuan dan teknik bermain personal yang berkualitas. Bukan sekedar gaya dan penampilan, tapi punya ambisi,” ujarnya.

Suimin mengakui, pihaknya tidak ingin gagal dan terlambat membentuk kerangka tim seperti saat PSMS mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia musim lalu. Dengan menggelar seleksi lebih awal, kerangka tim dapat terbentuk lebih baik dan sempurna sesuai keinginan termasuk tipikal pemain yang dibutuhkan skuad.

Pelatih yang musim lalu menukangi Persikabo Bogor itu mengatakan, kerangka tim sudah harus terbentuk medio September mendatang, sehingga menu latihan segera bisa dijadwalkan

Thursday, July 23, 2009

Pelatih Kampung Mudik

MEDAN- Ketua Umum telah dipilih, pemain pun mulai diseleksi, namun ada yang masih terlewat. Yakni, siapa pelatih PSMS untuk musim ini?

Tidak perlu berlama-lama, kepada Sumut Pos, Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin, mengatakan telah memilih dan menatapkan Suimin Diharja sebagai pelatih Ayam Kinantan untuk musim ini. ”Suimin memiliki kemampuan dan pengalaman yang bagus. Selain itu, dia juga warga Kota Medan dan tidak terlalu memandang sesuatu dari sudut kontrak kerja. Inilah yang sangat membantu PSMS,” kata Eldin saat ditemui di rumah dinas Wali Kota Medan, Rabu (22/7).

Eldin berharap dengan ditunjuknya pelatih yang berjuluk ’Pelatih Kampung’ ini menambah semangat baru bagi PSMS Medan. Apalagi kemauannya melatih PSMS Medan bukan diakibatkan nilai kontrak-nya, melainkan loyalitas demi memajukan PSMS Medan.

Randiman Tarigan, seorang pengurus PSMS, juga mengakui kabar ini. Randiman menyebutkan, pihaknya sudah berbicara dengan Suimin prihal ini. Kesiapannya bersama untuk memperjuangkan PSMS agar tetap eksis ternyata satu sikap. Hal inilah yang mempermudah pengurus lebih cepat bersikap.
Setelah ditetapkannya pelatih dan sudah dijadwalkannya pencarian pemain PSMS Medan, kini giliran mencari penghidupan PSMS Medan dari sisi anggaran. Eldin mengakui, sampai sekarang ini belum ada donatur yang tanda tangan kerjasama, melainkan pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan donatur. “Kami tetap berusaha mencari donaturnya,” bilangnya.
Informasi yang diterima wartawan koran ini salah satu perusahan bermerk Diadora sudah mulai merapat. Bahkan, tinggal satu pertemuan lagi sudah diputuskan sebagai donatur tetap PSMs Medan. Tapi, selain Diadora ada pula perusahan minyak Malaysi, Petronas yang juga akan masuk menjadi penyantun PSMS Medan. Tak cukup di situ, perusahaan besar di Indonesia sekelas Unilever juga akan ikutan menjadi donaturnya.

Terkait dengan itu, dua barisan besar pendukung PSMS Medan, KAMPAK FC dan SMeCK memastikan dukungan kepada sosok Suimin, sebagai pelatih PSMS musim kompetisi 2009/10. Sosok Suimin, selama ini dianggap suporter lebih mengenali karakter PSMS sesungguhnya. Di tangan Suimin, PSMS diharapkan mampu kembali mengeluarkan tajinya. Lebih dari itu, Suimin juga dinilai pernah berjaya bersama PSMS, walaupun tak sampai juara.
Dicky Anugerah Panjaitan, pentolan Kesatuan Anak Medan Pecinta Ayam Kinantan (KAMPAK) Fans Club menilai hal itu cukup untuk mendukung Suimin kembali mengarsiteki PSMS. “Kalau ditanya, kami sebagai pendukung PSMS akan mendukung sosok Suimin sebagai pelatih. Di tangannya, PSMS saya rasa bisa kembali berjaya,” bebernya kemarin.

Sama halnya dengan yang diutarakan Nata Simangunsong dari Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK). “Suimin itu paham benar karakter PSMS. Sebagai orang Medan, Suimin saya rasa layak kembali ke PSMS. Selain mampu merangkul pemain, Suimin juga dikenal dekat dengan pendukung PSMS,” kata Nata.

Lantas apa kata Suimin? Dihubungi kemarin, pelatih yang puas makan asam garam kepelatihan itu tak menampik keinginannya kembali menukangi PSMS. Ya, kondisi PSMS yang terpuruk, ternyata membuatnya merasa terpanggil untuk turut serta membenahi. “Pembicaraan via telepon sudah dilakukan, namun belum bertemu langsung dengan pengurus. Seharusnya hari ini (kemarin, Red) kami bertemu, tapi karena ada pelatikan wali kota, jadi batal,” beber Suimin.
“Untuk kembali membawa PSMS ke tempat yang sewajarnya, tentu saja saya tak bisa sendirian. Harus ada kerjasama dari segala pihak terkait. Untuk itu, langkah awal kalau saya dipercaya melatih PSMS adalah dengan mengajak semua pihak terkait duduk bersama,” tambahnya.

Untuk menukangi PSMS, bahkan Suimin tak terlalu mempersoalkan dana. “Ada kalanya kita bicarakan uang. Dan ada kalanya kita harus mengedepankan potensi daerah. Artinya, kalau saya memang dibutuhkan, sebagai putra daerah saya siap,” tambah Suimin.(ful/ril)kan Suimin menyambut baik prihal niatan Ketum PSMS terpilih, Dzulmi Eldin yang berencana mengisi skuad PSMS dengan 70 persen pemain lokal. “Saya yakin, kalau memang mau memperdayakan pemain lokal, PSMS masih bisa berprestasi. Ada banyak potensi lokal di Medan dan sekitarnya yang selama ini mampu berbicara di pentas Timnas. Maka itu, saya sangat setuju dengan niatan Ketum untuk mendahulukan pemain lokal. Kalau boleh jujur, itulah impian saya sejak dulu,” pungkas Suimin.

Aun dan Fadli Berlabuh ke Persela

Sihar Sitorus, eks manajer PSMS musim lalu yang kini memiliki Pro Duta Bandung tak menampik rumor yang menyebutkan bahwa dua pemainnya bakal dipinjamkan ke Persela Lamongan musim depan. Adalah Aun Carbiny dan Fadli Hairi yang bakal dipinjam tenaganya selama satu musim kompetisi.
Kedua palang pintu PSMS musim lalu itu, memang masih terikat kontrak selama tiga tahun bersama PT Togos Gopas yang mengelola PSMS. Jadi, pihak PT Togos Gopas dengan leluasa memakai tenaganya selama kurun waktu tersebut. Termasuk hak meminjamkan ke klub lain.

“Benar, mereka akan saya pinjamkan ke Persela. Tapi saya enggan membicarakan nilai kontraknya. Masih banyak detail yang harus diselesaikan,” terang Sihar kemarin.

Kedua pemain Fadli Hariri dan Aun Carbiny sendiri tak menyanggah kabar itu. Keduanya sama-sama mengaku masih sangat ingin memperkuat PSMS. Tapi apa daya, kontrak berbicara.

“Sepertinya sudah bakal pasti. Tapi belum ada hitam di atas putih, jadi belum tahu juga dealnya. Semua tergantung manajemen,” kata Fadli yang musim lalu memakai nomor punggung 3 itu.

“Seandainya PSMS mau memakai tenaga saya, tentu saja pilihan utama adalah Ayam Kinantan. Tapi semuanya tergantung manajemen. Terserah mereka mau pinjamkan ke mana, dan saya harus ikut. Di kontrak tertulis seperti itu,” lanjut Fadli.

Aun juga mengutarakan hal serupa. Selama ini Persela Lamongan begitu ingin menggunakan tenaga mereka. Oleh karena itu, Persela sangat mungkin berhasil meminjamnya. “Setelah dijelaskan bahwa kami masih etrikat kontrak dengan manajemen, Persela tak menyerah dan membicarakan hal ini ke manajemen. Kami sebagai pemain, tentu saja menurut dengan aturan manajemen. Kalau secara pribadi, jujur saja aku masih ingin tetap berkostum Kinantan,” beber pengemas tiga gol di ISL itu.

Peminjaman itu, diakui Sihar akan banyak bermanfaat bagi kedua pemain itu sendiri. Oleh karena itu, ini lebih dari sekadar uang. “Alasan utama meminjamkan kedua pemain itu, adalah agar mereka mampu mencapai potensi bakatnya. Bukan semata uang,” pungkas Sihar

PSMS SELEKSI PEMAIN

MEDAN - Meski kepengurusan PSMS Medan periode 2009-2014 belum tersusun, Ketua Umum terpilih Drs Dzulmi Eldin MSi bersama mantan Sekum PSMS Drs Randiman Tarigan akan memulai pembentukan tim Ayam Kinantan menghadapi Kompetisi Divisi Utama PSSI 2009/2010.

Randiman yang disebut-sebut akan menjadi Ketua Harian PSMS ini, Selasa menyebutkan, persiapan tahap pertama adalah seleksi pemain di Stadion Teladan Medan, Kamis besok.

Mantan manajer PSMS yang sukses membawa The Killer menjadi finalis kompetisi 2008/2009 itu berharap pada Kamis nanti para pemain baik yang berdomisili di Medan maupun di luar kota dapat ikut seleksi, agar pihaknya dapat mencari pemain-pemain berbakat dan berkualitas.

Menanggapi tim pemantau, diakuinya sementara dilakukan pihaknya sendiri bersama tim perumus maupun formatur yang baru-baru ini terbentuk saat berlangsungnya Rapat Kerja Klub Anggota PSMS di Hotel Dharma Deli, Sabtu lalu.

Dalam pemilihan, pihaknya tidak ada memberi prioritas dan semua pemain harus menjalani seleksi khususnya dari segi kesehatan. Ditanya masalah pelatih, Kadis Pendapatan Pemko Medan itu mengaku pihaknya sudah memiliki beberapa nama untuk dikontrak musim depan.

Sayangnya, Randiman enggan mengungkapkan identitas pelatih tersebut karena masih tahap pembicaraan. Kendati begitu, Randiman berjanji akan memberitahukan sang pelatih anyar kalau sudah ada kata sepakat. "Yang jelas, pelatih nanti dari dalam negeri dan berkualitas," katanya.

Diungkapkan, PSMS memilih pelatih yang sesuai dengan kriterianya di antaranya memiliki sertifikat dan pernah membawa klub yang dibina meraih prestasi baik di Liga Super Indonesia atau Divisi Utama.

Selain itu, pelatih tersebut harus bisa menuntun anak-anak asuhannya serta mampu menempatkan pemain dan mengambil sikap tegas jika ada pemain yang melakukan kesalahan

Tuesday, July 21, 2009

Mesti segera susun pengurus

Mantan pemain PSSI/PSMS H Dollah Unai, Minggu, meminta PSMS Medan segera membentuk kepengurusan dalam menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia yang digelar mulai Oktober mendatang. Susunan pengurus sangat mendesak untuk mempersiapkan skuad yang tangguh.

"Belajar dari kompetisi tahun lalu, hendaknya segera membentuk susunan kepengurusan tim. Karena dalam membentuk tim tangguh tidak dapat secara instant," ucap mantan pemain nasional era 60-an ini menanggapi digelarnya musyawarah klub-klub PSMS dalam memilih ketua umum.

Menurut dia, terpilihnya Sekretaris Daerah Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi sebagai Ketua Umum PSMS periode 2009-2013 dengan otomatis PSMS tetap ditangani Pemko Medan setelah periode sebelumnya dipimpin Drs H Abdillah Ak MBA yang juga Walikota Medan.

"Kita memberikan dukungan kepada Eldin untuk memimpin PSMS lima tahun ke depan. Tentunya diharapkan ketua umum nantinya dapat berperan aktif dalam memberikan motivasi baik secara moril dan materil," katanya lagi.

Namun dia mengingatkan agar waspada dalam memilih manajer tim. "Sosok manajer tim selain memiliki pendanaan yang kuat juga harus mengerti sepakbola dan memiliki kebersamaan dengan pemain," ujarnya.

Ada beberapa nama yang layak menjadi manajer, di antaranya Drs H Randiman Tarigan, yang sudah mengerti seluk beluk dunia sepakbola. Randiman pernah membawa Ayam Kinantan sebagai finalis Divisi Utama 2007-2008. "Dia pantas sebagai manajer tim untuk mengangkat PSMS ke Liga Super Indonesia," terang Dollah.

Soal pelatih, selain mesti memiliki track record bagus, orangnya juga memiliki rasa kebersamaan dengan pemain. "Saya pikir pelatih asal Medan juga layak menjadi pelatih PSMS di Divisi Utama," saran Dollah, yang sependapat dengan Eldin untuk mengutamakan pemain lokal

Kejayaan PSMS harus dibangkitkan kembali

Wali Kota Medan, Afifuddin Lubis mengharapkan, kepada pengurus PSMS yang terpilih nantinya, harus dapat membangkitkan kembali kejayaan tim tersebut dalam persepakbolaan Indonesia.

"Marwah PSMS harus bisa dikembalikan. Kita tidak ingin nama besar PSMS itu hilang begitu saja," katanya, siang ini.

Walikota mengatakan, kehebatan PSMS pada era 1960-an yang dulu sangat ditakuti dan disegani tim lawan dapat kembali diwujudkan pada tahun mendatang.

"Ini merupakan tugas dan tanggungjawab pengurus yang terpilih nantinya, dan harus dilaksanakan sesuai dengan harapan masyarakat," katanya.

Keberhasilan PSMS itu hanya dapat diwujudkan melalui kekompakan dan kerja sama antar sesama pengurus dan tidak ada yang berpangku tangan.

Apalagi, katanya, dalam mengejar segala ketertinggalan

yang sedang dialami PSMS itu, para pengurus harus tetap bersinergi dan berusaha meraih prestasi yang terbaik.

"Bila mengenang kembali masa kejayaan PSMS pada masa lalu,saya merasa bangga sebagai warga Medan," kata Afifuddin.

Karena PSMS yang dijuluki tim "ayam kinantan" selalu tampil bermain di Stadion Senayan Jakarta (saat ini Stadion Gelora Bung Karno,red). Tidak mudah bagi klub di tanah air untuk bisa "bermain" di ibukota negara itu.

Ia mengharapkan pada kompetisi tahun depan, PSMS baru terdegradasi ke Divisi Utama bisa lagi bermain di stadion tersebut, sekaligus bisa meraih yang terbaik.

Sementara, Ketua KONI Medan, H. Zulhifzi Lubis, dalam sambutannya, mengatakan, pihaknya siap mengucurkan bantuan dana untuk menopang kemajuan PSMS.

Peningkatan prestasi PSMS itu, juga merupakan tanggungjawab KONI. "KONI tidak ingin membiarkan prestasi PSMS turun begitu saja, apalagi sampai mengalami degredasi.

"KONI tetap berusaha membantu PSMS, sehingga bisa kembali meraih prestasi yang lebih baik, sulit dikalahkan lawan," kata Zulhifzi yang juga Sekretaris Pengprov IMI Sumut

Eldin pimpin PSMS 2009-2013

Drs H Dzulmi Eldin MSi secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum PSMS Medan periode 2009-2013 dalam rapat kerja klub anggota PSMS di Hotel Dharma Deli Medan, Sabtu.

Sebanyak 28 peserta rapat kerja klub anggota PSMS dari total 30 klub menunjuk Sekda Pemko Medan tersebut menjadi Ketua Umum PSMS empat tahun ke depan. Sementara itu, klub Bintang Utara dan Tasbi melakukan walk out dari ruangan sidang, karena menolak sikap pimpinan sidang Hardi Mulyono SE MAP yang bersikeras tidak merubah keputusan yang telah disetujui.

Rapat kerja, berjalan mulus walau sempat terjadi perdebatan sengit yang umumnya demi kebaikan PSMS, sebelumnya dibuka Pj Walikota Medan Drs H Afifuddin Lubis MSi dan turut dihadiri Ketua Kehormatan PSMS Drs H Amran YS, Ketua Pengcab PSSI Medan Drs H Darwin Syamsul, Ketua Umum KONI Medan Drs H Zulhifni Lubis dan unsur pengurus periode 2005-2009.

Di samping menunjuk Dzulmi Eldin sebagai Ketua Umum, peserta rapat juga menerima pertanggungjawaban kepengurusan lama. Salah seorang peserta rapat H Syahputra MS dari PS Perisai Pajak bersama rekannya Suyud, meminta kepengurusan PSMS mendatang untuk membayar hutang pengurus lama dari pihak ketiga sebesar Rp2 miliar lebih.

Menurut Drs H Randiman Tarigan MAP yang menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas nama Ketua Umum Drs H Abdillah Ak MBA, hutang pengurus lama tersebut terdiri dari pinjaman tahun 2005 senilai Rp4 miliar 690 juta, Rp450 juta (2006), Rp560 juta (2007), Rp2 miliar 950 juta (2008). Total Rp8 miliar 650 juta dan baru dibayar Rp6 miliar 519 juta dengan sisa Rp2 miliar 131 juta lagi.

Pinjaman-pinjaman ini dilakukan guna menutupi biaya pembentukan tim PSMS menghadapi kompetisi Divisi Utama dan Liga Super Indonesia, khususnya akibat pengunduran jadwal pertandingan Liga Indonesia 2007. Di samping itu untuk kebutuhan pertandingan dari Januari hingga Februari 2008, sementara pada 2008 tidak ada lagi sumber keuangan PSMS dari APBD maupun penjualan tiket.

Menanggapi laporan dan desakan peserta rapat ini, pimpinan sidang H Hardi Mulyono berjanji akan menyampaikannya kepada pengurus baru. Sedangkan Presiden KAMPAK FC Dicky Anugrah berharap KAMPAK FC dimasukkan menjadi anggota klub PSMS, karena juga mempunyai tanggung jawab membawa PSMS berkibar kembali.

Dalam sambutannya, Ketua Umum terpilih Drs H Dzulmi Eldin berjanji segera membentuk tim PSMS untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama PSSI, Oktober mendatang. Eldin juga meminta semua kalangan membantu usahanya kembali mengangkat kejayaan PSMS yang saat ini turun kasta.

Friday, July 17, 2009

Markus Horison siap hadang MU

Terjawab sudah 21 pemain Indonesia All Star yang akan menghadapi Manchester United pada laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 20 Juli mendatang. Tidak ada kejutan pada hasil polling.

Seperti yang diprediksi sebelumnya, para pemain yang masuk dalam skuad Indonesia All Star adalah pemain yang biasa membela tim nasional Indonesia. Hal ini pastinya membuat pelatih Benny Dollo bisa dengan mudah meracik skuadnya untuk menghadapi pasukan Sir Alex Ferguson.

Untuk lini depan, nama-nama seperti Boaz Salossa (Persipura Jayapura), Bambang Pamungkas (Persija Jakarta), Budi Sudarsono (Sriwijaya FC), TA Mushafry (Persiba Balikpapan), dan striker Persik Kediri Saktiawan Sinaga masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia pada polling SMS.

Sedangkan di lini tengah Indonesia All Star akan diperkuat antara lain oleh Ponaryo Astaman (Persija), Firman Utina (Pelita Jaya), dan Syamsul Chaerudin (PSM Makasar).

Di lini belakang, Charis Yulianto, Maman Aburahman, Nova Arianto, M Ridwan, Ricardo Salampessy, M Roby, Isnan Ali, dan Ismed Sofyan adalah langganan timnas yang terpilih menghadapi MU.

Untuk tiga posisi kiper juga tidak ada kejutan, setelah Markus Harison, Ferry Rotinsulu, dan Dian Agus Prasetya masih menjadi pilihan utama.

Skuad Indonesia All Star:
Penjaga Gawang: Markus Harison (PSMS Medan), Ferry Rotinsulu (Sriwijaya FC), Dian Agus Prasetya (Pelita Jaya)

Belakang: Charis Yulianto (Sriwijaya FC), Maman Aburahman (Persib Bandung), Nova Arianto (Persib Bandung), M Ridwan (Pelita Jaya), Ricardo Salampessy (Persipura Jayapura), M Roby (Persik Kediri), Isnan Ali (Sriwijaya FC), dan Ismed Sofyan (Persija Jakarta)

Tengah: Syamsul Chaerudin (PSM Makassar), Ponaryo Astaman (Persija Jakarta), Ellie Aiboy (PSMS Medan), Eka Ramdhani (Persib Bandung), Firman Utina (Pelita Jaya)

Depan: Boaz Salossa (Persipura Jayapura), Bambang Pamungkas (Persija Jakarta), Budi Sudarsono (Sriwijaya FC), Saktiawan Sinaga (Persik Kediri), TA Mushafry (Persiba Balikpapan)

Thursday, July 16, 2009

Eldin & Randiman dijagokan ketuai PSMS

Sekretaris Daerah Kota Medan Dzulmi Eldin dan Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan Randiman Tarigan dijagokan sebagai Ketua Umum PSMS Medan untuk musim kompetisi Divisi Utama PSSI 2009/2010.

"Siapa pun sebenarnya yang memimpin PSMS Medan sepanjang layak, oke-oke saja, tapi Eldin dan Randiman saya pikir cukup bagus untuk memimpin," kata Ketua Umum Klub PS Shimponi, Ahmad Arief.

Anggota DPRD Medan itu menilai, tim "Ayam Kinantan" membutuhkan sosok ketua umum yang loyal dan mampu mengangkat kembali prestasi PSMS setelah terdegradasi dari Liga Super Indonesia. Jika tak ada pihak swasta yang berminat menangani klub ini, pilihan paling rasional jatuh kepada Eldin dan Randiman. Arief berharap agar satu dari antara dua figur tersebut bisa membawa PSMS kembali masuk ke Liga Super Indonesia.

"Masalah utama PSMS adalah dana. Jika tak ada swasta yang mau, jalan yang mungkin ditempuh supaya PSMS tetap hidup adalah bantuan APBD dan sumbangan. Di sinilah diharapkan peran Eldin atau Randiman," ujar Ketua F-PAN DPRD Medan itu.
Soal bantuan APBD, menurut dia, masih dimungkinkan asal penyalurannya sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini merujuk pada klub daerah lain seperti Persija Jakarta atau Persebaya Surabaya.

Pemilihan pengurus baru PSMS rencananya akan digelar dalam musyawarah pada 18 Juli mendatang. "Diharapkan musyawarah bisa berjalan sukses agar PSMS bisa kembali berjaya," tambah Arief.

Musim depan, PSMS harus berlaga di Liga Divisi Utama. Mereka tersisih setelah kalah dari Persebaya Surabaya dalam playoff untuk memperebutkan satu tiket di Liga Super

Dukung terus Ayam Kinantan

egagalan PSMS Medan bertahan di Liga Super Indonesia (LSI) setelah gagal memenangi laga playoff menghadapi Persebaya Surabaya, hendaknya tidak mengendurkan semangat pecinta PSMS Medan untuk terus mendukung tim Ayam Kinantan.

“PSMS harus bangkit untuk dapat kembali tampil di liga super dan ini tentunya dibutuhkan dukungan seluruh masyarakat, khususnya pecinta Ayam Kinantan baik moril maupun materil,” ujar pendukung fanatik PSMS Medan, Ahmad Pasundan Tarigan, kemarin.

Dikatakan, semua pencinta Ayam Kinantan pastilah kecewa dengan turun kastanya tim kebanggaan kota Medan itu ke Divisi Utama. “Namun kekecewaan itu jangan sampai membuat kita berpaling dari PSMS yang selalu membutuhkan dukungan moril untuk dapat kembali meraih tiket LSI,” ucapnya.

Untuk itu, lanjutnya, PSMS harus segera mempersiapkan tim yang solid dengan merekrut pemain-pemain berkualitas. “Siapa pun pelatihnya, kalau tanpa didukung materi pemain yang berkualitas, akan sulit mengangkat prestasi PSMS menjadi lebih baik,” katanya.

Menurut Tarigan, tidak menjadi jaminan PSMS akan meraih prestasi gemilang meski bermain di Divisi Utama. “Divisi Utama bukanlah level yang buruk, setiap tim juga diperkuat pemain berkualitas termasuk pemain asing. Untuk itu, PSMS harus tetap mempersiapkan tim yang baik jika ingin kembali tampil di liga super,” katanya.

Selain materi pemain, tambahnya, pengurus PSMS juga harus yang benar-benar ingin mengabdi untuk kejayaan Ayam Kinantan, di samping juga mampu mencari dana untuk kebutuhan tim.

“Jika ditangani oleh pengurus yang benar-benar murni untuk memajukan tim dan didukung dengan pemain berkualitas, kita yakin PSMS akan bangkit sebagai tim yang memiliki nama besar di kancah sepakbola nasional,” jelas Tarigan.

PSMS sulit tetap LSI

Ambisi PSMS Medan tetap tampil di pentas Indoesia Super Liga musim depan dipastikan sulit terwujud. Hal tersebut jika merujuk pada pernyataan Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono, terkait kontestan kasta tertinggi sepakbola nasional edisi kedua musim depan.

Menurut Joko, pihaknya memastikan bakal menerapkan aturan ketat, terkait regulasi peserta kompetisi Super Liga. Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat, sudah pasti akan langusng dieliminasi ke Divisi Utama.

Sebagai ganti agar kuota 18 tim tetap terpenuhi, akan diambil dari tim kasta kedua yang musim ini menembus babak delapan besar.

Empat tim yang terkena degradasi musim ini adalah PSMS Medan, Deltras Sidoarjo, Persita Tangerang dan PSIS Semarang. Keempat tim tetap turun kasta dan tidak diberikan kesempatan bertahan di Super Liga.

"Sesuai regulasinya memang demikian. Jadi, tim yang akan mengganti bagi mereka yang tidak lolos verifikasi berasal dari Divisi Utama. Mereka harus diberikan kesempatan untuk promosi," sebut Joko baru-baru ini.

Masih kata Joko, pihaknya akan memberikan pemerataan kesempata untuk tampil di Super Liga, bagi tim Divisi Utama. Tentunya, kesempatan itu akan diberikan, sekiranya ada tim yang tidak memenuhi syarat.

"Tapi, mereka yang akan menjadi pengganti pun harus memenuhi syarat. Jika tidak, tentu mereka tidak bisa ikut dan kesempatan tampil di Super Liga diberikan kepada tim lainnya," jelas Joko sembari menyinggung penyatuan dua tim atau merger dua tim Malang, Arema dan Persema serta dua tim ibukota Persija-Persitara.

"BLI tidak mengenal istilah merger. Kami hanya mengizinkan pengelolaan satu tim tampil di Super Liga musim depan. Silahkan saja jika ada tim yang ingin kerjasama, tapi harus sesuai dengan yang tercantum di dalam manual liga. Jika tidak, mereka dipastikan sulit ikut Super Liga," tandas Joko

Pengurus Masih Tunggu Rapat

Bermain di Divisi Utama, PSMS tidak membutuhkan badan hukum layaknya berlaga di Indonesian Super League (ISL). Tapi PT PSMS yang terlanjur dibentuk menyatakan siap kalau nantinya dibutuhkan.

Dirut PT PSMS, Ir Doli Siregar menegaskan kesiapannya membantu PSMS untuk kembali berlaga di ISL musim yang akan datang. “Kami siap mendukung kiprah PSMS musim depan. Tergantung sikap pengurus nantinya. Karena PT PSMS sekalipun memang tidak bisa juga jalan sendiri,” terang Doli yang ditemui wartawan koran ini, Selasa (14/7) kemarin.

Pihak PT PSMS sudah punya ancang-ancang dari segi bisnis. Sebagai badan hukum sah PSMS, manajemen perseroan terbatas ini sadar tidak bisa sekadar berbangku tangan. Sumbangsih pemikiran dan membantu sektor pembiayaan pasti menjadi hal utama yang harus dipikirkan manajemen PT PSMS. Doli Siregar selaku direktur utama mengaku sudah menganalisa kemungkinan-kemungkinan bisnisnya.

“Untuk mengarungi kompetisi, pasti membutuhkan banyak biaya. Dan PT PSMS berpikir juga untuk melebarkan sayap dalam mencari solusi keuangan dengan mencari cara berbisnis. Tidak hanya dari olahraga tapi dari lingkup lainnya. Dan hasilnya kita kembalikan ke PSMS,” beber Doli.

Sisi bisnis yang dimaksud Doli bisa saja dari marchandise atau lainnya. Terlebih PSMS sudah balik kandang. Kerinduan fans akan tim kebanggaannya memperlihatkan satu celah bisnis. Terutama dari tiket masuk, atau aksesoris. Sedikit banyak, lingkup lain di luar bisnis bisa juga menjadi sasaran PT PSM.
Bagaimana sikap pengurus PSMS? Menjawab hal itu, Hardi Mulyono Kabid Organisasi PSMS belum bisa memberi kepastian apakah akan bekerja sama dengan PT PSMS atau tidak. Tapi Hardi berjanji akan merumuskan kembali seperti apa langkah dan kerja sama apa saja yang bisa mereka lakukan demi prestasi PSMS.

“Kalau ditanyakan kerjasamanya, pasti kita akan selaraskan langkah. Namun bentuknya seperti apa, masih akan kita rumuskan kembali usai pemilihan ketua mmum PSMS nanti,” beber Hardi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Medan Dzulmi Eldin dan Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan Randiman Tarigan dijagokan sebagai Ketua Umum PSMS Medan untuk musim kompetisi Divisi Utama PSSI 2009/2010. Ketua Umum Klub PS Shimponi, Ahmad Arief berpendapat, dua nama itu memiliki visi yang dibutuhkan untuk memajukan tim Ayam Kinantan.

Anggota DPRD Medan itu menilai, PSMS membutuhkan sosok ketua umum yang loyal dan mampu mengangkat kembali prestasi PSMS setelah terdegradasi dari Liga Super Indonesia. Jika tak ada pihak swasta yang berminat menangani klub ini, pilihan paling rasional jatuh kepada Eldin dan Randiman. Arief berharap agar satu dari antara dua figur tersebut bisa membawa PSMS kembali masuk ke Liga Super Indonesia.

“Masalah utama PSMS adalah dana. Jika tak ada swasta yang mau, jalan yang mungkin ditempuh supaya PSMS tetap hidup adalah bantuan APBD dan sumbangan. Di sinilah diharapkan peran Eldin atau Randiman,” ujar Ketua F-PAN DPRD Medan itu.

Soal bantuan APBD, menurut dia, masih dimungkinkan asal penyalurannya sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini merujuk pada klub daerah lain seperti Persija Jakarta atau Persebaya Surabaya.

Pemilihan pengurus baru PSMS rencananya digelar dalam musyawarah pada 18 Juli mendatang. “Diharapkan musyawarah bisa berjalan sukses agar PSMS bisa kembali berjaya,” tambah Arief

Pengawalan MU Mirip Pengawalan Bill Clinton

Keamanan super ketat akan diterapkan oleh panitia lokal terhadap Manchester United saat berada di Indonesia. Namun fans masih mendapat kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan pemain-pemain idolanya.

Koordinator Bidang Keamanan Panitia Lokal kedatangan MU, Nugroho Setiawan mengatakan, sistem keamanan yang diterapkan terhadap pemain MU tidak jauh berbeda dengan keamanan Presiden AS Bill Clinton saat berkunjung ke Indonesia. Artinya pemain masih diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan fansnya.

"Bila ada fans yang sudah mengganggu, kami tidak akan menangkap mereka. Namun kami akan menyelamatkan pemain yang bersangkutan. Ini mirip seperti saat Bill Clinton di Indonesia," kata Nugroho.

Dijelaskan Nugroho, proses pengamanan terhadap Clinton yang datang ke Indonesia sekitar lima belas tahun lalu berbeda dengan pengamanan Presiden AS, George Bush saat berkunjung ke Indonesia. Bush yang mendapat pengawalan ketat dari pasukan khusus sama sekali tidak bisa berinteraksi dengan masyarakat.

"MU datang untuk bertemu dengan fansnya. Jadi kalau pengamanannya terlalu ketat, mereka tidak akan bisa berinteraksi dengan penggemarnya. Jadi sistem yang kami pakai boleh dikatakan mirip dengan Clinton," kata Nugroho.

Manchester United akan berhadapan dengan Indonesia All Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 20 Juli 2009. MU diperkirakan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, pukul 23.00 WIB, 18 Juli 2009.

Wednesday, July 15, 2009

Kembalikan Kejayaan Sepakbola Medan

Menyikapi banyaknya keluhan yang disampaikan oleh klub-klub sepakbola yang ada di Medan, Pengda PSSI Sumut melalui surat bernomor 060/PSSI-SU/KU/VII/2009 memberikan mandat kepada Drs H Darwin Syamsul, Edy Anthony Wendri, dan Ongku Zulfin Nasution untuk menggelar masyawarah cabang (Muscab) I PSSI Medan.

Terkait dengan pemberian mandat itu, kemarin (13/7) bertempat di Hotel Asean digelar Muscab PSSI Medan yang dihadiri oleh 26 dari 31 klub yang mengajukan permohonan mandat menggelar Musda ke PSSI Sumut, beberapa waktu lalu.

Para anggota Muscab menunjuk H Saryono (Ketua), Ariyadi, Halim Panggabean, Herry Ryanto, dan Ongku Zulfin Nasution sebagai panitia yang meminpin jalannya Muscab.

Adapun hasil Muscab memutuskan tim formatur yang terdiri dari Drs H Darwin Syamsul, Edi Anthoni Wendri dan Ongku Zulfin Nasution bertugas menyusun kepengurusan PSSI Medan dalam rentang waktu 12 hari sejak gelaran Muscab I berlangsung.

“Jika mengacu pada surat mandat yang dikeluarkan oleh Ketua Umum PSSI Sumut Drs Chaerullah SIP MAP, kami memiliki waktu 15 hari ke depan untuk menyusun kepengurusan. Tapi saya yakin dalam waktu 12 hari susunan pengurus PSSI Medan akan segera terbentuk,” bilang Ketua PSSI Medan terpilih Drs H Darwin Syamsul, kepada wartawan koran ini.

Optimisme yang diusung Darwin ini terkait kerinduan yang dirasakan oleh insan sepakbola di Medan yang telah lama tak merasakan kompetisi. “Jika disusun lebih cepat, maka program kerja akan lebih cepat berjalan. Artinya, kompetisi antar klub akan semakin cepat digelar,” bilang Darwin.

Dengan terbentuknya Pengurus Cabang PSSI Kota Medan, secara otomatis berdasarkan Pedoman Dasar PSSI maka status 40 klub yang selama ini bernaung di bawah panji PSMS, resmi menjadi anggota PSSI Kota Medan.
Namun Pimpinan sidang H Saryono belum berani mengatakan jika status ke-40 klub itu akan ‘putus hubungan’ dengan PSMS. “Kami belum memahami secara menyeluruh tentang isi Pedoman Dasar PSSI. Lagi pula 40 klub yang akan bergabung ke PSSI Medan adalah pemegang saham PT PSMS,” bilang pemilik PS Kinantan ini.

“Seharusnya Ketua Umum PSSI Sumut yang menjelaskan hal ini, sehingga tak terjadi kerancuan dan multi tafsir atas aturan yang berlaku. Jadi sangat kami sesalkan bila pada kesempatan ini beliau (Ketua Umum PSSI Sumut) hanya mengutus salah seorang anggota biro alih status Affendi Marico sebagai pemantau Muscab,” tambah pria yang akrab disapa Pak Haji ini.

Sementara itu Walikota Medan Drs H Afifuddin MSi dalam sambutannya ketika membuka Muscab tersebut mengatakan, ada tiga faktor pendukung untuk membina sekaligus meningkatkan prestasi sepakbola di Medan. Ketiga faktor tersebut adalah sarana, finansial, dan organisasi. Tanpa ketiga faktor itu, mustahil prestasi dapat diraih.

Selanjutnya Walikota berharap dengan terbentuknya Pengcab PSSI Kota Medan maka atmosfer sepakbola di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini kembali hidup. “Dari dulu, sepakbola selalu mendapat tempat di hati masyarakat Kota Medan. Olahraga ini benar-benar telah menyatu dengan masyarakat Kota Medan,” kata Walikota.

Karenanya Walikota berharap agar para pengurus yang terpilih memimpin PSSI Medan memiliki visi dan misi yang jelas dan terarah agar kejayaan sepakbola Sumut terulang kembali “Yang terpenting adalah kepengurusan PSSI Medan solid. Karena itulah sarat mutlak agar program kerja dapat berjalan sesuai rencana,” imbuh Walikota

Eldin & Randiman dijagokan ketuai PSMS

Sekretaris Daerah Kota Medan Dzulmi Eldin dan Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan Randiman Tarigan dijagokan sebagai Ketua Umum PSMS Medan untuk musim kompetisi Divisi Utama PSSI 2009/2010.

"Siapa pun sebenarnya yang memimpin PSMS Medan sepanjang layak, oke-oke saja, tapi Eldin dan Randiman saya pikir cukup bagus untuk memimpin," kata Ketua Umum Klub PS Shimponi, Ahmad Arief.

Anggota DPRD Medan itu menilai, tim "Ayam Kinantan" membutuhkan sosok ketua umum yang loyal dan mampu mengangkat kembali prestasi PSMS setelah terdegradasi dari Liga Super Indonesia. Jika tak ada pihak swasta yang berminat menangani klub ini, pilihan paling rasional jatuh kepada Eldin dan Randiman. Arief berharap agar satu dari antara dua figur tersebut bisa membawa PSMS kembali masuk ke Liga Super Indonesia.

"Masalah utama PSMS adalah dana. Jika tak ada swasta yang mau, jalan yang mungkin ditempuh supaya PSMS tetap hidup adalah bantuan APBD dan sumbangan. Di sinilah diharapkan peran Eldin atau Randiman," ujar Ketua F-PAN DPRD Medan itu.
Soal bantuan APBD, menurut dia, masih dimungkinkan asal penyalurannya sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini merujuk pada klub daerah lain seperti Persija Jakarta atau Persebaya Surabaya.

Pemilihan pengurus baru PSMS rencananya akan digelar dalam musyawarah pada 18 Juli mendatang. "Diharapkan musyawarah bisa berjalan sukses agar PSMS bisa kembali berjaya," tambah Arief.

Musim depan, PSMS harus berlaga di Liga Divisi Utama. Mereka tersisih setelah kalah dari Persebaya Surabaya dalam playoff untuk memperebutkan satu tiket di Liga Super.

Tuesday, July 14, 2009

Masih Gelap

Tampaknya pembentukan skuad PSMS Medan yang akan mengarungi musim depan di Divisi Utama, tak akan terjadi dalam waktu dekat ini. Seluruhnya akan ditentukan usai ditentukannya Ketua Umum PSMS, yang gelaran musyawarahnya akan dilaksanakan 18 Juli nanti.

Hal itu diungkapkan Hardi Mulyono, Kabid Organisasi PSMS Minggu (12/7) kemarin. Walhasil, siapa yang digadang bakal menukangi PSMS musim depan, serta siapa saja pemain yang bakal direkrut juga masih gelap.
“Kita tentu saja belum bisa menentukan pembentukan kerangka tim dalam waktu dekat ini. Semua masih menunggu hingga Ketua Umum ditentukan,” beber Hardi Mulyono.

Sejauh ini, isu yang beredar untuk menjabat PSMS I masih juga buram. Kabar yang beredar adalah Dzulmi Eldin Sekdakot Medan yang berpeluang besar menjadi Ketua Umum. “Kalau Bakal Calon Ketua Umum, nama Dzulmi Eldin masih mengemuka. Kita lihat saja nanti,” sambung Hardi.

Mengenai waktu yang tak terlalu panjang untuk membentuk tim, Hardi tidak terlalu mengkhawatirkannya. Berdasarkan jadwal semula, Divisi Utama akan dimulai Oktober mendatang. “Masih ada waktu. Dan semuanya akan berjalan sesuai rencana,” tambah Hardi.

Karena Ketua Umum belum ditentukan, kerangka tim juga tentu saja belum dapat dipastikan. Siapa yang akan menjadi manajer juga belum dapat dipastikan. “Kalau itu Ketua Umum nantinya yang akan menunjuk.
Semuanya masih blank. Kita tunggu saja, semoga semua bisa lebih cepat terbentuk,” pungkas Hardi. Untuk posisi pelatih, nama Suimin Diharja kembali mengemuka untuk menukangi PSMS musim depan. Tapi niatannya itu masih harus menunggu kepastian dari manajemen PSMS musim ini.

Sementara dari manajemen musim lalu, belum dapat dipastikan kapan pastinya mandat akan segera diserahterimakan. Sejauh ini Sihar Sitorus selaku manajer musim lalu, masih menghitung dan menyusun laporan pertanggungjawabannya kepada pengurus PSMS.

Zada batal ke Persela

Persela Lamongan terus mencari pengganti gelandang asal Brazil, Leonardo Martin Dinelli Zada, yang batal bergabung dan memilih merapat ke klub lain untuk kompetisi Liga Super Indonesia musim 2009-2010.

Koordinator Pembentukan Tim Persela, Yuhronur Efendi mengatakan, pihaknya mendapat tawaran dari sejumlah agen pemain asing untuk posisi gelandang, antara lain dari Amerika Latin dan Portugal.

"Kami sudah lihat rekaman pemain asing yang ditawarkan agen tersebut, tapi belum berani memutuskan. Semua pemain yang ditawarkan belum pernah merumput di Indonesia," katanya.

Menurut Yuhronur, pihaknya tidak ingin tergesa-gesa dalam merekrut pemain, agar tidak salah pilih seperti yang terjadi pada musim lalu. Kasus itu terjadi saat Persela mengontrak Epala Jordan, tapi akhirnya jarang dimainkan karena kualitasnya pas-pasan.

"Yang jelas, kami ingin mencari pemain yang memiliki kualitas bagus dan cocok dengan kebutuhan tim. Kami juga berkonsultasi dengan pelatih untuk mencari pemain yang diinginkan," tambahnya.

Sebelumnya, manajemen Persela sudah hampir mencapai kesepakatan dengan Martin Zada. Namun, mantan pemain PSMS Medan tersebut, masih memilih bergabung dengan klub lain. Kabarnya, tim berjuluk "Laskar Joko Tingkir" itu, juga mendapat tawaran pemain dari Singapura dan Malaysia, namun tidak tertarik untuk merekrutnya.

Persela kini baru mengontrak dua pemain asing, yakni Fabiano Rosa Beltrame (Brazil/bek) dan Varney Pas Boakay (Liberia/striker). Total sudah ada 16 pemain yang dimiliki Persela dan tinggal mencari sekitar delapan pemain tambahan.

Pelatih Persela, Widodo Cahyono Putro mengaku, tidak terlalu yakin dengan kualitas pemain asing yang ditawarkan agen pemain, sebelum melihat langsung penampilan mereka.

"Belum tentu penampilan di rekaman video, sama dengan kualitas pemain yang sesungguhnya. Kalau memang kualitasnya tidak bagus, lebih baik kami mencari pemain yang sudah pernah bermain di Indonesia," katanya.

Monday, July 13, 2009

Masih Bisa Nego

Sejumlah pemain muda potensial PSMS musim lalu, mendapatkan kontrak cukup panjang dari PT Togos Gopas sebagai pengelola PSMS di bawah pimpinan Sihar Sitorus. Kabar beredar, beberapa di antara pemain juga sudah deal dengan Pro Duta klub baru yang akan dikelola Sihar.

Namun, hal itu ternyata tidak seratus persen berlaku. Meski sudah terikat kontrak, prosesi nego ulang antara pemain dan manajemen masih bisa terjadi. Oleh karena itu, beberapa pemain masih bisa pindah ke klub lain. Walaupun, klub peminat itu harus berhubungan langsung dengan manajemen Pro Duta.
Fadly Hariri, salah satu pemain yang mendapatkan kontrak dengan PT Togos Gopas hingga 3 tahun. Masa yang sama dengan Aun Carbiny dan Rahmadani.

Ditanyakan apakah Fadly pasti akan bergabung ke Pro Duta, ternyata jawabannya juga masih belum dapat dipastikan.
Secara pribadi, Fadly sebenarnya masih sangat ingin dapat membela PSMS musim depan. Hal itu didasari oleh rasa kecintaan akan PSMS dan tanggung jawab besar karena PSMS degradasi.

“Memang saya sudah terikat kontrak dengan Pro Duta. Tapi, masih akan ada nego ulang. Beberapa klub ada menghubungi saya dan meminta saya bergabung dengan mereka. Tapi saya serahkan kepada manajemen. Kalau manajemen merestui dan saya bersedia pindah, ya bisa saja,” beber Fadly, Jumat (10/7) kemarin.

“Jujur, saya masih sangat ingin membela PSMS. Kalau semua jelas, saya bersedia kembali main di PSMS,” lanjut Fadly.
Walhasil, dari beberapa pemain PSMS yang masih terikat kontrak, hanya beberapa yang memang sudah pasti berlabuh ke Pro Duta. Mereka antara lain, Galih Sudaryono dan Oktovianus Maniani. Selebihnya masih buram. Tiga legiun asing PSMS, Zada, Costas dan Esteban juga masih gulita kepastiannya untuk dipertahankan manajemen Pro Duta.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa Zada tidak bersedia main di Pro Duta, walaupun nyatanya tenaga Zada masih dibutuhkan manajemen. Pemain sekelas Zada tentunya ingin main di kompetisi kasta tertinggi. Dan untungnya beberapa klub besar Indonesia Super Liga (ISL) menyatakan ingin merekrutnya.

Sihar Sitorus beberapa waktu lalu berkata, kalau memang ada klub yang serius ingin merekrut pemain yang masih terikat kontrak dengannya harus menghubunginya dan memperbincangkan dengan serius. “Kalau memang ada klub yang serius, mereka pasti menghubungi saya,” beber Sihar waktu itu. Nah, segala keputusan tentu saja ada di pihak pemain dan manjemen. Satu lagi, pengurus PSMS yang ingin merekrut pemain PSMS musim lalu, juga harus bertindak cepat membentuk tim sebelum kompetisi dimulai

Suimin tunggu pinangan

Mantan pelatih Persikabo Kabupaten Bogor, Suimin Diharja menegaskan, dirinya sedang menunggu pinangan PSMS Medan. Sebab, secara kebetulan kontraknya dengan Persikabo sudah berakhir dan belum diperpanjang.

Diakui Suimin, dirinya akan dengan senang hati bisa menukangi PSMS, jika pengurus memberikan kepercayaan. Terlebih karena dia lahir dan besar di Medan, sehingga sangat faham dengan karakter permainan yang cocok untuk Ayam Kinantan.

"Saya ini lahir dan besar di Medan. Tentu menjadi kebanggaan tersendiri bisa menyumbangkan tenaga untuk daerah sendiri. Tapi, sampai sejauh ini, belum ada pengurus PSMS yang menghubungi saya," jelas Suimin dihubungi Waspada, Sabtu.

Ditambahkannya, beberapa tim memang sudah menghubunginya. Hanya saja, belum ada satu pun yang serius melakukan pembicaraan. Karena itu, ia berharap bisa segera mendapat kepastian dari manajemen PSMS, sebelum tim lain menawarinya kontrak.

"Saya memang berharap demikian. Sebab, bakal sulit bagi saya untuk menolak tawaran dari tim lain, sementara dari PSMS sendiri masih kabur. Sebagai pelatih profesional, saya tentu ingin segera mendapat tempat," katanya.

Masih kata Suimin, dirinya akan memprioritaskan PSMS sekiranya mendapat tawaran secara bersamaan. Hal itu karena, ia mengaku sudah lama ingin kembali membesut skuad tim kebanggaan warga Kota Medan ini tanpa mempedulikan musim depan harus tampil di Divisi Utama.

Ia bahkan mengaku telah memiliki program sekiranya kembali dipercaya menukangi PSMS. Salah satunya dengan memberdayakan pemain muda lokal Sumut, yang menurutnya memiliki cukup banyak talenta yang bisa diandalkan.

"Bagi saya, hal seperti ini bukan hal baru. Bahkan pemain sekelas Ismed Sofyan (Persija) adalah hasil binaan saya. Tapi, itu semua tergantung dari keinginan pengurus PSMS. Sebab, merekalah yang menentukan, apakah akan menggunakan tenaga saya atau tidak," pungkasnya.

PSMS harus selektif pilih pelatih

PSMS Medan harus seletif dalam membentuk skuad Ayam Kinantan termasuk dalam menentukan pelatih sehingga tidak terjebak di tengah roda kompetisi gonta-ganti pelatih. Pelatih PSMS tidak mesti putra daerah, terbuka bagi siapa saja yang memiliki kualitas dan loyalitas kepada PSMS.

"Tentunya pelatih tersebut memiliki track record dalam menangani klub dengan prestasi menggembirakan," kata pemerhati sepakbola Drs Azzam Nasution yang juga pengurus KONI Kota Medan kepada Waspada, Minggu.

Azzam yang mengurusi PS Deli Putra dan Pemko Medan ini mengakui membentuk dan mengurusi sebuah tim yang solid tidak gampang, bahkan sering orang menyebutkan lebih mudah mengurusi dua juta penduduk ketimbang membentuk sebuah tim yang solid.

"Saya menyambut positif komentar para pemerhati sepakbola menyahuti pelatih yang bakal mengarsiteki Ayam Kinantan pada kompetisi 2009-2010. Tentunya tantangannya lebih berat agar dapat lolos kembali ke Liga Super Indonesia," terang Azzam.

Menanggapi adanya komentar bahwa Suimin Dihardja diharapkan dapat menukangi PSMS, Azzam mengakui sah-sah saja. Namun dia menambahkan, dalam menentukan seorang pelatih kepala hendaknya pengurus PSMS ke depan harus melihat track record dan prestasi yang sudah diperbuat dalam mengurusi klub.

Azzam menambahkan, pelatih PSMS tidak mesti orang Medan. "Pelatih tersebut tentunya memiliki prestasi dalam mengurusi sebuah tim serta punya kualitas dan loyal terhadap PSMS. Sudah berapa banyak pelatih bukan putra daerah yang mengurusi PSMS. Jadi bukan mesti orang Medan," katanya lagi.

Seperti kompetisi 2007-2008 PSMS ditangani pelatih Freddy Mulli dan hasilnya menggembirakan menjadi finalis di tangan manajer tim Randiman Tarigan. Bisa saja PSMS merekrut pelatih top misalnya Jacksen F Tiago yang membawa Persipura Jayapura menjadi juara Liga Super Indonesia 2009.

Menurutnya, PSMS ke depan tidak kembali terjebak dalam situasi plin plan dalam membangun sebuah tim. "Kegagalan PSMS bertahan di Liga Super Indonesia hendaknya menjadi pembelajaran bagi kita agar tidak terulang lagi dan dapat bangkit lolos ke Liga Super Indonesia," katanya lagi.

Dia juga setuju setelah Musda PSMS 18 Juli mendatang, segera dibentuk komposisi skuad PSMS mulai manajer tim, pelatih hingga pemain. "Dengan persiapan lebih awal tentunya peluang membentuk skuad yang tangguh dapat tercapai," ujarnya.

Saturday, July 11, 2009

Minta Suimin tangani PSMS

Nama pelatih yang mencuat untuk PSMS Medan antara lain Suimin Dihardja. Arsitek yang berjulukan 'pelatih kampung' ini pernah mengangkat Ayam Kinantan kembali di Liga Super Indonesia.

Sepak terjang Suimin pun tak perlu diragukan. Apalagi, dia pernah mengangkat citra PSMS dari sebelumnya yang tak diminati penonton hingga membuat Stadion Teladan menjadi penuh sesak.

"Saya meminta kepada Suimin, agar turun gunung (kembali ke Medan) untuk menangani PSMS pada putaran kompetisi divisi utama tahun depan. Sebab menurut saya, selain asli putra daerah, dia juga mengerti tentang karakter orang Medan," kata pemerhati sepakbola Benny Tomasoa dalam siaran persnya kepada Waspada, Jumat.

Suimin yang mulanya hanya melatih klub-klub kecil di Medan, berkat ketekunannya berhasil menyandang predikat pelatih dengan julukan "Sang Motivator" versi beberapa media ibukota.

Karenanya Benny kembali mengatakan, kalau PSMS ingin lebih baik lagi ke depan, harus secepatnya mengikat Suimin sebelum digaet klub lain. "Kompetisi belum diputar saja, pelatih kampung itu dikabarkan sudah dilirik klub besar seperti Persija Jakarta, PKT Bontang dan Semen Padang," jelasnya.

Dia juga meminta para pengurus menyatukan persepsi agar nama baik Medan dapat terangkat kembali seperti pada zaman perserikatan beberapa tahun silam. "Jujur saja demi PSMS Medan, saya sudah melobi beberapa perusahaan untuk menjadi sponsor. Dari hasil usaha tersebut, kita hanya tinggal menunggu jawaban saja," ucapnya.

Begitu juga dengan sikap dalam menentukan calon ketua umum dan ketua harian pada 18 Juli mendatang melalui Musyawarah Antar Klub yang harus dilaksanakan dengan arif dan bijaksana. "Sebab kalau hanya melihat sosok dan bukan kualitas, maka jangan harap klub kebanggaan kota ini mampu berbicara lebih baik lagi di putaran kompetisi Divisi Utama musim mendatang," tegasnya.

Sebelumnya mantan pemain nasional dan PSMS era 60-an H Dollah Unai pun mendesak, segera benahi PSMS. Dollah melihat sosok Drs H Randiman Tarigan bertangan dingin menangani tim Ayam Kinantan.

Galih bantah Persisam

Persisam Putra Samarinda kembali gagal mendapatkan penjaga gawang handal. Kali ini, klub promosi Liga Super Indonesia musim depan itu berencana menggaet kiper muda asal PSMS Medan, Galih Sudaryono.

Galih pun segera membantah pernyataan manajer tim Persisam Aidil Fitri yang menyatakan dirinya bakal bergabung dengan tim Elang Borneo tersebut di musim kompetisi 2009/10 nanti. Galih sendiri menjadi buruan Persisam setelah Markus Horison tidak memberikan jawaban pasti mengenai pinangannya.

Bahkan, Aidil menyatakan bila Galih akan mulai mengikuti latihan perdana di Batu, Malang, 20 Juli nanti. Menurut Galih, dirinya sudah terikat kontrak dengan PT Togos Gopas yang mengelola klub Divisi Utama Liga Indonesia, Pro Duta Bandung, sebelum Superliga 2008/09 berakhir. PT Togos Gopas dimiliki Sihar Sitorus, mantan pengelola PSMS Medan tempat Galih bernaung musim lalu.

"Saya sudah putuskan untuk bermain di Pro Duta, walaupun hanya main di Divisi Utama. Kalau Persisam ingin mendapatkan saya, mereka harus bicara kepada bos dulu," ujar Galih, Jumat.

Pernyataan Galih itu juga menunjukkan ia tidak keberatan meninggalkan Pro Duta jika ada klub Superliga yang ingin meminang dirinya. Hanya saja, Galih menginginkan agar proses kepindahannya ditempuh melalui jalur yang benar.

Sesalkan Ayam Kinantan

elum berhasilnya PSMS Medan bertahan di Liga Super Indonesia masih menjadi pembicaraan hangat di kalangan pemerhati sepakbola. Penyebabnya tak lain ketidakmampuan para pemain Ayam Kinantan memberikan kontribusi terbaik saat menghadapi Persebaya Surabaya di laga playoff lewat drama adu penalti di Stadion Siliwangi Bandung beberapa waktu lalu.

"Jelas ini kesalahan para pemain dan bukan kesalahan dari pihak manajemen yang dipimpin Sihar Sitorus. Sebab pengusaha muda itu telah banyak mengeluarkan dana," sesal H Sakiruddin SE MM di Medan, Rabu.

Menurut mantan pemain Persiraja Banda Aceh dan Pemprovsu ini, pihak manajemen tidak salah dan telah berbuat semaksimal mungkin menjadikan tim Ayam Kinantan lebih baik dari sebelumnya. Namun, mengingat seluruh pemain yang dipercayakan membela skuad PSMS tidak memiliki jiwa profesional, Ayam Kinantan harus rela turun kasta ke Divisi Utama musim mendatang.

"Yang paling menyedihkan adalah Sihar Sitorus. Mengapa? Karena ia sudah banyak mengeluarkan dana namun hasil yang didapat tak lain pil pahit," bebernya kesal.

Padahal dari penilaian masyarakat Medan ketika menyaksikan pertandingan antara PSMS melawan Persebaya, anak-anak Medan banyak peluang menciptakan gol. Tapi akibat terburu-buru dan tidak memiliki mental, setiap serangan terbuang sia-sia.

Menanggapi ucapan pelatih Rudi William Keltjes yang mengatakan dirinya masuk dalam skuad di pertengahan jalan sehingga tak mampu berbuat banyak, Sakiruddin mengatakan alasan tersebut salah.

"Seharusnya Rudi sudah punya analisa terhadap PSMS sebelum menerima tawaran dari pihak manajemen. Tapi sudah jalan baru berkata seperti itu, berarti ia bisa dikatakan melepaskan tanggung jawab dalam arti PSMS hanya sebagai tempat lapangan pekerjaan baru untuknya," ujarnya tegas.

Untuk itu, dia menghimbau para pelatih baik di Sumut dan di mana pun berada dalam menanggapi tawaran menangani sebuah tim, lihatlah dulu dan jangan asal terima. “Karena, kalau kinerja tidak becus, klub tersebut bisa-bisa terperosok ke jurang yang lebih dalam,” tambahnya.

"Cukuplah PSMS Medan yang mengalami hal ini dan mudah-mudahan ke depannya mampu berbicara lagi musim mendatang," imbuh Sakiruddin.

Tuesday, July 7, 2009

Leonardo Martins Dinelli ‘Zada’, Pemain PSMS Medan

Faktor Nonteknis di Indonesia di Luar Kewajaran

Atmosfer sepak bola nasional menyisakan banyak catatan yang mendesak dibenahi. Salah satunya, tingginya faktor nonteknis yang menuai kontroversi. Leonardo Martins Dinelli ‘Zada’ menjadikan hal itu sebagai pengalaman.
ZADA tak banyak bicara ketika PSMS Medan selesai mencoba lapangan sehari sebelum bertanding melawan Persebaya dalam playoff 30 Juni lalu. Dia tidak ngambek, kecewa, atau melakukan aksi protes. Tapi, dia hanya berbicara seperlunya kepada rekan-rekannya di tim. Dia memang tidak terlalu lancar berbahasa Indonesia.

Kalaupun mengobrol, itu hanya pada Esteban Javier Guillen Tejera. Dengan Esteban, mantan pemain Alajuelense Kosta Rika tersebut berbicara dalam bahasa Portugal. Itu wajar. Sebab, musim kompetisi 2008/2009 kali ini merupakan musim pertama Zada.

Meski kiprahnya belum genap setahun, dia mulai memancarkan daya magnet. Beberapa tim ISL santer dikabarkan meminatinya. Di antaranya, Persela Lamongan dan Pelita Jaya.

Selama bergabung dengan PSMS, Zada memang menjadi roh permainan Ayam Kinantan (julukan PSMS). Dia menyatakan senang bisa menjadi bagian dari PSMS. Sebab, dia sudah beradaptasi dengan ciri permainan tim asal Sumatera Utara itu.

Dia memang baru semusim menikmati atmosfer kompetisi di Indonesia. Tapi, dia banyak belajar tentang rimba sepak bola nasional. Salah satunya, faktor nonteknis di luar kewajaran yang terjadi di kancah sepak bola nasional. ‘’Semua bisa menilai dan melihat bagaimana kejadian nonteknis dalam sepak bola di sini,’’ ujarnya.

Zada menyatakan belum pernah menemui hal serupa sepanjang karirnya. Padahal, pria 32 tahun itu bisa dikatakan banyak makan asam garam di dunia sepak bola profesional. Di antaranya, bermain untuk Alajuelense (Kosta Rika) serta Vasco da Gama dan Fluminense (Brazil).

Namun, hal tersebut tidak membuat Zada antipati. Dia kerasan bermain di Indonesia. Menurut dia, sepak bola di negeri ini cukup prospektif. Dia berharap agar semua masih bisa diperbaiki. ‘’Saya harap PSSI maupun BLI bisa memperbaiki penyelenggaraan liga di Indonesia,’’ katanya.
Jika penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Indonesia bisa lebih baik, dia yakin, prestasi Indonesia di kancah internasional akan terus meningkat

Pengurus Tunggu LPj Sihar

MEDAN- Kelangsungan PSMS di kancah sepak bola Nasional masih tertunda. Pasalnya, setelah degradasi ke Divisi Utama musim depan, pihak yang terkait seakan mengunci mulut dan belum ada tindakan taktis dari pengurus.
Apalagi setelah pihak manajemen PSMS musim lalu, PT Togos Gopas, membubarkan skuad PSMS. Karena itu, pengurus PSMS berusaha cepat mengantisipasi segala hal yang tidak diingankan. Sayangnya, Sihar Sitorus dati PT Togos Gopas sebagai manajemen PSMS, belum juga melaporkan pertanggungjawaban kepengelolaan selama satu musim. Demikian diutarakan Hardi Mulyono selaku Ketua Bidang Organisasi PSMS Minggu (5/7) kemarin.
“Masalah kapan mau diserahkan mandat, kita sampai saat ini sedang menunggu hal itu dari manejemen saat ini. Kita mau pertanyakan apa saja masalah satu musim sehingga akhirnya sampai degradasi,” beber Hardi.

Memang sejauh ini belum ada tanda-tanda bakal terjadi pertemuan antara pengurus dan manajemen. Pihak manejemen juga belum dapat memastikan pertemuan itu.

Sementara itu, agenda terdekat pengurus saat ini adalah menggelar Musda pemilihan ketua umum PSMS baru. Satu musim menjalani kompetisi, PSMS tanpa ketua. Oleh karena itu, hal satu ini tak boleh ditunda-tunda lagi.
“Jadwal Musda sudah dipastikan akan digelar 18 Juli bertempat di Hotel Dharma Deli. Kalau yang satu ini memang sudah dipastikan. Tapi kalau menyoal mandat, kami masih menunggu manajemen,” lanjut Hardi.
Di samping itu, Hardi Mulyono juga menyatakan akan segera merenovasi Stadion Teladan. Walau sudah turun kasta, renovasi Teladan tetap akan digelar. Saat ini sudah proses tender dan ditarget selesai tahun ini.

“Main di Divisi Utama, sebenarnya tak masalah dengan kondisi stadion teladan saat ini. Tapi kita tetap akan menggelar renovasi. Karena kita target kembali ke Indonesia Super League (ISL) musim berikutnya. Target harus selesai dalam tahun ini juga,” kata Hardi

Monday, July 6, 2009

Markus gagal gabung Persisam

ekad manajemen Persisam Putra menggaet salah satu penjaga gawang terbaik nasional asal PSMS Medan, Markus Horison Ririhina, akhirnya gagal. Hal itu disampaikan Manajer Persisam Putra, Aidil Fitri di Samarinda, Minggu.

"Markus batal bergabung dengan Persisam Putra karena ia belum memikirkan mau ke mana musim depan. Jawaban yang mengambang itu kami anggap sebagai keengganan bergabung," katanya.

Aidil menuturkan bersama unsur manajemen lain sudah bertatap muka dengan Markus belum lama ini dan mendapat jawaban yang tidak pasti. Merasa Markus tak memberikan kepastian, manajemen Persisam langsung melirik rekan Markus di PSMS, yakni Galih Sudaryono.

"Kami melihat pada playoff justru Galih bermain gemilang. Meski saat itu Galih kebobolan, kami melihat potensinya setara dengan Markus. Itulah alasannya kami memilihnya masuk tim Elang Borneo," kata Aidil.

"Sebelum memastikan mengontrak Galih, saya bersama manajemen termasuk Aji Santoso (pelatih) sudah berkosultasi. Akhirnya kesepakatan kami dapatkan, apalagi Galih juga ingin bersama Persisam Putra musim depan," imbuh dia.

Sementara itu mengenai incaran lain dari Persisam terhadap Zainal Arif, striker Persib Bandung, Aidil mengatakan bahwa yang bersangkutan kemungkinan besar bermain untuk kesebelasan kebanggaan warga "Kota Tepian" itu.

Dalam pertemuan yang dilakukan di Bandung, Persisam Putra bahkan sudah memberikan uang panjar kepada Zainal, striker yang musim lalu lebih banyak duduk di bangku cadangan ketika membela Persib Bandung.

Disinggung mengenai "perburuan" pemain di Thailand, Aidil mengaku belum mendapatkan informasi dari H Arna Effendi, sekretaris timnya yang saat ini bersama Aji Santoso, Iwan Budianto dan Tommy Ermanto tengah berada di Negeri Gajah Putih tersebut.

Persisam Putra kini sangat berambisi untuk menggaet salah satu striker terbaik di kawasan Asia Tenggara, yakni Teerasil Dangda, pemain muda berbakat dari Timnas Thailand untuk menambah daya serang "Elang Borneo" pada ISL mudim depan.

Sedih Kinantan Degradasi, Bahagia Dipanggil Timnas

Saktiawan Sinaga, Mantan Striker PSMS

Bagaimana rasanya jika kebahagiaan dan kesedihan datang bersama? Rasa itulah yang sekarang ini menghinggapi striker Persik Saktiawan Sinaga. Sebabnya, dalam waktu yang hampir bersamaan pemain asal Medan ini mendapat dua kabar yang bertolak belakang.

Kabar baiknya, dia dipanggil untuk memperkuat Timnas Pra-Piala Asia 2011. Kabar buruknya, tim yang membesarkannya, PSMS Medan, terdegradasi setelah dikalahkan Persebaya dalam laga playoff. “Rasanya campur aduk,” kata pemain berjuluk Si Belut itu.

Bagaimanapun Sakti merasa PSMS memiliki peran besar dalam karirnya di sepak bola. Karena itu, ketika mengetahui PSMS dipastikan turun kasta, dia pun tak mampu menahan kesedihannya. Ya, meskipun sekarang dia tak membela Ayam Kinantan lagi. “Biar bagaimanapun PSMS tim yang membesarkan saya. Sedih juga kalau sampai degradasi,” kata pemain dengan nomor punggung 26 itu.

Soal kabar bahagia, Sakti sedang berbunga-bunga karena namanya kembali masuk daftar pemain yang masuk pelatnas PSSI. Namanya menjadi salah satu dari lima striker terbaik Indonesia yang berhak memakai lambang garuda di dadanya untuk menghadapi lanjutan Pra-Piala Asia 2011. “Ya Bang, saya sudah tahu,” kata Sakti sumringah.

Selain nama Sakti, empat striker lainnya yang masuk daftar pemain pelatnas itu adalah Budi Sudarsono (Sriwijaya FC), Bambang Pamungkas (Persija), Musafri (Persiba), dan Boaz Salossa (Persipura). Rencananya pelatnas itu akan mulai digelar besok (3/7) di Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Wajar jika Si Belut benar-benar senang dengan kabar tersebut. Sebab hal itu sebagai hasil jerih payahnya selama ini. Terlebih saat putaran kedua ISL. Seperti diketahui pada putaran pertama nama Sakti tenggelam di bawah bayang-bayang Christian Gonzales dan Budi Sudarsono.

Namun Sakti tetap berjuang. Hingga nasib berkata lain. Namanya kembali moncer di putaran kedua setelah kepergian Gonzales dan Budi.
Pada putaran kedua dia kembali produktif dan mencetak 14 gol hingga akhir musim. Namanya pun kembali dilirik oleh Benny Dolo, arsitek timnas.
Sebelum benar-benar dipanggil oleh Benny Dolo dua hari lalu, nama Sakti sudah dijanjikan pelatih tersebut masuk timnas. Yakni saat Bendol (sapaan Benny Dolo) menyaksikan pertandingan di Stadion Brawijaya menonton pertandingan Persik menjelang kompetisi berakhir. Saat itu Bendol menyebut Sakti layak kembali masuk timnas karena mengalami perkembangan pesat. Dan ternyata hal itu terbukti. “Senang sekali Bang,” tandasnya

PSMS Harus Suksesi

Bayangkan saja, usai Abdillah masuk bui, PSMS tak punya sosok ketua umum yang senantiasa mengayomi. PSMS musim ini jalan sendiri-sendiri, manajemen dan pengurus ibarat air dan api. Saling tak peduli.

Sampai saat ini, bahkan belum ada kabar istemewa mengenai pemilihan ketua baru PSMS. Berdasarkan jadwal, musyawarah akan digelar 18 Juli mendatang. Dan hal itu diharapkan tidak molor. “Musda merupakan harga mati, harus digelar 18 Juli. Tak ada alasan lagi untuk menunda hal itu. Kalau sampai tertunda lagi, kita akan desak dengan aksi,” beber Dicky Anugerah Panjaitan pentolan Kesatuan Anak Medan Pecinta Ayam Kinantan (KAMPAK) fans klub kemarin.

Pascadegradasinya PSMS, evaluasi utama yang mesti digeber adalah hal itu. Setidaknya demikian koar Dicky. Baginya evaluasi tidak serta merta hanya pada laga playoff itu saja. Melainkan selama satu musim jalannya kompetisi.
“Dari evaluasi awal, tentu saja kita melihat antara pengurus dan manajemen tidak bersinergi. Hal ini yang harus segera dievaluasi. Pertama dengan pemilihan ketua umum baru. Agar pembentukan tim baru PSMS lebih terencana dengan matang,” lanjut Dicky.

Selain itu, kepada manajemen lama dibawah penguasaan Sihar Sitorus, pihak KAMPAK mengucapkan banyak terimakasih atas kebaikan hatinya mengelola PSMS. “Thanks kepada Bang Sihar yang sudah mengeluarkan dana besar untuk PSMS. Tapi untuk pengelolaan kembali, tampaknya sudah cukup,” tambah Dicky.

Di samping itu, pihak KAMPAK dan SMeCK juga berencana menerbitkan kriteria bagi calon ketua umum PSMS. “Kita juga sudah berbincang dengan kawan-kawan SMeCK untuk membahas kriteria calon ketua PSMS. Dan hal itu harus dibawa ke dalam agenda sidang Musda tersebut,” pungkas Dicky.
Sementara itu, manajemen PSMS musim ini siap bergegas hengkang.

itanyakan rencana Sihar ke depannya, dia menjawab akan segera mengembalikan mandat yang didapatnya tahun lalu. Namun, hal itu belum jelas kapan akan dilaksanakan, dan kepada siapa mandat itu akan dikembalikan. Pasalnya PSMS belum punya ketua umum

Saya yang Minta Jadi Penendang Penalti

Penampilan menawan Oktovianus Maniani bersama PSMS Medan musim ini membuat ia banyak dilirik klub kontestan ISL. Salah satunya juara kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional musim ini, Persipura Jayapura.
Konon, dia justru mendapat rekomendasi dari beberapa pilar Mutiara Hitam. Hanya saja, pemain muda yang akrab disapa Okto ini mengaku belum saatnya untuk pulang kampung. Menurutnya, ia masih ingin menambah pengalaman bersama tim lain sebelum akhirnya memutuskan kembali merumput di Persipura. Meski diakuinya, bermain di Persipura menjadi impiannya sejak kecil.

Lalu, di klub mana ia ingin bermain musim ini? Apa saja target yang ingin dicapainya? Bagaimana tanggapannya terhadap kegagalan mengeksekusi penalti di playoff yang membuat PSMS gagal bertahan di ISL? Berikut wawancara eksklusif goal.com dengan mantan pemain PON Papua tersebut, Jumat (3/7) petang.

Selamat sore Okto! Apa kabar? Anda lagi sibuk?
Selamat sore Mas, kabar baik. Saya masih di Bandung, lagi di mal bersama teman.

Kabarnya, Persipura sudah menginginkan Anda. Benarkah?
Saya dengar begitu. Tapi sampai sejauh ini belum ada pengurus maupun dari manajemen Persipura yang menghubungi saya. Sebetulnya, bukan Persipura saja yang menginginkan saya. Beberapa tim sudah menghubungi saya dan mengajak bergabung.

Tapi kalau Persipura benar menginginkan Anda?
Tentu sangat menyenangkan karena ini impian saya sejak dulu. Asalkan mereka bersedia membayar sisa kontrak saya kepada PT Torganda (pengelolah PSMS Medan musim ini). Tapi saya pikir, belum saatnya saya kembali ke Persipura. Sebab, di sana masih banyak pemain yang bagus dan berkualitas. Saya ingin menambah pengalaman dulu di klub lain, setelah cukup siap saya pasti kembali ke Persipura.

Saat ini Anda akan bermain di mana?
Karena kontrak saya dengan Torganda dua tahun, saya tentu harus mematuhi itu dan bermain di Pro Duta (tim divisi utama asal Bandung). Secara kebetulan, tim tersebut sudah milik Torganda di bawah kendali Pak Sihar (Sihar Sitorus, mantan manajer tim PSMS).

Banyak pihak yang kecewa kepada Anda, karena dianggap biang kegagalan PSMS bertahan di ISL, setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti. Komentar Anda?
Saya pikir itu hal yang wajar. Tapi saya tidak ingin meratapi kesalahan ini. Sebagai pemain muda, tentu hal ini akan menjadi pemicu semangat untuk giat berlatih agar bisa lebih baik lagi. Harus diketahui, kegagalan penalti bisa saja dilakukan setiap pemain. Bahkan sekelas Maradona pun pernah gagal.

Anda tidak merasa bersalah dengan kejadian itu?
Sama sekali tidak. Sebab, saya sudah berusaha melakukan yang terbaik. Hanya saja, takdir berkehendak lain. Lagi pula, kegagalan penalti tersebut sama sekali tidak ada unsur kesengajaan. Saya pun sudah berbuat banyak untuk PSMS, sehingga saya tidak terima jika harus disalahkan.

Kabarnya, Anda sendiri yang meminta untuk menjadi eksekutor. Benarkah?
Itu memang benar. Saya sendiri yang meminta kepada pelatih untuk diberikan kesempatan. Kenapa? Karena saat itu, saya benar-benar yakin bisa menjalankan tugas dengan baik.
Saya merasa dalam kondisi percaya diri yang cukup untuk melakukan tugas sebagai eksekutor. Sayang, karena Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Kita tentu tidak punya kuasa untuk melawannya.

PSMS Tunggu Rapat Pengurus

MEDAN-Skuad PSMS yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 telah dibubarkan. Pembubaran ini dilakukan oleh PT Togos Gopas yang menjadi pemegang mandat pengelolaan PSMS selama tampil di Indonesia Super League (ISL).

Hal itu menyusul keluarnya pernyataan pemilik PT Togas Gopas sekaligus manajer PSMS musim 2008/2009, Sihar Sitorus yang menyatakan bahwa, sebagian pemain yang masih terikat kontrak ada yang bergabung dengan klub yang baru dibelinya Pro Duta. Sementara sebagian lagi dilepas dan dipersilakan melakukan negosiasi dengan klub lain.

Akibatnya, tim kebanggaan Kota Medan itu kini hanya tinggal nama dan masih menunggu rapat pengurus siapa yang akan menjadi pengurus baru yang memimpin PSMS. Ketua Umum PSMS, Abdillah yang saat ini berada di tahanan Polda Metro Jaya saat ditemui wartawan koran ini, Jumat (3/7), belum memberikan komentar.

Ditemui usai salat Jumat, Abdillah memilih menghindar dan langsung masuk ke dalam tahanan.
Tapi, Manajer PSMS Medan di Ligina XIII 2007, Randiman Tarigan saat dihubungi mengaku, surat pengunduran diri Ketua Umum Abdillah sudah diserahkan kepada pengurus.

“Surat pengunduran diri Ketum sudah diserahkan sama saya dan Hardi Mulyono,” katanya. Tapi, kata pria yang membawa Ayam Kinantan menjadi finalis Ligina edisi terakhir itu, siapa yang akan memimpin PSMS musim depan masih akan dirapatkan lagi dengan pengurus.

“Rencananya akan digelar tanggal 18 Juli mendatang. Nah, bila sudah ada yang terpilih baru dilakukan pembenahan,” katanya. Sementara itu satu per satu pemain PSMS terus diincar klub lain. Setelah Elie Aiboy, kini giliran Octavianus. Okto mengaku telah didekati Persipura Jayapura, Persiwa Wamena dan Deltras Sidoarjo. Meski demikian, ia masih ingin mematuhi kontraknya dengan PT Torganda.

“Kan masih dua tahun kontrak dengan Bapak Sihar (Sihar Sitorus, Manajer PSMS). Selain itu, sebagai pemain profesional saya harus mematuhinya,” kata Okto.

“Selain Persipura, Persiwa dan Deltras juga telah menghubungi saya. Sementara ini, saya harus menjalani kontrak yang ada dulu,” sambungnya.

Saturday, July 4, 2009

BLI Siapkan Inter Island Cup

Badan Liga Indonesia (BLI) berencana menggelar Inter Island Cup (ISC) selama jeda kompetisi menjelang Liga Super 2009/2010.

Turnamen tersebut bisa menjadi parameter kekuatan klub musim depan. Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono mengungkapkan, Turnamen ISC akan diikuti 18 klub Liga super. Secara teknis, klub peserta akan dibagi menjadi enam grup. Klub juara berhak maju ke babak 6 besar yang juga dikelompokkan menjadi dua grup.

Nantinya klub finalis akan ditentukan menurut status juara menurut dua grup itu. ”Libur kompetisi cukup panjangdan waktu tersebut harus dimanfaatkan. Pertandingan itu secara garis besar diikuti klub dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua,” ungkapnya kemarin. Joko menambahkan, kickoff Turnamen ISC akan dimulai pada akhir Agustus dan selesai pertengahan September. Pertandingan tersebut akan digelar malam hari.

”Letak klub menurut geografis menjadi pertimbangan pada penyisihan awal. Yang jelas, kami ingin mempertahankan tren bermain malam hari selama bulan puasa. Kebetulan, bulan puasa besok bersamaan dengan libur kompetisi. Konsep turnamen ini sedang dimatangkan secara teknis. Nanti kami akan berbicara dengan klub,” lanjutnya.

Turnamen ISC hanya membutuhkan 25 pertandingan meski melibatkan seluruh klub. Turnamen tersebut diperkirakan akan selesai dalam waktu tidak lebih dari sebulan. BLI mengaku ISC bisa menjadi turnamen pemanasan klub sebelum bersaing musim depan.

Kickoff Liga Super 2009/2010 yang direncanakan 11 Oktober, sedangkan launching direncanakan 4Oktober. ”Saat jeda kompetisi di daerah memang banyak turnamen. Itu bukan masalah. Turnamen antarpulau ini sebenarnya bisa menjadi tolok ukur untuk mengetahui kesiapan klub yang sebenarnya,” kata Joko.

Beberapa regulasi dibuat kenyal, terutama terkait dengan status pemain. Klub peserta bebas memakai pemain, termasuk penggunaan amunisi impor. Hanya saja, bongkar pasang pemain tidak bisa dilakukan saat turnamen berlangsung.

”Masalah pemain akan dibebaskan. Terserah mau pakai siapa saja, apalagi klub juga menggunakan turnamen ini bagian seleksi pemain. Klub mau memakai sepuluh pemain asing, silakan saja. Yang tidak boleh, pemain pindah klub saat turnamen berlangsung,” tandasnya.

Sementara itu Indonesia dikabarkan menjadi nominator kuat tuan rumah tunggal Piala AFF 2010. ASEAN Football Federation (AFF) memberi nilai positif atas sukses Merah Putih sebagai penyelenggara Piala AFF 2008 yang berkoalisi dengan Thailand.

”Kami siap menjadi penyelenggara tunggal Piala AFF. PSSI sudah dipikirkan segala sesuatunya dari sekarang. Semuanya memang belum diputuskan karena ada beberapa negara yang juga berminat menjadi tuan rumah. Tapi, kontestan dan AFF ingin turnamen tahun depan bisa digelar secara penuh di Indonesia,” ungkap Sekjen PSSI Nugraha Besoes kemarin.

Selama tujuh kali penyelenggaraan Piala AFF baru tiga negara yang berhasil menjadi tuan rumah tunggal, yaitu Singapura pada Piala Tiger 1996, disusul Vietnam (1998) dan Thailand (2000)

Gelandang Lincah PSMS Diincar Tiga Klub

PSMS Medan boleh terdegradasi ke Divisi Utama, musim depan. Tapi, beberapa pilarnya dijamin laris manis.

Salah satu pilar PSMS yang laris itu yakni gelandang sayap kiri, Octavianus Maniani. Okto mengaku telah didekati Persipura Jayapura, Persiwa Wamena dan Deltras Sidoarjo. Meski demikian, ia masih ingin mematuhi kontraknya dengan PSMS.

"Kan masih dua tahun kontrak dengan Bapak Sihar (Sitorus, Manajer PSMS). Selain itu, sebagai pemain profesional saya harus mematuhinya," kata Okto.

"Selain Persipura, Persiwa dan Deltras juga telah menghubungi saya," lanjut Okto. "Sementara ini, saya harus menjalani kontrak yang ada dulu."

Sayap mungil nan lincah asal Papua ini memang menyita perhatian tiap kali mengenakan kostum hijau PSMS. Pemain kelahiran 27 Oktober 1990 ini selalu menghadirkan tusukan-tusukan dari sayap kiri yang dibutuhkan Tim Ayam Kinantan.

Skuad PSMS yang berlaga di Liga Super Indonesia 2008/2009 telah dibubarkan. Pembubaran ini dilakukan oleh PT Togos Gopas yang menjadi pemegang mandat pengelolaan PSMS selama tampil di LSI.

Manurut Sihar, sebagian pemain ada yang bergabung ke Pro Duta, sebagian lagi dilepas. PSMS akan melakukan negosiasi dengan pemain dalam 1-2 hari ini sebelum mengumumkan pemain yang masuk daftar transfer.

Pro Duta merupakan tim asal Bandung, Jawa Barat. Tim yang berjuluk Laskar Bandung Lautan Api itu baru saja promosi ke Divisi Utama.

Tim ini juga telah dibeli oleh Sihar. Jadi, tak salah jika sebagian pemain PSMS berlabuh di klub Divisi Utama itu.

PSMS Medan Cuci Gudang

Skuad PSMS Medan yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 resmi dibubarkan. Selanjutnya, PT Togos Gopas selaku pengelola PSMS akan melepas sebagian besar pemainnya ke klub lain.

Direktur PT Togos Gopas, Sihar Sitorus kepada VIVAnews, Jumat 3 Juni 2009 mengatakan, akan melepas 70 persen pemainnya. Sedangkan sisanya akan diboyong ke klub Divisi Utama, Pro Duta Bandung yang juga telah menjadi miliknya.

Sihar tidak merinci pemain-pemain yang akan dilepas. Namun menurutnya, sudah banyak tawaran dari klub yang ditujukan langsung kepada pemain.

"Saya belum pernah dihubungi oleh klub yang berminat pada pemain kami. Mereka biasanya langsung menghubungi pemain yang bersangkutan," kata Sihar melalui pesan pendek (sms).

Skuad PSMS sendiri sudah resmi dibubarkan. Pembubaran skuad Ayam Kinantan dilakukan di Hotel Naripan Bandung, Rabu 1 Juli 2009.

Sihar menambahkan, satu dari tiga pemain asing yang tersisa, yakni Mario Costas akan dipertahankan. Namun, Costas tidak akan membela PSMS melainkan Pro Duta.

Sedangkan sisanya, Esteban Gullien dan Leonardo Zada akan dilepas ke klub lain. "Dia (Costas) sudah sepakat untuk melanjutkan kotrak dengan Pro Duta. Namun, nilainya akan mengalami penurunan," tandas Sihar.

Thursday, July 2, 2009

Ditaksir Persebaya, Rudy Keltjes Pikir-pikir

Pelatih PSMS Medan, Rudy William Keltjes belum bisa memastikan klub yang akan digarapnya musim depan. Rudy mengaku belum pernah dihubungi oleh klub mana pun.

Persebaya sedang memburu Rudy. Namun, Rudy yang baru saja gagal membawa PSMS bertahan di Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 mengaku belum dihubungi oleh manajemen Green Force.

Rudy yang dihubungi VIVAnews, Kamis 2 Juli 2009, mengaku telah mendengar kabar ketertarikan Persebaya lewat media saja. Namun secara langsung, mantan pelatih Persipura Jayapura itu belum mendapat tawaran apa pun dari tim yang mengalahkan PSMS di playoff tersebut.

"Saya baru tiba dari Bandung. Saya belum ada kontak dengan pihak Persebaya. Saat ini saya masih mau istirahat dulu. Kalau nanti dihubungi baru saya pikir-pikir lagi," kata Rudi yang sempat menangani Persebaya itu.

Manajemen Persebaya memang sedang mencari pelatih baru untuk menangani Mat Halil cs saat tampil di LSI 2009/2010 nanti. Pelatih tersebut akan mengisi tempat Aji Santoso yang musim depan akan menukangi Persisam Samarinda.

Sosok Rudy pun dianggap cocok menggantikan Aji. Selain karena kemampuannya dalam meramu strategi, Rudy juga dianggap paham dengan karakter pemain-pemain Persebaya. Maklum, mantan pemain Niac Mitra itu juga sempat menukangi Bajul Ijo.

"Saya belum berpikir ingin melatih klub mana pun. Nanti saja kalau memang sudah ada klub yang menghubungi," tandas Rudy.

Turun Kasta, Skuad PSMS Dibubarkan

kuad PSMS yang berlaga di Liga Super Indonesia 2008/2009 dibubarkan. Pembubaran ini dilakukan oleh PT Togos Gopas yang menjadi pemegang mandat pengelolaan PSMS selama tampil di LSI.

Pembubaran skuad Ayam Kinantan dilakukan di Hotel Naripan, Bandung, Rabu 1 Juli 2009. Menurut Direktur PT Togos Gopas, Sihar Sitorus, pihaknya juga telah mengembalikan mandat pengelolaan kepada pengurus PSMS.

"Selama ini kami hanya mendapat mandat untuk mengelola PSMS selama di Liga Indonesia dan membawanya ke LSI. Sekarang, kami mengembalikannya lagi ke pengurus," kata Sihar lewat pesan singkat yang dikirimnya ke VIVAnews, Kamis 2 Juli 2009.

Dibubarkannya skuad PSMS membuat Ellie Aiboy cs jadi pemain tanpa klub. Mengenai kelanjutan nasib pemain-pemain tersebut, Sihar mengatakan akan ditentukan dalam satu atau dua hari ke depan.

"Sebagian ada yang ikut ke Pro Duta, sebagian lagi ada yang dilepas. Kami masih melakukan negosiasi dengan pemain dalam 1-2 hari ini. Kami juga akan mengumumkan siapa pemain yang masuk daftar transfer," kata Sihar.

Pro Duta merupakan tim asal Bandung, Jawa Barat. Tim yang berjuluk Laskar Bandung Lautan Api itu baru saja promosi ke Divisi Utama.

Tim ini juga telah dibeli oleh Sihar. Jadi, tak salah jika sebagian pemain PSMS berlabuh di klub Divisi Utama itu.

Martin Zada Jadi Rebutan

Ambisi Persela Lamongan mendatangkan Leonardo Martin Zada mendapat ganjalan. Sebab, Persebaya yang baru mendapatkan tiket promosi Liga Super mengaku tertarik menggaet gelandang PSMS Medan itu.

’’Memang kami sangat butuh tipikal pemain seperti dia,’’ kata Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mudakar. Memang, saat Persebaya mengalahkan PSMS di laga playoff lalu, penampilan Zada sempat menyita perhatian kubu Persebaya.

Selain kreator di lini tengah, Zada juga lihai mengeksekusi bola-bola mati. Sayang, meski sebelumnya sempat mencetak gol lewat penalti, ketika terjadi drama adu penalti, Zada menjadi salah satu aktor kekalahan PSMS. ’’Bisa jadi kami akan merekrut dia,’’ ujar Saleh.

Ungkapan orang nomor satu di Persebaya bisa jadi bakal menjegal langkah Persela untuk mendatangkan Zada. Namun, kubu Persela sendiri tetap tidak mengurungkan niatnya. ’’Ya, sudah biasa persaingan itu karena memang Zada pemain bagus, wajar jika diinginkan banyak tim. Kami lihat saja nanti bagaimana akhirnya,’’ ujar Yuhronur Effendi, Ketua Pembentukan Tim Persela

Wednesday, July 1, 2009

Tumpulnya PSMS Untungkan Persebaya

Pelatih Persebaya Aji Santoso sukses membawa Persebaya ke kasta tertinggi sepak bola nasional, Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 dengan persiapan minim. Aji menilai, keberhasilan Green Force tak lepas dari tumpulnya barisan penyerang PSMS Medan saat tampil di play off, Selasa, 30 Juni 2009.

Persiapan Persebaya untuk berhadapan dengan PSMS di babak play off hanya dua pekan. Namun hasil yang diraih cukup luar biasa. Green Force berhasil mengalahkan PSMS Medan 6-5 lewat sebuah drama adu penalti.

Persebaya yang finish di posisi ke-4 Divisi Utama musim ini sebenarnya tertinggal lebih dulu lewat gol pemain PSMS, Leonardo Zada dari titik putih penalti pada menit ke-32. Namun Persebaya berhasil menyamakannya lewat proses yang sama pada menit ke-86.

Adu penalti pun terpaksa digelar karena hasil tak berubah hingga perpanjangan waktu usai. Di babak penentuan ini, kiper Endra Prasetya menunjukkan kelasnya. Dia berhasil memblok tendangan Octavianus Maniani yang menjadi kunci kemenangan timnya.

Sebelumnyam Endra juga memblok tendangan Leonardo Zada. Sedangkan kiper PSMS, Galih Sudaryono hanya mampu memblok tendangan Batoum Roger. Dengan hasil ini, Persebaya akhirnya menang dengan skor 6-5.

“Bagi saya, adu pinalti itu persoalan mental yang dimiliki pemain. Tanggung jawab tetap ada di pelatih. Jika gagal, saya yang bertanggung jawab. Jika penalti sukses, itu murni kondisi mental masing-masing pemain," kata Aji Santoso kepada Artha Tidar, wartawan GOSport, usai pertandingan.

Sepanjang 120 menit, PSMS memang terlihat mampu mendominasi pertandingan. Bahkan di babak perpanjangan waktu, PSMS sempat menciptakan sederet peluang emas di depang gawang Persebaya.

Sayang, Ayam Kinantan gagal menambah skor. Cemerlangnya penampilan kiper Endra Prasetya dan kejelian pemain-pemain Persebaya dalam menutup celah berhasil mematahkan serangan anak-anak Ayam Kinantan. Aji sebenarnya salut dengan penampilan PSMS.

Menurutnya, Ayam Kinantan tampil di atas kelas Persebaya. Namun penyelesaian akhir Leonardo Zada cs yang lemah telah memberikan keuntungan bagi Persebaya.

"Kami sebenarnya cukup kerepotan sepanjang babak normal. Namun kami beruntung, penyelesaian akhir pemain PSMS lemah,” tandas Aji.