Bayangkan saja, usai Abdillah masuk bui, PSMS tak punya sosok ketua umum yang senantiasa mengayomi. PSMS musim ini jalan sendiri-sendiri, manajemen dan pengurus ibarat air dan api. Saling tak peduli.
Sampai saat ini, bahkan belum ada kabar istemewa mengenai pemilihan ketua baru PSMS. Berdasarkan jadwal, musyawarah akan digelar 18 Juli mendatang. Dan hal itu diharapkan tidak molor. “Musda merupakan harga mati, harus digelar 18 Juli. Tak ada alasan lagi untuk menunda hal itu. Kalau sampai tertunda lagi, kita akan desak dengan aksi,” beber Dicky Anugerah Panjaitan pentolan Kesatuan Anak Medan Pecinta Ayam Kinantan (KAMPAK) fans klub kemarin.
Pascadegradasinya PSMS, evaluasi utama yang mesti digeber adalah hal itu. Setidaknya demikian koar Dicky. Baginya evaluasi tidak serta merta hanya pada laga playoff itu saja. Melainkan selama satu musim jalannya kompetisi.
“Dari evaluasi awal, tentu saja kita melihat antara pengurus dan manajemen tidak bersinergi. Hal ini yang harus segera dievaluasi. Pertama dengan pemilihan ketua umum baru. Agar pembentukan tim baru PSMS lebih terencana dengan matang,” lanjut Dicky.
Selain itu, kepada manajemen lama dibawah penguasaan Sihar Sitorus, pihak KAMPAK mengucapkan banyak terimakasih atas kebaikan hatinya mengelola PSMS. “Thanks kepada Bang Sihar yang sudah mengeluarkan dana besar untuk PSMS. Tapi untuk pengelolaan kembali, tampaknya sudah cukup,” tambah Dicky.
Di samping itu, pihak KAMPAK dan SMeCK juga berencana menerbitkan kriteria bagi calon ketua umum PSMS. “Kita juga sudah berbincang dengan kawan-kawan SMeCK untuk membahas kriteria calon ketua PSMS. Dan hal itu harus dibawa ke dalam agenda sidang Musda tersebut,” pungkas Dicky.
Sementara itu, manajemen PSMS musim ini siap bergegas hengkang.
itanyakan rencana Sihar ke depannya, dia menjawab akan segera mengembalikan mandat yang didapatnya tahun lalu. Namun, hal itu belum jelas kapan akan dilaksanakan, dan kepada siapa mandat itu akan dikembalikan. Pasalnya PSMS belum punya ketua umum
No comments:
Post a Comment