Sang nahkoda telah mundur. Sementara, kapal harus terus berlayar dalam keadaan payah. Apalagi, kapal yang bernama PSMS itu masih memiliki banyak bocor di haluan, kabin, bahkan buritannya. Tak pelak, hal ini menjadi kenyataan yang pahit. Mencari dan menyiapkan nahkoda baru yang tahu benar soal angin dan badai adalah langkah bijak yang harus segera dilakukan agar kapal tak karam.
Nah, Senin (15/3) siang ini, pengurus PSMS akan menggelar pertemuan untuk menentukan langkah atas pengunduran diri Kustiono sebagai pelatih. Sentuhan moral diharapkan dapat menggugah mantan pemain untuk berpartisipasi dalam usaha menyelamatkan PSMS dari ancaman degradasi di Divisi Utama.
Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang dihubungi melalui telepon, Minggu (14/3) menjelaskan pengunduran Kustiono merupakan jawaban atas tuntutan dari masyarakat Kota Medan usai kekalahan 1-2 atas Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan, Sabtu (13/3) lalu. “Saya bangga dengan Kustiono yang memahami aspirasi masyarakat Medan. Kita juga berterima kasih atas semua usaha yang telah dilakukan meskipun hasilnya belum berbuah maksimal,” ucap Idris.
Menurut Idris, ada tiga figur yang telah menyatakan kesiapannya mengawal M Affan Lubis dkk hingga musim 2009/2010 ini berakhir. Mereka merupakan mantan pemain PSMS yang kini menjadi pelatih tim sepak bola nasional. “Sudah ada tiga calon pelatih yaitu Meiyadi Rakasiwi yang selama ini melatih di Persikad Depok, Zulkarnaen Pasaribu, dan Nobon Kayamudin yang Minggu (14/3) pagi ketemu dengan saya. Mereka bersedia mencurahkan semua daya dan upayanya untuk menyelamatkan PSMS tetap di Divisi Utama,” jelas pembina SSB Sumut FC ini.
Namun, keputusan akan pengganti Kustiono pun menimbulkan tarik menarik di antara pengurus. Untuk itu Senin (15/3) siang ini pembahasan tersebut akan digelar sehingga tercapai keputusan yang terbaik untuk PSMS. “Biar dalam membuat keputusan tetap pada visi dan misi awal yaitu memberikan yang terbaik untuk PSMS,” jelasnya.
Selain ketiga figur tersebut, Idris juga telah menghubungi beberapa mantan pemain yang diharapkan dapat mengangkat peringkat PSMS saat ini. Namun, Parlin Siagian yang masih terikat kontrak dengan salah satu kontestan Divisi Utama dari grup III tidak dapat memenuhi panggilan tersebut. Parlin Siagian pernah membawa PSMS menjadi Juara Liga Indonesia. Begitu juga dengan M Khaidir sebagai lulusan terbaik di masanya masih harus menyelesaikan tugasnya bersama Persigo Gorontalo.
Lalu apakah dengan pergantian pelatih menjamin PSMS lepas dari ancaman degradasi? Bagaimana bila pelatih yang baru nantinya juga gagal mengawal PSMS tetap di Divisi Utama pada musim berikutnya? Ini merupakan dilema bagi pengurus dan manajemen yang bertanggung jawab kepada masyarakat Kota Medan tentang masa depan PSMS. Idris pun tidak bisa memberi jaminan seperti halnya motivasi untuk ketiga figur tersebut.
Idris bersyukur dengan komitmen yang tetap tinggi dari seluruh pemain. Kabar pengunduran diri Kustiono tidak sedikitpun menurunkan semangat punggawa Ayam Kinantan Hal itu dibenarkan Kapten PSMS Affan Lubis yang dihubungi melalui telepon, Minggu (14/3) malam.
“Sebenarnya kita menyayangkan pengunduran diri tersebut, tapi kita seluruh pemain akan terus berjuang mempertahankan PSMS di Divisi Utama. Saya yakin itu,” ucap Affan
No comments:
Post a Comment