okus untuk bertahan di Divisi Utama, membuat duet pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian tak ambil pusing dengan kekalahan 0-1 yang mereka derita atas PSAP, kemarin (22/3).
Bagi keduanya, dua laga kandang yang akan dilakoni PSMS pada 26 dan 30 Maret mendatang sangat penting untuk dimenangkan. Karenanya, ketika wasit banyak merugikan tim Ayam Kinantan saat berhadapan dengan PSAP, keduanya mencoba bersikap legowo.
“Biasa lah. Justru dari aksi mereka yang seperti itu, mental para pemain jadi tertempa. Dan ini diharapkan dapat membantu penampilan pemain di dua laga sisa nanti. Kita konsen ke tim saja lah, tak usah mencari kambing hitam,” ucap Amrustian.
Keinginan yang sama juga disampaikan Sekretaris Tim PSMS Fityan Hamdy yang dihubungi usai pertandingan, Senin (22/3). “Kau pun macam tidak tahu saja bagaimana kinerja wasit,” ketusnya.
Sikap pesimis Fityan pun tak berlebihan. Pasalnya, selama menjabat sebagai Sekretaris Tim PSMS musim ini, Fityan sudah mengirim enam surat pengaduan atas ketidakadilan yang diterima PSMS. Namun hingga saat ini tak satu pengaduan pun yang ditanggapi.
Anehnya setiap pengaduan tim tamu di Stadion Teladan Medan sepertinya mendapat perlakukan khusus dari PSSI. Yang paling dekat misalnya saat menjamu Persipasi Bekasi. Panitia langsung dikenai denda sebesar Rp15 juta. “Yang penting sekarang kita bisa bertahan di Divisi Utama. Titik,” pungkas pria bergelar Insinyur ini.[jul/sumutpos]
No comments:
Post a Comment