Sudah jatuh tertima tangga. Itulah pepatah yang tepat menggambarkan kondisi PSMS saat ini. Bagaimana tidak, kekalahan 1-2 atas PSSB Bireuen, Kamis (18/3) merupakan kehilangan akan kesempatan untuk keluar dari ancaman degradasi musim ini.
Padahal pertandingan ini diharapkan dapat mendukung enam poin yang dipastikan diraih dari Persih Tembilahan dan Persires Rengat yang akan dihadapi di Stadion Teladan Medan di akhir musim ini. Namun yang didapat justru kekecewaan. Sekalipun menyisakan tiga pertandingan lagi, namun laga menghadapi PSAP Sigli tidaklah mudah. Tinggallah harapan pada dua laga kandang belaka.
Yang lebih menyakitkan, kekalahan dari PSSB Bireuen ini disertai pula hukuman kepada PSMS. Hukuman itu diberikan sehubungan dengan dikartukuningkannya empat pemain Ayam Kinantan. Mereka adalah Ahmad Maulana Putra, Dodi Rahwana, Syaiful Ramadhan, dan Tri Yudha Handoko.
Karena itu, peraturan manual mengharuskan PSMS membayar denda sebesar Rp10 juta. Jumlah yang cukup besar di tengah keterpurukan prestasi saat ini. Tak pelak hal ini pun mengecewakan seluruh masyarakat Kota Medan.
Seperti yang disampaikan Sekretaris Tim Ir Fityan Hamdy, hukuman empat kartu dalam satu pertandingan dalam peraturan manual liga dinyatakan sebagai sikap tidak sportif. “Memang tidak harus dibayar sebelum bertanding melawan PSAP Sigli. Kita akan menunggu siding Komisi Disiplin (Komdis),” ucap Fityan.
Sebelumnya, PSMS juga pernah kena hukuman serupa yaitu saat menantang Persita Tangerang di putaran pertama lalu. Saat itu PSMS ditekuk 1-3.
No comments:
Post a Comment