Kekalahan menyesakkan dari Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan membuat PSMS harus sadar diri. Selain aib kalah di kandang, prestasi PSMS musim ini memang jauh dari maksimal.
Karena itu, meskipun masih menyisakan beberapa pertandingan sebelum kompetisi Divisi Utama musim ini berakhir, pembenahan pun mulai digelar. Indonesia Super League (ISL) adalah tempat yang disiapkan pengurus untuk PSMS dari musim yang akan datang. “Kita banyak belajar dari awal musim ini digelar. Dari situ akan kita pilah-pilah mana yang baik dan layak terus dijalankan dan mana yang tidak benar untuk tidak diulangi pada musim yang akan datang,” ucap Sekretaris Umum PSMS, Idris SE.
Menurut Idris, terdapat beberapa pembenahan yang mendesak untuk dilakukan. Beberapa langkah pun sudah disiapkan dalam rangka mempersiapkan skuad promosi di masa yang akan datang. Langkah tersebut antara lain memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk menjaring pemain berbakat. Untuk itu, usai kompetisi April nanti pengurus bersama manajemen akan menggelar seleksi pemain.
Seleksi sendiri akan dilaksanakan dalam beberapa tahap seperti melalui kompetisi antarklub yang digelar PSSI Medan maupun secara internal.“Usai kompetisi kita langsung buka pendaftaran untuk penjaringan pemain. Kita mengharapkan seluruh klub yang ada di Sumut mengirimkan pemain terbaiknya. Kita nantikan kedatangnya di Stadion Kebun Bunga,” jelas Idris.
Stadion Kebun Bunga sebagai tempat pelaksanaan seleksi diyakini memiliki efek yang punya sejarah dalam membangkitkan fanatisme pemain. Ya, fanatismelah yang mungkin bisa dikatakan sebagai kambing hitam dari buruknya prestasi Ayam Kinantan kini. “Pemilihan pemain sendiri akan kita serahkan sepenuhnya kepada manajemen khususnya pelatih yang paling paham akan kebutuhan tim. Kita hanya menunggu rekomendasi dari mereka untuk pengesahannya. Ini pelajaran yang kita ambil dari musim ini,” lanjut Idris.
Kerjasama juga akan dibangun dengan Dispora yang memiliki fasilitas penunjang dalam penilaian terhadap kualitas pemain. Seperti penilaian V2O Max juga Inteligen seluruh pemain. “Jadi kita mau seluruh pemain juga punya IQ yang bisa memahami materi dari pelatih untuk diaplikasikan di lapangan dengan maksimal. Untuk apa pemain bagus tapi tidak punya nalar? Kita tidak mau seperti itu lagi,” pungkasnya
No comments:
Post a Comment