Laga kandang melawan Persipasi Bekasi, Sabtu (13/3), mendatang bisa dikatakan partai hidup mati bagi PSMS. Karena itu, PSMS wajib memiliki strategi khusus untuk memastikan tiga poin.
Ya, poin penuh memang menjadi penting bagi Ayam Kinantan yang berada di posisi rawan degradasi dari Divisi Utama. Tidak ada kata lain, kemenangan adalah harga mati. Maka dari itu, pelatih dan asistennya diharapkan mampu memilih strategi jitu. Pasalnya, secara materi pemain, punggawa PSMS masih kalah kelas dari Persipasi.
Tim pelatih PSMS yang dipimpin Kustiono mengakui hal itu. Dia mengungkapkan, permainan kolektif akan mengimbangi materi pemain Persipasi. Dengan itu pula pihaknya optimis mampu mengamankan tiga poin pada pertandingan itu. Kustiono menambahkan, materi pemain yang dimiliki skuad Ayam Kinantan tidak ada yang terlalu menonjol dan kemampuannya rata-rata relatif berimbang. Tidak adanya pemain bintang ataupun figur pemain sentral inilah yang membuat dirinya lebih memilih untuk menerapkan permainan kolektif.
“Latihan hari ini, kita terapkan metode permainan menyerang, bermain dari kaki ke kaki agar bisa secepatnya membuat gol,” ujarnya usai memimpin latihan di Stadion Kebun Bunga, Rabu (10/3).
Menurut Kustiono, latihan yang terus-menerus dia lakukan untuk menggeber kemampuan M Afan Lubis dkk pun sudah menunjukkan hasil. Permainan kolektif mulai terasah melalui game simulasi.
“Anak-anak sudah bermain kolektif dan tampaknya mereka cukup memahami skema permaianan yang kita susun itu,” tambah pelatih berusia 48 tahun itu.
Strategi permainan kolektif dan pressing ketat diharapkan bisa berjalan efektif untuk menahan gempuran tim tamu. Pada simulasi yang digelar Rabu itu, beberapa kali striker asing PSMS Ikpefua Osas Marvelous yang sengaja dipasangkan bersama Ahmad Afandi di lini depan membuat peluang. Begitu juga barisan lini tengah PSMS juga terlihat cukup baik menyuplai umpan-umpan dari tengah, sayap kiri, dan kanan.
Namun, penyelesaian akhir belum begitu baik. Selain itu, Kustiono yang melakukan eksperimen dengan menduetkan Ahmad Afandi menguraikan, hal itu dilakukan sebagai bentuk eksperimen sebagai antisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat pertandingan seperti cedera dan sebagainya. “Afandi punya potensi bagus, kita sengaja duetkan dia dengan Osas untuk melihat sejauh mana perkembangannya. Kalau misalnya terjadi hal yang tidak diinginkan pada Osas saat pertandingan, Afandi bisa kita turunkan,” paparnya.
Di sisi lain, mantan pelatih PSAP Sigli tersebut juga berharap agar para pemain hendaknya menunjukkan mental bertanding yang tak kenal menyerah, terutama striker PSMS, Osas. “Kita perlu poin, jadi saya harap semua pemain bisa menunjukkan semangat juangnya. Kami yakin bila itu dilakukan, kita bisa meraih angka penuh,” sebutnya.
No comments:
Post a Comment