PRESTASI Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya (PSMS) masih pasang surut. Pada Indonesia Super League (ISL), Ayam Kinantan terdampar di zona degradasi (urutan 16 dari 18).
Sedikit lebih baik, tim besutan Rudi Keltjes masih tampil di babak delapan besar Copa Indonesia 2009. Yang membanggakan, Esteban Gullien dkk mencetak sejarah di AFC Cup 2009 dengan melaju ke babak 16 besar.
Di atas itu semua, satu yang pasti bahwa PSMS milik masyarakat Medan. Setiap pertandingannya selalu ditunggu. Ribuan orang memadati stadion Teladan, dulu dan sekarang. Seperti halnya saat PSMS menjamu Persipura kemarin.
Ribuan penonton sendiri mewakili deretan kendaraan bermotor baik roda dua juga roda empat di luar Stadion Teladan Medan.
Beberapa pemuda berdiri dalam jarak teratur bersemangat menjaganya. Bagaimana tidak, terbayang kepingan rupiah bakal dibawa pulang.
“Lumayan Lae, untuk beli rokok,” ucap salah seorang pemuda yang tak ingin namanya dicantum mendapat tugas di parkiran roda empat. Kebahagiaan lain turut dirasakan Adrian, pedagang kaos kebanggaan PSMS yang menggelar dagangannya di salah satu ruas jalan depan Stadion Teladan Medan.
“Banyak juga yang beli, khususnya kaos,” ucapnya. Untuk kaos Adrian mematok harga Rp30 ribu per potong dan Rp75 ribu untuk jaket PSMS. Barang dagangan diakui didatangkan dari Bandung.
Adrian pun harus bersaing dengan Dewa dari Sky-Bo Distro yang juga menjual kaos PSMS. Kaos yang diakui Dewa didatangkan langsung dari Panitia Pelaksana itu pun di jual dengan harga mulai Rp40 ribu hingga Rp80 ribu. “Kita datangkan kaosnya dari Panitia, jadi pasti asli,” terang Dewa.
Usai pertandingan, baik Dewa, Adrian, dan si tukang parkir pun mulai tersenyum. Rupiah akan sampai di gengaman. Kabar kekalahan PSMS 0-2 atas tamunya Persipura tak mengubah ekspresi mereka. Apapun hasil pertandingan, PSMS selalu menghadirkan senyum di bibir masyarakat.
No comments:
Post a Comment