MEDAN- Ujicoba skema diterapkan pelatih PSMS Rudi Keltjes, saat klub kebanggaan warga Medan itu berhasil mengandaskan Persitara Jakarta Utara Selasa (26/5) lalu. Dan kemungkinan strategi serupa akan kembali diterapkan saat dijamu Persija Jakarta Jumat (29/5) nanti di Stadion Gelora Kartini Jepara.
Perubahan yang dilakukan Keltjes adalah dari segi sistem formasi, dari semula 4-3-3 menjadi 3-4-3. Peran sayap kembali dimaksimalkan di samping penambahan daya gedor, dengan tetap mempertahankan tiga striker.
“Sistem 3-4-3 tampaknya lebih pas diterapkan PSMS saat ini. Anak-anak lebih mengerti sistem menyerang dan bertahan, meskipun masih cukup kasar dalam penerapan. Tapi setidaknya determinasi anak-anak sudah mulai terlihat,” kata Rudi Keltjes usai laga kontra Persitara Selasa lalu.
Dan tak menutup kemungkinan, Persija Jakarta juga akan mendapatkan kesulitan dengan sistem yang diterapkan PSMS. Apalagi Persija juga harus rela melanglang buana karena Stadion Gelora Bung Karno tak bisa dipakai karena tak dapat izin dari kepolisian.
Memang, pada laga kontra Persitara, PSMS main cukup baik, tenang dan sedikit taktis. Keberanian pemain belakang untuk membantu serangan ternyata cukup berhasil. Tiga gol berhasil disarangkan, meski seharusnya bisa lebih karena dua gol dianulir secara tak jelas oleh Syafei wasit yang memimpin laga itu.
Kalau PSMS kembali memakai sistem 3-4-3 kontra Persija, sebenarnya cukup beresiko. Pasalnya Persija merupakan tim besar yang memiliki segudang pemain berkualitas di atas rata-rata pemain PSMS. Lini depan Macan Kemayoran masih yang terbaik saat ini. Ujung tombak Persija dihuni striker haus gol bak Bambang Pamungkas hingga Greg Nwokolo. Barisan gelandang mereka juga bisa mencetak gol lewat kaki Ponaryo Astaman atau gelandang impor berkuncir Valentino.
Hal itu tentu saja sudah diantisipasi oleh Keltjes. Meskipun memakai sistem serang, toh Keltjes tak ingin membiarkan barisan pertahanannya ompong. Saat menghadapi Persitara lalu, Keltjes sejatinya tetap memasang empat bek secara bersamaan. Meraka adalah Aun Carbiny, Mauro Pinto, Fadli Hariri, hingga Edi Sibung. Namun peran Pinto tampaknya lebih ditempatkan sebagai gelandang bertahan berdampingan dengan Esteban.
Di lini tengah dan depan juga ada sedikit perubahan. Oktovianus Maniani yang masih berperan sebagai winger, dipaksa juga untuk lebih rajin mengemas gol dengan tusukan-tusukan ke kota penalti lawan. Kalau Okto melakukan serangan, Ruben Sanadi siap melapis di sisi kiri dibawah area Okto. Elie Aiboy juga demikian, meskipun dia lebih sering dapat peran sebagai pengumpan.
Apapun itu, target tiga angka harus dicapai saat melawan Persija. Persija yang harus bermusafir ria tentu lebih mudah dikalahkan. Terlebih berdasarkan data sementara, Persija memang jarang menang di partai-partai terakhirnya yang digelar di luar kadang mereka. (ful)
No comments:
Post a Comment