Kegagalan PSMS melaju ke babak semi final Divisi Utama Liga Indonesia berbuntut panjang. Bumbu baru yang menyertai kegagalan itu dikabarkan karena adanya indikasi suap yang melibatkan sejumlah pemain PSMS.
Pernyataan ini bukan isapan jempol semata. Meski tidak diketahui pasti siapa pemain yang sudah menerima suap, namun yang pasti ada laporan yang menyebutkan pihak Persiba Bantul sudah berulang kali mendekati sejumlah pemain PSMS untuk melakukan pendekatan.
Adalah Donny Fernando Siregar yang berani mengutarakan hal itu secara gamblang. Dihubungi wartawan koran ini kemarin, Donny mengaku sempat didekati manajemen Persiba Bantul dua hari sebelum pertandingan yang berakhir imbang 3-3 itu. “Dua hari sebelum pertandingan saya ditemui pengurus Persiba. Dia bilang mau kasih satu pemain Rp50 juta lebih kalau mau mengalah. Saya bilang saya tidak berminat mengkhianati pekerjaan saya, artinya saya tolak upaya suap yang mereka lakukan,” koar Donny.
“Ternyata mereka serius ingin menyuap PSMS. Sehari sebelum pertandingan ada lagi utusan pengurus Persiba yang mendatangi saya dan berusaha menyuap lagi. Tapi saya tak mau. Saya bahkan sempat bilang kalaupun diberi Rp1 milyar saya tak akan mau mengalah,” sambung mantan pemain Persijap dan Persiba Balikpapan itu.
Meski tak bermaksud menuduh siapapun di dalam tim, Donny mengaku sedikit aneh dengan hasil akhir yang mereka terima. Namun isu suap dalam sepak bola nasional memang tak mudah dibuktikan. “Mana mungkin ada yang ngaku bang. Tapi lihat sajalah pertandingan itu. Apa yang terjadi kok bisa sampai keunggulan 3-0 bisa dengan mudah disamakan dalam waktu 45 menit,” lanjut Donny.
Sekadar mengingatkan, di laga terakhir penyisihan Grup B Delapan Besar Divisi Utama kontra Persiba, PSMS sempat unggul 3-0 di babak pertama. Gol dikemas Gaston Castano, Donny Fernando Siregar dan Rinaldo. Di babak kedua, buruknya lini pertahanan PSMS memudahkan Fortune Udo mencipta hatrick dan membawa timnya lolos ke semi final.
Atas indikasi suap yang melanda itu, Donny bukannya diam saja. Dia menceritakan prihal ini kepada segenap manajemen dan pelatih sesaat sebelum kembali ke Medan. Mendapati isu itu, suasana di dalam tim pun tak kondusif.
Menurut kesaksian Humas PSMS, H Syahputra yang turut dalam tim, selama tiga jam perjalanan dari Samarinda ke Bandara Sempingan, tak ada satupun pemain dan pelatih yang berbicara. Bahkan menurut Syahputra pihak pelatih sangat terkejut mendengar kesaksian Donny terkait adanya pemain PSMS yang kena suap. Maka itu, pihak pelatih berencana mengumpulkan 19 pemain di Medan 25 Mei mendatang.
Menanggapi hal itu, manajemen lewat Asisten Manajer Benny Tomasoa yang dihubungi awak koran ini kemarin mengatakan dengan tegas akan segera melakukan investigasi.
“Setelah laga memang kami mendengar ada isu suap. Tapi kami tidak akan menuduh siapa siapa dan hanya akan melakukan investigasi. Kami juga akan melaporkan manajemen Persiba jika memang terbukti ada indikasi suap,” terang Benny.
Pada kepulangan PSMS kemarin, delapan pemain tidak ikut serta. Mereka adalah tiga pemain asing, Vagner Luis, Almiro Valadares dan Gaston Castano, Tri Yudha Handoko, Alfian Habibi, Putra Habibi, Faisal Azmi dan Ari Yuganda. Namun pada 25 Mei seluruh pemain akan dikumpulkan untuk membahas masalah tersebut. (ful/sumutpos)
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Monday, May 23, 2011
Friday, May 20, 2011
PSMS harus menunggu satu tahun
Bak terbang ke langit lalu dihempaskan dengan keras ke bumi Itulah gambaran nasib PSMS Medan di laga terakhir Grup B Babak delapan besar Liga Ti-Phone 2010/2011 yang berlangsung tadi sore di Stadion Segiri Samarinda.
Keunggulan tiga gol yang membuat Affan Lubis cs hampir menggenggam tiket semifinal tak mampu dipertahankan. Fortune Udo mengamuk di babak kedua dan menghentikan laju PSMS di perebutan tiket ISL.
Tiket semifinal menjadi milik Mitra Kukar dan Persiba Bantul. Mitra Kukar memuncaki klasemen dengan tujuh angka usai mengandaskan PSAP Sigli 1-0 di Tenggarong. Persiba yang belum sekalipun meraih kemenangan menempati tempat kedua dengan tiga kali imbang.
Asisten Manajer tim PSMS Drs Benny Tomasoa memuji mental tim lawan yang berhasil bangkit dari ketertinggalan. Menurutnya, hal yang tidak mudah untuk membalikkan ketertinggalan tiga gol.
“Persiba tim yang bagus. Mental pemainnya benar-benar mental baja dan tetap tegar walau sudah ketinggalan 0-3 di babak pertama. Dan akhirnya mereka mampu menyamakan kedudukan,” ujar Benny sportif.
Para pemain pun sangat terpukul dengan hasil ini. Usai peluit panjang ditiupkan, Affan Lubis cs hanya mampu tertunduk. Begitupun pelatih Suharto dan asistennya yang sebelumnya sangat ekspresif merayakan gol terlihat bungkam. Seakan tak percaya tiket yang digenggam lepas begitu saja.
Kondisi ini sangat kontras ketika PSMS memastikan tiket ke babak delapan. Lolos dramatis kali ini PSMS justru kalah dengan dramatis. Ending mencatat PSMS gagal memenuhi ekspektasi warga Medan yang sudah merindukan Superliga.
Di Stadion Teladan, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan juga terlihat tertunduk lesu. Datang menjelang berakhir laga LPI, Bintang Medan kontra Batavia Union, puluhan anggota SMeCK terlihat lesu di tribun duduk tribun.
“Superliga hanyalah mimpi..” begitulah nyanyian yang terdengar. Begitu juga dengan para penonton lainnya yang seakan tidak percaya dengan hasil ini.
Keunggulan tiga gol yang membuat Affan Lubis cs hampir menggenggam tiket semifinal tak mampu dipertahankan. Fortune Udo mengamuk di babak kedua dan menghentikan laju PSMS di perebutan tiket ISL.
Tiket semifinal menjadi milik Mitra Kukar dan Persiba Bantul. Mitra Kukar memuncaki klasemen dengan tujuh angka usai mengandaskan PSAP Sigli 1-0 di Tenggarong. Persiba yang belum sekalipun meraih kemenangan menempati tempat kedua dengan tiga kali imbang.
Asisten Manajer tim PSMS Drs Benny Tomasoa memuji mental tim lawan yang berhasil bangkit dari ketertinggalan. Menurutnya, hal yang tidak mudah untuk membalikkan ketertinggalan tiga gol.
“Persiba tim yang bagus. Mental pemainnya benar-benar mental baja dan tetap tegar walau sudah ketinggalan 0-3 di babak pertama. Dan akhirnya mereka mampu menyamakan kedudukan,” ujar Benny sportif.
Para pemain pun sangat terpukul dengan hasil ini. Usai peluit panjang ditiupkan, Affan Lubis cs hanya mampu tertunduk. Begitupun pelatih Suharto dan asistennya yang sebelumnya sangat ekspresif merayakan gol terlihat bungkam. Seakan tak percaya tiket yang digenggam lepas begitu saja.
Kondisi ini sangat kontras ketika PSMS memastikan tiket ke babak delapan. Lolos dramatis kali ini PSMS justru kalah dengan dramatis. Ending mencatat PSMS gagal memenuhi ekspektasi warga Medan yang sudah merindukan Superliga.
Di Stadion Teladan, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan juga terlihat tertunduk lesu. Datang menjelang berakhir laga LPI, Bintang Medan kontra Batavia Union, puluhan anggota SMeCK terlihat lesu di tribun duduk tribun.
“Superliga hanyalah mimpi..” begitulah nyanyian yang terdengar. Begitu juga dengan para penonton lainnya yang seakan tidak percaya dengan hasil ini.
PSMS Terpukul dengan Kegagalan di 8 Besar
Kegagalan menyakitkan PSMS menuju semi final Babak Delapan Besar Divisi Utama masih sulit dilupakan. Ribuan fans PSMS kecewa berat menyaksikan penampilan Vagner Luis dkk.
Di sejumlah situs jejaring media terutama Facebook, para fans saling tuduh dan menduga-duga ke arah negatif atas apa yang telah terjadi di tubuh PSMS. PSMS harus pulang dari Tenggarong dengan kepala tertunduk. Bayangkan di laga pamungkas kontra Persiba Bantul, PSMS sempat unggul 3-0 di babak pertama, namun secara tragis keunggulan itu berhasil disamakan menjadi 3-3 oleh hatrik Fortune Udo.
Dengan demikian, tuduhan ada pemain yang menerima suap bahkan sempat dilontarkan. Namun semua itu hanya sebatas amarah sesaat dari para fans yang tak puas dengan hasil itu. Suasana di hotel tempat skuad menginap juga sempat tak kondusif. Kabarnya para pemain tak mau keluar kamar.
Meski tak mudah dilupakan, rasa sakit itu harus segera diakhiri. Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Nata Simangunsong langsung mewacanakan revolusi besar-besaran di tubuh PSMS. Mulai dari pengurus, manajemen hingga pemain.
“Tidak ada yang harus disalahkan. Yang pasti PSMS sudah gagal. Dan kegagalan itu harus dibayar. Salah satu solusi dari kami adalah melakukan revolusi di tubuh PSMS. Copot pengurus dan manejemen yang memang tak layak. Ganti pemain yang tak bisa main. Pokoknya harus ada revolusi besar nantinya. Kami akan mengawal hal itu,” koar Nata.
Soal dugaan-dugaan adanya hal negatif pada laga pamungkas itu, Idris selaku manajer menampiknya. Menurutnya, PSMS memang belum beruntung. “Apa lagi mau kita katakan. Memang belum beruntung. Tidak ada yang bisa disalahkan, siapa yang menyangka akan begini,” kata Idris yang dihubungi kemarin.
Kapten PSMS, Affan Lubis menjelaskan bahwa dirinya juga tidak menyangka akan begini. Menurutnya ada hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam sepak bola. Meski sudah unggul, Affan mengakui timnya terlena sehingga harus menerima kenyataan pahit seperti itu. “Ini pelajaran kita ke depannya. Kami jujur sangat terpukul dengan hasil ini,” beber Affan. (ful/sumutpos)
Di sejumlah situs jejaring media terutama Facebook, para fans saling tuduh dan menduga-duga ke arah negatif atas apa yang telah terjadi di tubuh PSMS. PSMS harus pulang dari Tenggarong dengan kepala tertunduk. Bayangkan di laga pamungkas kontra Persiba Bantul, PSMS sempat unggul 3-0 di babak pertama, namun secara tragis keunggulan itu berhasil disamakan menjadi 3-3 oleh hatrik Fortune Udo.
Dengan demikian, tuduhan ada pemain yang menerima suap bahkan sempat dilontarkan. Namun semua itu hanya sebatas amarah sesaat dari para fans yang tak puas dengan hasil itu. Suasana di hotel tempat skuad menginap juga sempat tak kondusif. Kabarnya para pemain tak mau keluar kamar.
Meski tak mudah dilupakan, rasa sakit itu harus segera diakhiri. Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Nata Simangunsong langsung mewacanakan revolusi besar-besaran di tubuh PSMS. Mulai dari pengurus, manajemen hingga pemain.
“Tidak ada yang harus disalahkan. Yang pasti PSMS sudah gagal. Dan kegagalan itu harus dibayar. Salah satu solusi dari kami adalah melakukan revolusi di tubuh PSMS. Copot pengurus dan manejemen yang memang tak layak. Ganti pemain yang tak bisa main. Pokoknya harus ada revolusi besar nantinya. Kami akan mengawal hal itu,” koar Nata.
Soal dugaan-dugaan adanya hal negatif pada laga pamungkas itu, Idris selaku manajer menampiknya. Menurutnya, PSMS memang belum beruntung. “Apa lagi mau kita katakan. Memang belum beruntung. Tidak ada yang bisa disalahkan, siapa yang menyangka akan begini,” kata Idris yang dihubungi kemarin.
Kapten PSMS, Affan Lubis menjelaskan bahwa dirinya juga tidak menyangka akan begini. Menurutnya ada hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam sepak bola. Meski sudah unggul, Affan mengakui timnya terlena sehingga harus menerima kenyataan pahit seperti itu. “Ini pelajaran kita ke depannya. Kami jujur sangat terpukul dengan hasil ini,” beber Affan. (ful/sumutpos)
Revolusi Jadi Solusi
Kegagalan menyakitkan PSMS menuju semi final Babak Delapan Besar Divisi Utama masih sulit dilupakan. Ribuan fans PSMS kecewa berat menyaksikan penampilan Vagner Luis dkk.
Di sejumlah situs jejaring media terutama Facebook, para fans saling tuduh dan menduga-duga ke arah negatif atas apa yang telah terjadi di tubuh PSMS. PSMS harus pulang dari Tenggarong dengan kepala tertunduk. Bayangkan di laga pamungkas kontra Persiba Bantul, PSMS sempat unggul 3-0 di babak pertama, namun secara tragis keunggulan itu berhasil disamakan menjadi 3-3 oleh hatrik Fortune Udo.
Dengan demikian, tuduhan ada pemain yang menerima suap bahkan sempat dilontarkan. Namun semua itu hanya sebatas amarah sesaat dari para fans yang tak puas dengan hasil itu. Suasana di hotel tempat skuad menginap juga sempat tak kondusif. Kabarnya para pemain tak mau keluar kamar.
Meski tak mudah dilupakan, rasa sakit itu harus segera diakhiri. Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Nata Simangunsong langsung mewacanakan revolusi besar-besaran di tubuh PSMS. Mulai dari pengurus, manajemen hingga pemain.
“Tidak ada yang harus disalahkan. Yang pasti PSMS sudah gagal. Dan kegagalan itu harus dibayar. Salah satu solusi dari kami adalah melakukan revolusi di tubuh PSMS. Copot pengurus dan manejemen yang memang tak layak. Ganti pemain yang tak bisa main. Pokoknya harus ada revolusi besar nantinya. Kami akan mengawal hal itu,” koar Nata.
Soal dugaan-dugaan adanya hal negatif pada laga pamungkas itu, Idris selaku manajer menampiknya. Menurutnya, PSMS memang belum beruntung. “Apa lagi mau kita katakan. Memang belum beruntung. Tidak ada yang bisa disalahkan, siapa yang menyangka akan begini,” kata Idris yang dihubungi kemarin.
Kapten PSMS, Affan Lubis menjelaskan bahwa dirinya juga tidak menyangka akan begini. Menurutnya ada hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam sepak bola. Meski sudah unggul, Affan mengakui timnya terlena sehingga harus menerima kenyataan pahit seperti itu. “Ini pelajaran kita ke depannya. Kami jujur sangat terpukul dengan hasil ini,” beber Affan. (ful)
Di sejumlah situs jejaring media terutama Facebook, para fans saling tuduh dan menduga-duga ke arah negatif atas apa yang telah terjadi di tubuh PSMS. PSMS harus pulang dari Tenggarong dengan kepala tertunduk. Bayangkan di laga pamungkas kontra Persiba Bantul, PSMS sempat unggul 3-0 di babak pertama, namun secara tragis keunggulan itu berhasil disamakan menjadi 3-3 oleh hatrik Fortune Udo.
Dengan demikian, tuduhan ada pemain yang menerima suap bahkan sempat dilontarkan. Namun semua itu hanya sebatas amarah sesaat dari para fans yang tak puas dengan hasil itu. Suasana di hotel tempat skuad menginap juga sempat tak kondusif. Kabarnya para pemain tak mau keluar kamar.
Meski tak mudah dilupakan, rasa sakit itu harus segera diakhiri. Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Nata Simangunsong langsung mewacanakan revolusi besar-besaran di tubuh PSMS. Mulai dari pengurus, manajemen hingga pemain.
“Tidak ada yang harus disalahkan. Yang pasti PSMS sudah gagal. Dan kegagalan itu harus dibayar. Salah satu solusi dari kami adalah melakukan revolusi di tubuh PSMS. Copot pengurus dan manejemen yang memang tak layak. Ganti pemain yang tak bisa main. Pokoknya harus ada revolusi besar nantinya. Kami akan mengawal hal itu,” koar Nata.
Soal dugaan-dugaan adanya hal negatif pada laga pamungkas itu, Idris selaku manajer menampiknya. Menurutnya, PSMS memang belum beruntung. “Apa lagi mau kita katakan. Memang belum beruntung. Tidak ada yang bisa disalahkan, siapa yang menyangka akan begini,” kata Idris yang dihubungi kemarin.
Kapten PSMS, Affan Lubis menjelaskan bahwa dirinya juga tidak menyangka akan begini. Menurutnya ada hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam sepak bola. Meski sudah unggul, Affan mengakui timnya terlena sehingga harus menerima kenyataan pahit seperti itu. “Ini pelajaran kita ke depannya. Kami jujur sangat terpukul dengan hasil ini,” beber Affan. (ful)
Lupakan ISL
SAMARINDA-Punggawa Ayam Kinantan harus melupakan tiket lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Pasalnya, jatah ke semifinal yang sudah di depan mata melayang begitu saja. Padahal, Affan Lubis dkk sudah unggul 3-0 di babak pertama, saat melawan Persiba Bantul di pertandingan hidup mati di Stadion Segiri Samarinda, Rabu (18/5) petang. Tapi, Persiba Bantul berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dan hanya menjadi juru kunci di Grup B. Asisten Manajer PSMS Medan, Benny Tomasoa mengatakan tim lawan lebih pantas lolos ke babak semifinal ketimbang PSMS Medan.
Diakuinya, PSMS bisa menerima hasil imbang yang didapat timnya pada pertandingan tersebut. Kegagalan mempertahankan keungggulan lebih disebabkan oleh kelengahan yang dibuat oleh para pemain. Dan itu adalah hukuman yang pantas diterima.
“Kami akui, Bantul tampil lebih baik, lebih ngotot di pertandingan ini. Bantul lebih pantas lolos dari PSMS Medan,” pungkasnya.
Sementara hasil yang direngkuh Laskar Sultan Agung itu dinilai luar biasa, karena di babak pertama anak asuh Sajuri Shahid sudah tertinggal 0-3. Selain itu 3 peluang Persiba Bantul juga gagal bersarang di gawang PSMS. Bahkan, 2 peluang itu sempat mengenai tiang gawang. Persiba Bantul juga seolah tak akan bisa mengejar ketertinggalan menyusul gol Gaston Castano (14’), Donny F Siregar (35’), dan Rinaldo (42’).
Namun, di babak kedua semuanya berubah. Fortune Udo menjadi pahlawan Persiba Bantul, dengan hattricknya di menit ke-53’, 75’, dan 83’. Hasil imbang 3-3 itu sudah cukup bagi Persiba Bantul ke semifinal, karena di saat yang bersamaan Mitra Kukar unggul 1-0 atas PSAP Sigli.
Lolosnya Persiba Bantul ke lolos semifinal di sambut gembira oleh pemain dan offisial tim. Termasuk Paser Bumi, suporter Persiba Bantul yang sengaja hadir mendukung timnya di Babak 8 Besar.
“Permainan tim mengalami peningkatan. Beberapa kesalahan yang dilakukan pada pertandingan melawan Mitra Kukar dan PSAP coba dikurangi. Salah satunya adalah penyelesaian peluang akhir. Tertinggal 3 gol, anak-anak tetap bermain sabar. Dan ketika Fortune mencetak gol pertama, kami sudah yakin tim ini akan membuat gol-gol berikutnya,” kata Asisten Manajer Bidang Teknik Persiba Bantul, Briyanto.
“Kami ke semifinal juga menjadi akhir dari anggapan bahwa kami hanya menjadi spesialis Babak 8 Besar,” imbuh pria berkaca mata itu. (er/obi/jpnn)
Diakuinya, PSMS bisa menerima hasil imbang yang didapat timnya pada pertandingan tersebut. Kegagalan mempertahankan keungggulan lebih disebabkan oleh kelengahan yang dibuat oleh para pemain. Dan itu adalah hukuman yang pantas diterima.
“Kami akui, Bantul tampil lebih baik, lebih ngotot di pertandingan ini. Bantul lebih pantas lolos dari PSMS Medan,” pungkasnya.
Sementara hasil yang direngkuh Laskar Sultan Agung itu dinilai luar biasa, karena di babak pertama anak asuh Sajuri Shahid sudah tertinggal 0-3. Selain itu 3 peluang Persiba Bantul juga gagal bersarang di gawang PSMS. Bahkan, 2 peluang itu sempat mengenai tiang gawang. Persiba Bantul juga seolah tak akan bisa mengejar ketertinggalan menyusul gol Gaston Castano (14’), Donny F Siregar (35’), dan Rinaldo (42’).
Namun, di babak kedua semuanya berubah. Fortune Udo menjadi pahlawan Persiba Bantul, dengan hattricknya di menit ke-53’, 75’, dan 83’. Hasil imbang 3-3 itu sudah cukup bagi Persiba Bantul ke semifinal, karena di saat yang bersamaan Mitra Kukar unggul 1-0 atas PSAP Sigli.
Lolosnya Persiba Bantul ke lolos semifinal di sambut gembira oleh pemain dan offisial tim. Termasuk Paser Bumi, suporter Persiba Bantul yang sengaja hadir mendukung timnya di Babak 8 Besar.
“Permainan tim mengalami peningkatan. Beberapa kesalahan yang dilakukan pada pertandingan melawan Mitra Kukar dan PSAP coba dikurangi. Salah satunya adalah penyelesaian peluang akhir. Tertinggal 3 gol, anak-anak tetap bermain sabar. Dan ketika Fortune mencetak gol pertama, kami sudah yakin tim ini akan membuat gol-gol berikutnya,” kata Asisten Manajer Bidang Teknik Persiba Bantul, Briyanto.
“Kami ke semifinal juga menjadi akhir dari anggapan bahwa kami hanya menjadi spesialis Babak 8 Besar,” imbuh pria berkaca mata itu. (er/obi/jpnn)
Wednesday, May 18, 2011
Persiba v PSMS Partai Hidup Mati
Persiba Bantul akan menjalani laga hidup mati di babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia 2010-2011. Sore nanti Persiba Bantul akan menjalani laga terakhir di Stadion Sigiri, Samarinda, melawan Ayam Kinantan – julukan PSMS Medan.
Hanya kemenangan yang dibutuhkan Persiba Bantul untuk meloloskan diri menuju ke partai semifinal yang akan dihelat di Stadion Manahan Solo pada 22 Mei mendatang.
Saat ini, Persiba baru mengemas dua poin dari dua laga. Angka itu sama dengan PSAP Sigli yang juga akan menentukan nasibnya melawan tuan rumah Mitra Kukar. Persiba Bantul dan PSAP Sigli harus menang jika ingin lolos ke semifinal.
Mitra Kukar yang relatif aman butuh tambahan angka untuk mengamankan posisinya sebagai juara grup B. PSMS Medan juga masih memiliki peluang jika mampu mengalahkan Persiba. Nah, menilik ketatnya persaingan di grup B ini, kubu Laskar Sultan Agung–- sebutan Persiba Bantul memastikan siap menghadapi laga pamungkas ini. Persiba Bantul tak boleh menganggap sebelah mata PSMS Medan, meskipun mereka dikalahkan Mita Kukar 1-3 di laga kedua.
PSMS tetap harus diwaspadai. Jika tidak, mereka akan menjadi batu sandungan dan bisa menggagalkan ambisi tim pujaan Paserbumi ini lolos ke semifinal hingga akhirnya menuju Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Ya, Stadion Sigiri Samarinda akan menjadi saksi, apakah kesempatan kali ketiga Persiba Bantul untuk lolos ke semifinal dan selanjutnya lolos ke ISL musim depan. Ataukah, Samarinda juga akan menjadi saksi kegagalan kali kesekian tim yang dibiayai APBD Kabupaten Bantul tersebut.
“Kami tak ingin gagal lagi kali ini,” kata Wakil Manajer Persiba Bagus Nur Edi Wijaya kemarin (17/ 5). Bagus memastikan kubu Persiba akan fight menghadapi laga hari ini. Semua pemain bisa dimainkan, tidak ada yang terkena akumulasi kartu, apalagi cedera.
Sementara barisan belakang Persiba yang dijaga Wahyu Wiji Astanto dan Bruno Chasmir akan diuji bomber flamboyan PSMS Medan Gaston Castano. Pergerakan dan reflek Bruno yang relatif lamban akan dimanfaatkan PSMS.
’’Gaston dan Mahadi Rais akan menjadi tumpuan kami di depan. Sedangkan Almiro Valadares di gelandang serang,” kata pelatih PSMS Suharto. (din/jpnn/ko)
Hanya kemenangan yang dibutuhkan Persiba Bantul untuk meloloskan diri menuju ke partai semifinal yang akan dihelat di Stadion Manahan Solo pada 22 Mei mendatang.
Saat ini, Persiba baru mengemas dua poin dari dua laga. Angka itu sama dengan PSAP Sigli yang juga akan menentukan nasibnya melawan tuan rumah Mitra Kukar. Persiba Bantul dan PSAP Sigli harus menang jika ingin lolos ke semifinal.
Mitra Kukar yang relatif aman butuh tambahan angka untuk mengamankan posisinya sebagai juara grup B. PSMS Medan juga masih memiliki peluang jika mampu mengalahkan Persiba. Nah, menilik ketatnya persaingan di grup B ini, kubu Laskar Sultan Agung–- sebutan Persiba Bantul memastikan siap menghadapi laga pamungkas ini. Persiba Bantul tak boleh menganggap sebelah mata PSMS Medan, meskipun mereka dikalahkan Mita Kukar 1-3 di laga kedua.
PSMS tetap harus diwaspadai. Jika tidak, mereka akan menjadi batu sandungan dan bisa menggagalkan ambisi tim pujaan Paserbumi ini lolos ke semifinal hingga akhirnya menuju Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Ya, Stadion Sigiri Samarinda akan menjadi saksi, apakah kesempatan kali ketiga Persiba Bantul untuk lolos ke semifinal dan selanjutnya lolos ke ISL musim depan. Ataukah, Samarinda juga akan menjadi saksi kegagalan kali kesekian tim yang dibiayai APBD Kabupaten Bantul tersebut.
“Kami tak ingin gagal lagi kali ini,” kata Wakil Manajer Persiba Bagus Nur Edi Wijaya kemarin (17/ 5). Bagus memastikan kubu Persiba akan fight menghadapi laga hari ini. Semua pemain bisa dimainkan, tidak ada yang terkena akumulasi kartu, apalagi cedera.
Sementara barisan belakang Persiba yang dijaga Wahyu Wiji Astanto dan Bruno Chasmir akan diuji bomber flamboyan PSMS Medan Gaston Castano. Pergerakan dan reflek Bruno yang relatif lamban akan dimanfaatkan PSMS.
’’Gaston dan Mahadi Rais akan menjadi tumpuan kami di depan. Sedangkan Almiro Valadares di gelandang serang,” kata pelatih PSMS Suharto. (din/jpnn/ko)
Mahadi “senjata terakhir” PSMS
Menatap laga kontra Persiba Bantul di laga terakhir babak delapan besar Grup B, PSMS Medan akan menyiapkan strategi yang berbeda dari dua laga sebelumnya. Terutama lini depan yang tampil kurang greget sepanjang perjalanan PSMS di babak delapan besar.
Dari dua laga PSMS hanya mampu membukukan dua gol. Gol Gaston Castano ke gawang Mitra Kukar lahir lewat titik putih. Sedangkan gol lainnya ke gawang PSAP lahir dari sektor gelandang, Faisal Azmi. Jika lini depan masih melempem seperti ini akan berbahaya bagi PSMS.
Selain itu Arsitek PSMS, Suharto hanya menurunkan dua nama. Gaston dan Rinaldo. Satu nama lainnya Mahadi Rais hanya diparkir di bench. Untuk itu menghadapi Persiba, pengoleksi dua gol itu disiapkan sebagai senjata terakhir. Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra mengakui kemungkinan itu cukup besar. Apalagi pemain berusia 20 tahun ini belum mendapat kesempatan tampil dari dua laga.
"Ini menjadi opsi paling kuat. Mahadi penyerang tipikal fighter dan berani melakukan penetrasi. Bruno Casmir, stopper Persiba yang kami lihat punya kelemahan dengan tipikal demikian," ujar Edy.
PSMS memang sudah mengantongi dua rekaman pertandingan Persiba di dua laga sebelumnya kontra PSAP dan Mitra Kukar. Menganalisa lini belakang tim berjuluk Laskar Sutan Agung, celah yang mungkin dimasuki ada pada Bruno Casmir.
“Bruno Casmir punya keunggulan bermain taktis, tetapi memiliki pergerakan yang sedikit lamban dan kesulitan dalam gerak refleks. Mahadi punya kecepatan untuk itu,” lanjut eks Asisten Pelatih Bintang Medan ini.
Manajer PSMS Idris SE pun melihat potensi Mahadi cukup besar untuk diandalkan. Ia berharap Mahadi yang terus disimpan bisa menjadi algojo PSMS bersama Gaston. “Keberanian Mahadi untuk menerobos pertahanan lawan apalagi merebut bola dari kaki lawan bisa diandalkan,” ujarnya.
Dari dua laga PSMS hanya mampu membukukan dua gol. Gol Gaston Castano ke gawang Mitra Kukar lahir lewat titik putih. Sedangkan gol lainnya ke gawang PSAP lahir dari sektor gelandang, Faisal Azmi. Jika lini depan masih melempem seperti ini akan berbahaya bagi PSMS.
Selain itu Arsitek PSMS, Suharto hanya menurunkan dua nama. Gaston dan Rinaldo. Satu nama lainnya Mahadi Rais hanya diparkir di bench. Untuk itu menghadapi Persiba, pengoleksi dua gol itu disiapkan sebagai senjata terakhir. Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra mengakui kemungkinan itu cukup besar. Apalagi pemain berusia 20 tahun ini belum mendapat kesempatan tampil dari dua laga.
"Ini menjadi opsi paling kuat. Mahadi penyerang tipikal fighter dan berani melakukan penetrasi. Bruno Casmir, stopper Persiba yang kami lihat punya kelemahan dengan tipikal demikian," ujar Edy.
PSMS memang sudah mengantongi dua rekaman pertandingan Persiba di dua laga sebelumnya kontra PSAP dan Mitra Kukar. Menganalisa lini belakang tim berjuluk Laskar Sutan Agung, celah yang mungkin dimasuki ada pada Bruno Casmir.
“Bruno Casmir punya keunggulan bermain taktis, tetapi memiliki pergerakan yang sedikit lamban dan kesulitan dalam gerak refleks. Mahadi punya kecepatan untuk itu,” lanjut eks Asisten Pelatih Bintang Medan ini.
Manajer PSMS Idris SE pun melihat potensi Mahadi cukup besar untuk diandalkan. Ia berharap Mahadi yang terus disimpan bisa menjadi algojo PSMS bersama Gaston. “Keberanian Mahadi untuk menerobos pertahanan lawan apalagi merebut bola dari kaki lawan bisa diandalkan,” ujarnya.
Hadapi Laskar Sutan Agung, PSMS tampil ofensif
Hasil buruk saat menghadapi Mitra Kukar menjadi bahan evaluasi PSMS menatap laga kontra Persiba Bantul, Rabu besok di Stadion Segiri Samarinda. Jika mampu menang, peluang PSMS akan terbuka meski harus menunggu hasil laga lain.
Berkaca dari laga sebelumnya, PSMS tampil kurang ngotot. Tak dipungkiri Dony Siregar cs tampil di bawah form. Lini tengah juga kalah bertarung dari lini tengah tuan rumah yang diperkuat Wijay dan Mbom-mbom Julien.
Suplai bola ke lini depan juga tak maksimal sehingga Gaston Castano kerap terlihat bertarung sendirian. Asisten Pelatih PSMS mengatakan timnya harus bermain all out menyerang pada laga nanti. Dan kuncinya ada di lini tengah.
"Ini pertandingan terakhir, krusial dan final. Tak ada pilihan selain bermain all out dan ofensif menghadapi Persiba. Maka suplai bola segera dan semaksimal mungkin dialirkan ke depan," pungkasnya.
Almiro yang tak maksimal di depan akan kembali ditempatkan di tengah. Menggantikan posisi Alfian Habibi yang sedang dalam kondisi tidak fit karena demam. Faisal Azmi, Affan Lubis dan Dony Siregar kemungkinan tetap mengisi posisi starter lainnya.
Di sisi lain, tim pelatih sadar skuadnya butuh stamina yang kuat untuk menghadapi pertarungan terakhirnya di babak Delapan besar ini. Tak dipungkiri klub berjuluk Laskar Sutan Agung ini akan merepotkan PSMS. Apalagi Persiba punya peluang yang lebih besar untuk melaju ke semifinal dengan koleksi dua angka. Fortune Udo cs tentu akan habis-habisan juga.
Untuk itu, Suharto meniadakan latihan Senin. Ia memilih mengistirahatkan skuadnya usai menempuh perjalanan darat satu jam dari Tenggarong menuju Samarinda. Selasa ini, Suharto baru akan menggeber skuadnya dengan latihan strategi.
"Persiba tim yang kuat. Stamina kan harus digenjot dan betul-betul diperhatikan. Karakter pressure dan cover bertumpu pada kualitas stamina yang kuat. Istirahat sehari cukup untuk memulihkan pemain dari keletihan," kata Suharto.
Berkaca dari laga sebelumnya, PSMS tampil kurang ngotot. Tak dipungkiri Dony Siregar cs tampil di bawah form. Lini tengah juga kalah bertarung dari lini tengah tuan rumah yang diperkuat Wijay dan Mbom-mbom Julien.
Suplai bola ke lini depan juga tak maksimal sehingga Gaston Castano kerap terlihat bertarung sendirian. Asisten Pelatih PSMS mengatakan timnya harus bermain all out menyerang pada laga nanti. Dan kuncinya ada di lini tengah.
"Ini pertandingan terakhir, krusial dan final. Tak ada pilihan selain bermain all out dan ofensif menghadapi Persiba. Maka suplai bola segera dan semaksimal mungkin dialirkan ke depan," pungkasnya.
Almiro yang tak maksimal di depan akan kembali ditempatkan di tengah. Menggantikan posisi Alfian Habibi yang sedang dalam kondisi tidak fit karena demam. Faisal Azmi, Affan Lubis dan Dony Siregar kemungkinan tetap mengisi posisi starter lainnya.
Di sisi lain, tim pelatih sadar skuadnya butuh stamina yang kuat untuk menghadapi pertarungan terakhirnya di babak Delapan besar ini. Tak dipungkiri klub berjuluk Laskar Sutan Agung ini akan merepotkan PSMS. Apalagi Persiba punya peluang yang lebih besar untuk melaju ke semifinal dengan koleksi dua angka. Fortune Udo cs tentu akan habis-habisan juga.
Untuk itu, Suharto meniadakan latihan Senin. Ia memilih mengistirahatkan skuadnya usai menempuh perjalanan darat satu jam dari Tenggarong menuju Samarinda. Selasa ini, Suharto baru akan menggeber skuadnya dengan latihan strategi.
"Persiba tim yang kuat. Stamina kan harus digenjot dan betul-betul diperhatikan. Karakter pressure dan cover bertumpu pada kualitas stamina yang kuat. Istirahat sehari cukup untuk memulihkan pemain dari keletihan," kata Suharto.
PSMS Medan diujung tanduk
Langkah PSMS (Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya) untuk berlaga di kompetisi Liga Super Indonesia tahun depan bisa jadi hanya mimpi. PSMS yang saat ini sedang berlaga di Grup B babak 8 besar Kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone 2010/2011 di di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur berada di peringkat paling bontot dengan nilai 1 dari sekali seri dan sekali kalah.
Kekalahan 1-3 dari Mitra Kukar, tadi malam menipiskan harapan PSMS merebut satu tiket di babak semifinal Liga Ti-Phone 2010/2011. Dalam pertandingan perdana melawan PSAP Sigli, PSMS hanya bermain imbang 2-2.
Berada di posisi juru kunci, posisi PSMS sangat berat walaupun belum harga mati. Menyisakan pertandingan melawan Persiba harapan PSMS terbuka dengan segala perhitungan. Pasalnya di pertandingan lainnya, Duel PSAP dan Persiba berakhir tanpa pemenang. Keduanya bermain imbang tanpa gol.
Artinya peraih tiket semifinal di grup B masih harus ditentukan lewat laga terakhir. PSMS pun hanya punya satu pilihan yakni memenangkan laga kontra Persiba Bantul Rabu (18/5) mendatang.
Tak cukup sampai disitu lolos tidaknya Ayam Kinantan juga masih harus ditentukan laga Mitra Kukar dan PSAP yang juga digelar di hari dan jam yang sama. Syaratnya PSAP tak boleh menang dari Mitra Kukar. Jika tidak, kemenangan PSMS tak akan berarti apa-apa.
Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra mengakui pada laga tadi sore timnya bermain di bawah form. Terutama barisan pertahanan yang terlihat rapuh tanpa kehadiran Vagner Luis. "Tanpa Vagner lini belakang kita memang cukup mudah ditembus lawan. Lemahnya pertahanan membuat lawan leluasa masuk ke kotak penalti. Tapi kita masih punya satu pertandingan lagi yang sangat penting. Kita tak boleh main seperti ini lagi," ujar Edy, tadi malam.
Selain itu buruknya kepemimpinan wasit dinilai berandil besar atas kekalahan PSMS. Pasalnya beberapa kali keputusan wasit Prrasetyo Hadi asal Surabaya merugikan PSMS. Diantaranya beberapa kali pemain PSMS yang seharusnya berada dalam posisi onside justru dianggap offside.
Berbanding terbalik dengan tuan rumah yang kerap lolos dari jebakan offside.
Penentuan waktu injury time yang sangat singkat di babak kedua juga terlihat aneh. Melihat kondisi laga yang banyak terhenti karena pelanggaran dan pemain cedera, Hadi hanya memberikan waktu satu menit.
Parahnya ia menghentikan laga saat pemain PSMS tengah menyerang mendekati kotak penalti. "Wasit tidak becus. Seharusnya kita mendapat penalti di babak pertama atas pelanggaran terhadap Gaston. Penunjukkan wasit Prasetyo Hadi untuk pertandingan delapan besar sangat keliru," ujar Manajer PSMS, Idris.
Tim pelatih PSMS akan melakukan evaluasi sebelum menatap laga penentuan kontra Persiba Bantul.
Kekalahan 1-3 dari Mitra Kukar, tadi malam menipiskan harapan PSMS merebut satu tiket di babak semifinal Liga Ti-Phone 2010/2011. Dalam pertandingan perdana melawan PSAP Sigli, PSMS hanya bermain imbang 2-2.
Berada di posisi juru kunci, posisi PSMS sangat berat walaupun belum harga mati. Menyisakan pertandingan melawan Persiba harapan PSMS terbuka dengan segala perhitungan. Pasalnya di pertandingan lainnya, Duel PSAP dan Persiba berakhir tanpa pemenang. Keduanya bermain imbang tanpa gol.
Artinya peraih tiket semifinal di grup B masih harus ditentukan lewat laga terakhir. PSMS pun hanya punya satu pilihan yakni memenangkan laga kontra Persiba Bantul Rabu (18/5) mendatang.
Tak cukup sampai disitu lolos tidaknya Ayam Kinantan juga masih harus ditentukan laga Mitra Kukar dan PSAP yang juga digelar di hari dan jam yang sama. Syaratnya PSAP tak boleh menang dari Mitra Kukar. Jika tidak, kemenangan PSMS tak akan berarti apa-apa.
Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra mengakui pada laga tadi sore timnya bermain di bawah form. Terutama barisan pertahanan yang terlihat rapuh tanpa kehadiran Vagner Luis. "Tanpa Vagner lini belakang kita memang cukup mudah ditembus lawan. Lemahnya pertahanan membuat lawan leluasa masuk ke kotak penalti. Tapi kita masih punya satu pertandingan lagi yang sangat penting. Kita tak boleh main seperti ini lagi," ujar Edy, tadi malam.
Selain itu buruknya kepemimpinan wasit dinilai berandil besar atas kekalahan PSMS. Pasalnya beberapa kali keputusan wasit Prrasetyo Hadi asal Surabaya merugikan PSMS. Diantaranya beberapa kali pemain PSMS yang seharusnya berada dalam posisi onside justru dianggap offside.
Berbanding terbalik dengan tuan rumah yang kerap lolos dari jebakan offside.
Penentuan waktu injury time yang sangat singkat di babak kedua juga terlihat aneh. Melihat kondisi laga yang banyak terhenti karena pelanggaran dan pemain cedera, Hadi hanya memberikan waktu satu menit.
Parahnya ia menghentikan laga saat pemain PSMS tengah menyerang mendekati kotak penalti. "Wasit tidak becus. Seharusnya kita mendapat penalti di babak pertama atas pelanggaran terhadap Gaston. Penunjukkan wasit Prasetyo Hadi untuk pertandingan delapan besar sangat keliru," ujar Manajer PSMS, Idris.
Tim pelatih PSMS akan melakukan evaluasi sebelum menatap laga penentuan kontra Persiba Bantul.
Perjuangan Ayam Kinantan belum tamat
Kekalahan 1-3 dari Mitra Kukar di Stadion Madya Aji Imbut menipiskan harapan PSMS Medan merebut satu tiket di babak semifinal Liga Ti-Phone 2010/2011. Kekalahan ini membuat PSMS terperosok ke posisi juru kunci grup B dengan poin 1. Namun peluang PSMS belum tamat.
Pasalnya di pertandingan lainnya, Duel PSAP dan Persiba berakhir tanpa pemenang. Keduanya bermain imbang tanpa gol. Artinya peraih tiket semifinal di grup B masih harus ditentukan lewat laga terakhir. PSMS pun hanya punya satu pilihan yakni memenangkan laga kontra Persiba Bantul, Rabu (18/5) mendatang.
Tak cukup sampai di situ, lolos tidaknya Ayam Kinantan juga masih harus ditentukan laga Mitra Kukar dan PSAP yang juga digelar di hari dan jam yang sama. Syaratnya PSAP tak boleh menang dari Mitra Kukar. Jika tidak, kemenangan PSMS tak akan berarti apa-apa.
Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra, mengakui timnya bermain di bawah form melawan Mitra Kukar. Terutama barisan pertahanan yang terlihat rapuh tanpa kehadiran Vagner Luis yang terkena hukuman.
"Tanpa Vagner, lini belakang kita memang cukup mudah ditembus lawan. Lemahnya pertahanan membuat lawan leluasa masuk ke kotak penalti. Tapi kita masih punya satu pertandingan lagi yang sangat penting. Kita tak boleh main seperti ini lagi," ujar Edy.
Selain itu buruknya kepemimpinan wasit dinilai berandil besar atas kekalahan PSMS. Pasalnya beberapa kali keputusan wasit Prasetyo Hadi asal Surabaya merugikan PSMS. Di antaranya beberapa kali pemain PSMS yang seharusnya berada dalam posisi onside justru dianggap offside. Berbanding terbalik dengan tuan rumah yang kerap lolos dari jebakan offside.
Penentuan waktu injury time yang sangat singkat di babak kedua juga terlihat aneh. Melihat kondisi laga yang banyak terhenti karena pelanggaran dan pemain cedera, Hadi hanya memberikan waktu satu menit. Parahnya, ia menghentikan laga saat pemain PSMS tengah menyerang mendekati daerah penalti.
"Wasit tidak becus. Seharusnya kita mendapat penalti di babak pertama atas pelanggaran terhadap Gaston. Penunjukan wasit Prasetyo Hadi untuk pertandingan delapan besar sangat keliru," ujar Manajer PSMS, Idris SE.
Demi menjaga peluang lolos ke semifinal, tim pelatih PSMS akan melakukan evaluasi sebelum menatap laga penentuan kontra Persiba Bantul.
Pasalnya di pertandingan lainnya, Duel PSAP dan Persiba berakhir tanpa pemenang. Keduanya bermain imbang tanpa gol. Artinya peraih tiket semifinal di grup B masih harus ditentukan lewat laga terakhir. PSMS pun hanya punya satu pilihan yakni memenangkan laga kontra Persiba Bantul, Rabu (18/5) mendatang.
Tak cukup sampai di situ, lolos tidaknya Ayam Kinantan juga masih harus ditentukan laga Mitra Kukar dan PSAP yang juga digelar di hari dan jam yang sama. Syaratnya PSAP tak boleh menang dari Mitra Kukar. Jika tidak, kemenangan PSMS tak akan berarti apa-apa.
Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra, mengakui timnya bermain di bawah form melawan Mitra Kukar. Terutama barisan pertahanan yang terlihat rapuh tanpa kehadiran Vagner Luis yang terkena hukuman.
"Tanpa Vagner, lini belakang kita memang cukup mudah ditembus lawan. Lemahnya pertahanan membuat lawan leluasa masuk ke kotak penalti. Tapi kita masih punya satu pertandingan lagi yang sangat penting. Kita tak boleh main seperti ini lagi," ujar Edy.
Selain itu buruknya kepemimpinan wasit dinilai berandil besar atas kekalahan PSMS. Pasalnya beberapa kali keputusan wasit Prasetyo Hadi asal Surabaya merugikan PSMS. Di antaranya beberapa kali pemain PSMS yang seharusnya berada dalam posisi onside justru dianggap offside. Berbanding terbalik dengan tuan rumah yang kerap lolos dari jebakan offside.
Penentuan waktu injury time yang sangat singkat di babak kedua juga terlihat aneh. Melihat kondisi laga yang banyak terhenti karena pelanggaran dan pemain cedera, Hadi hanya memberikan waktu satu menit. Parahnya, ia menghentikan laga saat pemain PSMS tengah menyerang mendekati daerah penalti.
"Wasit tidak becus. Seharusnya kita mendapat penalti di babak pertama atas pelanggaran terhadap Gaston. Penunjukan wasit Prasetyo Hadi untuk pertandingan delapan besar sangat keliru," ujar Manajer PSMS, Idris SE.
Demi menjaga peluang lolos ke semifinal, tim pelatih PSMS akan melakukan evaluasi sebelum menatap laga penentuan kontra Persiba Bantul.
Monday, May 16, 2011
Vagner Luis tak Jadi Dipulangkan
Bek tengah impor PSMS, Vagner Luis memang sarat kontroversi. Sejak awal musim, Vagner sudah membuat kubu PSMS berang. Masih ingat dibenak fans PSMS Vagner harus absen di laga pembuka karena cedera. Ironisnya ketika kembali di laga kedua kontra Persiraja, Vagner langsung mencetak gol bunuh diri hingga Ayam Kinantan akhirnya takluk 3-0.
Ironis memang. Tapi itu tak lama. Pandangan negatif kepada pemain Brasil itu berangsur punah. Apalagi di pertengahan musim Vagner sukses mencuri hati fans lewat gol-gol penting yang dilesakkannya di Stadion Teladan. Total, Vagner sudah mencetak 4 gol musim ini yang dikemas lewat sundulan.
Di samping itu, belakangan ini Vagner kerap emosional dan sering melakukan kesalahan tak perlu yang berujung berbuah kartu merah. Musim ini Vagner sudah dua kali meraihnya. Pertama saat melawan Persitara dan terakhir saat melawan PSAP di babak delapan besar lalu.
Kartu merah di babak delapan besar sangat riskan dan sempat membuat murka manajemen PSMS. Bahkan sempat terlontar ancaman akan memulangkan pemain bernomor punggung 33 itu.
“ Setelah memikirkan akibatnya, mungkin Vagner tak jadi dipulangkan. Melawan Persiba Bantul tanpa kehadirannya akan berakibat fatal,” kata pelatih PSMS, Suharto kemarin. (ful)
Ironis memang. Tapi itu tak lama. Pandangan negatif kepada pemain Brasil itu berangsur punah. Apalagi di pertengahan musim Vagner sukses mencuri hati fans lewat gol-gol penting yang dilesakkannya di Stadion Teladan. Total, Vagner sudah mencetak 4 gol musim ini yang dikemas lewat sundulan.
Di samping itu, belakangan ini Vagner kerap emosional dan sering melakukan kesalahan tak perlu yang berujung berbuah kartu merah. Musim ini Vagner sudah dua kali meraihnya. Pertama saat melawan Persitara dan terakhir saat melawan PSAP di babak delapan besar lalu.
Kartu merah di babak delapan besar sangat riskan dan sempat membuat murka manajemen PSMS. Bahkan sempat terlontar ancaman akan memulangkan pemain bernomor punggung 33 itu.
“ Setelah memikirkan akibatnya, mungkin Vagner tak jadi dipulangkan. Melawan Persiba Bantul tanpa kehadirannya akan berakibat fatal,” kata pelatih PSMS, Suharto kemarin. (ful)
ISL Makin Jauh
- Langkah PSMS lolos ke Indonesian Super League (ISL) semakin berat. Kekalahan telak 3-1 atas Mitra Kukar di Babak Delapan Besar Liga Indonesia Minggu (15/5) membuat peluang ke semi final kian tipis.
Laga di Grup B tinggal sekali lagi. PSMS harus melewati hadangan Persiba Bantul di laga pamungkas yang digelar bersamaan Rabu (18/5) mendatang. Tentu bukan perkara mudah karena Persiba merupakan tim kuat dengan sejumlah pemain bagus.
Pada laga kontra tuan rumah Mitra Kukar, PSMS bermain cukup baik. Namun koordinasi di lini belakang dan tak berkutiknya lini depan menjadi masalah besar. Tertinggal satu bola, PSMS tak menyerah untuk terus menyerang. Salah satu cara menyerang yang coba diperagakan PSMS adalah dengan memainkan umpan-umpan terobosan. Dan PSMS berhasil memperagakan cara menyerang seperti itu dengan target man, Gaston Castano. Sayang wasit berkali-kali menggagalkan serangan PSMS dan menaggapnya sebagai bentuk pelanggaran karena offiside. Dari layar kaca, tampak peluang dari Nopianto di babak pertama yang berhasil lolos dari jebakan offiside, namun lines man angkat bendera tanda offside. Selanjutnya ada peluang dari Gaston dan Donny Fernando Siregar yang juga dianulir lantaran offside. Sepanjang laga tercatat ada tiga umpan terobos manis yang lolos namun dianggap offside. Bahkan komentator laga sampai melontarkan tanda tanya terhadap keputusan wasit.
Selanjutnya PSMS kembali kebobolan lewat Franco Hita menit 28 dan JunaidiTagor Menit 67. Menjelang usai laga PSMS dapat gol hiburan lewat titik putih. Gaston yang ditunjuk jadi algojo mampu melaksanakan tugasnya di menit 86. Hasil itu tak berubah hingga usainya laga. (ful)
Laga di Grup B tinggal sekali lagi. PSMS harus melewati hadangan Persiba Bantul di laga pamungkas yang digelar bersamaan Rabu (18/5) mendatang. Tentu bukan perkara mudah karena Persiba merupakan tim kuat dengan sejumlah pemain bagus.
Pada laga kontra tuan rumah Mitra Kukar, PSMS bermain cukup baik. Namun koordinasi di lini belakang dan tak berkutiknya lini depan menjadi masalah besar. Tertinggal satu bola, PSMS tak menyerah untuk terus menyerang. Salah satu cara menyerang yang coba diperagakan PSMS adalah dengan memainkan umpan-umpan terobosan. Dan PSMS berhasil memperagakan cara menyerang seperti itu dengan target man, Gaston Castano. Sayang wasit berkali-kali menggagalkan serangan PSMS dan menaggapnya sebagai bentuk pelanggaran karena offiside. Dari layar kaca, tampak peluang dari Nopianto di babak pertama yang berhasil lolos dari jebakan offiside, namun lines man angkat bendera tanda offside. Selanjutnya ada peluang dari Gaston dan Donny Fernando Siregar yang juga dianulir lantaran offside. Sepanjang laga tercatat ada tiga umpan terobos manis yang lolos namun dianggap offside. Bahkan komentator laga sampai melontarkan tanda tanya terhadap keputusan wasit.
Selanjutnya PSMS kembali kebobolan lewat Franco Hita menit 28 dan JunaidiTagor Menit 67. Menjelang usai laga PSMS dapat gol hiburan lewat titik putih. Gaston yang ditunjuk jadi algojo mampu melaksanakan tugasnya di menit 86. Hasil itu tak berubah hingga usainya laga. (ful)
8 Besar Divisi Utama Merasa Dicurangi, PSMS Laporkan Wasit ke PT Liga
Kekalahan 3-1 atas Mitra Kukar pada laga kedua penyisihan Grup B Babak Delapan Besar Divisi Utama, kemarin (15/5) sore berbuntut panjang. Manajemen PSMS tak terima hasil itu karena merasa dizolimi wasit Prasetya Hadi asal Surabaya yang memimpin laga itu.
Menurut kubu Ayam Kinantan seharusnya bisa memenangkan laga tersebut lantaran punya sejumlah peluang. Hanya saja kepemimpinan wasit memang sedikit diragukan kejujurannya. Atas dasar itulah manajemen PSMS sudah membuat laporan resmi ke PT Liga Indonesia (LI) untuk menyoroti kepemimpinan wasit dan hakim garis.
"Lihat saja bagaimana wasit memimpin. Saya punya bukti rekaman pertandingan yang mungkin bisa jadi pertimbangan PT LI menghukum wasit. Selain menduga ada apa-apanya, kami nilai wasit memang tak punya kemampuan yang bagus dalam peraturan memimpin pertandingan,”koar Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa, saat dihubungi wartawan koran ini, kemarin malam.
"Bahkan bukan hanya kami yang menilai PSMS dicurangi. Semua melihat di layar kaca. Bahkan publik tuan rumah juga mendukung bahwa wasit memang kerap keliru,” tambah Benny.
Seusai laga, kecaman terhadap wasit digaungkan di dunia maya. Terutama situs jejaring sosial, Facebook. Sejumlah fans fanatik PSMS ramai-ramai membuat status tentang buruknya kinerja wasit. Termasuk oleh salah satu punggawa PSMS, Donny Fernando Siregar. Donny bahkan sangat-sangat kecewa hingga memutuskan ingin segera gantung sepatu alias mundur dari sepak bola.
"Sepak bola kita hancur karena kecurangan wasit. Kenapa wasit curang pasti ada penyebabnya. Jujur saya ingin segera gantung sepatu. Sudah jenuh dengan kondisi ini,”beber Donny.
Di statusnya Donny menulis "tabungan udah cukup, mulai berpikir untuk gantung sepatu, biarpun belum tua tapi rasanya bermain sepak bola di Indonesia sangat-sangat memuakkan, aktor utamanya adalah wasit, merekalah yang merusak sepak bola Indonesia." (ful/sumutpos)
Menurut kubu Ayam Kinantan seharusnya bisa memenangkan laga tersebut lantaran punya sejumlah peluang. Hanya saja kepemimpinan wasit memang sedikit diragukan kejujurannya. Atas dasar itulah manajemen PSMS sudah membuat laporan resmi ke PT Liga Indonesia (LI) untuk menyoroti kepemimpinan wasit dan hakim garis.
"Lihat saja bagaimana wasit memimpin. Saya punya bukti rekaman pertandingan yang mungkin bisa jadi pertimbangan PT LI menghukum wasit. Selain menduga ada apa-apanya, kami nilai wasit memang tak punya kemampuan yang bagus dalam peraturan memimpin pertandingan,”koar Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa, saat dihubungi wartawan koran ini, kemarin malam.
"Bahkan bukan hanya kami yang menilai PSMS dicurangi. Semua melihat di layar kaca. Bahkan publik tuan rumah juga mendukung bahwa wasit memang kerap keliru,” tambah Benny.
Seusai laga, kecaman terhadap wasit digaungkan di dunia maya. Terutama situs jejaring sosial, Facebook. Sejumlah fans fanatik PSMS ramai-ramai membuat status tentang buruknya kinerja wasit. Termasuk oleh salah satu punggawa PSMS, Donny Fernando Siregar. Donny bahkan sangat-sangat kecewa hingga memutuskan ingin segera gantung sepatu alias mundur dari sepak bola.
"Sepak bola kita hancur karena kecurangan wasit. Kenapa wasit curang pasti ada penyebabnya. Jujur saya ingin segera gantung sepatu. Sudah jenuh dengan kondisi ini,”beber Donny.
Di statusnya Donny menulis "tabungan udah cukup, mulai berpikir untuk gantung sepatu, biarpun belum tua tapi rasanya bermain sepak bola di Indonesia sangat-sangat memuakkan, aktor utamanya adalah wasit, merekalah yang merusak sepak bola Indonesia." (ful/sumutpos)
8 Besar Divisi Utama Persiba dan PSAP Imbang, Persaingan Masih Terbuka
Perebutan tiket semi-final Divisi Utama Liga Indonesia dari Grup B tetap berlangsung sengit setelah Persiba Bantul dan PSAP Sigli harus puas berbagi angka satu usai bermain imbang tanpa gol di Stadion Madya Aji Imbut Kudungga, dalam laga kedua Delapan Besar, Minggu (15/5) malam WIB.
Hasil imbang ini membuat peluang Persiba dan PSAP masih terbuka untuk lolos ke semi-final Divisi Utama di Stadion Manahan Solo. PSAP dan Persiba menempati peringat kedua dengan koleksi nilai dua, hasil dua kali imbang.
Walau Mitra Kukar memimpin klasemen sementara dengan nilai empat usai mengalahkan PSMS 3-1, tim besutan Benny Dolo itu belum mengamankan tiket ke semi-final. Begitu juga dengan PSMS yang berada di dasar klasemen Grup B dengan poin satu.
Pertandingan terakhir, Rabu (18/5) bakal berlangsung sengit. Mitra Kukar bakal berhadapan dengan PSAP, sementara Persiba melawan PSMS. Hasil imbang cukup mengamankan langkah Mitra Kukar, sedangkan tiga tim lainnya wajib meraih kemenangan.
Secara keseluruhan, Persiba lebih mendominasi permainan dibandingkan PSAP dalam pertandingan ini. Hanya saja, kedua tim mengawali laga dengan hati-hati untuk membaca kekuatan lawan.
Namun Persiba mulai aktif menyerang, dan menekan pertahanan PSAP. Sejumlah peluang diperoleh tim asal Bantul itu. Ugik Sugianto mendapatkan peluang di babak pertama, namun sundulannya menyambut umpan silang dari sisi kanan pertahanan Persiba dapat diamankan kiper lawan.
Permainan Persiba dan PSAP tidak mengalami perubahan di babak kedua. PSAP bermain di bawah form, sehingga tak mampu mengembangkan permainan mereka. Akibatnya, Persiba tidak terlalu sering mendapat ancaman dari tim lawan.
Sejumlah peluang diperoleh Persiba, namun kecemerlangan kiper PSAP mementahkan harapan mereka mencetak gol. Tendangan keras Johan Manaji dari luar kotak penalti dapat diamankan kiper. Hingga pluit panjang ditiupkan wasit, skor tanpa gol tetap bertahan. (donny afroni/goal)
Hasil imbang ini membuat peluang Persiba dan PSAP masih terbuka untuk lolos ke semi-final Divisi Utama di Stadion Manahan Solo. PSAP dan Persiba menempati peringat kedua dengan koleksi nilai dua, hasil dua kali imbang.
Walau Mitra Kukar memimpin klasemen sementara dengan nilai empat usai mengalahkan PSMS 3-1, tim besutan Benny Dolo itu belum mengamankan tiket ke semi-final. Begitu juga dengan PSMS yang berada di dasar klasemen Grup B dengan poin satu.
Pertandingan terakhir, Rabu (18/5) bakal berlangsung sengit. Mitra Kukar bakal berhadapan dengan PSAP, sementara Persiba melawan PSMS. Hasil imbang cukup mengamankan langkah Mitra Kukar, sedangkan tiga tim lainnya wajib meraih kemenangan.
Secara keseluruhan, Persiba lebih mendominasi permainan dibandingkan PSAP dalam pertandingan ini. Hanya saja, kedua tim mengawali laga dengan hati-hati untuk membaca kekuatan lawan.
Namun Persiba mulai aktif menyerang, dan menekan pertahanan PSAP. Sejumlah peluang diperoleh tim asal Bantul itu. Ugik Sugianto mendapatkan peluang di babak pertama, namun sundulannya menyambut umpan silang dari sisi kanan pertahanan Persiba dapat diamankan kiper lawan.
Permainan Persiba dan PSAP tidak mengalami perubahan di babak kedua. PSAP bermain di bawah form, sehingga tak mampu mengembangkan permainan mereka. Akibatnya, Persiba tidak terlalu sering mendapat ancaman dari tim lawan.
Sejumlah peluang diperoleh Persiba, namun kecemerlangan kiper PSAP mementahkan harapan mereka mencetak gol. Tendangan keras Johan Manaji dari luar kotak penalti dapat diamankan kiper. Hingga pluit panjang ditiupkan wasit, skor tanpa gol tetap bertahan. (donny afroni/goal)
8 Besar Divisi Utama Sikat PSMS, Mitra Kukar Puncaki Grup
Mitra Kukar memuncaki klasemen sementara Grup B delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia berkat kemenangan 3-1 atas PSMS Medan di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong, Minggu 15 Mei 2011.
Setelah bermain imbang tanpa gol melawan Persiba Bantul di laga pertama Grup B, Mitra Kukar akhirnya sukses menorehkan kemenangan pertama di babak delapan besar ini.
Bermain di depan pendukungnya sendiri di Stadion Madya Aji Imbut, Mitra Kukar tampil agresif dan lebih mendominasi pertandingan. Bahkan tim besutan Benny Dolo ini sudah unggul dua gol di babak pertama.
Mitra Kukar sukses membuka kemenangan melalui gol Boy Jati Asmara saat pertandingan baru berjalan 10 menit. Usai mengecoh dua pemain belakang PSMS, mantan striker Persib Bandung itu sukses melepaskan tendangan kaki kanan yang menggetarkan gawang tim tamu.
Striker asal Argentina, Franco Hita, berhasil menggandakan keunggulan Mitra Kukar pada menit ke-28. Hita dengan sempurna memanfaatkan umpan silang yang dilepaskan Amsar Reza.
Gol ketiga Mitra Kukar tercipta pada menit ke-67 melalui tendangan kaki kiri yang dilepaskan Junaidi Tagor. Kembali Amsar Reza menjadi kreator gol tuan rumah.
PSMS hanya mampu mencetak satu gol melalui tendangan penalti Gaston Castano pada menit ke-82. Penalti diberikan setelah Gaston dilanggar Anderson Da Silva di kotak terlarang.
Tambahan tiga poin ini membuat Mitra Kukar untuk sementara memimpin klasemen Grup B dengan torehan empat poin. (haryanto tri wibowo/vivanews)8 Besar Divisi Utama
Sikat PSMS, Mitra Kukar Puncaki Grup
Setelah bermain imbang tanpa gol melawan Persiba Bantul di laga pertama Grup B, Mitra Kukar akhirnya sukses menorehkan kemenangan pertama di babak delapan besar ini.
Bermain di depan pendukungnya sendiri di Stadion Madya Aji Imbut, Mitra Kukar tampil agresif dan lebih mendominasi pertandingan. Bahkan tim besutan Benny Dolo ini sudah unggul dua gol di babak pertama.
Mitra Kukar sukses membuka kemenangan melalui gol Boy Jati Asmara saat pertandingan baru berjalan 10 menit. Usai mengecoh dua pemain belakang PSMS, mantan striker Persib Bandung itu sukses melepaskan tendangan kaki kanan yang menggetarkan gawang tim tamu.
Striker asal Argentina, Franco Hita, berhasil menggandakan keunggulan Mitra Kukar pada menit ke-28. Hita dengan sempurna memanfaatkan umpan silang yang dilepaskan Amsar Reza.
Gol ketiga Mitra Kukar tercipta pada menit ke-67 melalui tendangan kaki kiri yang dilepaskan Junaidi Tagor. Kembali Amsar Reza menjadi kreator gol tuan rumah.
PSMS hanya mampu mencetak satu gol melalui tendangan penalti Gaston Castano pada menit ke-82. Penalti diberikan setelah Gaston dilanggar Anderson Da Silva di kotak terlarang.
Tambahan tiga poin ini membuat Mitra Kukar untuk sementara memimpin klasemen Grup B dengan torehan empat poin. (haryanto tri wibowo/vivanews)8 Besar Divisi Utama
Sikat PSMS, Mitra Kukar Puncaki Grup
Saturday, May 14, 2011
PSMS Protes
PSMS mulai mendapat hal tak wajar jelang laga perdana Babak Delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia kontra PSAP. Yang cukup merepotkan adalah ketiadaan lapangan untuk berlatih. Karenanya, manajemen PSMS melayangkan protes resmi kepada PSSI, PT LI dan pihak Panpel.
“Soal lapangan sudah kami tanyakan kepada panpel. Tapi panpel beralasan PT Liga Indonesia (LI) tidak ada memerintahkan agar menyiapkan lapangan berlatih,” beber Benny Tomasoa, Asisten Manajer PSMS kemarin.
Padahal kata Benny, sebelumnya PT LI telah mengumumkan pihak panpel di Tenggarong harus menyediakan satu lapangan utama untuk pertandingan Delapan Besar Grup B dan satu lapangan cadangan serta empat lapangan untuk latihan kontestan Grup B.
Akibat hal ini, PSMS akhirnya memilih latihan di halaman Hotel Fatma Tenggarong. “Seharusnya menu latihan kita adalah game untuk mematangkan strategi. Tapi kondisi tak memungkinkan, maka kita latihan kebugaran tubuh saja,” sambung pelatih, Suharto. Disamping itu kondisi hotel Fatma yang disediakan pihak panpel juga mendapat sorotan dari para pemain. Selian kondisi AC-nya yang kurang baik, listrik juga sering mati akibat daya arus yang lemah. (ful)
“Soal lapangan sudah kami tanyakan kepada panpel. Tapi panpel beralasan PT Liga Indonesia (LI) tidak ada memerintahkan agar menyiapkan lapangan berlatih,” beber Benny Tomasoa, Asisten Manajer PSMS kemarin.
Padahal kata Benny, sebelumnya PT LI telah mengumumkan pihak panpel di Tenggarong harus menyediakan satu lapangan utama untuk pertandingan Delapan Besar Grup B dan satu lapangan cadangan serta empat lapangan untuk latihan kontestan Grup B.
Akibat hal ini, PSMS akhirnya memilih latihan di halaman Hotel Fatma Tenggarong. “Seharusnya menu latihan kita adalah game untuk mematangkan strategi. Tapi kondisi tak memungkinkan, maka kita latihan kebugaran tubuh saja,” sambung pelatih, Suharto. Disamping itu kondisi hotel Fatma yang disediakan pihak panpel juga mendapat sorotan dari para pemain. Selian kondisi AC-nya yang kurang baik, listrik juga sering mati akibat daya arus yang lemah. (ful)
PSMS Diimingi Liburan
ffan Lubis dkk dijanjikan bonus besar plus liburan ke Solo bersama keluarga, apabila mampu lolos ke semi final Divisi Utama musim ini. Janji manis itu lagi-lagi dilontarkan Manajer PSMS, Idris SE.
Pria Aceh ini bilang bonus yang akan diberikan bila PSMS menang di setiap laga babak delapan besar ini, dipastikan besar. “Bisa lebih dua hingga tiga kali lipat. Lebih menarik lagi pemain boleh membawa keluarga ke Solo apabila mampu lolos ke semi final,” kata Idris.
Tapi pria Aceh itu tak ingin PSMS berusaha menang karena iming-iming bonus itu. “Mestinya kemenangan demi PSMS, bukan demi bonus. Ini sebagai perangsang saja. Semoga kita mampu lolos ke semi final,” bebernya.
Kapten tim, Affan Lubis menyambut baik janji manis itu. Menurut Affan, motivasi berupa bonus memang dinantikan para pemain. “Bonus penting. Tapi fokus kami sementara ini masih ke pertandingan,” kata Affan.
Donny Fernando Siregar pun senang atas janji itu. Donny juga tak menampik kalau dirinya dan rekan-rekan sementara ini fokus kepada pemenangan pertandingan. “Kalau sudah menang bonus seharusnya mengalir dengan sendirinya” kata Donny. (ful)
Pria Aceh ini bilang bonus yang akan diberikan bila PSMS menang di setiap laga babak delapan besar ini, dipastikan besar. “Bisa lebih dua hingga tiga kali lipat. Lebih menarik lagi pemain boleh membawa keluarga ke Solo apabila mampu lolos ke semi final,” kata Idris.
Tapi pria Aceh itu tak ingin PSMS berusaha menang karena iming-iming bonus itu. “Mestinya kemenangan demi PSMS, bukan demi bonus. Ini sebagai perangsang saja. Semoga kita mampu lolos ke semi final,” bebernya.
Kapten tim, Affan Lubis menyambut baik janji manis itu. Menurut Affan, motivasi berupa bonus memang dinantikan para pemain. “Bonus penting. Tapi fokus kami sementara ini masih ke pertandingan,” kata Affan.
Donny Fernando Siregar pun senang atas janji itu. Donny juga tak menampik kalau dirinya dan rekan-rekan sementara ini fokus kepada pemenangan pertandingan. “Kalau sudah menang bonus seharusnya mengalir dengan sendirinya” kata Donny. (ful)
Perang Mental
TENGGARONG-PSMS Medan dan PSAP Sigli memulai pertarungan babak 8 besar untuk meraih tiket promosi ke kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia di Stadion Aji Imbut Madya Tenggarong. Bermain ditempat netral kedua tim akan beradu mental untuk bisa meraih poin.
Asisten Pelatih PSMS Medan, Edi Saputra menjelaskan, babak 8 besar merupakan momentum PSMS untuk kembali naik kasta ke kompetisi tertinggi Indonesia. Ia dan pasukannya ingin membuktikan kepada warga Medan bahwa mereka bisa mengembalikan kejayaan PSMS seperti masa silam. Edi juga yakin kekuatan timnya lini per lini sudah terbukti dengan masuk ke babak 8 besar termasuk mental. Edi pun berani memasang target menyapu bersih semua laga. “Tidak ada pilihan kecuali menang. Di saat menyerang ya kita menyerang, tapi tidak lupa kami juga harus fokus bertahan,” ujarnya.
Sementara, Pelatih PSAP Sigli, Anwar yang mengatakan telah mengetahui kelebihan serta kekurangan PSMS Medan. Pasalnya anak asuhnya sudah dua kali bertemu di babak kualifikasi Grup 1. “Saya mengantongi kekuatan PSMS Medan, mereka kalah di kandang kami, tapi di kandang PSMS kami kalah,” urai Anwar.
Namun, dari serangkaian pertemuan tersebut, Anwar mengaku kekurangan PSAP sudah dibenahi jauh hari. Dikatakannya, secara menyeluruh kondisi tim siap mental menghadapi Ayam Kinantan. “Saya sudah kenal karakter pemain PSMS, mudah-mudahan anak-anak siap dan bekerja keras di lapangan sesuai instruksi pelatih,” paparnya. (ede/obi/jpnn)
Asisten Pelatih PSMS Medan, Edi Saputra menjelaskan, babak 8 besar merupakan momentum PSMS untuk kembali naik kasta ke kompetisi tertinggi Indonesia. Ia dan pasukannya ingin membuktikan kepada warga Medan bahwa mereka bisa mengembalikan kejayaan PSMS seperti masa silam. Edi juga yakin kekuatan timnya lini per lini sudah terbukti dengan masuk ke babak 8 besar termasuk mental. Edi pun berani memasang target menyapu bersih semua laga. “Tidak ada pilihan kecuali menang. Di saat menyerang ya kita menyerang, tapi tidak lupa kami juga harus fokus bertahan,” ujarnya.
Sementara, Pelatih PSAP Sigli, Anwar yang mengatakan telah mengetahui kelebihan serta kekurangan PSMS Medan. Pasalnya anak asuhnya sudah dua kali bertemu di babak kualifikasi Grup 1. “Saya mengantongi kekuatan PSMS Medan, mereka kalah di kandang kami, tapi di kandang PSMS kami kalah,” urai Anwar.
Namun, dari serangkaian pertemuan tersebut, Anwar mengaku kekurangan PSAP sudah dibenahi jauh hari. Dikatakannya, secara menyeluruh kondisi tim siap mental menghadapi Ayam Kinantan. “Saya sudah kenal karakter pemain PSMS, mudah-mudahan anak-anak siap dan bekerja keras di lapangan sesuai instruksi pelatih,” paparnya. (ede/obi/jpnn)
Monday, May 9, 2011
Maju tak Gentar
MEDAN- PSMS harus membuktikan diri sebagai klub yang tak jago kandang, di babak delapan besar mendatang. Bermain di markas Mitra Kukar bukan penghalang jika kesiapan dan kepercayaan diri benar-benar dipupuk dari sekarang.
“Kita harus satu tekad satu tujuan masuk ISL. Di manapun mainnya kita harus berani. Terlalu cengeng jika kita terus menangisi penentuan tuan rumah, dan akhirnya kita tidak terpilih. Mari tatap laga tersebut dengan kepercayaan diri dan keyakinan bahwa kita adalah pemenang,” beber Donny Fernando Siregar-Gelandang PSMS kemarin.
Ya, PSMS memang harus terus maju dan tak gentar. Inilah saat paling realistis untuk melaju ke kasta tertinggi sepak bola tanah air. Donny berharap rekan-rekannya memiliki tekad sama untuk berjuang. “Kapan lagi? Inilah saatnya. Kami berhadap doa dan dukungan semua Masyarakat Medan dan pecinta PSMS di manapun berada,” tambah mantan pemain Persijap dan Persiba Balik Papan itu.
Meski ada isu bahwa Mitra Kukar dan Persiba Bantul sudah ‘dititip’ untuk lolos ke ISL, namun hal itu tak harus jadi alasan PSMS melemah. Hal ini juga sudah dibantah oleh Plt Sekjen PSSI, Djoko Driyono. Dihubungi belum lama ini, Djoko mengaku tidak ada unsur pilih kasih terhadap penentuan tuan rumah. Semua mutlak didasarkan dari kesiapan dan kepentingan sponsor dan pemegang hak siar. “Penilaian awal adalah dari kesiapan infrastruktur. Kepentingan tim tamu, dan beragam kepentingan bersama lainnya. Kita ingin menjaga sportivitas di babak delapan besar ini. Tidak ada unsur lain-lain,” kata Djoko.
Maka itu, Donny kembali berharap PSMS mampu bermain baik dengan menjaga mental juara dan keyakinan bahwa tim ini adalah pemenang. “Minimal adalah pertahankan cara main kita seperti saat melawan Persikabo di kandangnya. Kalau mental kita pejuang, jangankan lolos, tropi juara pun bisa kita raih,” tambah Donny. “Semua berpulang kepada diri sendiri. Mari kita bulatkan tekad kita untuk menjadi yang terbaik,” pungkasnya. (ful)
“Kita harus satu tekad satu tujuan masuk ISL. Di manapun mainnya kita harus berani. Terlalu cengeng jika kita terus menangisi penentuan tuan rumah, dan akhirnya kita tidak terpilih. Mari tatap laga tersebut dengan kepercayaan diri dan keyakinan bahwa kita adalah pemenang,” beber Donny Fernando Siregar-Gelandang PSMS kemarin.
Ya, PSMS memang harus terus maju dan tak gentar. Inilah saat paling realistis untuk melaju ke kasta tertinggi sepak bola tanah air. Donny berharap rekan-rekannya memiliki tekad sama untuk berjuang. “Kapan lagi? Inilah saatnya. Kami berhadap doa dan dukungan semua Masyarakat Medan dan pecinta PSMS di manapun berada,” tambah mantan pemain Persijap dan Persiba Balik Papan itu.
Meski ada isu bahwa Mitra Kukar dan Persiba Bantul sudah ‘dititip’ untuk lolos ke ISL, namun hal itu tak harus jadi alasan PSMS melemah. Hal ini juga sudah dibantah oleh Plt Sekjen PSSI, Djoko Driyono. Dihubungi belum lama ini, Djoko mengaku tidak ada unsur pilih kasih terhadap penentuan tuan rumah. Semua mutlak didasarkan dari kesiapan dan kepentingan sponsor dan pemegang hak siar. “Penilaian awal adalah dari kesiapan infrastruktur. Kepentingan tim tamu, dan beragam kepentingan bersama lainnya. Kita ingin menjaga sportivitas di babak delapan besar ini. Tidak ada unsur lain-lain,” kata Djoko.
Maka itu, Donny kembali berharap PSMS mampu bermain baik dengan menjaga mental juara dan keyakinan bahwa tim ini adalah pemenang. “Minimal adalah pertahankan cara main kita seperti saat melawan Persikabo di kandangnya. Kalau mental kita pejuang, jangankan lolos, tropi juara pun bisa kita raih,” tambah Donny. “Semua berpulang kepada diri sendiri. Mari kita bulatkan tekad kita untuk menjadi yang terbaik,” pungkasnya. (ful)
Jalan Juara Terbuka
MEDAN- Kapten PSMS, Affan Lubis optimis timnya bisa berbicara banyak di babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia mendatang. Mental yang kuat dan kepercayaan diri tinggi mendukung hal itu.
Gagal jadi tuan rumah tak lagi mesti diratapi. Kesalahan bukan pada PSMS melainkan kepada infrastruktur yang memang tak memadai. Maka wajar jika akhirnya PT Liga Indonesia memilih Stadion Tenggarong yang jauh lebih baik dari Stadion Teladan sebagai tuan rumah grup B.
“Main jadi tuan rumah memang ada keuntungan. Tapi kalau itu tak terjadi kita harus legowo dan percaya saja pada diri sendiri. Kita harus yakin bahwa tim ini lebih baik dari lawan-lawan kita,” beber Affan kemarin.
Kalau berhasil lolos ke babak selanjutnya bahkan menjadi juara Divisi Utama, maka sejarah baru sepak bola Kota Medan akan terukir. Ya, sudah diketahui khalayak penikmat sepak bola tanah air, kalau PSMS tak pernah angkat tropi di kompetisi resmi. Memang di masa perserikatan PSMS begitu berjaya.
Pun di sejumlah turnamen tak resmi, PSMS berjaya. Sebut saja Piala Emas Bang Yos yang sukses diboyong untuk selamanya. Namun di kompetisi resmi gawean PSSI, PSMS gagal total. Prestasi paling mentereng hanya jadi runner up Divisi Utama 2007/2008 silam.
“Inilah saatnya. Kita harus percaya diri bahwa kita ini tim juara. Jangan khawatir main di mana,” tambah Affan. (ful)
Gagal jadi tuan rumah tak lagi mesti diratapi. Kesalahan bukan pada PSMS melainkan kepada infrastruktur yang memang tak memadai. Maka wajar jika akhirnya PT Liga Indonesia memilih Stadion Tenggarong yang jauh lebih baik dari Stadion Teladan sebagai tuan rumah grup B.
“Main jadi tuan rumah memang ada keuntungan. Tapi kalau itu tak terjadi kita harus legowo dan percaya saja pada diri sendiri. Kita harus yakin bahwa tim ini lebih baik dari lawan-lawan kita,” beber Affan kemarin.
Kalau berhasil lolos ke babak selanjutnya bahkan menjadi juara Divisi Utama, maka sejarah baru sepak bola Kota Medan akan terukir. Ya, sudah diketahui khalayak penikmat sepak bola tanah air, kalau PSMS tak pernah angkat tropi di kompetisi resmi. Memang di masa perserikatan PSMS begitu berjaya.
Pun di sejumlah turnamen tak resmi, PSMS berjaya. Sebut saja Piala Emas Bang Yos yang sukses diboyong untuk selamanya. Namun di kompetisi resmi gawean PSSI, PSMS gagal total. Prestasi paling mentereng hanya jadi runner up Divisi Utama 2007/2008 silam.
“Inilah saatnya. Kita harus percaya diri bahwa kita ini tim juara. Jangan khawatir main di mana,” tambah Affan. (ful)
Latihan ala Militer Berakhir
Skuad PSMS baru saja melakoni laga keras untuk menggenjot kekuatan fisik. Berhubung pelatih kepala PSMS berdarah militer, latihan fisik pun mirip-mirip latihan militer.
“Sudah tiga hari pemain digeber latihan fisik yang cukup berat. Selanjutnya latihan akan fokus kepada strategi,” terang Suharto.
Selama tiga hari itu, para pemain PSMS tampak menikmati latihan yang disajikan Suharto dan asistennya Edi Syahputra dan pelatih kiper Doni Latuperisa. “Kita pergunakan separuh lapangan saja untuk latihan kecepatan dan kekuatan,” timpal Edi Syahputra.
Affan Lubis dkk menggeber secara full serangkai menu peningkatan ketahanan fisik pemain hingga menghabiskan waktu kurang lebih dua jam. Sebagai menu pembuka, pemain langsung dihadapkan menu small game, satu dua sentuhan bola.
Kemudian pemain berlanjut ke sprint-sprint pendek berbalik arah dari patokan yang telah ditentukan jaraknya. “Mereka lari cepat selama beberapa menit, 70 sampai 80 persen intensitasnya dapat 5 kali bolak-balik,” jelasnya.
Instruksi yang diberikan kepada pemain antara lain berlari lebih cepat dari patokan-patokan yang telah ditentukan, dikombinasi dengan interval sambil menerima bola agar feeling ball tidak hilang.
“Pelatih sengaja menuangkan menu bervariasi agar pemain tidak bosan dan tak merasa berat,” pungkas Edy. (ful)
“Sudah tiga hari pemain digeber latihan fisik yang cukup berat. Selanjutnya latihan akan fokus kepada strategi,” terang Suharto.
Selama tiga hari itu, para pemain PSMS tampak menikmati latihan yang disajikan Suharto dan asistennya Edi Syahputra dan pelatih kiper Doni Latuperisa. “Kita pergunakan separuh lapangan saja untuk latihan kecepatan dan kekuatan,” timpal Edi Syahputra.
Affan Lubis dkk menggeber secara full serangkai menu peningkatan ketahanan fisik pemain hingga menghabiskan waktu kurang lebih dua jam. Sebagai menu pembuka, pemain langsung dihadapkan menu small game, satu dua sentuhan bola.
Kemudian pemain berlanjut ke sprint-sprint pendek berbalik arah dari patokan yang telah ditentukan jaraknya. “Mereka lari cepat selama beberapa menit, 70 sampai 80 persen intensitasnya dapat 5 kali bolak-balik,” jelasnya.
Instruksi yang diberikan kepada pemain antara lain berlari lebih cepat dari patokan-patokan yang telah ditentukan, dikombinasi dengan interval sambil menerima bola agar feeling ball tidak hilang.
“Pelatih sengaja menuangkan menu bervariasi agar pemain tidak bosan dan tak merasa berat,” pungkas Edy. (ful)
War Dimulai
EDAN-Meski laga babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia baru akan digelar 12 Mei mendatang, namun perang urat syaraf alias psy war antar pendukung sudah menggema.
Perang urat syaraf mulai dilancarkan di sejumlah situs jejaring sosial. Salah satunya dari fan page Facebook berjudul:Babak 8 Besar Divisi Utama 2010/2011. Menarik, karena masing-masing suporter tim yang lolos ke babak delapan besar mengutarakan minat besar lolos ISL. Dukungan kepada PSMS juga mengalir deras. Pendukung PSMS di manapun berada, saling sindir kekuatan tim asuhan Suharto itulah yang akan melaju ke babak selanjutnya.
Namun pendukung tuan rumah Mitra Kukar juga tak kalah eksis. Sejumlah postingan terkait dukungan terus diumbar. Begitu juga dengan Persiba Bantul. Bahkan ada yang melisting dua klub ini sebagai favorit juara. Saling bantah dan saling unjuk fanatisme antar pendukung pun terjadi. Tak jarang komentar kadang menjurus rasis meski tidak begitu parah.
Dari ujung Sumatera nada ingin lolos ISL juga digumamkan oleh pendukung Persiraja dan PSAP Sigli. “Aceh Telah Lama Memimpikan ISL… Sudah Sekian Lama Kita Di Anak Tirikan dari Kancah Sepakbola Nasional.. Inilah Saatnya Aceh Kembali Berjaya.. Persiraja dan PSAP Sigli Siap Mempertaruhkan Nama Aceh Di Papua dan Kutai,,, Selamat Berjuang Pahlawan Kami,” begitu tulis salah satu pendukung dari NAD.
“Spirit of rap-rap siap mengantarkan PSMS jadi kampiun. Dan pastinya dengan menjungjung tinggi sportivitas dan fairplay,” timpal komentar pendukung PSMS.
Kekuatan grup B juga diulas. Adalah ketajaman striker yang bakal jadi momok masing-masing tim. Di Mitra Kukar ada Franco Hita yang sementara sudah mengemas 18 gol. Striker berkebangsaan Argentina ini pernah bermain di Liga Chile (Santiago Wanderers).
Tak tanggung-tanggung, memang persaingan antar striker di grup B cukup mengerikan. Semua striker asing di grup ini masuk jajaran top skor. Di PSAP ada Osas Saha yang sudah mengemas 29 gol. Mantan striker PSMS musim lalu itu bakal kembali melawan mantan klubnya di laga pembuka 13 Mei mendatang.
Sedangkan di Persiba Bantul, bercokol pencetak gol terbanyak sementara dengan torehan 31 gol. Dia adalah Fortune Udo. Pemain impor asal Nigeria ini terbilang sangat tajam musim ini. Mantan pemain Selangor FC itu diyakini mampu menambah pundi-pundi golnya. Maka, PSMS patut waspada ekstra ketika berjumpa dengan Persiba.
Nah di PSMS juga ada nama yang masuk jajaran top skor. Dia adalah kekasih artis Julia Perez. Siapa lagi kalau bukan Gaston Castano. Meski baru mengemas 14 gol, pemain asal Argentina ini tidak bisa diremehkan begitu saja.
Yang jelas, laga babak delapan besar layak dinanti. Terlebih 10 laga dijamin akan disiarkan langsung oleh ANTV. Dengan demikian diharapkan kualitas pertandingan dan fairplay mampu dijunjung tinggi. “Semoga dengan disiarkan langsung bisa lebih jujur,” harap Kapten PSMS, Affan Lubis. (ful)
Perang urat syaraf mulai dilancarkan di sejumlah situs jejaring sosial. Salah satunya dari fan page Facebook berjudul:Babak 8 Besar Divisi Utama 2010/2011. Menarik, karena masing-masing suporter tim yang lolos ke babak delapan besar mengutarakan minat besar lolos ISL. Dukungan kepada PSMS juga mengalir deras. Pendukung PSMS di manapun berada, saling sindir kekuatan tim asuhan Suharto itulah yang akan melaju ke babak selanjutnya.
Namun pendukung tuan rumah Mitra Kukar juga tak kalah eksis. Sejumlah postingan terkait dukungan terus diumbar. Begitu juga dengan Persiba Bantul. Bahkan ada yang melisting dua klub ini sebagai favorit juara. Saling bantah dan saling unjuk fanatisme antar pendukung pun terjadi. Tak jarang komentar kadang menjurus rasis meski tidak begitu parah.
Dari ujung Sumatera nada ingin lolos ISL juga digumamkan oleh pendukung Persiraja dan PSAP Sigli. “Aceh Telah Lama Memimpikan ISL… Sudah Sekian Lama Kita Di Anak Tirikan dari Kancah Sepakbola Nasional.. Inilah Saatnya Aceh Kembali Berjaya.. Persiraja dan PSAP Sigli Siap Mempertaruhkan Nama Aceh Di Papua dan Kutai,,, Selamat Berjuang Pahlawan Kami,” begitu tulis salah satu pendukung dari NAD.
“Spirit of rap-rap siap mengantarkan PSMS jadi kampiun. Dan pastinya dengan menjungjung tinggi sportivitas dan fairplay,” timpal komentar pendukung PSMS.
Kekuatan grup B juga diulas. Adalah ketajaman striker yang bakal jadi momok masing-masing tim. Di Mitra Kukar ada Franco Hita yang sementara sudah mengemas 18 gol. Striker berkebangsaan Argentina ini pernah bermain di Liga Chile (Santiago Wanderers).
Tak tanggung-tanggung, memang persaingan antar striker di grup B cukup mengerikan. Semua striker asing di grup ini masuk jajaran top skor. Di PSAP ada Osas Saha yang sudah mengemas 29 gol. Mantan striker PSMS musim lalu itu bakal kembali melawan mantan klubnya di laga pembuka 13 Mei mendatang.
Sedangkan di Persiba Bantul, bercokol pencetak gol terbanyak sementara dengan torehan 31 gol. Dia adalah Fortune Udo. Pemain impor asal Nigeria ini terbilang sangat tajam musim ini. Mantan pemain Selangor FC itu diyakini mampu menambah pundi-pundi golnya. Maka, PSMS patut waspada ekstra ketika berjumpa dengan Persiba.
Nah di PSMS juga ada nama yang masuk jajaran top skor. Dia adalah kekasih artis Julia Perez. Siapa lagi kalau bukan Gaston Castano. Meski baru mengemas 14 gol, pemain asal Argentina ini tidak bisa diremehkan begitu saja.
Yang jelas, laga babak delapan besar layak dinanti. Terlebih 10 laga dijamin akan disiarkan langsung oleh ANTV. Dengan demikian diharapkan kualitas pertandingan dan fairplay mampu dijunjung tinggi. “Semoga dengan disiarkan langsung bisa lebih jujur,” harap Kapten PSMS, Affan Lubis. (ful)
Final Digelar di Stadion Manahan
Babak semi final dan final delapan besar akan digelar di Stadion Manahan Solo mulai 22-25 Mei mendatang. Perebutan tempat ketiga juga akan digelar di sana. “PT Badan Liga Indonesia (BLI) telah mengirimkan surat kepada panitia lokal Persis Solo, melalui faximile dengan nomor 0559/A-02/BLI-3-1/V/2011 ditandatangani Joko Driyono,” kata Ketua Panpel Persis Solo Paulus Haryoto kemarin.
Berdasarkan surat tersebut Panpel Persis Solo siap menjadi mitra kerja BLI, untuk menyelenggarakan pertandingan partai semi final dan grand final tersebut. Sesuai manual Liga Indonesia untuk laga semi final yang akan digelar 22 Mei 2011, akan mempertemukan juara grup A dan juara dua grup B, dan pertandingan tersebut akan dimulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan semi final kedua mempertemukan juara grup B melawan juara dua grup A, pada pukul 19.00 WIB. Sementara untuk perebutan juara tiga dan pertandingan grand final digelar 25 Mei 2011. Semua pertandingan akan disiarkan langsung oleh ANTV. Menyinggung mengenai persiapan stadion Manahan Solo yang akan dijadikan ajang pertandingan tersebut, Paulus mengatakan tidak ada masalah.
“Stadion Manahan Solo itu sering dijadikan ajang pertandingan tingkat nasional maupun internasional. Jadi selalu siap digunakan,” katanya.
Panpel Persis Solo dalam pertandingan ini selain menyiapkan stadion Manahan Solo juga menyiapkan Stadion Sriwedari sebagai cadangan. Sedangkan sarana latihan akan diarahkan di lapangan Kota Barat dan Kartopuran. Menanggapi hal itu, Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa tampak setuju.
“Memang harusnya digelar ditempat netral jadi lebih fair dan jujur. Saya pribadi sebenarnya ingin mulai babak delapan besar sudah digelar di tempat netral jadi tidak ada kecurigaan,” bebernya. (ful/bbs)
Berdasarkan surat tersebut Panpel Persis Solo siap menjadi mitra kerja BLI, untuk menyelenggarakan pertandingan partai semi final dan grand final tersebut. Sesuai manual Liga Indonesia untuk laga semi final yang akan digelar 22 Mei 2011, akan mempertemukan juara grup A dan juara dua grup B, dan pertandingan tersebut akan dimulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan semi final kedua mempertemukan juara grup B melawan juara dua grup A, pada pukul 19.00 WIB. Sementara untuk perebutan juara tiga dan pertandingan grand final digelar 25 Mei 2011. Semua pertandingan akan disiarkan langsung oleh ANTV. Menyinggung mengenai persiapan stadion Manahan Solo yang akan dijadikan ajang pertandingan tersebut, Paulus mengatakan tidak ada masalah.
“Stadion Manahan Solo itu sering dijadikan ajang pertandingan tingkat nasional maupun internasional. Jadi selalu siap digunakan,” katanya.
Panpel Persis Solo dalam pertandingan ini selain menyiapkan stadion Manahan Solo juga menyiapkan Stadion Sriwedari sebagai cadangan. Sedangkan sarana latihan akan diarahkan di lapangan Kota Barat dan Kartopuran. Menanggapi hal itu, Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa tampak setuju.
“Memang harusnya digelar ditempat netral jadi lebih fair dan jujur. Saya pribadi sebenarnya ingin mulai babak delapan besar sudah digelar di tempat netral jadi tidak ada kecurigaan,” bebernya. (ful/bbs)
Friday, May 6, 2011
Liga Primer Indonesia Bintang Medan Pantau Kekuatan Lawa
Bintang Medan melakukan pemantauan terhadap kekuatan lawan yang akan dihadapi pada beberapa pertandingan mendatang demi memuluskan langkah menembus papan atas klasemen Liga Primer Indonesia.
Asisten pelatih Bintang Medan Robert Roloefsen di Medan, Kamis, mengatakan, ia bersama pelatih Michael Feichtenbeiner telah berbagi tugas untuk memantau kekuatan lawan.
Bintang Medan pada pertandingan berikutnya (14/5) akan menjamu Bali Devata di Stadion Teladan Medan Medan dan akan bertandang ke markas Cendrawasih Papua pada 21 Mei 2011.
Michael akan memantau laga antara Bali Devata FC kontra Cendrawasih Papua, Sabtu (07/5), sementara Robert Roloefsen akan memantau pertandingan Batavia Union (Minggu, 08/5) saat menghadapi Jakarta 1928 FC.
"Michael berangkat ke Bali hari ini untuk memantau pertandingan Bali Devata dan Cendrawasih Papua, sementara saya akan berangkat ke Jakarta guna memantau Batavia FC," katanya.
Menurut dia, memantau langsung pertandingan calon lawan paling tepat daripada dengan menyaksikan melalui televisi. "Karena melalui televisi tidak dapat disaksikan hal-hal teknis lainnya," katanya.
Ia mengakui tim pelatih terkadang melakukan pembicaraan dengan kolega sesama pelatih untuk mengetahui seperti apa tim yang dihadapi. Namun itu pun dinilai belum cukup efektif untuk mengetahui kekuatan lawan.
"Paling kalau dengan kolega sesama pelatih, yang diketahui adalah bagaimana lawan bermain, siapa pemainnya yang bagus dan hal-hal lazim lain, jadi pemantauan tetap perlu dilakukan," katanya.
Michael dan Robert dijadwalkan kembali ke Medan Minggu (08/5).
"Kami terus terang belum tahu bagaimana kelanjutan LPI ini. Tapi kami ingin memberikan yang terbaik untuk tim. yaitu dengan tidak kalah di empat pertandingan terakhir. Apalagi kami berharap bisa menembus tujuh hingga enam besar di akhir putaran pertama," katanya. (antara)
Asisten pelatih Bintang Medan Robert Roloefsen di Medan, Kamis, mengatakan, ia bersama pelatih Michael Feichtenbeiner telah berbagi tugas untuk memantau kekuatan lawan.
Bintang Medan pada pertandingan berikutnya (14/5) akan menjamu Bali Devata di Stadion Teladan Medan Medan dan akan bertandang ke markas Cendrawasih Papua pada 21 Mei 2011.
Michael akan memantau laga antara Bali Devata FC kontra Cendrawasih Papua, Sabtu (07/5), sementara Robert Roloefsen akan memantau pertandingan Batavia Union (Minggu, 08/5) saat menghadapi Jakarta 1928 FC.
"Michael berangkat ke Bali hari ini untuk memantau pertandingan Bali Devata dan Cendrawasih Papua, sementara saya akan berangkat ke Jakarta guna memantau Batavia FC," katanya.
Menurut dia, memantau langsung pertandingan calon lawan paling tepat daripada dengan menyaksikan melalui televisi. "Karena melalui televisi tidak dapat disaksikan hal-hal teknis lainnya," katanya.
Ia mengakui tim pelatih terkadang melakukan pembicaraan dengan kolega sesama pelatih untuk mengetahui seperti apa tim yang dihadapi. Namun itu pun dinilai belum cukup efektif untuk mengetahui kekuatan lawan.
"Paling kalau dengan kolega sesama pelatih, yang diketahui adalah bagaimana lawan bermain, siapa pemainnya yang bagus dan hal-hal lazim lain, jadi pemantauan tetap perlu dilakukan," katanya.
Michael dan Robert dijadwalkan kembali ke Medan Minggu (08/5).
"Kami terus terang belum tahu bagaimana kelanjutan LPI ini. Tapi kami ingin memberikan yang terbaik untuk tim. yaitu dengan tidak kalah di empat pertandingan terakhir. Apalagi kami berharap bisa menembus tujuh hingga enam besar di akhir putaran pertama," katanya. (antara)
Thursday, May 5, 2011
Harapan menjadi tuan rumah gagal
MEDAN - PT Liga Indonesia (LI) menunjuk Mitra Kukar Kutai Kartanegara dan Persidafon Dafonsoro sebagai tuan rumah babak 8 Besar Divisi Utama 2010-2011. Menurut rencana, grup B berlangsung 13-18 Mei dan grup A pada 12-17 Mei mendatang.
Dengan ditunjuknya Mitra Kukar dan Persidafon, otomatis upaya PSMS Medan menjadi penyelenggara grup B gagal. Menurut pengurus PSMS, Julius Raja SE, Rabu, dirinya kurang sependapat Mitra Kukar menjadi tuan rumah, mengingat segi dari transportasinya kurang memadai.
Pasalnya, untuk menjangkau home base Mitra Kukar dari Balikpapan harus ditempuh jalan darat yang jaraknya ratusan kilometer. Berbeda dengan di Medan, jarak antara Bandara Polonia ke Stadion Teladan maupun hotel-hotel bisa dihitung dengan menit karena jaraknya cukup dekat.
Dari Jakarta, Asisten Manajer Tim PSMS, Drs Benny Tomasoa, mengatakan dasar pemilihan tuan rumah ini mengacu pada kelayakan stadion, fair play dan proteksi terhadap sponsor. Di samping PSMS yang berminat menjadi tuan rumah, Persiraja Banda Aceh, Gresik United, PSAP Sigli, dan Persiba Bantul terpaksa gigit jari.
Dikatakan, tuan rumah Persidafon nantinya menyediakan akomodasi, transportasi lokal, dan match fee senilai Rp10 juta untuk grup A. Khusus transfortasi, Persiraja mendapat bantuan Rp25 juta dan Gresik United Rp10 juta. Nantinya, duel grup A akan berlangsung di Stadion Mandala dan Stadion Barnabas Youwe (alternatif).
Di lain pihak, tuan rumah Mitra Kukar akan menyediakan akomodasi dan transportasi lokal serta match fee sebesar Rp20 juta. Pertandingan grup B ini sendiri akan dilaksanakan di Stadion Kudungga Tenggarong dan Stadion Segiri (alternatif).
Selain itu, partai delapan besar akan dipimpin wasit-wasit dari Liga Super Indonesia (LSI) dan disiarkan langsung ANTV. Jadwal semifinal dan final akan dilaksanakan di Solo, akhir Mei nanti.
Menanggapi Mitra Kukar resmi menjadi tuan rumah, Pelatih PSMS Suharto menilai keputusan tersebut tidak menjadi masalah. “Di manapun tempatnya, yang pasti PSMS harus siap,” katanya.
Peserta Babak 8 Besar
Grup A: Persidapon Dafonsoro, Persiraja Banda Aceh, Persiram Raja Ampat, Gresik United
Grup B: Mitra Kukar, PSMS Medan, PSAP Sigli, Persiba Bantul
Dengan ditunjuknya Mitra Kukar dan Persidafon, otomatis upaya PSMS Medan menjadi penyelenggara grup B gagal. Menurut pengurus PSMS, Julius Raja SE, Rabu, dirinya kurang sependapat Mitra Kukar menjadi tuan rumah, mengingat segi dari transportasinya kurang memadai.
Pasalnya, untuk menjangkau home base Mitra Kukar dari Balikpapan harus ditempuh jalan darat yang jaraknya ratusan kilometer. Berbeda dengan di Medan, jarak antara Bandara Polonia ke Stadion Teladan maupun hotel-hotel bisa dihitung dengan menit karena jaraknya cukup dekat.
Dari Jakarta, Asisten Manajer Tim PSMS, Drs Benny Tomasoa, mengatakan dasar pemilihan tuan rumah ini mengacu pada kelayakan stadion, fair play dan proteksi terhadap sponsor. Di samping PSMS yang berminat menjadi tuan rumah, Persiraja Banda Aceh, Gresik United, PSAP Sigli, dan Persiba Bantul terpaksa gigit jari.
Dikatakan, tuan rumah Persidafon nantinya menyediakan akomodasi, transportasi lokal, dan match fee senilai Rp10 juta untuk grup A. Khusus transfortasi, Persiraja mendapat bantuan Rp25 juta dan Gresik United Rp10 juta. Nantinya, duel grup A akan berlangsung di Stadion Mandala dan Stadion Barnabas Youwe (alternatif).
Di lain pihak, tuan rumah Mitra Kukar akan menyediakan akomodasi dan transportasi lokal serta match fee sebesar Rp20 juta. Pertandingan grup B ini sendiri akan dilaksanakan di Stadion Kudungga Tenggarong dan Stadion Segiri (alternatif).
Selain itu, partai delapan besar akan dipimpin wasit-wasit dari Liga Super Indonesia (LSI) dan disiarkan langsung ANTV. Jadwal semifinal dan final akan dilaksanakan di Solo, akhir Mei nanti.
Menanggapi Mitra Kukar resmi menjadi tuan rumah, Pelatih PSMS Suharto menilai keputusan tersebut tidak menjadi masalah. “Di manapun tempatnya, yang pasti PSMS harus siap,” katanya.
Peserta Babak 8 Besar
Grup A: Persidapon Dafonsoro, Persiraja Banda Aceh, Persiram Raja Ampat, Gresik United
Grup B: Mitra Kukar, PSMS Medan, PSAP Sigli, Persiba Bantul
PT LI Bingung Tentukan Tuan Rumah
AKARTA – PT Liga Indonesia (PT LI) dilanda kebingungan. Banyaknya klub yang mengajukan diri membuat mereka tak bisa memutuskan tuan rumah babak delapan besar Divisi Utama 2010-2011. Padahal, sebelumnya mereka berencana mengumumkan tuan rumah tersebut kemarin (2/5). Sebagai gantinya, PT LI akan memberikan kepastian maksimal Kamis (5/5) besok.
“Ini adalah kali pertama banyak klub yang mengajukan diri. Kalau tahun-tahun sebelumnya kan palingan 2-3 tim,” terang Tigor Shalom Boboy, corporate secretary PT LI saat ditemui di kantornya kemarin.
Dari delapan klub yang lolos, mayoritas sudah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah. Di antaranya ialah Persidafon Dafonsoro, Persiba Bantul, Gresik United (GU), Mitra Kukar maupun PSMS Medan. PT LI pun harus benar-benar jeli untuk menentukan klub mana yang akan didapuk menjadi tuan rumah.
Mereka memberikan tiga syarat bagi sebuah tim untuk bisa menjadi tuan rumah. Tiga syarat itu ialah faktor stadion, fairness serta kesiapan untuk materi sponsor. Masalahnya, klub-klub yang mengajukan diri tersebut juga memberikan jaminan bakal bisa memenuhi tiga syarat tersebut.
“Kami juga belum memikirkan wacana apakah nantinya tuan rumah akan digelar di Jawa dan Luar Jawa,” tambah Tigor.
Dari tiga unsur tersebut, faktor netralitas bakal menjadi hal yang krusial. Pasalnya, kerap terjadi bahwa tuan rumah dianggap bakal mendapatkan keuntungan non teknis saat turun gelanggang. Hal itulah yang membuat kubu Persiba mengusulkan agar babak delapan besar dilakukan di tempat yang bebas dari klub peserta.
Namun, Tigor menyatakan bahwa hal tersebut tak akan mungkin diterapkan. Pasalnya, tuan rumah memang seringkali memberikan servis bagi tim-tim lain. Di antaranya ialah membebaskan biaya akomodasi hingga mengucurkan match fee untuk tiap peserta.
“Belum lagi masalah animo penonton. Kalau tak ada tim tuan rumah, kemungkinan stadion ramai juga menjadi lebih kecil. Yang pasti kami akan berusaha menggelar pertandingan tersebut agar adil,” tegas Tigor.
Dari pihak PSMS lewat Asisten Manajer Benny Tomasoa, keyakinan akan penunjukkan tuan rumah masih tinggi. Beberapa hal penting penunjang kelayakan dipaparkan kepada PT LI. Termasuk soal akses, kesiapan stadion hingga jaminan keamanan. “Kita berdoa saja semoga kita jadi tuan rumah. Berbagai hal penting sudah layak, tinggal menunggu kepastian dari PT LI,” kata Benny. (ru/ful)
“Ini adalah kali pertama banyak klub yang mengajukan diri. Kalau tahun-tahun sebelumnya kan palingan 2-3 tim,” terang Tigor Shalom Boboy, corporate secretary PT LI saat ditemui di kantornya kemarin.
Dari delapan klub yang lolos, mayoritas sudah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah. Di antaranya ialah Persidafon Dafonsoro, Persiba Bantul, Gresik United (GU), Mitra Kukar maupun PSMS Medan. PT LI pun harus benar-benar jeli untuk menentukan klub mana yang akan didapuk menjadi tuan rumah.
Mereka memberikan tiga syarat bagi sebuah tim untuk bisa menjadi tuan rumah. Tiga syarat itu ialah faktor stadion, fairness serta kesiapan untuk materi sponsor. Masalahnya, klub-klub yang mengajukan diri tersebut juga memberikan jaminan bakal bisa memenuhi tiga syarat tersebut.
“Kami juga belum memikirkan wacana apakah nantinya tuan rumah akan digelar di Jawa dan Luar Jawa,” tambah Tigor.
Dari tiga unsur tersebut, faktor netralitas bakal menjadi hal yang krusial. Pasalnya, kerap terjadi bahwa tuan rumah dianggap bakal mendapatkan keuntungan non teknis saat turun gelanggang. Hal itulah yang membuat kubu Persiba mengusulkan agar babak delapan besar dilakukan di tempat yang bebas dari klub peserta.
Namun, Tigor menyatakan bahwa hal tersebut tak akan mungkin diterapkan. Pasalnya, tuan rumah memang seringkali memberikan servis bagi tim-tim lain. Di antaranya ialah membebaskan biaya akomodasi hingga mengucurkan match fee untuk tiap peserta.
“Belum lagi masalah animo penonton. Kalau tak ada tim tuan rumah, kemungkinan stadion ramai juga menjadi lebih kecil. Yang pasti kami akan berusaha menggelar pertandingan tersebut agar adil,” tegas Tigor.
Dari pihak PSMS lewat Asisten Manajer Benny Tomasoa, keyakinan akan penunjukkan tuan rumah masih tinggi. Beberapa hal penting penunjang kelayakan dipaparkan kepada PT LI. Termasuk soal akses, kesiapan stadion hingga jaminan keamanan. “Kita berdoa saja semoga kita jadi tuan rumah. Berbagai hal penting sudah layak, tinggal menunggu kepastian dari PT LI,” kata Benny. (ru/ful)
Wednesday, May 4, 2011
Adakah niat merenovasi Stadion Teladan?
umut memiliki potensi menjadi daerah potensial untuk mengembangkan industri sepakbola. Namun untuk mencapainya, harus dibenahi infrastruktur terlebih dahulu.
Pada kenyataanya infrastruktur di Sumut belum memadai untuk menciptakan klub-klub sepakbola profesional.
Padahal, infrastruktur merupakan landasan utama untuk memajukan sepakbola. Tanpa kehadiran infrastruktur yang memadai, sepakbola tidak akan berkembang. Sorotan tentu akan mengarah pada kondisi Stadion Teladan Medan yang merupakan satu-satunya stadion terbesar di Sumut. Namun stadion yang telah puluhan tahun menjadi homeground PSMS Medan ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Drainase yang buruk, kondisi lapangan yang tidak rata, belum lagi fasilitas-fasilitas pendukung seperti toilet dan tribun penonton yang memprihatinkan adalah sederetan permasalahan yang belum juga terselesaikan.
Kondisi itu yang pernah menjegal langkah PSMS saat berlaga di ISL 2008/2009. Ayam Kinantan pun terpaksa menjadi musafir tanpa homeground tetap. Menurut pengamat sepakbola Sumut, Parlin Siagian, kondisi Teladan memang perlu menjadi perhatian dengan usianya yang sudah lebih dari 50 tahun.
“Wajar saja karena Stadion Teladan ini kan sudah 58 tahun umurnya. Sudah menjadi legendalah. Sekarang yang harus kita perhatikan ada tidak niatan untuk merenovasinya?,” ujarnya kepada Waspada Online malam ini.
Seruan untuk merenovasi Stadion Teladan sudah sering didengungkan. Namun sampai saat ini kondisi stadion yang mulai dioperasikan tahun 1953 ini masih terabaikan.
“Sebenarnya kalau ada niatan saja bisa dilakukan. Saya pikir anggaran untuk sepakbola setiap tahun cukup kalau saja mau disisihkan. Kita bisa mencicilnya untuk lima sampai 10 tahun ke depan. Tapi kembali lagi tergantung niatan,” tukas pria yang pernah membawa PSMS juara di era perserikatan sebagai pemain dan pelatih.
Stadion Teladan sempat mengalami renovasi namun tidak secara keseluruhan. Renovasi hanya menyentuh lampu stadion, pengecetan kembali dan kamar ganti. “Sekarang kan Walikota kita Rahudman yang megang PSMS. Kita lihat saja sudah ada tidak geliatnya untuk memperbaiki kondisi ini,” ujar mantan pemain nasional ini.
Pada kenyataanya infrastruktur di Sumut belum memadai untuk menciptakan klub-klub sepakbola profesional.
Padahal, infrastruktur merupakan landasan utama untuk memajukan sepakbola. Tanpa kehadiran infrastruktur yang memadai, sepakbola tidak akan berkembang. Sorotan tentu akan mengarah pada kondisi Stadion Teladan Medan yang merupakan satu-satunya stadion terbesar di Sumut. Namun stadion yang telah puluhan tahun menjadi homeground PSMS Medan ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Drainase yang buruk, kondisi lapangan yang tidak rata, belum lagi fasilitas-fasilitas pendukung seperti toilet dan tribun penonton yang memprihatinkan adalah sederetan permasalahan yang belum juga terselesaikan.
Kondisi itu yang pernah menjegal langkah PSMS saat berlaga di ISL 2008/2009. Ayam Kinantan pun terpaksa menjadi musafir tanpa homeground tetap. Menurut pengamat sepakbola Sumut, Parlin Siagian, kondisi Teladan memang perlu menjadi perhatian dengan usianya yang sudah lebih dari 50 tahun.
“Wajar saja karena Stadion Teladan ini kan sudah 58 tahun umurnya. Sudah menjadi legendalah. Sekarang yang harus kita perhatikan ada tidak niatan untuk merenovasinya?,” ujarnya kepada Waspada Online malam ini.
Seruan untuk merenovasi Stadion Teladan sudah sering didengungkan. Namun sampai saat ini kondisi stadion yang mulai dioperasikan tahun 1953 ini masih terabaikan.
“Sebenarnya kalau ada niatan saja bisa dilakukan. Saya pikir anggaran untuk sepakbola setiap tahun cukup kalau saja mau disisihkan. Kita bisa mencicilnya untuk lima sampai 10 tahun ke depan. Tapi kembali lagi tergantung niatan,” tukas pria yang pernah membawa PSMS juara di era perserikatan sebagai pemain dan pelatih.
Stadion Teladan sempat mengalami renovasi namun tidak secara keseluruhan. Renovasi hanya menyentuh lampu stadion, pengecetan kembali dan kamar ganti. “Sekarang kan Walikota kita Rahudman yang megang PSMS. Kita lihat saja sudah ada tidak geliatnya untuk memperbaiki kondisi ini,” ujar mantan pemain nasional ini.
Kepercayaan dan Gol di Saat yang Tepat
Sejak bergabung ke PSMS paruh musim lalu, Almiro Valadares cenderung mengalami naik turun performa. Tampil kali pertama ketika PSMS away ke kandang Persita, Almiro yang turun jadi pengganti memainkan peranan penting atas gol penyeimbang PSMS yang dikemas Mahadi Rais.
Selepasnya, Almiro langsung jadi starter di Stadion Teladan ketika PSMS menjamu PSSB Bireuen. Dan Almiro kembali menunjukkan performa baik. Meski tak mencetak gol, pemain asing asal Brasil itu sukses memberi asist dan sejumlah peluang matang hingga akhirnya PSMS menang 3-0.
Setelahnya, pemain berposisi asli striker itu mulai mendapatkan tekanan agar terus tampil baik. Mulai dielu-elukan fans, Almiro mencoba tetap menunjukkan penampilan terbaiknya. Tapi sayangnya Almiro mulai menurun. Apalagi ada tekanan dari publik agar pemain yang sempat merumput di Liga Thailand dan Vietnam itu, harus mencetak gol.
Alhasil posisinya mulai tergantikan. Dalam beberapa pertandingan kandang maupun tandang Almiro hanya dimainkan sebagai pengganti. Arsitek tim, Suharto lebih memilih menurunkan pemain seperti Alfian Habibi. Bahkan tak jarang Almiro kalah bersaing dengan dua pemain muda di lini depan, Rinaldo dan Mahadi Rais.
Namun pelatih PSMS Suharto menjelaskan bahwa keputusan mencadangkan pemain asing tersebut, hanya karena kebutuhan strategi. Tidak ada yang lain. “Dalam beberapa kesempatan latihan Almiro tampil bagus dan layak diturunkan. Tapi saya punya pertimbangan lain dalam meracik strategi. Jadi bukan karena alasan lainnya,” beber Suharto.
Dan pada laga pamungkas kontra Persikabo di Divisi Utama lalu adalah saat paling membahagiakan bagi Almiro. Dipercaya menjadi starter untuk mendukung posisi Gaston Castano, Almiro tampil bagus dan mencetak gol. Gol pertamanya di PSMS tercipta di saat yang tepat. Di laga pamungkas itu, PSMS menempuh laga hidup mati. Kalau menang, maka akan lolos ke babak delapan besar. Bahkan kemenangan saja tidak cukup, karena di saat bersamaan pesaing PSMS menuju babak delapan besar, Persih dan Persita juga bertanding. Kalau Persita menang, maka kemenangan PSMS tak ada harganya. Beruntung laga Persih kontra Persita berakhir imbang 1-1. Dan PSMS menang 3-2 untuk menjamin satu tiket ke babak delapan besar.
“Saya senang turut memberikan kontribusi bagi PSMS. Saya senang berada di dalam tim ini. Rekan satu tim baik dan ramah, dan sangat membantu saya beradaptasi. Apalagi ada rekan senegara saya di sini: Vagner Luis,” kata Almiro menanggapi gol pertamanya bagi PSMS.
Sama dengan pemain lainnya, Almiro juga berharap dirinya mampu membawa PSMS kembali ke kasta tertinggi sepak bola nasional. “Tentu saja. Saya dan teman satu tim sudah bertekad dan satu hati menuju ISL. Kami harapkan dukungan fans untuk memuluskan hal itu,” pungkasnya. (ful)
Selepasnya, Almiro langsung jadi starter di Stadion Teladan ketika PSMS menjamu PSSB Bireuen. Dan Almiro kembali menunjukkan performa baik. Meski tak mencetak gol, pemain asing asal Brasil itu sukses memberi asist dan sejumlah peluang matang hingga akhirnya PSMS menang 3-0.
Setelahnya, pemain berposisi asli striker itu mulai mendapatkan tekanan agar terus tampil baik. Mulai dielu-elukan fans, Almiro mencoba tetap menunjukkan penampilan terbaiknya. Tapi sayangnya Almiro mulai menurun. Apalagi ada tekanan dari publik agar pemain yang sempat merumput di Liga Thailand dan Vietnam itu, harus mencetak gol.
Alhasil posisinya mulai tergantikan. Dalam beberapa pertandingan kandang maupun tandang Almiro hanya dimainkan sebagai pengganti. Arsitek tim, Suharto lebih memilih menurunkan pemain seperti Alfian Habibi. Bahkan tak jarang Almiro kalah bersaing dengan dua pemain muda di lini depan, Rinaldo dan Mahadi Rais.
Namun pelatih PSMS Suharto menjelaskan bahwa keputusan mencadangkan pemain asing tersebut, hanya karena kebutuhan strategi. Tidak ada yang lain. “Dalam beberapa kesempatan latihan Almiro tampil bagus dan layak diturunkan. Tapi saya punya pertimbangan lain dalam meracik strategi. Jadi bukan karena alasan lainnya,” beber Suharto.
Dan pada laga pamungkas kontra Persikabo di Divisi Utama lalu adalah saat paling membahagiakan bagi Almiro. Dipercaya menjadi starter untuk mendukung posisi Gaston Castano, Almiro tampil bagus dan mencetak gol. Gol pertamanya di PSMS tercipta di saat yang tepat. Di laga pamungkas itu, PSMS menempuh laga hidup mati. Kalau menang, maka akan lolos ke babak delapan besar. Bahkan kemenangan saja tidak cukup, karena di saat bersamaan pesaing PSMS menuju babak delapan besar, Persih dan Persita juga bertanding. Kalau Persita menang, maka kemenangan PSMS tak ada harganya. Beruntung laga Persih kontra Persita berakhir imbang 1-1. Dan PSMS menang 3-2 untuk menjamin satu tiket ke babak delapan besar.
“Saya senang turut memberikan kontribusi bagi PSMS. Saya senang berada di dalam tim ini. Rekan satu tim baik dan ramah, dan sangat membantu saya beradaptasi. Apalagi ada rekan senegara saya di sini: Vagner Luis,” kata Almiro menanggapi gol pertamanya bagi PSMS.
Sama dengan pemain lainnya, Almiro juga berharap dirinya mampu membawa PSMS kembali ke kasta tertinggi sepak bola nasional. “Tentu saja. Saya dan teman satu tim sudah bertekad dan satu hati menuju ISL. Kami harapkan dukungan fans untuk memuluskan hal itu,” pungkasnya. (ful)
Vagner Memilih Bertahan
Hasil bagus yang ditorehkan PSMS hingga mampu melangkah ke babak delapan besar, membuat sejumlah tim mulai membidik para pemain PSMS.
Meski terlalu dini, tapi ada isu yang menyebutkan bahwa ada ketertarikan satu tim di Indonesian Super League (ISL) kepada bek asing PSMS, Vagner Luis. Konon tim yang menginginkan jasanya musim depan adalah Pelita Jaya. Kabar itu dituai dari salah satu orang dalam di PSMS yang enggan membeberkan jati diri. “Kami sudah melihat gelagat bahwa Pelita Jaya sudah menghubungi pihak Vagner. Dia bermain cukup baik bersama PSMS musim ini. Tentu saja wajar jika banyak yang ingin merekrutnya,” kata sumber tadi.
Hal itu lalu dikonfirmasi kepada yang bersangkutan. Dan dijawab oleh bek asal Brasil itu bahwa dirinya memang banyak menerima pinangan dari tim lain. Tapi rata-rata dari tim Liga Primer Indonesia (LPI). “Wah saya tidak tahu, tapi saya rasa itu hanya isu (soal ketertarikan Pelita Jaya). Kalau tim LPI memang ada yang meminta saya bergabung,” terang Vagner.
Nah, dengan sejumlah tawaran menggiurkan yang berdatangan, apakah artinya Vagner akan hengkang musim depan? Ditanya soal itu didapat jawaban menarik. “Saya senang berada di PSMS. Saya tidak ingin pindah kalau memang saya dipertahankan. Saya merasa tim sudah seperti keluarga, begitu juga dengan fans setia,” katanya.
“Kalau memang manajemen mempertahankan, saya akan sangat senang dan akan memilih bertahan di PSMS. Kalau itu terjadi, saya hanya minta fasilitas rumah untuk membawa anak dan istri saya ke Medan,” harap Vagner.
Sejak pulih dari cedera di awal musim, Vagner memang selalu jadi pilihan utama di lini belakang. Tak hanya bagus menghalau bola-bola atas, Vagner juga terbilang tajam. Sejauh ini, Vagner sudah mengemas tiga gol yang dicetaknya lewat sundulan. (ful)
Meski terlalu dini, tapi ada isu yang menyebutkan bahwa ada ketertarikan satu tim di Indonesian Super League (ISL) kepada bek asing PSMS, Vagner Luis. Konon tim yang menginginkan jasanya musim depan adalah Pelita Jaya. Kabar itu dituai dari salah satu orang dalam di PSMS yang enggan membeberkan jati diri. “Kami sudah melihat gelagat bahwa Pelita Jaya sudah menghubungi pihak Vagner. Dia bermain cukup baik bersama PSMS musim ini. Tentu saja wajar jika banyak yang ingin merekrutnya,” kata sumber tadi.
Hal itu lalu dikonfirmasi kepada yang bersangkutan. Dan dijawab oleh bek asal Brasil itu bahwa dirinya memang banyak menerima pinangan dari tim lain. Tapi rata-rata dari tim Liga Primer Indonesia (LPI). “Wah saya tidak tahu, tapi saya rasa itu hanya isu (soal ketertarikan Pelita Jaya). Kalau tim LPI memang ada yang meminta saya bergabung,” terang Vagner.
Nah, dengan sejumlah tawaran menggiurkan yang berdatangan, apakah artinya Vagner akan hengkang musim depan? Ditanya soal itu didapat jawaban menarik. “Saya senang berada di PSMS. Saya tidak ingin pindah kalau memang saya dipertahankan. Saya merasa tim sudah seperti keluarga, begitu juga dengan fans setia,” katanya.
“Kalau memang manajemen mempertahankan, saya akan sangat senang dan akan memilih bertahan di PSMS. Kalau itu terjadi, saya hanya minta fasilitas rumah untuk membawa anak dan istri saya ke Medan,” harap Vagner.
Sejak pulih dari cedera di awal musim, Vagner memang selalu jadi pilihan utama di lini belakang. Tak hanya bagus menghalau bola-bola atas, Vagner juga terbilang tajam. Sejauh ini, Vagner sudah mengemas tiga gol yang dicetaknya lewat sundulan. (ful)
PSMS mulai latihan lagi
Pelatih PSMS Medan Suharto menyatakan Faisal Azmi dan kawan-kawan mulai berlatih lagi untuk menghadapi putaran 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Kebun Bunga Medan, Rabu sore ini.
Menurut Suharto, latihan perdana skuadnya setelah istrahat tiga hari sejak memastikan diri lolos ke babak delapan besar, diharapkannya tidak ada satupun pemain yang mangkir.
Diakui anggota Kodam I Bukit Barisan itu, persiapan harus segera digelar mengingat jalan menuju Liga Super Indonesia (LSI) masih panjang.
“Makanya, kita tidak boleh terlena merayakan keberhasilan ke babak delapan besar secara berlebihan,” pesan Suharto kepada M Affan Lubis cs di Medan, Selasa.
Keberhasilan lolos memang merupakan anugerah terindah bagi skuad Ayam Kinantan, khususnya bagi Suharto sebagai pelatih. Dua musim sejak degradasi dari LSI, PSMS baru punya kesempatan memapak kembali liga tertinggi Indonesia itu musim.
Asisten Manajer Tim PSMS, Drs Benny Tomasoa, mengakui timnya masih akan terus berbenah memuluskan langkah ke babak berikutnya. Kendati kepastian tuan rumah grup B belum pasti, Benny menegaskan membenahi kemampuan tim menjadi elemen terpenting.
Benny pun bersyukur tidak adanya pemain cedera jelang awal babak delapan besar yang direncanakan 12 Mei nanti. Akumulasi kartu juga kabarnya akan dihapuskan. Hal itu menguntungkan, sebab Novi Hendriawan terkena dua kartu kuning di laga penyisihan.
“Masih banyak yang harus kita benahi, maka tim harus kumpul saat latihan perdana Rabu ini. Tidak ada alasan absen,” tegasnya.
Benny juga mengakui skuadnya sempat terdampar selama empat jam di Bandara Soekarno Hatta ketika hendak pulang ke Medan, Minggu (1/5) lalu. Akibatnya, rencana tiba di Medan pukul 17.00 molor menjadi pukul 20.00 WIB.
Alhasil, penyambutan oleh Ketua Umum terpilih Drs Rahudman Harahap MM dan arak-arakan Ari Yuganda cs oleh SMeCK Hooligan terlambat. Untuk itu, Benny bersama ofisial lainnya menyatakan maaf kepada fans PSMS serta masyarakat yang hendak mengelu-elukan pemain setibanya di bandara.
Menurut Suharto, latihan perdana skuadnya setelah istrahat tiga hari sejak memastikan diri lolos ke babak delapan besar, diharapkannya tidak ada satupun pemain yang mangkir.
Diakui anggota Kodam I Bukit Barisan itu, persiapan harus segera digelar mengingat jalan menuju Liga Super Indonesia (LSI) masih panjang.
“Makanya, kita tidak boleh terlena merayakan keberhasilan ke babak delapan besar secara berlebihan,” pesan Suharto kepada M Affan Lubis cs di Medan, Selasa.
Keberhasilan lolos memang merupakan anugerah terindah bagi skuad Ayam Kinantan, khususnya bagi Suharto sebagai pelatih. Dua musim sejak degradasi dari LSI, PSMS baru punya kesempatan memapak kembali liga tertinggi Indonesia itu musim.
Asisten Manajer Tim PSMS, Drs Benny Tomasoa, mengakui timnya masih akan terus berbenah memuluskan langkah ke babak berikutnya. Kendati kepastian tuan rumah grup B belum pasti, Benny menegaskan membenahi kemampuan tim menjadi elemen terpenting.
Benny pun bersyukur tidak adanya pemain cedera jelang awal babak delapan besar yang direncanakan 12 Mei nanti. Akumulasi kartu juga kabarnya akan dihapuskan. Hal itu menguntungkan, sebab Novi Hendriawan terkena dua kartu kuning di laga penyisihan.
“Masih banyak yang harus kita benahi, maka tim harus kumpul saat latihan perdana Rabu ini. Tidak ada alasan absen,” tegasnya.
Benny juga mengakui skuadnya sempat terdampar selama empat jam di Bandara Soekarno Hatta ketika hendak pulang ke Medan, Minggu (1/5) lalu. Akibatnya, rencana tiba di Medan pukul 17.00 molor menjadi pukul 20.00 WIB.
Alhasil, penyambutan oleh Ketua Umum terpilih Drs Rahudman Harahap MM dan arak-arakan Ari Yuganda cs oleh SMeCK Hooligan terlambat. Untuk itu, Benny bersama ofisial lainnya menyatakan maaf kepada fans PSMS serta masyarakat yang hendak mengelu-elukan pemain setibanya di bandara.
Tuan rumah grup B, PSMS paling berpeluang
EDAN - Meski tiket babak delapan besar didapatkan dengan finish di urutan ketiga klasemen akhir Grup I, PSMS Medan menjadi kandidat serius tuan rumah babak delapan besar dari grup B.
Manajer PSMS, Idris SE yang menjadi wakil saat rapat penentuan tuan rumah di kantor PSSI optimis harapan itu akan menjadi kenyataan. Rapat tersebut memang berjalan cukup ketat. Pasalnya rata-rata tim yang lolos ke babak delapan besar ingin menjadi tuan rumah.
Rapat akhirnya dilanjutkan tanpa kehadiran tim peserta. Melainkan hanya diikuti PT LI bersama PSSI dan ANTV selaku pemegang hak siar pertandingan Divisi Utama.
“Makanya rapat diulang lagi, namun peserta delapan besar tidak diperkenankan ikuti rapat itu. Yang ikut rapat hanya PT LI, PSSI dan ANTV. Dan prinsipnya apapun keputusannya para peserta harus legowo,” ujar Idris.
Namun peluang cukup terbuka karena antusias kota Medan terhadap sepakbola cukup tinggi. Dari segi komersil, pihak pemegang hak siar tentu memikirkan hal itu sebagai potensi mengeruk keuntungan.
“Ya tentu akan dibahas sesuai dengan nilai komersil ANTV sebagai pemegang hak siar. Dan Stadion Teladan sangat komersial karena selalu dipenuhi pendukung setia,” lanjutnya.
Selain itu PSAP yang juga satu grup dengan PSMS turut menunjuk Stadion Teladan untuk jadi tuan rumah babak delapan besar pool B. Sementara dua kandidat lain Mitra Kukar dan Persiba Bantul tetap ngotot ingin menjadi tuan rumah.
“Itu nilai lebih karena PSAP juga meminta babak delapan besar dimainkan di Stadion Teladan. Semoga itu akan jadi pertimbangan PT LI, PSSI dan ANTV untuk memilih Medan jadi tuan rumah,” harap Idris.
Dari awal, PSMS memang sangat yakin bisa menjadi tuan rumah yang baik. Dari segi teknis, Stadion Teladan yang akan jadi venue pelaksanaan babak delapan besar seandainya disetujui, sangat memadai.
Pertama kedekatan dengan hotel, rumah sakit, dan akses menuju stadion dan pusat kota sangat dekat dan penuh dengan line transportasi. Selain itu fasilitas lampu stadion yang layak menggelar laga di malam hari menjadi keunggulan.
“Apalagi stadion kita sudah dilengkapi lampu yang mampu menerangi pertandingan di malam hari. Kalau sehari ada dua laga, maka kita bisa main sore dan malam. Itu salah satu kelebihan kita,” ujar Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa.
Manajer PSMS, Idris SE yang menjadi wakil saat rapat penentuan tuan rumah di kantor PSSI optimis harapan itu akan menjadi kenyataan. Rapat tersebut memang berjalan cukup ketat. Pasalnya rata-rata tim yang lolos ke babak delapan besar ingin menjadi tuan rumah.
Rapat akhirnya dilanjutkan tanpa kehadiran tim peserta. Melainkan hanya diikuti PT LI bersama PSSI dan ANTV selaku pemegang hak siar pertandingan Divisi Utama.
“Makanya rapat diulang lagi, namun peserta delapan besar tidak diperkenankan ikuti rapat itu. Yang ikut rapat hanya PT LI, PSSI dan ANTV. Dan prinsipnya apapun keputusannya para peserta harus legowo,” ujar Idris.
Namun peluang cukup terbuka karena antusias kota Medan terhadap sepakbola cukup tinggi. Dari segi komersil, pihak pemegang hak siar tentu memikirkan hal itu sebagai potensi mengeruk keuntungan.
“Ya tentu akan dibahas sesuai dengan nilai komersil ANTV sebagai pemegang hak siar. Dan Stadion Teladan sangat komersial karena selalu dipenuhi pendukung setia,” lanjutnya.
Selain itu PSAP yang juga satu grup dengan PSMS turut menunjuk Stadion Teladan untuk jadi tuan rumah babak delapan besar pool B. Sementara dua kandidat lain Mitra Kukar dan Persiba Bantul tetap ngotot ingin menjadi tuan rumah.
“Itu nilai lebih karena PSAP juga meminta babak delapan besar dimainkan di Stadion Teladan. Semoga itu akan jadi pertimbangan PT LI, PSSI dan ANTV untuk memilih Medan jadi tuan rumah,” harap Idris.
Dari awal, PSMS memang sangat yakin bisa menjadi tuan rumah yang baik. Dari segi teknis, Stadion Teladan yang akan jadi venue pelaksanaan babak delapan besar seandainya disetujui, sangat memadai.
Pertama kedekatan dengan hotel, rumah sakit, dan akses menuju stadion dan pusat kota sangat dekat dan penuh dengan line transportasi. Selain itu fasilitas lampu stadion yang layak menggelar laga di malam hari menjadi keunggulan.
“Apalagi stadion kita sudah dilengkapi lampu yang mampu menerangi pertandingan di malam hari. Kalau sehari ada dua laga, maka kita bisa main sore dan malam. Itu salah satu kelebihan kita,” ujar Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa.
PSMS berada di grup ketat
EDAN - Sukses melangkah ke babak delapan besar, ujian berat kembali menanti PSMS Medan. Pada babak delapan besar nanti, PSMS dipastikan berada di grup B bersama PSAP Sigli, Mitra Kukar, dan Persiba Bantul.
PSMS pun harus bertarung maksimal jika ingin lolos. Pasalnya, tim penghuni lainnya tak bisa dianggap remeh. Hanya PSAP Sigli yang pernah dihadapi PSMS karena notabene berada di grup yang sama. Sementara dua tim pesaing lainnya, Ayam Kinantan masih buta kekuatan lawan.
Menilik peta di grup ini, persaingan diprediksi ketat. Mitra Kukar pantas diwaspadai. Sebagai pemuncak klasemen grup 2, tentunya tim asal Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, ini menjadi saingan serius. Kiprah Barientos cs sepanjang perjalanan di grup ditandai dengan 15 kemenangan, dua imbang dan tujuh kekalahan dari 24 laga.
Kehadiran dua mantan punggawa PSMS di Mitra Kukar juga menjadi pertimbangan, yakni Boy Jati Asmara dan Wijay. Sementara itu, Persiba Bantul cukup menjadi perhatian. Sama-sama finish di urutan ketiga klasemen akhir, Persiba hadir dengan ancaman dari kandidat top skor Divisi Utama pada diri Fortune Udo. Secara keseluruhan, Persiba mencetak 52 gol dan kebobolan 20 gol.
Di lain pihak, PSAP tetap berpotensi menjungkalkan PSMS meski peta kekuatannya sudah diketahui. Dari rekor pertemuan di grup I, keduanya saling mengalahkan. PSMS kalah 0-2 di Sigli, sedangkan PSAP pun tumbang dengan skor sama di Stadion Teladan Medan.
Yang membuat pertarungan ini berbeda adalah kehadiran Osas Saha, penambang gol tersubur PSAP dengan koleksi 30 gol. Sebelumnya, Saha absen di leg kedua. Agresivitas gol PSAP juga termasuk yang terbaik dibanding tim-tim peserta delapan besar lainnya. 53 kali membobol gawang lawan dan hanya 20 kali bobol.
Manajer PSMS, Idris SE meyakini persaingan di grup ini akan ketat bagi PSMS. Namun tak ada cerita menyerah sebelum bertarung. Apalagi inilah kesempatan PSMS untuk menapaki kembali tangga ISL.
“Memang jalan masih panjang. Tapi kita harus senantiasa optimis. Kalau berhasil jadi tuan rumah maka kita akan lebih berpeluang,” bebernya kepada Waspada Online.
PSMS pun harus bertarung maksimal jika ingin lolos. Pasalnya, tim penghuni lainnya tak bisa dianggap remeh. Hanya PSAP Sigli yang pernah dihadapi PSMS karena notabene berada di grup yang sama. Sementara dua tim pesaing lainnya, Ayam Kinantan masih buta kekuatan lawan.
Menilik peta di grup ini, persaingan diprediksi ketat. Mitra Kukar pantas diwaspadai. Sebagai pemuncak klasemen grup 2, tentunya tim asal Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, ini menjadi saingan serius. Kiprah Barientos cs sepanjang perjalanan di grup ditandai dengan 15 kemenangan, dua imbang dan tujuh kekalahan dari 24 laga.
Kehadiran dua mantan punggawa PSMS di Mitra Kukar juga menjadi pertimbangan, yakni Boy Jati Asmara dan Wijay. Sementara itu, Persiba Bantul cukup menjadi perhatian. Sama-sama finish di urutan ketiga klasemen akhir, Persiba hadir dengan ancaman dari kandidat top skor Divisi Utama pada diri Fortune Udo. Secara keseluruhan, Persiba mencetak 52 gol dan kebobolan 20 gol.
Di lain pihak, PSAP tetap berpotensi menjungkalkan PSMS meski peta kekuatannya sudah diketahui. Dari rekor pertemuan di grup I, keduanya saling mengalahkan. PSMS kalah 0-2 di Sigli, sedangkan PSAP pun tumbang dengan skor sama di Stadion Teladan Medan.
Yang membuat pertarungan ini berbeda adalah kehadiran Osas Saha, penambang gol tersubur PSAP dengan koleksi 30 gol. Sebelumnya, Saha absen di leg kedua. Agresivitas gol PSAP juga termasuk yang terbaik dibanding tim-tim peserta delapan besar lainnya. 53 kali membobol gawang lawan dan hanya 20 kali bobol.
Manajer PSMS, Idris SE meyakini persaingan di grup ini akan ketat bagi PSMS. Namun tak ada cerita menyerah sebelum bertarung. Apalagi inilah kesempatan PSMS untuk menapaki kembali tangga ISL.
“Memang jalan masih panjang. Tapi kita harus senantiasa optimis. Kalau berhasil jadi tuan rumah maka kita akan lebih berpeluang,” bebernya kepada Waspada Online.
PSMS fokus 8 besar
EDAN - Memastikan tiket ke babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011, PSMS Medan pun larut dalam euforia. Tidak hanya kebahagiaan menyelimuti seluruh awak tim, ratusan suporter dengan sukacita menyambut kepulangan Andi Setiawan cs setibanya di Medan, Minggu malam.
Namun euforia harus segera disudahi. Pasalnya, perjuangan ke depan masih teramat berat. Meskipun peluang terbuka, tiket Liga Super masih jauh dari genggaman. Untuk itu, Arsitek PSMS, Suharto, tak ingin PSMS terlalu larut dalam euforia.
Suharto pun telah menyiapkan langkah-langkah pembenahan untuk memperkokoh tim. Selama 24 pertandingan di grup I, masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Usai meliburkan skuad selama tiga hari, Suharto akan menginstruksikan skuadnya menggelar latihan Rabu nanti.
“Masih banyak yang harus kita benahi, maka tim harus kumpul saat latihan perdana Rabu besok. Tidak ada alasan absen,” beber Suharto, Senin.
Beruntung pada laga pertama babak delapan besar yang direncanakan 12 Mei nanti, tak ada pemain cedera. Akumulasi kartu juga kabarnya akan dihapuskan. Hal itu menguntungkan, sebab Novi Handriawan terkena dua kartu kuning di laga penyisihan grup I.
Di sisi lain, PSMS masih menanti bidding tuan rumah babak delapan besar. Peluang terbuka mengingat Ayam Kinantan adalah satu-satunya klub yang menggelar laga pada malam hari. Artinya, jika pertandingan digelar di Stadion Teladan, laga bisa digelar dua kali sehari.
Namun hingga saat ini, PT Liga Indonesia masih menggelar pleno menentukan klub yang menyandang status tuan rumah. Di babak delapan besar, PSMS tergabung di Grup B bersama PSAP Sigli, Mitra Kukar, dan Persiba Bantul.
Namun euforia harus segera disudahi. Pasalnya, perjuangan ke depan masih teramat berat. Meskipun peluang terbuka, tiket Liga Super masih jauh dari genggaman. Untuk itu, Arsitek PSMS, Suharto, tak ingin PSMS terlalu larut dalam euforia.
Suharto pun telah menyiapkan langkah-langkah pembenahan untuk memperkokoh tim. Selama 24 pertandingan di grup I, masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Usai meliburkan skuad selama tiga hari, Suharto akan menginstruksikan skuadnya menggelar latihan Rabu nanti.
“Masih banyak yang harus kita benahi, maka tim harus kumpul saat latihan perdana Rabu besok. Tidak ada alasan absen,” beber Suharto, Senin.
Beruntung pada laga pertama babak delapan besar yang direncanakan 12 Mei nanti, tak ada pemain cedera. Akumulasi kartu juga kabarnya akan dihapuskan. Hal itu menguntungkan, sebab Novi Handriawan terkena dua kartu kuning di laga penyisihan grup I.
Di sisi lain, PSMS masih menanti bidding tuan rumah babak delapan besar. Peluang terbuka mengingat Ayam Kinantan adalah satu-satunya klub yang menggelar laga pada malam hari. Artinya, jika pertandingan digelar di Stadion Teladan, laga bisa digelar dua kali sehari.
Namun hingga saat ini, PT Liga Indonesia masih menggelar pleno menentukan klub yang menyandang status tuan rumah. Di babak delapan besar, PSMS tergabung di Grup B bersama PSAP Sigli, Mitra Kukar, dan Persiba Bantul.
Monday, May 2, 2011
PSMS Medan Jalan Masih Panjang
Hegemoni lolosnya PSMS ke babak delapan besar mesti segera disudahi. Jalan menuju liga kasta tertinggi tanah air: Indonesian Super League (ISL) masih panjang. Jangan terlena, itulah pesan arsitek tim kepada Affan Lubis dkk.
Memang lolos ke babak delapan besar merupakan anugerah terindah bagi skuad berjuluk Ayam Kinantan. Dua musim sejak jatuh dari ISL, PSMS baru punya kesempatan mendaki kembali liga tertinggi Indonesia itu. Itupun meski melewati prosesi panjang.
Di babak delapan besar, PSMS masih menanti bidding tuan rumah. Manajemen PSMS turut meramaikan bursa tuan rumah bersaing bersama Persiraja, Mitra Kukar, dan Bantul. Keputusan bidding tuan rumah sendiri baru akan diumumkan hari ini di kantor PT Liga Indonesia.
“Kita sudah ajukan untuk turut menjadi tuan rumah. Semoga ada pertimbangan baik agar kita dipilih jadi tuan rumah,” kata Benny Tomasoa, Asisten Manajer PSMS kemarin.
Benny optimis kalau Medan bisa melaksanakan babak delapan besar dengan baik. Dari segi teknis, Stadion Teladan yang akan jadi venue pelaksanaan babak delapan besar seandainya disetujui, sangat memadai. Pertama kedekatan dengan hotel, rumah sakit, dan akses menuju stadion dan pusat kota sangat dekat dan penuh dengan line transportasi.
“Apalagi stadion kita sudah dilengkapi lampu yang mampu menerangi pertandingan di malam hari. Kalau sehari ada dua laga, maka kita bisa main sore dan malam. Itu salah satu kelebihan kita,” sambung Benny.
Kembali ke persoalan teknis, pihak PSMS masih akan terus berbenah untuk memuluskan langkah di babak delapan besar. Soal tuan rumah mesti dipikirkan belakangan. Yang terpenting adalah membenahi kemampuan tim. Beruntung pada laga pertama babak delapan besar yang direncanakan 12 Mei, tak ada skuad yang cedera. Akumulasi kartu juga kabarnya akan dihapuskan. (ful/sumutpos)
Memang lolos ke babak delapan besar merupakan anugerah terindah bagi skuad berjuluk Ayam Kinantan. Dua musim sejak jatuh dari ISL, PSMS baru punya kesempatan mendaki kembali liga tertinggi Indonesia itu. Itupun meski melewati prosesi panjang.
Di babak delapan besar, PSMS masih menanti bidding tuan rumah. Manajemen PSMS turut meramaikan bursa tuan rumah bersaing bersama Persiraja, Mitra Kukar, dan Bantul. Keputusan bidding tuan rumah sendiri baru akan diumumkan hari ini di kantor PT Liga Indonesia.
“Kita sudah ajukan untuk turut menjadi tuan rumah. Semoga ada pertimbangan baik agar kita dipilih jadi tuan rumah,” kata Benny Tomasoa, Asisten Manajer PSMS kemarin.
Benny optimis kalau Medan bisa melaksanakan babak delapan besar dengan baik. Dari segi teknis, Stadion Teladan yang akan jadi venue pelaksanaan babak delapan besar seandainya disetujui, sangat memadai. Pertama kedekatan dengan hotel, rumah sakit, dan akses menuju stadion dan pusat kota sangat dekat dan penuh dengan line transportasi.
“Apalagi stadion kita sudah dilengkapi lampu yang mampu menerangi pertandingan di malam hari. Kalau sehari ada dua laga, maka kita bisa main sore dan malam. Itu salah satu kelebihan kita,” sambung Benny.
Kembali ke persoalan teknis, pihak PSMS masih akan terus berbenah untuk memuluskan langkah di babak delapan besar. Soal tuan rumah mesti dipikirkan belakangan. Yang terpenting adalah membenahi kemampuan tim. Beruntung pada laga pertama babak delapan besar yang direncanakan 12 Mei, tak ada skuad yang cedera. Akumulasi kartu juga kabarnya akan dihapuskan. (ful/sumutpos)
Duka-haru warnai PSMS lolos 8 besar
BOGOR - Suasana duka dan haru mewarnai keberhasilan PSMS Medan melaju keputaran 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011, setelah melantak tuan rumah Persikabo Bogor 3-2 di Stadion Cibinong kemarin.
Dua gol dari striker Gaston Castano dan Almiro Valadares telah mengantarkan Ayam Kinantan menjadi tiga besar grup I. Sementara dua gol balasan Persikabo atas andil Jibby Wuwungan dan Zainal Arif.
Kemenangan PSMS ini juga dicoreng dengan kemarahan penonton terhadap wasit Fahri Albar dan dua hakim garis. Ratusan suporter PSMS Medan SMeCK Hooligan pun sempat emosi. Polisi Militer dibantu petugas intel dari Kodim Bogor langsung menyelamatkan ketiganya ke tempat ganti pakaian mereka.
Manajer tim PSMS Idris SE dengan suasana haru bersama asistennya Drs Benny Tomasoa memeluki pemain serta pelatih Suharto dan kedua asistennya, H Edi Syahputra dan Donny Latuperissa.
“Hasil ini adalah hadiah dari Allah atas jerih payah kita untuk memperjuangkan PSMS melangkah ke Liga Super Indonesia pada kompetisi depan. Memang untuk lolos ke LSI masih panjang, namun hasil awal ini harus disyukuri,” kata Idris.
Menurut Idris, di putaran 8 Besar PSMS akan satu grup dengan juara grup I Persiraja dan runner up grup II serta kemungkinan juara grup III. PSMS sendiri telah diperjuangkan oleh dua tim lain menjadi tuan rumah. “Namun kepastiannya adalah hasil meeting Senin besok,” ujarnya setiba di Bandara Polonia malam ini.
Sementara itu, pelatih Suharto menyatakan keberhasilan Faisal Azmi dan kawan-kawan ini merupakan sejarah bagi selama menjadi pelatih dengan memiliki lisensi B. “Saya bersyukur dan tidak lupa menghaturkan terima ksih kpada masyarakat Medan, karena telah mendoakan PSMS lolos 8 Besar,” katanya.
“Kita jangan puas dulu. Masih ada pertandingan lainnya di babak delapan besar. Kita harus tetap fokus memperbaiki kondisi tim,” kata Suharto
Dua gol dari striker Gaston Castano dan Almiro Valadares telah mengantarkan Ayam Kinantan menjadi tiga besar grup I. Sementara dua gol balasan Persikabo atas andil Jibby Wuwungan dan Zainal Arif.
Kemenangan PSMS ini juga dicoreng dengan kemarahan penonton terhadap wasit Fahri Albar dan dua hakim garis. Ratusan suporter PSMS Medan SMeCK Hooligan pun sempat emosi. Polisi Militer dibantu petugas intel dari Kodim Bogor langsung menyelamatkan ketiganya ke tempat ganti pakaian mereka.
Manajer tim PSMS Idris SE dengan suasana haru bersama asistennya Drs Benny Tomasoa memeluki pemain serta pelatih Suharto dan kedua asistennya, H Edi Syahputra dan Donny Latuperissa.
“Hasil ini adalah hadiah dari Allah atas jerih payah kita untuk memperjuangkan PSMS melangkah ke Liga Super Indonesia pada kompetisi depan. Memang untuk lolos ke LSI masih panjang, namun hasil awal ini harus disyukuri,” kata Idris.
Menurut Idris, di putaran 8 Besar PSMS akan satu grup dengan juara grup I Persiraja dan runner up grup II serta kemungkinan juara grup III. PSMS sendiri telah diperjuangkan oleh dua tim lain menjadi tuan rumah. “Namun kepastiannya adalah hasil meeting Senin besok,” ujarnya setiba di Bandara Polonia malam ini.
Sementara itu, pelatih Suharto menyatakan keberhasilan Faisal Azmi dan kawan-kawan ini merupakan sejarah bagi selama menjadi pelatih dengan memiliki lisensi B. “Saya bersyukur dan tidak lupa menghaturkan terima ksih kpada masyarakat Medan, karena telah mendoakan PSMS lolos 8 Besar,” katanya.
“Kita jangan puas dulu. Masih ada pertandingan lainnya di babak delapan besar. Kita harus tetap fokus memperbaiki kondisi tim,” kata Suharto
Peluang Naik Kasta
BOGOR- PSMS membuka peluang naik kasta ke Indonesia Super League (ISL) setelah sukses lolos dari lubang jarum menuju babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia, usai menekuk Persikabo dengan skor 3-2 di Stadion Persikabo Cibinong, Sabtu (30/4). Pasalnya, di saat bersamaan, pesaing utama PSMS Persih dan Persita bermain imbang 1-1 di kandang Persih. Dengan hasil tersebut PSMS berasa di urutan dengan poin terbaik 45.
Pada laga itu, PSMS tampil menawan. Sejak menit awal laga, serangan sudah dikuasai PSMS. Hal itu tampaknya tak disangka kubu Persikabo. Mereka lengah dan kerepotan mengawal pergerakan Gaston Castano dkk. Terbukti pada menit ketujuh PSMS sudah mendapatkan peluang emas lewat Ade Chandra yang lolos dari jebakan offside dan berhadapan dengan penjaga gawan. Sayang, sontekannya dimentahkan dengan sigap oleh kiper Persikabo, Wawan Darmawan.
Lima menit berselang, PSMS leading lebih dulu. Lewat kerjasama apik Alfian Habibi-Almiro Valadares-Gaston Castano di sisi kanan pertahanan Persikabo, terciptalah gol pertama lewat sontekan Gaston. Gaston mudah saja menyocor bola setelah menerima umpan silang mendatar dari Almiro Valadares. Skor 1-0 untuk PSMS.
Hegemoni atas gol itu langsung kandas satu menit kemudian. Tepat menit ke-12, Persikabo membalas lewat sontekan Jibby Wuwungan. Gol bermula dari tendangan bebas gelandang tim berjuluk Laskar Padjajaran, dan bola liar mendarat di kotak penalti sejurus kemudian disambut Jibby. Skor imbang 1-1.
Setelah gol itu, PSMS masih mengatur tempo serangan. Serangan masih dikuasai Faisal Azmi dkk. Tapi PSMS terkejut dengan gol Emeka Obidiah menit ke-15. Beruntung Emeka sudah berada di posisi offside. Tiga menit berselang, PSMS kembali digempur dan nyaris kebobolan karena koordinasi buruk di lini belakang. Beruntung Zainal Arif yang sudah tak terkawal gagal memasukkan bola ke gawang yang sudah kosong.
Setelahnya, PSMS balik menyerang. Menit 20, PSMS kembali unggul lewat sontekan Almiro Valadares. Bola dari sisi kanan PSMS diarahkan oleh Nopianto ke arah Gaston untuk selanjutnya diarahkan kepada Almiro. Dengan tenang Almiro mencocor bola dari kotak penalti ke dalam gawang. Skor 2-1 bertahan hingga turun minum.
Babak kedua, PSMS masih menguasai jalannya laga. Beberapa peluang emas masih tercipta. Namun gempuran dahsyat juga diperagakan Persikabo. Dan benar saja, menit 63, Persikabo mendapatkan hadiah penalti setelah Putra Habibi dianggap mengganjal Ilham Hasan. Zainal Arif dipercaya jadi algojo dan dengan mudah mengecoh Andy Setiawan. Skor 2-2.
Gol itu sempat membuat kubu PSMS lemah. Beberapa serangan selalu mengarah ke arah pertahanan PSMS yang dikawal Novi Hendriawan dan Putra Habibi. Beruntung PSMS masih bisa menyerang. Menit 67 Faisal Azmi dijegal di kotak penalti dan sempat mengerang kesakitan. Dan wasitpun menunjuk titik putih. Gaston Castano maju menjadi algojo. Seluruh kru PSMS tegang dan banyak yang tak berani melihat eksekusi penalti itu. Rupanya Gaston bermental juara dan tenang saja mengecoh penjaga gawang Persikabo. Skor 3-2 untuk PSMS bertahan hingga usai laga. “Kita jangan puas dulu. Masih ada pertandingan lainnya di babak delapan besar. Kita harus tetap fokus memperbaiki kondisi tim,” kata Suharto, Arsitek PSMS, usai laga. (ful)
Pada laga itu, PSMS tampil menawan. Sejak menit awal laga, serangan sudah dikuasai PSMS. Hal itu tampaknya tak disangka kubu Persikabo. Mereka lengah dan kerepotan mengawal pergerakan Gaston Castano dkk. Terbukti pada menit ketujuh PSMS sudah mendapatkan peluang emas lewat Ade Chandra yang lolos dari jebakan offside dan berhadapan dengan penjaga gawan. Sayang, sontekannya dimentahkan dengan sigap oleh kiper Persikabo, Wawan Darmawan.
Lima menit berselang, PSMS leading lebih dulu. Lewat kerjasama apik Alfian Habibi-Almiro Valadares-Gaston Castano di sisi kanan pertahanan Persikabo, terciptalah gol pertama lewat sontekan Gaston. Gaston mudah saja menyocor bola setelah menerima umpan silang mendatar dari Almiro Valadares. Skor 1-0 untuk PSMS.
Hegemoni atas gol itu langsung kandas satu menit kemudian. Tepat menit ke-12, Persikabo membalas lewat sontekan Jibby Wuwungan. Gol bermula dari tendangan bebas gelandang tim berjuluk Laskar Padjajaran, dan bola liar mendarat di kotak penalti sejurus kemudian disambut Jibby. Skor imbang 1-1.
Setelah gol itu, PSMS masih mengatur tempo serangan. Serangan masih dikuasai Faisal Azmi dkk. Tapi PSMS terkejut dengan gol Emeka Obidiah menit ke-15. Beruntung Emeka sudah berada di posisi offside. Tiga menit berselang, PSMS kembali digempur dan nyaris kebobolan karena koordinasi buruk di lini belakang. Beruntung Zainal Arif yang sudah tak terkawal gagal memasukkan bola ke gawang yang sudah kosong.
Setelahnya, PSMS balik menyerang. Menit 20, PSMS kembali unggul lewat sontekan Almiro Valadares. Bola dari sisi kanan PSMS diarahkan oleh Nopianto ke arah Gaston untuk selanjutnya diarahkan kepada Almiro. Dengan tenang Almiro mencocor bola dari kotak penalti ke dalam gawang. Skor 2-1 bertahan hingga turun minum.
Babak kedua, PSMS masih menguasai jalannya laga. Beberapa peluang emas masih tercipta. Namun gempuran dahsyat juga diperagakan Persikabo. Dan benar saja, menit 63, Persikabo mendapatkan hadiah penalti setelah Putra Habibi dianggap mengganjal Ilham Hasan. Zainal Arif dipercaya jadi algojo dan dengan mudah mengecoh Andy Setiawan. Skor 2-2.
Gol itu sempat membuat kubu PSMS lemah. Beberapa serangan selalu mengarah ke arah pertahanan PSMS yang dikawal Novi Hendriawan dan Putra Habibi. Beruntung PSMS masih bisa menyerang. Menit 67 Faisal Azmi dijegal di kotak penalti dan sempat mengerang kesakitan. Dan wasitpun menunjuk titik putih. Gaston Castano maju menjadi algojo. Seluruh kru PSMS tegang dan banyak yang tak berani melihat eksekusi penalti itu. Rupanya Gaston bermental juara dan tenang saja mengecoh penjaga gawang Persikabo. Skor 3-2 untuk PSMS bertahan hingga usai laga. “Kita jangan puas dulu. Masih ada pertandingan lainnya di babak delapan besar. Kita harus tetap fokus memperbaiki kondisi tim,” kata Suharto, Arsitek PSMS, usai laga. (ful)
Deg-degan Sebelum Pesta di Kandang Lawan
BOGOR-Laga pamungkas di Divisi Utama kontra Persikabo kemarin sungguh dramatis bagi PSMS. Selain mesti menang, PSMS juga berharap Persita kalah atau draw kontra Persih Tembilahan yang juga dimainkan bersamaan.
Nah, di sinilah sisi dramatisnya. Sepanjang laga, pihak manajemen terus bertanya kepada handai taulan di Tembilahan terkait hasil laga itu. Begitu juga dengan awak media yang terus berkoordinasi dengan wartawan di Tembilahan.
Rupanya terjadi isu menyesatkan terkait hasil pertandingan. Ada oknum Panpel Persikabo yang menyebar isu bahwa Persih sudah unggul 4-0 di babak pertama. Sementara di saat bersamaan PSMS baru menang 2-1 dari Persikabo di babak pertama. Hal itu disinyalir akal-akalan saja agar PSMS mengendurkan serangan karena peluang lolos semakin besar.
Ternyata setelah dikonfirmasi langsung laga Persih versus Persita draw 1-1 setelah tuan rumah sempat unggul lebih dulu. Kekhawatiran kian membuncah karena laga Persih versus Persita masih berlangsung ketika laga Persikabo versus PSMS sudah berakhir. Nah, detik-detik menanti hasil itu ternyata sangat mendebarkan.
“Lho, tapi kabarnya Per sita sudah kalah besar? Wah ternyata isu saja. Syukurlah mereka hanya imbang dan kita tetap lolos,” kata Edy Syahputra, Asisten Pelatih PSMS. Namun skuad PSMS enggan mengetahui hasil di laga persih versus Persita. Begitu menang, mereka langsung berlarian dan berpesta di ruang ganti Persikabo.
Namun di saat bersamaan, PSMS juga harus menyelamatkan diri dari amuk massa yang tak senang dengan hasil tersebut. Begitu wasit Fachri Akbar meniupkan peluit tanda berakhirnya laga, suporter tuan rumah berlabel Kabo Mania menyerbu ke dalam lapangan.
Para pemain langsung berhamburan lari ke pinggir lapangan. Keberingasan pendukung tuan rumah tak berhenti. Mereka menyerbu segelintir pendukung PSMS di tribun barat. Beruntung pihak keamanan dan panpel pertandingan sigap dan mampu meredam. Meskipun begitu, pihak suporter PSMS, dan seluruh skuad tidak bisa keluar dari stadion lebih dari dua jam.
“Beruntung Panpel dan keamanan berkoordinasi dengan baik. Kalau tidak kejadian serupa seperti di Jakarta Utara bisa kembali terjadi. Kita apresiasi kinerja panpel dan pihak keamanan,” bilang Kolonel Asren Nasution, warga Medan yang turut menonton laga itu. (ful)
Nah, di sinilah sisi dramatisnya. Sepanjang laga, pihak manajemen terus bertanya kepada handai taulan di Tembilahan terkait hasil laga itu. Begitu juga dengan awak media yang terus berkoordinasi dengan wartawan di Tembilahan.
Rupanya terjadi isu menyesatkan terkait hasil pertandingan. Ada oknum Panpel Persikabo yang menyebar isu bahwa Persih sudah unggul 4-0 di babak pertama. Sementara di saat bersamaan PSMS baru menang 2-1 dari Persikabo di babak pertama. Hal itu disinyalir akal-akalan saja agar PSMS mengendurkan serangan karena peluang lolos semakin besar.
Ternyata setelah dikonfirmasi langsung laga Persih versus Persita draw 1-1 setelah tuan rumah sempat unggul lebih dulu. Kekhawatiran kian membuncah karena laga Persih versus Persita masih berlangsung ketika laga Persikabo versus PSMS sudah berakhir. Nah, detik-detik menanti hasil itu ternyata sangat mendebarkan.
“Lho, tapi kabarnya Per sita sudah kalah besar? Wah ternyata isu saja. Syukurlah mereka hanya imbang dan kita tetap lolos,” kata Edy Syahputra, Asisten Pelatih PSMS. Namun skuad PSMS enggan mengetahui hasil di laga persih versus Persita. Begitu menang, mereka langsung berlarian dan berpesta di ruang ganti Persikabo.
Namun di saat bersamaan, PSMS juga harus menyelamatkan diri dari amuk massa yang tak senang dengan hasil tersebut. Begitu wasit Fachri Akbar meniupkan peluit tanda berakhirnya laga, suporter tuan rumah berlabel Kabo Mania menyerbu ke dalam lapangan.
Para pemain langsung berhamburan lari ke pinggir lapangan. Keberingasan pendukung tuan rumah tak berhenti. Mereka menyerbu segelintir pendukung PSMS di tribun barat. Beruntung pihak keamanan dan panpel pertandingan sigap dan mampu meredam. Meskipun begitu, pihak suporter PSMS, dan seluruh skuad tidak bisa keluar dari stadion lebih dari dua jam.
“Beruntung Panpel dan keamanan berkoordinasi dengan baik. Kalau tidak kejadian serupa seperti di Jakarta Utara bisa kembali terjadi. Kita apresiasi kinerja panpel dan pihak keamanan,” bilang Kolonel Asren Nasution, warga Medan yang turut menonton laga itu. (ful)
Kado Indah Ultah ke-61
Kemenangan 3-2 atas Persikabo kemarin menyisakan kebahagiaan dobel bagi PSMS. Selain hasil itu menentukan lolosnya tim ke babak delapan besar, PSMS juga meraih kado istimewa di usianya yang tepat ke 61 tahun (April 1950-April 2011).
“Ini kemenangan istimewa karena kita berhasil lolos ke babak delapan besar. Langkah kita selanjutnya masih berat, tapi kita sangat mensyukuri nikmat ini,” kata Suharto.
Hal senada juga disampaikan Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa. Benny bilang hasil bagus ini tak lepas dari peran seluruh pihak.
Dari kubu fans lewat ketua SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong didapat komentar bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kinerja pemain dan pelatih hingga bisa lolos ke babak delapan besar.(ful)
“Ini kemenangan istimewa karena kita berhasil lolos ke babak delapan besar. Langkah kita selanjutnya masih berat, tapi kita sangat mensyukuri nikmat ini,” kata Suharto.
Hal senada juga disampaikan Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa. Benny bilang hasil bagus ini tak lepas dari peran seluruh pihak.
Dari kubu fans lewat ketua SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong didapat komentar bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kinerja pemain dan pelatih hingga bisa lolos ke babak delapan besar.(ful)
Kado Indah Ultah ke-61
Kemenangan 3-2 atas Persikabo kemarin menyisakan kebahagiaan dobel bagi PSMS. Selain hasil itu menentukan lolosnya tim ke babak delapan besar, PSMS juga meraih kado istimewa di usianya yang tepat ke 61 tahun (April 1950-April 2011).
“Ini kemenangan istimewa karena kita berhasil lolos ke babak delapan besar. Langkah kita selanjutnya masih berat, tapi kita sangat mensyukuri nikmat ini,” kata Suharto.
Hal senada juga disampaikan Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa. Benny bilang hasil bagus ini tak lepas dari peran seluruh pihak.
Dari kubu fans lewat ketua SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong didapat komentar bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kinerja pemain dan pelatih hingga bisa lolos ke babak delapan besar.(ful)
“Ini kemenangan istimewa karena kita berhasil lolos ke babak delapan besar. Langkah kita selanjutnya masih berat, tapi kita sangat mensyukuri nikmat ini,” kata Suharto.
Hal senada juga disampaikan Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa. Benny bilang hasil bagus ini tak lepas dari peran seluruh pihak.
Dari kubu fans lewat ketua SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong didapat komentar bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kinerja pemain dan pelatih hingga bisa lolos ke babak delapan besar.(ful)
PERSIKABO Vs PSMS
Seluruh skuad PSMS tampak tenang menatap laga terakhir musim ini kontra Persikabo Bogor, di Stadion Persikabo Cibinong, Sabtu (30/4) sore nanti. Laga hidup mati bagi PSMS. Jika menang, maka langkah ke babak delapan besar akan terbuka.
Itupun masih dengan syarat. Kalau PSMS menang namun di pertandingan lain antara Persih kontra Persita dimenangkan Persita, maka PSMS tak lolos karena Persita unggul selisih gol. Jika PSMS kalah dan Persih menang, maka yang lolos ke babak delapan besar adalah Persih. Kesimpulannya, PSMS harus menang sembari berharap Persita kalah. Sungguh situasi yang tak mengenakkan.
Secara teknis, PSMS tak mengalami masalah besar. Absennya palang pintu, Vagner Luis akibat kartu merah sudah bisa diantisipasi oleh hadirnya Putra Habibi. Akumulasi yang diterima kapten tim Affan Lubis juga tak dipersoalkan karena masih banyak gelandang yang dimiliki PSMS.
Bisa jadi Affan digantikan Almiro Valadares atau Tri Yudha Handoko. “Siapa yang paling siap dia yang akan kita mainkan. Tapi yang jelas kita sudah siapkan strategi terkait absennya dua pemain inti kita,” kata Suharto, arsitek PSMS, kemarin.
Laga ini ten
tu bukan perkara mudah untuk dilewati. Meski secara materi skuad PSMS lebih baik, namun Persikabo punya rekor bagus di kandang sendiri sebelum akhirnya rekor kemenangan dikandaskan Pro Titan.
Selebihnya Persikabo selalu menang di kandang sendiri. Bara dendam atas kekalahan kontra Pro Titan diyakini akan dilampiaskan saat melawan PSMS.
“Kita tentu saja tak akan melepas laga terakhir ini dengan kekalahan. Kami ingin menang dan memperbaiki posisi,” kata Maman Suryaman, pelatih Persikabo.(ful)
Itupun masih dengan syarat. Kalau PSMS menang namun di pertandingan lain antara Persih kontra Persita dimenangkan Persita, maka PSMS tak lolos karena Persita unggul selisih gol. Jika PSMS kalah dan Persih menang, maka yang lolos ke babak delapan besar adalah Persih. Kesimpulannya, PSMS harus menang sembari berharap Persita kalah. Sungguh situasi yang tak mengenakkan.
Secara teknis, PSMS tak mengalami masalah besar. Absennya palang pintu, Vagner Luis akibat kartu merah sudah bisa diantisipasi oleh hadirnya Putra Habibi. Akumulasi yang diterima kapten tim Affan Lubis juga tak dipersoalkan karena masih banyak gelandang yang dimiliki PSMS.
Bisa jadi Affan digantikan Almiro Valadares atau Tri Yudha Handoko. “Siapa yang paling siap dia yang akan kita mainkan. Tapi yang jelas kita sudah siapkan strategi terkait absennya dua pemain inti kita,” kata Suharto, arsitek PSMS, kemarin.
Laga ini ten
tu bukan perkara mudah untuk dilewati. Meski secara materi skuad PSMS lebih baik, namun Persikabo punya rekor bagus di kandang sendiri sebelum akhirnya rekor kemenangan dikandaskan Pro Titan.
Selebihnya Persikabo selalu menang di kandang sendiri. Bara dendam atas kekalahan kontra Pro Titan diyakini akan dilampiaskan saat melawan PSMS.
“Kita tentu saja tak akan melepas laga terakhir ini dengan kekalahan. Kami ingin menang dan memperbaiki posisi,” kata Maman Suryaman, pelatih Persikabo.(ful)
Subscribe to:
Posts (Atom)