Menatap laga kontra Persiba Bantul di laga terakhir babak delapan besar Grup B, PSMS Medan akan menyiapkan strategi yang berbeda dari dua laga sebelumnya. Terutama lini depan yang tampil kurang greget sepanjang perjalanan PSMS di babak delapan besar.
Dari dua laga PSMS hanya mampu membukukan dua gol. Gol Gaston Castano ke gawang Mitra Kukar lahir lewat titik putih. Sedangkan gol lainnya ke gawang PSAP lahir dari sektor gelandang, Faisal Azmi. Jika lini depan masih melempem seperti ini akan berbahaya bagi PSMS.
Selain itu Arsitek PSMS, Suharto hanya menurunkan dua nama. Gaston dan Rinaldo. Satu nama lainnya Mahadi Rais hanya diparkir di bench. Untuk itu menghadapi Persiba, pengoleksi dua gol itu disiapkan sebagai senjata terakhir. Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra mengakui kemungkinan itu cukup besar. Apalagi pemain berusia 20 tahun ini belum mendapat kesempatan tampil dari dua laga.
"Ini menjadi opsi paling kuat. Mahadi penyerang tipikal fighter dan berani melakukan penetrasi. Bruno Casmir, stopper Persiba yang kami lihat punya kelemahan dengan tipikal demikian," ujar Edy.
PSMS memang sudah mengantongi dua rekaman pertandingan Persiba di dua laga sebelumnya kontra PSAP dan Mitra Kukar. Menganalisa lini belakang tim berjuluk Laskar Sutan Agung, celah yang mungkin dimasuki ada pada Bruno Casmir.
“Bruno Casmir punya keunggulan bermain taktis, tetapi memiliki pergerakan yang sedikit lamban dan kesulitan dalam gerak refleks. Mahadi punya kecepatan untuk itu,” lanjut eks Asisten Pelatih Bintang Medan ini.
Manajer PSMS Idris SE pun melihat potensi Mahadi cukup besar untuk diandalkan. Ia berharap Mahadi yang terus disimpan bisa menjadi algojo PSMS bersama Gaston. “Keberanian Mahadi untuk menerobos pertahanan lawan apalagi merebut bola dari kaki lawan bisa diandalkan,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment