Bak terbang ke langit lalu dihempaskan dengan keras ke bumi Itulah gambaran nasib PSMS Medan di laga terakhir Grup B Babak delapan besar Liga Ti-Phone 2010/2011 yang berlangsung tadi sore di Stadion Segiri Samarinda.
Keunggulan tiga gol yang membuat Affan Lubis cs hampir menggenggam tiket semifinal tak mampu dipertahankan. Fortune Udo mengamuk di babak kedua dan menghentikan laju PSMS di perebutan tiket ISL.
Tiket semifinal menjadi milik Mitra Kukar dan Persiba Bantul. Mitra Kukar memuncaki klasemen dengan tujuh angka usai mengandaskan PSAP Sigli 1-0 di Tenggarong. Persiba yang belum sekalipun meraih kemenangan menempati tempat kedua dengan tiga kali imbang.
Asisten Manajer tim PSMS Drs Benny Tomasoa memuji mental tim lawan yang berhasil bangkit dari ketertinggalan. Menurutnya, hal yang tidak mudah untuk membalikkan ketertinggalan tiga gol.
“Persiba tim yang bagus. Mental pemainnya benar-benar mental baja dan tetap tegar walau sudah ketinggalan 0-3 di babak pertama. Dan akhirnya mereka mampu menyamakan kedudukan,” ujar Benny sportif.
Para pemain pun sangat terpukul dengan hasil ini. Usai peluit panjang ditiupkan, Affan Lubis cs hanya mampu tertunduk. Begitupun pelatih Suharto dan asistennya yang sebelumnya sangat ekspresif merayakan gol terlihat bungkam. Seakan tak percaya tiket yang digenggam lepas begitu saja.
Kondisi ini sangat kontras ketika PSMS memastikan tiket ke babak delapan. Lolos dramatis kali ini PSMS justru kalah dengan dramatis. Ending mencatat PSMS gagal memenuhi ekspektasi warga Medan yang sudah merindukan Superliga.
Di Stadion Teladan, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan juga terlihat tertunduk lesu. Datang menjelang berakhir laga LPI, Bintang Medan kontra Batavia Union, puluhan anggota SMeCK terlihat lesu di tribun duduk tribun.
“Superliga hanyalah mimpi..” begitulah nyanyian yang terdengar. Begitu juga dengan para penonton lainnya yang seakan tidak percaya dengan hasil ini.
No comments:
Post a Comment