Kegagalan PSMS melaju ke babak semi final Divisi Utama Liga Indonesia berbuntut panjang. Bumbu baru yang menyertai kegagalan itu dikabarkan karena adanya indikasi suap yang melibatkan sejumlah pemain PSMS.
Pernyataan ini bukan isapan jempol semata. Meski tidak diketahui pasti siapa pemain yang sudah menerima suap, namun yang pasti ada laporan yang menyebutkan pihak Persiba Bantul sudah berulang kali mendekati sejumlah pemain PSMS untuk melakukan pendekatan.
Adalah Donny Fernando Siregar yang berani mengutarakan hal itu secara gamblang. Dihubungi wartawan koran ini kemarin, Donny mengaku sempat didekati manajemen Persiba Bantul dua hari sebelum pertandingan yang berakhir imbang 3-3 itu. “Dua hari sebelum pertandingan saya ditemui pengurus Persiba. Dia bilang mau kasih satu pemain Rp50 juta lebih kalau mau mengalah. Saya bilang saya tidak berminat mengkhianati pekerjaan saya, artinya saya tolak upaya suap yang mereka lakukan,” koar Donny.
“Ternyata mereka serius ingin menyuap PSMS. Sehari sebelum pertandingan ada lagi utusan pengurus Persiba yang mendatangi saya dan berusaha menyuap lagi. Tapi saya tak mau. Saya bahkan sempat bilang kalaupun diberi Rp1 milyar saya tak akan mau mengalah,” sambung mantan pemain Persijap dan Persiba Balikpapan itu.
Meski tak bermaksud menuduh siapapun di dalam tim, Donny mengaku sedikit aneh dengan hasil akhir yang mereka terima. Namun isu suap dalam sepak bola nasional memang tak mudah dibuktikan. “Mana mungkin ada yang ngaku bang. Tapi lihat sajalah pertandingan itu. Apa yang terjadi kok bisa sampai keunggulan 3-0 bisa dengan mudah disamakan dalam waktu 45 menit,” lanjut Donny.
Sekadar mengingatkan, di laga terakhir penyisihan Grup B Delapan Besar Divisi Utama kontra Persiba, PSMS sempat unggul 3-0 di babak pertama. Gol dikemas Gaston Castano, Donny Fernando Siregar dan Rinaldo. Di babak kedua, buruknya lini pertahanan PSMS memudahkan Fortune Udo mencipta hatrick dan membawa timnya lolos ke semi final.
Atas indikasi suap yang melanda itu, Donny bukannya diam saja. Dia menceritakan prihal ini kepada segenap manajemen dan pelatih sesaat sebelum kembali ke Medan. Mendapati isu itu, suasana di dalam tim pun tak kondusif.
Menurut kesaksian Humas PSMS, H Syahputra yang turut dalam tim, selama tiga jam perjalanan dari Samarinda ke Bandara Sempingan, tak ada satupun pemain dan pelatih yang berbicara. Bahkan menurut Syahputra pihak pelatih sangat terkejut mendengar kesaksian Donny terkait adanya pemain PSMS yang kena suap. Maka itu, pihak pelatih berencana mengumpulkan 19 pemain di Medan 25 Mei mendatang.
Menanggapi hal itu, manajemen lewat Asisten Manajer Benny Tomasoa yang dihubungi awak koran ini kemarin mengatakan dengan tegas akan segera melakukan investigasi.
“Setelah laga memang kami mendengar ada isu suap. Tapi kami tidak akan menuduh siapa siapa dan hanya akan melakukan investigasi. Kami juga akan melaporkan manajemen Persiba jika memang terbukti ada indikasi suap,” terang Benny.
Pada kepulangan PSMS kemarin, delapan pemain tidak ikut serta. Mereka adalah tiga pemain asing, Vagner Luis, Almiro Valadares dan Gaston Castano, Tri Yudha Handoko, Alfian Habibi, Putra Habibi, Faisal Azmi dan Ari Yuganda. Namun pada 25 Mei seluruh pemain akan dikumpulkan untuk membahas masalah tersebut. (ful/sumutpos)
No comments:
Post a Comment