Wednesday, May 4, 2011

Kepercayaan dan Gol di Saat yang Tepat

Sejak bergabung ke PSMS paruh musim lalu, Almiro Valadares cenderung mengalami naik turun performa. Tampil kali pertama ketika PSMS away ke kandang Persita, Almiro yang turun jadi pengganti memainkan peranan penting atas gol penyeimbang PSMS yang dikemas Mahadi Rais.

Selepasnya, Almiro langsung jadi starter di Stadion Teladan ketika PSMS menjamu PSSB Bireuen. Dan Almiro kembali menunjukkan performa baik. Meski tak mencetak gol, pemain asing asal Brasil itu sukses memberi asist dan sejumlah peluang matang hingga akhirnya PSMS menang 3-0.

Setelahnya, pemain berposisi asli striker itu mulai mendapatkan tekanan agar terus tampil baik. Mulai dielu-elukan fans, Almiro mencoba tetap menunjukkan penampilan terbaiknya. Tapi sayangnya Almiro mulai menurun. Apalagi ada tekanan dari publik agar pemain yang sempat merumput di Liga Thailand dan Vietnam itu, harus mencetak gol.
Alhasil posisinya mulai tergantikan. Dalam beberapa pertandingan kandang maupun tandang Almiro hanya dimainkan sebagai pengganti. Arsitek tim, Suharto lebih memilih menurunkan pemain seperti Alfian Habibi. Bahkan tak jarang Almiro kalah bersaing dengan dua pemain muda di lini depan, Rinaldo dan Mahadi Rais.

Namun pelatih PSMS Suharto menjelaskan bahwa keputusan mencadangkan pemain asing tersebut, hanya karena kebutuhan strategi. Tidak ada yang lain. “Dalam beberapa kesempatan latihan Almiro tampil bagus dan layak diturunkan. Tapi saya punya pertimbangan lain dalam meracik strategi. Jadi bukan karena alasan lainnya,” beber Suharto.

Dan pada laga pamungkas kontra Persikabo di Divisi Utama lalu adalah saat paling membahagiakan bagi Almiro. Dipercaya menjadi starter untuk mendukung posisi Gaston Castano, Almiro tampil bagus dan mencetak gol. Gol pertamanya di PSMS tercipta di saat yang tepat. Di laga pamungkas itu, PSMS menempuh laga hidup mati. Kalau menang, maka akan lolos ke babak delapan besar. Bahkan kemenangan saja tidak cukup, karena di saat bersamaan pesaing PSMS menuju babak delapan besar, Persih dan Persita juga bertanding. Kalau Persita menang, maka kemenangan PSMS tak ada harganya. Beruntung laga Persih kontra Persita berakhir imbang 1-1. Dan PSMS menang 3-2 untuk menjamin satu tiket ke babak delapan besar.

“Saya senang turut memberikan kontribusi bagi PSMS. Saya senang berada di dalam tim ini. Rekan satu tim baik dan ramah, dan sangat membantu saya beradaptasi. Apalagi ada rekan senegara saya di sini: Vagner Luis,” kata Almiro menanggapi gol pertamanya bagi PSMS.

Sama dengan pemain lainnya, Almiro juga berharap dirinya mampu membawa PSMS kembali ke kasta tertinggi sepak bola nasional. “Tentu saja. Saya dan teman satu tim sudah bertekad dan satu hati menuju ISL. Kami harapkan dukungan fans untuk memuluskan hal itu,” pungkasnya. (ful)

No comments: