Kekalahan 3-1 atas Mitra Kukar pada laga kedua penyisihan Grup B Babak Delapan Besar Divisi Utama, kemarin (15/5) sore berbuntut panjang. Manajemen PSMS tak terima hasil itu karena merasa dizolimi wasit Prasetya Hadi asal Surabaya yang memimpin laga itu.
Menurut kubu Ayam Kinantan seharusnya bisa memenangkan laga tersebut lantaran punya sejumlah peluang. Hanya saja kepemimpinan wasit memang sedikit diragukan kejujurannya. Atas dasar itulah manajemen PSMS sudah membuat laporan resmi ke PT Liga Indonesia (LI) untuk menyoroti kepemimpinan wasit dan hakim garis.
"Lihat saja bagaimana wasit memimpin. Saya punya bukti rekaman pertandingan yang mungkin bisa jadi pertimbangan PT LI menghukum wasit. Selain menduga ada apa-apanya, kami nilai wasit memang tak punya kemampuan yang bagus dalam peraturan memimpin pertandingan,”koar Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa, saat dihubungi wartawan koran ini, kemarin malam.
"Bahkan bukan hanya kami yang menilai PSMS dicurangi. Semua melihat di layar kaca. Bahkan publik tuan rumah juga mendukung bahwa wasit memang kerap keliru,” tambah Benny.
Seusai laga, kecaman terhadap wasit digaungkan di dunia maya. Terutama situs jejaring sosial, Facebook. Sejumlah fans fanatik PSMS ramai-ramai membuat status tentang buruknya kinerja wasit. Termasuk oleh salah satu punggawa PSMS, Donny Fernando Siregar. Donny bahkan sangat-sangat kecewa hingga memutuskan ingin segera gantung sepatu alias mundur dari sepak bola.
"Sepak bola kita hancur karena kecurangan wasit. Kenapa wasit curang pasti ada penyebabnya. Jujur saya ingin segera gantung sepatu. Sudah jenuh dengan kondisi ini,”beber Donny.
Di statusnya Donny menulis "tabungan udah cukup, mulai berpikir untuk gantung sepatu, biarpun belum tua tapi rasanya bermain sepak bola di Indonesia sangat-sangat memuakkan, aktor utamanya adalah wasit, merekalah yang merusak sepak bola Indonesia." (ful/sumutpos)
No comments:
Post a Comment