MEDAN-Stadion Teladan tak angker lagi. Siapapun tim yang datang bisa saja membawa pulang tiga angka dari PSMS. Kisah yang berbalik 180 derajat jika dibandingkan dengan era perserikatan.
Tren kalah di kandang berlanjut ketika PSMS takluk di kandang sendiri kontra Persih Tembilahan, Senin (3/1). Sempat unggul 2-0 lewat Zulkarnain dan Gaston Castano, PSMS akhirnya kalah lewat sontekan Leonardo Veron di menit 45 dan 76 serta sontekan Friday Gbeneme di menit 61.
Di era perserikatan, dukungan fans di Stadion Teladan bagai air yang menyegarkan. Yel-yel dukungan selalu diberikan. Namun kini, caci maki kerap dilontarkan oleh fans sendiri jika PSMS kebobolan atau sedang main jelek.
Sejarah mulai mencatat, PSMS mulai mudah dikalahkan di kandang sendiri sejak era sepak bola memasuki profesionaln
Kali pertama PSMS kandas di hadapan pendukung sendiri adalah ketika takluk dari Persitara Jakarta Utara dengan skor tipis 0-1 pada Divisi Utama 2006.
Kekalahan selanjutnya di kandang terjadi 26 Agustus 2007 saat dipecundangi Persib 1-2. Selanjutnya, PSMS juga pernah takluk 1-3 dari Persikabo Bogor pada 10 Februari 2010 disusul oleh Persipasi 1-2 di tahun dan ajang yang sama.
Pelatih baru PSMS, Rudi William Keltjes menyebutkan kekalahan itu dikarenakan skuad tidak berhasil mempertahankan permainan. Hilangnya ciri khas keras ala Medan juga tak terlihat. “Malah sebaliknya tim lawan yang main keras. Sebaliknya PSMS ketakutan jika sedang kuasai bola,” kata Keltjes, usai laga. (ful)
No comments:
Post a Comment