Wednesday, January 5, 2011

PSMS KALAH KELAS

MEDAN- Di luar dugaan, PSMS takluk 2-3 dari tamunya Persih Tembilahan dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Teladan, Senin (3/1). PSMS sempat unggul lebih dulu lewat Zulkarnaen di menit 32 disusul gol Gaston Castano di menit 43.

Leading 2-0, PSMS lengah. Berselang dua menit, Leonardo Veron berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 sebelum turun minum.

Di awal laga, PSMS main dengan tempo lambat. Namun Affan Lubis dkk berhasil menguasai jalannya pertandingan. Sentuhan-sentuhan pendek diperagakan para pemain.

Meski begitu, terlihat para pemain tidak sempurna memainkan pola baru ala arsitek Rudi William Keltjes. Memainkan formasi 4-2-3-1, Ayam Kinantan tidak bisa maksimal dalam menyerang dan bertahan.

Yang jadi sorotan besar adalah buruknya lini pertahanan. Ada kesan terlalu memaksakan Harry Syahputra untuk main di sisi kanan pertahanan. Harry pun main buruk. Dua gol Persih tercipta dari sisi yang dikawal Harry.
Penjaga gawang PSMS yang dikawal Syahbani pun tak bermain dengan performa terbaiknya. Gol pertama Persih tercipta akibat kesalahan lini belakang yang tidak berkomunikasi baik dengan kiper.

Di babak kedua, PSMS masih mencoba main menekan. Namun sebaliknya, tim tamu yang justru berhasil memainkan irama. Pada menit 61, petaka datang dari Friday Gbeneme. Ia berhasil melewati Harry Syahputra dan mencetak gol dari sudut sempit. Skor sama 2-2 membuat PSMS seperti kehilangan gaya permainan. Bola hanya berputar di tengah.
Malang tak dapat ditolak, PSMS malah balik ketinggalan. Kali ini Leonardo Veron yang berhasil menggetarkan gawang Syahbani untuk kali kedua. Gol ini juga tercipta dari kesalahan Harry Syahputra meskipun tak secara langsung. Sebelumnya, Harry dengan keras mengganjal pemain Persih. Bahkan ada unsur kesengajaan di sana, sehingga wasit memberikannya kartu kuning. Bola mati pun diambil oleh Friday yang langsung diterima Leonardo Veron untuk dikirim ke gawang PSMS. Skor berbalik 2-3 untuk keunggulan tim tamu.

Keadaan pun makin kacau. Tekanan dari penonton membuat permainan PSMS makin buruk. Padahal PSMS selalu berhasil memegang bola di saat-saat terakhir. Sayang, para pemain terburu-buru ingin mencetak gol sehingga bola dengan mudah dihadang bek lawan. Tambahan waktu tiga menit tak berhasil membuat PSMS menyamakan kedudukan. Hingga wasit meniupkan peluit panjang, skor 2-3.

“Saya tak menyangka akan kalah. Anak-anak pada dasarnya menguasai bola. Tapi tidak berhasil mempertahankan kemenangan,” kata Keltjes usai laga. “Kita memang benar-benar kalah kelas. Wajar kalah karena tim lawan memang lebih baik,” sambungnya. Pihak Persih sendiri meluapkan bahagianya bisa mengalahkan PSMS di kandang sendiri. “Saya percaya pada kemampuan anak-anak dan bisa membalas ketertinggalan,” kata Raja Faisal, asisten pelatih Persih. (ful)

No comments: