MEDAN-Dipercaya sebagai penjaga gawang utama Bintang Medan dalam perhelatan Liga Primer Indonesia, tak lantas membuat Decky Ardian Cahyadi berbesar hati.
Meskipun memiliki jam terbang yang terbilang tinggi, namun pria kelahiran Malang, 28 tahun silam itu mengaku tetap akan tampil maksimal untuk semua tim yang dibelanya. Hal itu disampaikan Decky saat dijambangi wartawan, Sabtu (22/1) siang di mess kebun bunga tempat dirinya berdomisili.
Awalnya Decky mengaku, sebelum menjadi penjaga gawang Bintang Medan, Decky pernah dipercaya sebagai penjaga gawang kedua di PSMS setelah Markus Horisson.
Pria dengan tinggi badan 181 cm dan berat badan 76 Kg itu, mengawali karirnya sebagai penjaga gawang di Persema Malang selama dua musim yaitu 2000-2002 di Liga Indonesia.
Selanjutnya Persisas Putera Samarinda 2003, Persebaya Surabaya ,2004, Persiba Balik Papan 2004-2005, Persmin Minahasa 2005, PSMS Medan 2006-2008, Persijap Jepara 2008-2009, dan saat ini Bintang Medan.
Kini ayah dua anak, Javier Alvero (5) dan M. Rafa Alvaro (2) itu tidak ingin bermimpi muluk untuk menjadi penjaga gawang timnas Indonesia. Selain itu menurut Decky, bisa menafkahi sang isteri Endang Brata dan kedua anaknya yang kini tinggal di Malang merupakan kebahagian yang tak ternilai harganya.
Dibalik kesuksesan karirnya, sesungguhnya Decky tak pernah menyangka jika dirinya akan berkarir sebagai seorang penjaga gawang profesional, sebab pria yang mencintai sepakbola sejak SMP kelas I ini sebelumnya adalah pemain bertahan.
Namun, pada sebuah kesempatan Decky tertarik untuk mencoba posisi baru yakni menjadi penjaga gawang. Setelah dicoba, Decky menemukan kepuasan lain yang sulit dilukiskan dnegan kata-kata, hingga akhirnya dirinya memutuskan untuk menekuni karir sebagai seorang penjaga gawang.
Sejak saat itu karir Decky pun terus beranjak, hingga akhirnya bisa seperti sekarang ini. (uma)
No comments:
Post a Comment