Usai meraih poin penuh melawan Persikabo (23/11) lalu, PSMS harus menanggung malu. Hal itu disebabkan ributnya dua kelompok suporter PSMS antara Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan dan PSMS Medan
Fans Club.
Keributan itu dipicu perselisihan kedua kelompok, saat mengawal bus pemain PSMS menuju mess pemain di Stadion Kebun Bunga. Menurut pihak PSMS FC, keributan dipicu arogansi kelompok SMeCK saat mengawal tim di Stadion Teladan. Hal itu diutarakan Ketua PSMS FC, Jannes Simanjuntak. “Beberapa dari mereka (anggota SMeCK) ditunjuk panpel sebagai steward menjaga pemain. Melihat banyaknya fans yang mengerubungi pemain usai pertandingan, anggota PSMS FC berinsiatif membantu. Tapi, mereka menolak dengan kasar,” ungkap Jannes.
Keributan berlanjut ketika PSMS FC mencoba mengikuti tim ke Stadion Kebun Bunga. Di sana, anggota PSMS FC dihadang tak boleh masuk Stadion Kebun Bunga. Karena mendesak masuk, terjadi saling lempar batu. Beruntung tak ada yang terluka.
Pihak SMeCK pun berusaha klarifikasi. Lewat ketuanya Nata Simangunsong, didapat penjelasan bahwa pihaknya sudah berdamai dengan PSMS FC. Menurut Nata, cek-cok itu terjadi akibat miss komunikasi. “Kami sudah selesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Untuk hal ini pasti ada evaluasi” kata Nata.
Akibat keributan itu, pemain dan pengurus PSMS yang jadi korban. Sebut saja istri kapten tim Zulkarnain yang harus menahan sakit di dada karena lemparan batu. Mobil Sekum PSMS, Idris pun lecet bagian depannya karena lemparan batu. Idris membenarkan kejadian itu. Namun, pihaknya telah mendamaikan kedua suporter PSMS itu. “Sudah kami damaikan saat itu juga. Kami ajak duduk bersama. Kalau memang terjadi lagi, mereka akan langsung berurusan dengan polisi,” tegas Idris. (ful)
No comments:
Post a Comment