Bintang Medan, klub yang disiapkan untuk berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI) sah dilatih oleh pelatih asing asal Jerman, Michael Feichtenbeiner. Ia juga sudah memulai sentuhan pertamanya di Stadion Kebun Bunga Medan.
Tidak datang sendiri, pelatih berkacamata itu membawa serta satu orang asisten berkewarganegaraan Belanda, Robert Roloefsen. Pelatih yang baru tiba dari Makasar itu resmi melatih skuad yang sebelumnya ditangani Suharto tersebut.
“Dialah pelatih Bintang Medan untuk kompetisi LPI mendatang. Dia satu paket bersama asistennya (Robert Roloefsen). Dia akan memimpin Bintang Medan,” ujar Chief Executive Officer (CEO) PT Bintang Metropolitan, PT yang menangani Bintang Medan, Dityo Pramono, kepada wartawan di Stadion Kebun Bunga kemarin.
Menurut Dibyo, selain pelatih asing, PSMS juga akan diperkuat oleh lima pemain asing sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh penyelenggara LPI PT Liga Primer Indonesia. Pelatih berhak menentukan nama pemain yang menurutnya cocok. “Pemain asing wewenang pelatih. Kami akan berikan keleluasaan,” ungkapnya.
Ditanya soal mepetnya waktu penentuan pemain asing lantaran LPI yang akan bergulir 8 Januari tahun depan, Dityo mengatakan, LPI tetap berjalan sesuai jadwal yang sedang disusun panitia pelaksana. Lagipula, bisa saja jadwal tersebut akan menyesuaikan dengan kesiapan 19 tim yang menjadi kontestan kompetisi tersebut. “Jadwal kemungkinan tetap seperti yang disebutkan sebelumnya. Untuk tim yang belum siap, akan menyusul, lagipula kompetisi akan dibagi dalam tiga wilayah,” ungkap mantan direktur utama PT PSPS Pekanbaru itu.
Sementara Feichtenbeiner menuturkan, menangani klub di Indonesia merupakan pengalaman pertamanya. “Ini pertama kali saya menangani tim Indonesia, sebelumnya saya pernah di Liga Malaysia menangani Selangor FC,” ucap pria kelahiran Stuttgart ini.
Pria yang menguasai bahasa Inggris, Prancis, dan Spanyol itu mengaku cukup puas dengan performa skuad yang dibentuk Suharto itu, terutama performa fisik yang prima. Namun, untuk skill, perlu banyak pembenahan, meski diakuinya, skill dasar bermain bola Dodi Rahwana dkk cukup baik. “Kesan pertama saya terhadap tim, kinerja pelatih lokal mempersiapkan tim ini cukup bagus terutama dari segi fisik, pemain cukup kuat untuk ukuran orang Indonesia,” ungkap pria kelahrian 9 Juli 1960 ini.
“Untuk pemain asing saya sudah ada calon, tapi masih saya simpan di kepala saya. Tapi, petunjuknya pemain tersebut saya utamakan dari Eropa, terutama pemain Jerman,” paparnya. Diceritakannya, sebelum ke Medan, dirinya sudah lebih dulu berada di Makasar untuk menangani Makassar City (klub Makassar untuk LPI). Namun kemudian dia diminta untuk melatih Bitang Medan. “Yang jelas tujuan saya itu untuk meningkatkan kemampuan tim ini agar bisa berprestasi di LPI,” tegasnya. Meski optimis, Feichtenbeiner juga mengaku kesulitan komunikasi. “Saya berjanji akan belajar Bahasa Indonesia,” pungkasnya. (ful)
No comments:
Post a Comment