Target Indonesia Super League tentunya harus serius disikapi PSMS. Tidak hanya soal pemain, fasilitas yang ada juga wajib disesuaikan. Pasalnya, jika target itu tercapai, apakah PSMS mau menjadi pemain musafir lagi?.
Hal ini diungkapkan Lisna, seorang pegawai di DPRD Medan.”Iya, lucukan kalau PSMS jadi klub musafir. Terus, kita yang mau menonton PSMS harus pergi dari Medan, kan tak praktis,” aku Lisna.
Seperti diketahui, PSMS akan memakai Stadion Teladan sebagai kandang. Di Divisi Utama hal itu tidak begitu bermasalah, namun jika masuk ISL, tentunya keadaan Stadion Teladan bisa menghambat. “Stadion Teladan memang sudah tak layak, perlu renovasi di segala sisi,” sambung Lisna.
“Harusnya hal itu juga dipikirkan ketika pengurus mulai membentuk pemain, jadi harus berbarengan,” imbuh Lisna.
Perempuan berambut panjang ini tak menyalahkan siapa-siapa soal terbengkalainya standar Stadion Teladan yang sesuai dengan ISL. Namun, dia menyayangkan jika PSMS yang namanya begitu besar di kancah sepak bola Indonesia tak memiliki stadion yang bisa diandalkan. “Stadion harus direnovasi sesuai ISL kalau bisa standar internasional. Jadi pemerintah Kota Medan jangan hanya memikirkan mal dan hotel mewah saja,” pungkasnya. (mag-20)
No comments:
Post a Comment