MEDAN- Saat masih berlaga di Indonesian Super League (ISL), PSMS tak pernah luput dari tayangan langsung di layar kaca. Saat itu, PSMS salah satu tim yang selalu mendapatkan keberuntungan karena penampilannya kerap disorot.
Itu dulu. Kini ketika Ayam Kinantan terjerembab ke Divisi Utama, tak ada lagi jatah siaran langsung. Padahal, klub-klub di Jawa mendapatkan hak siar tersebut. Sebut saja PSIS Semarang dan Persik Kediri, yang kini juga sudah turun kelas ke Divisi Utama. Kedua tim itu, mendapatkan siaran langsung di laga awal Divisi Utama wilayah tengah musim ini. Nah, kenapa PSMS tak mendapatkan kesempatan serupa?
Menanggapi hal itu, pengurus PSMS lewat Benny Tomasoa angkat suara. Menurutnya, pihak PSMS sudah menghubungi PT Liga Indonesia (PT LI) dan menanyakan hal itu. “Kenapa melulu tim-tim Pulau Jawa yang mendapatkan hak siar. Di Medan juga banyak penonton. Mestinya PT LI adil,” harap Benny.
Musim ini, ketika Divisi Utama mendapatkan sponsor dari salah satu telepon selular buatan Cina, kesempatan meraih hak siar kembali terbuka. “Animo masyarakat yang mencintai sepak bola di sini tidak kalah dengan kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Bandung Surabaya dan kota lain di Jawa dan luar Jawa. Jadi menurut saya, Medan pantas menjadi salah satu tim yang memperoleh hak siar,” ungkapnya.
Tak dapat dipungkiri, banyak manfaat yang akan diperoleh sponsor utama Divisi Utama jika menayangkan pertandingan langsung PSMS. Sosialisasi produk bakal langsung menyentuh berbagai lapisan masyarakat.
Keuntungan tidak hanya bagi sponsor, PSMS yang selama dua musim terakhir tidak memperoleh dukungan sponsor, disinyalir akan membuka peluang perusahaan yang ingin memasarkan produknya. “Yang jelas, siaran langsung itu perlu bagi PSMS,” kata Benny.
Sementara itu, Manajer Kompetisi PT LI Darwis mengakui, selain PSMS, beberapa klub Divisi Utama di Pulau Sumatera juga sudah menyuarakan keinginan untuk memperoleh hak siar. PT LI menanggapi hal itu dengan positif, dan akan segera menggelar pertemuan untuk membahas hal itu. “Kami perlu mengadakan rembuk di PT LI bersama dengan stasiun televisi pemegang hak siar pertandingan,” ungkapnya.
Salah satu syarat yang diutarakan Darwis agar mendapatkan hak siar, harus mencakup aspek pendukung. Misalnya, animo masyarakat yang bagus. Jaminan pertandingan bisa berjalan aman dan lancar dan banyak hal lainnya. “Kalau animo masyarakat baik dan pertandingan bisa berlangsung aman, kenapa tidak? Kami juga berharap siaran langsung tidak hanya di Jawa,” pungkasnya. (ful)
No comments:
Post a Comment