MEDAN - Hubungan emosional yang kental antar pemain dengan pelatih berdampak besar pada perkembangan tim. Jika hubungan antar kedua elemen harmonis, tentunya suasana dalam tim akan positif sehingga tujuan yang ingin dicapai lebih mudah terwujud.
Hal itu yang disadari Rudi Keltjes sebagai langkah awal yang dilakukan dalam menjalani tugasnya sebagai arsitek baru PSMS. Sebagai orang baru, ia tentu belum terlalu kenal dengan skuad yang ada saat ini. Untuk itu Rudi mulai membangun hubungan emosionalnya dengan Kurniawan Dwi Yulianto cs.
Salah satunya dengan bersilaturahmi ke rumah para pemain. Rumah stoper PSMS Hary Syaputra menjadi pemain yang pertama dikunjungi.
Pemain yang pernah merasakan tangan dingin Rudy Keltjes di timnas Indonesia U-19 itu menerima kedatangan mantan pelatih Persebaya Surabaya itu. “Di tim ini, pemain itu anak-anak saya. Sebagai bapak saya harus bisa jadi orangtua yang baik,” ujarnya.
Harry yang sebelumnya sempat tergoyahkan posisi sebagai starter, menurut Rudi, punya talenta yang dibutuhkan timnya. Ditangannya, ia optimis masa depan mantan pemain timnas itu akan kembali bersinar.
“Saya tahu Hary, dia itu pemain bagus. Saya yang ambil dia waktu di timnas U-19 (Piala Pelajar Asia U-19 tahun 2000 lalu), bersama Firman Utina (kapten timnas saat ini). Bahkan Hary lebih senior dari Firman,” bebernya.
Setelah Harry, Rudi akan bergiliran melakukan kunjungan ke rumah pemain lainnya. Tentunya para pemain yang bertempat tinggal di Medan. Pola pendekatan yang dilakukan mantan bintang Niac Mitra ini kepada skuad PSMS pun disambut positif Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa.
Sebagai pelatih baru, menurut Benny, pendekatan yang dijalankan Keltjes kepada pemain memang sangat tepat. “Saya tahu dia mau mengunjungi rumah pemain. Menurut saya itu tepat,” sebut Benny.
No comments:
Post a Comment