Thursday, January 22, 2009

Pendukung Askar Bertuah Lecehkan Elie Aiboy


Pendukung Askar Bertuah Lecehkan Elie Aiboy
Ejekan bernada rasisme terhadap Elie Aiboy kental mewarnai suasana Stadion Rumbai saat PSPS Pekanbaru menjamu PSMS Medan pada leg kedua babak 24 besar Piala Indonesia.

Elie mengungkapkan, pemain lawan juga berhak mendapat penghormatan. ”Sama-sama manusia, tidak seharusnya mereka berlaku seperti itu. Suporter berhak bersikap apa saja di stadion, tapi ketentuan yang berlaku harus dipahami. Saya memang tidak terpengaruh oleh provokasi tersebut. Tapi, sikap suporter menjadi salah satu cermin masa depan sepak bola Indonesia,” ungkap Elie kepada Sindo kemarin.

”Aku punya anjing kecil, kuberi nama Elie. Dia senang bermain-main sambil berlari-lari”. Petikan lagu tersebut dinyanyikan oleh Askar The King –pendukung PSPS– pada menit ke-49, menit ke-54, serta menit ke-75. Suara-suara seperti monyet juga kerap muncul saat amunisi timnas Indonesia tersebut menggiring bola. Rasisme menjadi elemen yang sedang dipangkas.

Beberapa suporter klub Liga Super mulai menghilangkan kata- kata berbau SARA saat mendukung tim kesayangannya berlaga. Komdis PSSI juga sudah bersikap tegas terhadap suporter yang menyuarakan rasisme. Persikmania– suporter Persik Kediri– menjadi contoh kelompok suporter yang pernah mendapat peringatan keras Komdis. Elie menambahkan, suporter harus bersikap dewasa.

”Kata-kata seperti itu mungkin wajar, tapi tidak bisa dimaafkan kalau dikaitkan dengan aturan yang ada. Peraturannya kan sudah jelas, tidak boleh berlaku rasis di lapangan. Saya berusaha menerima kenyataan karena belum semua suporter mengerti hal itu. Sebenarnya kedewasaan suporter bisa menjadi cermin budaya masyarakat setempat,” tuturnya.

Nada kurang senang juga dilontarkan Direktur Teknik PSMS Luciano Leandro. Meski PSMS akhirnya lolos karena unggul agregat 4-2 setelah menahan imbang PSPS 0-0, Luciano mengatakan tidak sepantasnya suporter PSPS berlaku rasis.

”Sikap rasisme dalam sepak bola tidak diperbolehkan. Saya pikir sikap suporter PSPS terlalu berlebihan. Teror memang hal yang wajar, tapi harus tahu batasannya. Elie harus dihormati. Dia manusia seperti yang lainnya juga. Elie juga pemain timnas,” tandasnya. Sementara itu, Pelatih PSPS Abdurahman Gurning mengaku terkejut dengan sikap suporter tersebut.

Namun, refleksi harus dilakukan lantaran perlakukan serupa kerap dijumpai klub berjuluk Askar Bertuah tersebut. ”Saya heran terhadap mereka. Tidak biasanya mereka bersikap seperti itu. Teror seperti itu terkesan biasa, apalagi kami diperlakukan serupa saat di Medan. Kami berharap semua pihak menyadari dan mau mengubah sikap,” tandasnya.

No comments: