Setelah menjajal PSGL Gayo Lues di Stadion Kebun Bunga, PSMS Medan kembali akan melakoni ujicoba tandang melawan PSKB Binjai di Stadion Binjai, Sabtu besok.
Dalam laga tersebut, pelatih PSMS Suimin Dihardja akan membawa seluruh pemain termasuk dua legiun asing, Nyeck Nyobe dan Osas Saha. Pada latihan Kamis, Suimin bersama Suyono, Jamaluddin Hutauruk dan pelatih fisik Nimrot Manalu memfokuskan kebugaran pemain.
Menjajal PSKB yang merupakan penghuni Divisi II, Suimin menyebutkan akan menggunakan formasi sama seperti saat menghadapi PSGL. Dalam ujicoba yang dimenangkan PSMS 3-0, pelatih ‘kampung’ itu mengakui masih banyak kelemahan.
"Kalau ingin target lolos ke Super Liga musim depan terpenuhi, kita harus benahi kelemahan kita," terangnya sembari menambahkan kelemahan terlihat pada minimnya komunikasi antara pemain belakang.
Nyeck Nyobe yang menempati posisi palang pintu bersama Selamet Riadi juga turut membantu penyerangan. Mantan bek Persib Bandung musim lalu turut membantu pergerakan Affan Lubis cs di lini tengah. Menghadapi PSKB, Suimin menekankan kepada pemain untuk tidak menghambur-hamburkan bola.
“Melawan PSGL, pemain banyak melakukan kesalahan umpan sehingga bola terbuang sia-sia. Penampilan Osas Saha di lini depan sudah baik. Walaupun mendapat pengawalan ketat, dia masih dapat memberikan kontribusi kepada Jecky Pasarella dan Kamil Sembiring. Bahkan satu gol cetakan Jecky berasal dari 9 assist Saha,” tutur Suimin.
Suimin mengakui melihat situasi dalam menggunakan formasi 4-4-2 dan 4-3-3 atau 3-5-2. Kalau duet penyerang dipakai Saha dan Jecky Pasarella, sedangkan Kamil sebagai second striker atau sebaliknya Jecky yang menjadi second striker. Itu melihat situasi di lapangan dan bukan mustahil pemain depan lainnya seperti Hardi Citra menjadi starter,” tambah Suimin lagi
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Friday, October 30, 2009
Selamet cs siap jaga keangkeran Teladan
Para pemain PSMS Medan menjanjikan akan menjadikan Stadion Teladan Medan selama musim kompetisi Divisi Utama PSSI 2009/2010 untuk tetap menjaga keangkerannya saat menjamu tim tamu mulai 25 November mendatang.
Palang pintu PSMS, Selamet Riyadi, Kamis mengaku, mereka sudah siap tampil di kompetisi dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat Medan khususnya kepada Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap sebagai orang nomor satu di kota Medan dan Ketua Umum Drs H Dzulmi Eldin MSi beserta unsur pengurus PSMS.
“Kepercayaan yang telah diberikan kepada kami tidak akan kami sia-siakan. Kami juga siap bermandikan keringat demi membela PSMS,” lanjut Selamet yang pernah menjadi kapten tim PSMS ketika menjadi semifinalis di kompetsi Perserikatan beberapa tahun lalu.
Pelatih PSMS Suimin Dihardja, Kamis (29/10) mengatakan, bermain di stadion kebanggaan kota Medan itu tidak ada alasan bagi tim Ayam Kinantan untuk tidak meraih hasil maksimal dalam setiap pertandingan yang dilakoni.
Respon positif suporter PSMS sendiri bahkan sudah terlihat sejak melakukan persiapan. Dari seratusan penonton yang hadir menyaksikan latihan skuad Ayam Kinantan setiap sore di Stadion Kebun Bunga, tidak sedikit yang memberikan aplaus kepada Affan Lubis cs.
"Kita akan tampil sesuai karakter kami selama ini. Mudah-mudahan publik Medan suka dengan gaya permainan kami sekaligus mendukung penuh saat berlaga nanti," harap Suimin.
Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS didampingi Drs Benny Tomasoa juga berharap agar ketika bermain di Stadion Teladan, suporter Medan bisa memberikan dukungan penuh untuk tim asuhannya.
Hendra mengakui, pihaknya sedang mempersiapkan tim menghadapi pertandingan ujicoba dengan Penang FC (Malaysia) dan PSAP Sigli yang menurut rencana akan digelar di Stadion Teladan, 13 November nanti.
Sementara itu, Manajer PSAP M Yasin mengatakan, laga ujicoba melawan PSMS dan Penang FC tersebut penting karena dapat menjadi ajang pihaknya melihat kemampuan tim besutan pelatih Kustiono.
“Terlebih lagi para pemain PSAP yang direkrut umumnya masih muda dan tergolong baru dalam kancah dunia sepakbola Divisi Utama. Selain itu, duel kali ini merupakan kesempatan baik untuk kami mengukur kekuatan dan kesiapan tim menjelang kompetisi,” jelas Yasin.
Lounching Direncanakan Sederhana
MESKI telah menggelar beberapa kali rapat persiapan peluncuran (launching) PSMS, akhirnya disepakati perkenalan PSMS kepada masyarakat Medan akan digelar sederhana tidak dengan gaya glamor sebagaimana rencana awal.
Sebelumnya, manajemen menganggarkan dana Rp100 untuk lounching PSMS tersebut. Karena tak ada kesepakatan antara pengurus, manajemen dan panitia pelaksana, maka lounchingnya dibuat sederhana saja.
Itu disampaikan Manajer PSMS, Hendra DS kepada wartawan kemarin.”Launching tetap jadi, tapi tidak dibuat besar-besaran dibuat sederhana aja dengan perkenalan yang biasa saja,” kata Hendra.
Tujuan awal Launching menurutnya diagendakan untuk menarik simpati masyarakat, terutama pengusaha kota Medan agar menjadi sponsor pendukung tim berjulukan Ayam Kinantan ini. Tetapi panpel yang sedianya melaksanakan program itu berpandangan lain.
“Ya, memang kita harapkan ada perhatian dari pihak pengusaha di Medan, agar mau jadi “ayah angkat” khususnya untuk menanggulangi kontrak pemain asing,” lanjut Hendra.
Sementara Sekretaris PSMS, Agus Suryono membenarkan kemungkinan batalnya launching tersebut, dan akan diganti dengan acara yang lebih sederhana. Ini mengingat dana untuk menggelar perhelatan tersebut. “Semua masih digodok, kita belum tahu bagaimana kelanjutan dari rencana peluncuran itu, berapa dana yang akan dipakai, itu belumj jelas, kita tidak ingin jika peluncuran itu nantinya bak besar pasak daripada tiang, kalau memang seperti itu, buat apa digelar besar-besaran,” tandas Agus.
Beredar kabar, seremonial perkenalan M Afan Lubis dkk ke publik Medan itu akan dilakukan dengan menggelar makan malam bersama saja antara pengurus, manajemen, pelatih seluruh skuad PSMS dengan mengundang pihak pengusaha Medan, serta Gubsu Syamsul Arifin sebagai tamu kehormatan.
Gubsu pun menyatakan komitmenya untuk datang saat Ketua Umum PSMS, Dzulmi Eldin dan pengurus PSMS lainnya menyambangi kantor gubernur beberapa waktu yang lalu.
“Tidak mungkin kita menggelar acara launching dengan budget (anggaran) 150 juta,
sementara hasil yang didapatkan cuma 200 juta. Sama saja dengan balik modal kan. Lebih baik kita buat acara dengan modal 50 juta, tetapi yang didapat lebih dari 200 juta,” urai Agus
Sebelumnya, manajemen menganggarkan dana Rp100 untuk lounching PSMS tersebut. Karena tak ada kesepakatan antara pengurus, manajemen dan panitia pelaksana, maka lounchingnya dibuat sederhana saja.
Itu disampaikan Manajer PSMS, Hendra DS kepada wartawan kemarin.”Launching tetap jadi, tapi tidak dibuat besar-besaran dibuat sederhana aja dengan perkenalan yang biasa saja,” kata Hendra.
Tujuan awal Launching menurutnya diagendakan untuk menarik simpati masyarakat, terutama pengusaha kota Medan agar menjadi sponsor pendukung tim berjulukan Ayam Kinantan ini. Tetapi panpel yang sedianya melaksanakan program itu berpandangan lain.
“Ya, memang kita harapkan ada perhatian dari pihak pengusaha di Medan, agar mau jadi “ayah angkat” khususnya untuk menanggulangi kontrak pemain asing,” lanjut Hendra.
Sementara Sekretaris PSMS, Agus Suryono membenarkan kemungkinan batalnya launching tersebut, dan akan diganti dengan acara yang lebih sederhana. Ini mengingat dana untuk menggelar perhelatan tersebut. “Semua masih digodok, kita belum tahu bagaimana kelanjutan dari rencana peluncuran itu, berapa dana yang akan dipakai, itu belumj jelas, kita tidak ingin jika peluncuran itu nantinya bak besar pasak daripada tiang, kalau memang seperti itu, buat apa digelar besar-besaran,” tandas Agus.
Beredar kabar, seremonial perkenalan M Afan Lubis dkk ke publik Medan itu akan dilakukan dengan menggelar makan malam bersama saja antara pengurus, manajemen, pelatih seluruh skuad PSMS dengan mengundang pihak pengusaha Medan, serta Gubsu Syamsul Arifin sebagai tamu kehormatan.
Gubsu pun menyatakan komitmenya untuk datang saat Ketua Umum PSMS, Dzulmi Eldin dan pengurus PSMS lainnya menyambangi kantor gubernur beberapa waktu yang lalu.
“Tidak mungkin kita menggelar acara launching dengan budget (anggaran) 150 juta,
sementara hasil yang didapatkan cuma 200 juta. Sama saja dengan balik modal kan. Lebih baik kita buat acara dengan modal 50 juta, tetapi yang didapat lebih dari 200 juta,” urai Agus
Lapangan Mirip Rawa-rawa
Soal fasilitas tampaknya PSMS harus mengelus dada. Bagaimana tidak, tak hanya Stadion Teladan yang kondisinya mengerikan, Stadion Kebun Bunga yang telah diplot sebagai home ground pun kondisinya tak jauh beda. Utamanya lapangan, ketika hujan langsung mirip rawa-rawa.
Belum lagi tingkat kedatarannya sungguh ironis. Selain tak sedap dipandang mata, lapangan Kebun Bunga pun dikhawatirkan akan mencederai pemain. Minimal terkilir karena jatuh ke bagian lapangan yang tak rata.
Keadaan ini menjadi ironi. Bagaimana mau main cantik, mengumpan dan mengontrol bola pun tak bisa diterapkan dengan baik oleh para pemain.
Semua pihak, khususnya pelatih Suimin Diharja sudah berulang kali mengeluhkan persoalan ini. Pemain pun tak ragu untuk mengeluhkan kondisi itu.
“Ada beberapa bagian di lapangan yang sangat parah, banyak lubang terutama di sekitar kotak penalti, dan sudah saatnya diperbaiki,” ujarnya.
Senada dengan Suimin, pemain senior PSMS, M Afan Lubis juga berharap agar lapangan Kebun Bunga segera direnovasi. Selain bisa mencederai pemain, performa pemain juga sedikit berkembang oleh keadaan tersebut. “Selesai main kaki lumayan sakit di bagian telapak, aliran bola juga enggak lancar, cukup kuatir juga memang kalau enggak main hati-hati, karena bisa cedera. Tampaknya sudah saatnya diperbaiki, minimal ditimbun dan diratakanlah,” harap Afan.
Lebih parahnya, melihat kondisi itu, Johan fans PSMS yang saban hari mengunjung Stadion Kebun Bunga menyeletuk, “MU pun mana bisa main di Kebun Bunga,” ucapnya
Belum lagi tingkat kedatarannya sungguh ironis. Selain tak sedap dipandang mata, lapangan Kebun Bunga pun dikhawatirkan akan mencederai pemain. Minimal terkilir karena jatuh ke bagian lapangan yang tak rata.
Keadaan ini menjadi ironi. Bagaimana mau main cantik, mengumpan dan mengontrol bola pun tak bisa diterapkan dengan baik oleh para pemain.
Semua pihak, khususnya pelatih Suimin Diharja sudah berulang kali mengeluhkan persoalan ini. Pemain pun tak ragu untuk mengeluhkan kondisi itu.
“Ada beberapa bagian di lapangan yang sangat parah, banyak lubang terutama di sekitar kotak penalti, dan sudah saatnya diperbaiki,” ujarnya.
Senada dengan Suimin, pemain senior PSMS, M Afan Lubis juga berharap agar lapangan Kebun Bunga segera direnovasi. Selain bisa mencederai pemain, performa pemain juga sedikit berkembang oleh keadaan tersebut. “Selesai main kaki lumayan sakit di bagian telapak, aliran bola juga enggak lancar, cukup kuatir juga memang kalau enggak main hati-hati, karena bisa cedera. Tampaknya sudah saatnya diperbaiki, minimal ditimbun dan diratakanlah,” harap Afan.
Lebih parahnya, melihat kondisi itu, Johan fans PSMS yang saban hari mengunjung Stadion Kebun Bunga menyeletuk, “MU pun mana bisa main di Kebun Bunga,” ucapnya
Thursday, October 29, 2009
Pembangunan sepakbola merupakan investasi
Orang yang memimpin olahraga khususnya cabang sepakbola harus dinamis, tidak boleh defensif dan pesimis serta harus mendedikasikan dirinya bagi kemajuan sepakbola.
Lagipula sepakbola memiliki dampak besar bagi daerah dan masyarakat. Pembangunan olahraga di cabang tersebut bukan merupakan pembangunan sia-sia, namun investasi bagi daerah dan masyarakat.
Demikian diungkapkan salah seorang penggemar berat PSMS Medan Muhammad Arif SE ketika dihubungi di Medan, Selasa. Arif pun berharap Ketua Umum PSMS Drs H Eldin Dzulmi MSi dapat membawa kemajuan dalam kondisi apapun.
"Karenanya, ketika Pemko Medan memperhatikan sepakbola, itu merupakan kepentingan masyarakat dan bukan sia-sia. Namun sebuah investasi bagi daerahnya," ujar Arif.
Arif menganalogikan ketika dibangunnya kawasan Gelanggang Bung Karno yang masih sepi. “Kini, kawasan itu telah ramai dan menjadi kawasan ekonomis,” sebutnya menirukan ucapan Ketua Umum PSSI H Nurdin Halid.
"Ini kan pembangunan yang tidak sia-sia, tapi investasi di masa depan. Semoga saja pengurus PSMS dapat melakukan terobosan dan pengembangan serupa bagi kemajuan sepakbola ini,” tambah Arif.
Dia juga mengingatkan manajemen agar tetap memperhatikan kesejahteraan pemain baik lokal maupun asing yang dipercaya memperkuat PSMS pada kompetisi Divisi Utama PSSI, November mendatang.
Ditambahkan, dengan diperhatikannya kesejahteraan dan lancarnya pembayaran gaji, jelas akan semakin menambah semangat pemain dan rasa tanggungjawab untuk membela The Killer
Lagipula sepakbola memiliki dampak besar bagi daerah dan masyarakat. Pembangunan olahraga di cabang tersebut bukan merupakan pembangunan sia-sia, namun investasi bagi daerah dan masyarakat.
Demikian diungkapkan salah seorang penggemar berat PSMS Medan Muhammad Arif SE ketika dihubungi di Medan, Selasa. Arif pun berharap Ketua Umum PSMS Drs H Eldin Dzulmi MSi dapat membawa kemajuan dalam kondisi apapun.
"Karenanya, ketika Pemko Medan memperhatikan sepakbola, itu merupakan kepentingan masyarakat dan bukan sia-sia. Namun sebuah investasi bagi daerahnya," ujar Arif.
Arif menganalogikan ketika dibangunnya kawasan Gelanggang Bung Karno yang masih sepi. “Kini, kawasan itu telah ramai dan menjadi kawasan ekonomis,” sebutnya menirukan ucapan Ketua Umum PSSI H Nurdin Halid.
"Ini kan pembangunan yang tidak sia-sia, tapi investasi di masa depan. Semoga saja pengurus PSMS dapat melakukan terobosan dan pengembangan serupa bagi kemajuan sepakbola ini,” tambah Arif.
Dia juga mengingatkan manajemen agar tetap memperhatikan kesejahteraan pemain baik lokal maupun asing yang dipercaya memperkuat PSMS pada kompetisi Divisi Utama PSSI, November mendatang.
Ditambahkan, dengan diperhatikannya kesejahteraan dan lancarnya pembayaran gaji, jelas akan semakin menambah semangat pemain dan rasa tanggungjawab untuk membela The Killer
Taklukkan PSGL 3-0
PSMS Medan memetik kemenangan 3-0 atas PSGL Gayo Lues pada partai eksebsi di Stadion Kebun Bunga Medan, Rabu. Kendati mampu menaklukkan tamunya, namun permainan skuad Ayam Kinantan besutan Suimin Dihardja itu belum kompak.
Strategi perangkap offside yang diperagakan pemain belakang PSMS bahkan nyaris membuahkan gol bagi tim asal Aceh itu. Suimin Dihardja membenarkan pemain belakang pasukannya kurang komunikasi dan laga itu juga merupakan pertama bagi Nyeck Nyobe sejak kedatangannya mengikuti seleksi.
Mantan bek Persib Bandung itu pun diharapkan dapat berkomunikasi lebih baik lagi dengan rekan-rekannya. Pasalnya, dua jebakan offside yang diterapkan nyaris membuahkan gol, namun striker PSGL tidak mampu memaksimalkan peluang tersebut hingga gagal menaklukkan kiper Irwin Ramadhana.
Menit-menit awal, tim tamu Divisi II itu melakukan tekanan namun Ayam Kinantan berhasil melepaskan diri dari pressure lawan. Gol pertama tercipta pada menit ke-22 melalui heading Jecky Pasarella yang meneruskan umpan Osas Saha.
Unggul satu gol mengangkat kepercayaan diri Affan Lubis cs. Mereka memperagakan permainan umpan pendek, namun selalu kandas karena lapangan licin hingga menyulitkan kedua tim mengembangkan permainan.
Jecky kembali tampil gemilang dan mencetak gol keduanya pada menit 35 kala memanfaatkan kesalahan pertahanan PSGL. Kedudukan 2-0 akhirnya bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Suimin merotasi tim dengan hampir menukar seluruh pemain. Hardi Citra akhirnya menambah kemenangan skuad Ayam Kinantan di pertengahan babak kedua. Berawal dari kesalahan pemain belakang PSGL, Hardi tanpa kesulitan merobek gawang lawan.
Suimin menambahkan, sebelum laga perdana pada kompetisi sesungguhnya PSMS menggelar pertandingan ujicoba. Pada Sabtu (31/10), PSMS dijadwalkan bertandang ke markas PSKB Binjai
Pemantapan Skema
Agenda uji coba kembali digelar oleh PSMS. Rencananya, sore ini di Stadion Kebun Bunga, PSMS akan meladeni perlawanan klub Divisi II PSGL Gayo Luwes asal NAD. Kali ini, target yang akan dicari adalah pemantapan skema plus pematangan kerangka tim.
Secara kasat mata, skuad inti sebenarnya sudah mulai dimunculkan oleh Suimin Diharja arsitek PSMS. Namun, pelatih kampung itu masih sering merasa ada yang kurang pas dalam kerangka yang mulai dibangunnya itu.
“Maka itu, dalam setiap latihan, proses pemantapan selalu menjadi target utama sebelum akhirnya fokus kepada pematangan. Uji coba melawan PSGL ini salah satu cara mencari target-target tersebut,” beber Suimin usai latihan kemarin.
Maka itu, bongkar pasang skuad masih sangat mungkin terjadi. Tak lepas dari program promosi-degradasi yang masih dipertahankan Suimin hingga berakhirnya bulan ini. Artinya, ada kemungkinan penambahan skuad baru dan melepas skuad lama yang bahkan sudah ikat kontrak.
“Khusus kerangka tim saya rasa kalian juga sudah bisa melihat. Tapi saya masih merasa ada yang kurang pas. Maka itu saya terus mencari siapa pemain yang layak masuk kerangka tim inti. Dan sampai saat ini, masih selalu ada kemungkinan-kemungkinan lain,” kata Suimin lagi.
Syukurnya, berkat ancaman degradasi itu, performa skuad PSMS dikatakan Suimin meningkat. Beberapa pemain muda yang kadang tak masuk hitungan, pelan-pelan menujukkan kemampuan yang
yang sebenarnyaBeberapa pemain yang selama ini tidak begitu baik penampilannya, mulai menunjukkan grafik peningkatan yang luar biasa. Saya senang dengan kondisi ini. Semoga saja bisa terus terjaga sampai kompetisi sebenarnya digulirkan,” lanjut Suimin.
Untuk itu, agenda uji coba rencananya dua kali akan digelar pekan ini. Sore ini PSGL, sementara Sabtu mendatang PSKB Binjai yang akan menjamu PSMS di Binjai
Secara kasat mata, skuad inti sebenarnya sudah mulai dimunculkan oleh Suimin Diharja arsitek PSMS. Namun, pelatih kampung itu masih sering merasa ada yang kurang pas dalam kerangka yang mulai dibangunnya itu.
“Maka itu, dalam setiap latihan, proses pemantapan selalu menjadi target utama sebelum akhirnya fokus kepada pematangan. Uji coba melawan PSGL ini salah satu cara mencari target-target tersebut,” beber Suimin usai latihan kemarin.
Maka itu, bongkar pasang skuad masih sangat mungkin terjadi. Tak lepas dari program promosi-degradasi yang masih dipertahankan Suimin hingga berakhirnya bulan ini. Artinya, ada kemungkinan penambahan skuad baru dan melepas skuad lama yang bahkan sudah ikat kontrak.
“Khusus kerangka tim saya rasa kalian juga sudah bisa melihat. Tapi saya masih merasa ada yang kurang pas. Maka itu saya terus mencari siapa pemain yang layak masuk kerangka tim inti. Dan sampai saat ini, masih selalu ada kemungkinan-kemungkinan lain,” kata Suimin lagi.
Syukurnya, berkat ancaman degradasi itu, performa skuad PSMS dikatakan Suimin meningkat. Beberapa pemain muda yang kadang tak masuk hitungan, pelan-pelan menujukkan kemampuan yang
yang sebenarnyaBeberapa pemain yang selama ini tidak begitu baik penampilannya, mulai menunjukkan grafik peningkatan yang luar biasa. Saya senang dengan kondisi ini. Semoga saja bisa terus terjaga sampai kompetisi sebenarnya digulirkan,” lanjut Suimin.
Untuk itu, agenda uji coba rencananya dua kali akan digelar pekan ini. Sore ini PSGL, sementara Sabtu mendatang PSKB Binjai yang akan menjamu PSMS di Binjai
Dua Pemain Diistirahatkan
DUA pemain seleksi masing-masing Deli Lionto alias Aheng dan Najib Husain, untuk sementara diistirahatkan oleh Suimin Diharja pelatih PSMS. Bukan langsung dibuang karena dianggap layak berkostum Kinantan, tapi lebih kepada fokus kepada pembentukan tim inti.
“Kedua pemain itu sudah diketahui kemampuannya. Jadi karena kita memasuki fokus pembentukan kerangka tim, mereka diisirahatkan dulu. Sewaktu-waktu mereka bisa saja kembali lagi kalau memang dibutuhkan,” terang Suimin.
Artinya, kedua pemain itu sebenarnya telah disiapkan sebagai pelapis. Seandainya pemain yang ada saat ini nantinya ada yang terdegradasi, maka Aheng atau Najib yang akan dipanggil.
Dan kepastian akan hal itu akan segera diketahui memasuki awal bulan depan. Karena sesuai jadwal, Suimin rencananya akan membeberkan rapor masing-masing pemain kepada manajemen dan pengurus PSMS. Siapa yang memang layak dibuang, ya akan dibuang. Dan siapa yang akan dijadikan pelapis, maka akan diutarakan juga.
“Jadi rapor pemain itu selalu saya isi. Rapor itu rangkuman perkembangan latihan selama satu pekan. Jadi dalam satu bulan, akan ada empat rapor masing-masing pemain. Itulah yang akan saya presentasikan kepada manajemen,” lanjut Suimin.
Termasuk sosok Ariel Guiteres dan beberapa pemain yang masih terus seleksi selama ini. Khusus Ariel, Suimin sudah pernah menyatakan ketertarikan untuk merekrutnya. Sama halnya dengan Edu Juanda. Meski kedua pemain ini dikabarkan mengalami cedera panjang, namun Suimin masih yakin keduanya masih bisa berbuat banyak bagi PSMS.
“Maka itu, semuanya akan saya utarakan saat presentasi rapor para pemain awal bulan nanti,” pungkas Suimin.
“Kedua pemain itu sudah diketahui kemampuannya. Jadi karena kita memasuki fokus pembentukan kerangka tim, mereka diisirahatkan dulu. Sewaktu-waktu mereka bisa saja kembali lagi kalau memang dibutuhkan,” terang Suimin.
Artinya, kedua pemain itu sebenarnya telah disiapkan sebagai pelapis. Seandainya pemain yang ada saat ini nantinya ada yang terdegradasi, maka Aheng atau Najib yang akan dipanggil.
Dan kepastian akan hal itu akan segera diketahui memasuki awal bulan depan. Karena sesuai jadwal, Suimin rencananya akan membeberkan rapor masing-masing pemain kepada manajemen dan pengurus PSMS. Siapa yang memang layak dibuang, ya akan dibuang. Dan siapa yang akan dijadikan pelapis, maka akan diutarakan juga.
“Jadi rapor pemain itu selalu saya isi. Rapor itu rangkuman perkembangan latihan selama satu pekan. Jadi dalam satu bulan, akan ada empat rapor masing-masing pemain. Itulah yang akan saya presentasikan kepada manajemen,” lanjut Suimin.
Termasuk sosok Ariel Guiteres dan beberapa pemain yang masih terus seleksi selama ini. Khusus Ariel, Suimin sudah pernah menyatakan ketertarikan untuk merekrutnya. Sama halnya dengan Edu Juanda. Meski kedua pemain ini dikabarkan mengalami cedera panjang, namun Suimin masih yakin keduanya masih bisa berbuat banyak bagi PSMS.
“Maka itu, semuanya akan saya utarakan saat presentasi rapor para pemain awal bulan nanti,” pungkas Suimin.
Wednesday, October 28, 2009
Butuh Rp600 Juta
FUNGSI “ayah angkat” sangat diperlukan guna membantu pengelolaan PSMS, termasuk menanggulangi kontrak pemain asing. Untuk itu PSMS membentuk tim kecil untuk mencari “ayah angkat”.
Tim kecil yang dibentuk itu terdiri dari seluruh pengurus dan manajemen tim PSMS. Tugasnya, membawa profosal yang akan dimasukkan ke sejumlah perusahaan dan pengusaha di Medan. Sebelumnya, manajemen hanya menanti kepastian dari calon penyandang dana yang hingga kini belum jelas.
Menurut Zulkifli Husain, asisten manejer PSMS, saat ini sudah saatnya PSMS bergerak cepat dan menjemput bola. “Waktu semakin mepet. Kita harus bergerak cepat. Kalau profosal sudah siap, maka masing-masing dari kami akan jalan dan mencari dana. Sejauh ini, sudah ada beberapa daftar yang siap menyumbang bagi PSMS. Maka itu kita harus jemput bola,” beber Zulkifli.
Khusus pemain asing, PSMS saat ini butuh dana segar senilai Rp600 juta. Sebenarnya jumlah itu terbilang murah, namun sayang PSMS tidak memiliki dana lebih musim ini karena tidak lagi diperbolehkan menyerap dana dari APBD. Sialnya lagi, PSMS hingga kini belum satu pun mendapat sponsor yang siap mengucurkan dananya untuk mengarungi Divisi Utama yang tak lama lagi akan bergulir
Tim kecil yang dibentuk itu terdiri dari seluruh pengurus dan manajemen tim PSMS. Tugasnya, membawa profosal yang akan dimasukkan ke sejumlah perusahaan dan pengusaha di Medan. Sebelumnya, manajemen hanya menanti kepastian dari calon penyandang dana yang hingga kini belum jelas.
Menurut Zulkifli Husain, asisten manejer PSMS, saat ini sudah saatnya PSMS bergerak cepat dan menjemput bola. “Waktu semakin mepet. Kita harus bergerak cepat. Kalau profosal sudah siap, maka masing-masing dari kami akan jalan dan mencari dana. Sejauh ini, sudah ada beberapa daftar yang siap menyumbang bagi PSMS. Maka itu kita harus jemput bola,” beber Zulkifli.
Khusus pemain asing, PSMS saat ini butuh dana segar senilai Rp600 juta. Sebenarnya jumlah itu terbilang murah, namun sayang PSMS tidak memiliki dana lebih musim ini karena tidak lagi diperbolehkan menyerap dana dari APBD. Sialnya lagi, PSMS hingga kini belum satu pun mendapat sponsor yang siap mengucurkan dananya untuk mengarungi Divisi Utama yang tak lama lagi akan bergulir
Butuh Satu Lagi
BERHASIL mendapatkan Nyeck dan Saha, belum membuat Suimin Diharja-arsitek PSMS puas. Meskipun sudah menunjukkan kemajuan dalam pembentukan timnya, Suimin menilai masih membutuhkan satu lagi tenaga asing untuk diplot di sektor tengah. Sejauh ini, ada satu nama yang masih terus mengikuti seleksi bersama Affan Lubis dkk, yakni Ariel Gutterez, yang beberapa tahun lalu sempat berkostum Kinantan.
Ada beberapa kriteria yang disukai Suimin dari pemain asal Chile itu. Pertama, kata Suimin, meskipun berstatus pemain asing, namun pada dasarnya Ariel siap dibayar dengan harga pemain lokal. Artinya, jika disamakan dengan harga pemain lokal PSMS saat ini, harga Ariel dipastikan tidak lebih dari Rp150 juta. Atau bisa saja lebih murah dari itu.
Kedua, Suimin menilai bahwa Ariel masih punya talenta yang bisa membawa atmosfer positif dalam tim.”Ariel masih ada. Dia masih dibutuhkan dalam tim. Saya berharap Ariel dipertimbangkan oleh manajemen tim,” bilang Suimin usai latihan di Stadion Kebun Bunga kemarin.
Lantas bagaimana dengan riwayat cedera Ariel? Dikatakan Suimin, riwayat cedera pasti dialami oleh setiap pemain bola. Namun kambuh tidaknya lagi, tergantung pemain itu sendiri. “Semua pemain bola pasti pernah cedera. Meskipun Ariel pernah cedera, namun sejauh ini dia menunjukkan bahwa tidak ada masalah dengan performanya. Dia masih sanggup bermain dan berlari. Saya akan usulkan Ariel, semoga saja manajemen mau mempertimbangkannya,” pungkas Suimin.
Memang, sejauh ini Ariel mengikuti seleksi di PSMS, dan Ariel sudah lama tinggal di Medan dan memiliki istri orang Medan. “Dia cukup menunjukkan performa yang lumayan. Umpan-umpannya masih akurat sehingga memanjakan striker PSMS,” puji Suimin
Ada beberapa kriteria yang disukai Suimin dari pemain asal Chile itu. Pertama, kata Suimin, meskipun berstatus pemain asing, namun pada dasarnya Ariel siap dibayar dengan harga pemain lokal. Artinya, jika disamakan dengan harga pemain lokal PSMS saat ini, harga Ariel dipastikan tidak lebih dari Rp150 juta. Atau bisa saja lebih murah dari itu.
Kedua, Suimin menilai bahwa Ariel masih punya talenta yang bisa membawa atmosfer positif dalam tim.”Ariel masih ada. Dia masih dibutuhkan dalam tim. Saya berharap Ariel dipertimbangkan oleh manajemen tim,” bilang Suimin usai latihan di Stadion Kebun Bunga kemarin.
Lantas bagaimana dengan riwayat cedera Ariel? Dikatakan Suimin, riwayat cedera pasti dialami oleh setiap pemain bola. Namun kambuh tidaknya lagi, tergantung pemain itu sendiri. “Semua pemain bola pasti pernah cedera. Meskipun Ariel pernah cedera, namun sejauh ini dia menunjukkan bahwa tidak ada masalah dengan performanya. Dia masih sanggup bermain dan berlari. Saya akan usulkan Ariel, semoga saja manajemen mau mempertimbangkannya,” pungkas Suimin.
Memang, sejauh ini Ariel mengikuti seleksi di PSMS, dan Ariel sudah lama tinggal di Medan dan memiliki istri orang Medan. “Dia cukup menunjukkan performa yang lumayan. Umpan-umpannya masih akurat sehingga memanjakan striker PSMS,” puji Suimin
Nyeck-Saha Milik PSMS
Kepastian status dua pemain asing, Nyeck Nyobe dan Osas Saha di PSMS terjawab sudah. Nyeck dan Saha bakal berkostum Kinantan saat kompetisi digelar 25 November mendatang. Kesepakatan terjadi melalui negosiasi antara manajemen PSMS dengan dua pemain asing tersebut.
Proses negosiasi kedua pemain itu tanpa ada hambatan dan bisa dikatakan tak berlebihan. Padahal manajemen saat ini belum memiliki keuangan yang memadai untuk membayar pemain asing.
Syukurnya, kedua pemain asing yang memang direkomendasikan Suimin Diharja pelatih PSMS itu mengerti kondisi PSMS saat ini. Kesan patriotik pun layak disematkan kepada kedua pemain asing tersebut. Karena keduanya ingin sekali terlibat dan membawa PSMS kembali ke Super Liga. “Saya benar-benar bangga. Ada dua pemain asing berkualitas yang rela dibayar lebih rendah oleh PSMS, tapi mereka mau. Saya sampai merinding ketika mereka bilang, bahwa PSMS serius ingin kembali ke Super Liga,” terang Benny Tomasoa asisten manejer PSMS kemarin.
Padahal sekelas Nyeck Nyobe, bisa dikatakan bek andal saat membela Persib Bandung. Kualitasnya Super Liga. Harganya pun harga pemain Super Liga. Persija, awalnya ingin mengontrak pemain asal Kamerun ini dengan nilai Rp800 juta. Tak cuma itu. PKT Bontang termasuk dalam daftar pengincar Nyeck dan rela merogoh kocek yang cukup besar untuk tenaganya. Plus, Persikabo Bogor siap menggaji Nyeck Rp650 juta permusim. Tapi semua itu ditolaknya.
Di PSMS, Nyeck hanya dibayar Rp 350 juta. Memang sangat jauh dari harga sesungguhnya bila dilihat dari kualitas setimpal Nyeck. “Ya itu tadi. Dia itu ingin benar-benar membantu PSMS mengembalikan nama besarnya ke Liga Super,” tambah Benny.
Saha juga demikian. Walau belum pernah merasakan atmosfer Super Liga, namun eks striker PSDS musim lalu tampil cukup baik bersama klub berjuluk Traktor Kuning itu. Sebanyak 18 gol dikemasnya sejak Divisi Utama bergulir musim lalu. Di PSMS, Saha menawarkan harga Rp350 juta permusim. Namun setelah negosiasi, Saha ikhlas hanya dibayar Rp250 juta.
Menariknya lagi, kedua pemain itu tidak lantas meminta uang kontraknya. Mereka rela menunggu sampai manajemen benar- benar memiliki uang. “Mereka benar-benar paham, dan bisa menanti. Mereka hanya butuh kejelasan dan kepastian. Begitupun, bukan berarti kita bisa berleha-leha. Secepatnya kami akan mencari dana untuk kontrak mereka,” pungkas Benny
Proses negosiasi kedua pemain itu tanpa ada hambatan dan bisa dikatakan tak berlebihan. Padahal manajemen saat ini belum memiliki keuangan yang memadai untuk membayar pemain asing.
Syukurnya, kedua pemain asing yang memang direkomendasikan Suimin Diharja pelatih PSMS itu mengerti kondisi PSMS saat ini. Kesan patriotik pun layak disematkan kepada kedua pemain asing tersebut. Karena keduanya ingin sekali terlibat dan membawa PSMS kembali ke Super Liga. “Saya benar-benar bangga. Ada dua pemain asing berkualitas yang rela dibayar lebih rendah oleh PSMS, tapi mereka mau. Saya sampai merinding ketika mereka bilang, bahwa PSMS serius ingin kembali ke Super Liga,” terang Benny Tomasoa asisten manejer PSMS kemarin.
Padahal sekelas Nyeck Nyobe, bisa dikatakan bek andal saat membela Persib Bandung. Kualitasnya Super Liga. Harganya pun harga pemain Super Liga. Persija, awalnya ingin mengontrak pemain asal Kamerun ini dengan nilai Rp800 juta. Tak cuma itu. PKT Bontang termasuk dalam daftar pengincar Nyeck dan rela merogoh kocek yang cukup besar untuk tenaganya. Plus, Persikabo Bogor siap menggaji Nyeck Rp650 juta permusim. Tapi semua itu ditolaknya.
Di PSMS, Nyeck hanya dibayar Rp 350 juta. Memang sangat jauh dari harga sesungguhnya bila dilihat dari kualitas setimpal Nyeck. “Ya itu tadi. Dia itu ingin benar-benar membantu PSMS mengembalikan nama besarnya ke Liga Super,” tambah Benny.
Saha juga demikian. Walau belum pernah merasakan atmosfer Super Liga, namun eks striker PSDS musim lalu tampil cukup baik bersama klub berjuluk Traktor Kuning itu. Sebanyak 18 gol dikemasnya sejak Divisi Utama bergulir musim lalu. Di PSMS, Saha menawarkan harga Rp350 juta permusim. Namun setelah negosiasi, Saha ikhlas hanya dibayar Rp250 juta.
Menariknya lagi, kedua pemain itu tidak lantas meminta uang kontraknya. Mereka rela menunggu sampai manajemen benar- benar memiliki uang. “Mereka benar-benar paham, dan bisa menanti. Mereka hanya butuh kejelasan dan kepastian. Begitupun, bukan berarti kita bisa berleha-leha. Secepatnya kami akan mencari dana untuk kontrak mereka,” pungkas Benny
Tuesday, October 27, 2009
Fokus Penjaga Gawang
Beberapa waktu ke belakang PSMS seakan disibukkan dengan persiapan pembentukan tim. Seleksi pemain asing hingga sistem promosi-degradasi pemain begitu didengungkan. Namun, sepertinya ada yang terlupa, bagaimana kondisi penjaga gawang Ayam Kinantan?
Ya, kondisi kiper PSMS tampaknya lolos dari sorotan. Padahal, lini satu ini masih jauh dari kata sempurna. Di bawah mistar PSMS, ada nama M Halim, Sony Gunawan dan Irwin Ramadana. Satu kiper magang juga stand by untuk diorbitkan yakni Delly Sulistya. Menariknya, pada beberapa uji coba, penjaga gawang PSMS seperti lupa cara menangkap bola.
Beberapa penyelamatan tidak sempurna sering diperagakan oleh M Halim, Sony, ataupun Irwin. Padahal, jam terbang penjaga gawang termasuk yang paling lumayan dibandingkan dengan pemain lainnya.
Dikonfirmasikan akan hal tersebut ke pelatih kiper PSMS, Jampi Hutahuruk, menjelaskan kalau evaluasi kinerja penjaga gawang juga akan segera dikeluarkan. Tak hanya itu, Jampi juga menyalahkan lapangan yang tidak rata, sehingga kerap menyulitkan kontrol bola para pemain. “Nanti pasti akan ada evaluasi bulanan akan kemajuan dan kemunduran penjaga gawang. Lebih dari itu, saya menilai kualitas lapangan Stadion Kebun Bunga yang tidak rata menjadi alasan utama merosotnya kinerja kiper,” beber Jampi baru-baru ini.
Dampak dari evaluasi itu nantinya, dikatakan Jampi akan berpengaruh kepada posisi penjaga gawang utama PSMS. Sejauh ini, nama M Halim masih dipercaya sebagai kiper utama. Namun kalau prestasinya terus merosot, bisa saja Sony atau Irwin yang akan berdiri di bawah mistar. “Sejauh ini belum ada jaminan posisi kiper utama PSMS. Yang paling siaplah yang akan menjadi kiper utama,” tambah Jampi.
Menyoal lapangan, memang kondisi lapangan dan rumput Stadion Kebun Bunga cukup memprihatinkan. Lapangan yang bergelombang, rumput yang gundul dan tentu saja drainase yang buruk masih menjadi persoalan. Dampaknya, kualitas latihan terkadang dikeluhkan Suimin Diharja pelatih PSMS, menjadi tidak sempurna. Lebih parahnya, pemain akan rentan cedera kalau dipaksakan berlatih dengan keras di kondisi lapangan yang tidak tertata itu.
Terkait dengan tiu, manajemen mengatakan proses perbaikan Stadion Kebun Bunga, utamanya lapangan tentu saja sudah masuk dalam draf kerja. Namun saat ini, manajemen masih memfokuskan kepada skala prioritas, seperti pembentukan tim, dan renovasi Stadion Teladan. “Semua pasti akan kita benahi. Tapi pelan-pelan. Karena keterbatasan dana, yang kita utamakan adalah yang paling penting dahulu,” beber Hardi Mulyono Sekum PSMS beberapa waktu lalu.
Ya, kondisi kiper PSMS tampaknya lolos dari sorotan. Padahal, lini satu ini masih jauh dari kata sempurna. Di bawah mistar PSMS, ada nama M Halim, Sony Gunawan dan Irwin Ramadana. Satu kiper magang juga stand by untuk diorbitkan yakni Delly Sulistya. Menariknya, pada beberapa uji coba, penjaga gawang PSMS seperti lupa cara menangkap bola.
Beberapa penyelamatan tidak sempurna sering diperagakan oleh M Halim, Sony, ataupun Irwin. Padahal, jam terbang penjaga gawang termasuk yang paling lumayan dibandingkan dengan pemain lainnya.
Dikonfirmasikan akan hal tersebut ke pelatih kiper PSMS, Jampi Hutahuruk, menjelaskan kalau evaluasi kinerja penjaga gawang juga akan segera dikeluarkan. Tak hanya itu, Jampi juga menyalahkan lapangan yang tidak rata, sehingga kerap menyulitkan kontrol bola para pemain. “Nanti pasti akan ada evaluasi bulanan akan kemajuan dan kemunduran penjaga gawang. Lebih dari itu, saya menilai kualitas lapangan Stadion Kebun Bunga yang tidak rata menjadi alasan utama merosotnya kinerja kiper,” beber Jampi baru-baru ini.
Dampak dari evaluasi itu nantinya, dikatakan Jampi akan berpengaruh kepada posisi penjaga gawang utama PSMS. Sejauh ini, nama M Halim masih dipercaya sebagai kiper utama. Namun kalau prestasinya terus merosot, bisa saja Sony atau Irwin yang akan berdiri di bawah mistar. “Sejauh ini belum ada jaminan posisi kiper utama PSMS. Yang paling siaplah yang akan menjadi kiper utama,” tambah Jampi.
Menyoal lapangan, memang kondisi lapangan dan rumput Stadion Kebun Bunga cukup memprihatinkan. Lapangan yang bergelombang, rumput yang gundul dan tentu saja drainase yang buruk masih menjadi persoalan. Dampaknya, kualitas latihan terkadang dikeluhkan Suimin Diharja pelatih PSMS, menjadi tidak sempurna. Lebih parahnya, pemain akan rentan cedera kalau dipaksakan berlatih dengan keras di kondisi lapangan yang tidak tertata itu.
Terkait dengan tiu, manajemen mengatakan proses perbaikan Stadion Kebun Bunga, utamanya lapangan tentu saja sudah masuk dalam draf kerja. Namun saat ini, manajemen masih memfokuskan kepada skala prioritas, seperti pembentukan tim, dan renovasi Stadion Teladan. “Semua pasti akan kita benahi. Tapi pelan-pelan. Karena keterbatasan dana, yang kita utamakan adalah yang paling penting dahulu,” beber Hardi Mulyono Sekum PSMS beberapa waktu lalu.
Pro Duta Berpikir Ulang Ikut Triangle Cup
PRO DUTA tampaknya harus menjilat ludah sendiri. Jika sebelumnya semangat mengikuti turnamen segitiga yang diselenggarakan PSMS, kini tim milik Sihar Sitorus ini malah ingin mundur.
Pasalnya, menurut tim yang kini berkandang di Jogjakarta ini, bertandang ke Medan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sihar menjelaskan timnya membutuhkan dana paling sedikit Rp100 juta untuk terbang ke Medan. Belum lagi faktor cedera yang tentu saja menjadi momok karena Divisi Utama segera digulirkan.
Dihubungi sebelumnya, Sihar mengaku tidak takut kalau memang diundang untuk ikuti turnamen tersebut. Namun, dalam benak Sihar, kalau sebuah tim diundang tentu saja segala akomodasi selama turnamen ditanggung tuan rumah alias PSMS.
Belakangan karena mengetahui bahwa PSMS tidak punya cukup dana untuk itu, maka Sihar pun kembali berpikir ulang. Terlebih pihaknya belum mendapatkan undangan resmi atau profosal yang menjelaskan secara rinci soal turnamen tersebut.
“Sejauh ini kami belum menerima undangan resmi. Maka itu saya belum bisa memutuskan apakah akan ikut atau tidak. Karena kami akan segera merancang pembiayaan, kalau memang harus ikut,” beber Sihar saat dihubungi Minggu (25/10) kemarin.
“Hitungan kasar saja, dibutuhkan sekitar Rp100 juta untuk terbang ke Medan. Itu jumlah minimal. Kalikan saja 30 orang dengan kisaran tiket Rp3 juta per orang. Belum lagi keperluan lain,” tambah fans berat Chelsea itu.
Kalau Pro Duta batal datang, turnamen segitiga itu kemungkinan akan tetap berlangsung. Peserta pastinya PSMS dan Penang FC klub Super Liga Malaysia. Kabarnya PSAP Sigli sudah siap turut serta, namun mereka ingin bertindak sebagai tuan rumah. Kalau main di Medan, PSAP enggan turut serta
Pasalnya, menurut tim yang kini berkandang di Jogjakarta ini, bertandang ke Medan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sihar menjelaskan timnya membutuhkan dana paling sedikit Rp100 juta untuk terbang ke Medan. Belum lagi faktor cedera yang tentu saja menjadi momok karena Divisi Utama segera digulirkan.
Dihubungi sebelumnya, Sihar mengaku tidak takut kalau memang diundang untuk ikuti turnamen tersebut. Namun, dalam benak Sihar, kalau sebuah tim diundang tentu saja segala akomodasi selama turnamen ditanggung tuan rumah alias PSMS.
Belakangan karena mengetahui bahwa PSMS tidak punya cukup dana untuk itu, maka Sihar pun kembali berpikir ulang. Terlebih pihaknya belum mendapatkan undangan resmi atau profosal yang menjelaskan secara rinci soal turnamen tersebut.
“Sejauh ini kami belum menerima undangan resmi. Maka itu saya belum bisa memutuskan apakah akan ikut atau tidak. Karena kami akan segera merancang pembiayaan, kalau memang harus ikut,” beber Sihar saat dihubungi Minggu (25/10) kemarin.
“Hitungan kasar saja, dibutuhkan sekitar Rp100 juta untuk terbang ke Medan. Itu jumlah minimal. Kalikan saja 30 orang dengan kisaran tiket Rp3 juta per orang. Belum lagi keperluan lain,” tambah fans berat Chelsea itu.
Kalau Pro Duta batal datang, turnamen segitiga itu kemungkinan akan tetap berlangsung. Peserta pastinya PSMS dan Penang FC klub Super Liga Malaysia. Kabarnya PSAP Sigli sudah siap turut serta, namun mereka ingin bertindak sebagai tuan rumah. Kalau main di Medan, PSAP enggan turut serta
Monday, October 26, 2009
Hari ini keputusan nasib Saha, Nyeck
Nasib jadi tidaknya dua legiun asing, Osas Saha dan Nyeck Nyobe, memperkuat skuad PSMS Medan dalam persiapan kompetisi Liga Indonesia 2009/2010 akan diputuskan Senin ini.
Informasi yang diperoleh wartawan di markas PSMS, Stadion Kebun Bunga Medan, Minggu menyebutkan, kemungkinan besar keputusan jadi tidaknya Saha dan Nyeck diputuskan Senin ini.
Kedua pemain berkulit hitam yang menempati posisi belakang dan depan itu menjadi pilihan dari lima legiun asing yang mengikuti tahapan seleksi PSMS. Selain Saha dan Nyeck, pemain lokal Edu Juanda juga mengikuti latihan bersama PSMS.
Pelatih PSMS Suimin Dihardja mengakui, Edu turut bersaing. Menanggapi kekhawatiran penggemar PSMS atas cedera lama Edu, Suimin menyebutkan Edu tidak mengalami cedera. "Kalau Edu masih cedera, dia pasti tidak bisa mengikuti pelatihan berat. Kita lihat saja nanti," katanya lagi.
Suimin juga membenarkan bahwa dirinya sedang mencari sosok gelandang. Posisi gelandang sangat berperan dalam sebuah tim dalam melakukan penyerangan dan membantu pertahanan.
Dikatakan, selama pelatihan pemain tidak bisa lengah karena penerapan sistem promosi dan degradasi. "Siapapun masih mendapat kesempatan untuk memperkuat skuad inti," jelasnya.
Kompetisi Divisi Utama dijadwalkan pada 25 November mendatang, sedangkan pertemuan teknik dijadwalkan pada minggu pertama November
Informasi yang diperoleh wartawan di markas PSMS, Stadion Kebun Bunga Medan, Minggu menyebutkan, kemungkinan besar keputusan jadi tidaknya Saha dan Nyeck diputuskan Senin ini.
Kedua pemain berkulit hitam yang menempati posisi belakang dan depan itu menjadi pilihan dari lima legiun asing yang mengikuti tahapan seleksi PSMS. Selain Saha dan Nyeck, pemain lokal Edu Juanda juga mengikuti latihan bersama PSMS.
Pelatih PSMS Suimin Dihardja mengakui, Edu turut bersaing. Menanggapi kekhawatiran penggemar PSMS atas cedera lama Edu, Suimin menyebutkan Edu tidak mengalami cedera. "Kalau Edu masih cedera, dia pasti tidak bisa mengikuti pelatihan berat. Kita lihat saja nanti," katanya lagi.
Suimin juga membenarkan bahwa dirinya sedang mencari sosok gelandang. Posisi gelandang sangat berperan dalam sebuah tim dalam melakukan penyerangan dan membantu pertahanan.
Dikatakan, selama pelatihan pemain tidak bisa lengah karena penerapan sistem promosi dan degradasi. "Siapapun masih mendapat kesempatan untuk memperkuat skuad inti," jelasnya.
Kompetisi Divisi Utama dijadwalkan pada 25 November mendatang, sedangkan pertemuan teknik dijadwalkan pada minggu pertama November
Buru Ayah Angkat
Proses negosiasi antara manajemen PSMS dengan dua legiun asing calon skuad PSMS, Osas Saha dan Nyeck Nyobe masih terus berlangsung. Meskipun agak alot, pihak manajemen masih akan mengajukan tawar-menawar agar keduanya bersedia diikat kontrak sesuai kemampuan PSMS.
Jumlah yang diminta kedua pemain asing tersebut, dikatakan Benny Tomasoa asisten manajer, sebenarnya sudah cukup murah. Tapi, menilik kondisi keuangan PSMS, jumlah yang diminta keduanya dengan total Rp800 juta masih cukup merepotkan.
Terlebih, PSMS hanya mengharapkan sokongan dana dari orang baik yang dilabel ayah angkat. Permasalahannya, hingga saat ini belum ada ayah angkat yang deal ingin membantu PSMS.
“Sebenarnya jumlah yang ditawarkan kedua pemain asing itu sudah cukup murah. Tapi yang jelas, kita tetap akan melakukan negosiasi. Ketua Umum menyerahkan nego dengan saya dan mungkin akan dibantu Julius Raja,” beber Benny kemarin.
Nah, santer terdengar kabar bahwa proses mengikat pemain asing tampaknya memang bakalan pahit. Pasalnya, hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda PSMS punya dana yang cukup membayar kontrak pemain asing. “Kalau uang saya tidak tahu. Yang pasti, untuk mengikat pemain asing, kita butuhkan ayah angkat. Dan, ayah angkat inilah yang masih terus kita buru,” tambah Benny.
Dengan demikian, proses negosiasi yang dibatasi oleh kedua pemain asing tersebut hingga Senin, manajemen harus bekerja ekstra keras untuk memecahkan persoalan ini. Syukurnya, masih ada keyakinan kalau manajemen sanggup mengikat kontrak pemain asing.
“Dengan adanya pemain asing, atmosfer pecinta sepak bola Medan khususnya fans PSMS meningkat. Artinya, pemain asing itu masih punya nilai jual tinggi. Begitupun, pemain asing yang hendak kita kontrak harus maklum jugalah dengan kondisi keuangan saat ini,” terang Hendra DS sebelumnya.
Di samping itu, proses pengukuhan pemain inti PSMS masih terus digeber Suimin Diharja yang bertanggung jawab mengarsiteki tim. Sejauh ini, dikatakan Suimin sudah terlihat delapan pemain yang siap diplot sebagai pemain inti. Kemajuan itu berkaitan dengan sistem promosi-degradasi yang juga masih berlangsung.
“Kerangka tim sudah mulai terlihat. Ada delapan yang sudah oke. Namun begitu, latihan ekstra keras masih akan menjadi target para pemain. Kalau tidak, mereka bisa saja terdegradasi,” kata mantan pelatih Sriwijaya FC, PSPS dan Persikabo itu
Jumlah yang diminta kedua pemain asing tersebut, dikatakan Benny Tomasoa asisten manajer, sebenarnya sudah cukup murah. Tapi, menilik kondisi keuangan PSMS, jumlah yang diminta keduanya dengan total Rp800 juta masih cukup merepotkan.
Terlebih, PSMS hanya mengharapkan sokongan dana dari orang baik yang dilabel ayah angkat. Permasalahannya, hingga saat ini belum ada ayah angkat yang deal ingin membantu PSMS.
“Sebenarnya jumlah yang ditawarkan kedua pemain asing itu sudah cukup murah. Tapi yang jelas, kita tetap akan melakukan negosiasi. Ketua Umum menyerahkan nego dengan saya dan mungkin akan dibantu Julius Raja,” beber Benny kemarin.
Nah, santer terdengar kabar bahwa proses mengikat pemain asing tampaknya memang bakalan pahit. Pasalnya, hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda PSMS punya dana yang cukup membayar kontrak pemain asing. “Kalau uang saya tidak tahu. Yang pasti, untuk mengikat pemain asing, kita butuhkan ayah angkat. Dan, ayah angkat inilah yang masih terus kita buru,” tambah Benny.
Dengan demikian, proses negosiasi yang dibatasi oleh kedua pemain asing tersebut hingga Senin, manajemen harus bekerja ekstra keras untuk memecahkan persoalan ini. Syukurnya, masih ada keyakinan kalau manajemen sanggup mengikat kontrak pemain asing.
“Dengan adanya pemain asing, atmosfer pecinta sepak bola Medan khususnya fans PSMS meningkat. Artinya, pemain asing itu masih punya nilai jual tinggi. Begitupun, pemain asing yang hendak kita kontrak harus maklum jugalah dengan kondisi keuangan saat ini,” terang Hendra DS sebelumnya.
Di samping itu, proses pengukuhan pemain inti PSMS masih terus digeber Suimin Diharja yang bertanggung jawab mengarsiteki tim. Sejauh ini, dikatakan Suimin sudah terlihat delapan pemain yang siap diplot sebagai pemain inti. Kemajuan itu berkaitan dengan sistem promosi-degradasi yang juga masih berlangsung.
“Kerangka tim sudah mulai terlihat. Ada delapan yang sudah oke. Namun begitu, latihan ekstra keras masih akan menjadi target para pemain. Kalau tidak, mereka bisa saja terdegradasi,” kata mantan pelatih Sriwijaya FC, PSPS dan Persikabo itu
Saturday, October 24, 2009
SMeCK Minta Pemain Asing Maklum
Barisan Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Holigan Fans Club, meminta agar pemain PSMS termasuk pemain asing bersabar dan maklum dengan kondisi tim saat ini. Oleh karena itu, mereka meminta pemain fokus kepada pembentukan tim dan manajemen harusnya lebih bijaksana dalam mengikat kontrak pemain.
Kebutuhan akan pemain asing, memang tak bisa dipungkiri sangat terasa bagi skuad berjuluk Ayam Kinantan itu. Begitupun, melihat kondisi finansial klub, masing-masing harus saling pengertian.
“Toh bukannya tidak dibayar sama sekali. Manajemen tetap berusaha memberikan yang terbaik, namun saat ini kondisinya mungkin belum tepat. Kita lihat saja nanti, semoga semuanya berjalan dengan lancar dan sama-sama senang,” kata Nata Simangunsong Ketua SMeCK Holigan di Stadion Kebun Bunga kemarin.
Sejauh ini, memang belum ada pembicaraan lebih lanjut akan negosiasi. Menurut Benny Tomasoa, asisten manajer PSMS yang bertugas melobi kontrak pemain asing, kepastian dari pihak menajemen akan hal ini baru akan diputuskan pada Selasa mendatang.
Benny menyatakan bahwa pihaknya sejauh ini masih berusaha mengejar ayah angkat, dan beberapa sponsor lagi. “Sejauh ini, nego masih berlangsung. Dan keputusannya akan diutarakan pada Selasa mendatang,” beber Benny.
Sementara dari persiapan tim, Suimin bilang bahwa sistem promosi-degradasi masih akan digelar hingga berakhirnya bulan ini. Dengan demikian, kemungkinan diputusnya kontrak beberapa pemain masih akan mungkin terjadi. Bahkan Suimin bilang, tak menutup kemungkinan akan banyak pemain yang akan diputus kontraknya kalau memang tak menujukkan grafik peningkatan performa.
“Siapapun belum aman di tim ini. Kalau mau aman, maka cara satu-satunya adalah menujukkan kemampuan terbaiknya,” bilang Suimin.
Maka itu, beberapa pemain pun masih ada yang turut seleksi. Sebut saja Edu Juanda yang kembali seleksi, Nasjib Husain, dan Aheng alias Deli Lionto yang sempat masuk tim PON Sumut tahun lalu itu.
Kebutuhan akan pemain asing, memang tak bisa dipungkiri sangat terasa bagi skuad berjuluk Ayam Kinantan itu. Begitupun, melihat kondisi finansial klub, masing-masing harus saling pengertian.
“Toh bukannya tidak dibayar sama sekali. Manajemen tetap berusaha memberikan yang terbaik, namun saat ini kondisinya mungkin belum tepat. Kita lihat saja nanti, semoga semuanya berjalan dengan lancar dan sama-sama senang,” kata Nata Simangunsong Ketua SMeCK Holigan di Stadion Kebun Bunga kemarin.
Sejauh ini, memang belum ada pembicaraan lebih lanjut akan negosiasi. Menurut Benny Tomasoa, asisten manajer PSMS yang bertugas melobi kontrak pemain asing, kepastian dari pihak menajemen akan hal ini baru akan diputuskan pada Selasa mendatang.
Benny menyatakan bahwa pihaknya sejauh ini masih berusaha mengejar ayah angkat, dan beberapa sponsor lagi. “Sejauh ini, nego masih berlangsung. Dan keputusannya akan diutarakan pada Selasa mendatang,” beber Benny.
Sementara dari persiapan tim, Suimin bilang bahwa sistem promosi-degradasi masih akan digelar hingga berakhirnya bulan ini. Dengan demikian, kemungkinan diputusnya kontrak beberapa pemain masih akan mungkin terjadi. Bahkan Suimin bilang, tak menutup kemungkinan akan banyak pemain yang akan diputus kontraknya kalau memang tak menujukkan grafik peningkatan performa.
“Siapapun belum aman di tim ini. Kalau mau aman, maka cara satu-satunya adalah menujukkan kemampuan terbaiknya,” bilang Suimin.
Maka itu, beberapa pemain pun masih ada yang turut seleksi. Sebut saja Edu Juanda yang kembali seleksi, Nasjib Husain, dan Aheng alias Deli Lionto yang sempat masuk tim PON Sumut tahun lalu itu.
Terlalu Mahal
MEDAN- Kesepakatan harga antara pemain asing terekomendasi Nyeck Nyobe dan Osas Saha dengan manajemen PSMS tampaknya terancam batal. Pasalnya, kedua pemain asing itu menawarkan harga yang cukup tinggi dan tak mampu dipenuhi manajemen.
Setelah menyadari bahwa diri keduanya dibutuhkan tim, memang ada sedikit kesan jual mahal yang dilancarkan kedua pemain asing tersebut. Padahal, dalam beberapa kesempatan latihan, keduanya juga menujukkan tren menurun dalam performa selama latihan.
Dengan demikian, kesepakatan kontrak bisa jadi dievaluasi. Seperti diutarakan Hendra DS, manajer PSMS. Dijelaskannya, bahwa pihak manajemen tetap komitmen dengan harga semula yakni di bawah Rp300 juta. Kalau pemain bersangkutan tak mau, maka akan segera dicari pemain asing lainnya.
Bahkan kabar yang menyebar, kedua pemain asing tersebut membatasi manajemen untuk berpikir mengenai negosiasi hingga Senin mendatang. Kalau tidak, mereka mengancam akan hengkang dan mencari klub lain. Padahal sebelumnya, baik Saha maupun Nyeck menyatakan kalau urusan kontrak akan dibicarakan belakangan, karena tekad mereka adalah membantu PSMS kembali ke ISL.
“Sejauh ini kita bertahan dengan tawaran harga di bawah Rp300 juta. Maka itu, proses nego masih akan digelar, dan semoga saja semuanya lancar,” bilang Hendra di sela-sela latihan di Stadion Kebun Bunga Jumat (23/10) kemarin.
Mendengar hal itu, Suimin Diharja pelatih PSMS sedikit berang. Meskipun dikatakan Suimin, pengajuan nilai kontrak yang dilancarkan pemain tersebut masih wajar karena sekarang zamannya profesional. Begitupun, Suimin berharap agar pemain sadar dengan kondisi PSMS saat ini.
“Urusan kontrak sebenarnya bukan wewenang saya karena masing-masing sudah punya job description. Tapi kalau manajemen meminta saya untuk membantu, maka saya akan membantu berbicara dengan pemain tersebut,” bilang Suimin.
Diketahui, Nyeck meminta kontrak senilai Rp450 juta per musim, sedangkan Osas meminta Rp350 juta. Jumlah itu sebenarnya sudah cukup terjangkau, namun mengingat kondisi PSMS saat ini jumlah itu masih terasa cukup besar.
“Hal ini sudah dibicarakan dengan ketua umum. Menanti dia kembali dari perjalanan dinasnya ke Padang, maka pembicaraan akan kembali digelar. Semoga semua lancar,” pungkas Hendra.
Setelah menyadari bahwa diri keduanya dibutuhkan tim, memang ada sedikit kesan jual mahal yang dilancarkan kedua pemain asing tersebut. Padahal, dalam beberapa kesempatan latihan, keduanya juga menujukkan tren menurun dalam performa selama latihan.
Dengan demikian, kesepakatan kontrak bisa jadi dievaluasi. Seperti diutarakan Hendra DS, manajer PSMS. Dijelaskannya, bahwa pihak manajemen tetap komitmen dengan harga semula yakni di bawah Rp300 juta. Kalau pemain bersangkutan tak mau, maka akan segera dicari pemain asing lainnya.
Bahkan kabar yang menyebar, kedua pemain asing tersebut membatasi manajemen untuk berpikir mengenai negosiasi hingga Senin mendatang. Kalau tidak, mereka mengancam akan hengkang dan mencari klub lain. Padahal sebelumnya, baik Saha maupun Nyeck menyatakan kalau urusan kontrak akan dibicarakan belakangan, karena tekad mereka adalah membantu PSMS kembali ke ISL.
“Sejauh ini kita bertahan dengan tawaran harga di bawah Rp300 juta. Maka itu, proses nego masih akan digelar, dan semoga saja semuanya lancar,” bilang Hendra di sela-sela latihan di Stadion Kebun Bunga Jumat (23/10) kemarin.
Mendengar hal itu, Suimin Diharja pelatih PSMS sedikit berang. Meskipun dikatakan Suimin, pengajuan nilai kontrak yang dilancarkan pemain tersebut masih wajar karena sekarang zamannya profesional. Begitupun, Suimin berharap agar pemain sadar dengan kondisi PSMS saat ini.
“Urusan kontrak sebenarnya bukan wewenang saya karena masing-masing sudah punya job description. Tapi kalau manajemen meminta saya untuk membantu, maka saya akan membantu berbicara dengan pemain tersebut,” bilang Suimin.
Diketahui, Nyeck meminta kontrak senilai Rp450 juta per musim, sedangkan Osas meminta Rp350 juta. Jumlah itu sebenarnya sudah cukup terjangkau, namun mengingat kondisi PSMS saat ini jumlah itu masih terasa cukup besar.
“Hal ini sudah dibicarakan dengan ketua umum. Menanti dia kembali dari perjalanan dinasnya ke Padang, maka pembicaraan akan kembali digelar. Semoga semua lancar,” pungkas Hendra.
Friday, October 23, 2009
Sanggup Rp300 Juta
Manajemen PSMS segera menggelar proses nego dengan dua pemain asing yang sudah direkomendasikan pelatih Suimin Diharja. Belum diketahui secara pasti berapa rupiah yang diminta kedua pemain asing itu. Yang jelas, budget untuk itu terbatas.
Dikatakan Hendra DS manajer tim, kesanggupan maksimal membayar kontrak pemain asing hanya berkisar di angka Rp300 juta. Kalau memang ada dana lebih, jumlah itu tentu saja bisa bertambah sesuai kemampuan.
“Kita masih menanti Ketua Umum yang sedang ada tugas. Begitu Ketum siap, maka kami akan ajukan tawaran kontrak kepada kedua pemain asing terpilih. Semoga prosesnya lancar dan disepakati kedua pihak,” terang Hendra di sela-sela latihan di Stadion Kebun Bunga Kamis (22/10).
Memang, setelah melihat kemampuan kedua asing tersebut plus mepetnya waktu, proses nego harus segera digeber. Pasalnya PSMS sudah didesak agar mengajukan nama pemain agar didaftarkan ke PT Liga Indonesia. Sejauh ini, manajemen tim baru mengajukan 21 pemain, yang seluruhnya pemain lokal. Pemain asing belum satu pun yang masuk daftar.
Urusan harga, desas-desus yang beredar di lapangan, Osas Saha kabarnya meminta Rp250 juta. Namun Saha masih enggan membeberkan hal itu. Ditemui usai latihan kemarin, Saha mengaku belum ingin bicarakan kontrak. “Belum ada pembicaraan akan kontrak. Saya juga tidak berani bicarakan apa-apa, kecuali sudah ada pembicaraan resmi dengan manajemen,” bilang mantan pemain PSDS itu.
Sedangkan Nyeck Nyobe kabarnya meminta kontrak sebesar Rp500 juta. Namun Nyeck sama sekali tidak bersedia membeberkan satu katapun terkait masa depannya di PSMS. Dia masih memilih bungkam.
Ditambahkan Hendra, seandainya proses nego tidak menemukan kesepakatan, maka tak ada jalan lain kecuali mencari pemain lain secepat mungkin. “Kita tetap bertahan dengan tawaran semula karena ketiadaan dana. Kalau mentok juga mau bagaimana lagi. Begitupun, kita tetap menggalang bantuan dari ayah angkat yang bersedia membantu,” katanya
Dikatakan Hendra DS manajer tim, kesanggupan maksimal membayar kontrak pemain asing hanya berkisar di angka Rp300 juta. Kalau memang ada dana lebih, jumlah itu tentu saja bisa bertambah sesuai kemampuan.
“Kita masih menanti Ketua Umum yang sedang ada tugas. Begitu Ketum siap, maka kami akan ajukan tawaran kontrak kepada kedua pemain asing terpilih. Semoga prosesnya lancar dan disepakati kedua pihak,” terang Hendra di sela-sela latihan di Stadion Kebun Bunga Kamis (22/10).
Memang, setelah melihat kemampuan kedua asing tersebut plus mepetnya waktu, proses nego harus segera digeber. Pasalnya PSMS sudah didesak agar mengajukan nama pemain agar didaftarkan ke PT Liga Indonesia. Sejauh ini, manajemen tim baru mengajukan 21 pemain, yang seluruhnya pemain lokal. Pemain asing belum satu pun yang masuk daftar.
Urusan harga, desas-desus yang beredar di lapangan, Osas Saha kabarnya meminta Rp250 juta. Namun Saha masih enggan membeberkan hal itu. Ditemui usai latihan kemarin, Saha mengaku belum ingin bicarakan kontrak. “Belum ada pembicaraan akan kontrak. Saya juga tidak berani bicarakan apa-apa, kecuali sudah ada pembicaraan resmi dengan manajemen,” bilang mantan pemain PSDS itu.
Sedangkan Nyeck Nyobe kabarnya meminta kontrak sebesar Rp500 juta. Namun Nyeck sama sekali tidak bersedia membeberkan satu katapun terkait masa depannya di PSMS. Dia masih memilih bungkam.
Ditambahkan Hendra, seandainya proses nego tidak menemukan kesepakatan, maka tak ada jalan lain kecuali mencari pemain lain secepat mungkin. “Kita tetap bertahan dengan tawaran semula karena ketiadaan dana. Kalau mentok juga mau bagaimana lagi. Begitupun, kita tetap menggalang bantuan dari ayah angkat yang bersedia membantu,” katanya
Sanggup Rp300 Juta
Manajemen PSMS segera menggelar proses nego dengan dua pemain asing yang sudah direkomendasikan pelatih Suimin Diharja. Belum diketahui secara pasti berapa rupiah yang diminta kedua pemain asing itu. Yang jelas, budget untuk itu terbatas.
Dikatakan Hendra DS manajer tim, kesanggupan maksimal membayar kontrak pemain asing hanya berkisar di angka Rp300 juta. Kalau memang ada dana lebih, jumlah itu tentu saja bisa bertambah sesuai kemampuan.
“Kita masih menanti Ketua Umum yang sedang ada tugas. Begitu Ketum siap, maka kami akan ajukan tawaran kontrak kepada kedua pemain asing terpilih. Semoga prosesnya lancar dan disepakati kedua pihak,” terang Hendra di sela-sela latihan di Stadion Kebun Bunga Kamis (22/10).
Memang, setelah melihat kemampuan kedua asing tersebut plus mepetnya waktu, proses nego harus segera digeber. Pasalnya PSMS sudah didesak agar mengajukan nama pemain agar didaftarkan ke PT Liga Indonesia. Sejauh ini, manajemen tim baru mengajukan 21 pemain, yang seluruhnya pemain lokal. Pemain asing belum satu pun yang masuk daftar.
Urusan harga, desas-desus yang beredar di lapangan, Osas Saha kabarnya meminta Rp250 juta. Namun Saha masih enggan membeberkan hal itu. Ditemui usai latihan kemarin, Saha mengaku belum ingin bicarakan kontrak. “Belum ada pembicaraan akan kontrak. Saya juga tidak berani bicarakan apa-apa, kecuali sudah ada pembicaraan resmi dengan manajemen,” bilang mantan pemain PSDS itu.
Sedangkan Nyeck Nyobe kabarnya meminta kontrak sebesar Rp500 juta. Namun Nyeck sama sekali tidak bersedia membeberkan satu katapun terkait masa depannya di PSMS. Dia masih memilih bungkam.
Ditambahkan Hendra, seandainya proses nego tidak menemukan kesepakatan, maka tak ada jalan lain kecuali mencari pemain lain secepat mungkin. “Kita tetap bertahan dengan tawaran semula karena ketiadaan dana. Kalau mentok juga mau bagaimana lagi. Begitupun, kita tetap menggalang bantuan dari ayah angkat yang bersedia membantu,” katanya
Dikatakan Hendra DS manajer tim, kesanggupan maksimal membayar kontrak pemain asing hanya berkisar di angka Rp300 juta. Kalau memang ada dana lebih, jumlah itu tentu saja bisa bertambah sesuai kemampuan.
“Kita masih menanti Ketua Umum yang sedang ada tugas. Begitu Ketum siap, maka kami akan ajukan tawaran kontrak kepada kedua pemain asing terpilih. Semoga prosesnya lancar dan disepakati kedua pihak,” terang Hendra di sela-sela latihan di Stadion Kebun Bunga Kamis (22/10).
Memang, setelah melihat kemampuan kedua asing tersebut plus mepetnya waktu, proses nego harus segera digeber. Pasalnya PSMS sudah didesak agar mengajukan nama pemain agar didaftarkan ke PT Liga Indonesia. Sejauh ini, manajemen tim baru mengajukan 21 pemain, yang seluruhnya pemain lokal. Pemain asing belum satu pun yang masuk daftar.
Urusan harga, desas-desus yang beredar di lapangan, Osas Saha kabarnya meminta Rp250 juta. Namun Saha masih enggan membeberkan hal itu. Ditemui usai latihan kemarin, Saha mengaku belum ingin bicarakan kontrak. “Belum ada pembicaraan akan kontrak. Saya juga tidak berani bicarakan apa-apa, kecuali sudah ada pembicaraan resmi dengan manajemen,” bilang mantan pemain PSDS itu.
Sedangkan Nyeck Nyobe kabarnya meminta kontrak sebesar Rp500 juta. Namun Nyeck sama sekali tidak bersedia membeberkan satu katapun terkait masa depannya di PSMS. Dia masih memilih bungkam.
Ditambahkan Hendra, seandainya proses nego tidak menemukan kesepakatan, maka tak ada jalan lain kecuali mencari pemain lain secepat mungkin. “Kita tetap bertahan dengan tawaran semula karena ketiadaan dana. Kalau mentok juga mau bagaimana lagi. Begitupun, kita tetap menggalang bantuan dari ayah angkat yang bersedia membantu,” katanya
Pro Duta Siap Ikut Triangle Cup
menggelar turnamen segitiga antara PSMS, Penang FC dan satu tim tamu lainnya tampaknya bakal segera terwujud. Belakangan, ada dua klub Divisi Utama yang ngebet ingin ikut turnamen yang dicetus Penang FC dan PSMS itu. Adalah PSAP Sigli dan Pro Duta Jogjakarta – milik Sihar Sitorus, mantan manajer PSMS musim lalu.
Menurut jadwal, turnamen bertajuk pemanasan pra kompetisi plus ajang penggalangan dana bagi PSMS itu akan digelar pada 12 November mendatang. Penang FC sendiri sudah menyatakan kesiapannya turut serta. Dijelaskan Hendra DS manajer PSMS, Penang akan mendarat di Medan pada 12 November mendatang.
Yang menarik adalah keinginan kuat PSAP Sigli dalam keikutsertaanya pada turnamen itu. Bahkan, kabarnya PSAP Sigli rela menyumbang Rp25 juta untuk membantu PSMS yang menjadi tuan rumah.
Di saat PSAP Sigli sangat ingin ikut serta, Pro Duta menyatakan ketertarikannya untuk ikut. Hal itu diketahui lewat bos Pro Duta, Sihar Sitorus. Dihubungi Kamis (22/10) kemarin, Sihar mengaku tidak takut sendainya Pro Duta diundang untuk ikuti turnamen tersebut. “Siapa takut. Kalau dulu moto kita ‘Berani di Mana pun Medannya’ maka kini, kami punya moto baru ‘Berani di manapun Jogjanya’,” canda Sihar.
Sebagai ajang pemanasan, turnamen ini tentu saja sangat pas diikuti. Masalahnya, Stadion Teladan yang sedianya bakal dijadikan venue buat turnamen itu, masih dalam tahap renovasi. Meskipun didapat jaminan bahwa sebelum 12 November Stadion Teladan sudah dapat dipakai.
“Kita sudah cek Teladan, kata pihak yang mengerjakan renovasi, Teladan akan selesai pada10 November. Kita lihat sajalah, semoga semuanya berjalan lancar,” kata Hendra.
Namanya ajang penggalangan dana bagi PSMS, turnamen itu rencana akan digelar di Stadion Teladan dan bagi fans yang ingin menyaksikan wajib membeli tiket. Namun hal itu masih akan dibicarakan lebih lanjut. Kalaupun wajib beli tiket, maka harga tiketnya dipastikan tidak terlalu mahal
Menurut jadwal, turnamen bertajuk pemanasan pra kompetisi plus ajang penggalangan dana bagi PSMS itu akan digelar pada 12 November mendatang. Penang FC sendiri sudah menyatakan kesiapannya turut serta. Dijelaskan Hendra DS manajer PSMS, Penang akan mendarat di Medan pada 12 November mendatang.
Yang menarik adalah keinginan kuat PSAP Sigli dalam keikutsertaanya pada turnamen itu. Bahkan, kabarnya PSAP Sigli rela menyumbang Rp25 juta untuk membantu PSMS yang menjadi tuan rumah.
Di saat PSAP Sigli sangat ingin ikut serta, Pro Duta menyatakan ketertarikannya untuk ikut. Hal itu diketahui lewat bos Pro Duta, Sihar Sitorus. Dihubungi Kamis (22/10) kemarin, Sihar mengaku tidak takut sendainya Pro Duta diundang untuk ikuti turnamen tersebut. “Siapa takut. Kalau dulu moto kita ‘Berani di Mana pun Medannya’ maka kini, kami punya moto baru ‘Berani di manapun Jogjanya’,” canda Sihar.
Sebagai ajang pemanasan, turnamen ini tentu saja sangat pas diikuti. Masalahnya, Stadion Teladan yang sedianya bakal dijadikan venue buat turnamen itu, masih dalam tahap renovasi. Meskipun didapat jaminan bahwa sebelum 12 November Stadion Teladan sudah dapat dipakai.
“Kita sudah cek Teladan, kata pihak yang mengerjakan renovasi, Teladan akan selesai pada10 November. Kita lihat sajalah, semoga semuanya berjalan lancar,” kata Hendra.
Namanya ajang penggalangan dana bagi PSMS, turnamen itu rencana akan digelar di Stadion Teladan dan bagi fans yang ingin menyaksikan wajib membeli tiket. Namun hal itu masih akan dibicarakan lebih lanjut. Kalaupun wajib beli tiket, maka harga tiketnya dipastikan tidak terlalu mahal
Pro Duta Siap Ikut Triangle Cup
menggelar turnamen segitiga antara PSMS, Penang FC dan satu tim tamu lainnya tampaknya bakal segera terwujud. Belakangan, ada dua klub Divisi Utama yang ngebet ingin ikut turnamen yang dicetus Penang FC dan PSMS itu. Adalah PSAP Sigli dan Pro Duta Jogjakarta – milik Sihar Sitorus, mantan manajer PSMS musim lalu.
Menurut jadwal, turnamen bertajuk pemanasan pra kompetisi plus ajang penggalangan dana bagi PSMS itu akan digelar pada 12 November mendatang. Penang FC sendiri sudah menyatakan kesiapannya turut serta. Dijelaskan Hendra DS manajer PSMS, Penang akan mendarat di Medan pada 12 November mendatang.
Yang menarik adalah keinginan kuat PSAP Sigli dalam keikutsertaanya pada turnamen itu. Bahkan, kabarnya PSAP Sigli rela menyumbang Rp25 juta untuk membantu PSMS yang menjadi tuan rumah.
Di saat PSAP Sigli sangat ingin ikut serta, Pro Duta menyatakan ketertarikannya untuk ikut. Hal itu diketahui lewat bos Pro Duta, Sihar Sitorus. Dihubungi Kamis (22/10) kemarin, Sihar mengaku tidak takut sendainya Pro Duta diundang untuk ikuti turnamen tersebut. “Siapa takut. Kalau dulu moto kita ‘Berani di Mana pun Medannya’ maka kini, kami punya moto baru ‘Berani di manapun Jogjanya’,” canda Sihar.
Sebagai ajang pemanasan, turnamen ini tentu saja sangat pas diikuti. Masalahnya, Stadion Teladan yang sedianya bakal dijadikan venue buat turnamen itu, masih dalam tahap renovasi. Meskipun didapat jaminan bahwa sebelum 12 November Stadion Teladan sudah dapat dipakai.
“Kita sudah cek Teladan, kata pihak yang mengerjakan renovasi, Teladan akan selesai pada10 November. Kita lihat sajalah, semoga semuanya berjalan lancar,” kata Hendra.
Namanya ajang penggalangan dana bagi PSMS, turnamen itu rencana akan digelar di Stadion Teladan dan bagi fans yang ingin menyaksikan wajib membeli tiket. Namun hal itu masih akan dibicarakan lebih lanjut. Kalaupun wajib beli tiket, maka harga tiketnya dipastikan tidak terlalu mahal
Menurut jadwal, turnamen bertajuk pemanasan pra kompetisi plus ajang penggalangan dana bagi PSMS itu akan digelar pada 12 November mendatang. Penang FC sendiri sudah menyatakan kesiapannya turut serta. Dijelaskan Hendra DS manajer PSMS, Penang akan mendarat di Medan pada 12 November mendatang.
Yang menarik adalah keinginan kuat PSAP Sigli dalam keikutsertaanya pada turnamen itu. Bahkan, kabarnya PSAP Sigli rela menyumbang Rp25 juta untuk membantu PSMS yang menjadi tuan rumah.
Di saat PSAP Sigli sangat ingin ikut serta, Pro Duta menyatakan ketertarikannya untuk ikut. Hal itu diketahui lewat bos Pro Duta, Sihar Sitorus. Dihubungi Kamis (22/10) kemarin, Sihar mengaku tidak takut sendainya Pro Duta diundang untuk ikuti turnamen tersebut. “Siapa takut. Kalau dulu moto kita ‘Berani di Mana pun Medannya’ maka kini, kami punya moto baru ‘Berani di manapun Jogjanya’,” canda Sihar.
Sebagai ajang pemanasan, turnamen ini tentu saja sangat pas diikuti. Masalahnya, Stadion Teladan yang sedianya bakal dijadikan venue buat turnamen itu, masih dalam tahap renovasi. Meskipun didapat jaminan bahwa sebelum 12 November Stadion Teladan sudah dapat dipakai.
“Kita sudah cek Teladan, kata pihak yang mengerjakan renovasi, Teladan akan selesai pada10 November. Kita lihat sajalah, semoga semuanya berjalan lancar,” kata Hendra.
Namanya ajang penggalangan dana bagi PSMS, turnamen itu rencana akan digelar di Stadion Teladan dan bagi fans yang ingin menyaksikan wajib membeli tiket. Namun hal itu masih akan dibicarakan lebih lanjut. Kalaupun wajib beli tiket, maka harga tiketnya dipastikan tidak terlalu mahal
Thursday, October 22, 2009
Dilema Suimin
Pilihan dilematis mulai menyambangi arsitek PSMS, Suimin Diharja. Pelatih yang akrab dengan sapaan ‘Pelatih Kampung’ itu mulai mengerutkan dahi ketika pertanyaan mengenai pilihan pemain asing diapungkan padanya. Saha atau Adolfo?
Bukan tanpa kriteria, benak pelatih berusia 58 tahun itu sebenarnya hampir pasti menentukan salah satu di antara dua legiun asing yang sama-sama berposisi sebagai tukang gedor gawang lawan.
Adalah Adolfo Sauza pemain gimbal asal Brasil itu yang belakangan berusaha mencuri perhatian publik Medan. Namun, pada penampilan perdananya kemarin, tidak ada yang terlalu istimewa. Fans Ayam Kinantan masih semangat kalau melihat aksi Osas Saha yang musim lalu tampil ciamik bersama PSDS.
“Semua peluang selalu terbuka. Tidak ada yang menghalangi pemain untuk bergabung bersama tim ini. Yang penting bagi saya adalah, tunjukkan kemampuan terbaik, maka sodoran kontrak akan menyusul,” beber Sumin, Selasa (20/10).
Usai latihan, Adolfo menyatakan kalau dia pun punya keinginan besar agar diperkenankan membela PSMS. Adolfo sebaliknya ingin membuktikan kelasnya kalau dia memang layak berkostum hijau-hijau ala PSMS. “Pelatih sudah tahu kualitas saya. Saya punya pengalaman dan sangat siap bersaing dengan pemain lainnya. Kalau akhirnya saya tak terpilih saya ikhlas saja dan akan mencari klub lain,” kata Adolfo. “Kontrak belakangan saja. Pembicaraan akan hal itu sama sekali belum ada kami lakukan dengan manajemen,” lanjutnya.
Kedua striker itu, Saha dan Adolfo, dikatakan Suimin punya beberapa kelebihan dan kekuarangan masing-masing. Saha, dikatakan Suimin punya skill yang lebih baik dari Adolfo. Sedangkan Adolfo menurut Suimin punya fighting spirit yang lebih aduhai dibanding Saha. Secara gaya, Adolfo lebih mencerminkan pemain Medan yang terkenal keras dan tak ada kata menyerah.
Kalau boleh memilih, sebenarnya Suimin pasti akan memilih keduanya untuk masuk skuad. Masalahnya, kuota bagi pemain asing di PSMS musim ini dikabarkan hanya akan ada dua tempat. “Ada dua pemain asing di lini depan yang seleksi, sebenarnya menguntungkan kita. Karena kita bisa memilih. Hal ini terkait nilai kontrak yang diinginkan mereka nantinya. Kalau ada yang rela lebih murah dan disanggupi manajemen, maka pemain itu bisa jadi yang akan masuk tim,” jelas Suimin.
Sementara itu, peluang bagi pemain lokal untuk berkostum Kinantan rupanya belum tertutup. Setelah pemain bernama Usman masuk, kini satu lagi pemain keturunan Tionghoa bernama Deli ‘Aheng’ Leonto terlihat mengikuti seleksi. Aplus dari penonton Aheng lumayan bergemuruh. Walau masih berusia 23 tahun, namun Aheng cukup berhasil menunjukkan kalau dia punya bakat.
“Tentu ini suatu kebanggan karena saya diberikan kesempatan untuk ikuti seleksi di tim sebesar PSMS. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik, karena saya memang cinta PSMS dan ingin bergabung di tim ini,” kata Aheng usai latihan
Bukan tanpa kriteria, benak pelatih berusia 58 tahun itu sebenarnya hampir pasti menentukan salah satu di antara dua legiun asing yang sama-sama berposisi sebagai tukang gedor gawang lawan.
Adalah Adolfo Sauza pemain gimbal asal Brasil itu yang belakangan berusaha mencuri perhatian publik Medan. Namun, pada penampilan perdananya kemarin, tidak ada yang terlalu istimewa. Fans Ayam Kinantan masih semangat kalau melihat aksi Osas Saha yang musim lalu tampil ciamik bersama PSDS.
“Semua peluang selalu terbuka. Tidak ada yang menghalangi pemain untuk bergabung bersama tim ini. Yang penting bagi saya adalah, tunjukkan kemampuan terbaik, maka sodoran kontrak akan menyusul,” beber Sumin, Selasa (20/10).
Usai latihan, Adolfo menyatakan kalau dia pun punya keinginan besar agar diperkenankan membela PSMS. Adolfo sebaliknya ingin membuktikan kelasnya kalau dia memang layak berkostum hijau-hijau ala PSMS. “Pelatih sudah tahu kualitas saya. Saya punya pengalaman dan sangat siap bersaing dengan pemain lainnya. Kalau akhirnya saya tak terpilih saya ikhlas saja dan akan mencari klub lain,” kata Adolfo. “Kontrak belakangan saja. Pembicaraan akan hal itu sama sekali belum ada kami lakukan dengan manajemen,” lanjutnya.
Kedua striker itu, Saha dan Adolfo, dikatakan Suimin punya beberapa kelebihan dan kekuarangan masing-masing. Saha, dikatakan Suimin punya skill yang lebih baik dari Adolfo. Sedangkan Adolfo menurut Suimin punya fighting spirit yang lebih aduhai dibanding Saha. Secara gaya, Adolfo lebih mencerminkan pemain Medan yang terkenal keras dan tak ada kata menyerah.
Kalau boleh memilih, sebenarnya Suimin pasti akan memilih keduanya untuk masuk skuad. Masalahnya, kuota bagi pemain asing di PSMS musim ini dikabarkan hanya akan ada dua tempat. “Ada dua pemain asing di lini depan yang seleksi, sebenarnya menguntungkan kita. Karena kita bisa memilih. Hal ini terkait nilai kontrak yang diinginkan mereka nantinya. Kalau ada yang rela lebih murah dan disanggupi manajemen, maka pemain itu bisa jadi yang akan masuk tim,” jelas Suimin.
Sementara itu, peluang bagi pemain lokal untuk berkostum Kinantan rupanya belum tertutup. Setelah pemain bernama Usman masuk, kini satu lagi pemain keturunan Tionghoa bernama Deli ‘Aheng’ Leonto terlihat mengikuti seleksi. Aplus dari penonton Aheng lumayan bergemuruh. Walau masih berusia 23 tahun, namun Aheng cukup berhasil menunjukkan kalau dia punya bakat.
“Tentu ini suatu kebanggan karena saya diberikan kesempatan untuk ikuti seleksi di tim sebesar PSMS. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik, karena saya memang cinta PSMS dan ingin bergabung di tim ini,” kata Aheng usai latihan
Ayah Angkat Makin Dekat
Depan » Olahraga » Ayam Kinantan » Ayah Angkat Makin Dekat
Ayah Angkat Makin Dekat
10:22 | Wednesday, 21 October 2009
PERBURUAN ayah angkat – yang nantinya dimintai membantu PSMS – tampaknya mulai cerah. Dikatakan Hendra DS, manajer PSMS belakangan ada tiga pengusaha yang tampaknya rela merogoh koceknya demi Ayam Kinantan. Namun ketiga manusia baik itu tidak disebutkan namanya oleh Hendra.
Ditemui di sela-sela latihan kemarin, Hendra menyampaikan kabar bahagia itu. Meskipun belum ada kepastian di atas kertas, namun secara lisan sudah ditemui kesepakatan. “Sejauh ini sudah ada tiga calon ayah angkat yang sudah mau membantu PSMS. Memang belum ada kesepakatan tertulis karena mereka masih menanti sodoran resmi berupa proposal taksasi dana seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk membayar kontrak pemain asing. Dan, proposal itu sedang kita kerjakan,” terang Hendra.
“Mereka ingin tahu, kira-kira berapa dana yang dibutuhkan untuk menggaji pemain asing. Jadi dari tiga orang itu, bisa saja berniat patungan untuk itu,” lanjut Hendra.
Memang, polemik pendanaan PSMS saat ini masih cukup pelik. Terutama dengan niatan merekrut pemain asing. Rata-rata, dikabarnya bahwa biaya untuk merekrut pemain asing, dibutuhkan dana lebih dari Rp500 juta.
Maka itu, sosok ayah angkat yang rela membayar gaji pemain asing sangat dibutuhkan oleh tim. Setidaknya untuk meringankan beban PSMS dalam mengarungi kompetsi musim ini. “Doakan saja semua berjalan lancar. Kita sampai saat ini masih disibukkan dengan lobi ke beberapa pihak yang rela membantu PSMS. Dan hasilnya sudah mulai ada, walaupun belum ada kepastian, namun arahnya sudah jelas. Mari doakan bersama,” pungkas Hendra.
Ayah Angkat Makin Dekat
10:22 | Wednesday, 21 October 2009
PERBURUAN ayah angkat – yang nantinya dimintai membantu PSMS – tampaknya mulai cerah. Dikatakan Hendra DS, manajer PSMS belakangan ada tiga pengusaha yang tampaknya rela merogoh koceknya demi Ayam Kinantan. Namun ketiga manusia baik itu tidak disebutkan namanya oleh Hendra.
Ditemui di sela-sela latihan kemarin, Hendra menyampaikan kabar bahagia itu. Meskipun belum ada kepastian di atas kertas, namun secara lisan sudah ditemui kesepakatan. “Sejauh ini sudah ada tiga calon ayah angkat yang sudah mau membantu PSMS. Memang belum ada kesepakatan tertulis karena mereka masih menanti sodoran resmi berupa proposal taksasi dana seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk membayar kontrak pemain asing. Dan, proposal itu sedang kita kerjakan,” terang Hendra.
“Mereka ingin tahu, kira-kira berapa dana yang dibutuhkan untuk menggaji pemain asing. Jadi dari tiga orang itu, bisa saja berniat patungan untuk itu,” lanjut Hendra.
Memang, polemik pendanaan PSMS saat ini masih cukup pelik. Terutama dengan niatan merekrut pemain asing. Rata-rata, dikabarnya bahwa biaya untuk merekrut pemain asing, dibutuhkan dana lebih dari Rp500 juta.
Maka itu, sosok ayah angkat yang rela membayar gaji pemain asing sangat dibutuhkan oleh tim. Setidaknya untuk meringankan beban PSMS dalam mengarungi kompetsi musim ini. “Doakan saja semua berjalan lancar. Kita sampai saat ini masih disibukkan dengan lobi ke beberapa pihak yang rela membantu PSMS. Dan hasilnya sudah mulai ada, walaupun belum ada kepastian, namun arahnya sudah jelas. Mari doakan bersama,” pungkas Hendra.
Suimin pilih Nyeck, Saha
Pelatih PSMS Medan Suimin Dihardja menjatuhkan pilihan kepada Nyeck Nyobe dan Ikpefua Osas Marvellous Saha untuk direkomendasikan kepada manajemen dalam memperkuat skuad Ayam Kinantan ke Divisi Utama Liga Indonesia musim kompetisi 2009/2010.
"Saya rekomendasikan Nyeck dan Saha," kata Suimin usai mengadakan pertemuan dengan asistennya Suyono dan Jamaluddin Hutauruk di Sekretariat PSMS Kebun Bunga Medan, Rabu malam.
Suimin tidak dapat menyebutkan nilai kontrak yang diminta Nyeck dan Saha. "Itu bukan wewenang saya. Manajemen hanya meminta dua nama legiun asing, maka saya ajukan kedua nama tersebut," terang ‘Pelatih Kampung’ ini.
Nyeck, mantan bek asal Persib Bandung, selama mengikuti seleksi tampil konsisten. Begitu juga dengan Saha yang merupakan mantan striker PSDS Deli Serdang, Saha. Bahkan Saha mendapat nilai plus dari Suimin karena mencetak gol dalam sesi latihan game kemarin sore.
Dalam latihan tersebut, Suimin memasangkan seluruh pemain asing seperti Nyeck Nyobe, Saha, Ariel Guitterez, Adolfo Souza dan Pato. "Saya memang sengaja tidak menggabungkan Nyeck dan Saha untuk melihat upaya Saha menerobos pertahanan Selamat Riyadi dan Nyeck. Ya, dia mendapat nilai plus dengan membuat gol melalui teknik dan nalurinya," jelasnya.
Namun, akunya, kedua legiun asing itu belum pasti membela Ayam Kinantan karena masih menunggu keputusan manajemen PSMS. Apabila keduanya tidak cocok negosiasi harga, legiun asing yang masih berada di PSMS menjadi alternatif di antaranya Ariel Guitterez dan Adolfo Souza.
Selain menjalani pelatihan, Suimin mempunyai program pertandingan segitiga yang dijadwalkan pada 13 dan 14 November mendatang. PSMS mengundang Penang FC dan Pro Duta untuk bertanding segitiga di Stadion Teladan. "Kalau Pro Duta tidak bisa, cadangannya PSAP Sigli," ujar Suimin.
Sementara itu, Manajer tim Drs Hendra DS, asisten Benny Tomasoa dan Julius Raja mengakui skuad membutuhkan legiun asing. "Kita akan negosiasi harga kedua pemain yang diajukan pelatih," kata Hendra menambahkan sekarang ini sudah 21 pemain yang didaftarkan ke Badan Liga Indonesia.
Hendra yang turut menyaksikan latihan PSMS mengharapkan adanya peningkatan permainan. Animo masyarakat untuk memperkuat PSMS juga tinggi, selain legiun asing sejumlah pemain lokal termasuk satu pemain WNI Tionghoa Deli "Aheng" Leonto mengikuti seleksi
"Saya rekomendasikan Nyeck dan Saha," kata Suimin usai mengadakan pertemuan dengan asistennya Suyono dan Jamaluddin Hutauruk di Sekretariat PSMS Kebun Bunga Medan, Rabu malam.
Suimin tidak dapat menyebutkan nilai kontrak yang diminta Nyeck dan Saha. "Itu bukan wewenang saya. Manajemen hanya meminta dua nama legiun asing, maka saya ajukan kedua nama tersebut," terang ‘Pelatih Kampung’ ini.
Nyeck, mantan bek asal Persib Bandung, selama mengikuti seleksi tampil konsisten. Begitu juga dengan Saha yang merupakan mantan striker PSDS Deli Serdang, Saha. Bahkan Saha mendapat nilai plus dari Suimin karena mencetak gol dalam sesi latihan game kemarin sore.
Dalam latihan tersebut, Suimin memasangkan seluruh pemain asing seperti Nyeck Nyobe, Saha, Ariel Guitterez, Adolfo Souza dan Pato. "Saya memang sengaja tidak menggabungkan Nyeck dan Saha untuk melihat upaya Saha menerobos pertahanan Selamat Riyadi dan Nyeck. Ya, dia mendapat nilai plus dengan membuat gol melalui teknik dan nalurinya," jelasnya.
Namun, akunya, kedua legiun asing itu belum pasti membela Ayam Kinantan karena masih menunggu keputusan manajemen PSMS. Apabila keduanya tidak cocok negosiasi harga, legiun asing yang masih berada di PSMS menjadi alternatif di antaranya Ariel Guitterez dan Adolfo Souza.
Selain menjalani pelatihan, Suimin mempunyai program pertandingan segitiga yang dijadwalkan pada 13 dan 14 November mendatang. PSMS mengundang Penang FC dan Pro Duta untuk bertanding segitiga di Stadion Teladan. "Kalau Pro Duta tidak bisa, cadangannya PSAP Sigli," ujar Suimin.
Sementara itu, Manajer tim Drs Hendra DS, asisten Benny Tomasoa dan Julius Raja mengakui skuad membutuhkan legiun asing. "Kita akan negosiasi harga kedua pemain yang diajukan pelatih," kata Hendra menambahkan sekarang ini sudah 21 pemain yang didaftarkan ke Badan Liga Indonesia.
Hendra yang turut menyaksikan latihan PSMS mengharapkan adanya peningkatan permainan. Animo masyarakat untuk memperkuat PSMS juga tinggi, selain legiun asing sejumlah pemain lokal termasuk satu pemain WNI Tionghoa Deli "Aheng" Leonto mengikuti seleksi
Monday, October 19, 2009
Osas: Uang Belakangan
PENAMPILAN apik selama seleksi ditunjukkan Osas Saha mantan pemain PSDS asal Nigeria itu. Sudah tiga gol dikemasnya dalam sesi selesksi game yang digelar Suimin Diharja. Tak ayal, fans pun antusias melihat penampilan apiknya selama seleksi.
Melihat kontribusinya tampaknya bakal dibutuhkan tim, Suimin pun tak ingin langsung membuang pemain berusia 23 tahun itu. Begitupun, Osas mengaku tak sesumbar bahwa dirinya bakal diterima di PSMS.
Usai latihan kemarin, Osas menuturkan kalau dirinya sangat ingin bergabung dengan PSMS. Dan menariknya, Osas tak ingin langsung bicara uang. Menurutnya, dia ingin bahu-membahu dengan pemain lainnya agar PSMS bisa kembali ke Indonesian Super League (ISL) musim depan.
“Saya tidak bisa bilang kalau saya akan bergabung dengan PSMS. Itu semua tergantung pelatih dan manjemen. Saya hanya mengeluarkan seluruh kemampuan saya, dan selanjutnya dipilih oleh pelatih,” kata pemain yang sempat ikut seleksi di PSM Makassar itu.
“Secara pribadi, saya tidak mendahulukan uang. Saya ingin membantu kalau memang dibutuhkan agar PSMS kembali ke ISL,” lanjut pemain yang tengah menanti kelahiran anak pertamanya itu.
Nah, kalau PSMS sudah berhasil masuk kembali ke ISL, barulah Osas akan bicarakan uang. Artinya, ada sinyal positif yang menyatakan bahwa Osas benar-benar ingin bermain di PSMS. Dan kalau lobi manajemen berhasil, bisa saja Osas rela dibayar seharga pemain lokal lainnya. Walaupun pastinya agak lebih tinggi.
Sama dengan yang diutarakan Nyobe. Dia bilang bahwa target utamanya ingin bergabung di PSMS adalah ingin mengembalikan taji Ayam Kinantan di ISL. “Selalu ada warna tersendiri ketika satu tim mendatangkan pemain asing. Maka itu, saya sangat berharap ada pihak yang mau membantu PSMS untuk mendatangkan pemain asing berkualitas,” kata Benny Tomasoa
Melihat kontribusinya tampaknya bakal dibutuhkan tim, Suimin pun tak ingin langsung membuang pemain berusia 23 tahun itu. Begitupun, Osas mengaku tak sesumbar bahwa dirinya bakal diterima di PSMS.
Usai latihan kemarin, Osas menuturkan kalau dirinya sangat ingin bergabung dengan PSMS. Dan menariknya, Osas tak ingin langsung bicara uang. Menurutnya, dia ingin bahu-membahu dengan pemain lainnya agar PSMS bisa kembali ke Indonesian Super League (ISL) musim depan.
“Saya tidak bisa bilang kalau saya akan bergabung dengan PSMS. Itu semua tergantung pelatih dan manjemen. Saya hanya mengeluarkan seluruh kemampuan saya, dan selanjutnya dipilih oleh pelatih,” kata pemain yang sempat ikut seleksi di PSM Makassar itu.
“Secara pribadi, saya tidak mendahulukan uang. Saya ingin membantu kalau memang dibutuhkan agar PSMS kembali ke ISL,” lanjut pemain yang tengah menanti kelahiran anak pertamanya itu.
Nah, kalau PSMS sudah berhasil masuk kembali ke ISL, barulah Osas akan bicarakan uang. Artinya, ada sinyal positif yang menyatakan bahwa Osas benar-benar ingin bermain di PSMS. Dan kalau lobi manajemen berhasil, bisa saja Osas rela dibayar seharga pemain lokal lainnya. Walaupun pastinya agak lebih tinggi.
Sama dengan yang diutarakan Nyobe. Dia bilang bahwa target utamanya ingin bergabung di PSMS adalah ingin mengembalikan taji Ayam Kinantan di ISL. “Selalu ada warna tersendiri ketika satu tim mendatangkan pemain asing. Maka itu, saya sangat berharap ada pihak yang mau membantu PSMS untuk mendatangkan pemain asing berkualitas,” kata Benny Tomasoa
Mantan Kapten Merapat Lagi
Perburuan skuad asing PSMS masih berlangsung. Terakhir, Patricio Jimenez, bek kidal asal Chile siap merapat. Kedatangan Pato – panggilan Partricio Jimenez – ini bisa dikatakan menarik. Pasalnya, kala PSMS dibesut Iwan Setiawan beberapa waktu lalu, Pato adalah kapten PSMS.
Ya, meski tidak lama menjabat kapten – hanya dua kali laga, setelah itu kapten dipegang Afan Lubis – Pato tentunya bukan orang asing lagi bagi Stadion Kebun Bunga. Lucunya, posisi yang diincar Pato sudah ditempati legiun asing yang sedang naik daun, Nyeck Nyobe. Apalagi, Nyobe, sudah nyaris diikat kontrak dengan manajemen.
Selain Pato, legiun asing yang dikabarkan akan merapat hari ini adalah striker Adolfo Sauza. Nah, kedatangan pemain ini juga menarik. Pasalnya, Osas Saha mulai mengambil hati manajemen dan pelatih. Dengan kata lain, perseteruan dua striker ini dipastikan panas untuk merebut satu tiket.
“Dua-dua (Osas dan Adolfo, Red) akan kita lihat dahulu. Kalau memang layak, salah satunya akan segera saya pilih. Target saya, dalam satu pekan ke depan, tim ini sudah memfokuskan penunjukkan kerangka tim. Jadi tidak sibuk seleksi lagi,” beber Pelatih PSMS, Suimin Diharja, kemarin.
Sebelumnya, PSMS bakal memulangkan Christian Bekatal dan Paulo Ezenwa. Dua asing itu dianggap tidak layak berkostum Kinantan. “Mereka masih di mes, kita tinggal tunggu agen mereka menjemput,” jelas Asisten Manajer, Benny Tomasoa.
Tersiar kabar bahwa PSMS musim ini berencana merekrut tiga pemain asing. Satu di lini depan, tengah dan belakang. Di bawah, Nyobe diprediksi bakal dikontrak. Meskipun belum ada kepastian akan hal itu.
Maka itu, kedatangan Pato tentu saja akan menjadikan dilematis tersendiri bagi Suimin. Pasalnya, Nyobe sudah datang dan ikut seleksi “Saya hanya bertugas mengevaluasi pemain yang saya anggap layak membela PSMS. Selanjutnya, manajemen yang menentukan,” kata Suimin.
Sama halnya dengan bakal hadirnya Adolfo Sauza. Penyerang yang musim lalu berkostum Persita itu bakal bersaing keras dengan Osas Saha yang lebih dulu ikut seleksi. Ditanyakan akan kemungkinan-kemungkinan pilihan, Suimin menjawab bahwa dirinya masih akan melihat dengan seksama.
Adolfo Sauza, memiliki pengalaman dan jam terbang yang tentu saja lebih banyak dibandingkan Osas yang hanya bermain di Divisi Utama. Beda dengan Adolfo yang sudah merasakan kerasnya ISL. Begitupun, Osas seolah tak ingin dikesampingkan. Dalam beberapa uji coba akan dirnya, Osas menunjukkan kegesitan dan feeling mencipta gol dan peluang yang mumpuni
Ya, meski tidak lama menjabat kapten – hanya dua kali laga, setelah itu kapten dipegang Afan Lubis – Pato tentunya bukan orang asing lagi bagi Stadion Kebun Bunga. Lucunya, posisi yang diincar Pato sudah ditempati legiun asing yang sedang naik daun, Nyeck Nyobe. Apalagi, Nyobe, sudah nyaris diikat kontrak dengan manajemen.
Selain Pato, legiun asing yang dikabarkan akan merapat hari ini adalah striker Adolfo Sauza. Nah, kedatangan pemain ini juga menarik. Pasalnya, Osas Saha mulai mengambil hati manajemen dan pelatih. Dengan kata lain, perseteruan dua striker ini dipastikan panas untuk merebut satu tiket.
“Dua-dua (Osas dan Adolfo, Red) akan kita lihat dahulu. Kalau memang layak, salah satunya akan segera saya pilih. Target saya, dalam satu pekan ke depan, tim ini sudah memfokuskan penunjukkan kerangka tim. Jadi tidak sibuk seleksi lagi,” beber Pelatih PSMS, Suimin Diharja, kemarin.
Sebelumnya, PSMS bakal memulangkan Christian Bekatal dan Paulo Ezenwa. Dua asing itu dianggap tidak layak berkostum Kinantan. “Mereka masih di mes, kita tinggal tunggu agen mereka menjemput,” jelas Asisten Manajer, Benny Tomasoa.
Tersiar kabar bahwa PSMS musim ini berencana merekrut tiga pemain asing. Satu di lini depan, tengah dan belakang. Di bawah, Nyobe diprediksi bakal dikontrak. Meskipun belum ada kepastian akan hal itu.
Maka itu, kedatangan Pato tentu saja akan menjadikan dilematis tersendiri bagi Suimin. Pasalnya, Nyobe sudah datang dan ikut seleksi “Saya hanya bertugas mengevaluasi pemain yang saya anggap layak membela PSMS. Selanjutnya, manajemen yang menentukan,” kata Suimin.
Sama halnya dengan bakal hadirnya Adolfo Sauza. Penyerang yang musim lalu berkostum Persita itu bakal bersaing keras dengan Osas Saha yang lebih dulu ikut seleksi. Ditanyakan akan kemungkinan-kemungkinan pilihan, Suimin menjawab bahwa dirinya masih akan melihat dengan seksama.
Adolfo Sauza, memiliki pengalaman dan jam terbang yang tentu saja lebih banyak dibandingkan Osas yang hanya bermain di Divisi Utama. Beda dengan Adolfo yang sudah merasakan kerasnya ISL. Begitupun, Osas seolah tak ingin dikesampingkan. Dalam beberapa uji coba akan dirnya, Osas menunjukkan kegesitan dan feeling mencipta gol dan peluang yang mumpuni
Divisi Utama mulai 25 November
Kompetisi Sepakbola Divisi Utama PSSI 2009/2010 dijadwalkan mulai digelar 25 November mendatang, usai Tim Nasional memainkan pertandingan babak kualifikasi Piala Asia.
Menurut Asisten Manajer Tim PSMS Drs Benny Tomasoa di Stadion Kebun Bunga Medan, Jumat, jadwal ini diperoleh manajemen berdasarkan informasi dari Badan Liga Indonesia (BLI).
Dikatakan, sebelum pertandingan dimulai akan didahului dengan berbagai kegiatan di antaranya pendaftaran pemain (hingga 20 Oktober) namun setelah itu setiap tim masih diberi kesempatan menambah pemain. Benny mengakui, masing-masing tim diberi jatah menambah maksimal dua pemain pada 21 Oktober hingga 15 Desember nanti.
Saat ini, Ayam Kinantan sudah memiliki 21 pemain dan terakhir telah dicapai kesepakatan antara manajemen dengan pengurus tentang diizinkannya mengontrak pemain asing sebanyak dua orang dari jumlah tiga legiun asing sesuai kebutuhan tim.
Legiun asing asal Kamerun Bekatal Cristian dan Nyeck Nyobe tengah mengikuti seleksi dan Aldofo Sousa dengan Ikpefua Osas Marvellous Saha menyusul.
Untuk lini belakang, Benny mengatakan mungkin merekrut Nyobe dan lini depan diupayakan diisi mantan pemain Persita Tangerang, Adolfo Sousa, yang menurut rencana tiba di Medan Senin (19/10) mendatang. Kendati begitu, keputusan tetap di tangan pelatih Suimin Dihardja.
Benny menambahkan, penyerahan daftar manajemen tim dan panitia pelaksana (panpel) adalah 30 Oktober, lalu workshop panpel dan manajer digelar di Jakarta pada 11 November mendatang.
Pertemuan antar manajer juga digelar di Jakarta pada waktu yang bersamaan. "Kemungkinan setelah itu dilakukan pembagian grup dan jadwal pertandingan," katanya
Menurut Asisten Manajer Tim PSMS Drs Benny Tomasoa di Stadion Kebun Bunga Medan, Jumat, jadwal ini diperoleh manajemen berdasarkan informasi dari Badan Liga Indonesia (BLI).
Dikatakan, sebelum pertandingan dimulai akan didahului dengan berbagai kegiatan di antaranya pendaftaran pemain (hingga 20 Oktober) namun setelah itu setiap tim masih diberi kesempatan menambah pemain. Benny mengakui, masing-masing tim diberi jatah menambah maksimal dua pemain pada 21 Oktober hingga 15 Desember nanti.
Saat ini, Ayam Kinantan sudah memiliki 21 pemain dan terakhir telah dicapai kesepakatan antara manajemen dengan pengurus tentang diizinkannya mengontrak pemain asing sebanyak dua orang dari jumlah tiga legiun asing sesuai kebutuhan tim.
Legiun asing asal Kamerun Bekatal Cristian dan Nyeck Nyobe tengah mengikuti seleksi dan Aldofo Sousa dengan Ikpefua Osas Marvellous Saha menyusul.
Untuk lini belakang, Benny mengatakan mungkin merekrut Nyobe dan lini depan diupayakan diisi mantan pemain Persita Tangerang, Adolfo Sousa, yang menurut rencana tiba di Medan Senin (19/10) mendatang. Kendati begitu, keputusan tetap di tangan pelatih Suimin Dihardja.
Benny menambahkan, penyerahan daftar manajemen tim dan panitia pelaksana (panpel) adalah 30 Oktober, lalu workshop panpel dan manajer digelar di Jakarta pada 11 November mendatang.
Pertemuan antar manajer juga digelar di Jakarta pada waktu yang bersamaan. "Kemungkinan setelah itu dilakukan pembagian grup dan jadwal pertandingan," katanya
Friday, October 16, 2009
Geber Legiun Asing
Nyeck Merapat, Bekatal Terancam
MEDAN- Upaya mendatangkan legiun asing terus digeber PSMS. Rabu (14/10) Nyeck Nyobe mantan bek Persib Bandung resmi bergabung untuk mengikuti seleksi. Di samping itu, manajemen PSMS juga berencana mendatangkan Adolfo Sauza mantan striker Persita Tangerang musim lalu.javascript:void(0)
Sebaliknya, Christian Bekatal yang sudah lebih dulu bergabung dan dua kali ikuti proses seleksi, tampaknya terancam dipulangkan. Kebutuhan akan penyerang murni, itu alasan utama yang dilontarkan manajemen PSMS lewat Benny Tomasoa asisten manajer, kemarin.
“Ada kemungkinan untuk memulangkan Bekatal. Tapi kita masih menanti rekomendasi dari pelatih kepala. Bukan karena apa-apa, tapi melainkan karena kebutuhan tim akan striker. Sedangkan Bekatal merupakan pemain yang cenderung main di lini kedua atau playmaker,” terang Benny.
Dalam uji coba kontra Medan United baru-baru ini, Suimin Diharja arsitek PSMS memang sudah melihat hal itu. Berdasarkan pengamatannya, Bekatal memang lebih sering mundur ke belakang dan membantu second line PSMS yang sudah dikawal oleh Afan Lubis. Maka itu, rekomendasi dari Suimin akan segera dijadikan patokan.
Sementara Nyeck, dijelaskan akan segera ikuti seleksi begitu bergabung. Saat dihubungi kemarin sore, Benny mengaku sedang menjemput Nyeck di Bandara Polonia. “Nyeck punya komitmen kuat untuk bergabung bersama PSMS. Ini terbukti dari pilihannya untuk seleksi di PSMS daripada menerima tawaran Persija. Mungkin besok (hari ini, Red) dia usah bergabung dengan tim,” terang Benny.
Tak hanya Nyeck, manajemen PSMS juga berencana mendatangkan Adolfo Sauza yang musim lalu berkostum Persita. Menurut Benny, Adolfo akan didatangkan pada Jumat (16/1) besok. “Rencana kita juga akan mendatangkan Adolfo untuk ikuti seleksi. Tapi keputusan pastinya belum diketahui. Yang jelas, tim ini membutuhkan sosok striker asing,” pungkas Benny. (ful)
MEDAN- Upaya mendatangkan legiun asing terus digeber PSMS. Rabu (14/10) Nyeck Nyobe mantan bek Persib Bandung resmi bergabung untuk mengikuti seleksi. Di samping itu, manajemen PSMS juga berencana mendatangkan Adolfo Sauza mantan striker Persita Tangerang musim lalu.javascript:void(0)
Sebaliknya, Christian Bekatal yang sudah lebih dulu bergabung dan dua kali ikuti proses seleksi, tampaknya terancam dipulangkan. Kebutuhan akan penyerang murni, itu alasan utama yang dilontarkan manajemen PSMS lewat Benny Tomasoa asisten manajer, kemarin.
“Ada kemungkinan untuk memulangkan Bekatal. Tapi kita masih menanti rekomendasi dari pelatih kepala. Bukan karena apa-apa, tapi melainkan karena kebutuhan tim akan striker. Sedangkan Bekatal merupakan pemain yang cenderung main di lini kedua atau playmaker,” terang Benny.
Dalam uji coba kontra Medan United baru-baru ini, Suimin Diharja arsitek PSMS memang sudah melihat hal itu. Berdasarkan pengamatannya, Bekatal memang lebih sering mundur ke belakang dan membantu second line PSMS yang sudah dikawal oleh Afan Lubis. Maka itu, rekomendasi dari Suimin akan segera dijadikan patokan.
Sementara Nyeck, dijelaskan akan segera ikuti seleksi begitu bergabung. Saat dihubungi kemarin sore, Benny mengaku sedang menjemput Nyeck di Bandara Polonia. “Nyeck punya komitmen kuat untuk bergabung bersama PSMS. Ini terbukti dari pilihannya untuk seleksi di PSMS daripada menerima tawaran Persija. Mungkin besok (hari ini, Red) dia usah bergabung dengan tim,” terang Benny.
Tak hanya Nyeck, manajemen PSMS juga berencana mendatangkan Adolfo Sauza yang musim lalu berkostum Persita. Menurut Benny, Adolfo akan didatangkan pada Jumat (16/1) besok. “Rencana kita juga akan mendatangkan Adolfo untuk ikuti seleksi. Tapi keputusan pastinya belum diketahui. Yang jelas, tim ini membutuhkan sosok striker asing,” pungkas Benny. (ful)
Suimin sambut gembira trio asing
Dua lagi pemain asing asal Afrika, Nyeck Nyobe dan Ikpefua Osas Marvellous Saha, bakal bergabung dalam skuad PSMS Medan. Sedangkan Aldofo Sousa masih ditunggu kedatangannya.
Pelatih Suimin Dihardja yang ditemui usai memimpin Selamet Riyadi cs berlatih di Stadion Kebun Bunga Medan, Kamis, menyambut gembira kehadiran trio asing tersebut memperkuat skuad Ayam Kinantan guna menghadapi kompetisi Divisi Utama PSSI 2009/2010, November nanti.
“Kepastian mereka masuk skuad PSMS tergantung hasil seleksi. Siapapun dia, walau pemain bersangkutan punya nama besar dan berprestasi sebelumnya, tidak menjadi patokan manajemen maupun pelatih memilihnya,” kata Suimin.
Manajer tim Drs Hendra DS didampingi Drs Benny Tomasoa mengakui, direkrutnya pemain asing karena ada harapan pihak bapak angkat (sponsor) mau membiayainya. Kalau tidak, Hendra menambahkan terasa sulit bagi PSMS mengontrak para pemain tersebut.
Hendra dan Benny optimis pihaknya akan mendapatkan bapak angkat. Dalam kesempatan itu, Hendra juga mengakui pada 14 November nanti PSMS akan melakukan dadar kekuatan dengan Penang FC asal Malaysia di Stadion Teladan Medan. Pada laga itu, Hendra berharap pelatih sudah menentukan pemainnya dan tidak lagi bongkar pasang.
Benny sendiri mengakui sependapat dengan pelatih bahwa pemain asing asal Kamerun, Bekatal Cristian, bukan pemain depan murni melainkan gelandang menyerang. Hal itu berdasarkan karakter permainannya pada Selasa (13/10) lalu ketika Bekatal lebih banyak melakukan umpan ketimbang mencari peluang untuk membuat gol.
"Dengan kehadiran Saha dan Sousa, satu di antaranya mungkin bisa menggantikan Bekatal di depan, sedangkan Nyeck Nyobe akan bermain sebagai libero," kata Suimin.
Menanggapi status mantan pemain PSDS Deli Serdang Imam Faisal, dikatakan bahwa pengurus PSMS tidak lagi menambah pemain lokal dari jumlah pemain yang ada sehingga mantan pemain PON Sumut itu tertutup peluangnya masuk skuad PSMS
Pelatih Suimin Dihardja yang ditemui usai memimpin Selamet Riyadi cs berlatih di Stadion Kebun Bunga Medan, Kamis, menyambut gembira kehadiran trio asing tersebut memperkuat skuad Ayam Kinantan guna menghadapi kompetisi Divisi Utama PSSI 2009/2010, November nanti.
“Kepastian mereka masuk skuad PSMS tergantung hasil seleksi. Siapapun dia, walau pemain bersangkutan punya nama besar dan berprestasi sebelumnya, tidak menjadi patokan manajemen maupun pelatih memilihnya,” kata Suimin.
Manajer tim Drs Hendra DS didampingi Drs Benny Tomasoa mengakui, direkrutnya pemain asing karena ada harapan pihak bapak angkat (sponsor) mau membiayainya. Kalau tidak, Hendra menambahkan terasa sulit bagi PSMS mengontrak para pemain tersebut.
Hendra dan Benny optimis pihaknya akan mendapatkan bapak angkat. Dalam kesempatan itu, Hendra juga mengakui pada 14 November nanti PSMS akan melakukan dadar kekuatan dengan Penang FC asal Malaysia di Stadion Teladan Medan. Pada laga itu, Hendra berharap pelatih sudah menentukan pemainnya dan tidak lagi bongkar pasang.
Benny sendiri mengakui sependapat dengan pelatih bahwa pemain asing asal Kamerun, Bekatal Cristian, bukan pemain depan murni melainkan gelandang menyerang. Hal itu berdasarkan karakter permainannya pada Selasa (13/10) lalu ketika Bekatal lebih banyak melakukan umpan ketimbang mencari peluang untuk membuat gol.
"Dengan kehadiran Saha dan Sousa, satu di antaranya mungkin bisa menggantikan Bekatal di depan, sedangkan Nyeck Nyobe akan bermain sebagai libero," kata Suimin.
Menanggapi status mantan pemain PSDS Deli Serdang Imam Faisal, dikatakan bahwa pengurus PSMS tidak lagi menambah pemain lokal dari jumlah pemain yang ada sehingga mantan pemain PON Sumut itu tertutup peluangnya masuk skuad PSMS
Wednesday, October 14, 2009
Suimin akui mulai berkembang
Pelatih PSMS Suimin Dihardja, Minggu mengakui, penampilan anak-anak besutannya mulai menunjukkan peningkatan dari pertandingan ujicoba yang sudah dilakoni.
“Perkembangan permainan sudah mulai terlihat. Setidaknya materi latihan selama ini sudah mulai nampak. Gol dalam partai uji coba tidak terlalu kita cari,” beber Suimin usai menang 3-1 atas Gumarang FC di Stadion Kebun Bunga Medan.
Skuad Ayam Kinantan lebih dulu unggul di awal babak pertama ketika Heri Swondo memanfaatkan bola hasil tendangan bebas Imam Faisal. Dengan sedikit sontekan kepalanya, skor berubah 1-0 yang bertahan hingga paruh laga.
Untuk suplai tenagan, tiga pemain digantikan di babak kedua. M Affan Lubis, Selamat Riadi dan M Yusuf masuk menggantikan Chiko Maradona, Heri Swondo dan Usman.
Belum genap lima menit babak kedua dimulai, Imam Faisal yang statusnya belum jelas di PSMS menunjukkan kelasnya. Lewat satu kesalahan pemain belakang Gumarang FC, Imam melepaskan tendangan menyusur tanah yang langsung membobol gawang lawan.
Unggul 2-0, anak-anak PSMS terus mendominasi permainan. Sayangnya, beberapa peluang yang diperoleh Ahmad Affandi dan Jacky Pasarela belum menemui sasaran. Keasyikan menyerang, PSMS lengah bertahan dan berakibat Syafri Koto memperkecil ketinggalan Gumarang FC.
Di pengujung laga, Imam Faisal semakin menunjukkan dirinya pantas diandalkan skuad Ayam Kinantan. Lewat satu kemelut di depan mulut gawang, tendangan first time mantan pemain PSDS Deli Serdang ini memastikan kemenangan timnya. Skor 3-1 bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Dalam partai bertajuk laga amal "PSMS Peduli Gempa Sumbar", segenap pemain, ofisial menunjukkan kepeduliannya terhadap korban gempa. Dari sumbangan yang digalang Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK), terkumpul dana sejumlah Rp930 ribu. Sumbangan itu dikumpulkan dengan dana yang telah digalang 10 hari oleh SMeCK dengan total lebih dari Rp7 juta.
“Rencananya, kami akan langsung menyalurkan sumbangan ini ke Sumbar pada Senin ini,” beber Ketua SMeCK Nata didampingi koordinator penggalangan dana Firman
“Perkembangan permainan sudah mulai terlihat. Setidaknya materi latihan selama ini sudah mulai nampak. Gol dalam partai uji coba tidak terlalu kita cari,” beber Suimin usai menang 3-1 atas Gumarang FC di Stadion Kebun Bunga Medan.
Skuad Ayam Kinantan lebih dulu unggul di awal babak pertama ketika Heri Swondo memanfaatkan bola hasil tendangan bebas Imam Faisal. Dengan sedikit sontekan kepalanya, skor berubah 1-0 yang bertahan hingga paruh laga.
Untuk suplai tenagan, tiga pemain digantikan di babak kedua. M Affan Lubis, Selamat Riadi dan M Yusuf masuk menggantikan Chiko Maradona, Heri Swondo dan Usman.
Belum genap lima menit babak kedua dimulai, Imam Faisal yang statusnya belum jelas di PSMS menunjukkan kelasnya. Lewat satu kesalahan pemain belakang Gumarang FC, Imam melepaskan tendangan menyusur tanah yang langsung membobol gawang lawan.
Unggul 2-0, anak-anak PSMS terus mendominasi permainan. Sayangnya, beberapa peluang yang diperoleh Ahmad Affandi dan Jacky Pasarela belum menemui sasaran. Keasyikan menyerang, PSMS lengah bertahan dan berakibat Syafri Koto memperkecil ketinggalan Gumarang FC.
Di pengujung laga, Imam Faisal semakin menunjukkan dirinya pantas diandalkan skuad Ayam Kinantan. Lewat satu kemelut di depan mulut gawang, tendangan first time mantan pemain PSDS Deli Serdang ini memastikan kemenangan timnya. Skor 3-1 bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Dalam partai bertajuk laga amal "PSMS Peduli Gempa Sumbar", segenap pemain, ofisial menunjukkan kepeduliannya terhadap korban gempa. Dari sumbangan yang digalang Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK), terkumpul dana sejumlah Rp930 ribu. Sumbangan itu dikumpulkan dengan dana yang telah digalang 10 hari oleh SMeCK dengan total lebih dari Rp7 juta.
“Rencananya, kami akan langsung menyalurkan sumbangan ini ke Sumbar pada Senin ini,” beber Ketua SMeCK Nata didampingi koordinator penggalangan dana Firman
Bekatal merapat ke PSMS
Pemain asing asal Kamerun, Bekatal Cristian, merapat ke skuad PSMS Medan. Namun belum ada kepastian dia membela tim kebanggaan kota Medan ini pada kompetisi Divisi Utama PSSI 2009 yang dijadwalkan November mendatang.
Asisten Manajer tim PSMS Drs Benny Tomasoa ketika dihubungi saat menyaksikan latihan tim asuhan Suimin Dihardja di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin menyebutkan, kehadiran pemain yang memperkuat Persita Tangerang tahun lalu itu masih berstatus seleksi.
Bersama Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS dan Zulkifli Husin, Benny belum memastikan biaya yang harus dikeluarkan manajemen untuk mendapatkan Bekatal. Dikatakana, manajemen juga harus berkonsultasi dengan Ketua Umum sebelum merekrut Bekatal memperkuat Ayam Kinantan.
Dalam latihan pagi dan sore, Bekatal langsung mendapat latihan fisik. “Mungkin dia masih kelelahan, jadi kita belum bisa menilai kemampuannya,” kata Benny seraya mengakui pada Selasa ini PSMS akan melakukan ujicoba melawan Medan United di Stadion DR TD Pardede, Jl Binjai Medan.
Sebelum latihan, Manajer Tim Drs Hendra DS dan Asisten Manajer Benny Tomasoa menyerahkan sumbangan ke korban gempa di Sumatera Barat kepada fans PSMS, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK), yang akan meneruskannya kepada korban.
Di samping bantuan dari pemain, manajer dan asisten manajer plus pelatih Suimin Dihardja, rombongan fans PSMS itu juga membawa bahan-bahan sembako dan obat-obatan dengan uang tunai setotal Rp10 juta lebih.
"Sebagai pelatih PSMS, saya salut dengan kepedulian yang ditunjukkan SmeCK dan berharap bantuan tersebut dapat disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkannya,” kata Suimin.
Sementara itu, Firman mengatakan pengiriman bantuan ini merupakan kerjasama antara SMeCK dan PSMS sekaligus sebagai bukti dari kekompakan kedua belah pihak. "Melalui kegiatan ini, kami menyatakan SMeCK selalu memberikan dukungan kepada PSMS apapun kondisi yang saat ini terjadi dan berharap mereka bisa menunjukkan tajinya untuk kembali ke Liga Super musim depan," bebernya
Asisten Manajer tim PSMS Drs Benny Tomasoa ketika dihubungi saat menyaksikan latihan tim asuhan Suimin Dihardja di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin menyebutkan, kehadiran pemain yang memperkuat Persita Tangerang tahun lalu itu masih berstatus seleksi.
Bersama Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS dan Zulkifli Husin, Benny belum memastikan biaya yang harus dikeluarkan manajemen untuk mendapatkan Bekatal. Dikatakana, manajemen juga harus berkonsultasi dengan Ketua Umum sebelum merekrut Bekatal memperkuat Ayam Kinantan.
Dalam latihan pagi dan sore, Bekatal langsung mendapat latihan fisik. “Mungkin dia masih kelelahan, jadi kita belum bisa menilai kemampuannya,” kata Benny seraya mengakui pada Selasa ini PSMS akan melakukan ujicoba melawan Medan United di Stadion DR TD Pardede, Jl Binjai Medan.
Sebelum latihan, Manajer Tim Drs Hendra DS dan Asisten Manajer Benny Tomasoa menyerahkan sumbangan ke korban gempa di Sumatera Barat kepada fans PSMS, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK), yang akan meneruskannya kepada korban.
Di samping bantuan dari pemain, manajer dan asisten manajer plus pelatih Suimin Dihardja, rombongan fans PSMS itu juga membawa bahan-bahan sembako dan obat-obatan dengan uang tunai setotal Rp10 juta lebih.
"Sebagai pelatih PSMS, saya salut dengan kepedulian yang ditunjukkan SmeCK dan berharap bantuan tersebut dapat disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkannya,” kata Suimin.
Sementara itu, Firman mengatakan pengiriman bantuan ini merupakan kerjasama antara SMeCK dan PSMS sekaligus sebagai bukti dari kekompakan kedua belah pihak. "Melalui kegiatan ini, kami menyatakan SMeCK selalu memberikan dukungan kepada PSMS apapun kondisi yang saat ini terjadi dan berharap mereka bisa menunjukkan tajinya untuk kembali ke Liga Super musim depan," bebernya
Manajer gusar menang 2-1
Akibat PSMS Medan cuma menang 2-1 atas Medan United (MU) pada laga persahabatan di Stadion DR TD Pardede, Selasa, Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS gusar.
Bahkan Hendra menilai empat pemain tengah layak dipertimbangkan keberadaannya untuk tetap berada di skuad Ayam Kinantan tersebut. Pada laga ke-13 itu, PSMS hanya mampu menciptakan dua gol di babak kedua lewat Imam Faisal dan M Affan Lubis, sementara MU memperkecil ketinggalan lewat kaki Tambun Naibaho.
“Pelatih Suimin Diharja saat ini terus memantau perkembangan tim dengan mencatat laporan masing-masing pemain setiap harinya hingga beberapa minggu ke depan. Tentunya, tidak semua pemain dipertahankan dan akan ada sekitar empat pemain yang masih harus dipertimbangkan statusnya,” ucap Hendra tegas tanpa menyebutkan nama-nama pemain tersebut.
Untuk pemain asing, pemain Kamerun Bekatal Christian masih terus mendapatkan perhatian serius dari tim pelatih. “Kita belum bisa memutuskan statusnya di PSMS, karena masih menunggu pemain asing lainnya yang rencananya datang dalam waktu dekat. Perbandingan belum bisa kita lakukan, karena hanya Bekatal yang baru ada,” ucap Hendra lagi.
Sama halnya dengan Bekatal, Ariel Guttierez yang tetap berlatih di PSMS dan diturunkan pada laga kontra skuad asuhan Parlin Siagian itu juga belum punya kejelasan. “Semua mungkin, tetapi kemampuannya masih terus kita pantau,” tambah Hendra.
Suimin pun mengamini apa yang diungkapkan Hendra, karena saat ini dirinya tengah membentuk kerangka tim yang akan diplot sebagai skuad inti. Untuk pemain asing, Suimin menyatakan masih menunggu kedatangan beberapa pemain impor.
“Tim kita (PSMS) tidak mampu mengembangkan permainan dengan baik. Mereka terkejut melihat compact defense yang dibangun Medan United, sehingga seringkali serangan yang dibangun kandas. Sebaliknya, performa MU cukup baik,” sebutnya.
Parlin Siagian tidak mau berkomentar banyak. “Pertandingan ini hanya friendly match. Kalau kita berkomentar yang aneh-aneh, kesan PSMS di masyarakat tidak akan baik. Jadi saya tidak bisa berkomentar apa-apa,” tandasnya.
Bahkan Hendra menilai empat pemain tengah layak dipertimbangkan keberadaannya untuk tetap berada di skuad Ayam Kinantan tersebut. Pada laga ke-13 itu, PSMS hanya mampu menciptakan dua gol di babak kedua lewat Imam Faisal dan M Affan Lubis, sementara MU memperkecil ketinggalan lewat kaki Tambun Naibaho.
“Pelatih Suimin Diharja saat ini terus memantau perkembangan tim dengan mencatat laporan masing-masing pemain setiap harinya hingga beberapa minggu ke depan. Tentunya, tidak semua pemain dipertahankan dan akan ada sekitar empat pemain yang masih harus dipertimbangkan statusnya,” ucap Hendra tegas tanpa menyebutkan nama-nama pemain tersebut.
Untuk pemain asing, pemain Kamerun Bekatal Christian masih terus mendapatkan perhatian serius dari tim pelatih. “Kita belum bisa memutuskan statusnya di PSMS, karena masih menunggu pemain asing lainnya yang rencananya datang dalam waktu dekat. Perbandingan belum bisa kita lakukan, karena hanya Bekatal yang baru ada,” ucap Hendra lagi.
Sama halnya dengan Bekatal, Ariel Guttierez yang tetap berlatih di PSMS dan diturunkan pada laga kontra skuad asuhan Parlin Siagian itu juga belum punya kejelasan. “Semua mungkin, tetapi kemampuannya masih terus kita pantau,” tambah Hendra.
Suimin pun mengamini apa yang diungkapkan Hendra, karena saat ini dirinya tengah membentuk kerangka tim yang akan diplot sebagai skuad inti. Untuk pemain asing, Suimin menyatakan masih menunggu kedatangan beberapa pemain impor.
“Tim kita (PSMS) tidak mampu mengembangkan permainan dengan baik. Mereka terkejut melihat compact defense yang dibangun Medan United, sehingga seringkali serangan yang dibangun kandas. Sebaliknya, performa MU cukup baik,” sebutnya.
Parlin Siagian tidak mau berkomentar banyak. “Pertandingan ini hanya friendly match. Kalau kita berkomentar yang aneh-aneh, kesan PSMS di masyarakat tidak akan baik. Jadi saya tidak bisa berkomentar apa-apa,” tandasnya.
Tuesday, October 13, 2009
Stop Pemain Lokal
Legiun asing mulai merapat ke klub berjuluk Ayam Kinantan. Minggu (11/10) kemarin, mantan striker Persita asal Kamerun bernama Christian Bekapal bertandang ke Stadion Kebun Bunga markas PSMS. Kedatangan Christian tentu saja untuk mengikuti seleksi tim asuhan Suimin Diharja itu.
Christian datang bersama Benny Tomasoa, asisten manajer PSMS. Dijelaskan Benny, komitmen manajemen PSMS untuk berusaha mendatangkan legiun asing memang terus digalakkan. Bahkan sempat beredar kabar manajemen PSMS rela patungan untuk mendatangkan legiun asing.
Tidak hanya itu, upaya untuk mendatangkan ayah angkat yang rela membayar kebutuhan pemain asing juga masih diupayakan manajemen. “Sementara, baru Christian Bekapal yang kami datangkan untuk seleksi. Kalau pelatih berkenan, dia akan bersama kita. Kalau tidak maka kita cari yang lain,” beber Benny.
Christian yang diwawancarai Sumut Pos pun mengaku senang, bisa diberi kesempatan testing di PSMS. Menurutnya, PSMS merupakan tim bagus dan punya nama besar.
“Saya senang seandainya bisa bergabung di PSMS. Ini merupakan tim yang besar dan disegani. Kalau memang terpilih masuk skuad, saya akan bertekad membawa PSMS kembali ke ISL,” kata Christian dengan bahasa Indonesianya yang terbata-bata.
Sedangkan Nyeck Nyobe yang awalnya juga digadang bakal berlabuh di PSMS, akan datang Selasa ini. “Sebenarnya Nyek Nyobe mau datang hari ini (Minggu, Red) juga. Tapi saya bilang sabar dulu menanti konfirmasi dari pengurus. Maka itu Nyeck kemungkinan besar akan datang Selasa ini,” lanjut Benny.
Kalau rekrutmen asing mulai digalakkan, maka tidak demikian dengan upaya menambah skuad lokal. Dijelaskan Benny, pemilihan akan pemain asing dengan kemampuan yang setingkat lebih baik dari pemain lokal akan menjadi prioritas.
Kebetulan legiun asing yang akan didatangkan menurut Benny, tidak minta macam-macam dan bersedia dikontrak dengan harga di bawah standar pemain asing. Seperti Nyeck Nyobe yang siap dikontrak di bawah harga Rp500 juta.
“Untuk pemain lokal tampaknya kita tidak akan menambah skuad. Sebaliknya akan kita cari pemain asing yang harganya terjangkau dengan kemampuan lebih baik. Seperti Nyeck, dia sudah bilang pada saya siap dibayar di bawah standar asalkan main untuk PSMS. Dia hanya minta dikontrakkan rumah untuk keluarganya. Itu saja,” pungkas Benny
Christian datang bersama Benny Tomasoa, asisten manajer PSMS. Dijelaskan Benny, komitmen manajemen PSMS untuk berusaha mendatangkan legiun asing memang terus digalakkan. Bahkan sempat beredar kabar manajemen PSMS rela patungan untuk mendatangkan legiun asing.
Tidak hanya itu, upaya untuk mendatangkan ayah angkat yang rela membayar kebutuhan pemain asing juga masih diupayakan manajemen. “Sementara, baru Christian Bekapal yang kami datangkan untuk seleksi. Kalau pelatih berkenan, dia akan bersama kita. Kalau tidak maka kita cari yang lain,” beber Benny.
Christian yang diwawancarai Sumut Pos pun mengaku senang, bisa diberi kesempatan testing di PSMS. Menurutnya, PSMS merupakan tim bagus dan punya nama besar.
“Saya senang seandainya bisa bergabung di PSMS. Ini merupakan tim yang besar dan disegani. Kalau memang terpilih masuk skuad, saya akan bertekad membawa PSMS kembali ke ISL,” kata Christian dengan bahasa Indonesianya yang terbata-bata.
Sedangkan Nyeck Nyobe yang awalnya juga digadang bakal berlabuh di PSMS, akan datang Selasa ini. “Sebenarnya Nyek Nyobe mau datang hari ini (Minggu, Red) juga. Tapi saya bilang sabar dulu menanti konfirmasi dari pengurus. Maka itu Nyeck kemungkinan besar akan datang Selasa ini,” lanjut Benny.
Kalau rekrutmen asing mulai digalakkan, maka tidak demikian dengan upaya menambah skuad lokal. Dijelaskan Benny, pemilihan akan pemain asing dengan kemampuan yang setingkat lebih baik dari pemain lokal akan menjadi prioritas.
Kebetulan legiun asing yang akan didatangkan menurut Benny, tidak minta macam-macam dan bersedia dikontrak dengan harga di bawah standar pemain asing. Seperti Nyeck Nyobe yang siap dikontrak di bawah harga Rp500 juta.
“Untuk pemain lokal tampaknya kita tidak akan menambah skuad. Sebaliknya akan kita cari pemain asing yang harganya terjangkau dengan kemampuan lebih baik. Seperti Nyeck, dia sudah bilang pada saya siap dibayar di bawah standar asalkan main untuk PSMS. Dia hanya minta dikontrakkan rumah untuk keluarganya. Itu saja,” pungkas Benny
Monday, October 12, 2009
PSMS-Gumarang FC terkumpul Rp930 Ribu
Pelatih PSMS Suimin Dihardja, Minggu mengakui, penampilan anak-anak besutannya mulai menunjukkan peningkatan dari pertandingan ujicoba yang sudah dilakoni.
“Perkembangan permainan sudah mulai terlihat. Setidaknya materi latihan selama ini sudah mulai nampak. Gol dalam partai uji coba tidak terlalu kita cari,” beber Suimin usai menang 3-1 atas Gumarang FC di Stadion Kebun Bunga Medan.
Skuad Ayam Kinantan lebih dulu unggul di awal babak pertama ketika Heri Swondo memanfaatkan bola hasil tendangan bebas Imam Faisal. Dengan sedikit sontekan kepalanya, skor berubah 1-0 yang bertahan hingga paruh laga.
Untuk suplai tenagan, tiga pemain digantikan di babak kedua. M Affan Lubis, Selamat Riadi dan M Yusuf masuk menggantikan Chiko Maradona, Heri Swondo dan Usman.
Belum genap lima menit babak kedua dimulai, Imam Faisal yang statusnya belum jelas di PSMS menunjukkan kelasnya. Lewat satu kesalahan pemain belakang Gumarang FC, Imam melepaskan tendangan menyusur tanah yang langsung membobol gawang lawan.
Unggul 2-0, anak-anak PSMS terus mendominasi permainan. Sayangnya, beberapa peluang yang diperoleh Ahmad Affandi dan Jacky Pasarela belum menemui sasaran. Keasyikan menyerang, PSMS lengah bertahan dan berakibat Syafri Koto memperkecil ketinggalan Gumarang FC.
Di pengujung laga, Imam Faisal semakin menunjukkan dirinya pantas diandalkan skuad Ayam Kinantan. Lewat satu kemelut di depan mulut gawang, tendangan first time mantan pemain PSDS Deli Serdang ini memastikan kemenangan timnya. Skor 3-1 bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Dalam partai bertajuk laga amal "PSMS Peduli Gempa Sumbar", segenap pemain, ofisial menunjukkan kepeduliannya terhadap korban gempa. Dari sumbangan yang digalang Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK), terkumpul dana sejumlah Rp930 ribu. Sumbangan itu dikumpulkan dengan dana yang telah digalang 10 hari oleh SMeCK dengan total lebih dari Rp7 juta.
“Rencananya, kami akan langsung menyalurkan sumbangan ini ke Sumbar pada Senin ini,” beber Ketua SMeCK Nata didampingi koordinator penggalangan dana Firman.
“Perkembangan permainan sudah mulai terlihat. Setidaknya materi latihan selama ini sudah mulai nampak. Gol dalam partai uji coba tidak terlalu kita cari,” beber Suimin usai menang 3-1 atas Gumarang FC di Stadion Kebun Bunga Medan.
Skuad Ayam Kinantan lebih dulu unggul di awal babak pertama ketika Heri Swondo memanfaatkan bola hasil tendangan bebas Imam Faisal. Dengan sedikit sontekan kepalanya, skor berubah 1-0 yang bertahan hingga paruh laga.
Untuk suplai tenagan, tiga pemain digantikan di babak kedua. M Affan Lubis, Selamat Riadi dan M Yusuf masuk menggantikan Chiko Maradona, Heri Swondo dan Usman.
Belum genap lima menit babak kedua dimulai, Imam Faisal yang statusnya belum jelas di PSMS menunjukkan kelasnya. Lewat satu kesalahan pemain belakang Gumarang FC, Imam melepaskan tendangan menyusur tanah yang langsung membobol gawang lawan.
Unggul 2-0, anak-anak PSMS terus mendominasi permainan. Sayangnya, beberapa peluang yang diperoleh Ahmad Affandi dan Jacky Pasarela belum menemui sasaran. Keasyikan menyerang, PSMS lengah bertahan dan berakibat Syafri Koto memperkecil ketinggalan Gumarang FC.
Di pengujung laga, Imam Faisal semakin menunjukkan dirinya pantas diandalkan skuad Ayam Kinantan. Lewat satu kemelut di depan mulut gawang, tendangan first time mantan pemain PSDS Deli Serdang ini memastikan kemenangan timnya. Skor 3-1 bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Dalam partai bertajuk laga amal "PSMS Peduli Gempa Sumbar", segenap pemain, ofisial menunjukkan kepeduliannya terhadap korban gempa. Dari sumbangan yang digalang Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK), terkumpul dana sejumlah Rp930 ribu. Sumbangan itu dikumpulkan dengan dana yang telah digalang 10 hari oleh SMeCK dengan total lebih dari Rp7 juta.
“Rencananya, kami akan langsung menyalurkan sumbangan ini ke Sumbar pada Senin ini,” beber Ketua SMeCK Nata didampingi koordinator penggalangan dana Firman.
Saturday, October 10, 2009
Pemain Kamerun Mendekat
Persoalan striker di tubuh PSMS masih mengganjal hingga saat ini. Dari striker yang ada, baru Jacky Pasarela yang menujukkan performa lumayan. Di tengah kekosongan lini depan itu, manajemen PSMS berencana mendatangkan stopper bernama Nyeck Nyobe George, legiun asing asal kamerun berusia 27 tahun.
Dijelaskan Benny Tomasoa dan Zulkifli Husain Asisten Manajer PSMS, bahwa pada dasarnya manajemen tim sudah memusyawarahkan untuk segera mendatangkan skuad asing. Sementara ini, yang hampir pasti adalah Nyeck Nyobe yang musim lalu sempat memperkuat Persib Bandung. “Sementara ini, yang sudah hampir pasti ingin bergabung bersama kita adalah Nyeck Nyobe. Dan ini hasil dari swadaya dari sesama pengurus dulu. Semoga dengan hadirnya Nyeck, pemain asing lain juga segera merapat,” beber Benny di Stadion Kebun Bungan kemarin sore.
“Awalnya kita sudah menawari Roger Batoum, namun dia lebih dulu ikat kontrak dengan tim dari timur. Sebenarnya Nyeck juga mau dipaketkan dengan Roger, namun dia memilih bergabung ke PSMS,” sambung Zulkifli.
Dijelaskan Benny, rencananya dalam pekan ini Nyeck akan menjalani tes bersama PSMS. Setidaknya untuk ditunjukkan kepada pelatih Suimin Diharja terlebih dahulu. “Seminggu ini mungkin Nyeck bakal merapat. Saat ini dia sedang berada di Jakarta,” lanjut Benny.
Pertimbangan mendatangkan Nyeck Nyobe, terkait agresifitas stopper yang satu ini ternyata mendapat perhatian serius dari menajemen.
“Saat ini manajemen tengah mempertimbangkan untuk memasukkan Nyeck Nyobe kedalam tim. Memang, masih sebatas perundingan, tetapi kalau harga disepakati, kemungkinan Nyeck Nyobe menjadi salah satu prioritas kita,” lanjut Benny.
Soal harga, diketahui Nyeck meminta kontrak di bawah Rp500 juta. Dan jumlah itu dipertimbangkan kembali oleh pengurus. “Saya sudah bertemu dengan Ketum PSMS untuk membicarakan urusan mendatangkan pemain asing. Dan beliau setuju asalkan yang terbaik bagi PSMS,” beber Benny menambahkan.
Tidak hanya Nyeck Nyobe, Benny menuturkan ada beberapa pemain asing yang menyatakan ingin mengadu nasib di PSMS dan menyatakan bersedia mengikuti seleksi. Itu berarti peluang Nyeck Nyobe dan pemain asing lainnya di PSMS masih sama besar. “Tidak Cuma Nyeck, ada beberapa pemain asing lain yang mau mengadu nasib di tim kita. Rencananya, kita akan merekrut satu pemain depan dan satu pemain belakang,” timpal Zukifli. “Manajemen akan berusaha mengumpulkan dana dan kalau perlu patungan, karena pemain asing itu krusial, tanpa pemain asing kita akan sulit bersaing, apalagi rata-rata tim saingan kita diperkuat skuad asing,” tandas Zulkifli.
Dijelaskan Benny Tomasoa dan Zulkifli Husain Asisten Manajer PSMS, bahwa pada dasarnya manajemen tim sudah memusyawarahkan untuk segera mendatangkan skuad asing. Sementara ini, yang hampir pasti adalah Nyeck Nyobe yang musim lalu sempat memperkuat Persib Bandung. “Sementara ini, yang sudah hampir pasti ingin bergabung bersama kita adalah Nyeck Nyobe. Dan ini hasil dari swadaya dari sesama pengurus dulu. Semoga dengan hadirnya Nyeck, pemain asing lain juga segera merapat,” beber Benny di Stadion Kebun Bungan kemarin sore.
“Awalnya kita sudah menawari Roger Batoum, namun dia lebih dulu ikat kontrak dengan tim dari timur. Sebenarnya Nyeck juga mau dipaketkan dengan Roger, namun dia memilih bergabung ke PSMS,” sambung Zulkifli.
Dijelaskan Benny, rencananya dalam pekan ini Nyeck akan menjalani tes bersama PSMS. Setidaknya untuk ditunjukkan kepada pelatih Suimin Diharja terlebih dahulu. “Seminggu ini mungkin Nyeck bakal merapat. Saat ini dia sedang berada di Jakarta,” lanjut Benny.
Pertimbangan mendatangkan Nyeck Nyobe, terkait agresifitas stopper yang satu ini ternyata mendapat perhatian serius dari menajemen.
“Saat ini manajemen tengah mempertimbangkan untuk memasukkan Nyeck Nyobe kedalam tim. Memang, masih sebatas perundingan, tetapi kalau harga disepakati, kemungkinan Nyeck Nyobe menjadi salah satu prioritas kita,” lanjut Benny.
Soal harga, diketahui Nyeck meminta kontrak di bawah Rp500 juta. Dan jumlah itu dipertimbangkan kembali oleh pengurus. “Saya sudah bertemu dengan Ketum PSMS untuk membicarakan urusan mendatangkan pemain asing. Dan beliau setuju asalkan yang terbaik bagi PSMS,” beber Benny menambahkan.
Tidak hanya Nyeck Nyobe, Benny menuturkan ada beberapa pemain asing yang menyatakan ingin mengadu nasib di PSMS dan menyatakan bersedia mengikuti seleksi. Itu berarti peluang Nyeck Nyobe dan pemain asing lainnya di PSMS masih sama besar. “Tidak Cuma Nyeck, ada beberapa pemain asing lain yang mau mengadu nasib di tim kita. Rencananya, kita akan merekrut satu pemain depan dan satu pemain belakang,” timpal Zukifli. “Manajemen akan berusaha mengumpulkan dana dan kalau perlu patungan, karena pemain asing itu krusial, tanpa pemain asing kita akan sulit bersaing, apalagi rata-rata tim saingan kita diperkuat skuad asing,” tandas Zulkifli.
PSMS Belum Terkalahkan
PSMS masih tak terkalahkan dalam beberapa partai uji coba yang digelar selama ini. Rabu (7/10) kemarin di Stadion Kebun Bunga, Sumut FC yang menjadi lawan tanding menyerah 1-0. Sayang, laga itu berjalan kurang menarik. Hujan deras menyebabkan lapangan tergenang.
Suimin Diharja arsitek tim, mengeluhkan kondisi itu. Menurutnya, apa yang telah diinstruksikan kepada skuad, tidak maksimal diterapkan.
“Apa yang sudah diinstruksikan, tidak bisa diterapkan dengan baik oleh anak-anak. Faktor lapangan sangat mempengaruhi jalannya pertandingan,” beber Suimin usai uji coba.
Pada laga itu, gol tunggal PSMS dikemas gelandang senior Afan Lubis. Tendangan bebasnya berhasil bersarang di gawang Sumut FC, ketika laga masih berjalan satu babak. Skor 1-0 itu bertahan hingga usainya laga.
Sebenarnya, sepanjang laga dominasi serangan dikuasai Ayam Kinantan. Namun sayangnya, finishing gol PSMS masih jauh dari sempurna. “Seharusnya beberapa peluang bisa menjadi gol. Sayang penyelesaian pemain masih sangat buruk,” kata Suimin.
Bahkan Suimin sempat berencana memberikan hukuman bagi skuadnya, karena tak juga mampu mengemas gol tambahan. Tapi melihat kondisi pemain, hukuman urung diberikan.
Di lain pihak, manajer Sumut FC Idris, SE menyatakan bahwa PSMS harus lebih mempersiapkan diri untuk menatap kompetisi. Menurut Idris, laga ujicoba itu sudah berjalan baik, namun tidak bisa sepenuhnya melihat kemampuan kedua tim karena lapangan yang tergenang.
“Persiapan mereka (PSMS, Red) harus digeber lebih keras lagi. Walaupun tim kami kalah, tapi kami masih berhasil memberikan perlawanan. Maka itu, semua elemen di PSMS harus lebih serius mempersiapkan diri. Keseriusan manajemen PSMS juga sangat dibutuhkan tentunya,” kata Idris.
Sementara itu, Aritonang, eks manajer PSMS di era 90-an akhir menyatakan optimismenya akan tim ini. Bahkan menilik skuad yang ada saat ini, Aritonang mengaku PSMS masih cukup menggetarkan lawan-lawannya di Divisi Utama. Terlebih PSMS dilatih arsitek sekelas Suimin Diharja.
“Siapa bilang PSMS tidak punya peluang lolos kembali ke ISL musim depan. Bahkan dengan tim yang ada saat ini. Tapi kalau memang memungkinkan, ada baiknya ditambah seorang pemain di lini depan. Kalau bisa pemain asing yang memang punya kualitas,” beber Aritonang.
Memang, urusan striker masih menjadi soal yang harus segera dibereskan. Dalam beberapa uji coba yang digelar, PSMS masih bisa dibilang paceklik gol. Tercatat, hanya Jacky Pasarela yang produktif mengemas gol. Sisanya, gol bagi PSMS tercipta dari bola mati. “Mengandalkan Jacky seorang tidaklah mungkin. Maka itu, minimal satu legiun asing sudah cukup membantu lini depan,” pungkas Aritonang.
Suimin Diharja arsitek tim, mengeluhkan kondisi itu. Menurutnya, apa yang telah diinstruksikan kepada skuad, tidak maksimal diterapkan.
“Apa yang sudah diinstruksikan, tidak bisa diterapkan dengan baik oleh anak-anak. Faktor lapangan sangat mempengaruhi jalannya pertandingan,” beber Suimin usai uji coba.
Pada laga itu, gol tunggal PSMS dikemas gelandang senior Afan Lubis. Tendangan bebasnya berhasil bersarang di gawang Sumut FC, ketika laga masih berjalan satu babak. Skor 1-0 itu bertahan hingga usainya laga.
Sebenarnya, sepanjang laga dominasi serangan dikuasai Ayam Kinantan. Namun sayangnya, finishing gol PSMS masih jauh dari sempurna. “Seharusnya beberapa peluang bisa menjadi gol. Sayang penyelesaian pemain masih sangat buruk,” kata Suimin.
Bahkan Suimin sempat berencana memberikan hukuman bagi skuadnya, karena tak juga mampu mengemas gol tambahan. Tapi melihat kondisi pemain, hukuman urung diberikan.
Di lain pihak, manajer Sumut FC Idris, SE menyatakan bahwa PSMS harus lebih mempersiapkan diri untuk menatap kompetisi. Menurut Idris, laga ujicoba itu sudah berjalan baik, namun tidak bisa sepenuhnya melihat kemampuan kedua tim karena lapangan yang tergenang.
“Persiapan mereka (PSMS, Red) harus digeber lebih keras lagi. Walaupun tim kami kalah, tapi kami masih berhasil memberikan perlawanan. Maka itu, semua elemen di PSMS harus lebih serius mempersiapkan diri. Keseriusan manajemen PSMS juga sangat dibutuhkan tentunya,” kata Idris.
Sementara itu, Aritonang, eks manajer PSMS di era 90-an akhir menyatakan optimismenya akan tim ini. Bahkan menilik skuad yang ada saat ini, Aritonang mengaku PSMS masih cukup menggetarkan lawan-lawannya di Divisi Utama. Terlebih PSMS dilatih arsitek sekelas Suimin Diharja.
“Siapa bilang PSMS tidak punya peluang lolos kembali ke ISL musim depan. Bahkan dengan tim yang ada saat ini. Tapi kalau memang memungkinkan, ada baiknya ditambah seorang pemain di lini depan. Kalau bisa pemain asing yang memang punya kualitas,” beber Aritonang.
Memang, urusan striker masih menjadi soal yang harus segera dibereskan. Dalam beberapa uji coba yang digelar, PSMS masih bisa dibilang paceklik gol. Tercatat, hanya Jacky Pasarela yang produktif mengemas gol. Sisanya, gol bagi PSMS tercipta dari bola mati. “Mengandalkan Jacky seorang tidaklah mungkin. Maka itu, minimal satu legiun asing sudah cukup membantu lini depan,” pungkas Aritonang.
AFC mulai perhitungkan binaan PSMS
Para pemain binaan PSMS Medan dewasa ini tidak hanya menjadi incaran PSSI untuk direkrut masuk tim nasional, tetapi juga mulai diperhitungkan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
“Pemain binaan PSMS yang dilirik AFC adalah penjaga gawang Markus Horison yang akan bertarung untuk dipilih menjadi pemain terbaik di Asia bersama 14 kandidat lain,” kata M Chaidir, mantan pelatih PSMS di Medan, Jumat.
Putra kelahiran Langkat yang juga alumni PPLP Sumut itu cukup lama memperkuat PSMS dan belakangan selalu menjadi andalan tim nasional. Markus sendiri saat ini tidak lagi membela tim "Ayam Kinantan", melainkan sudah pindah memperkuat Arema Malang.
Chaidir mengatakan, dengan masuknya Markus dalam pemilihan pemain terbaik di Asia tidak hanya sebuah penghormatan bagi PSSI melainkan juga bagi PSMS. Menurut dia, tidak bagi seorang pemain untuk bisa masuk dalam nominasi pemain terbaik AFC, karena harus memenuhi persyaratan dan kriteria yang cukup ketat.
"Jadi Indonesia perlu bangga dengan terpilihnya Markus sebagai nominator. Semoga dia dapat terpilih dan ini penghormatan yang cukup tinggi terhadap sepak bola Indonesia," ujar Chaidir yang juga mantan pemain PSAD itu.
Lebih jauh ia mengatakan, Markus menjadi penjaga gawang PSMS saat dia dipercaya mengarsiteki tim itu. Keberhasilan Markus diharapkan bisa diikuti pemain lain, apalagi PSMS selama ini sudah dikenal sebagai gudangnya pemain terbaik dan banyak dipercaya memperkuat PSSI masuk timnas.
Menurut situs resmi AFC, nama Markus masuk dalam 15 nominasi peraih penghargaan pemain terbaik Asia 2009. Pemain Terbaik Asia 2009 nantinya diumumkan pada 24 November mendatang di Markas AFC di Kuala Lumpur.
“Pemain binaan PSMS yang dilirik AFC adalah penjaga gawang Markus Horison yang akan bertarung untuk dipilih menjadi pemain terbaik di Asia bersama 14 kandidat lain,” kata M Chaidir, mantan pelatih PSMS di Medan, Jumat.
Putra kelahiran Langkat yang juga alumni PPLP Sumut itu cukup lama memperkuat PSMS dan belakangan selalu menjadi andalan tim nasional. Markus sendiri saat ini tidak lagi membela tim "Ayam Kinantan", melainkan sudah pindah memperkuat Arema Malang.
Chaidir mengatakan, dengan masuknya Markus dalam pemilihan pemain terbaik di Asia tidak hanya sebuah penghormatan bagi PSSI melainkan juga bagi PSMS. Menurut dia, tidak bagi seorang pemain untuk bisa masuk dalam nominasi pemain terbaik AFC, karena harus memenuhi persyaratan dan kriteria yang cukup ketat.
"Jadi Indonesia perlu bangga dengan terpilihnya Markus sebagai nominator. Semoga dia dapat terpilih dan ini penghormatan yang cukup tinggi terhadap sepak bola Indonesia," ujar Chaidir yang juga mantan pemain PSAD itu.
Lebih jauh ia mengatakan, Markus menjadi penjaga gawang PSMS saat dia dipercaya mengarsiteki tim itu. Keberhasilan Markus diharapkan bisa diikuti pemain lain, apalagi PSMS selama ini sudah dikenal sebagai gudangnya pemain terbaik dan banyak dipercaya memperkuat PSSI masuk timnas.
Menurut situs resmi AFC, nama Markus masuk dalam 15 nominasi peraih penghargaan pemain terbaik Asia 2009. Pemain Terbaik Asia 2009 nantinya diumumkan pada 24 November mendatang di Markas AFC di Kuala Lumpur.
Monday, October 5, 2009
Sebatas Wacana
Kebutuhan akan pemain asing di PSMS sudah semakin mendesak. Khususnya pemain yang berposisi sebagai penyerang dan pemain belakang. Sayang, rencana merekrut legiun asing memang masih sebatas wacana.
Dana mungkin mencari faktor utama bagi PSMS untuk melaksanakan niat tersebut. Selain itu, regulasi pemain asing yang ditetapkan PT Liga Indonesia (PT LI) juga menjadi alasan penundaan tersebut. Ya, seperti berulang kali diberitakan, PSMS masih menunggu regulasi resmi dari PT LI baru mencari pemain asing yang dibutuhkan Ayam Kinantan.
Nah, jika saja semuanya tak ada masalah dan pelatih Suimin Diharja diberi mandat mencari pemain asing yang dia inginkan, tanpa basa-basi ‘Pelatih Kampung’ ini membeberkan pemain yang diinginkannya. Pertama, dijelaskan Suimin kalau striker, pemain asing yang akan direkrutnya harus memiliki screen ball dan punya naluri yang kuat untuk mencetak gol. Di samping itu, pemain asing yang berposisi di lini depan juga harus kreatif. Tidak hanya mampu membuat peluang bagi rekan setimnya, tapi juga mampu membuka peluang bagi dirinya sendiri.
“Dan, yang terpenting tentu saja mampu mencetak gol. Buat apa kita pakai pemain asing yang tak mampu mencetak gol,” kata Suimin. Sayang Suimin masih enggan menyebut nama siapa pemain asing yang diliriknya hingga kini.
Kalau pemain bawah, Suimin berharap agar si pemain mampu menunjukkan fighting spirit yang tinggi. Di samping itu postur tubuh juga dipertimbangkan. Tujuannya adalah agar pemain belakang mampu mengantisipasi bola-bola lambung atau umpan silang dari pemain lawan. Pasalnya, menurut Suimin bola crossing itu sangat berbahaya.
Tak hanya mantap di lapangan, Suimin juga meminta pemain asing bagi PSMS itu mantap di luar lapangan. Suimin tidak ingin pemain asing yang banyak tingkah. Banyak mintanya dan sebagainya. Kalau sudah bergabung di PSMS, pemain asing sebintang apapun dia, harus mau tinggal di mess bersama pemain lainnya.
“Pemain asing itu harus diperlakukan sama seperti pemain lainnya. Kalau tidak mau tinggal bersama pemain lainnya, silahkan cari klub lain. Saya tidak ingin terjadi kecemburuan di antara para pemain. Kecemburuan bisa membuat suasana di klub tak harmonis,” pungkas Suimin.
Dana mungkin mencari faktor utama bagi PSMS untuk melaksanakan niat tersebut. Selain itu, regulasi pemain asing yang ditetapkan PT Liga Indonesia (PT LI) juga menjadi alasan penundaan tersebut. Ya, seperti berulang kali diberitakan, PSMS masih menunggu regulasi resmi dari PT LI baru mencari pemain asing yang dibutuhkan Ayam Kinantan.
Nah, jika saja semuanya tak ada masalah dan pelatih Suimin Diharja diberi mandat mencari pemain asing yang dia inginkan, tanpa basa-basi ‘Pelatih Kampung’ ini membeberkan pemain yang diinginkannya. Pertama, dijelaskan Suimin kalau striker, pemain asing yang akan direkrutnya harus memiliki screen ball dan punya naluri yang kuat untuk mencetak gol. Di samping itu, pemain asing yang berposisi di lini depan juga harus kreatif. Tidak hanya mampu membuat peluang bagi rekan setimnya, tapi juga mampu membuka peluang bagi dirinya sendiri.
“Dan, yang terpenting tentu saja mampu mencetak gol. Buat apa kita pakai pemain asing yang tak mampu mencetak gol,” kata Suimin. Sayang Suimin masih enggan menyebut nama siapa pemain asing yang diliriknya hingga kini.
Kalau pemain bawah, Suimin berharap agar si pemain mampu menunjukkan fighting spirit yang tinggi. Di samping itu postur tubuh juga dipertimbangkan. Tujuannya adalah agar pemain belakang mampu mengantisipasi bola-bola lambung atau umpan silang dari pemain lawan. Pasalnya, menurut Suimin bola crossing itu sangat berbahaya.
Tak hanya mantap di lapangan, Suimin juga meminta pemain asing bagi PSMS itu mantap di luar lapangan. Suimin tidak ingin pemain asing yang banyak tingkah. Banyak mintanya dan sebagainya. Kalau sudah bergabung di PSMS, pemain asing sebintang apapun dia, harus mau tinggal di mess bersama pemain lainnya.
“Pemain asing itu harus diperlakukan sama seperti pemain lainnya. Kalau tidak mau tinggal bersama pemain lainnya, silahkan cari klub lain. Saya tidak ingin terjadi kecemburuan di antara para pemain. Kecemburuan bisa membuat suasana di klub tak harmonis,” pungkas Suimin.
Kalahkan PS Medan Deli, Ditahan PSKB Binjai
Skuad PSMS kembali melakoni laga uji coba, Sabtu (3/10) di Stadion Kebun Bunga. Kali ini lawan yang dipilih adalah PS Medan Deli dan PSKB Binjai. Meski tidak kalah dalam laga itu, Suimin Diharja arsitek PSMS mengaku masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki.
Melawan PS Medan Deli, PSMS menang terlihat lebih mendominasi serangan. Mesi sempat tertekan di awan-awal laga, namun Afan Lubis dkk berhasil membalikkan keadaan dan menekan.
Karena terus ditekan, barisan pertahanan Medan Deli panik. M Yusuf gelandang PSMS yang musim lalu membela Persik Kediri, ditekel di kotak penalti. Saat itu laga baru memasuki pertengahan babak kedua. Wasit pun menunjuk titik putih. Afan Lubis mendapat tugas mengeksekusi penalti. Dengan mudah tugas itu pun diembannya. 1-0 untuk PSMS.
Di babak kedua, serangan demi serangan masih dilancarkan barisan depan PSMS yang dimotori Jacky Pasarela dan Ahmad Affandi. Instruksi yang dilancarkan Suimin kepada anak buahnya, pun terlaksana dengan baik. Adapun instruksi itu tak lain untuk memberikan tekanan kepada PS Medan Deli. Tim lawan, tidak boleh menguasai bola lebih dari tujuh sentuhan. Jadi, begitu lawan menguasai bola, pressing harus segera dilancarkan. Di uji coba pertama, PSMS sukses menuruti kemauan pelatih.
Maka itu, satu gol lagi pun berhasil dikemas dengan apik oleh Jacky Pasarela. Lewat satu kemelut di mulut gawang, Jacky yang berada di posisi yang tepat pun langsung menceploskan si kulit bundar. Skor 2-0.
Di laga kedua, PSKB Binjai menjadi lawan yang bisa dibilang hampir sepadan. PSKB Binjai yang diarsiteki Amran Liza itu berhasil membuat skuad PSMS sedikit frustasi. Begitupun, target untuk tak memberikan lawan kesempatan untuk menguasai bola dengan tujuh sentuhan terbilang berhasil.
Namun, keberhasilan itu tidak didukung dengan target lainnya. Yakni melancarkan empat kali serangan balik dan menciptakan gol. Sebenarnya, empat serangan balik sudah hampir terlaksana dengan baik. Namun tidak ada satu gol pun tercipta atas serangan balik itu.
Konsentrasi yang mulai pudar lantaran sudah lelah meladeni PS Medan Deli, menjadi alasan utama. Namun sang pelatih memang ingin melihat, sejauh mana skuad PSMS mampu keluar dari tekanan.
Sejatinya pada laga kontra PSKB Binjai, PSMS sebenarnya hampir bisa menyarangkan gol. Hadiah penalti kembali diberikan karena pemain belakang PSKB Binjai menyentuh bola di kotak terlarang. Afan Lubis kembali menjadi algojo. Namun kali ini tendangan ke arah kanan gawang berhasil dimentahkan penjaga gawang PSKB Binjai yang bermain apik sepanjang pertandingan.
Sebelumnya, Faisal Azmi skuad PSMS bernomor kostum 7 juga hampir menjebol gawang PSKB, namun tendangan volinya berhasil ditepis penjaga gawang. Sama halnya dengan kesempatan yang didapat Jacky Pasarela yang akhirnya kandas di tangan penjaga gawang PSKB. Hingga usai laga, skor kacamata bertahan.
“Beberapa target berhasil dicapai dengan baik. Namun ada target lain yang tidak bisa tercapai. Salah satunya serangan balik yang harusnya berbuah gol,” terang Suimin usai laga.
Sementara dari pihak PSKB yang saat ini berlaga di Divisi Dua mengaku cukup kesulitan menghadapi PSMS. Namun Amran Riza pelatih PSKB didamping Usmayadi manajer tim, mengaku cukup puas berhasil menahan imbang PSMS. “Target kami juara Divisi Dua musim ini. Maka itu kesempatan menjajal PSMS sangat kami syukuri. Terlebih usai Ramadan lalu, kami baru tiga kali menggelar latihan,” sebut Amran
Melawan PS Medan Deli, PSMS menang terlihat lebih mendominasi serangan. Mesi sempat tertekan di awan-awal laga, namun Afan Lubis dkk berhasil membalikkan keadaan dan menekan.
Karena terus ditekan, barisan pertahanan Medan Deli panik. M Yusuf gelandang PSMS yang musim lalu membela Persik Kediri, ditekel di kotak penalti. Saat itu laga baru memasuki pertengahan babak kedua. Wasit pun menunjuk titik putih. Afan Lubis mendapat tugas mengeksekusi penalti. Dengan mudah tugas itu pun diembannya. 1-0 untuk PSMS.
Di babak kedua, serangan demi serangan masih dilancarkan barisan depan PSMS yang dimotori Jacky Pasarela dan Ahmad Affandi. Instruksi yang dilancarkan Suimin kepada anak buahnya, pun terlaksana dengan baik. Adapun instruksi itu tak lain untuk memberikan tekanan kepada PS Medan Deli. Tim lawan, tidak boleh menguasai bola lebih dari tujuh sentuhan. Jadi, begitu lawan menguasai bola, pressing harus segera dilancarkan. Di uji coba pertama, PSMS sukses menuruti kemauan pelatih.
Maka itu, satu gol lagi pun berhasil dikemas dengan apik oleh Jacky Pasarela. Lewat satu kemelut di mulut gawang, Jacky yang berada di posisi yang tepat pun langsung menceploskan si kulit bundar. Skor 2-0.
Di laga kedua, PSKB Binjai menjadi lawan yang bisa dibilang hampir sepadan. PSKB Binjai yang diarsiteki Amran Liza itu berhasil membuat skuad PSMS sedikit frustasi. Begitupun, target untuk tak memberikan lawan kesempatan untuk menguasai bola dengan tujuh sentuhan terbilang berhasil.
Namun, keberhasilan itu tidak didukung dengan target lainnya. Yakni melancarkan empat kali serangan balik dan menciptakan gol. Sebenarnya, empat serangan balik sudah hampir terlaksana dengan baik. Namun tidak ada satu gol pun tercipta atas serangan balik itu.
Konsentrasi yang mulai pudar lantaran sudah lelah meladeni PS Medan Deli, menjadi alasan utama. Namun sang pelatih memang ingin melihat, sejauh mana skuad PSMS mampu keluar dari tekanan.
Sejatinya pada laga kontra PSKB Binjai, PSMS sebenarnya hampir bisa menyarangkan gol. Hadiah penalti kembali diberikan karena pemain belakang PSKB Binjai menyentuh bola di kotak terlarang. Afan Lubis kembali menjadi algojo. Namun kali ini tendangan ke arah kanan gawang berhasil dimentahkan penjaga gawang PSKB Binjai yang bermain apik sepanjang pertandingan.
Sebelumnya, Faisal Azmi skuad PSMS bernomor kostum 7 juga hampir menjebol gawang PSKB, namun tendangan volinya berhasil ditepis penjaga gawang. Sama halnya dengan kesempatan yang didapat Jacky Pasarela yang akhirnya kandas di tangan penjaga gawang PSKB. Hingga usai laga, skor kacamata bertahan.
“Beberapa target berhasil dicapai dengan baik. Namun ada target lain yang tidak bisa tercapai. Salah satunya serangan balik yang harusnya berbuah gol,” terang Suimin usai laga.
Sementara dari pihak PSKB yang saat ini berlaga di Divisi Dua mengaku cukup kesulitan menghadapi PSMS. Namun Amran Riza pelatih PSKB didamping Usmayadi manajer tim, mengaku cukup puas berhasil menahan imbang PSMS. “Target kami juara Divisi Dua musim ini. Maka itu kesempatan menjajal PSMS sangat kami syukuri. Terlebih usai Ramadan lalu, kami baru tiga kali menggelar latihan,” sebut Amran
Butuh dua pemain asing
PSMS Medan membutuhkan dua pemain asing di posisi penyerang dan belakang guna memperkuat pasukan pada kompetisi Divisi Utama 2009/2010.
“The Killer saat ini telah memiliki beberapa striker termasuk debutan Jacky Pasarella, namun belum cukup untuk membawa skuad kebanggaan warga kota Medan ini berkiprah di laga Divisi Utama,” ujar seorang pemerhati dan penggemar berat PSMS, Muhammad Arif SE, di Medan Jumat.
Salah seorang ofisial PSMS sendiri mengakui, Ayam Kinantan membutuhkan pelapis striker yang telah ada karena kompetisi mendatang sangat ketat. Begitu juga dengan bek, diperlukan seorang pemain asing untuk memperkuat benteng.
Pengurus PSMS H Syahputra MS, sependapat skuad PSMS harus memiliki striker dan libero asing yang berkualitas. Striker yang dimiliki PSMS saat ini belum cukup untuk membawa Ayam Kinantan memenuhi target promosi ke Liga Super Indonesia tahun depan.
"PSMS harus memaksimalkan kuota yang ada dan yang dibutuhkan adalah seorang striker dan libero," kata Arif menambahkan pemain harus konsisten dan punya sense of belonging pada klub.
Hingga Jumat, PSMS dikabarkan telah mendaftarkan sejumlah 21 pemain ke BLI tanpa satupun pemain asing. Padahal BLI sudah memutuskan setiap klub di Divisi Utama diizinkan menggunakan tiga pemain asing.
Menanggapi pemain asing, Arif mengusulkan PSMS merekrut mantan pemain Persib Nyeck Yobe dan Batoum Roger. Selain itu, Arif juga tidak menerima alasan pengurus kesulitan dana untuk merekrut pemain asing, karena dikabarkan PSMS kabarnya sudah mendapat aliran dana APBD melalui hibah KONI Medan sebesar Rp1 miliar plus rencana Pemko Medan memasukkan anggaran PSMS Rp7 miliar di PAPBD.
"Jadi tidak masuk akal kalau dengan dana tersebut plus dari dana hibah KONI Medan Rp1 miliar, Ayam Kinantan kesulitan dana,” tegas Arif.
“The Killer saat ini telah memiliki beberapa striker termasuk debutan Jacky Pasarella, namun belum cukup untuk membawa skuad kebanggaan warga kota Medan ini berkiprah di laga Divisi Utama,” ujar seorang pemerhati dan penggemar berat PSMS, Muhammad Arif SE, di Medan Jumat.
Salah seorang ofisial PSMS sendiri mengakui, Ayam Kinantan membutuhkan pelapis striker yang telah ada karena kompetisi mendatang sangat ketat. Begitu juga dengan bek, diperlukan seorang pemain asing untuk memperkuat benteng.
Pengurus PSMS H Syahputra MS, sependapat skuad PSMS harus memiliki striker dan libero asing yang berkualitas. Striker yang dimiliki PSMS saat ini belum cukup untuk membawa Ayam Kinantan memenuhi target promosi ke Liga Super Indonesia tahun depan.
"PSMS harus memaksimalkan kuota yang ada dan yang dibutuhkan adalah seorang striker dan libero," kata Arif menambahkan pemain harus konsisten dan punya sense of belonging pada klub.
Hingga Jumat, PSMS dikabarkan telah mendaftarkan sejumlah 21 pemain ke BLI tanpa satupun pemain asing. Padahal BLI sudah memutuskan setiap klub di Divisi Utama diizinkan menggunakan tiga pemain asing.
Menanggapi pemain asing, Arif mengusulkan PSMS merekrut mantan pemain Persib Nyeck Yobe dan Batoum Roger. Selain itu, Arif juga tidak menerima alasan pengurus kesulitan dana untuk merekrut pemain asing, karena dikabarkan PSMS kabarnya sudah mendapat aliran dana APBD melalui hibah KONI Medan sebesar Rp1 miliar plus rencana Pemko Medan memasukkan anggaran PSMS Rp7 miliar di PAPBD.
"Jadi tidak masuk akal kalau dengan dana tersebut plus dari dana hibah KONI Medan Rp1 miliar, Ayam Kinantan kesulitan dana,” tegas Arif.
Friday, October 2, 2009
Latihan Ringan
Mendekati musim kompetisi 2009/10 digulirkan, Suimin Diharja arsitek PSMS mulai menyesuaikan jadwal latihan bagi anak buahnya. Kalau sebelumnya saban hari skuad Ayam Kinantan harus berpeluh kesah di lapangan, kini mereka diberi kesempatan untuk libur.
Penyesuaian yang diterapkan Suimin karena terkait akan bergulirnya kompetisi. Tujuannya agar para pemain paham dalam urusan menjaga kondisi tubuh, sesudah dan sebelum bertanding nantinya.”Saat ini sudah memasuki program khusus sesuai dengan jadwal liga yang akan bergulir. Maka itu, pemain diberikan kesempatan recovering sama halnya ketika liga dimulai nanti,” terang Suimin.
Memang, kemarin skuad PSMS libur dari latihan. Ke depannya, Suimin akan tetap melaksanakan latihan setiap hari Senin-Rabu. Jumat-Sabtu juga akan tetap latihan. Sedangkan Kamis dan Minggu giliran pemain merecovering kondisi fisiknya. Walhasil, waktu berlibur dan memanjakan diri bagi para pemain diberikan dua hari dalam satu pekan. Namun jadwal itu masih bisa saja berubah sewaktu-waktu kalau pelatih menginginkan latihan tambahan.
Meski begitu, semakin dekatnya kompetisi bergulir, Suimin tetap akan memberikan latihan penuh dengan ragam menu yang lebih bervariatif. Agenda ujicoba juga masih akan menjadi target utama. Dalam ujicoba itu, Suimin menargetkan dapat segera menemukan line up PSMS. Target awal, 8-10 pemain diharapkan mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya sehingga dipertimbangkan masuk skuad inti.
Sementara itu, Sabtu ini PSMS rencananya akan kembali menggelar ujicoba. Lawan yang bakal ditantang kemungkinan besar adalah PS Medan Deli dan PSKB Binjai. Penang FC juga rencananya bakal menguji tajam tidaknya taji skuad Ayam Kinantan
Penyesuaian yang diterapkan Suimin karena terkait akan bergulirnya kompetisi. Tujuannya agar para pemain paham dalam urusan menjaga kondisi tubuh, sesudah dan sebelum bertanding nantinya.”Saat ini sudah memasuki program khusus sesuai dengan jadwal liga yang akan bergulir. Maka itu, pemain diberikan kesempatan recovering sama halnya ketika liga dimulai nanti,” terang Suimin.
Memang, kemarin skuad PSMS libur dari latihan. Ke depannya, Suimin akan tetap melaksanakan latihan setiap hari Senin-Rabu. Jumat-Sabtu juga akan tetap latihan. Sedangkan Kamis dan Minggu giliran pemain merecovering kondisi fisiknya. Walhasil, waktu berlibur dan memanjakan diri bagi para pemain diberikan dua hari dalam satu pekan. Namun jadwal itu masih bisa saja berubah sewaktu-waktu kalau pelatih menginginkan latihan tambahan.
Meski begitu, semakin dekatnya kompetisi bergulir, Suimin tetap akan memberikan latihan penuh dengan ragam menu yang lebih bervariatif. Agenda ujicoba juga masih akan menjadi target utama. Dalam ujicoba itu, Suimin menargetkan dapat segera menemukan line up PSMS. Target awal, 8-10 pemain diharapkan mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya sehingga dipertimbangkan masuk skuad inti.
Sementara itu, Sabtu ini PSMS rencananya akan kembali menggelar ujicoba. Lawan yang bakal ditantang kemungkinan besar adalah PS Medan Deli dan PSKB Binjai. Penang FC juga rencananya bakal menguji tajam tidaknya taji skuad Ayam Kinantan
Mencari Tandem Jacky
Ibarat sayur tanpa garam, pembentukan skuad PSMS musim ini masih memiliki cita rasa yang kurang enak. Meski terus menunjukkan perkembangan, lini depan masih sangat disorot. Saat ini PSMS memiliki satu striker bernama Jacky Pasarela yang kemampuannya dianggap lumayan. Sayang, Jacky belum memiliki tandem kawan setimpal.
Awalnya, Suimin Diharja sudah klop betul dengan Zulkarnaen striker yang musim lalu membela Persiraja Banda Aceh. Sayangnya, Zul-sapaan akrabnya, lebih dulu angkat kaki karena tidak adanya kecocokan masalah kontrak.
Zul merupakan tipikal striker yang ngotot dan mampu mencetak gol dengan berbagai cara. Sama halnya dengan Jacky, yang selama ujicoba telah mengemas enam gol bagi PSMS. Dari lima kali ujicoba, PSMS berhasil mengemas 12 gol. Namun tidak semuanya murni, karena ada yang tercipta bola-bola mati. Positifnya, PSMS bisa mengemas gol dari lini apa saja.
Negatifnya, kinerja striker disoroti benar kapasitasnya dalam urusan mengemas gol. Maka itu, untuk mensiasatinya Suimin awalnya berencana mengorbitkan penyerang yang saat ini masih magang di PSMS. Ada nama A Kamil Sembiring yang masih berusia 18 tahun. Namun diberi beberapa kesempatan, Kami tak kunjung mencetak gol.
“Masih banyak catatan saya terhadap Kamil. Dia punya potensi, tapi memang belum bisa dikeluarkan secara maksimal. Butuh waktu untuk mencetaknya menjadi pemain bagus,” kata Suimin kemarin di Stadion Kebun Bunga.
Nah, dengan kondisi saat ini rupanya Suimin sempat khawatir. Bukan pesimis, namun sedikit miris. Bagi Suimin, tak ada gunanya satu tim itu bagus dalam bertahan saja.
Tapi ketika menyerang tak kunjung mampu mencetak gol. “Saya tidak ingin PSMS saat ini hanya mampu bertahan setiap bertanding. Kan gak lucu juga kalau hasil akhirnya selalu 0-0,” kata Suimin menyoal krisis lini depan PSMS.
Maka itu, angan-angan mendatangkan legiun asing pun semakin ramai dibicarakan. Suimin pun mengidamkan sosok striker asing yang bisa mendongkrak performa tim.
Di pihak suporter, pembicaraan pemain asing pun sangat menarik perhatian. Nata Simangunsong, dari Suporter Medan Cinta Kinantan (SMECK) Holigan menyerukan agar manajemen mengusahakan perekrutan pemain asing. Menurut mereka, keberadaan skuad asing di PSMS musim ini begitu mendesak.
“Dari skuad yang ada saat ini, tampaknya manajemen harus berusaha menambal sisi-sisi yang bolong dengan kehadiran pemain asing. Memang isu memunculkan semangat daerah sangat bagus. Namun untuk bersaing di Divisi Utama bakal berat tanpa adanya pencetak gol,” katanya
Awalnya, Suimin Diharja sudah klop betul dengan Zulkarnaen striker yang musim lalu membela Persiraja Banda Aceh. Sayangnya, Zul-sapaan akrabnya, lebih dulu angkat kaki karena tidak adanya kecocokan masalah kontrak.
Zul merupakan tipikal striker yang ngotot dan mampu mencetak gol dengan berbagai cara. Sama halnya dengan Jacky, yang selama ujicoba telah mengemas enam gol bagi PSMS. Dari lima kali ujicoba, PSMS berhasil mengemas 12 gol. Namun tidak semuanya murni, karena ada yang tercipta bola-bola mati. Positifnya, PSMS bisa mengemas gol dari lini apa saja.
Negatifnya, kinerja striker disoroti benar kapasitasnya dalam urusan mengemas gol. Maka itu, untuk mensiasatinya Suimin awalnya berencana mengorbitkan penyerang yang saat ini masih magang di PSMS. Ada nama A Kamil Sembiring yang masih berusia 18 tahun. Namun diberi beberapa kesempatan, Kami tak kunjung mencetak gol.
“Masih banyak catatan saya terhadap Kamil. Dia punya potensi, tapi memang belum bisa dikeluarkan secara maksimal. Butuh waktu untuk mencetaknya menjadi pemain bagus,” kata Suimin kemarin di Stadion Kebun Bunga.
Nah, dengan kondisi saat ini rupanya Suimin sempat khawatir. Bukan pesimis, namun sedikit miris. Bagi Suimin, tak ada gunanya satu tim itu bagus dalam bertahan saja.
Tapi ketika menyerang tak kunjung mampu mencetak gol. “Saya tidak ingin PSMS saat ini hanya mampu bertahan setiap bertanding. Kan gak lucu juga kalau hasil akhirnya selalu 0-0,” kata Suimin menyoal krisis lini depan PSMS.
Maka itu, angan-angan mendatangkan legiun asing pun semakin ramai dibicarakan. Suimin pun mengidamkan sosok striker asing yang bisa mendongkrak performa tim.
Di pihak suporter, pembicaraan pemain asing pun sangat menarik perhatian. Nata Simangunsong, dari Suporter Medan Cinta Kinantan (SMECK) Holigan menyerukan agar manajemen mengusahakan perekrutan pemain asing. Menurut mereka, keberadaan skuad asing di PSMS musim ini begitu mendesak.
“Dari skuad yang ada saat ini, tampaknya manajemen harus berusaha menambal sisi-sisi yang bolong dengan kehadiran pemain asing. Memang isu memunculkan semangat daerah sangat bagus. Namun untuk bersaing di Divisi Utama bakal berat tanpa adanya pencetak gol,” katanya
Sapu Bersih
Kalahkan PTPN IV dan PPLP Sumut
MEDAN- PSMS masih menunjukkan kelasnya sebagai klub kebanggan warga Medan. Dalam lima kali uji coba, PSMS memperlihatkan kemajuan yang siginifikan. Lima uji coba disapu bersih dengan 4 kemenangan dan satu hasil imbang.
Kemarin, Rabu (30/9), bertempat di Stadion Kebun Bunga, skuad Ayam Kinantan kembali berhasil menujukkan performa lumayan di partai uji coba. Kesebelasan PTPN IV dibantai 5-0 tanpa balas. Sedangkan PPLP Sumut berhasil dikalahkan dengan skor tipis 1-0.
Menariknya, uji coba itu digelar estafet. Jadi, dua kesebelasan ditantang sekaligus. Pertama, PTPN IV yang diladeni perlawanannya. Pada laga pertama itu, tidak terlihat perimbangan yang setimpal antara kedua tim. PSMS dengan mudah mengusai bola dan bermain-main dengan ball position. Hasilnya, belum genap lima menit laga berjalan, Faisal Azmi berhasil mengemaskan gol akibat sedikit kemelut di depan gawang PPLP.
Usai itu, masing-masing gol dikemas bergantian antara Syaiful Odeng dan Jacky Pasarela. Jacky Pasarela bahkan mengemas dua gol pada partai itu. Faisal juga menambah satu gol di ujung laga babak kedua. Laga
perlawanannya. Pada laga pertama itu, tidak terlihat perimbangan yang setimpal antara kedua tim. PSMS dengan mudah mengusai bola dan bermain-main dengan ball position. Hasilnya, belum genap lima menit laga berjalan, Faisal Azmi berhasil mengemaskan gol akibat sedikit kemelut di depan gawang PPLP.
Usai itu, masing-masing gol dikemas bergantian antara Syaiful Odeng dan Jacky Pasarela. Jacky Pasarela bahkan mengemas dua gol pada partai itu. Faisal juga menambah satu gol di ujung laga babak kedua. Laga itu berakhir untuk kemenangan PSMS 5-0.
Hanya beberapa menit istirahat, PSMS harus melanjutkan uji coba melawan PPLP Sumut. Laga kontra kader atlet sepak bola Sumut itu tampaknya terasa berat. Kondisi fisik skuad PSMS yang mulai ketar-ketir, harus digenjot terus untuk meladeni tenaga baru para pemain muda PPLP.
Pressing yang coba dilancarkan skuad PSMS, malah sempat berbalik. Anak-anak PPLP mencoba menekan Ayam Kinantan. Begitupun, PSMS mencoba keluar dari tekanan. Di ujung laga babak pertama, Jacky Pasarela berhasil memperdaya penjaga gawang PPLP. Skor 1-0 itu bertahan hingga usainya laga ujicoba.
Dikatakan Suimin Diharja-arsitek PSMS, tujuan utama uji coba kali ini adalah kemampuan mengkordinasikan pressing dan ketahanan fisik. “Makanya sengaja saya atur melawan PTPN IV dahulu, yang kita bilang kemampuannya masih di bawah kita. Baru, PPLP yang dijadikan lawan kedua. Agar pemain terlatih untuk keluar dari tekanan bertanding, dengan kondisi yang tidak bugar lagi,” kata Suimin usai uji coba.
Target utama dari laga itu, ditambahkan Suimin adalah bagaimana konsentrasi pemain agar tidak memainkan bola lebih dari tujuh sentuhan. Dan, syukurnya target itu tercapai dalam uji coba kemarin.
Selanjutnya, laga uji coba masih akan berlanjut. Penang FC kabarnya serius ingin menjajal PSMS. Kemarin, bertepatan berlangsungnya uji coba, manajer Penang FC sudah datang dan berbicara dengan manajer PSMS. Namun laga uji coba kontra klub asal negeri tetangga itu masih belum diketahui kapan pastinya. (ful)
Lini Depan Masih Jadi Sorotan
SATU evaluasi mendasar akan ketersedian striker di PSMS, kembali disorot dalam partai uji coba kemarin. Pasca hengkangnya Zulkarnaen, Suimin Diharja mengaku cukup bimbang.
Sejauh ini, nama Jacky Pasarela cukup membuat pelatih Ayam Kinantan cukup tenang. Kemampuannya dalam mendobrak pertahanan lawan dan mengemas gol masih bisa diandalkan. Nah, masalahnya, PSMS butuh pemain yang punya kemampuan setara dengan Jacky atau bahkan lebih baik.
“Kalau cuma berpatok pada Jacky, permainan PSMS akan mudah dibaca pemain bertahan lawan. Selain butuh tandem bagi Jacky, PSMS juga harus melatih lini kedua yang bisa datang tiba-tiba dan mengemas gol,” kata Suimin.
Maka itu, kepergian Zulkarnaen karena tidak sepakat masalah kontrak cukup membuat Suimin pusing. Belakangan, pelatih berusia 58 tahun itu berencana mengorbitkan striker dari pemain magang. Tapi itu masih butuh waktu. Masalahnya, kompetisi akan segera dimulai akhir Oktober ini.
Maka itu, kebutuhan akan legiun asing di lini depan pun semakin mendesak. Sayangnya, belum ada kepastian akahkan PSMS mendatangkan pemain asing. Menurut keterangan Suimin, sebenarnya banyak pemain asing yang bersedia bergabung bersama PSMS. Sumber di manajemen juga menyebutkan bahwa saat ini ada banyak pemain lewat agen, yang terus memantau perkembangan PSMS.
Kalau boleh menyebut nama, pemain seperti Roger Batoum juga sudah menyatakan ketertarikannya berlabuh di PSMS. Bahkan Patricio Jimenez juga ingin bergabung kembali. “Saya mengetahui ada beberapa pemain asing yang mau bergabung. Tapi semuanya bergantung dari manajemen,” kata Suimin beberapa waktu lalu.
MEDAN- PSMS masih menunjukkan kelasnya sebagai klub kebanggan warga Medan. Dalam lima kali uji coba, PSMS memperlihatkan kemajuan yang siginifikan. Lima uji coba disapu bersih dengan 4 kemenangan dan satu hasil imbang.
Kemarin, Rabu (30/9), bertempat di Stadion Kebun Bunga, skuad Ayam Kinantan kembali berhasil menujukkan performa lumayan di partai uji coba. Kesebelasan PTPN IV dibantai 5-0 tanpa balas. Sedangkan PPLP Sumut berhasil dikalahkan dengan skor tipis 1-0.
Menariknya, uji coba itu digelar estafet. Jadi, dua kesebelasan ditantang sekaligus. Pertama, PTPN IV yang diladeni perlawanannya. Pada laga pertama itu, tidak terlihat perimbangan yang setimpal antara kedua tim. PSMS dengan mudah mengusai bola dan bermain-main dengan ball position. Hasilnya, belum genap lima menit laga berjalan, Faisal Azmi berhasil mengemaskan gol akibat sedikit kemelut di depan gawang PPLP.
Usai itu, masing-masing gol dikemas bergantian antara Syaiful Odeng dan Jacky Pasarela. Jacky Pasarela bahkan mengemas dua gol pada partai itu. Faisal juga menambah satu gol di ujung laga babak kedua. Laga
perlawanannya. Pada laga pertama itu, tidak terlihat perimbangan yang setimpal antara kedua tim. PSMS dengan mudah mengusai bola dan bermain-main dengan ball position. Hasilnya, belum genap lima menit laga berjalan, Faisal Azmi berhasil mengemaskan gol akibat sedikit kemelut di depan gawang PPLP.
Usai itu, masing-masing gol dikemas bergantian antara Syaiful Odeng dan Jacky Pasarela. Jacky Pasarela bahkan mengemas dua gol pada partai itu. Faisal juga menambah satu gol di ujung laga babak kedua. Laga itu berakhir untuk kemenangan PSMS 5-0.
Hanya beberapa menit istirahat, PSMS harus melanjutkan uji coba melawan PPLP Sumut. Laga kontra kader atlet sepak bola Sumut itu tampaknya terasa berat. Kondisi fisik skuad PSMS yang mulai ketar-ketir, harus digenjot terus untuk meladeni tenaga baru para pemain muda PPLP.
Pressing yang coba dilancarkan skuad PSMS, malah sempat berbalik. Anak-anak PPLP mencoba menekan Ayam Kinantan. Begitupun, PSMS mencoba keluar dari tekanan. Di ujung laga babak pertama, Jacky Pasarela berhasil memperdaya penjaga gawang PPLP. Skor 1-0 itu bertahan hingga usainya laga ujicoba.
Dikatakan Suimin Diharja-arsitek PSMS, tujuan utama uji coba kali ini adalah kemampuan mengkordinasikan pressing dan ketahanan fisik. “Makanya sengaja saya atur melawan PTPN IV dahulu, yang kita bilang kemampuannya masih di bawah kita. Baru, PPLP yang dijadikan lawan kedua. Agar pemain terlatih untuk keluar dari tekanan bertanding, dengan kondisi yang tidak bugar lagi,” kata Suimin usai uji coba.
Target utama dari laga itu, ditambahkan Suimin adalah bagaimana konsentrasi pemain agar tidak memainkan bola lebih dari tujuh sentuhan. Dan, syukurnya target itu tercapai dalam uji coba kemarin.
Selanjutnya, laga uji coba masih akan berlanjut. Penang FC kabarnya serius ingin menjajal PSMS. Kemarin, bertepatan berlangsungnya uji coba, manajer Penang FC sudah datang dan berbicara dengan manajer PSMS. Namun laga uji coba kontra klub asal negeri tetangga itu masih belum diketahui kapan pastinya. (ful)
Lini Depan Masih Jadi Sorotan
SATU evaluasi mendasar akan ketersedian striker di PSMS, kembali disorot dalam partai uji coba kemarin. Pasca hengkangnya Zulkarnaen, Suimin Diharja mengaku cukup bimbang.
Sejauh ini, nama Jacky Pasarela cukup membuat pelatih Ayam Kinantan cukup tenang. Kemampuannya dalam mendobrak pertahanan lawan dan mengemas gol masih bisa diandalkan. Nah, masalahnya, PSMS butuh pemain yang punya kemampuan setara dengan Jacky atau bahkan lebih baik.
“Kalau cuma berpatok pada Jacky, permainan PSMS akan mudah dibaca pemain bertahan lawan. Selain butuh tandem bagi Jacky, PSMS juga harus melatih lini kedua yang bisa datang tiba-tiba dan mengemas gol,” kata Suimin.
Maka itu, kepergian Zulkarnaen karena tidak sepakat masalah kontrak cukup membuat Suimin pusing. Belakangan, pelatih berusia 58 tahun itu berencana mengorbitkan striker dari pemain magang. Tapi itu masih butuh waktu. Masalahnya, kompetisi akan segera dimulai akhir Oktober ini.
Maka itu, kebutuhan akan legiun asing di lini depan pun semakin mendesak. Sayangnya, belum ada kepastian akahkan PSMS mendatangkan pemain asing. Menurut keterangan Suimin, sebenarnya banyak pemain asing yang bersedia bergabung bersama PSMS. Sumber di manajemen juga menyebutkan bahwa saat ini ada banyak pemain lewat agen, yang terus memantau perkembangan PSMS.
Kalau boleh menyebut nama, pemain seperti Roger Batoum juga sudah menyatakan ketertarikannya berlabuh di PSMS. Bahkan Patricio Jimenez juga ingin bergabung kembali. “Saya mengetahui ada beberapa pemain asing yang mau bergabung. Tapi semuanya bergantung dari manajemen,” kata Suimin beberapa waktu lalu.
Thursday, October 1, 2009
PSMS Butuh Dukungan Fans
PSMS Seolah-olah tidak punya pendukung. Padahal banyak pihak mengakui bahwa mereka cinta PSMS. Namun nyatanya, saat PSMS beruji coba tidak banyak fans yang rela meluangkan sedikit waktunya untuk mendukung Ayam Kinantan berlaga.
Oleh karena itulah Suimin Diharja berharap barisan pendukung PSMS sudi memberikan dukungan kepada tim yang diasuhnya itu. “Agar tidak terlihat bahwa PSMS ini seolah-olah berjuang sendirian, saya harap fans berbondong-bondong datang melihat PSMS bertanding. Yang saya utarakan ini adalah salah satu suara hati dari para pemain juga. Mereka ingin melihat bahwa masyarakat Medan itu selalu mendukung PSMS hingga tetes darah penghabisan,” kata Suimin.
“Kalau kami, semua sudah sepakat akan terus memajukan PSMS dengan perjuangan yang tidak akan ada habisnya. Maka itu, saya ingin melihat para pendukung datang dan berpikiran sama dengan kami,” lanjut pelatih yang hobi merawat motor tua itu.
Dikonfirmasi ke barisan pendukung PSMS, baru Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Holigan yang menyatakan akan hadir. Tapi Nata Simangunsong pentolan SMeCK Holigan belum dapat memastikan berapa banyak yang akan hadir. “Sebisa mungkin kami akan hadir dan mendukung PSMS,” kata Nata.
Sedangkan pihak Kesatuan Anak Medan Cinta Kinantan Fans Club (KAMPAK FC), belum dapat memastikan apakah akan datang mendukung PSMS. Menurut Dicky Anugerah Panjaitan presiden KAMPAK, pihaknya belum berkordinasi dengan anggota lainnya.
“Wah, tampaknya belum ada rencana. Pasalnya besok (hari ini, red) hari kerja. Dan saya baru tahu kalau PSMS akan uji coba. Tapi secara moral kami tetap dukung PSMS kok,” kata Dicky.
Oleh karena itulah Suimin Diharja berharap barisan pendukung PSMS sudi memberikan dukungan kepada tim yang diasuhnya itu. “Agar tidak terlihat bahwa PSMS ini seolah-olah berjuang sendirian, saya harap fans berbondong-bondong datang melihat PSMS bertanding. Yang saya utarakan ini adalah salah satu suara hati dari para pemain juga. Mereka ingin melihat bahwa masyarakat Medan itu selalu mendukung PSMS hingga tetes darah penghabisan,” kata Suimin.
“Kalau kami, semua sudah sepakat akan terus memajukan PSMS dengan perjuangan yang tidak akan ada habisnya. Maka itu, saya ingin melihat para pendukung datang dan berpikiran sama dengan kami,” lanjut pelatih yang hobi merawat motor tua itu.
Dikonfirmasi ke barisan pendukung PSMS, baru Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Holigan yang menyatakan akan hadir. Tapi Nata Simangunsong pentolan SMeCK Holigan belum dapat memastikan berapa banyak yang akan hadir. “Sebisa mungkin kami akan hadir dan mendukung PSMS,” kata Nata.
Sedangkan pihak Kesatuan Anak Medan Cinta Kinantan Fans Club (KAMPAK FC), belum dapat memastikan apakah akan datang mendukung PSMS. Menurut Dicky Anugerah Panjaitan presiden KAMPAK, pihaknya belum berkordinasi dengan anggota lainnya.
“Wah, tampaknya belum ada rencana. Pasalnya besok (hari ini, red) hari kerja. Dan saya baru tahu kalau PSMS akan uji coba. Tapi secara moral kami tetap dukung PSMS kok,” kata Dicky.
Zulkarnaen Didepak
Zulkarnaen, kandidat striker PSMS harus angkat kaki lebih awal dari skuad Ayam Kinantan. Pemain yang digadang mampu menjadi goal getter PSMS itu harus rela mengemas kopernya karena tidak kunjung terjadi kesepakatan nilai kontrak. Kabarnya, Zul-sapaan akrab pemain asal NAD itu meminta bayaran Rp160 juta dalam satu musim, namun manajemen PSMS hanya mampu membayar Rp100 juta.
Walhasil Zul pun mengalah untuk tidak membela PSMS. Kebetulan, Persiraja kabarnya tertarik kembali memaki jasa striker yang sempat mengumpulkan 11 gol saat masih membela klub asal NAD itu. Setidaknya hal ini dikatakan oleh salah satu sumber di PSMS.
Dihubungi Selasa (29/9), Zul mengaku bahwa dia sudah tidak bersama PSMS lagi. Tidak adanya kecocokan mengenai kontrak akhirnya membuat Zul harus memilih. “Benar Bang, saya tidak lagi bersama PSMS. Belum ada kesamaan pendapat mengenai kontrak. Klub yang tertarik merekrut saya sudah ada. Tapi saya belum bisa katakan. Yang jelas, nanti juga akan diketahui,” kata Zul.
Hal itu diakui oleh Benny Tomasoa, asisten manajer PSMS. Menurut Benny, memang belum ada kesepakatan antara manajemen dengan Zulkarnaen.
“Sampai dengan kemarin, tidak terjadi kesepakatan antara Zul dengan manajemen. Nilainya tidak pas lah,” kata Benny.
Melihat kondisi ini, Suimin Diharja arsitek PSMS pun kecewa sekaligus khawatir. Bahkan Suimin mengibaratkan dengan pepatah: rokok sudah tidak ada, rotan pun dihisap.
Menurut Suimin, dari skuad PSMS yang ada saat ini, Zul merupakan salah satu pemain yang memiliki potensi mencetak gol. Dari beberapa kali uji coba, Suimin melihat hal itu. “Dari 4 kali ujicoba, PSMS mencetak 6 gol. Beberapa di antaranya dikemas lewat bola mati. Namun, Zul bisa mencetak gol lewat usahanya menerobos barisan pemain bawah lawan. Ini nilai plus, karena kita tidak ingin bermain tanpa kemampuan mencetak gol,” kata Suimin.
“Jujur saja saya kecewa. Zul merupakan kebutuhan tim yang saya yakini mampu berkembang. Reputasinya dalam urusan mencetak gol saya rasa cukup memuaskan. Tapi beginilah adanya, mau apa lagi,” lanjut Suimin.
Nasi sudah menjadi bubur. Bukan berarti PSMS harus meratapi kepergian Zul. Sebagai pelatih sekelas Suimin, tentunya dia sudah punya alternatif pengganti. Dikatakan siapa yang bakal menjadi pengganti Zul, Suimin malah menyebut bahwa dia akan mengorbitkan pemain magang yang dimiliki PSMS. Di samping terus menggembleng striker yang dimiliki PSMS saat ini.
“Saya harus mencoba mengorbitkan pemain muda yang bahkan masih magang. Tim tidak bisa bergantung pada satu orang saja. Menjadi tim juara, semua elemen juga harus berpikir juara,” pungkas Suimin.
Walhasil Zul pun mengalah untuk tidak membela PSMS. Kebetulan, Persiraja kabarnya tertarik kembali memaki jasa striker yang sempat mengumpulkan 11 gol saat masih membela klub asal NAD itu. Setidaknya hal ini dikatakan oleh salah satu sumber di PSMS.
Dihubungi Selasa (29/9), Zul mengaku bahwa dia sudah tidak bersama PSMS lagi. Tidak adanya kecocokan mengenai kontrak akhirnya membuat Zul harus memilih. “Benar Bang, saya tidak lagi bersama PSMS. Belum ada kesamaan pendapat mengenai kontrak. Klub yang tertarik merekrut saya sudah ada. Tapi saya belum bisa katakan. Yang jelas, nanti juga akan diketahui,” kata Zul.
Hal itu diakui oleh Benny Tomasoa, asisten manajer PSMS. Menurut Benny, memang belum ada kesepakatan antara manajemen dengan Zulkarnaen.
“Sampai dengan kemarin, tidak terjadi kesepakatan antara Zul dengan manajemen. Nilainya tidak pas lah,” kata Benny.
Melihat kondisi ini, Suimin Diharja arsitek PSMS pun kecewa sekaligus khawatir. Bahkan Suimin mengibaratkan dengan pepatah: rokok sudah tidak ada, rotan pun dihisap.
Menurut Suimin, dari skuad PSMS yang ada saat ini, Zul merupakan salah satu pemain yang memiliki potensi mencetak gol. Dari beberapa kali uji coba, Suimin melihat hal itu. “Dari 4 kali ujicoba, PSMS mencetak 6 gol. Beberapa di antaranya dikemas lewat bola mati. Namun, Zul bisa mencetak gol lewat usahanya menerobos barisan pemain bawah lawan. Ini nilai plus, karena kita tidak ingin bermain tanpa kemampuan mencetak gol,” kata Suimin.
“Jujur saja saya kecewa. Zul merupakan kebutuhan tim yang saya yakini mampu berkembang. Reputasinya dalam urusan mencetak gol saya rasa cukup memuaskan. Tapi beginilah adanya, mau apa lagi,” lanjut Suimin.
Nasi sudah menjadi bubur. Bukan berarti PSMS harus meratapi kepergian Zul. Sebagai pelatih sekelas Suimin, tentunya dia sudah punya alternatif pengganti. Dikatakan siapa yang bakal menjadi pengganti Zul, Suimin malah menyebut bahwa dia akan mengorbitkan pemain magang yang dimiliki PSMS. Di samping terus menggembleng striker yang dimiliki PSMS saat ini.
“Saya harus mencoba mengorbitkan pemain muda yang bahkan masih magang. Tim tidak bisa bergantung pada satu orang saja. Menjadi tim juara, semua elemen juga harus berpikir juara,” pungkas Suimin.
Suimin belum puas
Kemenangan PSMS Medan atas PS PTPN IV dan tim Pusat Pendidikan Latihan Pelajar Sumatera Utara (PPLP Sumut) dalam pertandingan ujicoba di Stadion Kebun Bunga Medan, Rabu, bukan jaminan skuad Ayam Kinantan sudah solid.
"Kita belum puas, masih ada kekurangan. PSMS akan kembali melakukan ujicoba," aku pelatih PSMS Suimin Dihardja usai kemenangan 5-0 atas PTPN IV dan 1-0 atas PPLP Sumut.
Pada pertandingan pertama menghadapi PTPN IV selama 60 menit, PSMS berhasil menguasai jalannya pertandingan. Kali ini, Suimin memasang trio penyerang Jacky Pasarela, Kamil Sembiring dan Saiful Ramadhan di lini depan.
Strategi menyerang yang diterapkan Sumin berjalan baik. Baru lima menit pertandingan dimulai, playmaker Faisal Azmi berhasil membuat PSMS unggul. Tujuh menit kemudian, Saiful memperbesar keunggulan timnya. Pasca jeda, PSMS menambah tiga gol melalui Faisal Azmi dan dua gol dari Jacky Pasarella maisng-masing pada menit 20 dan 32.
Laga kedua melawan PPLP Sumut, Suimin melakukan pergantian beberapa pemain. Sayangnya, para pemain tidak mampu berbuat banyak bermain 120 menit. Permainan cepat yang diperagakan anak-anak PPLP Sumut seperti mengagetkan pemain PSMS yang lebih senior.
Bahkan Faisal Azmi yang menjadi motor serangan tidak mampu berbuat banyak, sehingga terpaksa diganti. Satu-satunya gol kemenangan PSMS akhirnya kembali dicetak Jacky Pasarella.
Menurut Suimin, strategi pertandingan pertama berjalan baik, namun sebaliknya saat melawan PPLP Sumut. “Saat melawan PPLP, defense yang kita pakai tidak berjalan dan anak-anak sepertinya keteteran,” terang Suimin.
Jajak sponsor
Secara terpisah, Manajer tim PSMS Drs Hendra DS menyebutkan skuad Ayam Kinantan harus dimatangkan sebelum kompetisi bergulir. Diakui, pertandingan ujicoba masih harus rutin dilakukan untuk persiapan matang.
"Saya tadi (Rabu-red) bertemu dengan Presiden Penang FC membicarakan pertandingan ujicoba, namun mereka hanya punya waktu pada November karena sibuk menghadapi Piala Malaysia," terang Hendra.
Pada kesempatan itu pula, Hendra menambahkan kucuran dana dari APBD tidak bisa diharapkan. "Sekarang ini sponsor utama belum ada. Karenya, kita masih mengadakan penjajakan," ucapnya
"Kita belum puas, masih ada kekurangan. PSMS akan kembali melakukan ujicoba," aku pelatih PSMS Suimin Dihardja usai kemenangan 5-0 atas PTPN IV dan 1-0 atas PPLP Sumut.
Pada pertandingan pertama menghadapi PTPN IV selama 60 menit, PSMS berhasil menguasai jalannya pertandingan. Kali ini, Suimin memasang trio penyerang Jacky Pasarela, Kamil Sembiring dan Saiful Ramadhan di lini depan.
Strategi menyerang yang diterapkan Sumin berjalan baik. Baru lima menit pertandingan dimulai, playmaker Faisal Azmi berhasil membuat PSMS unggul. Tujuh menit kemudian, Saiful memperbesar keunggulan timnya. Pasca jeda, PSMS menambah tiga gol melalui Faisal Azmi dan dua gol dari Jacky Pasarella maisng-masing pada menit 20 dan 32.
Laga kedua melawan PPLP Sumut, Suimin melakukan pergantian beberapa pemain. Sayangnya, para pemain tidak mampu berbuat banyak bermain 120 menit. Permainan cepat yang diperagakan anak-anak PPLP Sumut seperti mengagetkan pemain PSMS yang lebih senior.
Bahkan Faisal Azmi yang menjadi motor serangan tidak mampu berbuat banyak, sehingga terpaksa diganti. Satu-satunya gol kemenangan PSMS akhirnya kembali dicetak Jacky Pasarella.
Menurut Suimin, strategi pertandingan pertama berjalan baik, namun sebaliknya saat melawan PPLP Sumut. “Saat melawan PPLP, defense yang kita pakai tidak berjalan dan anak-anak sepertinya keteteran,” terang Suimin.
Jajak sponsor
Secara terpisah, Manajer tim PSMS Drs Hendra DS menyebutkan skuad Ayam Kinantan harus dimatangkan sebelum kompetisi bergulir. Diakui, pertandingan ujicoba masih harus rutin dilakukan untuk persiapan matang.
"Saya tadi (Rabu-red) bertemu dengan Presiden Penang FC membicarakan pertandingan ujicoba, namun mereka hanya punya waktu pada November karena sibuk menghadapi Piala Malaysia," terang Hendra.
Pada kesempatan itu pula, Hendra menambahkan kucuran dana dari APBD tidak bisa diharapkan. "Sekarang ini sponsor utama belum ada. Karenya, kita masih mengadakan penjajakan," ucapnya
Subscribe to:
Posts (Atom)