Pilihan dilematis mulai menyambangi arsitek PSMS, Suimin Diharja. Pelatih yang akrab dengan sapaan ‘Pelatih Kampung’ itu mulai mengerutkan dahi ketika pertanyaan mengenai pilihan pemain asing diapungkan padanya. Saha atau Adolfo?
Bukan tanpa kriteria, benak pelatih berusia 58 tahun itu sebenarnya hampir pasti menentukan salah satu di antara dua legiun asing yang sama-sama berposisi sebagai tukang gedor gawang lawan.
Adalah Adolfo Sauza pemain gimbal asal Brasil itu yang belakangan berusaha mencuri perhatian publik Medan. Namun, pada penampilan perdananya kemarin, tidak ada yang terlalu istimewa. Fans Ayam Kinantan masih semangat kalau melihat aksi Osas Saha yang musim lalu tampil ciamik bersama PSDS.
“Semua peluang selalu terbuka. Tidak ada yang menghalangi pemain untuk bergabung bersama tim ini. Yang penting bagi saya adalah, tunjukkan kemampuan terbaik, maka sodoran kontrak akan menyusul,” beber Sumin, Selasa (20/10).
Usai latihan, Adolfo menyatakan kalau dia pun punya keinginan besar agar diperkenankan membela PSMS. Adolfo sebaliknya ingin membuktikan kelasnya kalau dia memang layak berkostum hijau-hijau ala PSMS. “Pelatih sudah tahu kualitas saya. Saya punya pengalaman dan sangat siap bersaing dengan pemain lainnya. Kalau akhirnya saya tak terpilih saya ikhlas saja dan akan mencari klub lain,” kata Adolfo. “Kontrak belakangan saja. Pembicaraan akan hal itu sama sekali belum ada kami lakukan dengan manajemen,” lanjutnya.
Kedua striker itu, Saha dan Adolfo, dikatakan Suimin punya beberapa kelebihan dan kekuarangan masing-masing. Saha, dikatakan Suimin punya skill yang lebih baik dari Adolfo. Sedangkan Adolfo menurut Suimin punya fighting spirit yang lebih aduhai dibanding Saha. Secara gaya, Adolfo lebih mencerminkan pemain Medan yang terkenal keras dan tak ada kata menyerah.
Kalau boleh memilih, sebenarnya Suimin pasti akan memilih keduanya untuk masuk skuad. Masalahnya, kuota bagi pemain asing di PSMS musim ini dikabarkan hanya akan ada dua tempat. “Ada dua pemain asing di lini depan yang seleksi, sebenarnya menguntungkan kita. Karena kita bisa memilih. Hal ini terkait nilai kontrak yang diinginkan mereka nantinya. Kalau ada yang rela lebih murah dan disanggupi manajemen, maka pemain itu bisa jadi yang akan masuk tim,” jelas Suimin.
Sementara itu, peluang bagi pemain lokal untuk berkostum Kinantan rupanya belum tertutup. Setelah pemain bernama Usman masuk, kini satu lagi pemain keturunan Tionghoa bernama Deli ‘Aheng’ Leonto terlihat mengikuti seleksi. Aplus dari penonton Aheng lumayan bergemuruh. Walau masih berusia 23 tahun, namun Aheng cukup berhasil menunjukkan kalau dia punya bakat.
“Tentu ini suatu kebanggan karena saya diberikan kesempatan untuk ikuti seleksi di tim sebesar PSMS. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik, karena saya memang cinta PSMS dan ingin bergabung di tim ini,” kata Aheng usai latihan
No comments:
Post a Comment