Thursday, October 1, 2009

Zulkarnaen Didepak

Zulkarnaen, kandidat striker PSMS harus angkat kaki lebih awal dari skuad Ayam Kinantan. Pemain yang digadang mampu menjadi goal getter PSMS itu harus rela mengemas kopernya karena tidak kunjung terjadi kesepakatan nilai kontrak. Kabarnya, Zul-sapaan akrab pemain asal NAD itu meminta bayaran Rp160 juta dalam satu musim, namun manajemen PSMS hanya mampu membayar Rp100 juta.

Walhasil Zul pun mengalah untuk tidak membela PSMS. Kebetulan, Persiraja kabarnya tertarik kembali memaki jasa striker yang sempat mengumpulkan 11 gol saat masih membela klub asal NAD itu. Setidaknya hal ini dikatakan oleh salah satu sumber di PSMS.

Dihubungi Selasa (29/9), Zul mengaku bahwa dia sudah tidak bersama PSMS lagi. Tidak adanya kecocokan mengenai kontrak akhirnya membuat Zul harus memilih. “Benar Bang, saya tidak lagi bersama PSMS. Belum ada kesamaan pendapat mengenai kontrak. Klub yang tertarik merekrut saya sudah ada. Tapi saya belum bisa katakan. Yang jelas, nanti juga akan diketahui,” kata Zul.

Hal itu diakui oleh Benny Tomasoa, asisten manajer PSMS. Menurut Benny, memang belum ada kesepakatan antara manajemen dengan Zulkarnaen.

“Sampai dengan kemarin, tidak terjadi kesepakatan antara Zul dengan manajemen. Nilainya tidak pas lah,” kata Benny.
Melihat kondisi ini, Suimin Diharja arsitek PSMS pun kecewa sekaligus khawatir. Bahkan Suimin mengibaratkan dengan pepatah: rokok sudah tidak ada, rotan pun dihisap.

Menurut Suimin, dari skuad PSMS yang ada saat ini, Zul merupakan salah satu pemain yang memiliki potensi mencetak gol. Dari beberapa kali uji coba, Suimin melihat hal itu. “Dari 4 kali ujicoba, PSMS mencetak 6 gol. Beberapa di antaranya dikemas lewat bola mati. Namun, Zul bisa mencetak gol lewat usahanya menerobos barisan pemain bawah lawan. Ini nilai plus, karena kita tidak ingin bermain tanpa kemampuan mencetak gol,” kata Suimin.

“Jujur saja saya kecewa. Zul merupakan kebutuhan tim yang saya yakini mampu berkembang. Reputasinya dalam urusan mencetak gol saya rasa cukup memuaskan. Tapi beginilah adanya, mau apa lagi,” lanjut Suimin.

Nasi sudah menjadi bubur. Bukan berarti PSMS harus meratapi kepergian Zul. Sebagai pelatih sekelas Suimin, tentunya dia sudah punya alternatif pengganti. Dikatakan siapa yang bakal menjadi pengganti Zul, Suimin malah menyebut bahwa dia akan mengorbitkan pemain magang yang dimiliki PSMS. Di samping terus menggembleng striker yang dimiliki PSMS saat ini.

“Saya harus mencoba mengorbitkan pemain muda yang bahkan masih magang. Tim tidak bisa bergantung pada satu orang saja. Menjadi tim juara, semua elemen juga harus berpikir juara,” pungkas Suimin.

No comments: