Soal fasilitas tampaknya PSMS harus mengelus dada. Bagaimana tidak, tak hanya Stadion Teladan yang kondisinya mengerikan, Stadion Kebun Bunga yang telah diplot sebagai home ground pun kondisinya tak jauh beda. Utamanya lapangan, ketika hujan langsung mirip rawa-rawa.
Belum lagi tingkat kedatarannya sungguh ironis. Selain tak sedap dipandang mata, lapangan Kebun Bunga pun dikhawatirkan akan mencederai pemain. Minimal terkilir karena jatuh ke bagian lapangan yang tak rata.
Keadaan ini menjadi ironi. Bagaimana mau main cantik, mengumpan dan mengontrol bola pun tak bisa diterapkan dengan baik oleh para pemain.
Semua pihak, khususnya pelatih Suimin Diharja sudah berulang kali mengeluhkan persoalan ini. Pemain pun tak ragu untuk mengeluhkan kondisi itu.
“Ada beberapa bagian di lapangan yang sangat parah, banyak lubang terutama di sekitar kotak penalti, dan sudah saatnya diperbaiki,” ujarnya.
Senada dengan Suimin, pemain senior PSMS, M Afan Lubis juga berharap agar lapangan Kebun Bunga segera direnovasi. Selain bisa mencederai pemain, performa pemain juga sedikit berkembang oleh keadaan tersebut. “Selesai main kaki lumayan sakit di bagian telapak, aliran bola juga enggak lancar, cukup kuatir juga memang kalau enggak main hati-hati, karena bisa cedera. Tampaknya sudah saatnya diperbaiki, minimal ditimbun dan diratakanlah,” harap Afan.
Lebih parahnya, melihat kondisi itu, Johan fans PSMS yang saban hari mengunjung Stadion Kebun Bunga menyeletuk, “MU pun mana bisa main di Kebun Bunga,” ucapnya
No comments:
Post a Comment