Pengelolaan secara profesional terus digalakkan manajemenPSMS saat ini. Tak cuma menuntut para pemain profesional, manajemen kini berupaya melindungi aset PSMS.
Dalam rapat pengurus PSMS di Stadion Kebun Bunga, Senin (28/9) kemarin dirumuskan niatan untuk segera mempatenkan logo PSMS dalam waktu dekat ini. Pematenan logo PSMS ini dilakukan sebelum diluncurkan ke publik. Jika mempatenkan logo PSMS terlaksana. Jadi, tidak sembarangan pihak membajak segala yang berkaitan dengan PSMS. Semisal kostum atau merchandise.
Hal itu dikatakan Hendra DS Manajer PSMS di sela-sela rapat. “Sudah lama kita rumuskan mengenai niat mempatenkan logo PSMS. Dengan demikian, diharapkan PSMS mampu mencoba menjadi klub yang benar-benar profesional. Salah satunya kemungkinan mendatangkan pemasukan dari sektor bisnis merchandise,” terang Hendra.
Setelah pematenan logo PSMS berjalan, maka manajemen PSMS dengan mudah menunjuk satu produsen untuk bekerjasama menciptakan perlengkapan PSMS yang original.
Dari sektor merchandising inilah diharapkan sumber pendapatan PSMS bertambah. Sejauh ini, banyak pihak dengan bebas menjiplak produk yang membawa nama PSMS.
“Hal itu tidak bisa disalahkan karena PSMS tidak dipatenkan. Nah, saat PSMS sudah dipatenkan, tidak bisa lagi sembarang orang menjiplak PSMS sesuka hatinya, karena kita bakal dilindungi undang-undang hak paten,” lanjut Hendra DS.
Di samping itu, pengurus juga masih terus menggelar rapat lounching PSMS yang rencananya bakal digelar akhir Oktober mendatang. Pihak pengurus dan Even Organizer yang ditunjuk mempersiapkan kegiatan tersebut masih membahas seputar anggaran dana dan hal-hal berkembang lainnya
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Wednesday, September 30, 2009
Monday, September 28, 2009
PSMS kembalikan ciri khas
Permainan keras dalam batas sportivitas bakal menjadi andalan para laskar Ayam Kinantan menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010. Pasalnya, dalam tiga hari latihan pasca libur Idul Fitri, arsitek PSMS Suimin Dihardja menggenjot habis pressing pemain.
Kalau Jumat (25/9) Suimin menerapkan individual pressing, maka Sabtu (26/9) latihan pressing team. Pelatihan ekstra keras di bawah komando Suimin bersama asisten Suyono, Jamaluddin Hutauruk dan Nimrot Manalu sebagai pelatih fisik.
"Kita tidak bisa main-main. Pemain harus digenjot semangat dan stamina, namun tidak mengesampingkan teknik individual," terang Suimin, Minggu (27/9).
PSMS menggelar latihan pagi dan sore setiap hari kecuali Minggu, berbeda dengan skuad PSMS sebelumnya yang bertabur bintang. Tanpa pemain asing dan pemain top asal Pulau Jawa dan Papua, Suimin diharuskan mengemas skuad PSMS yang solid dan ini bukan pekerjaan mudah mengingat waktu cukup sempit.
"Affan Lubis dan kawan-kawan tidak boleh memberikan peluang bagi lawan memegang bola lama-lama. Lawan dapat bola, terus melakukan pressing. Kabarnya, kompetisi bergulir awal Oktober namun kami belum menerima jadwal kompetisi. Seharusnya sekarang ini sudah diketahui kapan dilaksanakannya kompetisi," aku Suimin.
Cukup beralasan, karena Suimin harus mempersiapkan program misalnya pertandingan ujicoba di antaranya laga segitiga antara PSMS, Persidi Pidie (Aceh Timur) dan Penang FC Malaysia.
Sebelumnya, Ayam Kinantan menggelar empat pertandingan masing-masing dua penampilan melawan PSDS Deli Serdang, PS Dharma Putra dan PS Bank Sumut. Di laga pertama, PSMS mengungguli PSDS 1-0 dan kembali menang 2-0 atas Dharma Putra. Lalu bermain imbang melawan PS Bank Sumut 1-1 dan hasil serupa saat bertandang ke Stadion Baharoeddin Siregar.
Dengan hasil lima memasukkan dan dua kemasukan dari empat pertandingan, Suimin kembali memutar otak dalam menyusun strategi. Top skor sementara PSMS dipegang Jecky dengan tiga gol, disusul M Affan Lubis dan Febry masing-masing satu.
Suimin pun tidak memungkiri skuadnya kali ini merupakan perpaduan wajah lama dan baru. Wajah lama tampak M Halim dan Sony Gunawan (penjaga gawang), Selamet Riyadi (belakang) dan M Affan Lubis (tengah).
"Pemain lama dibutuhkan pengalamannya. Kalau pemain debutan, selain diharapkan stamina dan teknik prima juga dibutuhkan mental dan team work," tambahnya
Kalau Jumat (25/9) Suimin menerapkan individual pressing, maka Sabtu (26/9) latihan pressing team. Pelatihan ekstra keras di bawah komando Suimin bersama asisten Suyono, Jamaluddin Hutauruk dan Nimrot Manalu sebagai pelatih fisik.
"Kita tidak bisa main-main. Pemain harus digenjot semangat dan stamina, namun tidak mengesampingkan teknik individual," terang Suimin, Minggu (27/9).
PSMS menggelar latihan pagi dan sore setiap hari kecuali Minggu, berbeda dengan skuad PSMS sebelumnya yang bertabur bintang. Tanpa pemain asing dan pemain top asal Pulau Jawa dan Papua, Suimin diharuskan mengemas skuad PSMS yang solid dan ini bukan pekerjaan mudah mengingat waktu cukup sempit.
"Affan Lubis dan kawan-kawan tidak boleh memberikan peluang bagi lawan memegang bola lama-lama. Lawan dapat bola, terus melakukan pressing. Kabarnya, kompetisi bergulir awal Oktober namun kami belum menerima jadwal kompetisi. Seharusnya sekarang ini sudah diketahui kapan dilaksanakannya kompetisi," aku Suimin.
Cukup beralasan, karena Suimin harus mempersiapkan program misalnya pertandingan ujicoba di antaranya laga segitiga antara PSMS, Persidi Pidie (Aceh Timur) dan Penang FC Malaysia.
Sebelumnya, Ayam Kinantan menggelar empat pertandingan masing-masing dua penampilan melawan PSDS Deli Serdang, PS Dharma Putra dan PS Bank Sumut. Di laga pertama, PSMS mengungguli PSDS 1-0 dan kembali menang 2-0 atas Dharma Putra. Lalu bermain imbang melawan PS Bank Sumut 1-1 dan hasil serupa saat bertandang ke Stadion Baharoeddin Siregar.
Dengan hasil lima memasukkan dan dua kemasukan dari empat pertandingan, Suimin kembali memutar otak dalam menyusun strategi. Top skor sementara PSMS dipegang Jecky dengan tiga gol, disusul M Affan Lubis dan Febry masing-masing satu.
Suimin pun tidak memungkiri skuadnya kali ini merupakan perpaduan wajah lama dan baru. Wajah lama tampak M Halim dan Sony Gunawan (penjaga gawang), Selamet Riyadi (belakang) dan M Affan Lubis (tengah).
"Pemain lama dibutuhkan pengalamannya. Kalau pemain debutan, selain diharapkan stamina dan teknik prima juga dibutuhkan mental dan team work," tambahnya
Suimin genjot ‘pressing’ pemain
Setelah sepekan liburan Hari Raya Idul Fitri 1430 H, skuad PSMS kembali masuk pemusatan latihan di Stadion Kebun Bunga Medan, Jumat. Di bawah instruksi pelatih Suimin Dihardja, para pemain digenjot latihan pressing.
"Setelah liburan lebaran, skuad mulai masuk pelatihan Kamis kemarin. Namun mulai aktif menggelar pelatihan hari ini (Jumat-red)," kata Suimin kepada Waspada di Stadion Kebun Bunga Medan, Jumat.
Suimin didampingi asisten Suyono dan Jamaluddin Hutauruk (pelatih kiper) serta Nimrot Manalu pelatih fisik mengakui, kebugaran para pemain sudah menunjukkan kemajuan setelah istirahat satu minggu.
Dalam pelatihan, Suimin yang dijuluki pelatih "kampung" ini menerapkan pelatihan pressing. "Pelatihan pressing selama 25 menit kondisinya lumayan. Sabtu (26/9) ini, baru melakukan pelatihan tim pressing," terangnya.
Pelatihan ini, menurut Suimin sangat diperlukan. Bagusnya pressing pemain harus diimbangi stamina yang baik pula, karenanya pemain akan menjalani latihan pagi dan sore. Pagi harinya, para pemain akan menjalani pemantapan fisik di bawah bimbingan pelatih fisik Nimrot Manalu.
Pada program pelatihan ini, para pemain akan dicoba daya tahan fisiknya dengan memanfaatkan oksigen yang tersimpan dalam tubuhnya. Beda dengan program latihan ****speed and endurance, di mana para pemain memanfaatkan oksigen yang ada di alam terbuka.
Suimin mengakui ada pemain yang masih berstatus magang termasuk Zulkarnain mantan pemain Persiraja Banda Aceh dan Imam Faisal yang sebelumnya memperkuat PSDS Deli Serdang. Kehadiran Zulkarnain dan Imam, menurut Suimin, menambah daya serang.
Zulkarnain merupakan top skor dengan 10 gol untuk Persiraja kompetisi lalu. Dia menambahkan, selama Ramadhan PSMS menggelar empat pertandingan uji coba dengan hasil lima memasukkan dan dua kemasukan. Tiga gol disumbangkan Jecky, sedangkan Affan dan Febri masing-masing satu gol.
Suimin mengakui kehadiran Zulkarnain nantinya dapat menjadi second striker dan Imam Faisal sebagai pemain sayap. "Jika Jecky mendapat pengawalan ketat lawan, Zulkarnain bisa menggantikannya," ujarnya
"Setelah liburan lebaran, skuad mulai masuk pelatihan Kamis kemarin. Namun mulai aktif menggelar pelatihan hari ini (Jumat-red)," kata Suimin kepada Waspada di Stadion Kebun Bunga Medan, Jumat.
Suimin didampingi asisten Suyono dan Jamaluddin Hutauruk (pelatih kiper) serta Nimrot Manalu pelatih fisik mengakui, kebugaran para pemain sudah menunjukkan kemajuan setelah istirahat satu minggu.
Dalam pelatihan, Suimin yang dijuluki pelatih "kampung" ini menerapkan pelatihan pressing. "Pelatihan pressing selama 25 menit kondisinya lumayan. Sabtu (26/9) ini, baru melakukan pelatihan tim pressing," terangnya.
Pelatihan ini, menurut Suimin sangat diperlukan. Bagusnya pressing pemain harus diimbangi stamina yang baik pula, karenanya pemain akan menjalani latihan pagi dan sore. Pagi harinya, para pemain akan menjalani pemantapan fisik di bawah bimbingan pelatih fisik Nimrot Manalu.
Pada program pelatihan ini, para pemain akan dicoba daya tahan fisiknya dengan memanfaatkan oksigen yang tersimpan dalam tubuhnya. Beda dengan program latihan ****speed and endurance, di mana para pemain memanfaatkan oksigen yang ada di alam terbuka.
Suimin mengakui ada pemain yang masih berstatus magang termasuk Zulkarnain mantan pemain Persiraja Banda Aceh dan Imam Faisal yang sebelumnya memperkuat PSDS Deli Serdang. Kehadiran Zulkarnain dan Imam, menurut Suimin, menambah daya serang.
Zulkarnain merupakan top skor dengan 10 gol untuk Persiraja kompetisi lalu. Dia menambahkan, selama Ramadhan PSMS menggelar empat pertandingan uji coba dengan hasil lima memasukkan dan dua kemasukan. Tiga gol disumbangkan Jecky, sedangkan Affan dan Febri masing-masing satu gol.
Suimin mengakui kehadiran Zulkarnain nantinya dapat menjadi second striker dan Imam Faisal sebagai pemain sayap. "Jika Jecky mendapat pengawalan ketat lawan, Zulkarnain bisa menggantikannya," ujarnya
Friday, September 25, 2009
Timnas U-23 ke SEA Games 2009
PSSI hanya membawa 18 pemain menuju SEA Games XXV/2009 Laos pada Desember mendatang. Itu sesuai kuota yang diberikan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) kepada induk organisasi sepak bola tanah air dalam menghadapi multieven antarbangsa Asia Tenggara kemarin.
Jumlah tersebut termasuk minim. Itu disebabkan pada SEA Games 2007, Indonesia membawa 23 pemain.
Memang, KOI masih membebaskan induk cabang olahraga, termasuk PSSI, untuk menambah kuota, asal bisa membiayai sendiri. 'Dengan kekuatan itu, cukuplah timnas (tim nasional) menghadapi SEA Games nanti. Justru kami akan menambah jumlah ofisial lagi," ujar Nugraha Besoes, Sekjen PSSI, di Jakarta kemarin (15/9).
Ya, selain 18 pemain, KOI hanya memberikan kursi untuk empat ofisial. Jumlah itu sudah habis untuk pelatih dan asistennya serta manajer dan asisten manajer.
Menurut Nugraha, selain empat personel tersebut, tim masih harus didampingi dokter, media officer, security officer, dan masseur.
Sebanyak 18 pemain itu dipastikan sampai entry by name ditutup 26 Oktober nanti. Rahim Soekasah, ketua Badan Tim Nasional (BTN), sudah siap dengan keputusan KOI itu. Pihaknya sudah memprediksi bahwa tim yang bakal dibiayai KOI hanya 18 pemain. Itu terkait kuota pelatnas sepak bola yang memang hanya 18 pemain.
'Yang penting sudah mendapatkan jaminan timnas sepak bola berangkat ke Laos," ujar Rahim.
Saat ini pelatnas timnas U-23 dihuni 30 pemain. Yang berarti, akan ada pencoretan 12 nama. 'Kami akan terus mengadakan pemantauan sejak dari pemain masuk pelatnas hari pertama pada 25 September nanti," ujar Nugraha.
Maklum, target yang dipatok KOI tak mudah, timnas harus membawa pulang minimal medali perunggu. Target itu memang cukup berat jika melihat hasil Indonesia dua tahun lalu di Thailand. Saat itu tim polesan pelatih Bulgaria Ivan Venkov Kolev gagal menembus babak penyisihan setelah kalah 1-2 oleh tuan rumah pada laga penentuan. Padahal, tim Merah Putih hanya membutuhkan seri untuk bisa melangkah ke semifinal.
Pada dua pelaksanaan even serupa, Indonesia juga tak menuai hasil optimal. Di SEA Games edisi 2005 di Manila, Filipina, Indonesia hanya berada di urutan keempat setelah kalah oleh Thailand pada perebutan tempat ketiga. Dua tahun sebelumnya di Vietnam, Indonesia juga tak lolos babak penyisihan grup.
Terakhir, Indonesia menuai medali SEA Games pada edisi 1999 di Brunei Darussalam dengan mengantongi perunggu. Torehan itu didapatkan dengan memenangi perebutan tempat ketiga atas Singapura. Kesempatan ke final gagal setelah Indonesia kalah oleh Vietnam
Jumlah tersebut termasuk minim. Itu disebabkan pada SEA Games 2007, Indonesia membawa 23 pemain.
Memang, KOI masih membebaskan induk cabang olahraga, termasuk PSSI, untuk menambah kuota, asal bisa membiayai sendiri. 'Dengan kekuatan itu, cukuplah timnas (tim nasional) menghadapi SEA Games nanti. Justru kami akan menambah jumlah ofisial lagi," ujar Nugraha Besoes, Sekjen PSSI, di Jakarta kemarin (15/9).
Ya, selain 18 pemain, KOI hanya memberikan kursi untuk empat ofisial. Jumlah itu sudah habis untuk pelatih dan asistennya serta manajer dan asisten manajer.
Menurut Nugraha, selain empat personel tersebut, tim masih harus didampingi dokter, media officer, security officer, dan masseur.
Sebanyak 18 pemain itu dipastikan sampai entry by name ditutup 26 Oktober nanti. Rahim Soekasah, ketua Badan Tim Nasional (BTN), sudah siap dengan keputusan KOI itu. Pihaknya sudah memprediksi bahwa tim yang bakal dibiayai KOI hanya 18 pemain. Itu terkait kuota pelatnas sepak bola yang memang hanya 18 pemain.
'Yang penting sudah mendapatkan jaminan timnas sepak bola berangkat ke Laos," ujar Rahim.
Saat ini pelatnas timnas U-23 dihuni 30 pemain. Yang berarti, akan ada pencoretan 12 nama. 'Kami akan terus mengadakan pemantauan sejak dari pemain masuk pelatnas hari pertama pada 25 September nanti," ujar Nugraha.
Maklum, target yang dipatok KOI tak mudah, timnas harus membawa pulang minimal medali perunggu. Target itu memang cukup berat jika melihat hasil Indonesia dua tahun lalu di Thailand. Saat itu tim polesan pelatih Bulgaria Ivan Venkov Kolev gagal menembus babak penyisihan setelah kalah 1-2 oleh tuan rumah pada laga penentuan. Padahal, tim Merah Putih hanya membutuhkan seri untuk bisa melangkah ke semifinal.
Pada dua pelaksanaan even serupa, Indonesia juga tak menuai hasil optimal. Di SEA Games edisi 2005 di Manila, Filipina, Indonesia hanya berada di urutan keempat setelah kalah oleh Thailand pada perebutan tempat ketiga. Dua tahun sebelumnya di Vietnam, Indonesia juga tak lolos babak penyisihan grup.
Terakhir, Indonesia menuai medali SEA Games pada edisi 1999 di Brunei Darussalam dengan mengantongi perunggu. Torehan itu didapatkan dengan memenangi perebutan tempat ketiga atas Singapura. Kesempatan ke final gagal setelah Indonesia kalah oleh Vietnam
Masih Banyak Klub yang Belum Daftar
Divisi Utama sepi peminat. Di antara 36 klub yang terdaftar, baru 23 tim yang menyatakan resmi siap mengikuti kompetisi sepak bola kasta kedua tanah air itu. Artinya, masih ada 13 tim yang belum menyatakan siap bersaing dalam Divisi Utama.
Kondisi tersebut membuat PT Liga Indonesia (LI) harus bersabar. Regulator sepak bola tanah air itu memperpanjang waktu pendaftaran satu hari lagi. Mereka menerapkan sistem jemput bola, meminta konfirmasi dari klub-klub yang belum mendaftar. "Kami segera menyelesaikan pendaftaran, jangan sampai berlarut-larut. Besok (hari ini, Red) diperoleh tim-tim yang memang siap bersaing di Divisi Utama," ujar Sekretaris PT LI Tigorshalom Boboy di Jakarta kemarin (16/9).
Menurut Tigor, berapa pun jumlah tim yang mendaftar, Divisi Utama tetap berjalan. Hanya, memang ada dua aspek yang terpengaruh, yakni pembagian grup dan jadwal pertandingan. Jika Divisi Utama diikuti jumlah tim yang ideal, yakni 36 tim, klub akan dikelompokkan ke dalam tiga grup.
"Berkaitan dengan jadwal pertandingan, kalau klub terlalu sedikit, ending-nya terlalu cepat. Kan ada babak playoff nanti," tutur dia.
Babak playoff akan mempertemukan tim berperingkat keempat Divisi Utama kontra tim urutan ke-15 Indonesia Super League (ISL). Menurut gambaran PT LI, kompetisi itu akan dimulai pada 25 Oktober atau pertengahan November nanti
Kondisi tersebut membuat PT Liga Indonesia (LI) harus bersabar. Regulator sepak bola tanah air itu memperpanjang waktu pendaftaran satu hari lagi. Mereka menerapkan sistem jemput bola, meminta konfirmasi dari klub-klub yang belum mendaftar. "Kami segera menyelesaikan pendaftaran, jangan sampai berlarut-larut. Besok (hari ini, Red) diperoleh tim-tim yang memang siap bersaing di Divisi Utama," ujar Sekretaris PT LI Tigorshalom Boboy di Jakarta kemarin (16/9).
Menurut Tigor, berapa pun jumlah tim yang mendaftar, Divisi Utama tetap berjalan. Hanya, memang ada dua aspek yang terpengaruh, yakni pembagian grup dan jadwal pertandingan. Jika Divisi Utama diikuti jumlah tim yang ideal, yakni 36 tim, klub akan dikelompokkan ke dalam tiga grup.
"Berkaitan dengan jadwal pertandingan, kalau klub terlalu sedikit, ending-nya terlalu cepat. Kan ada babak playoff nanti," tutur dia.
Babak playoff akan mempertemukan tim berperingkat keempat Divisi Utama kontra tim urutan ke-15 Indonesia Super League (ISL). Menurut gambaran PT LI, kompetisi itu akan dimulai pada 25 Oktober atau pertengahan November nanti
Libur Sepekan
Menyambut Idul Fitri 1430 H, PSMS meliburkan pemainnya. Tercatat mulai latihan terakhir pada 17 September lalu dan akan berlatih lagi mulai 24 September yang akan datang.
Nah, sebagai profesional, skuad PSMS dituntut menjaga kondisi kebugarannya. Usai liburan, anak-anak Medan harus bisa mengontrol berat tubuhnya usai menjalani libur lebaran. Oleh karenanya, pada sesi latihan Kamis lalu berat badan pun ditimbang.
Harapannya, saat latihan usai, seluruh skuad diharapkan tetap memiliki porsi berat badan ideal. Menariknya, untuk menjaga itu Suimin mengaku tak memberikan sangsi kalau-kalau pemain sampai kelebihan berat badan.
“Saya ingin melihat sejauh mana profesionalisme para pemain. Tidak ada ancaman sangsi secara khusus. Tapi kan saya mencatat,” kata Suimin saat latihan terakhir Kamis, (17/9) lalu.
Oleh karenanya, anak-anak Medan digeber fisiknya sebelum dan sesudah lebaran. Sudah hampir enam hari, skuad PSMS ditangani oleh Nimrot Manalu pelatih fisik PSMS. Menurut jadwal, fisik pemain akan kembali digenjot usai lebaran nanti.
Kompetisi yang akan segera berputar, ternyata cukup mengkhawatirkan jajaran pelatih. Kata Suimin, materi latihan yang selama ini diberikan belum sepenuhnya mampu diserap para pemain. Dia melihat sektor fisik masih jadi kendala utama. Maka itu, dia meminta Nimrot membenahi fisik terlebih dahulu baru kemudian materi selanjutnya ditambah.
“Yang saya harapkan dari pemain, adalah mereka mampu menyerap materi latihan seutuhnya. Dan harus dimulai kembali dari pembenahan fisik,” lanjut Suimin.
Dari segi penggemblengan fisik, Nimrot menjelaskan bahwa yang pertama diutamakan harus kelar adalah kekuatan, ketahanan, dan faktor pendukung lainnya.
Sementara itu, usai lebaran ini akan banyak hal yang akan digeber jajaran pengurus maupun pelatih. Salah satunya rencana menggelar uji coba, seleksi pemain asing hingga peluncuran PSMS atau lounching.
Untuk urusan uji coba, kabarnya PSMS bakal merencanakan tur ke luar Medan. Menurut Suimin, di Medan dan sekitarnya, PSMS sulit mendapatkan lawan setimpal. Paling dekat ke Aceh, tapi sayang klub di Aceh juga kabarnya batal ikut kompetisi karena pailit. Maka itu, jadwal uji coba akan dirembukkan dahulu ke manajemen.
Sedangkan seleksi pemain asing, Suimin juga masih menanti kejelasan regulasi dari PT Liga Indonesia. Kalau pelamar sendiri, dijelaskan Suimin banyak pemain asing yang berminat bergabung dengan klub berjuluk Ayam Kinantan itu. “Pelamar banyak, ada sekitar 6 pemain. Dan mereka itu pemain kelas semua. Tapi itu tadi, semua harus menanti kejelasan dari PT LI dulu,” lanjut ayah anak tiga itu.
Terakhir, rencana lounching juga sudah digeber dengan matang. Dua kali sepekan, tim EO yang sedianya bakal mengurusi kegiatan lounching itu kerap menggelar rapat dengan pengurus di Stadion Kebun Bunga.
Nah, sebagai profesional, skuad PSMS dituntut menjaga kondisi kebugarannya. Usai liburan, anak-anak Medan harus bisa mengontrol berat tubuhnya usai menjalani libur lebaran. Oleh karenanya, pada sesi latihan Kamis lalu berat badan pun ditimbang.
Harapannya, saat latihan usai, seluruh skuad diharapkan tetap memiliki porsi berat badan ideal. Menariknya, untuk menjaga itu Suimin mengaku tak memberikan sangsi kalau-kalau pemain sampai kelebihan berat badan.
“Saya ingin melihat sejauh mana profesionalisme para pemain. Tidak ada ancaman sangsi secara khusus. Tapi kan saya mencatat,” kata Suimin saat latihan terakhir Kamis, (17/9) lalu.
Oleh karenanya, anak-anak Medan digeber fisiknya sebelum dan sesudah lebaran. Sudah hampir enam hari, skuad PSMS ditangani oleh Nimrot Manalu pelatih fisik PSMS. Menurut jadwal, fisik pemain akan kembali digenjot usai lebaran nanti.
Kompetisi yang akan segera berputar, ternyata cukup mengkhawatirkan jajaran pelatih. Kata Suimin, materi latihan yang selama ini diberikan belum sepenuhnya mampu diserap para pemain. Dia melihat sektor fisik masih jadi kendala utama. Maka itu, dia meminta Nimrot membenahi fisik terlebih dahulu baru kemudian materi selanjutnya ditambah.
“Yang saya harapkan dari pemain, adalah mereka mampu menyerap materi latihan seutuhnya. Dan harus dimulai kembali dari pembenahan fisik,” lanjut Suimin.
Dari segi penggemblengan fisik, Nimrot menjelaskan bahwa yang pertama diutamakan harus kelar adalah kekuatan, ketahanan, dan faktor pendukung lainnya.
Sementara itu, usai lebaran ini akan banyak hal yang akan digeber jajaran pengurus maupun pelatih. Salah satunya rencana menggelar uji coba, seleksi pemain asing hingga peluncuran PSMS atau lounching.
Untuk urusan uji coba, kabarnya PSMS bakal merencanakan tur ke luar Medan. Menurut Suimin, di Medan dan sekitarnya, PSMS sulit mendapatkan lawan setimpal. Paling dekat ke Aceh, tapi sayang klub di Aceh juga kabarnya batal ikut kompetisi karena pailit. Maka itu, jadwal uji coba akan dirembukkan dahulu ke manajemen.
Sedangkan seleksi pemain asing, Suimin juga masih menanti kejelasan regulasi dari PT Liga Indonesia. Kalau pelamar sendiri, dijelaskan Suimin banyak pemain asing yang berminat bergabung dengan klub berjuluk Ayam Kinantan itu. “Pelamar banyak, ada sekitar 6 pemain. Dan mereka itu pemain kelas semua. Tapi itu tadi, semua harus menanti kejelasan dari PT LI dulu,” lanjut ayah anak tiga itu.
Terakhir, rencana lounching juga sudah digeber dengan matang. Dua kali sepekan, tim EO yang sedianya bakal mengurusi kegiatan lounching itu kerap menggelar rapat dengan pengurus di Stadion Kebun Bunga.
Tunggu Regulasi PT LI
Terlalu dini membicarakan rencana Ayam Kinantan untuk mendatangkan legiun asing. Walaupun, tak bisa dipungkiri bahwa mereka dibutuhkan tim yang berdiri sejak 1950 itu.
Niat PSMS untul merekrut pemain asing ini sedikit terkendala. Pasalnya, regulasi atau peraturan dari Badan Liga Indonesia (BLI) yang kini berubah nama jadi PT Liga Indonesia belum jelas. Hingga kini, pihak PSMS belum menerima surat resmi mengenai berbagai peraturan yang harus ditaati kontestan Divisi Utama musim 2009/10. Termasuk urusan mendatangkan legiun asing.
Kalau di Indonesia Super League (ISL) sudah jelas. Untuk kuota pemain asing, PT LI membolehkan klub-klub ISL meminang 5 pemain asing. Syaratnya, dua harus berasal dari Asia. Sisanya terserah, mau didatangkan dari negara lainnya.
Nah, di Divisi Utama musim ini memang santer terdengar bahwa masing-masing klub liga kasta kedua Indonesia ini boleh menggunakan tiga pemain asing. Namun, hal itu kabarnya masih sebatas wacana. Buktinya, hingga kini PSMS masih belum tahu regulasi resmi dari PT LI. Dari jumlah yang diperbolehkan, belum diketahui juga apakah keseluruhannya bebas direkrut dari mana negara mana saja.
Karena itu, Suimin Diharja arsitek PSMS belum mau komentar terlalu banyak soal pemain asing. Yang jelas, fokus saat ini adalah bagaimana memperdayakan pemain yang ada.
“Untuk pemain asing, yang pasti kita akan mencari yang sesuai kebutuhan tim. Sejauh ini, kita butuh seorang striker dan bek. Tapi hal itu baru bisa kita ajukan ke manajemen, kalau regulasi dari PT LI sudah kita terima,” beber Suimin di Stadion Kebun Bunga, Rabu (16/9).
Walaupun begitu, beberapa pemain asing sudah mulai ditawarkan ke PSMS. Beberapa agen berlomba mencarikan pemain terbaik bagi tim kebanggaan masyarakat Medan ini. Namun, semuanya masih belum bisa dipastikan. Usai lebaran, rencananya legiun asing akan diseleksi langsung oleh Suimin.
Tak hanya urusan legiun asing yang masih belum jelas. Sistem kompetisi yang masih rancu juga menjadi bahan pikiran. Di Divisi Utama musim ini, PT LI membagi tiga wilayah, yakni wilayah barat, tengah dan timur. Beda dari musim sebelumnya yang hanya dua wilayah.
Nah, di akhir musim, belum diketahui berapa tim yang akan melaju ke putaran final untuk memperebutkan tiket ke ISL. Ada kabar yang menyebutkan bahwa di akhir musim, masing-masing wilayah akan diambil empat tim. Jadi ada 12 tim yang akan kembali dilaga. Lagi-lagi itu masih wacana. “Kita tunggu saja kabar dari PT LI. Kalau semua sudah jelas, kita akan lebih mudah bergerak,” pungkas Suimin.
Niat PSMS untul merekrut pemain asing ini sedikit terkendala. Pasalnya, regulasi atau peraturan dari Badan Liga Indonesia (BLI) yang kini berubah nama jadi PT Liga Indonesia belum jelas. Hingga kini, pihak PSMS belum menerima surat resmi mengenai berbagai peraturan yang harus ditaati kontestan Divisi Utama musim 2009/10. Termasuk urusan mendatangkan legiun asing.
Kalau di Indonesia Super League (ISL) sudah jelas. Untuk kuota pemain asing, PT LI membolehkan klub-klub ISL meminang 5 pemain asing. Syaratnya, dua harus berasal dari Asia. Sisanya terserah, mau didatangkan dari negara lainnya.
Nah, di Divisi Utama musim ini memang santer terdengar bahwa masing-masing klub liga kasta kedua Indonesia ini boleh menggunakan tiga pemain asing. Namun, hal itu kabarnya masih sebatas wacana. Buktinya, hingga kini PSMS masih belum tahu regulasi resmi dari PT LI. Dari jumlah yang diperbolehkan, belum diketahui juga apakah keseluruhannya bebas direkrut dari mana negara mana saja.
Karena itu, Suimin Diharja arsitek PSMS belum mau komentar terlalu banyak soal pemain asing. Yang jelas, fokus saat ini adalah bagaimana memperdayakan pemain yang ada.
“Untuk pemain asing, yang pasti kita akan mencari yang sesuai kebutuhan tim. Sejauh ini, kita butuh seorang striker dan bek. Tapi hal itu baru bisa kita ajukan ke manajemen, kalau regulasi dari PT LI sudah kita terima,” beber Suimin di Stadion Kebun Bunga, Rabu (16/9).
Walaupun begitu, beberapa pemain asing sudah mulai ditawarkan ke PSMS. Beberapa agen berlomba mencarikan pemain terbaik bagi tim kebanggaan masyarakat Medan ini. Namun, semuanya masih belum bisa dipastikan. Usai lebaran, rencananya legiun asing akan diseleksi langsung oleh Suimin.
Tak hanya urusan legiun asing yang masih belum jelas. Sistem kompetisi yang masih rancu juga menjadi bahan pikiran. Di Divisi Utama musim ini, PT LI membagi tiga wilayah, yakni wilayah barat, tengah dan timur. Beda dari musim sebelumnya yang hanya dua wilayah.
Nah, di akhir musim, belum diketahui berapa tim yang akan melaju ke putaran final untuk memperebutkan tiket ke ISL. Ada kabar yang menyebutkan bahwa di akhir musim, masing-masing wilayah akan diambil empat tim. Jadi ada 12 tim yang akan kembali dilaga. Lagi-lagi itu masih wacana. “Kita tunggu saja kabar dari PT LI. Kalau semua sudah jelas, kita akan lebih mudah bergerak,” pungkas Suimin.
Pengurus Patungan
PSMS saat ini dalam kondisi berbenah. Sisi finansial rupanya masih menjadi momok yang sangat menakutkan. Kekhawatiran terbesar tentu saja kalau klub kebanggaan warga Medan ini harus terhenti di tengah jalan akibat krisis moneter.
Agus Simorangkir Ketua Harian PSMS, punya beberapa cara untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah agar PSMS bisa bertahan. Ada beberapa hal yang sudah digodok untuk hal itu. “Untuk menyelamatkan dana bagi PSMS, kita akan lakukan apa saja. Kita saat ini sedang usahakan sponsorsip, tak hanya dari Medan, tapi dari luar Medan. Masih banyak cara untuk mencari dana bagi PSMS,” kata Agus.
Itu cerita nanti. Karena hasilnya saat ini belum terlihat. Untuk memulai pembenahan tim ini, PSMS masih dibantu KONI Medan yang rela menghibahkan anggarannya bagi PSMS. Sisanya, beberapa pengurus rela juga patungan kumpul dana untuk merenovasi Stadion Kebun Bunga, dan Mess pemain.
Nah, bagaimana kondisi keuangan PSMS saat ini? Dengan jujur Agus menyatakan bahwa PSMS masih membutuhkan sumbangan. Entah itu dari pengusaha, ataupun masyarakat Medan yang cinta PSMS. Tak lupa, kebaikan hati sponsor juga ditunggu.
Yang jelas, sistem kerjasama dengan para sponsor nantinya akan saling menguntungkan. Benny Tomasoa, asisten manajer PSMS sudah berupaya meyakinkan sponsor untuk urusan satu itu. Menurut Benny, PSMS ini masih punya nama besar, yang bisa menjual nilai satu produk yang turut bekerjasama dengan PSMS. “PSMS masih disegani. Mendengar namanya saja tim lain sudah gentar. Hal itu semoga saja masih memancing minat sponsor untuk kerjasama dengan PSMS. Asal dikelola secara profesional, PSMS pasti bisa bangkit,” kata Benny
Agus Simorangkir Ketua Harian PSMS, punya beberapa cara untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah agar PSMS bisa bertahan. Ada beberapa hal yang sudah digodok untuk hal itu. “Untuk menyelamatkan dana bagi PSMS, kita akan lakukan apa saja. Kita saat ini sedang usahakan sponsorsip, tak hanya dari Medan, tapi dari luar Medan. Masih banyak cara untuk mencari dana bagi PSMS,” kata Agus.
Itu cerita nanti. Karena hasilnya saat ini belum terlihat. Untuk memulai pembenahan tim ini, PSMS masih dibantu KONI Medan yang rela menghibahkan anggarannya bagi PSMS. Sisanya, beberapa pengurus rela juga patungan kumpul dana untuk merenovasi Stadion Kebun Bunga, dan Mess pemain.
Nah, bagaimana kondisi keuangan PSMS saat ini? Dengan jujur Agus menyatakan bahwa PSMS masih membutuhkan sumbangan. Entah itu dari pengusaha, ataupun masyarakat Medan yang cinta PSMS. Tak lupa, kebaikan hati sponsor juga ditunggu.
Yang jelas, sistem kerjasama dengan para sponsor nantinya akan saling menguntungkan. Benny Tomasoa, asisten manajer PSMS sudah berupaya meyakinkan sponsor untuk urusan satu itu. Menurut Benny, PSMS ini masih punya nama besar, yang bisa menjual nilai satu produk yang turut bekerjasama dengan PSMS. “PSMS masih disegani. Mendengar namanya saja tim lain sudah gentar. Hal itu semoga saja masih memancing minat sponsor untuk kerjasama dengan PSMS. Asal dikelola secara profesional, PSMS pasti bisa bangkit,” kata Benny
Ambisi Ayam Kinantan Mengarungi Musim Depan
Semangat menggebu-gebu ditunjukkan manajemen dan perangkat skuad PSMS. Kamis (17/9) kemarin bertempat di Stadion Kebun Bunga, manajemen mendadak menggelar jumpa pers. Yang dibahas, tentu saja persiapan tim menatap Divisi Utama musim 2009/2010 yang sedianya akan digulirkan Oktober mendatang.
Agus Simorangkir, Ketua Harian PSMS bahkan menyebut bahwa PSMS tidak mementingkan juara di Divisi Utama. Yang terpenting baginya, adalah bagaimana caranya PSMS bisa kembali ke Indonesian Super League (ISL) hanya dalam satu tahun. “Masih ada waktu untuk berbenah. Kita harus saling bahu-membahu untuk mengejar target tembus ke Super Liga. Tak harus juara, yang penting lolos saja dulu,” katanya.
Manajer PSMS, Hendra DS pun tak kalah semangat. Menurutnya, PSMS harus mampu mengembalikan semangat fanatisme Medan seperti yang ditunjukkan PSMS di era tahun 70-an. Bahkan saat itu PSMS sama sekali tak diperkuat tenaga asing. Hasilnya, PSMS mampu menjadi yang terbaik di era persirakatan.
Kondisi saat itu, sedikit banyak mirip dengan kondisi PSMS saat ini. Begitupun, di era dengan persaingan yang lebih ketat seperti saat ini, tentunya PSMS harus lebih mawas diri. Terlalu naif kalau PSMS bertahan dengan komitmen menggunakan tenaga lokal seratus persen.
Maka itu, isu mendatangkan legiun asing pun tak dikesampingkan. Usai lebaran, beberapa pemain asing kabarnya bakal diseleksi. “Intinya kita siap perang melawan kontestan Divisi Utama lainnya. Nah, apa-apa yang harus dipersiapkan untuk memenuhi target lolos ke ISL dipersiapkan sebaik mungkin,” beber Hendra.
Lebih lanjut, politisi dari Partai Patriot itu menegaskan bahwa peta kekuatan di wilayah barat Divisi Utama musim ini, boleh dikatakan merata. Bahkan PSMS diyakini mampu bersaing untuk meraih peringkat terbaik. “Di wilayah barat, kekuatan timnya masih sama. Bahkan bisa dibilang masih lebih baik kita, karena beberapa tim sudah menyatakan mundur, dan ada yang belum persiapan, masih syukur PSMS masih ada hingga saat ini,” sambung Hendr
Agus Simorangkir, Ketua Harian PSMS bahkan menyebut bahwa PSMS tidak mementingkan juara di Divisi Utama. Yang terpenting baginya, adalah bagaimana caranya PSMS bisa kembali ke Indonesian Super League (ISL) hanya dalam satu tahun. “Masih ada waktu untuk berbenah. Kita harus saling bahu-membahu untuk mengejar target tembus ke Super Liga. Tak harus juara, yang penting lolos saja dulu,” katanya.
Manajer PSMS, Hendra DS pun tak kalah semangat. Menurutnya, PSMS harus mampu mengembalikan semangat fanatisme Medan seperti yang ditunjukkan PSMS di era tahun 70-an. Bahkan saat itu PSMS sama sekali tak diperkuat tenaga asing. Hasilnya, PSMS mampu menjadi yang terbaik di era persirakatan.
Kondisi saat itu, sedikit banyak mirip dengan kondisi PSMS saat ini. Begitupun, di era dengan persaingan yang lebih ketat seperti saat ini, tentunya PSMS harus lebih mawas diri. Terlalu naif kalau PSMS bertahan dengan komitmen menggunakan tenaga lokal seratus persen.
Maka itu, isu mendatangkan legiun asing pun tak dikesampingkan. Usai lebaran, beberapa pemain asing kabarnya bakal diseleksi. “Intinya kita siap perang melawan kontestan Divisi Utama lainnya. Nah, apa-apa yang harus dipersiapkan untuk memenuhi target lolos ke ISL dipersiapkan sebaik mungkin,” beber Hendra.
Lebih lanjut, politisi dari Partai Patriot itu menegaskan bahwa peta kekuatan di wilayah barat Divisi Utama musim ini, boleh dikatakan merata. Bahkan PSMS diyakini mampu bersaing untuk meraih peringkat terbaik. “Di wilayah barat, kekuatan timnya masih sama. Bahkan bisa dibilang masih lebih baik kita, karena beberapa tim sudah menyatakan mundur, dan ada yang belum persiapan, masih syukur PSMS masih ada hingga saat ini,” sambung Hendr
Saktiawan Melepas Rindu
Kebetulan, Saktiawan Sinaga eks striker PSMS yang kini memperkuat Persik Kediri, sedang dapat libur lebaran. Proses latihan sudah dihentikan sejak beberapa hari lalu. Namun Sakti (sapaan akrab Saktiawan ) pun mudik pulang ke Medan tanah kelahirannya.
Di sela-sela masa liburnya, Sakti rupanya teringat akan PSMS. Maka itu, bersama keluarganya, Kamis (17/9) kemarin Sakti menyempatkan anjangsana ke Stadion Kebun Bunga-tempat dia berlatih dulu.
Sekitar pukul 17.00 WIB, Sakti terlihat berdiri di pinggiran lapangan menyaksikan penggemblengan fisik skuad PSMS. Ada bangga yang keluar dari ucapannya. “Meski beberapa anak Medan kini berlabuh di klub lain, tapi saya yakin hati mereka masih di PSMS. Saya senang PSMS sudah berbenah dan mulai bangkit. Di luar sana, nama besar PSMS masih menggema,” ungkapnya.
Sakti mengaku mengenal beberapa nama skuad PSMS sekarang ini. “Saya lihat ada beberapa striker PSMS yang bagus-bagus, ada Zulkarnaen, Imam Faisal. Mereka striker yang bagus kok,” urai Sakti.
Menurutnya, PSMS saat ini krisis striker. Sebelumnya, Sakti sempat berminat kembali ke PSMS, karena nilai kontraknya tinggi, akhirnya PSMS batal merekrutnya dan Sakti pun kembali ke Persik Kediri.
Begitupun, Sakti juga punya saran bagi PSMS. Menurutnya, pembinaan pemain usia muda utamanya U-23 harus lebih ditingkatkan. Jadi saat tim butuh pemain, bisa dicomot dari skuad mudanya. “PSM Makassar salah satu yang bagus pembinaannya. Jadi waktu klub kesulitan dana, bisa memakai tenaga pemain muda yang sudah lama dibina. Tentu saja harganya bisa jauh lebih murah,” pungkas striker yang dijuluki Sakti The Dragon itu.
Di sela-sela masa liburnya, Sakti rupanya teringat akan PSMS. Maka itu, bersama keluarganya, Kamis (17/9) kemarin Sakti menyempatkan anjangsana ke Stadion Kebun Bunga-tempat dia berlatih dulu.
Sekitar pukul 17.00 WIB, Sakti terlihat berdiri di pinggiran lapangan menyaksikan penggemblengan fisik skuad PSMS. Ada bangga yang keluar dari ucapannya. “Meski beberapa anak Medan kini berlabuh di klub lain, tapi saya yakin hati mereka masih di PSMS. Saya senang PSMS sudah berbenah dan mulai bangkit. Di luar sana, nama besar PSMS masih menggema,” ungkapnya.
Sakti mengaku mengenal beberapa nama skuad PSMS sekarang ini. “Saya lihat ada beberapa striker PSMS yang bagus-bagus, ada Zulkarnaen, Imam Faisal. Mereka striker yang bagus kok,” urai Sakti.
Menurutnya, PSMS saat ini krisis striker. Sebelumnya, Sakti sempat berminat kembali ke PSMS, karena nilai kontraknya tinggi, akhirnya PSMS batal merekrutnya dan Sakti pun kembali ke Persik Kediri.
Begitupun, Sakti juga punya saran bagi PSMS. Menurutnya, pembinaan pemain usia muda utamanya U-23 harus lebih ditingkatkan. Jadi saat tim butuh pemain, bisa dicomot dari skuad mudanya. “PSM Makassar salah satu yang bagus pembinaannya. Jadi waktu klub kesulitan dana, bisa memakai tenaga pemain muda yang sudah lama dibina. Tentu saja harganya bisa jauh lebih murah,” pungkas striker yang dijuluki Sakti The Dragon itu.
Wednesday, September 16, 2009
Pato Ingin Bergabung
MEDAN- Rencana mendatangkan pemain asing mulai terang. Kabarnya, usai lebaran pemain asing akan segera diseleksi. Siapa pun pemain asing yang ingin bergabung dengan PSMS harus melewati proses seleksi. Salah satu yang menaruh minat besar kepada PSMS adalah Patricio Jimenez, mantan bek Persib, Sriwijaya FC dan PSMS.
Pato-demikian pemain asal Uruguay ini disapa, memang tak asing lagi bagi publik PSMS. Awal musim lalu, Pato sempat menjabat kapten tim. Namun performanya saat itu tak seperti yang diharapkan. Paruh musim bersama PSMS, Pato pun didepak entah kemana.
Dan Pato, juga sudah dikenal baik oleh arsitek PSMS Suimin Diharja. Saat masih menukangi Sriwijaya, Pato sempat ditatar oleh Suimin. Dan mungkin karena faktor pelatih ini juga yang membuat Pato ingin kembali menjajal keberuntungan di PSMS.
Benny Tomasoa, manajer I menyatakan bahwa Pato memang salah satu yang serius ingin menjajal PSMS. Kabarnya, usai lebaran Pato akan datang ke Medan. “Tidak hanya Pato yang ingin main di PSMS. Ada beberapa, namun yang paling serius Pato. Usai lebaran dia menyatakan akan datang ke Medan,” terang Benny.
Sesuai kebutuhan tim saat ini, PSMS tak hanya membutuhkan seorang bek asing, namun juga striker impor. Nah, sesuai kebutuhan tim ini Benny menjelaskan akan meminta bantuan agen. “Ada agen yang mengurus kedatangan pemain asing untuk diseleksi sesuai kebutuhan tim. Kita lihat saja usai lebaran nanti,” lanjut Benny.
Suimin menyambut baik hal ini. Memang dia sudah cukup puas dengan skuad lokal yang ada. Namun kalau ingin bersaing di pentas sekelas Divisi Utama, mau tak mau legiun asing harus didatangkan. Untuk urusan ini, Suimin lebih senang pemain asing yang sudah pernah main di Indonesia. Terlebih pemain itu sudah sempat ditanganinya di beberapa klub yang pernah diarsiteki Suimin.
“Siapapun pemain asing yang bakal datang, harus seleksi lagi. Tapi seleksinya tak perlu lama-lama, terlebih kalau kita sudah tahu kualitasnya. Pasalnya, waktu untuk persiapan juga sudah semakin mepet,” bilang Suimin.
Pato-demikian pemain asal Uruguay ini disapa, memang tak asing lagi bagi publik PSMS. Awal musim lalu, Pato sempat menjabat kapten tim. Namun performanya saat itu tak seperti yang diharapkan. Paruh musim bersama PSMS, Pato pun didepak entah kemana.
Dan Pato, juga sudah dikenal baik oleh arsitek PSMS Suimin Diharja. Saat masih menukangi Sriwijaya, Pato sempat ditatar oleh Suimin. Dan mungkin karena faktor pelatih ini juga yang membuat Pato ingin kembali menjajal keberuntungan di PSMS.
Benny Tomasoa, manajer I menyatakan bahwa Pato memang salah satu yang serius ingin menjajal PSMS. Kabarnya, usai lebaran Pato akan datang ke Medan. “Tidak hanya Pato yang ingin main di PSMS. Ada beberapa, namun yang paling serius Pato. Usai lebaran dia menyatakan akan datang ke Medan,” terang Benny.
Sesuai kebutuhan tim saat ini, PSMS tak hanya membutuhkan seorang bek asing, namun juga striker impor. Nah, sesuai kebutuhan tim ini Benny menjelaskan akan meminta bantuan agen. “Ada agen yang mengurus kedatangan pemain asing untuk diseleksi sesuai kebutuhan tim. Kita lihat saja usai lebaran nanti,” lanjut Benny.
Suimin menyambut baik hal ini. Memang dia sudah cukup puas dengan skuad lokal yang ada. Namun kalau ingin bersaing di pentas sekelas Divisi Utama, mau tak mau legiun asing harus didatangkan. Untuk urusan ini, Suimin lebih senang pemain asing yang sudah pernah main di Indonesia. Terlebih pemain itu sudah sempat ditanganinya di beberapa klub yang pernah diarsiteki Suimin.
“Siapapun pemain asing yang bakal datang, harus seleksi lagi. Tapi seleksinya tak perlu lama-lama, terlebih kalau kita sudah tahu kualitasnya. Pasalnya, waktu untuk persiapan juga sudah semakin mepet,” bilang Suimin.
Monday, September 14, 2009
Kembalikan Rap-rap
MEDAN- Persiapan PSMS menuju Divisi Utama memang belum menjanjikan. Skuad yang ada belum memiliki jam terbang tinggi dan hanya memiliki kemampuan rata-rata. Tak pelak, hal ini membuat miris.
Setidaknya, hal ini dirasakan manajer PSMS yang baru, Hendra DS. Satu hal yang membuat keyakinannya muncul adalah skuad yang beranggota pemain lokal. Menurut Hendra, skuad yang berisikan pemain lokal bukan berarti tak bisa diandalkan, tapi malah memiliki potensi besar. Yakni, mengembalikan kekhasan PSMS dengan rap-rapnya.
“Kalau melihat sejak beberapa waktu digelarnya TC ini, jujur saja saya sedikit khawatir. Tapi saya juga melihat potensi yang dimiliki para pemain. Kita lihat saja nanti,” kata Hendra di sela-sela latihan di Stadion Kebun Bunga Rabu (9/9) kemarin.
Hendra yang baru resmi menjadi manajer awal pekan ini menyempatkan diri untuk saling berkenalan dengan para skuad PSMS. Hal itu dilakukan di sela-sela pemberian materi di kelas sebelum diterapkan di lapangan oleh Suimin Diharja, arsitek PSMS.
“Ya sedikit berkenalanlah agar lebih dekat. Di samping saya juga ingin memberikan sepatah kata tentang PSMS di masa lalu tepatnya di era 70-an. Saat itu PSMS tak diperkuat pemain asing, namun mampu juara di era perserikatan. Saya harap skuad PSMS saat ini juga mampu berbuat demikian,” lanjutnya.
Meski begitu, Hendra tak menampik bahwa skuad PSMS bakal diisi oleh pemain asing. Walaupun hal itu tidak akan terlaksana dalam waktu dekat. “Jujur saja kita tampaknya akan butuh dengan pemain asing. Walaupun demikian, saat ini kita berdayakan saja dulu yang ada,” sambung Hendra.
Begitupun, ada sedikti kebanggaan yang dirasakan Hendra. Salah satunya adalah kemampuan PSMS berdiri dengan murni menggunakan tenaga lokal. Harapan dengan kondisi ini, gaya rap-rap PSMS seperti dulu akan kembali terulang.
“Syukurnya kita mampu membentuk tim dengan pemain lokal 100 persen, ini sebuah kebanggaan yang bisa berbuah manis. Setidaknya gaya rap-rap khas PSMS di masa lalu berpeluang kembali,” tambah Hendra.
Di tubuh tim sendiri, Suimin beberapa hari ini sedang berupaya mencari target man yang mampu melesakkan gol ke gawang lawan. Maka itu, materi latihan difokuskan kepada tata cara mencipta gol. Latihan kemarin, materi build up attack from midfielder digeber. Sayang, hasilnya belum memuaskan.
Untuk mengevaluasi hasil latihan selama ini, uji coba akan digeber kembali. Yang sudah pasti, uji coba kontra PSDS Sabtu mendatang. Usai lebaran, uji coba melawan Penang FC asal Malaysia juga bakal digelar di Stadion Teladan.
“Ujicoba perlu diterapkan sebagai evaluasi atas latihan selama ini. Yang jelas sku
ad PSMS masih harus dibenahi, termasuk menambah skuad asing,” kata Suimin
Setidaknya, hal ini dirasakan manajer PSMS yang baru, Hendra DS. Satu hal yang membuat keyakinannya muncul adalah skuad yang beranggota pemain lokal. Menurut Hendra, skuad yang berisikan pemain lokal bukan berarti tak bisa diandalkan, tapi malah memiliki potensi besar. Yakni, mengembalikan kekhasan PSMS dengan rap-rapnya.
“Kalau melihat sejak beberapa waktu digelarnya TC ini, jujur saja saya sedikit khawatir. Tapi saya juga melihat potensi yang dimiliki para pemain. Kita lihat saja nanti,” kata Hendra di sela-sela latihan di Stadion Kebun Bunga Rabu (9/9) kemarin.
Hendra yang baru resmi menjadi manajer awal pekan ini menyempatkan diri untuk saling berkenalan dengan para skuad PSMS. Hal itu dilakukan di sela-sela pemberian materi di kelas sebelum diterapkan di lapangan oleh Suimin Diharja, arsitek PSMS.
“Ya sedikit berkenalanlah agar lebih dekat. Di samping saya juga ingin memberikan sepatah kata tentang PSMS di masa lalu tepatnya di era 70-an. Saat itu PSMS tak diperkuat pemain asing, namun mampu juara di era perserikatan. Saya harap skuad PSMS saat ini juga mampu berbuat demikian,” lanjutnya.
Meski begitu, Hendra tak menampik bahwa skuad PSMS bakal diisi oleh pemain asing. Walaupun hal itu tidak akan terlaksana dalam waktu dekat. “Jujur saja kita tampaknya akan butuh dengan pemain asing. Walaupun demikian, saat ini kita berdayakan saja dulu yang ada,” sambung Hendra.
Begitupun, ada sedikti kebanggaan yang dirasakan Hendra. Salah satunya adalah kemampuan PSMS berdiri dengan murni menggunakan tenaga lokal. Harapan dengan kondisi ini, gaya rap-rap PSMS seperti dulu akan kembali terulang.
“Syukurnya kita mampu membentuk tim dengan pemain lokal 100 persen, ini sebuah kebanggaan yang bisa berbuah manis. Setidaknya gaya rap-rap khas PSMS di masa lalu berpeluang kembali,” tambah Hendra.
Di tubuh tim sendiri, Suimin beberapa hari ini sedang berupaya mencari target man yang mampu melesakkan gol ke gawang lawan. Maka itu, materi latihan difokuskan kepada tata cara mencipta gol. Latihan kemarin, materi build up attack from midfielder digeber. Sayang, hasilnya belum memuaskan.
Untuk mengevaluasi hasil latihan selama ini, uji coba akan digeber kembali. Yang sudah pasti, uji coba kontra PSDS Sabtu mendatang. Usai lebaran, uji coba melawan Penang FC asal Malaysia juga bakal digelar di Stadion Teladan.
“Ujicoba perlu diterapkan sebagai evaluasi atas latihan selama ini. Yang jelas sku
ad PSMS masih harus dibenahi, termasuk menambah skuad asing,” kata Suimin
PSMS disarankan pakai pemain Afrika
Manajemen PSMS Medan dalam mencari legiun asing disarankan dapat merekrut pemain dari Afrika, karena umumnya mereka disiplin, mudah diatur dan cepat menyesuaikan diri dengan pemain lokal.
"Pemain asing asal Afrika cukup berkualitas dan banyak dikontrak klub-klub di Eropa termasuk oleh klub sepak bola di Indonesia," kata mantan pelatih PSMS, Suryanto Herman di Medan, Jumat.
Hal tersebut dikatakannya menanggapi rencana manajemen PSMS yang akan mencari pemain asing untuk memperkuat tim itu dalam menghadapi Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.
Kompetisi itu rencananya akan digelar pada Oktober 2009, tim PSMS saat ini baru saja merekrut 25 pemain lokal, namun belum ada terdapat pemain asing. Suryanto mengatakan, dengan merekrut pemain asal Afrika itu, diharapkan skuad PSMS dapat menjadi tim yang dikalahkan lawan, dan bisa menjadi juara Divisi Utama PSSI.
Selama ini, katanya, tim PSMS yang memakai pemain Afrika itu, tidak pernah mengecewakan, karena mereka memiliki tanggung jawab besar untuk membela tim. Dalam memilih pemain luar, manajemen PSMS perlu selektif dan hati-hati.
“PSMS harus tetap menyeleksi ketat para pemain asing itu, sehingga dapat diketahui kemampuan dan pengalaman tanding mereka,” tambah Suryanto yang juga pelatih PO Polda Sumut.
Selain itu, jelasnya, manajemen juga jangan sampai terpengaruh dengan bujukrayu agen pemain asing yang menawarkan pemain asal Brazil, Argentina dan lainnya kendati berharga murah
"Pemain asing asal Afrika cukup berkualitas dan banyak dikontrak klub-klub di Eropa termasuk oleh klub sepak bola di Indonesia," kata mantan pelatih PSMS, Suryanto Herman di Medan, Jumat.
Hal tersebut dikatakannya menanggapi rencana manajemen PSMS yang akan mencari pemain asing untuk memperkuat tim itu dalam menghadapi Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.
Kompetisi itu rencananya akan digelar pada Oktober 2009, tim PSMS saat ini baru saja merekrut 25 pemain lokal, namun belum ada terdapat pemain asing. Suryanto mengatakan, dengan merekrut pemain asal Afrika itu, diharapkan skuad PSMS dapat menjadi tim yang dikalahkan lawan, dan bisa menjadi juara Divisi Utama PSSI.
Selama ini, katanya, tim PSMS yang memakai pemain Afrika itu, tidak pernah mengecewakan, karena mereka memiliki tanggung jawab besar untuk membela tim. Dalam memilih pemain luar, manajemen PSMS perlu selektif dan hati-hati.
“PSMS harus tetap menyeleksi ketat para pemain asing itu, sehingga dapat diketahui kemampuan dan pengalaman tanding mereka,” tambah Suryanto yang juga pelatih PO Polda Sumut.
Selain itu, jelasnya, manajemen juga jangan sampai terpengaruh dengan bujukrayu agen pemain asing yang menawarkan pemain asal Brazil, Argentina dan lainnya kendati berharga murah
PSMS tahan PSDS 1-1
LUBUK PAKAM - Mental bertanding tim PSMS Medan masih belum memuaskan. Bertandang ke kandang PSDS Deli Serdang di Stadion Baharoedin Siregar Lubuk Pakam, anak-anak PSMS tidak tampil dengan peforma terbaik dan hanya bermain imbang 1-1, Sabtu.
Beberapa kali tim Ayam Kinantan harus kehilangan bola karena bermain kurang tenang. Anak-anak Medan tampak tak kuasa menstabilkan mental. Tekanan dari publik tuan rumah yang terus menerus, ternyata membuat mereka tidak ‘pede’. Hal itu diakui Suimin Diharja sang arsitek PSMS.
"Penampilan anak-anak masih banyak yang harus dibenahi, termasuk mental bertanding. Target semula mendapatkan 40 persen dari hasil latihan, ternyata baru mampu mereka serap sekitar 20-30 persen saja," kata Suimin.
Sejak peluit babak pertama ditiupkan, skuad PSDS terlihat lebih mendominasi serangan. Sayang, anak asuh Sutrisno itu selalu gagal dalam penyelesaian akhir. Sebaliknya, PSMS lebih fokus bertahan. Padahal, porsi latihan di pemusatan latihan dua pekan belakangan adalah tata cara menyerang dan mencetak gol.
Beruntung M Afan Lubis dapat mendongkrak sedikit mental PSMS. Lewat satu tendangan bebas Afan, PSMS unggul sementara 1-0 di babak pertama. Sepanjang babak pertama, pertandingan itu kental dengan aksi keras bahkan menjurus kasar yang diperagakan kedua tim. Dari PSMS, Slamet Riadi bahkan harus enyah dari lapangan karena diberi kartu merah.
Memasuki babak kedua, PSMS lagi-lagi kecolongan lewat aksi serangan balik skuad PSDS yang digawangi Khairil Ansari. Alhasil, PSMS harus kebobolan di awal-awal babak kedua. Junarto yang tak terkawal barisan pertahanan PSMS melakukan aksi individu dan memperdaya Sony Gunawan di bawah mistar PSMS. Skor 1-1 bertahan hingga usai laga.
"Dua pekan latihan, fokus kita adalah menyerang. Pada ujicoba ini kok malah kebanyakan bertahan," kata Suimin usai laga.
Kubu PSDS melalui sang arsitek, Sutrisno menyatakan tidak begitu kecewa dengan penampilan anak asuhnya. Walaupun Sutrisno masih mengkritisi penyelesaian akhir para pemain yang masih jauh dari memuaskan.
"Startegi yang saya berikan, sudah mulai diterapkan dengan cukup bagus. Hanya saja peluang yang kami dapatkan selalu terbuang sia-sia karena anak-anak kurang tenang," kata Sutrisno.
Usai laga, perjamuan buka puasa bersama pun digelar. Dengan menu sederhana, seluruh skuad tampak begitu menikmati menu berbuka. Menurut rencana, PSMS yang dimanajeri Drs Hendra DS bakal kembali menggelar latihan pada Senin (14/9) ini.
Fokus latihan berikutnya menurut Suimin, adalah penggemblengan fisik. “Sampai Oktober fisik masih akan menjadi hal utama yang harus dibenahi," jelasnya
Beberapa kali tim Ayam Kinantan harus kehilangan bola karena bermain kurang tenang. Anak-anak Medan tampak tak kuasa menstabilkan mental. Tekanan dari publik tuan rumah yang terus menerus, ternyata membuat mereka tidak ‘pede’. Hal itu diakui Suimin Diharja sang arsitek PSMS.
"Penampilan anak-anak masih banyak yang harus dibenahi, termasuk mental bertanding. Target semula mendapatkan 40 persen dari hasil latihan, ternyata baru mampu mereka serap sekitar 20-30 persen saja," kata Suimin.
Sejak peluit babak pertama ditiupkan, skuad PSDS terlihat lebih mendominasi serangan. Sayang, anak asuh Sutrisno itu selalu gagal dalam penyelesaian akhir. Sebaliknya, PSMS lebih fokus bertahan. Padahal, porsi latihan di pemusatan latihan dua pekan belakangan adalah tata cara menyerang dan mencetak gol.
Beruntung M Afan Lubis dapat mendongkrak sedikit mental PSMS. Lewat satu tendangan bebas Afan, PSMS unggul sementara 1-0 di babak pertama. Sepanjang babak pertama, pertandingan itu kental dengan aksi keras bahkan menjurus kasar yang diperagakan kedua tim. Dari PSMS, Slamet Riadi bahkan harus enyah dari lapangan karena diberi kartu merah.
Memasuki babak kedua, PSMS lagi-lagi kecolongan lewat aksi serangan balik skuad PSDS yang digawangi Khairil Ansari. Alhasil, PSMS harus kebobolan di awal-awal babak kedua. Junarto yang tak terkawal barisan pertahanan PSMS melakukan aksi individu dan memperdaya Sony Gunawan di bawah mistar PSMS. Skor 1-1 bertahan hingga usai laga.
"Dua pekan latihan, fokus kita adalah menyerang. Pada ujicoba ini kok malah kebanyakan bertahan," kata Suimin usai laga.
Kubu PSDS melalui sang arsitek, Sutrisno menyatakan tidak begitu kecewa dengan penampilan anak asuhnya. Walaupun Sutrisno masih mengkritisi penyelesaian akhir para pemain yang masih jauh dari memuaskan.
"Startegi yang saya berikan, sudah mulai diterapkan dengan cukup bagus. Hanya saja peluang yang kami dapatkan selalu terbuang sia-sia karena anak-anak kurang tenang," kata Sutrisno.
Usai laga, perjamuan buka puasa bersama pun digelar. Dengan menu sederhana, seluruh skuad tampak begitu menikmati menu berbuka. Menurut rencana, PSMS yang dimanajeri Drs Hendra DS bakal kembali menggelar latihan pada Senin (14/9) ini.
Fokus latihan berikutnya menurut Suimin, adalah penggemblengan fisik. “Sampai Oktober fisik masih akan menjadi hal utama yang harus dibenahi," jelasnya
Thursday, September 10, 2009
Ditantang Penang FC
Nama besar PSMS rupanya masih cukup menggema. Bahkan negeri jiran Malaysia masih menganggap PSMS sebagai tim kuat yang layak dijajal dalam satu partai uji coba.
Adalah Penang FC yang berniat bertandang ke Medan demi meladeni kekuatan PSMS usai lebaran nanti. Kebetulan sekali, Suimin Diharja arsitek PSMS sedang getol-getolnya menggeber jam terbang skuad PSMS yang mayoritas dihuni pemain muda minim pengalaman.
Dalam pekan ini saja, Suimin berencana menggelar partai uji coba melawan klub tetangga sebelah PSDS Deli Serdang. Kalau tak ada halangan, maka Sabtu mendatang PSMS akan menjamu PSDS di Stadion Kebun Bunga. Sepekan kemudian, baru PSMS bertandang ke Stadion Baharudin Siregar di Lubukpakam.
Tak hanya itu, usai latihan Rabu (2/9) kemarin di Stadion Kebun Bunga, Suimin kembali mengutarakan niatannya menggelar latihan bersama. Adalah klub Darma Putra yang rencananya diajak latihan bersama. Bisa saja ada juga menu latihan game, yang artinya bakal ada ujicoba.
“Jumat ini mungkin kita akan latihan bersama Darma Putra. Sabtunya kita menjamu PSDS. Ini penting guna melihat jam terbang anak-anak,” beber Suimin.
Memang, mayoritas pemain yang masih junior dan minim jam terbang cukup mengkhawatirkan jajaran pelatih. Walau pada dasarnya mereka optimis bahwa pemain bisa berkembang lebih bagus lagi.
Di samping itu, beberapa poin juga diharapkan Suimin mampu dicerna anak asuhnya. Termasuk menu latihan selama dua pekan ini. “Kalau bisa diterapkan apa yang sudah didapatkan selama latihan, itu sudah bagus. Terutama mental bertanding mereka,” lanjut Suimin.
Menyoal permintaan uji coba oleh pihak Penang FC, Suimin menyambut baik hal itu. Suimin juga mengaku siap meladeni perlawanan Penang FC. “PSDS saja kita ajak bertanding uji coba, masak ada klub dari luar negeri yang ingin menantang kita tolak. Kita siap menghadapi mereka,” beber Suimin.
Mengenai rencana kedatangan Penang FC, pengurus PSMS lewat Sekum Hardi Mulyono membenarkan hal itu. Walau hampir pasti, namun Hardi belum bisa menjelaskan kapan pastinya uji coba itu akan digelar. “Benar, Penang FC sudah menghubungi kita. Saat ini kami masih membahas kapan waktu yang tepat untuk menggelar uji coba. Yang pasti usai lebaran mendatang,” terang Hardi
Adalah Penang FC yang berniat bertandang ke Medan demi meladeni kekuatan PSMS usai lebaran nanti. Kebetulan sekali, Suimin Diharja arsitek PSMS sedang getol-getolnya menggeber jam terbang skuad PSMS yang mayoritas dihuni pemain muda minim pengalaman.
Dalam pekan ini saja, Suimin berencana menggelar partai uji coba melawan klub tetangga sebelah PSDS Deli Serdang. Kalau tak ada halangan, maka Sabtu mendatang PSMS akan menjamu PSDS di Stadion Kebun Bunga. Sepekan kemudian, baru PSMS bertandang ke Stadion Baharudin Siregar di Lubukpakam.
Tak hanya itu, usai latihan Rabu (2/9) kemarin di Stadion Kebun Bunga, Suimin kembali mengutarakan niatannya menggelar latihan bersama. Adalah klub Darma Putra yang rencananya diajak latihan bersama. Bisa saja ada juga menu latihan game, yang artinya bakal ada ujicoba.
“Jumat ini mungkin kita akan latihan bersama Darma Putra. Sabtunya kita menjamu PSDS. Ini penting guna melihat jam terbang anak-anak,” beber Suimin.
Memang, mayoritas pemain yang masih junior dan minim jam terbang cukup mengkhawatirkan jajaran pelatih. Walau pada dasarnya mereka optimis bahwa pemain bisa berkembang lebih bagus lagi.
Di samping itu, beberapa poin juga diharapkan Suimin mampu dicerna anak asuhnya. Termasuk menu latihan selama dua pekan ini. “Kalau bisa diterapkan apa yang sudah didapatkan selama latihan, itu sudah bagus. Terutama mental bertanding mereka,” lanjut Suimin.
Menyoal permintaan uji coba oleh pihak Penang FC, Suimin menyambut baik hal itu. Suimin juga mengaku siap meladeni perlawanan Penang FC. “PSDS saja kita ajak bertanding uji coba, masak ada klub dari luar negeri yang ingin menantang kita tolak. Kita siap menghadapi mereka,” beber Suimin.
Mengenai rencana kedatangan Penang FC, pengurus PSMS lewat Sekum Hardi Mulyono membenarkan hal itu. Walau hampir pasti, namun Hardi belum bisa menjelaskan kapan pastinya uji coba itu akan digelar. “Benar, Penang FC sudah menghubungi kita. Saat ini kami masih membahas kapan waktu yang tepat untuk menggelar uji coba. Yang pasti usai lebaran mendatang,” terang Hardi
Butuh Perhatian
Menjelang berputarnya kompetisi Divisi Utama Oktober mendatang, skuad PSMS masih terus digeber performanya. Salah satu yang masih harus mendapatkan perhatian khusus adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dari skuad PSMS itu sendiri.
Pemusatan latihan sudah berjalan hampir dua pekan, namun beragam menu yang diberikan kepada para pemain diakui Suimin Diharja arsitek PSMS, baru 20 persen yang terserap. Padahal banyak target yang dipasangkan Suimin kepada anak asuhnya.
Dari evaluasi sementara, Suimin memang tak sepenuhnya menyalahkan pemain. Dia sebagai pelatih juga turut instropeksi diri, apakah menu latihan yang dilatihkannya kepada para pemain mampu diserap secara maksimal.
“Secara organisasi sebenarnya sudah cukup lumayan. Hanya saja ada beberapa hal yang memang ditargetkan tapi belum tercapai,” terang Suimin usai latihan di Stadion Kebun Bunga Selasa (8/9) kemarin.
“Ini terkait dengan SDM yang kita miliki. Mungkin dalam memahami metode latihan yang saya berikan, dituntut konsentrasi, improvisasi dan fokus. Kalau sudah begitu, saya rasa tak sulit untuk diterapkan,” sambung Suimin.
Latihan kemarin, skuad PSMS digodok mengenai tata cara membantu serangan dari lini belakang. Ada alur dan teknik menyerang yang disebut build up from defender. Namun pada kenyataannya, latihan itu masih gagal dan harus di-drill ulang hingga pemain faham. “Ada yang maunya asal cetak gol saja, padahal itu tidak ada nilainya pada saat latihan. Benar, tujuan dalam satu pertandingan adalah mencetak gol. Tapi dalam latihan, ada syarat, teknik dan cara mencetak gol,” terang Suimin.
Untuk lebih memantapkan latihan, uji coba kembali akan digelar. Kalau deal, Jumat mendatang PSMS akan menjamu PS Bank Sumut. Dan Sabtunya akan kembali berlaga kontrak PSDS. Khusus melawan PSDS, PSMS akan away ke markasnya di Lubukpakam.
“Ujicoba akan terus digeber dalam pekan ini. Uji coba juga salah satu menu latihan yang harus rutin digelar untuk mengetahui sejauh mana anak-anak menguasai materi latihan selama ini,” pungkas Suimin.
Di Stadion Kebun Bunga kemarin, juga digelar acara berbuka puasa bersama antara wartawan dan pengurus KONI Medan. Tidak ada pembahasan akan PSMS pada kegiatan itu, murni hanya sebatas silaturahmi saja. “Tidak ada yang istimewa, hanya mempererat silaturahmi saja,” kata Irvan Siregar Humas Koni Medan
Pemusatan latihan sudah berjalan hampir dua pekan, namun beragam menu yang diberikan kepada para pemain diakui Suimin Diharja arsitek PSMS, baru 20 persen yang terserap. Padahal banyak target yang dipasangkan Suimin kepada anak asuhnya.
Dari evaluasi sementara, Suimin memang tak sepenuhnya menyalahkan pemain. Dia sebagai pelatih juga turut instropeksi diri, apakah menu latihan yang dilatihkannya kepada para pemain mampu diserap secara maksimal.
“Secara organisasi sebenarnya sudah cukup lumayan. Hanya saja ada beberapa hal yang memang ditargetkan tapi belum tercapai,” terang Suimin usai latihan di Stadion Kebun Bunga Selasa (8/9) kemarin.
“Ini terkait dengan SDM yang kita miliki. Mungkin dalam memahami metode latihan yang saya berikan, dituntut konsentrasi, improvisasi dan fokus. Kalau sudah begitu, saya rasa tak sulit untuk diterapkan,” sambung Suimin.
Latihan kemarin, skuad PSMS digodok mengenai tata cara membantu serangan dari lini belakang. Ada alur dan teknik menyerang yang disebut build up from defender. Namun pada kenyataannya, latihan itu masih gagal dan harus di-drill ulang hingga pemain faham. “Ada yang maunya asal cetak gol saja, padahal itu tidak ada nilainya pada saat latihan. Benar, tujuan dalam satu pertandingan adalah mencetak gol. Tapi dalam latihan, ada syarat, teknik dan cara mencetak gol,” terang Suimin.
Untuk lebih memantapkan latihan, uji coba kembali akan digelar. Kalau deal, Jumat mendatang PSMS akan menjamu PS Bank Sumut. Dan Sabtunya akan kembali berlaga kontrak PSDS. Khusus melawan PSDS, PSMS akan away ke markasnya di Lubukpakam.
“Ujicoba akan terus digeber dalam pekan ini. Uji coba juga salah satu menu latihan yang harus rutin digelar untuk mengetahui sejauh mana anak-anak menguasai materi latihan selama ini,” pungkas Suimin.
Di Stadion Kebun Bunga kemarin, juga digelar acara berbuka puasa bersama antara wartawan dan pengurus KONI Medan. Tidak ada pembahasan akan PSMS pada kegiatan itu, murni hanya sebatas silaturahmi saja. “Tidak ada yang istimewa, hanya mempererat silaturahmi saja,” kata Irvan Siregar Humas Koni Medan
Liestiadi ke Arema Malang
Batu loncatan Liestiadi mantan pelatih PSMS Medan lumayan juga. Tak sampai satu musim menjadi arsitek PSMS, namun kemampuannya lumayan diperhitungkan klub lain. Buktinya kini pelatih yang telah mengantongi lisensi A itu berlabuh di Arema Malang, walaupun hanya menjadi asisten pelatih.
Pengakuan Liestiadi yang dihubungi Selasa (8/9) kemarin, setidaknya ada tiga klub yang berminat dengan tenaganya. Bahkan ada dua yang memintanya jadi pelatih kepala. Pertama, Persiraja Banda Aceh dan Persiwa Wamena. Karena beberapa alasan, kedua klub ini akhirnya ditolaknya.
Pelatih yang sempat menjadi tim seleksi PSMS baru-baru ini akhirnya memutuskan berlabuh di Arema. “Persiraja baru sebatas menghubungi tidak ada tindak lanjut. Persiwa saya pikir terlalu jauh dengan keluarga di Medan. Akhirnya saya pilih Arema walau hanya jadi asisten,” kata Liestiadi sumringah.
Pelatih yang mengawali karir di SSB Tasbih ini terikat kontrak hingga satu musim ke depan. Namun dia enggan menyebutkan nilai kontraknya. “Arema salah satu tim bagus di Indonesia. Dan saya hargai keseriusan mereka meminang saya. Saya dipanggil ke sana dan diberikan tiket, maka itu saya bersedia mengikat kontrak satu musim bersama Singo Edan,” pungkas pelatih berdarah Tionghoa itu.
Menanggapi karirnya yang cukup cemerlang, Jhon Ismadi Lubis Pembina SSB Tasbih menyambut baik keberhasilan Liestiadi. “Liestiadi itu pelatih yang masih muda. Dan dia berasal dari kalangan pendidik, maka itu dia punya kelebihan bisa dekat dengan pelatih. Di samping itu, Liestiadi juga punya semangat belajar yang terus menerus. Saya yakin, dengan jam terbang yang mulai dibangunnya kini, pasti dia bisa menjadi pelatih besar di kemudian hari,” kata Jhon yang juga menjabat Ketua Harian KONI Sumut itu
Pengakuan Liestiadi yang dihubungi Selasa (8/9) kemarin, setidaknya ada tiga klub yang berminat dengan tenaganya. Bahkan ada dua yang memintanya jadi pelatih kepala. Pertama, Persiraja Banda Aceh dan Persiwa Wamena. Karena beberapa alasan, kedua klub ini akhirnya ditolaknya.
Pelatih yang sempat menjadi tim seleksi PSMS baru-baru ini akhirnya memutuskan berlabuh di Arema. “Persiraja baru sebatas menghubungi tidak ada tindak lanjut. Persiwa saya pikir terlalu jauh dengan keluarga di Medan. Akhirnya saya pilih Arema walau hanya jadi asisten,” kata Liestiadi sumringah.
Pelatih yang mengawali karir di SSB Tasbih ini terikat kontrak hingga satu musim ke depan. Namun dia enggan menyebutkan nilai kontraknya. “Arema salah satu tim bagus di Indonesia. Dan saya hargai keseriusan mereka meminang saya. Saya dipanggil ke sana dan diberikan tiket, maka itu saya bersedia mengikat kontrak satu musim bersama Singo Edan,” pungkas pelatih berdarah Tionghoa itu.
Menanggapi karirnya yang cukup cemerlang, Jhon Ismadi Lubis Pembina SSB Tasbih menyambut baik keberhasilan Liestiadi. “Liestiadi itu pelatih yang masih muda. Dan dia berasal dari kalangan pendidik, maka itu dia punya kelebihan bisa dekat dengan pelatih. Di samping itu, Liestiadi juga punya semangat belajar yang terus menerus. Saya yakin, dengan jam terbang yang mulai dibangunnya kini, pasti dia bisa menjadi pelatih besar di kemudian hari,” kata Jhon yang juga menjabat Ketua Harian KONI Sumut itu
Silahkan kritik membangun
Tugas berat dan menantang bakal dihadapi Drs Hendra DS yang baru ditunjuk sebagai Manajer Tim PSMS Medan ke Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.
"Silahkan kritik. PSMS ke depan transparan, namun diharapkan kritikan membangun untuk kembali mengangkat PSMS naik kelas," kata Hendra DS di Medan kemarin.
Dia menyadari menangani sebuah tim yang sudah memiliki nama besar seperti tim Ayam Kinantan, bukan segampang membalikkan telapak tangan. Langkah awalnya, jelas Hendra, berkoordinasi dengan Ketua Umum PSMS Drs H Dzulmi Eldin MSi.
"Koordinasi sangat diperlukan dengan Ketua Umum PSMS. Tentunya kita bekerja tidak sendirian, namun perlu kekompakkan dan kebersamaan," ujar Redaktur Senior Harian Waspada itu.
Selanjutnya, tambah Hendra, memberikan suasana nyaman kepada pelatih dan pemain. 20 Pemain termasuk tiga pemain magang sudah diberikan panjar kontrak. "PSMS akan mengontrak 21 pemain dalam menghadapi Liga Indonesia 2009/2010," tambah Hendra penerima penghargaan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) tingkat Sumatera Utara tahun 2008 untuk kategori pembinaan sepakbola usia dini.
Kalau sebelumnya Hendra membawa tim kelompok umur juara di tingkat nasional, kali ini dia menyatakan optimis menghadapi tantangan membawa tim senior menuai prestasi yang sama.
Apakah pemain yang dikontrak seluruhnya pemain lokal? "Ya. Kita berusaha untuk mengangkat fanatisme PSMS. Disadari belakangan PSMS kurang memiliki fanatisme, karena PSMS dijejali pemain impor dan dari Pulau Jawa," tuturnya.
Tentunya berharap kepercayaan yang diberikan kepada pemain lokal dapat dipertanggungjawabkan. Lahirnya PSMS tahun 1950-an hingga 1980-an, tim yang berkostum hijau-hijau ini diperkuat pemain lokal, namun prestasinya menggembirakan. "Bukan hanya klub-klub nasional yang segan, namun klub manca negara dibabat habis," ujar Hendra yang membawa Tim Sumut U-13 menjuarai Piala Yamaha 2009.
Namun begitu tidak tertutup kemungkinan PSMS diperkuat pemain asing. Hendra memberikan kesempatan kepada pecinta PSMS atau pihak sponsor menjadi bapak angkat pemain asing. "Kita memberikan kesempatan kepada bapak angkat pemain asing untuk memperkuat PSMS. Tentunya kualitas pemain asing sudah teruji," terangnya.
"Tugas saya sekarang adalah membangun kembali PSMS. Tentunya dibutuhkan dukungan masyarakat dan pemerhati sepakbola, sebab tanpa dukungan sulit menjadikan PSMS berprestasi," harap Hendra
"Silahkan kritik. PSMS ke depan transparan, namun diharapkan kritikan membangun untuk kembali mengangkat PSMS naik kelas," kata Hendra DS di Medan kemarin.
Dia menyadari menangani sebuah tim yang sudah memiliki nama besar seperti tim Ayam Kinantan, bukan segampang membalikkan telapak tangan. Langkah awalnya, jelas Hendra, berkoordinasi dengan Ketua Umum PSMS Drs H Dzulmi Eldin MSi.
"Koordinasi sangat diperlukan dengan Ketua Umum PSMS. Tentunya kita bekerja tidak sendirian, namun perlu kekompakkan dan kebersamaan," ujar Redaktur Senior Harian Waspada itu.
Selanjutnya, tambah Hendra, memberikan suasana nyaman kepada pelatih dan pemain. 20 Pemain termasuk tiga pemain magang sudah diberikan panjar kontrak. "PSMS akan mengontrak 21 pemain dalam menghadapi Liga Indonesia 2009/2010," tambah Hendra penerima penghargaan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) tingkat Sumatera Utara tahun 2008 untuk kategori pembinaan sepakbola usia dini.
Kalau sebelumnya Hendra membawa tim kelompok umur juara di tingkat nasional, kali ini dia menyatakan optimis menghadapi tantangan membawa tim senior menuai prestasi yang sama.
Apakah pemain yang dikontrak seluruhnya pemain lokal? "Ya. Kita berusaha untuk mengangkat fanatisme PSMS. Disadari belakangan PSMS kurang memiliki fanatisme, karena PSMS dijejali pemain impor dan dari Pulau Jawa," tuturnya.
Tentunya berharap kepercayaan yang diberikan kepada pemain lokal dapat dipertanggungjawabkan. Lahirnya PSMS tahun 1950-an hingga 1980-an, tim yang berkostum hijau-hijau ini diperkuat pemain lokal, namun prestasinya menggembirakan. "Bukan hanya klub-klub nasional yang segan, namun klub manca negara dibabat habis," ujar Hendra yang membawa Tim Sumut U-13 menjuarai Piala Yamaha 2009.
Namun begitu tidak tertutup kemungkinan PSMS diperkuat pemain asing. Hendra memberikan kesempatan kepada pecinta PSMS atau pihak sponsor menjadi bapak angkat pemain asing. "Kita memberikan kesempatan kepada bapak angkat pemain asing untuk memperkuat PSMS. Tentunya kualitas pemain asing sudah teruji," terangnya.
"Tugas saya sekarang adalah membangun kembali PSMS. Tentunya dibutuhkan dukungan masyarakat dan pemerhati sepakbola, sebab tanpa dukungan sulit menjadikan PSMS berprestasi," harap Hendra
Hendra bakar fanatisme pemain
Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS membakar fanatisme pemain PSMS sebelum melakukan latihan di Stadion Kebun Bunga Medan, Rabu sore.
"Kalian dipercaya sebagai pemain profesional. Untuk itu, buktikan bahwa kalian pantas masuk dalam skuad tim PSMS," kata Hendra didampingi Asisten Manajer Tim Benny Tomasoa dan Zulkifli Husein.
Hendra mengakui sebelum ditunjuk sebagai Manajer Tim PSMS terlebih dulu dipanggil oleh Ketua Umum PSMS. Ketika itu, Ketua Umum PSMS menyebutkan bahwa skuad tim PSMS diperkuat hampir 100 persen pemain lokal.
"Hal ini yang membuat saya tertarik dan bersedia menjadi Manajer Tim PSMS. Saya yakin dengan mengandalkan pemain lokal akan terbangun fanatisme kedaerahan yang dulu pernah mengangkat citra PSMS sebagai tim disegani dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional," optimis Hendra.
Namun begitu, lanjut Hendra, PSMS tidak menutup diri terhadap pemain asing sebagai pelengkap fanatisme kedaerahan bukan seperti selama ini menjadi andalan skuad tim PSMS. "Saat ini sudah 20 pemain terikat kontrak termasuk pelatih dan asisten pelatih," terang Hendra.
Dia berharap dengan waktu tersisa menjelang Liga Indonesia bergulir Oktober mendatang para pemain di bawah asuhan pelatih Suimin Dihardja semakin matang dan siap bertempur di lapangan demi prestasi menggembirakan.
"Kita berharap PSMS musim depan sudah kembali bermain ke Liga Super. Meskipun untuk menuju ke sana membutuhkan perjuangan yang tidak mudah, namun dengan semangat fanatisme pemain, kita optimis harapan itu Insya Allah terwujud," terangnya.
Selain menggelar latihan rutin di bulan Ramadhan, PSMS juga akan menggelar pertandingan ujicoba termasuk melakoni duel derbi melawan PSDS Deli Serdang dalam waktu dekat ini.
"Kalian dipercaya sebagai pemain profesional. Untuk itu, buktikan bahwa kalian pantas masuk dalam skuad tim PSMS," kata Hendra didampingi Asisten Manajer Tim Benny Tomasoa dan Zulkifli Husein.
Hendra mengakui sebelum ditunjuk sebagai Manajer Tim PSMS terlebih dulu dipanggil oleh Ketua Umum PSMS. Ketika itu, Ketua Umum PSMS menyebutkan bahwa skuad tim PSMS diperkuat hampir 100 persen pemain lokal.
"Hal ini yang membuat saya tertarik dan bersedia menjadi Manajer Tim PSMS. Saya yakin dengan mengandalkan pemain lokal akan terbangun fanatisme kedaerahan yang dulu pernah mengangkat citra PSMS sebagai tim disegani dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional," optimis Hendra.
Namun begitu, lanjut Hendra, PSMS tidak menutup diri terhadap pemain asing sebagai pelengkap fanatisme kedaerahan bukan seperti selama ini menjadi andalan skuad tim PSMS. "Saat ini sudah 20 pemain terikat kontrak termasuk pelatih dan asisten pelatih," terang Hendra.
Dia berharap dengan waktu tersisa menjelang Liga Indonesia bergulir Oktober mendatang para pemain di bawah asuhan pelatih Suimin Dihardja semakin matang dan siap bertempur di lapangan demi prestasi menggembirakan.
"Kita berharap PSMS musim depan sudah kembali bermain ke Liga Super. Meskipun untuk menuju ke sana membutuhkan perjuangan yang tidak mudah, namun dengan semangat fanatisme pemain, kita optimis harapan itu Insya Allah terwujud," terangnya.
Selain menggelar latihan rutin di bulan Ramadhan, PSMS juga akan menggelar pertandingan ujicoba termasuk melakoni duel derbi melawan PSDS Deli Serdang dalam waktu dekat ini.
Wednesday, September 9, 2009
Persela Klaim Resmi Miliki Zada
Martins Zada sudah menginjakkan kaki di Lamongan kemarin (5/9). Pemain Brazil yang musim lalu membela PSMS Medan itu langsung membubuhkan tanda tangan sebagai pemain Persela.
"Zada resmi milik kami. Meskipun penandatanganan baru taraf prakontrak, kami sudah berani menyatakan bahwa Zada resmi pemain Persela. Sebab, dalam sehari atau dua hari ini urusan selanjutnya bakal diselesaikan. Yang bersangkutan sudah oke," tutur Ketua Umum Persela Masfuk.
Satu bukti lagi yang tidak bisa dibantah, lanjut Masfuk yang juga bupati Lamongan itu, beberapa jam kemudian Zada langsung mengikuti latihan bersama Fabiano Rossa Beltrame dkk dengan menu fitness dan aerobik di Gresik.
"Informasi dari Widodo (pelatih Persela, Red), sebelumnya Zada diberi tahu bahwa dirinya diperbolehkan untuk tidak ikut latihan dulu. Tapi, dia ngotot untuk tetap ikut latihan," imbuhnya.
Widodo membenarkan hal tersebut. Zada menyatakan senang. Artinya, sebagai pemain yang baru datang dan langsung bergabung untuk latihan, Zada dinilai profesional. Diharapkan sikap demikian itu tidak hanya ditunjukkan ketika baru bergabung, tapi juga selama memperkuat Persela.
"Bukan hanya Zada, kami berharap semuanya juga selalu menunjukkan sikap profesional sebagai pemain sepak bola. Sebab, dengan menjunjung tinggi dan menjalankan tugas secara profesional, hasil yang diraih tentu lebih memuaskan," ucapnya.
Dengan hadirnya Zada, pupus sudah harapan sejumlah pemain asing yang ingin bergabung ke Persela. Demikian juga perburuan tim Persela terhadap sejumlah pemain untuk mengisi posisi playmaker, terpaksa harus diakhiri. Tim berjuluk Laskar Angling Dharma itu sudah mendapatkannya.
Hadirnya Zada berarti skuad Persela sudah lengkap. Tinggal seorang pemain yang sampai saat ini belum bisa bergabung, yaitu Varney Pas Boakay asal Liberia. Sudah hampir dua bulan Persela melakoni latihan, tapi mantan striker Persibo Bojonegoro itu belum juga menampakkan diri
Subscribe to:
Posts (Atom)