Friday, September 25, 2009

Ambisi Ayam Kinantan Mengarungi Musim Depan

Semangat menggebu-gebu ditunjukkan manajemen dan perangkat skuad PSMS. Kamis (17/9) kemarin bertempat di Stadion Kebun Bunga, manajemen mendadak menggelar jumpa pers. Yang dibahas, tentu saja persiapan tim menatap Divisi Utama musim 2009/2010 yang sedianya akan digulirkan Oktober mendatang.

Agus Simorangkir, Ketua Harian PSMS bahkan menyebut bahwa PSMS tidak mementingkan juara di Divisi Utama. Yang terpenting baginya, adalah bagaimana caranya PSMS bisa kembali ke Indonesian Super League (ISL) hanya dalam satu tahun. “Masih ada waktu untuk berbenah. Kita harus saling bahu-membahu untuk mengejar target tembus ke Super Liga. Tak harus juara, yang penting lolos saja dulu,” katanya.
Manajer PSMS, Hendra DS pun tak kalah semangat. Menurutnya, PSMS harus mampu mengembalikan semangat fanatisme Medan seperti yang ditunjukkan PSMS di era tahun 70-an. Bahkan saat itu PSMS sama sekali tak diperkuat tenaga asing. Hasilnya, PSMS mampu menjadi yang terbaik di era persirakatan.

Kondisi saat itu, sedikit banyak mirip dengan kondisi PSMS saat ini. Begitupun, di era dengan persaingan yang lebih ketat seperti saat ini, tentunya PSMS harus lebih mawas diri. Terlalu naif kalau PSMS bertahan dengan komitmen menggunakan tenaga lokal seratus persen.
Maka itu, isu mendatangkan legiun asing pun tak dikesampingkan. Usai lebaran, beberapa pemain asing kabarnya bakal diseleksi. “Intinya kita siap perang melawan kontestan Divisi Utama lainnya. Nah, apa-apa yang harus dipersiapkan untuk memenuhi target lolos ke ISL dipersiapkan sebaik mungkin,” beber Hendra.

Lebih lanjut, politisi dari Partai Patriot itu menegaskan bahwa peta kekuatan di wilayah barat Divisi Utama musim ini, boleh dikatakan merata. Bahkan PSMS diyakini mampu bersaing untuk meraih peringkat terbaik. “Di wilayah barat, kekuatan timnya masih sama. Bahkan bisa dibilang masih lebih baik kita, karena beberapa tim sudah menyatakan mundur, dan ada yang belum persiapan, masih syukur PSMS masih ada hingga saat ini,” sambung Hendr

No comments: