Dari tujuh pertandingan yang sudah dilakoni PSMS di ISL, hanya tujuh gol yang bisa diusahakan. Tentu itu bukan catatan membanggakan. Posisi striker di PSMS pun disorot. Bahkan mungkin saja posisi pelatih turut jadi sorotan, karena PSMS juga baru satu kali menang.
Dari tujuh gol itu, hanya dua gol yang tercipta dari kaki striker Osas Saha. Sisanya dua dari second striker Zulkarnain, dan masing-masing satu dari second striker Arie Supriatna, gelandang serang Luis Alejandro Pena dan bek Sasa Zecevic.
Namun jika hal itu ditanyakan kepada pelatih Raja Isa, pelatih asal Malaysia itu dengan entengnya selalu menyalahkan pemain. Dia selalu bilang skuadnya minim pengalaman.
Raja isa saat ini memfokuskan diri untuk menghadapi empat laga tandang yang bakal dilakoni. Ia berpendapat, hal ini pastinya sangat membutuhkan kondisi fisik pemain yang prima. “Mereka harus menjaga kondisi tubuh serta gizi. Pemai bola tak perlu datang ke mall, karena itu akan menghabiskan banyak energi,” ungkapnya, Senin (30/1).
Namun, menanggapi paceklik gol di skuadnya, eks pelatih Persipura Jayapura ini juga tak menampik penyelesaian akhir yang sangat buruk kerap diperagakan pemain. “Dari peluang yang terus kita dapatkan di sepanjang pertandingan yang sudah kita lalui. Harusnya dari tujuh pertandingan kita sudah bisa mengoleksi 20 gol,” tuturnya.
Lalu adakah upaya menambah striker? “Jika kemampuan dana kita memadai, kita perlu striker tambahan. Namun, itu buka wewenang saya selaku pelatih. Saya hanya melatih pemain yang ada. Tapi jika saya diberikan kesempatan dan dana memang ada, saya akan memilih striker yang tepat untuk PSMS,” ujarnya.
Tapi, saat ditanya tipikal striker seperti apa sebenarnya diperlukan PSMS, Raja Isa tak melanjutkan tanggapannya.
Menurut striker andalan PSMS Mervelius Ikpefua Osas Saha, sebagai seorang striker ia hanya bisa mengikuti instruksi pelatih. Namun, ia tak menampik formasi dan strategi yang dibangun pelatih PSMS Raja Isa sangat lucu. “Kenapa kita selalu menerapkan satu striker di depan, itu sangat lucu. Dan di dunia mana pun tak ada yang seperti itu,” katanya.
Namun, Saha juga mengakui formasi saat ini juga merupakan formasi terbaik yang diterapkan Raja Isa. “Tapi hal ini pula yang menyebabkan kontribusi bola tak dapat dimaksimalkan. Tak sedikit pula assist yang saya berikan tak mampu diselesaikan dengan baik. Jika anda terus menyaksikan pertandingan PSMS, anda pasti tahu berapa kali umpan saya tak dimanfaatkan dengan baik,” tandasnya. (saz)
No comments:
Post a Comment