PSMS kembali mentas di panggung Indonesian Super League (ISL). Kali ini menjamu Persegres Gresik di Stadion Teladan, Kamis (2/2) malam. Kemenangan hal wajib yang mesti diamankan Raja Isa, sebab tekanan dari fans mulai bermunculan.
Bagaimana tidak, dari tujuh laga yang sudah digelar, PSMS baru satu kali menang. Itupun tipis 1-0 ketika menjungkalkan Persisam di kandang sendiri. Selebihnya, tiga laga kandang PSMS berakhir imbang. 1-1 kontra Mitra Kukar, 1-1 kontra Persiwa, dan 0-0 melawan Persipura. Jangan tanya partai tandang, karena PSMS sudah dua kali kalah ketika melawan Persib (3-1) dan Arema Indonesia (2-1). Tapi ketika dijamu Pelita Jaya, PSMS bisa menahan imbang 2-2.
Hasil itu lantas membuat PSMS terseret ke papan bawah klasemen sementara tepatnya di peringkat 15 dengan raihan tujuh angka dari tujuh laga. Sementara bakal lawan, Persegres berada tepat di atas PSMS, di posisi 14. Kalau menang, PSMS bisa naik ke peringkat 13. Dan satu-satunya keuntungan PSMS, mereka baru melakoni tujuh laga. Sementara tim lainnya rata-rata sudah memainkan 8-10 laga.
Pada laga kedelapan ini, Raja Isa ingin meraih poin penuh dengan memaksimalkan materi yang ada. “Kita berharap pemain bisa bertanding sebaik mungkin besok (Hari ini, Red),” ungkapnya saat jumpa pers, Rabu (1/2).
Eks pelatih Persipura Jayapura ini juga mengaku mengerti tentang tuntutan masyarakat Kota Medan yang ingin tim sepak bola kesayangannya meraih poin penuh di kandang. “Karena itu, skuad sangat perlu dukungan dari masyarakat dan para fans fanatiknya. Bukan hanya mengenai motivasi tapi juga spirit bertanding bagi pemain. Hal ini sangat mempengaruhi baik-buruknya penampilan mereka,” terangnya.
Menurut pelatih berkebangsaan Malaysia ini, jika diteliti dengan seksama, selama tujuh pertandingan yang sudah dilakoni PSMS baik kandang maupun tandang, sedikitnya ada 30 peluang yang gagal dimaksimalkan menjadi sebuah gol. “Ini menjadi evaluasi serius di skuad. Dan kita harap ke depan hal ini tak terjadi lagi,” tuturnya.
Di Persegres saat ini bercokol nama-nama yang pernah populer di PSMS. Antara lain pelatih Freddy Muli, dan pemain macam Gustavo Chena, James Koko Lomell, dan Gaston Castano.
Dari kubu Persegres lewat asisten pelatih, Mursyid Effendi diketahui mereka hanya memboyong 18 pemain potensialnya. “Yang terkena cedera atau akumulasi kartu tak diikutsertakan,” katanya.
Secara taktis dan strategi, menurut Mursyid, pelatih Persegres Freddy Mulli sudah tahu gaya main PSMS. “Kami sudah memiliki peta kekuatan lawan. Dan kami siap memberikan perlawanan sengit,” tuturnya. Namun begitu, ia tak mau muluk-muluk soal target. Hasil imbang saja tampaknya sudah bagus. (saz/sumutpos)
No comments:
Post a Comment