MEDAN - Keruwetan kondisi PSMS Medan semakin menjadi-jadi. Dua kubu yang berseteru hingga memunculkan dua skuad PSMS di kompetisi IPL maupun ISL menjadi episode baru yang semakin membingungkan masyarakat.
Dengan alasan ingin menjelaskan permasalahan yang terjadi kepada 40 klub, CEO PSMS yang berlaga di ISL, Idris mengundang 40 klub pemilik PSMS. Pertemuan itu rencana digelar dalam waktu dekat di Garuda Plaza Hotel (GPH). Panitia terlihat tengah sibuk menyebarkan undangan kepada klub-klub pemilik PSMS.
Lalu apa tanggapan klub?
Ketua PS Padang Lawas, Dolly Siregar, malah menyebutkan dirinya tidak menerima undangan. Lagipula ia mempertanyakan kapasitas Idris mengundang 40 klub. "Abang tidak diundang adinda, rencana itu keliru, kapasitas Idris apa? Kepengurusan PSMS kan sudah demisioner",” ujarnya kepada Waspada Online tadi malam.
Memang PSMS belum merampungkan struktur kepengurusan. Artinya satu-satunya pengurus hanya Ketua Umum PSMS, Rahudman Harahap. Kabarnya, dalam undangan kepada klub ditandatangani Idris sebagai Sekretaris Umum. Sementara itu, klub pemilik PSMS lainnya, Deli Putra mengaku menerima undangan. "Kita sudah terima undangan. Agendanya dua poin yakni membahas babak lanjutan 16 besar Piala Rahudman dan soal kelanjutan PSMS ini," kata Azzam Nasution dari Deli Putra.
Menurut Azzam, dualisme di PSMS menjadi permasalahan serius yang harus diselesaikan. “Tentunya saya akan hadir dan klub lain juga harus hadir. Tegaskan komitmen mau ke ISL atau IPL. Kalau memang ke ISL atau IPL bukan masalah. Tapi klub-klub harus menentukan sikap. Ini soal kelanjutan perjalanan PSMS," pungkasnya.
Sementara itu Idris soal wewenang berdalih hanya berusaha mempelopori klub menyelesaikan permasalahan. “Jika memang salah saya siap disalahkan. Namun, jika memang ada prospek bagus atau memang benar, ayo didukung,” ungkapnya.
“Jika memang kita salah, misalnya kenapa pilih ke ISL, kita jelaskan apa yang menjadi alasan. Atau kenapa tak ke IPL, kita sama-sama tau, klub-klub yang ikut ke IPL itu kebanyakan klub ‘abal-abal’ atau klub buatan atau lagi klub dadakan,” tuturnya.
Pertemuan juga tak menutup kemungkinan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) soal keberlangsungan PT PSMS ke depan. “PT PSMS selama tiga tahun terakhir tak hidup. Nah, kali ini kita ingin membuat gerakan untuk menghidupkan kembali PT PSMS, dimulai dari orang-orang yang mau berkontribusi,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment