Wednesday, November 30, 2011

Markus Jadi Kapten PSMS ISL


Raja Isa, pelatih PSMS Medan menunjuk Markus Haris Maulana sebagai kapten tim. Kiper 29 tahun ini dinilai sebagai sosok yang mumpuni memimpin Ayam Kinantan-julukan PSMS-dalam setiap laga. Memiliki moril dan mentalitas tanding serta mampu mengordinasi dengan baik rekan-rekannya.

Raja Isa, menjelaskan penunjukkannya terhadap Markus, lantaran, kiper asal Pangkalan Brandan itu cukup senior dalam hal usia dan kematangan emosional di antara seluruh pemain.

"Kami sudah menunjuk Markus sebagai kapten. Dia ikonnya Medan, dan kami melihat dia bisa memimpin dan menjembatani pemain yang muda-muda dengan senior," ungkapnya.

Posisi kapten dijabat kiper, menurut Raja Isa hal yang wajar, meskipun tak banyak penjaga gawang mengemban tugas ini. Dia menyebutkan tokoh kiper sepakbola timnas Italia, Dino Zoff yang sukses menjadi kapten di jamannya. "Dino Zoff mampu membawa Italia juara Piala Dunia. Dan Markus pasti bisa memimpin tim rekan-rekannya layaknya Dino Zoff," ungkapnya.

Pelatih kiper PSMS, Sugiar mengatakan sudah mendiskusikan soal penunjukkan Markus. "Kita sudah sepakat, Markus kami harapkan bisa jadi pemimpin yang baik untuk seluruh pemain," timpalnya.

Markus Horison sendiri, mengatakan, ini kali pertama dia terpilih sebagai kapten dalam sejarah memperkuat klub-klub yang dibelanya. Ban kapten di PSMS ISL sudah tampak menjadi miliknya, karena sudah terpasang di lengannya saat PSMS mengikuti turnamen segitiga di Jakarta, Minggu (27/11).

"Ini klub pertama yang saya jadi kaptennya. Ini sebuah kepercayaan ke saya dan akan saya jaga. Bukan beban bagi saya, tapi peran menarik yang menuntut tanggungjawab tinggi. Saya harus bisa jadi panutan di dalam dan luar lapangan ," ungkapnya kepada tribun.

Sebagai panglima skuad, mantan kiper Arema, Persib dan Persik Kediri ini, jabatan kapten bukanlah beban. "Yang pasti sebagai kapten, saya harus bisa jadi orang tua di dalam dan di luar lapangan. Saya juga harus bisa lebih dekat ke pelatih dan menjembatani komunikasi dengan pemain," pungkasnya. (Randy Hutagaol/TribunMedan)

No comments: