CEO PSMS Idris akan mengundang 40 klub pemilik PSMS. Menurutnya, pertemuan ini penting karena berhubungan dengan keikutsertaan PSMS pada kompetisi musim ini.
Terkait tudingan yang mengatakan bahwa dirinya tak memiliki wewenang untuk menggelar pertemuan itu, Idris justru berkilah bahwa niatnya untuk bertemu dengan perwakilan 40 klub pemilik PSMS adalah untuk membeberkan apa yang terjadi di PSMS sekarang ini.
“Jika memang salah, saya siap disalahkan. Namun, jika memang ada prospek bagus atau memang benar, ayo didukung,” ungkapnya melalui telepon selular, Senin (28/11). Menurutnya, jika memang ada masukan dari klub-klub PSMS yang dinilai berguna demi kemajuan PSMS ke depan, Idris mengatakan bahwa dirinya akan memprioritaskannya.
“Jika memang kita dinilai salah karena bergabung dengan ISL, maka akan kita jelaskan apa yang menjadi penyebabnya. Atau kenapa tidak ke IPL? Kita sama-sama tahu, jika klub-klub yang ikut IPL itu kebanyakan klub ‘abal-abal’ karena dibuat secara dadakan,” tandas Idris.
Idris juga mengungkapkan, jika pada pertemuan nanti tak menutup kemungkinan dilakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) PT PSMS, dengan tujuan menentukan kelangsungan PT PSMS.
“Sebagaimana kita ketahui bersama jika selama tiga tahun terakhir PT PSMS tak hidup. Nah, kali ini kita ingin membuat gerakan untuk menghidupkan kembali PT PSMS, dimulai dari orang-orang yang mau berkontribusi,” ujarnya.
Secara lisan Ketum PSMS Rahudman Harahap memang sudah mengamini PSMS ke ISL.
“Jadi yang ‘lain-lain’ itu jangan mengganggu lagi. Dan PSMS sudah ada yang membiayai, kalau memang ada yang salah ya diperbaiki,” tambah Idris lagi.
Selanjutnya Idris menyesalkan sikap-sikap oknum pengurus PSMS yang dinilainya hanya mencari popularitas, tanpa pernah memberi kontribusi kepada tim berjuluk Ayam Kinantan itu.
“Yang pasti, ini bukan PSMS versi Fredy Hutabarat. Kita mau tau, apa sih yang sudah dilakukannya untuk PSMS? Ketika PSMS kesulitan dana, dia hanya berdiam diri. Bahkan ketika pengurus berniat meminjam uang kepadanya, jangankan membantu atau memberi, memperlihatkan respon positif pun tak pernah,” beber Idris.
Di tempat terpisah, terkait undangan yang diajukan Idris kepada klub pemilik PSMS, pengurus klub PS Deli Putra Drs Azzam Nasution MAP mengatakan bahwa dirinya sudah menerima undangan tersebut.
“Kita pasti datang, karena ini menyangkut kelanjutan nasib PSMS ke depan. Masalah dualisme antara berlaga di ISL atau IPL, saya rasa semua klub memiliki hak untuk memberi masukan kepada manajemen tim sekarang ini. Yang pasti, sebelum berlaga, semua masalah harus dituntaskan,” bilang Azzam. (saz/sumutpos)
No comments:
Post a Comment