Walikota Medan Rahudman Harahap tidak tertarik dimintai komentar mengenai tawaran Ketum PSSI Djohar Arifin yang mengajak klub-klub yang bermain di Indonesia Super League (ISL) segera balik ke liga legal, yakni Indonesia Super League (ISL).
Saat ditanya koran ini kemarin, Rahudman hanya geleng-geleng kepala saja. Namun, saat ditanya bagaimana kondisi dualisme PSMS Medan, Rahudman menganggap tidak ada masalah.
"PSMS baik-baik saja, kemarin main bagus melawan Mitra Kukar," ujar Rahudman kepada JPNN di kantor Kemendagri, Jakarta, kemarin (6/12). Rahudman datang ke Kemendagri guna menyampaikan undangan ke Mendagri Gamawan Fauzi untuk menghadiri acara Tabligh Akbar di Medan pada 18 Desember mendatang.
Seperti diketahui, PSMS pada perdana di ajang ISL kontra Mitra Kukar di Stadion Teladan pada Minggu (4/12) malam, berakir imbang 1-1.
Rahudman menilai, para penggawa asuhan Raja Isa telah bermain baik. "Laga selanjutnya melawan Persisam Samarinda, saya berharap bisa bermain lebih baik lagi dan menang," ujar Rahudman.
Seperti diketahui, sebagaimana terjadi di sejumlah klub lain di tanah air, PSMS juga kena tren dualisme. Soal ini disebabkan dua kompetisi yang bakal bergilir di negeri ini. Satu punya PSSI yang namanya Indonesian Primer League (IPL), satunya lagi gawean PT Liga Indonesia dengan kompetisi Indonesian Super League (ISL).
Nah, versi yang diketuai Rahudman Harahap, PSMS dibawa tanding di ISL. Namun, ada juga PSMS yang bertanding di IPL. PSMS ini diprakarsai oleh 40 klub pemilik dan diberi nama PSMS IPL, bukan PSMS 1950 sebagaimana diisukan selama ini.
Perkembangan terakhir, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin berharap klub-klub yang ikut ISL menyadari langkah mereka yang salah dan segera kembali ke liga resmi yang diakui PSSI, IPL.
"Saya berharap klub-klub itu segera kembali ke rumah. Lebih baik jika mereka tampil di IPL yang legal," tegas Djohar, 3 Desember 2011. (sam/jpnn)
No comments:
Post a Comment