PSMS Medan hanya mampu memetik 1 poin ketika menjamu Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) di kompetisi Indonesia Super League. Sebaliknya, Persisam Putra yang sore ini menantang PSMS datang ke Stadion Teladan dengan kepercayaan diri tinggi karena sukses memetik tiga angka di Banda Aceh saat melawan PSAP Sigli.
Kisruh dualisme di tubuh PSMS juga menjadi keuntungan tersendiri bagi Persisam. Arsitek PSMS Raja Isa bahkan mengakui baru 15 hari efektif menangani tim. Bandingkan dengan Persisam yang sudah mengikuti dua kali laga pra musim dan menjalani TC di Jogjakarta.
Meski demikian, karakter tim tanah Sumatera yang cenderung bermain keras akan menjanjikan momok bagi tim tamu. Ini pun sudah diantisipasi tim pelatih Pesut Mahakam. "Mulai dari saya masih bermain dulu, karakter tim-tim dari Sumatera selalu bermain keras. Tetapi kami sudah siap 100 persen," tegas Asisten Pelatih Persisam Putra Hendri Susilo kepada Sapos.
Meski hanya melihat dari televisi, kubu Persisam sedikit banyak sudah mengetahui bagaimana cara tim Ayam Kinantan--julukan PSMS bermain. Hendri mengakui PSMS bukan tim jelek meski persiapan mereka terbilang minim. Salah satu indikasinya ketika menghadapi Mitra Kukar yang notabene tim bertabur bintang, PSMS baru kebobolan di menit 86.
"Mereka mampu bertahan dari kebobolan selama itu merupakan indikasi PSMS tim bagus. Dengan karakter mereka bermain, kita harus waspadai karena setiap saat mereka bisa memberikan kejutan. Apalagi status kita tim tamu," kata Hendri.
Laga kali ini Persisam masih tanpa Sradjan Lopicic dan Luc Owana Zoa yang terganjal masalah Internasional Transfer Certificate (ITC). Padahal tenaga keduanya sangat dibutuhkan. Karenanya pelatih Daniel Roekito (DR) sepertinya tak akan melakukan perubahan komposisi seperti ketika menghadapi PSAP. "Kita sementara mengandalkan pemain yang ada," tandasnya.
Sementara itu, dari kubu tuan rumah, pelatih PSMS Medan Raja Isa ketika dihubungi Sapos melalui telepon selulernya memuji kekuatan Persisam. Raja Isa menyebut laga kali ini merupakan laga beda kelas. "Pertandingan ini bagaikan bumi dan langit," katanya.
Raja Isa mengatakan, dirinya menangani tim baru 15 hari. Dibandingkan dengan Persisam, PSMS juga bukan tim yang bertabur bintang. Di bawah mistar, PSMS mengandalkan pengalaman Markus Haris Maulana. Sementara lini tengah ada Luis Pena--sang pencetak gol ke gawang Mitra Kukar--dan di depan ada Osas Saha.
"Kami bukan tim yang sebesar Persisam. Kami hanya mengandalkan pemain putra daerah. Tetapi kami tetap akan memberikan tekanan dan kejutan bagi Persisam," ungkapnya.
Raja Isa juga tak melihat kekuatan Persisam berkurang sedikitpun meski tak diperkuat Lopicic dan Luc Owana. Baginya Persisam tetap tim kuat meski nanti hanya ada Ronald Fagundez sebagai satu-satunya pemain asing.
"Di lini belakang Persisam ada M Robby, Djayusman dan di depan ada Gonzales. Mereka ini semua pemain hebat," tegas pelatih yang musim ini nyaris bergabung ke Persik Kediri ini. "Tapi kami akan mengandalkan kolktivitas dan bermain dengan gaya kami," imbuhnya. (nin/sapos)
No comments:
Post a Comment