Berbeda dengan musim sebelumnya, kini panitia pelaksana (Panpel) pertandingan PSMS mengumumkan hasil penjualan tiket pertandingan untuk diketahui publik. Namun mereka (Panpel, Red) mengaku kecolongan karena banyaknya penonton yang masuk tidak membeli tiket.
Seperti pada laga perdana PSMS kontra Mitra Kukar di Stadion Teladan, Minggu (4/12) lalu. Panpel mengklaim penjualan tiket pada laga tersebut mencapai 8.272 lembar. Dengan rincian di tribun terbuka sebanyak 7.317 lembar dan tertutup serta VIP terjual 955 lembar.
Jika melihat banyaknya penonton yang datang menyaksikan laga tersebut, jumlah tiket terjual itu tentu tak sebanding. Tribun tertutup disesaki penonton ditambah tribun terbuka yang juga membludak, jelas hasil tersebut mengada-ada. Dapat diperkirakan stadion yang berkapasitas 25 ribu penonton itu disesaki sekitar 15 ribu orang.
“Ya, kita akui penonton banyak, tapi itulah hasil dari penjualan tiket, tidak ada yang kita sembunyikan dan ini transparan untuk diketahui publik,” ungkap Ketua Panpel PSMS Syafril Jambak pada konferensi pers di mess Kebun Bunga, Rabu (7/12) sore.
Tapi pihaknya tak menafikan jika masih banyak penonton yang masuk stadion tanpa memegang selembar tiket. Bahkan parahnya lagi penonton itu bisa masuk karena mengekor di belakang petugas Panpel juga para pihak keamanan yang menjaga di pintu masuk, khususnya di pintu tribun terbuka.
“Oleh karena itu, kami mengimbau kepada petugas panpel, termasuk aparat keamanan untuk tidak lagi membawa anak atau keluarganya menonton pertandingan tanpa membeli tiket. Bila hal itu terulang lagi, maka akan kami tindak,” tegas Syafrl.
Sementara itu, Manajer Keuangan PSMS Iswanda Nanda Ramli memaparkan bahwa hasil penjualan tiket pertandingan PSMS kontra Mitra Kukar ditotal sebesar Rp261.092.500. Hasil itu diperoleh dari 7.317 tiket tribun terbuka senilai Rp192.145.000, tribun tertutup 955 tiket sebanyak Rp68.947.500, ditambah tiket yang dibeli Wali Kota Medan yang juga Ketum PSMS Rahudman Harahap sebanyak 700 tiket (400 lembar tribun tertutup dan 300 lembar VIP) senilai Rp54 Juta. “Memang kita masih banyak kecolongan, hal-hal tersebut secara perlahan akan terus kami benahi demi kelangsungan PSMS ke depannya,” katanya.
Sementara itu, terdapat pula sedikit masukan dari sejumlah wartawan mengenai view tiket. Wartawan mengusulkan agar pada lembaran tiket tak dicantumkan tulisan ‘PSSI.’ Karena tak dimungkiri kompetisi ISL merupakan kompetisi yang dianggap tak resmi oleh PSSI. “Pencetakan tiket ke depannya tak akan kita cantumkan lagi (Tulisan PSSI, Red) sesuai dengan masukan para wartawan,” ujar Nanda. (saz/sumutpos)
No comments:
Post a Comment