MEDAN - Abdul Rahman Gurning hampir pasti arsitek PSMS Medan. Pelatih yang sebelumnya membesut PSPS Pekanbaru ini menyatakan sepakat untuk duduk di kursi pelatih Ayam Kinantan di kompetisi PSSI musim depan.
Gurning tak menampik kabar tersebut. “Sudah deal untuk bergabung dan sudah sepakat dengan harga. Tapi belum ada kesepakatan hitam di atas putih,” ujarnya baru-baru ini.
Sejak lama, Gurning memang berhasrat bisa mengarsiteki PSMS. Enam tahun berkiprah di luar Medan bersama Persitara Jakarta Utara dan PSPS Pekanbaru, kini ia ingin lebih dekat dengan keluarga. Alasan itu membuatnya tak berpikir panjang ketika menerima tawaran dari PSMS.
“Capek saya merantau. Sudah enam tahun. Keluarga saya bilang, kalau ada yang dekat lebih baik, dan sekarang PSMS memberikan tawaran ya langsung saya terima,” tuturnya.
Gayung bersambut, keinginan kuat Gurning untuk pulang kampung ternyata dibarengi dengan tawaran Ayam Kinantan yang juga tengah mencari pelatih Medan yang berlisensi A. Seperti diketahui PSSI mewajibkan persyaratan itu untuk calon pelatih klub-klub musim depan.
“Idris (Sekum PSMS-red) telepon saya. Seperti kebetulan karena secara bersamaan saya merasa sudah tiga tahun di Pekanbaru agak jenuh juga. Saya mau pulang kampung dan tawaran datang,” jelasnya.
Gurning enggan membeberkan harga kontraknya di PSMS. Menurutnya biarlah manajemen yang menjawabnya. “Tanya manajemen sajalah. Kalau saya memang tidak mau mengumbar soal harga,” timpalnya.
PSMS sendiri bukan klub yang asing bagi Gurning. Semasa bermain ia mengenakan kostum hijau PSMS tahun 1985-1988. Selain itu di tahun 2002, ia sempat menjadi asisten pelatih. Karena itu, ia penasaran bisa melatih PSMS.
Sepakatnya Gurning memastikan kandidat-kandidat lain tersisih. Sebelumnya, Ayam Kinantan juga menyebut nama Suimin Diharja, Tumpak Sihite, dan Muhammad Khaidir. Idris sendiri tak menampik jika PSMS menginginkan Gurning sebagai pelatih.
Penunjukan Gurning sebagai kandidat pelatih, kata Idris, berdasarkan beberapa kriteria yang disusun pengurus PSMS, antara lain soal ketentuan sertifikasi A Asean Football Confederation (AFC).
"Gurning sudah memiliki lisensi A. Jadi dia layak melatih liga tertinggi di Indonesia," ujar Idris.
No comments:
Post a Comment